Anda di halaman 1dari 27

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DIAGNOSA PENYAKIT PARU-

PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

Mahmud Yunus, Sigit Setyowibowo *

ABSTRACT

In Indonesian lung disease have a high death. Tubercolosis (TB) world report (2006) by World
Health Organization (WHO), Indonesia still the third biggest after India and China with around
539.000 cases and around 101.000 peoples die for a year. Derived from those fact it need more
attention from mass society. My research can be used to decision support system which used to
lung disease diagnosed, and know what kind of disease from their symptom. Decision support
system use production rule method for representating knowledge about the kind of lung disease
and their symptom. This inference engine use tree method and forward chaining. Result derived
from this research shown that tree method and forward chaining can be used in finding lung
disease from their symptom.
Key words: tree, forward chaining, lung.
PENDAHULUAN Tingginya resiko kematian penderita
Laporan penderita Tuberkolosis (TB) penyakit paru-paru (18,7%) menunjukkan bahwa
didunia tahun 2006 yang dibuat oleh World Health jenis penyakit ini perlu diperhatikan secara serius.
Organization (WHO) menempatkan Indonesia Hal ini terkait dengan kurangnya kesadaran
sebagai penyumbang TB terbesar nomor 3 di masyarakat akan kesehatan paru-paru. Apalagi saat
dunia setelah India dan Cina dengan jumlah kasus ini polusi udara semakin meningkat yang disebabkan
baru sekitar 539.000 dan jumlah kematian sekitar asap dari para perokok aktif, asap industri pabrik,
101.000 pertahun (18,7%). Survei Kesehatan asap kendaraan bermotor dan berbagai polusi
Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995, lainnya. Udara yang tercemar bila dihirup dapat
menempatkan TB sebagai penyebab kematian menyebabkan kondisi kesehatan paru-paru
ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler terganggu, salah satunya batuk.
dan penyakit saluran pernafasan, dan merupakan Aplikasi sistem penunjang keputusan
nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit pendeteksian dini penyakit paru-paru berbasis web
infeksi. Dari data South East Asia Medical Center sebagai alternatif konsultasi ke dokter bagi
(SEAMIC) Health Statistic 2001 influenza dan masyarakat umum. Media ini dibangun dengan
pneumonia merupakan penyebab kematian nomor komponen sistem bahasa (language), sistem
6 di Indonesia. Penyebab pneumonia sulit pengetahuan (knowledge) dan sistem pemrosesan
ditemukan dan memerlukan waktu beberapa hari masalah (problem processing) yang saling
untuk mendapatkan hasilnya, padahal pneumonia Jurnal berinteraksi satu dengan yang lainnya (Bonczek,
Teknologi Informasi Vol 2. No. 2 dapat menyebabkan
kematian bila tidak segera diobati. 1980). Sehinga mampu menganalisa data gejala

'-1 Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 1


penyakit paru. Berikut ini akan dibahas beberapa
dengan cermat untuk menyimpulkan secara deteksi penyakit paru yang paling sering muncul diantaranya
dini jenis penyakit TB pada manusia. tuberkolosis (TBC), radang paru-paru, asma, kanker
paru dan penyakit paru obstruktif kronik.
Aplikasi ini mampu mendiagnosa secara
dini jenis penyakit tuberkolosis, pnemonia, kanker a. Tuberkolosis (TBC)
Paru-paru, asma dan penyakit para obstruktif kronik Penyakit tuberkulosis paru adalah penyakit
(emfisema, bronkitis). menular yang menyerang paru-paru, penyakit ini
Berdasar uraian tersebut, peneliti disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
mengembangkan aplikasi sistem pendukung tuberkulosis.
keputusan yang mampu mendeteksi dini penyakit Cara penularan melalui ludah atau dahak
TB, melalui penelitian yang beijudul “Sistem penderita yang mengandung basil tuberkulosis paru.
Penunjang Keputusan Diagnosa Penyakit Paru- Paru Pada waktu batuk butir-butir air ludah beterbangan
Dengan Methode Forward Chaning”. diudara dan terhisap oleh orang yang sehat dan
masuk kedalam parunya yang kemudian
TINJAUAN PUSTAKA menyebabkan penyakit tuberkulosis paru (TB Paru).
1. Paru dan Penyakit Paru-paru Pada penderita TBC paru dapat
Paru (paru-paru) adalah salah satu alat tubuh memperlihatkan tanda-tanda seperti : batuk-batuk
yang vital untuk kehidupan manusia. Tanpa paru, berdahak lebih dari dua minggu, batuk
seseorang tidak akan mungkin hidup di muka bumi mengeluarkan darah , dada terasa sakit atau nyeri,
ini. Fungsi utama paru adalah sebagai alat terasa sesak pada waktu bernafas.
pernapasan. Pada waktu menarik napas, kita akan
memasukkan oksigen (O2 = zat asam) ke dalam paru b. Radang Paru-paru (Pneumoni)
kita, dan pada waktu mengeluarkan napas kita akan Radang paru-paru (bahasa Inggris:
mengeluarkan karbon dioksida (CO2 = zat asam pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru- paru
arang) dari paru. di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang
Tingkat polusi udara yang semakin tinggi bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer
memicu timbulnya berbagai macam penyakit paru. meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru
Asap industri pabrik dan berbagai asap lainnya, dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk
apabila banyak terhirup oleh manusia dapat infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan
mengganggu fungsi paru dan menyebabkan (parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan
munculnya penyakit paru seperti Tuberkolosis. oleh kepedihan zat-zat kimia atau cedera jasmani.
Kebiasaan merokok juga dapat memicu timbulnya Jurnal
Teknologi Informasi Vol 2. No. 2 penyakit kanker paru. Radang paru-paru adalah penyakit umum,
Para buruh pabrik yang bekerja bertahun-tahun di yang terjadi di seluruh kelompok umur, dan
pabrik yang mengandung zat karsinogenik (zat yang
dapat memicu kanker) juga rawan terjangkit merupakan penyebab kematian peringkat atas di
Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 2
antara orang tua dan orang yang sakit menahun. bronkus. Ada beberapa proses yang terjadi sebelum
Vaksin untuk mencegah beberapa jenis radang paru- pasien menjadi asma:
paru bisa diperoleh. Salah satu kasus radang paru- 1. Sensitisasi, yaitu seseorang dengan risiko
paru yang mempunyai tingkat kematian tinggi pada genetik dan lingkungan apabila terpajan dengan
saat ini adalah kasus radang paru-paru yang pemicu (inducer/sensitisizer) maka akan timbul
disebabkan oleh Flu burung. sensitisasi pada dirinya.
Gejala yang biasanya muncul pada penyakit 2. Seseorang yang telah mengalami sensitisasi
ini seperti : batuk berdahak kental dan berwarna maka belum tentu menjadi asma. Apabila
kuning, sakit pada dada, sesak napas, dan demam seseorang yang telah mengalami sensitisasi
tinggi terpajan dengan pemacu (enhancer) maka
terjadi proses inflamasi pada saluran napasnya.
c. Asma Proses inflamasi yang berlangsung lama atau
Asma adalah suatu kelainan berupa proses inflamasinya berat secara klinis
peradangan kronik saluran napas yang menyebabkan berhubungan dengan hiperreaktivitas bronkus.
hipereaktivitas bronkus terhadap berbagai 3. Setelah mengalami inflamasi maka bila
rangsangan yang ditandai dengan gejala episodik seseorang terpajan oleh pencetus (trigger)
berulang berupa mengi, batuk, sesak napas dan rasa maka akan terjadi serangan asma (mengi).
berat di dada terutama pada malam dan atau dini hari Faktor-faktor pemicu antara lain : alergi
yang umumnya bersifat reversibel baik dengan atau debu, binatang berbulu, kecoak, jamur, kapang, ragi
tanpa pengobatan. Asma bersifat fluktuatif artinya serta asap rokok. Sedangkan pencetus: Semua faktor
dapat tenang tanpa gejala tidak mengganggu aktifitas pemicu dan pemacu ditambah dengan aktivitas fisik,
tetapi dapat eksaserbasi dengan gejala ringan sampai udara dingin, histamin dan metakolin .
berat bahkan dapat menimbulkan kematian.
d. Kanker Paru
Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2 Kanker paru pada dasarnya adalah tumor ganas dari
Gejala asma, yaitu batuk sesak dengan epitel bronkus. Proses keganasan pada epitel
bronkus ini akan didahului oleh apa yang disebut
mengi merupakan akibat dari obstruksi bronkus yang masa prakanker. Perubahan pertama yang
didasari oleh inflamasi kronik dan hiperaktivitas

