Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana Komplikasi dan prognosis GERD!

KOMPLIKASI:
a. esophagitis
merupakan peradangan pada mukosa esofagus , ini terdapat
pada lebih dari 50% pasien GERD. dapat menyebabkan ulkus pada
daerah perbatasan antara lambung dan esofagus
b. striktura esofagus
striktur esofagus disebabkan karena ulkus-ulkus yang
terdapat pada esofagus telah pulih namun membentuk suatu
jaringan fibrosis. selanjutnya jaringan fibrosis tersebut lamakelamaan akan menyusut dan menyempit sehingga lumen esofagus
pun ikut menyempit. suatu penyempitan lumen oleh karena
inflamasi yang timbul akibat refluks. hal ini ditimbulkan karena
terbentuk jaringan parut pada gastroeshopageal junction. struktur
timbul pada 10-15% pasien esophagitis yang bermanifestasi susah
menelan atau disfagia pada makanan padat. seringkali keluhaan
heartburn berkurang oleh karena striktura berperan sebagai barrier
refluks. biasanya striktur terjadi dengan diameter kurang dari 13
mm. komplikasi ini dapat diatasi dengan dilakukan dilatasi bougie.
bila gagal dapat dilakukan operasi.
c. barrets esophagus
pada keadaan ini terjadi perubahaan dimana epitel
skuomosa berganti menjadi epitel kolumnar metaplastik. keadaan
ini merupakan prekusor adenokarsinoma esofagus. esofagus barret
ini terjadi pada 10% pasien GERD dan adenokarsinoma timbul pada
10% pasien dengan esofagus barret.
gejala dari kelainan ini adalah gejala dari GERD yaitu
heartburn dan regurgitasi. pada 1/3 kasus, gejala GERD tidak
tampak atau minimal, hal ini diduga karena sensitivitas epitel Barret
terhadap asam yang menurun. pada ensoskopi kelainan ini dapat
dikenal dengan mudah dengan tampaknya segmen yang panjang
dari epitel kolumnar yang berwarna kemerahaan meluas ke
proksimal melampaui gastroeshopageal junction dan tampak
kontras sekali dengan epitel skuamosa yang pucat dan mengkilat
dari esophagus.
d. Mallory-weiss tear
merupakan mukosa linear yang robek (rupture) pada
gastroeshopageal junction yang sering diakibatkan muntah, ketika
tear menganggu submukosa arteriola, dapat menyebabkan
perdarahaan cepat . endoskopi adalah metode diagnostic terbaik,
dan perdarahaan aktif tear dapat diobati dengan menggunakan
endoskopi yaitu injeksi epinefrin, koagula, hemoclips atau ligase
band

e. komplikasi lain
asma gaster merupakan salah satu komplikasi GERD pada
paru. selain pada paru , kelainan pada laringofaring juga dapat
terjadi, seperti laryngitis posterior, globus faringeus, stenosis laring
atau trakea, spasme laring dan nyeri tenggorok. komplikasi ekstra
esofagus lainnya adalah sinusitis,otalgia dan erosi dental

PROGNOSIS
pada umumnya studi pengobatan memperlihatkan hasil tingkat
kesembuhan diatas 80% dalam waktu 6-8 minggu. untuk selanjutnya dapat
diteruskan dengan terapi pemeliharaan (maintenance therapy) atau bhakan
terapi bila perlu (on demand therapy) yaitu pemberian obat-obatan selama
beberapa hari sampai dua minggu jika ada kekambuhaan sampai gejala hilang.
kebanyakan kasus GER pada bayi dan balita adalah benigna dan berespon
terhadap terapi non farmakologi. 80% gejala berkurang pada umur 18 bulan.
beberapa pasien memerlukan terapi menurunkan asam lambung dan hanya
beberapa kecil yang memerlukan pembedahaan
pada beberapa penelitian terbukti bhawa respons perbaikan gejala
menandakan adanya respons perbaikan lesi organiknya (perbaikan
esofagitisnya). hal ini tampaknya lebih praktis bagi pasien dan cukup efektif
dalam mengatasi gejala pada tatalaksana GERD.

Anda mungkin juga menyukai