Anda di halaman 1dari 7

03 Mar 2017 212 kali

Banyak di antara kita yang sudah sangat familiar dengan kanker paru-paru, kanker
payudara, dan kanker prostat. Namun, apakah ada yang sudah familiar dengan kanker
nasofaring? Apakah ada yang tau di sebelah mana sih nasofaring itu bertengger? Padahal,
kanker nasofaring adalah jenis kanker kepala dan leher dengan insidensi tertinggi.
Padahal, kanker nasofaring adalah salah satu bahaya yang mengintai dari kebiasaan
merokok yang dimiliki sebagian besar penduduk Indonesia. Padahal, sebagian besar
penderita kanker nasofaring adalah kaum remaja dan dewasa muda. Yukk, kali ini kita
membahas kanker nasofaring..

Sebelumnya, nasofaring itu apa


sih?

Nasofaring adalah bagian atas dari


faring (tenggorokan) yang terletak
di belakang hidung. Faring adalah
sebuah pipa berongga sepanjang 5
inchi yang memanjang mulai dari
hidung dan berujung pada ujung
trachea dan esophagus. Kanker
nasofaring biasanya bermula dari
sel skuamosa pada tepi nasofaring.

Kanker nasofaring, atau


nasopharyngeal carcinoma, adalah
kondisi keganasan pada sel yang
terdapat pada jaringan nasofaring.
Kanker nasofaring adalah salah satu jenis dari kanker kepala dan leher.

Apa sih penyebab dari kanker nasofaring?

Viral DNA pada kanker nasofaring telah membuktikan bahwa virus Epstein-Barr dapat
menyebabkan transformasi sel epithelial menjadi sel kanker. Faktor genetic, lingkungan,
dan gaya hidup juga memiliki peranan penting pada perkembangan penyakit ini.
Beberapa etnis dan ras tertentu terbukti memiliki insidensi lebih tinggi pada kejadian
kanker nasofaring. Faktor lingkungan seperti paparan substansi kimia tertentu juga
terbukti dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring. Demikian pula beberapa
kebiasaan seperti kebiasaan merokok dan minum alkohol dapat meningkatkan risiko
kanker nasofaring.

Apa saja sih faktor risiko dari kanker nasofaring?


Faktor risiko dari kanker nasofaring adalah sebagai berikut:

 Ras Asian, China, atau Afrika Utara

 Laki-laki (lebih berisiko dari perempuan)

 Usia < 55 tahun

 Riwayat eksposure virus Epstein-Barr

 Riwayat eksposure debu, serbuk kayu, atau bahan kimia formaldehyde

 Riwayat konsumsi ikan atau daging yang diasinkan dalam jumlah berlebih

 Konsumsi alkohol dalam jumlah banyak

 Perokok

 Riwayat kanker nasofaring atau kanker lainnya dalam keluarga

Apa saja tanda dan gejala yang dapat muncul pada penderita kanker nasofaring?

Kanker nasofaring cenderung lambat didiagnosis karena baru menimbulkan gejala saat
tahapan kanker sudah cukup lanjut. Biasanya pasien datang ke dokter dengan keluhan
yang sudah kronis, seperti gangguan penglihatan atau pendengaran yang berkelanjutan,
atau pembengkakan limfonodi yang tidak menghilang dalam kurun waktu lama. Berikut
adalah beberapa tanda dan
gejala yang dapat muncul pada
penderita kanker nasofaring:

 Benjolan pada hidung atau


leher

Pembengkakan limfonodi

 Nyeri tenggorokan

 Kesulitan bernapas atau


berbicara

 Suara serak

 Mimisan/hidung berdarah
 Gangguan pendengaran

 Gangguan penglihatan (buram atau double vision)

 Nyeri atau sensasi berdering pada telinga

 Infeksi telinga berulang

 Nyeri kepala.

Apa saja pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kanker nasofaring?