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 3


terjadi pada masa prakanker ini disebut yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel
sebagai metaplasia skuamosa yang ditandai dengan parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan
perubahan bentuk epitel dan menghilangnya silia. emfisema atau gabungan keduanya.
Metaplasia skuamosa ini dapat timbul akibat berbagai • Bronkitis kronik, kelainan saluran napas yang
macam pengaruh dari luar tubuh, seperti penghisapan ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3
gas-gas dan asap seperti yang terdapat di asap rokok bulan dalam setahun.
dan beberapa zat kimia hasil industri. • Emfisema, suatu kelainan anatomis paru yang
Penyebab utama dari kanker paru adalah ditandai oleh pelebaran rongga udara distal
merokok.. Faktor lain yang mungkin dapat bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding
menambah resiko timbulnya kanker paru adalah alveoli.
pencemaran udara dalam kegiatan industri dan Faktor Resiko
pertambangan.
1. Kebiasaan merokok
Secara hispatologik maka kanker paru dibagi
2. Polusi udara di lingkungan dan tempat kerja.
menjadi empat jenis tumor yang masing- masing
3. Hipereaktiviti bronkus.
disebut sebagai karsinoma epidermoid, adeno
4. Riwayat infeksi saluran napas bawah
karsinoma, karsinoma sel besar dan karsinoma sel
berulang.
kecil. Masing-masing jenis kanker ini punya
gambaran yang berbeda di bawah mikroskop. Dari
2. Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
keempat jenis kanker ini, karsinoma sel kecil adalah
Bonczek (Turban, 2005 ) mendefinisikan
kanker yang paling ganas dan paling sering
SPK sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri
menimbulkan kematian.
dari tiga komponen yang saling berinteraksi : sistem
Klasifikasi kanker paru dibagi menjadi
bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi
empat stadium. Stadium I adalah stadium yang paling
antara pengguna dan komponen SPK lain), sistem
awal, stadium II dan stadium III adalah stadium yang
pengetahuan (repositori pengetahuan domain masalah
sudah agak lanjut dan stadium IV adalah stadium
yang ada pada SPK baik sebagai data atau sebagai
yang sudah sangat lanjut yang ditandai dengan
prosedur), dan sistem pemrosesan masalah
adanya anak sebar (metastasis) di alat tubuh lain
(hubungan antara dua komponen lainnya, terdiri dari
selain paru. Anak sebar kanker paru biasanya
satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah umum
ditemukan di hati, tulang atau otak penderita.
yang diperlukan untuk pengambilan keputusan).
e. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
Simon (Turban, 2005 ) mengatakan bahwa
Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2 proses pengambilan keputusan meliputi tiga fase
PPOK adalah penyakit paru kronik yang utama : intelegensia, desain dan kriteria. Ia kemudian
ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas
* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 4
menambahkan fase keempat, yakni implementasi. Masalah terjadi karena ketidakpuasan terhadap status
Seperti tergambar pada gambar 2 berikut ini : quo. Pada fase pertama ini, seseorang berusaha
menentukan apakah ada suatu masalah,
mengidentifikasi gejala-gejalanya, menentukan
keluasannya dan mengidentifikasinya secara
eksplisit. Dalam penelitian ini masalah yang diangkat
yaitu bagaimana membantu masyarakat
mengidentifikasi penyakit paru dari gejala yang dirasakan
tanpa membutuhkan biaya yang mahal.
2. Klasifikasi Masalah
Klasifikasi masalah adalah konseptualisasi
terhadap suatu masalah dalam rangka
menempatkannya dalam suatu kategori yang dapat
didefinisikan.
3. Masalah terstruktur dan Masalah tidak
Gambar 1 Pengambilan keputusan / proses terstruktur
pemodelan Simon (Turban, 2005 ) membedakan dua
ekstrem yang berkaitan dengan strukturisasi suatu
Ada aliran aktivitas yang terus menerus masalah keputusan. Pertama adalah masalah-
berlangsung mulai dari intelegensi sampai desain masalah yang terstruktur dengan baik yang berulang
sampai pilihan (blod line), namun pada sembarang secara rutin, dan untuk masalah-masalah tersebut
fase bisa jadi ada fase dimana perlu kembali ke fase telah dikembangkan model-model standar, yang
sebelumnya (umpan balik). disebut masalah terprogram. Kedua adalah masalah
a. Fase Intelegensi tidak terstruktur, disebut juga masalah tidak
terprogram yang belum dikenal sebelumnya dan tidak
Intelegensi dalam pengambilan keputusan
terjadi lagi. Dalam penelitian ini penentuan jenis
meliputi scanning (pemindahan) lingkungan, baik
penyakit paru termasuk dalam masalah tidak
secara intermiten ataupun terus menerus..
terstruktur, karena bertambahnya satu gejala baru
Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2
akan menghasilkan jawaban kemungkinan penyakit
1. Identifikasi Masalah
yang berbeda.
Fase intelegensi dimulai dengan identifikasi
terhadap tujuan dan sasaran organisasional yang
berkaitan dengan isu yang diperhatikan dan
determinasi apakah kejadian tersebut telah terpenuhi.
* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 5
pengoperasian sebuah sistem tertentu pada waktu Jurnal
b. Fase Desain Teknologi Informasi Vol 2. No. 2
Fase desain meliputi penemuan
atau tertentu, yaitu suatu deskriptif naratif mengenai
mengembalikan dan menganalisis tindakan yang situasi pengambilan keputusan.
mungkin untuk dilakukan. Hal ini meliputi Berikut susunan skenario dalam penelitian
pemahaman terhadap masalah dan menguji solusi
yang layak. c. Fase Pemilihan
1. Model Normatif Pilihan merupakan tindakan pengambilan
Model normatif adalah modeldimana keputusan yang kritis. Fase pilihan adalah fase
alternatif yang dipilih merupakan alternatif terbaik dimana suatu keputusan yang nyata dan diambil
dari semua alternatif yang mungkin. Untuk suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan
menemukan alternatif terbaik, kita harus menguji tertentu.
semua alternatif dan membuktikan bahwa alternatif Pemecahan sebuah model pengambilan
yang dipilih benar-benar alternatif terbaik, alternatif keputusan melibatkan pencarian terhadap suatu
itulah yang biasanya diinginkan.. tindakan yang tepat. Pendekatan pencarian
2. Model Deskriptif melibatkan teknik analitik (memecahkan suatu
Model deskriptif menggambarkan berbagai formula), algoritma (prosedur langkah demi
hal sebagaimana adanya, atau bagaimana hal-hal langkah), heuristik (aturan utama), dan blind search
tersebut diyakini. Model ini umumnya didasarkan (menembak di dalam gelap, idealnya salam suatu
secara matematis. cara yang logis).
3. Mengukur Hasil Akhir Penelitian ini menggunakan teknik
Nilai dari sebuah alternatif dievaluasi dalam algoritma (prosedur langkah demi langkah) dimana
hal pencapaian tujuan. Hasil akhir dari penelitian ini metode penelusuran yang digunakan
akan memberikan jawaban penyakit paru disertai
adalah metode tree dan inferensi forward chaining
tingkat kepercayaannya dalam bentuk persen. (penalaran maju).
4. Skenario
Skenario adalah suatu pernyataan d. Fase Implementasi
mengenai berbagai asumsi tentang lingkungan Definisi implementasi sedikit rumit karena
ini: implementasi merupakan sebuah proses yang panjang
dan melibatkan batasan-batasan yang tidak jelas.
Implementasi berarti membuat suatu solusi yang
direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan
implementasi suatu sistem komputer.

* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 6

Gambar 2 Skenario penelitian


1. Metode kecuali akar pasti mempunyai satu node orang tua
Metode yang digunakan adalah metode dan mempunyai nol atau lebih node anak.
penarikan kesimpulan yang ada dalam sistem pakar.
Sistem pakar atau expert system adalah cabang dari
kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI) yang
membuat penggunaan pengetahuan yang dikhususkan
secara ekstensif untuk memecahkan masalah pada
level human expert (seseorang yang mempunyai Gambar 3 Binary tree yang mempunyai 0, 1, 2
expertise dalam bidang tertentu) Suryadi (1994: 5). cabang pernode (dikutip dari Konsep Dasar

Sedangkan dalam Arhami (2005:3) Sistem Pakar, Arhami : 2005)

mengemukakan sistem pakar sebagai “...suatu


program komputer cerdas yang menggunakan Jika node mempunyai lebih dari satu orang

knowledge (pengetahuan) dan prosedur inferensi tua maka disebut dengan jaringan. Gambar 3
untuk menyelesaikan masalah yang cukup sulit menunjukkan bahwa hanya ada satu urutan dari edge
sehingga membutuhkan seseorang yang ahli untuk atau path dari akar untuk tiap node. Oleh karena itu
menyelesaikannya” (Feigenbaum:1982). dalam hal ini tidak mungkin untuk memindahkan

Ada berbagai macam cara dalam secara berlawanan dengan anak panah.

membantu menarik kesimpulan guna diagnosis Tree merupakan kasus yang khusus dari

penyakit dengan sistem pakar diataranya tree matematika yang disebut graph. Istilah jaringan

(pohon) dan graph, pohon AND-OR dan tujuan, atau jaringan sederhana sering digunakan sebagai

penalaran deduktif dan silogisme, forward istilah sinonim dari graph bila menggambarkn
chaining dan backward chaining. Penulis Jurnal Teknologi suatu kasus dari graph seperti jaringan telepon.
Informasi Vol 2. No. 2 menggunakan metode inferensi
pohon dengan forward chaining. Contoh sederhana graph adalah sebuah peta
2. Tree dimana kota sebagai node dan linknya adalah
Suatu tree (pohon) adalah suatu hierarki jalan. Link merupakan merupakan panah atau
struktur yang terdiri dari node (simpul/verteks) yang arah. Sebagai analoginya adalah salah satu jalan
menyimpan informasi atau pengetahuan dan cabang dengan batasan bobot yang menunjukkan
(link/edge) yang menghubungkan node. Binary tree bagaimana truk dapat melewati jalan tersebut.
mempunyai 0, 1 atau 2 cabang pernode. Dengan Jika graph merepresentasikan rute pesawat
berorientasi pada tree (pohon) maka akar node adalah terbang maka bobotnya dapat berupa jarak antara
node tertinggi disebut root dan daun adalah yang kota, biaya penerbangan, kebutuhan minyak dan
paling bawah. Tree bisa dianggap sebagai suatu tipe lain sebagainya. Aplikasinya tree adalah
khusus jaringan semantik yang setiap nodenya pembuatan keputusan dan disebut dengan

* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 7


decision tree (pohon keputusan). Struktur seterusnya untuk node-node lainnya. Node daun akan
keputusan dari skema representasi pengetahuan membangkitkan atau memberikan jawaban sebagai
dan metode penalaran tentang pengetahuan ini. respons dari pertanyaan. Prosedur yang tepat akan
Contoh decision tree untuk klasifikasi hewan menuntun pengguna untuk menginputkan dan
seperti yang ditunjukkan pada gambar 4. membangun node baru jika salah.

3. Forward Chaining
Forward chaining adalah suatu stategi
pengambilan keputusan yang dimulai dari premis
(fakta) menuju konklusi (kesimpulan akhir). Salah
satu aspek penting dari perolehan fakta adalah
dengan menanyakan pertanyaan yang benar.
Pertanyaan benar yang diajukan menghasilkan
efisiensi dalam menentukan jawaban yang benar.
Salah satu syarat yang nyata untuk hal ini adalah
sistem pakar hanya akan menanyakan pertanyaan
Gambar 4 Decision tree yang menunjukkan
yang berhubungan dengan hipotesis yang dicoba
pengetahuan tentang hewan (dikutip dari
dibuktikan. Suryadi
Konsep Dasar Sistem Pakar, Arhami : 2005)

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2

Dari gambar dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. JIKA pertanyaan = “Apakah dia besar
sakali?” DAN Jawaban = “Tidak”
2. MAKA pertanyaan = “apakah dia mencit?”
3. JIKA pertanyaan = “Apakah dia besar
sekali?” DAN Jawaban = “Ya”
4. MAKA pertanyaan = “Apakah dia
mempunyai leher yang panjang?”
Struktur keputusan dapat diterjemahkan
secara mekanis kedalam kaidah produksi. Hal ini dapat
dilakukan dengan pencarian melebar (brearth-first-
search) dari struktur dan pembangkitan aturan
IF...Then...(jika...maka) pada setiap node dan

* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 8


RN

(1994:206) menjelaskan bahwa forward chaining


mempunyai konsep sebagai berikut:

Tabel 1 Konsep dasar forward chaining


No Rangkaian kedepan

Perencanaan, pemantauan, kontrol saat sekarang


1 KAidtlk M
ke masa depan

2 Antisident terhadap akibat FakU diibcrikan

3 Data yang digerakkan, penalaran atas dasar K^ $h nj > u Ij i ai F. i k . U 'i

4 Keija maju untuk menemukan Fakt A yang Ivilang,

5 Pemecahan yang mengikuti fakta K a id-a Li y* iig bisa digunAkau yjing t id a Ik bis* d igurtakan

6 Pencarian melebar pertama yang dipermudah O


7 Artisident menentukan pencarian o
o
8 Penjelasan yang tidak dipermudah


Seperti contoh pada gambar dibawah ini Gambar 5 Rangkaian forward chaining
diterangkan bahwa baris di-(triggered) oleh fakta (dikutip dari Konsep Dasar Sistem Pakar,
yang memenuhi kejadian sebelum atau sisi sebelah Arhami : 2005)
kiri (LHS). Misalnya Baris R 1 harus dipenuhi oleh
fakta B dan C untuk diaktifkan. Namun demikian 3. SQL (Structure Query Language)
hanya fakta C yang ditunjukkan sehingga R1 tidak SQL (dibaca “ess-que-el”) merupakan
diaktifkan. Baris R2 diaktifkan oleh fakta C dan D singkatan dari Structure Query Language. SQL
yang ditunjukkan sehingga R2 akan membuat fakta H digunakan untuk berkomunikasi dengan suatu
lanjutan. Baris yang dipenuhi lainnya adalah R 3, R6, database. Berdasarkan ANSI (American National
R7, R8 dan R9. Pembuatan baris R8 dan R9 akan Standards Institute), SQL merupakan bahasa standar
menghasilkan kesimpulan proses rangkaian forward untuk relational database management systems.
chaining. Kesimpulan ini mungkin berupa fakta lain, Beberapa relational DBMS yang menggunakan SQL,
output dan sebagainya. antara lain : Oracle, Sysbase, Microsoft Sql Server,
Access, Ingress, MySQL, Postgre dan masih banyak
lagi.
Pernyataan-pernyataan SQL dapat dibagi
menjadi 2 kategori, yaitu pernyataan-pernyataan

* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 9

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


Data Manipulation Language (DML) dan Data
Definition Language (DDL). Pernyataan- pernyataan
DML berkaitan dengan data, baik

* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 10


Berdasarkan hasil pengambilan data penderita penyakit
pengambilan atau pemodifikasian data supaya tetap up-to- paru dan studi literatur dapat disimpulkan bahwa
date. Sedangkan pernyataan- pemyataan DDL gejala awal yang paling sering muncul sebagai ciri
berkaitan dengan pembuatan atau pengubahan table khusus penyakit paru adalah batuk yang lebih dari
dan objek-objek databse lainnya seperti view dan dua minggu dan sesak napas.
index. Berikut ini adalah data yang didapatkan dari
hasil pencatatan Rekam Medik Saiful Anwar:
METODE PENELITIAN
1. Strategi Penelitian Tabel 2 Tabel penyakit dan gejalanyaPenyakit Gejala
No
Strategi dalam penelitian ini dilakukan A Radang Paru- 1. badan lemah

