PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Stratum Lusidum
Dibawah lapisan korneum, protoplasmanya berubah menjadi
protein yg disebut eleidin. Lapisan ini tampak lebih jelas ditelapak
tangan dan kaki
Stratum Granulosum
2 3 lapis sel gepeng dgn sitoplasma berbutir kasar dan terdapat
inti diantaranya
Stratum Spinosum
Disebut prickle cell layer (lapisan akanta) Terdiri dari beberapa
lapisan sel yg berbentuk polygonal yg besarnya berbeda beda karena
adanya proses mitosis
Stratum Basale
Sel sel berbentuk kubis (kolumnar),yg tersusun vertical Pada
perbatasan demoepidermal berbaris seperti paga (palisade). Merupakan
lapisan epidermis paling bawah.
2
2. Lapisan Dermis :
Dibawah lapisan epidermis, lebih tebal dari epidermis. Dibagi menjadi
dua bagian :
Anatomi kulit
Proteksi
2.
Absorbsi
3.
Ekskresi
4.
Persepsi
5.
6.
7.
Estetik
1.
Proteksi
Kulit menjaga bagian tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis
seperti tekanan, gesekan, tarikan. Ganguan kimiawi zat kimia yg bersifat
iritan seperti lisol, karbol asam. Gangguan panas misalnya radiasi, sinar UV
Gangguan infeksi luar terutama kuman/ bakteri maupun jamur. Melanosit
turut berperan dalam melindungi kulit thd paparan sinar matahari dgn
mengadakan tanning.
Mekanisme pertahanan kulit
Mekanisme pertahanan tubuh untuk melidungi kulit terhadap jasad
renik bermacam-macam caranya. Mekanisme tidak bersifat umum karena
tidak bisa memisahkan apakah jasad renik itu pathogen atau tidak.
Kesaman kulit
Permukaan kulit memepunyai keasaman (pH) yang berkisar
antsra 4,5-6,0 yang dibentuk dari asam lemak permukaan kulit. Yang
berasal dari sebum, keringat, sel tanduk yang lepas dan kotoran yang
melekat pada kulit. Denagan menurunkan kadar keasaman pada kulit
akan akan menurunkan kebutuhan CO2 pada metabolisme jasad renik
pada permukaan kulit. sehingga membuat jasad renik mati tapi tidak
semua jasad renik mati karena hal tersebut.
2.
Absorbsi
Kulit yg sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat
Cairan yg mudah menguap dan yang larut lemak mudah diserap
3.
Eksresi
NaCl, urea,asam urat dan ammonia
4.
Persepsi
Panas oleh badan Ruffini, Dingin oleh badan Krause, Rabaan oleh
badan, Meissner dan badan Merkel Ranvier, Tekanan oleh badan Vater
Paccini
5.
6.
Pembentuk Pigmen
Sel pembentuk pigmen (melanosit), jumlah melanosit dan Jumlah serta
besarnya butiran pigmen (melanosome) menentukan Warna kulit ras maupun
individu.
7.
Proses Keratinisasi
Perubahan dari keratinosit menjadi keratin (lapisan tanduk)
8.
Pembentuk Vitamin D
Mengubah 7dihidrosi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari
menjadi vitamin D, Pada manusia, kulit dapat pula mengekpresikan emosi
karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat dan otot otot dibawah
kulit.
Emosi & Estetik :Kulit dapat mengekspresikan emosi karena adanya
pembuluh darah, kelenjar keringat & otot-otot bawah kulit.
Kelenjar sekresi
Kelenjar yang menghasilkan keringat adalah kelenjar apokrin dan
ekrin, keduanya mempunyai beberapa perbedaan :
1. Kelenjar ekrin adalah kelenjar tubular, yang mempunyai saluran sekresi
yang langsung ke permukaan kulit.
Kelenjar apokrin strukturnya mirip dengan kelenjar ekrin, tetapi ukurannya
lebuh besar dan pembuluh sekresinya beakhir pada folikel rambut.(4)
2. Jumlah dan distribusi kedua kelenjar tersebut juga berbeda.
Kelenjar ekrin praktis terdapat hampir di seluruh permukaan kulit kecuali
bibir dan alat genital. Diperkirakan jumlahnya lebih dari dua juta kelenjar,
terutama pada kulit telapak tangan, kaki, dan kepala.
Kelenjar apokrin terdapat di ketiak, sekitar puting susu, daerah anal dan
genital.