Seorang dokter dapat melakukan beberapa tahap pemeriksaan dalam rangka menegakkan
diagnosis kanker nasofaring. Berikut adalah tahapan pemeriksaan yang dapat dilakukan:

 Anamnesa: merupakan prosedur penggalian riwayat kesehatan dahulu, riwayat


pengobatan, dan riwayat kesehatan yang ada pada keluarga. Pada anamnesa juga
ditanyakan tanda dan gejala yang dirasakan oleh pasien

 Pemeriksaan fisik: pemeriksaan fisik secara umum, termasuk memeriksa adanya tanda-
tanda penyakit seperti pembengkakan limfonodi pada leher

 Pemeriksaan saraf: merupakan rangkaian anamnesa dan pemeriksaan untuk mengecek


fungsi dari otak, spinal cord, dan fungsi saraf. Pada pemeriksaan ini dilihat status mental,
kemampuan koordinasi, kemampuan berjalan, serta seberapa baik kerja dari otot dan
reflex dari pasien.

 Biopsy: merupakan pemeriksaan pada sample sel atau jaringan yang diteliti di bawah
mikroskop untuk mendeteksi adanya tanda-tanda perubahan sel menuju keganasan.
Sample dari biopsy dapat diperoleh dari prosedur nasoscopy maupun endoscopy

 MRI (Magnetic Resonance Imaging): merupakan prosedur yang menggunakan magnet,


gelombang radio, dan computer untuk membuat rangkaian gambaran detail dari area
tertentu pada tubuh

 CT scan: merupakan prosedur untuk menghasilkan serangkaian gambaran detail dari


area tertantu pada tubuh dari angle tertentu. Pemeriksaan ini dapat menggunakan
kontras yang disuntikan melalui vena atau ditelan untuk membantu melihat organ atau
jaringan dengan lebih jelas

 PET scan (Positron Emission Tomography scan): merupakan prosedur untuk mencari
sel tumor ganas pada tubuh dengan cara menginjeksikan sejumlah kecil radioactive
glucose ke dalam vena dan melakukan monitoring penggunaan glukosa tersebut dalam
tubuh. Sel tumor ganas akan tampak lebih terang dalam gambar karena mereka lebih
aktif dan mengambil lebih banyak glukosa daripada sel normal.

 Pemeriksaan kimia darah:


merupakan prosedur
pengecekan sample darah untuk
mengukur jumlah substansi
tertentu yang dilepaskan organ
dan jaringan tubuh ke dalam
darah. Pelepasan substansi
dalam jumlah abnormal (lebih
banyak atau sedikit) dapat
mengindikasikan adanya
penyakit

 Pemeriksaan darah lengkap:


merupakan prosedur
pemeriksaan darah yang
meliputi penghitungan sel darah
merah, sel darah putih, sel
platelet, hemoglobin, dll.

 Pemeriksaan virus Epstein-Barr:


merupakan pemeriksaan darah untuk pengecekan antibody terhadap virus Epstein-Barr dan
DNA marker dari virus Epstein-Barr

 Pemeriksaan pendengaran: merupakan prosedur pengecekan kemampuan pasien untuk


mendengar suara bernada tinggi dan rendah

Apa sajakah stage atau tahapan dari kanker nasofaring?

Stage merupakan proses yang digunakan untuk menentukan apakah sel kanker masih
terlokalisir pada lokasi awal atau sudah menyebar. Berikut adalah stage dari kanker
nasofaring:

 Stage 0

Disebut juga carcinoma-in-situ, yaitu kondisi di mana sel kanker masih terbatas pada tepian
nasofaring. Sel kanker yang ganas masih sangat terlokalisir dari jaringan normal.

 Stage I
Pada stage ini, kanker telah ditemukan secara jelas pada nasofaring, jika menyebar hanya
pada wilayah orofaring atau cavum nasi. Pengobatan yang dapat diberikan pada kanker
nasofaring stage 0 adalah terapi radiasi pada tumor dan limfonodi pada leher

 Stage II

Pada stage ini, kanker dapat menyebar pada limfonodi leher atau belakang faring. Limfonodi
yang timbul maksimum berukuran 6 cm. Pengobatan yang dapat diberikan pada kanker
nasofaring stage II adalah kemoterapi dan terapi radiasi

 Stage III

Pada stage ini, kanker dapat menyebar pada tulang atau sinus sekitar. Pengobatan yang
dapat diberikan pada kanker nasofaring stage III adalah kemoterapi, terapi radiasi, dan terapi
pembedahan termasuk pembedahan limfonodi leher