menurut urutan sebagai berikut: paru 2. badan panas


(Pneumoni) 3. batuk berdahak kuning
a. Mengumpulkan data tentang jenis jenis penyakit 4. batuk berdahak putih
paru-paru. 5. batuk berdarah
batuk menetap lebih dari
b. Melakukan analisa terhadap data yang 6.
satu bulan
terkumpul. 7. batuk tanpa riak
8. Berat badan turun
c. Merancang dan mendesain database untuk 9. dada terasa terbakar
menyimpan data jenis penyakit paru-paru. demam
berkepanjangan lebih dari
d. Merancang metode inferensi forward chaining, 10.
satu bulan
untuk menelusuri jenis-jenis penyakit paru-paru 11. keringat malam
e. Merancang desain interface, sebagai media 12. nafas tersengal-sengal
13. nafsu makan turun
interaksi antara user dengan s.
14.
f. Sistem pendukung keputusan berbasis komputer 15.
16. nyeri dada panas naik
yang dibangun.
17. turun perokok aktif sakit
g. Melakukan pengkodean, untuk membangun 18. kepala sesak hilang
mesin inferensi fuzzy. 19. timbul sesak napas sesak
20. napas setelah aktivitas
h. Test dan implementasi terhadap aplikasi sistem berat
yang dibuat. 21. susah tidur
b Tuberkolosis 1. badan panas
(TB) 2. batuk berdahak kuning
2. Metode Pengambilan Data 3. batuk berdahak putih
a. Data Jenis Penyakit Paru-Paru 4. batuk berdarah
5. batuk berlendir
Identifikasi penyakit paru-paruberdasar dari
batuk menetap lebih dari
6.
gejalanya dilakukan diRekam Medik Rumah Sakit satu bulan
Saiful Anwar serta literatur penunjang. Jurnal Teknologi
Informasi Vol 2. No. 2

* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 11


No Penyakit Gejala No Penyakit Gejala
7. Berat badan turun sesak
11. napas
8. kaki bengkak sesak
12. napas dipicu
9. mual udara dingin
10. muntah sesak napas kumat-
13.
11. nafsu makan turun kumatan
12. panas naik turun sesak napas memberat
14.
13. perokok aktif setelah batuk
14. perut terasa sakit sesak napas setelah
15.
15. sesak napas aktivitas berat
sesak napas dipicu susah
16. tidur
16.
udara dingin e Penyakit Paru batuk
1. berdahak kuning
17. tangan bengkak Obstruktif batuk
2. berdahak putih

c Asma 1. alergi debu/serat Kronik batuk


3. hilang timbul
kain/bulu binatang/dsb (PPOK) Berat4. badan turun
2. batuk berdahak putih demam
3. batuk tanpa riak berkepanjangan
5. lebih
bersin-bersin di pagi dari satu bulan
4.
hari kaki6.bengkak
5. panas naik turun keringat
7. malam
6. perut terasa sakit leher8.bengkak
riwayat Asma dalam nafsu
9. makan turun
7.
keluarga positif nyeri
10.dada
serangan sesak malam nyeri
11.punggung
8.
hari rutin panas
12. naik turun
9. sesak napas perokok
13. aktif
sesak napas dipicu perut
14.terasa sakit
10.
udara dingin riwayat kanker dalam
15.
sesak napas kumat- keluarga positif
11.
kumatan sesak
16. hilang timbul
12. sesak napas sejak kecil sesak
17. napas
sesak napas setelah sesak napas kumat-
13. 18.
aktivitas berat kumatan
14. wajah bengkak suara
19. serak
d Kanker Paru 1. batuk berdahak putih sulit
20.menelan
2. batuk hilang timbul wajah
21. bengkak
3. batuk tanpa riak
4. Berat badan turun 3. Analisa Data
demam
5. berkepanjanganAnalisa
lebih data dilakukan dengan
dari satu bulan mengklasifikasi beberapa jenis gejala, kemudian
6. keringat malam
7. panas naik turun digolongkan kepada jenis penyakit tertentu.
8. perokok aktif Penyakit paru yang terdiri dari tuberkolosis,
9. perut terasa sakit
10. sesak hilang timbul radang paru-paru, kanker paru, asma dan penyakit
Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2

* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 12


paru obstruktif kronik disusun dengan gejala yang ada. K
P a
n T n
e B A P k
N u p s P e
Tabel 3 Kombinasi penyakit dan gejala Gejala/penyakit a
O m m O r
K
0 r a K P
P a
n u a
n T n
e B A P k 1 r
u p s P e u
N
Gejala/penyakit a riwayat kanker dalam keluarga
O m m O r 27 x
0 r a K P positif
n u a 28 x
1 r riwayat Asma dalam keluarga positif
u 29 sakit kepala x
alergi debu/serat kain/bulu serangan sesak malam hari rutin
1 x 30 x
binatang/dsb
2 badan lemah x 31 sesak hilang timbul x x x
3 badan panas x x 32 sesak napas x x x x x
4 batuk berdahak kuning x x x 33 x x x
5 batuk berdahak putih x x x x x sesak napas dipicu udara dingin
6 batuk berdarah x x sesak napas kumat- kumatan
34 x x x
7 batuk berlendir x
8 batuk hilang timbul x x sesak napas memberat setelah batuk
35 x
batuk menetap lebih dari x bulan
9 x x 36 sesak napas sejak kecil x
10 batuk tanpa riak x x x sesak napas setelah aktivitas berat
37 x x x
11 berat badan turun x x x x
38 suara serak x
12 bersin-bersin di pagi hari x
13 dada terasa terbakar x 39 sulit menelan x

demam berkepanjangan lebih dari x 40 susah tidur x x


14 x x x 41 tangan bengkak x
bulan
42 wajah bengkak x x
15 kaki bengkak x x
16 keringat malam x x x
17 leher bengkak x Pengklasifikasian penyakit paru
18 mual x
menggunakan kaidah produksi yang dituliskan
19 muntah x
20 nafas tersengal-sengal x dalam bentuk pernyataan JIKA [premis] MAKA
21 nafsu makan turun x x x [konklusi]. Pada perancangan sistem ini premis
22 nyeri dada x x
23 nyeri punggung x
adalah gejala dan konklusi adalah penyakit paru,
24 panas naik turun x x x x x sehingga bentuk pernyataannya adalah JIKA
25 perokok aktif x x x x [gejala] MAKA [jenis penyakit paru].
26 perut terasa sakit x x x x
Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2
Pada sistem ini dalam satu kaidah dapat memiliki lebih d. Fase Desain Mesin Inferensi
dari satu gejala. Gejala-gejala tersebut Fase ini menentukan pemetaan masalah
dihubungkan menggunakan operator logika AND yang jelas sehingga permasalahan yang dihadapi
dan OR. Adapun bentuk pernyataannya adalah: dapat dipecahkan dengan baik. Adapun tahapan-
JIKA [gejala 1] tahapan adalah sebagai berikut :
DAN [gejala 2]
ATAU [ gejala 3]
MAKA [penyakit]
Untuk penarikan kesimpulan diagnosa
penyakit paru-paru menggunakan reference engine
modus ponens. Modus ponens merupakan salah Gambar 6 Flowchart penyelesaian masalah
satu unsur dalam matematika dimana terdapat
premis atau kalimat awal yang diketahui dan Pada flowchart diatas digambarkan bahwa
konklusi yaitu hasil kesimpulan. Modus ponens pemecahan permasalahan diagnosa penyakit paru
mempunyai pola seperti berikut ini: dapat dilakukan dengan bantuan metode tree.
AB Penelusuran penyakit paru didapatkan dari

A :. B menjawab pertanyaan yang sudah disusun dalam


bentuk pohon sebagai berikut:

Premis 1 : Jika A maka B


Premis 2 :A
Disimpulkan B Sebagai contoh :
- Jika batuk lebih dari dua minggu maka
teridentifikasi penyakit paru-paru.
- Seno batuk-batuk satu bulan lebih.
- Kesimpulan dari dua kalimat diatas adalah
Seno teridentifikasi penyakit paru-paru.
Sehingga argumennya dapat berbentuk:
A B A :. B
Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2 * Dosen STMIK
)

PPKIA Pradnya Paramita Malang Gambar 7 Metode tree dalam penelusuran


penyakit par

14
4. uDesain Sistem
Penggambaran ini ditunjukkan gambar Data Flow
Diagram (DFD) yang menyebutkan setiap langkah
dari sebuah model dengan lebih terperinci. Seperti
gambar berikut :

3. Informasi penyakit
4. Hasil dokumen penyakit

Gambar 10 DFD level 2


Gambar 8 DFD level 0 (diagram korteks)

Pada DFD level 2 ini admin dapat


Sistem ini berinteraksi dengan dua melakukan input, update dan delete data gejala,
pengguna yaitu user dan admin. penyakit dan aturan. Sedangkan user menjawab
pertanyaan kemudian dilakukan proses penelusuran
penyakit dan user mendapatkan informasi penyakit
yang diderita.
Sedangkan untuk gejala-gejala yang
Gambar 9 DFD level 1
dirangkai menjadi sebuah kalimat yang akan
menjadi masukan sistem dengan menjawab ’Ya’
User memberikan pilihan gejala ke dalam
atau ’Tidak’ yang dapat ditunjukkan dengan tabel
sistem yang kemudian ditelusuri ke gejala
berikut:
selanjutnya sesuai dengan tree yang sudah
dimodelkan. Admin menyediakan data gejala
Tabel 4 Tabel pertanyaan yang ditujukan ke
kedalam masukan data. Data user
yang sudah t01 Apakah An da
tany a
mengal ami batuk lebih dari dua minggu?
t02 Apakah batuk berdahak kuning atau putih?
dimasukkan tadi dicocokkan dengan database, t03 Apakah badan t era sa panas ?

kemudian data tersebut diproses lagi di proses


penelusuran data.

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2 ^ Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
Keterangan :
1. Input, update, delete
2. Jawab pertanyaan
t04 Apakah dada te ra sa te rbakar at au nyera dada? t09 Apakah An da ale rgi terhadap se suatu?
t05 Apakah An da menga lami s esak napas lebih dari sa tu ... t10 Apakah riwayat keluarga memil iki Asma?
toe Apakah terdapat bagian tubuh yang bengkak (ex : ta... tl 1 Apakah An da s eorang perokok aktif ?
t07 Apakah An da menga lami s esak napas? t12 Apakah An da menga lami keringat mal am?
t08 Apakah An da se sak napas sej ak kec il?

ERD (Entity Relationship Diagram) dalam tree. Salah satu contoh penelusuran penyakit
menggambarkan model data pada sistem dimana adalah sebagai berikut :
terdapat entity dan relationship. Setiap entitas • Apakah Anda mengalami batuk lebih dari
mempunyai atribut karakteristik. Sedangkan dua
relationship menjelaskan hubungan yang minggu? User menjawab Ya, selanjutnya Jurnal
mewujudkan pemetaan antar entitas. Untuk Teknologi Informasi Vol 2. No. 2
* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang
hubungan entitas Tabel penyakit yang
menampilkan daftar penyakit berelasi dengan tabel
aturan one to many karena satu penyakit memiliki
beberapa jalan yang menuju kesimpulan penyakit
yang sama. Tabel pertanyaan untuk menampung
pertanyaan yang akan ditampilkan dan tabel aturan
untuk mengatur jalannya penelusuran penyakit.
Tabel pertanyaan dan tabel aturan berelasi one to
one karena satu pertanyaan hanya ditampilkan satu
kali. Rancangan ERD adalah sebagai berikut:
JJO user
J username : varchar(20)
D password: vardiar(20)
-1 keterangan: text
20 dtur
V KJ: varchar(3)
3 Idjriy: varchar(3) -j----------------------------------------
B vab?:nt(il)
<3 drect: varcftar(3)
(d_peny; varchar(2)

20 tanya
i Idjny; varchar(3>-|— 1 tanya: text

Gambar 11
ERD dari database
‘paruq’

f. Fase Pemilihan
Penelusuran penyakit paru didapatkan dari
menjawab pertanyaan yang sudah dimodelkan
• Apakah batuk berdahak kuning atau putih? 2. IF (D THEN E)
User menjawab Ya, selanjutnya 3. IF (A AND NOT-B THEN F)
• Apakah badan terasa panas? User menjawab IF (F THEN G)
Ya, selanjutnya 4. IF (A AND NOT-B AND NOT-F THEN H)
• Apakah dada terasa terbakar atau nyeri dada? IF (H THEN G)
User menjawab Ya maka kesimpulan 5. IF (A AND NOT-B AND NOT-F AND NOTH
penyakitnya adalah radang paru-paru. THEN I)
Keterangan:
g. Fase Implementasi A : batuk lebih dari dua minggu
Pada tahap ini pemodelan sistem pohon B : batuk berdahak kuning atau putih
penelusuran penyakit diwujudkan dalam bentuk C : badan terasa panas
program. Berikut ini adalah alur program D : dada terasa terbakar atau nyeri dada
penelusuran penyakit paru: E : radang paru-paru
1. IF (A THEN B) F : sesak napas
IF (B THEN C) G : kanker paru
IF (C THEN D) H : bagian tubuh bengkak
I : tidak terdeteks
i Program ini mendiagnosa lima penyakit paru yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
paling sudah didefinisikan.
Pengujian Sistem
Pengujian Penyakit Tuberkolosis (TBC)
Berikut ini adalah tampilan halaman utama
Alur pertanyaan untuk diagnosa penyakit
yang berisi welcome greeting pada web diagnosa
tuberkolosis:
penyakit paru: MwAbldh prrlrtnyrtrtn pprtAnynfln brrikul:
Apjkjh Aiidj mttngjUna bjtuk lutsiti djri duj nnr\gyu ?
• VA O TIOAK

Jawdbldh pnrtanyaAn partanyaan bnrikul:


Apakah batuk bodahak kuning jtau pubh? m VA <
TIOAK

Jawablah partanyaan pertanyaan baHkut:


Apakah badan ttrata panai?

Jawab
VA Hi TIOAK

Maka haall diagnosa panyakllnya adalah

Gambar 14 Rangkaian pertanyaan


Gambar 12 Tampilan halaman utama/beranda
untuk
user
penyakit TBC

Berikut ini adalah tampilan halaman


Jika user mengalami batuk berdahak lebih
diagnosa yang berisi pertanyaan yang ditujukan
dari dua minggu, berdahak kuning atau putih dan
kepada user untuk menelusuri penyakitnya:
badan terasa panas maka hasil diagnosa
penyakitnya adalah tuberkolisis (TBC).

Pengujian Penyakit Radang paru-paru


(Pneumonia)
Alur pertanyaan untuk diagnosa penyakit
radang paru-paru:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah Anda mengalami batuk lebih dari dua minggu?
Gambar 13 Tampilan halaman diagnosa ®> YA © TIDAK [ Jawab |

penyakit

Pengujian Diagnosa
Pengujian ini memaparkan percobaan
terhadap sistem diagnosa penyakit paru.Pengujian
dilakukan sebanyak enam kali yang masing-
masing menghasilkan jawaban yang berbeda.

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


* Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 18
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah badan terasa panas? Gambar 16 Rangkaian pertanyaan untuk
1 YA © TIDAK [ Jawab ]
penyakit kanker paru

Penyakit kanker paru juga dapat


Gambar 15 Rangkaian pertanyaan untuk
diidentifikasi dengan alur pertanyaan lain. Jika
penyakit radang paru-paru
user menjawab ‘Tidak’ pada pertanyaan
‘Apakah Anda mengalami sesak napas lebih
Jika user mengalami batuk berdahak
dari satu minggu’ maka akan muncul
lebih dari dua minggu, berdahak kuning atau
pertanyaan berikut:
putih, badan terasa panas dan dada terasa Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah terdapat bagian tubuh yang bengkak (ex : tangan, kaki, wajah, leher, dll)?
terbakar atau nyeri dada maka hasil diagnosa § YA © TIDAK
penyakitnya adalah radang paru-paru [ Jawab ]

(pnemonia). Maka hasil diagnosa penyakitnya adalah :


Kanker Paru

Silakan ke halaman informasi untuk keterangan lebih lanjut!


Pengujian Penyakit Kanker Paru
Alur pertanyaan untuk diagnosa Gambar 17 Rangkaian pertanyaan lain untuk
penyakit kanker paru: penyakit kanker paru
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah Anda mengalami batuk lebih dari dua minggu?
® YA © TIDAK [ Jawab |

Kesimpulannya jika user mengalami


batuk berdahak lebih dari dua minggu,
berdahak kuning atau putih, sesak napas lebih
dari satu minggu atau terdapat bagian tubuh
yang bengkak (contoh: tangan, kaki, wajah,
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah Anda mengalami sesak napas lebih dari satu minggu? ® YA © TIDAK [ Jawab | leher) maka hasil diagnosa penyakitnya adalah
Maka hasil diagnosa penyakitnya adalah :
Kanker Paru kanker paru.
Silakan ke halaman informasi untuk keterangan lebih lanjut! Pengujian Penyakit Asma
Alur pertanyaan untuk diagnosa
penyakit
asma:

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 19

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah riwayat keluarga memiliki Asma?
• YA © UDAK Jawab |

Maka hasil diagnosa penyakitnya adalah:


Asma

Silakan ke halaman informasi untuk keterangan lebih lanjut!

Gambar 20 Rangkaian pertanyaan lain untuk


penyakit asma

Jika user menjawab Ya maka akan keluar hasil penyakit

Gambar 18 Rangkaian pertanyaan untuk asma.

penyakit asma Kesimpulannya jika user mengalami sesak


napas, sesak napas sejak kecil atau alergi terhadap
Penyakit asma juga dapat diidentifikasi sesuatu (debu, bulu binatang, dan lain-lain) atau
dengan alur pertanyaan lain. Jika user menjawab ada riwayat keluarga yang memiliki asma maka
tidak pada pertanyaan ‘Apakah Anda sesak napas hasil diagnosa penyakitnya adalah asma.
sejak kecil’ maka akan muncul pertanyaan berikut :
Pengujian Penyakit Penyakit Paru Obstruktif
Kronik (PPOK)
Alur pertanyaan untuk diagnosa penyakit paru
obstruktif kronik
:
Jawattlah pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apakah Anda alergi terhadap sesuatu?


S YA 6 TIDAK
IJawab I
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah Anda mengalami batuk lebih dari dua minggu? © YA ® TIDAK
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

Apakah Anda mengalami sesak napas?

§ YA © UDAK | Jawab

Gambar 19 Rangkaian pertanyaan lain untuk


penyakit asma

Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 20


Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Identifikasi lainnya jika user menjawab
Apakah Anda sesak napas sejak kecil?
tidak pada pertanyaan ‘Apakah Anda sesak alergi © YA t UDAK

terhadap sesuatu’ maka akan muncul pertanyaan


berikut :

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No.


2
mengalami keringat malam maka hasil
diagnosa penyakitnya adalah
penyakit paru obstruktif kronik
(emfisema, bronkitis atau gabungan
dari keduanya).

Tidak Terdeteksi
Pada beberapa kasus akan muncul
jawaban ‘Tidak terdeteksi’ karena
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: sistem hanya mendefinisikan lima
penyakit dengan kriteria tertentu.
Apakah riwayat keluarga memiliki Asma? Misalnya dalam contoh berikut: Silakan ke halaman
© YA I TIDAK Jawab informasi untuk keterangan lebih lanjut!

Gambar 21 Rangkaian pertanyaan untuk


penyakit PPOK

Penyakit paru obstruktif kronik


juga dapat diidentifikasi dengan alur
pertanyaan lain. Jika user menjawab tidak
pada pertanyaan ‘Apakah Anda seorang
perokok aktif maka akan muncul pertanyaan
berikut :

*} Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 21

Maka hasil diagnosa penyakitnya adalah :


Penyakit Paru Obstruktif Kronik {PPOK)
Gambar 22 Rangkaian pertanyaan lain untuk
penyakit PPOK

Jika user menjawab Ya maka akan keluar hasil


penyakit paru obstruktif kronik.
Kesimpulannya jika user mengalami
sesak napas, user adalah seorang perokok aktif
atau

Jurnal Teknologi Informasi Vol 2. No. 2

22
*} Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 23
24
*} Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 25
Gambar 23 Rangkaian pertanyaan yang tidak
terdeteksi penyakitnya

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:


Apakah Anda mengalami sesak napas? Jika user tidak mengalami gejala batuk lebih dari
0 YA 1 TIDAK: dua minggu dan tidak sesak napas, maka
Jawab
sangat kecil user teridentifikasi penyakit paru
maka sistem menampilkan jawaban tidak
terdeteksi.

PENUTUP
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengujian program maka
dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
metode tree dengan inferensi forward chainin
gmampu menelusuri penyakit paru-paru Kusumadewi, Sri. 2002. Artificial
Intelligence. Yogyakarta : Graha Ilmu
berdasarkan gejala yang sudah terdefinisi dan
dapat digunakan oleh masyarakat umum Turban, Efraim. 2005. Decision Support
System and Intelligent Systems.
sebagai deteksi dini sebelum ke dokter. Yogyakarta: ANDI
Saran-saran
Jurnal dari Internet
Aplikasi dapat dikembangkan menjadi
Hiswani. 2004. Tuberkolosis Merupakan
lebih dinamis dan variatif serta dapat
Penyakit Infeksi Yang Masih Menjadi
dikembangkan dengan metode penelusuran Masalah Kesehatan
yang lain selain Forward Chaining .
Masyarakat.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/1
DAFTAR
2
3456789/3675/1/fkm-hiswani12.pdf
PUSTAKA
(download tanggal 09 Mei 2010)
Referensi Buku Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru. 2002.
Aditama, Tjandra Yoga. 1991. Kanker Paru. Tuberkulosis Pedoman Diagnosis &
Jakarta: ARCAN Penatalaksanaan Di Indonesia. Jurnal
Teknologi Informasi Vol 2. No. 2 * Dosen STMIK
Arhami, Muhammad. 2005. Konsep Dasar PPKIA Pradnya Paramita Malang
Sistem Pakar. Yogyakarta: ANDI
http://www.klikpdpi.com/konsensus/t
HM, Jogiyanto. 1990. Analisis dan Desain b/t b.pdf (download tanggal 01 Maret
Sitem Informasi : Pendekatan 2010)
terstruktur teori dan praktek aplikasi
bisnis. Yogyakarta : ANDI

26
Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru. 2003.
Penyakit Paru Obstruktif Kronik
(Ppok) Pedoman Diagnosis &
Penatalaksanaan Di Indonesia.

http://www.klikpdpi.com/konsensus/k
o nsensus-ppok/ppok.pdf (download
tanggal 01 Maret 2010)

Indonesia, Perhimpunan Dokter Paru. 2003.


Pneumonia Komuniti Pedoman
Diagnosis & Penatalaksanaan Di
Indonesia.

http://www.klikpdpi.com/konsensus/k
o nsensus-pneumoniakom/
pnkomuniti.pdf (download 01 Maret
2010)

*} Dosen STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang 27

Anda mungkin juga menyukai

  • 03 Mar 2017
    03 Mar 2017
    Dokumen7 halaman
    03 Mar 2017
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Chapter I
    Chapter I
    Dokumen6 halaman
    Chapter I
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    Dokumen6 halaman
    Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Jtptunimus GDL Arfaneisya 5326 2 Bab2
    Jtptunimus GDL Arfaneisya 5326 2 Bab2
    Dokumen24 halaman
    Jtptunimus GDL Arfaneisya 5326 2 Bab2
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Gonorhea Pada Laki - Laki
    Gonorhea Pada Laki - Laki
    Dokumen12 halaman
    Gonorhea Pada Laki - Laki
    Murty Ekawaty M
    Belum ada peringkat
  • Jamur
    Jamur
    Dokumen15 halaman
    Jamur
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Agama
    Agama
    Dokumen1 halaman
    Agama
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • 2 Dimensi
    2 Dimensi
    Dokumen3 halaman
    2 Dimensi
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    Dokumen6 halaman
    Reaksi Imun Terhadap Infeksi TBC
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar Sayankku
    Kata Pengantar Sayankku
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar Sayankku
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Audit
    Audit
    Dokumen12 halaman
    Audit
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen5 halaman
    Artikel
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • PANTUN
    PANTUN
    Dokumen9 halaman
    PANTUN
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Marketing
    Manajemen Marketing
    Dokumen11 halaman
    Manajemen Marketing
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Marketing
    Manajemen Marketing
    Dokumen11 halaman
    Manajemen Marketing
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Manajemen Marketing
    Manajemen Marketing
    Dokumen11 halaman
    Manajemen Marketing
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • PANTUN
    PANTUN
    Dokumen9 halaman
    PANTUN
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Asam Urat
    Asam Urat
    Dokumen25 halaman
    Asam Urat
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat
  • Plasmodium Malariae
    Plasmodium Malariae
    Dokumen3 halaman
    Plasmodium Malariae
    'Ranie Zleyr Izranie'
    Belum ada peringkat