Perbedaan lain kedua kelenjar ini meliputi fungsi, jumlah, dan susunan
kimia sekresinya.(4)
3. Kelenjar ekrin sudah ada sejak lahir, berfungsi mengatur suhu tubuh. Jika
suhu kamar naik, keringat akan keluar, suhu badan akan kembali normal
akibat penguapan keringat tersebut.
Pada orang sehat kejadiaan ini berlangsung secara otomatik. Kelenjar
apokrin dianggap mempunyai sifat seksual sekunder. Meskipun telah ada
sejak lahir, tetapi berkembang lambat pada masa anak-anak, mulai
berfungsi setelah meningkat remaja. Perkembangannya lebih cepat pada
wanita daripada pria, dan aktivitasnya mencapai puncak jika kehidupan
seks telah matang, kemudian menurun setelah menopause (putus haid).(4)
4. Kelenjar ekrin dianggap berperan kontinyu, sedangkan kelenjar apokrin,
makin lama peranannya makin lambat.(4)
Menurut Kalish, pria dan wanita menghasilkan keringat sebanyak 0,5 1,5
liter dalam 24 jam. Jumlah ini dapat meningkat jika udara panas atau lembab,
atau jiak mengalami stress. Pada keadaan ini kelenjar ekrin dapat
menghasilkan keringat lenih dari 1 liter per jam. Keringat ini praktis jernih dan
tidak berbau, dengan pH berkisar antara 4 6,8.
Jumlah keringat ekrin pada pria dan wanita sama, kecualiyang dihasilkan
oleh ketiak dan telapak tangan.
6
Keringat
320
200
20
2
1
15
1
5
0,3
2
35
Plasma
360
340
18
10
2,5
15
5
0,5
1,5
100
15
Sekresi Keringat
Sekresi keringat di bawah pengontrolan susunan saraf. Kelenjar keringat
dipersarafi oleh serabut simpatetik, dan mekanisme saraf dapat dibagi atas
rangsangan pusat, aktivitas reflek atau rangsangan perifer.
Keringat karena suhu dikontrol oleh pusat pengaturan suhu dalam
hipotalamus. Keringat emosional dikontrol oleh pusat kortikal. Sebagian besar
keringat emosional terdapat dalam kulit telapak tangan, telapak kaki dan daerah
ketiak. Sebagian besar keringat emosional yang terdapat pada daerah ketiak
kemungkinan dihasilkan oleh kelenjar ekrin.
Kelenjar ekrin adalah proses kolinergik. Kelenjar keringat ini dikontrol oleh
sistem saraf simpatetik, tetapi berespon terhadap rangsangan zat parasimpatetik.
Dalam susunan saraf kolinergik, di ujung serabut saraf dilepaskan asetilkolin
sebagai mediator kimia. Stimulasi keringat secara farmakologi setara dengan
keringat fisiologi dapat dihasilkan oleh penyuntikan obat kolinergik secara
intradermal dan dikenal dengan ama asetilkolin.
Beberapa penyelidikan dilakukan dengan tujuan untuk mencari cara yang
cocok untuk mengurangi aliran perspirasi, terutama untuk kelainan hiperdrosis
atau osmidrosis.(4)
Bau Badan dan Pengontrolannya.
Bau keringat tidak hanya berbeda dalam perbedaan individu, juga berbeda
pada beberapa daerah permukaan kulit pada individu yang sama. Bau keringat
yang lebih nyata terutama di daerah ketiak dan bagian genetalia dibandingkan
bagian kulit yang lainnya, karena di tempat tersebut banyak terdapat kelenjar
apokrin.
Keringat apokrin mengandung sejumlah besar lipid yang dapat menghasilkan
bau dan bahan proteinseus yang mencapai permukaan kulit dan dirusak oleh
bakteri. Hasil peruraian ini yang menyebabkan bau ketiak atau bau badan yang
tidak enak. Bakteri dan jamur akan berperan pada pH sekresi apokrin yang netral
atau agak alkali.
Adanya rambut di ketiak juga merupakan faktor sekunder yang dapat
menyebabkan bertambahnya bau ketiak. Sekresi ketiak yang tertimbun akan
dirusak oleh bakteri. Untuk menghilangkan bau yang tidak enak di daerah tersebut
lebih sukar. (4)
8
Aluminium klorida dan aluminium sulfat merupakan zat efektif dan tidak
toksik, tetapi sangat asam, pH antara 2 dan 3. Hal ini dapat menyebabkan iritasi
kulit dan merusak pakaian, terutama yang terbuat dari kapas dan rayon. Untuk
mengurangi keasaman antiperspirant dibust dapar. Untuk mengatasi keasaman
tersebut dapat digunakan aluminium klorhidrat, aluminium klorhidrat komplek
atau klorhidrol, (Al2(OH)5Cl)x, karena pH nya lebih kurang 4 sehingga tidak perlu
didapar.
Pengembangan formulasi antiperspirant yaitu bentuk kompleks klorhidrolpropilenglikol. Larutan 50% senyawa ini dengan alkohol dan juga dengan air,
dalam larutan alkohol setelah penyimpanan 1 tahun tidak menunjukkan peruraian.
Larutan 30% senyawa ini dalam alkohol denaturasi mempunayai pH 3,0 dan
dalam air mempunyai pH 4,0. Dua kelompok senyawa aluminium yang larut
dalam alkohol, yaitu :
1.
lingkar
baru,
misalnya
klorodioksaluminan
dan
klorodioksalumolan.
Deodoran adalah sediaan kosmetik yang digunakan untuk menyerap keringat
dan menguarangi bau badan.(4)
II.4. JENIS JENIS ANTIPERSPIRANT DAN DEODORAN
Antiperspirant dapat berbentuk aerosol, bedak kompak, emulsi, krim, larutan,
atau stik. Dalam hal ini yang akan dibahas adalah antiperspirant dalam bentuk
larutan atau dalam bentuk cair, yang termasuk ke dalam kelompok sediaan
kosmetik cair, jenis-jenis antiperspirant cair antara lain :
SOIE de Perfume adalah jenis yang tidak biasa beredar di pasaran komersial
sama seperti pure perfume, dengan konsentrasi 15%-18% minyak perfume,
dapat bertahan kurang lebih 3-6 jam jika digunakan.
10
Eau de Perfume adalah jenis yang sedikit umum di pasaran dengan konsentrasi
minyak antara 8%-15% dan bertahan kurang lebih 3-5 jam jika dipakai,
harganya sedikit lebih mahal dari pada concentrated fragrance, tergantung dari
merk dan jenisnya.
Eau de Toilette adalah jenis yang sangat umum di pasaran industri
11
Eaude Toilette dan Eaude Cologne Lebih lemah aromanya dan lebih banyak
kandungan alkoholnya dan biasanya ditempatkan dalam botol spray.(1)
II.5. COLOGNE
Wewangian atau biasa disebut dengan parfum, kini sudah tersedia dengan
berbagai merk dan harga. Saat ini banyak sekali toko yang menjual parfum tiruan
yang harganya tentu saja tidak semahal barang asli, namun cukup membuat badan
Anda wangi dan otomatis menambah kepercayaan diri.
Bicara parfum, ternyata bukan dimulai di negara yang menjadi pusat mode
dunia, Paris, tapi justru berawal dari Mesir. Dimana pada zaman antik (kuno)
orang Mesir menghormati para dewanya dengan kemenyan, salep dan minyak
wewangian yang kemudian menjadi bagian upacara keagamaan seperti upacara
kematian. Di samping itu wewangian ini juga dipakai untuk keindahan perempuan
dan laki-laki. Pemakaian wewangian ini dipertahankan oleh Mesir dan negaranegara Arab pada umumnya.
Begitu juga dengan Yunani yang menggunakan parfum untuk upacara ibadah
dan kebutuhan sehari-hari. Melumuri tubuh dengan minyak dan krem sudah
menjadi trend saat itu. Tujuannya adalah untuk kesehatan dan kesenangan.
Kemudian diikuti oleh orang Romawi yang meyakini parfum juga berfungsi
sebagai obat selain untuk upacara keagamaan. Ketika agama Kristen -yang tidak
mengenal upacara kematian (upacara keagamaan lainnya)- masuk ke negara barat,
pemakaian parfum sempat berkurang. Namun orang Arab dan Persia tetap
memelihara tradisi memakai wewangian ini.
Setelah masuk abad ke-12 barulah orang Kristen mulai meyakini parfum
berfungsi untuk kesehatan seperti menangkal wabah dan bau-bau tak sedap. Pada
pertengahan abad ke-15, muncul parfum campuran minyak dan alkhohol disebut
eaux de senteur atau scent. Pada abad ke-17, parfum mencapai sukses besar.
Dimana jenis parfum yang populer adalah civet dan musk. Civet berasal dari
wewangian kelenjar kesturi. Sedangkan musk adalah wewangian kelenjar perut
rusa jantan tak bertanduk (musk deer).
12
ditentukan hanya dari cara pemakaian dan dari kemasannya saja, yaitu spray
cologne dan splash cologne, spray cologne digunakan dengan cara disemprotkan
dan splash cologne digunakan dengan cara di percikkan
langsung ke badan
Formula
Nama bahan
Aluminium klorhidrat
PEG 50 hydrogenated castor oil
Alcohol
Germisida
Partum
Air hingga
13
Persentase (%)
20
5
10
0,2
2-5
100
Propilenglikol yang dipakai yaitu PEG 50 hydrogenated castor oil atau PEG
40 hydrogenated castor oil.(4)
II.7. SPLASH COLOGNE
Untuk splash cologne formulasi yang digunakan tidak begitu jauh berbeda,
perbedaannya hanya terletak dari cara pemakaian dan wadah (kemasan) yang
digunakan.
Splash cologne
14
diukur terus-menerus dan harus sesuai dengan jumlah air yang diabsorbsi oleh
gulungan.(4)
BAB III
PEMBAHASAN
III.1. BAHAN BAHAN YANG TERKANDUNG DI DALAM COLOGNE DAN
FUNGSINYA
aluminium, dan sebagian kecil menggunakan senyawa seng sebagai adstringen.
Penggunaan garam aluminium saja dianggap mempunyai efek antibakteri karena
menghasilkan pH asam dari proses hidrolisa. Kulit dengan pH asam dianggap
merupakan pertahanan natural terhadap infeksi bakteri dan jamur. Sediaan
16
5O,
tetapi tidak di kelinci. PEG kastor oil yang aman untuk digunakan dalam
formulasi kosmetik sampai konsentrasi 50% dan PEG yang Hydrogenated
17
Kastor oil yang aman seperti yang digunakan dalam formulasi kosmetik. Jenis
PEG hydrogenated castor oil yang dipakai pada sediaan cologne adalah jenis 40
dan 50. Kandungan tersebut ditentukan dari banyaknya molekul ethilen oksida.(6)
Alkohol, alkohol digunakan pada splash cologne sebagai preservative, dan
sebagai pembawa bahan aktif dalam cologne agar mellekat pada kulit dan
menguapkan air yang digunakan sebagai basis.
Germisida, bahan ini digunakan sebagai antibakteri.
Parfum, atau fragrans. Fragrans itu 'biang' segala wewangian. Semua yang
berbau harum berasal dari fragrans. Menurut Food and Drug Administration
(FDA) Amerika, fragrans berarti semua substansi baik alami maupun sintetis
yang semata-mata digunakan untuk memberi bau pada produk-produk kosmetik.
Bahan dasarnya amat banyak. Bisa dari alam atau bikinan manusia (sintetis).
Sumber alam kebanyakan dari tumbuh-tumbuhan atau hewan. Setelah lewat
proses cukup rumit seperti distilasi dan ekstraksi, baru dihasilkan fragrans dalam
bentuk konsentrat pekat. Sedangkan yang sintetis bahannya dari berbagai
macam zat kimia yang sudah jadi. Sesudah melewati reaksi-reaksi kimiawi di
laboratorium, dihasilkan konsentrat seperti yang alami tadi, namun dengan
rumus kimia baru. Parfum atau fragrans ini yang yang memberikan bau wangi
pada tubuh.
Air, air digunakan sebagai basis.(4)
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Splash cologne yang berasal dari kata eau de cologne merupakan salah satu
jenis dari antiperspirant dan deodorant dalam bentuk cair, yang digunakan untuk
mengurangi atau menghilangkan bau badan yang disebabkan karena keringat.
20
SARAN
Efek cologne ternyata juga bias membahayakan tetapi bisa diatasi dengan
pemberian fragrans yang tidak terlalu banyak, karena menurut penelitian hal atau
zat yang bisa menyebabkan menyebabkan gangguan kulit dan saraf yaitu dari
kandungan fragrans (parfum)
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.mainmata.net/
2. http://www.mustika_the_Night.net/
3. http://www.wikipedia.com
21
22