 Stage IV

Kanker nasofaring stage IV dibagi menjadi beberapa subtype, yaitu:

o Stage IVA:

Kanker dapat menyebar ke saraf kranialis, hipofaring, tulang area mata, serta
tulang area rahang.

o Stage IVB:

Kanker dapat menyebar ke area tulang selangka dan puncak bahu

o Stage IVC:

Kanker dapat menyebar ke limfonodi yang jauh dari lokasi kanker primer

Pengobatan yang dapat diberikan pada kanker nasofaring stage IV umumnya


bersifat paliatif, yaitu pengobatan yang berkonsentrasi pada pengurangan
keparahan gejala penyakit dan membuat pasien tidak kesakitan atau merasa
nyaman, dibanding berusaha untuk menyembuhkan dan memperlambat keparahan
atau penyebaran penyakit. Pengobatan yang dapat diberikan meliputi kemoterapi,
terapi radiasi, serta pembedahan (jika memungkinkan).
Apakah kanker nasofaring dapat menyebar?

Ya, seperti yang telah dibahas pada bagian staging di atas, kanker nasofaring dapat
menyebar baik ke jaringan sekitar lokasi primer, limfonodi, maupun penyebaran ke organ
lain melalui aliran darah. Biasanya, penyebaran kanker nasofaring terjadi pada tulang
dan paru-paru.

Bagaimanakah prognosis dari penderita kanker nasofaring?

Prognosis dari kanker nasofaring bervariasi antara penderita. Hal tersebut dapat
dipengaruhi oleh:

 Stage dari kanker

 Tipe dari kanker nasofaring

 Ukuran tumor

 Usia dan tingkat kesehatan pasien

Penderita kanker nasofaring yang menjalani terapi radiasi dan kemoterapi secara
simultan relative memiliki long-time-survival cukup baik, yaitu sekitar 50-80%.
Sedangkan 5-years-survival pada penderita yang hanya menjalani terapi radiasi adalah
42%.
Apakah kanker nasofaring dapat dicegah?

Ya, ada beberapa cara untuk meminimalisir risiko kita terkena kanker nasofaring, di
antaranya:

 Mengurangi konsumsi makanan yang asin

 Menghentikan kebiasaan merokok

 Menghentikan kebiasaan minum alkohol

 Memperbanyak konsumsi buah dan sayur.

Anda mungkin juga menyukai

  • 130 294 1 SM
    130 294 1 SM
    Dokumen27 halaman
    130 294 1 SM
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Chapter I
    Chapter I
    Dokumen6 halaman
    Chapter I
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    Dokumen6 halaman
    Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Jtptunimus GDL Arfaneisya 5326 2 Bab2
    Jtptunimus GDL Arfaneisya 5326 2 Bab2
    Dokumen24 halaman
    Jtptunimus GDL Arfaneisya 5326 2 Bab2
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Gonorhea Pada Laki - Laki
    Gonorhea Pada Laki - Laki
    Dokumen12 halaman
    Gonorhea Pada Laki - Laki
    Murty Ekawaty M
    Belum ada peringkat
  • Jamur
    Jamur
    Dokumen15 halaman
    Jamur
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen1 halaman
    Agama
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • 2 Dimensi
    2 Dimensi
    Dokumen3 halaman
    2 Dimensi
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    Dokumen6 halaman
    Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Sayankku
    Kata Pengantar Sayankku
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar Sayankku
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Audit
    Audit
    Dokumen12 halaman
    Audit
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen5 halaman
    Artikel
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • PANTUN
    PANTUN
    Dokumen9 halaman
    PANTUN
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Marketing
    Manajemen Marketing
    Dokumen11 halaman
    Manajemen Marketing
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Marketing
    Manajemen Marketing
    Dokumen11 halaman
    Manajemen Marketing
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Marketing
    Manajemen Marketing
    Dokumen11 halaman
    Manajemen Marketing
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • PANTUN
    PANTUN
    Dokumen9 halaman
    PANTUN
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen25 halaman
    Asam Urat
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Plasmodium Malariae
    Plasmodium Malariae
    Dokumen3 halaman
    Plasmodium Malariae
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat