Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan
kekuatan dan kesempatan, sehingga dapat menyelesaikan penyususnan Tugas yang
berjudul Korupsi Dukungan ( Support Coruption) Shalawat serta salam tidak lupa
penyusun khaturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad Saw yang telah
mengajarkan kita tentang kebenaran sampai akhir zaman.
Pada kesempatan ini penyusun menyampaikan Rasa hormat,terima kasih dan
penghargaan yang setinggi- tingginya kepada Ibu Ala Dhiana Cahyaningrum,
AGK,.SP,.M.Kes. Dosen Pengampu Mata Kuliah PBAK (Pendidikan dan Budaya
Anti Korupsi) yang telah membimbing dan memberikan saran sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.Terima kasih juga kepada Teman-teman
yang telah membantu dan selalu memeberikan dukungan,waktu dan tenaga dalam
penyusunan tugas ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan dari seluruh pembaca.
Akhirnya, penyusun mohon maaf atas kekurangan dalam penyusunan tugas
ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Mataram, Oktober 2016
Penyusun ,
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Korupsi kata ini mungkin sudah tak asing lagi di telinga kita, kata
ini sering kita baca di media masa dan bahkan kerap kali menghiasi layar kaca
televisi kita. Dimana pelaku korupsi biasanya berasal dari kalangan pejabat
yang telah mendapat kepercayaan dari masyarakat. Namun, dengan mudahnya
mereka mengkhianati kepercayaan rakyat. Dengan rasa tidak bersalah mereka
menggelapkan uang Negara dan berhura-hura dengan uang tersebut sementara
itu Negaralah yang menjadi korban ulah mereka dan harus menanggung
kerugian yang mereka sebabkan.
Korupsi di negeri ini sekarang sedang merajalela bahkan telah menjadi
suatu kebiasaan bahkan bisa dikatakan sudah menjamur hingga sulit untuk
dihilangkan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam
menangani korupsi. Namun, tetap saja korupsi masih terdapat di negeri ini.
Salah satu mengapa orang berani melakukan tindak pidana korupsi yaitu
karena kurangnya kesadaran pribadi tentang bahaya korupsi. Tentu saja kita
tidak bisa menyadarkan para koruptor karena mereka sudah terlanjur terbiasa
dengan tindakan tersebut.
Salah satu upaya jangka panjang yang terbaik untuk mengatasi korupsi
adalah dengan memberikan pendidikan anti korupsi dini kepada kalangan
generasi muda sekarang. Karena generasi muda adalah generasi penerus yang
akan menggantikan kedudukan para penjabat terdahulu. Selain itu, generasi
muda juga sangat mudah terpengaruh dengan lingkungan di sekitarnya.
Melalui penerapan pendidikan anti korupsi di sekolah diharapkan bisa lebih
mudah mendidik dan memengaruhi generasi muda supaya tidak melakukan
tindak pidana korupsi sebelum mereka lebih dulu dipengaruhi oleh budaya
korupsi dari generasi pendahulunya.
B. Tujuan