Anda di halaman 1dari 2

PERAN RAGA DALAM BERAMAL SHALEH

Nama : Agung Anggara


NIM : 15/384810/TK/43472
Prodi : Teknik Fisika

1. Pengertian
Amal shaleh adalah melakukan pekerjaan baik yang bermanfaat bagi diri sendiri dan bagi
orang lain berdasarkan ikhlas karena Allah semata.
Sebagaimana frman Allah: Yang artinya : dan orang-orang yang beriman serta beramal
saleh, mereka itu penghuni surga; mereka kekal di dalamnya. (QS AL-Baqarah : 82)
2. Yang termasuk perbuatan amal saleh diantaranya :
1.) Amal Jariyah :
Pekerjaan yang mendatangkan pahala karena memberikan manfaat kepada orang lain,
seperti membangun tempat ibadah.
2.) Amar Maruf :
Menyeru atau mengajak orang untuk berbuat kebaikan, baik secara lisan maupun
dengan memberikan contoh tauladan dalam bentuk perbuatan langsung.
Perhatikan Firman Allah: Yang artinya: dan hendaklah ada diantara kamu segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari
yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS Ali-Imran; 104)
3.) Berbakti kepada orang tua
Keharusan berbakti kepada orng tua yang diajarkan dalam Islam sangatlah rasional,
mengingat sedemikian besar jasa ibu dan bapak dalam merawt dan menjaga anak-anak
sejak dari kandungan hingga dewasa. Sesuai dengan firman Allah: Yang artinya : Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain. Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah
seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
Perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
Perkataan yang mulia (QS. Al-Israa 23)
3. Amal saleh kepada Allah seperti:
1.) Memulai sesuatu perbuatan baik dengan Basmalah dan mengahirinya dengan
Hamdalah.
2.) Berniatlah dengan ikhlas karena Allah setiap perbuatan baik yang hendak kita
lakukan dan jangan lupa berfikir dengan matang dan benar.
3.) Disiplin dalam beribadah dan beramal shaleh serta berdasarkan ilmu.
4.) Selalu berzdikir dan berdoa kepada Allah setelah berusaha dan berikhtiar. Bertawakal
dan bersabar serta bersyukur kepada Allah.
4. Amal shaleh terhadap diri sendiri misalnya:
1.) Beribadah dan beramal shaleh kepada Allah.
2.) Tidak membiarkan diri jatuh kedalam dosa, kebinasaan, kehancuran seperti judi,
zina, mencuri, narkoba, merokok, merampok dan lain-lain.
3.) Saling membantu dan mengurangi penderitaan orang lain karena Allah
4.) Menjauhkan sikap tercela seperti: buruk sangka, iri, dengki, kikir, boros, adu domba
dalam bergaul sesama manusia.
5.) Menjauhkan sikap malas belajar, malas bekerja, pesimis, penakut, tergesa-gesa dan
sikap atau sifat yang jelek lainnya.
5. Bagaimana peran raga dalam beramal shalih.

Setelah kita mengetahui contoh-contoh perbuatan beramal shalih, tentunya untuk


mendukung perilaku tersebut pribadi seorang muslim harus mempunyai fisik atau raga
yang sehat. Fisik atau raga yang sehat ini juga mengacu pada 10 muwasofat yang harus
dimiliki pribadi seorang muslim yaitu (Qawiyal Jism) atau sehat tubuh badannya. Salah
satu cara untuk meningkatkan kesehatan pribadi seorang muslim yaitu dengan
mempunyai sifat disiplin.
6. Berikut bentuk disiplin untuk mendukung perbuatan amal saleh
1.) Disiplin dalam beolahraga
Kekuatan jasmani berarti seorang muslim memiliki daya tahan tubuh sehingga dapat
melaksanakan ajaran agama secara optimal dengan fisiknya yang kuat. Shalat, puasa,
zakat, dan haji merupakan amalan dalam islam yang harus dilaksanakan dengan fisik
yang sehat atau kuat. Oleh karena itu, kesehatan jasmani harus mendapat perhatian
seorang muslim sebagai pencegahan terhadap penyakit. Meskipun demikian, sakit
tetap menjadi hal yang wajar apabila hal itu kadang-kadang terjadi, dan jangan
sampai seorang muslim sakit-sakitan. Untuk mencapai kesehatan jasmani, seorang
muslim harus disiplin dalam berolahraga, makan makanan sehat dan pola makan yang
teratur.
Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Mumin yang kuat lebih aku cintai daripada
mumin yang lemah (HR. Muslim).
2.) Disiplin dalam berlalulintas
Untuk mencapai ketertiban di jalan raya, semua pengguna jalan hendaknya,
mempunyai kesadaran untuk mentaati peraturan lalulintas, dalam bentuk ramburambu lalu lintas. Untuk menghidari kecelakaan hendaknya jangan kebut-kebutan,
jangan emosi, jangan ceroboh, taati rambu-rambu. Begitu juga dalam melengkapi
surat-surat kendaran. Seperti SIM, STNK, Hubungannya dengan lalulintas
pemerintah mengeluarkan undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan No. 22 tahun
2009, adalah untuk menertibkan para pemakai jalan di Indonesia yang makin hari
makin bertambah, baik jumlah kendaraan, angka pelanggaran, maupun angka
kecelakaan.
3.) Disiplin dalam penggunaan waktu.
Dalam menggunakan waktu perlu diperhatikan dengan saksama, waktu yang sudah
berlalu tidak mungkin akan kembali lagi. Demikian pentinganya arti wakti sehingga
berbagai bangsa di dunia mempunyai ungkapan yang menyatakan waktu adalah
uang. Peribahasa arab menyatakan: waktu adalah bagaikan pedang dan waktu adalah
emas. Kita orang Indonesia menyatakan sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian
tidak berguna. Seandainya seorang siswa yang pada waktu belajar di rumah masih
terus bermain-main dan pada waktu tidur ia gunakan untuk begadang semalam
suntuk, tentu hidupnya menjadi tidak teraur. Karena ia tidak pandai menggunakan
waktu dengan tepat. Oleh karena itu, hargailah waktu dengan cara berdisiplin dalam
merencanakan, mengatur dan menggunakan waktu yang Allah karuniakan kepada kita
tanpa dipungut biaya.
Referensi:
- halaqah.net/v10/index.php?topic=10770.0
- ridhowaldi.blogspot.co.id/2012/11/amalsaleh.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai