PENDAHULUAN
akses
masyarakat
untuk
mendapatkan
pelayanan
kesehatan;
b. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat,
lingkungan rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit;
c. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit;
dan
pelayanan
kesehatan
d. Memberikan
perlindungan
kepada
Rumah
Sakit
agar
dapat
perlindungan
Rumah
Sakit
kepada
sesuai
masyarakat
dengan
pengguna
ketentuan
jasa
peraturan
perundang-undangan;
f. Menggerakkan peran serta masyarakat dalam pendirian Rumah Sakit
sesuai dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan masyarakat;
g. Menyediakan informasi kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakat;
h. Menjamin pembiayaan pelayanan kegawatdaruratan di Rumah Sakit
akibat bencana dan kejadian luar biasa;
i. Menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan; dan
j. Mengatur pendistribusian dan penyebaran alat kesehatan berteknologi
tinggi dan bernilai tinggi.
2. Tanggung jawab sebagaimana dimaksud adalah dilaksanakan berdasarkan
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
g. Dalam UU No. 44 Tahun 2009 tentang pengelolaan dan pendirian Rumah
Sakit harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dan ditentukan, yaitu
sebagai berikut:
1. Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.
2. Rumah Sakit dapat didirikan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, atau
swasta.
3. Rumah Sakit yang didirikan oleh Pemerintah dan Pemerintah Daerah
harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di
bidang kesehatan, Instansi tertentu, atau Lembaga Teknis Daerah dengan
pengelolaan Badan Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta harus berbentuk badan hukum
yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan.
h. Sedangkan persyaratan lokasi yang terkandung dalam pasal 8 UU No. 44
Tahun 2009 adalah sebagai berikut:
1. Persyaratan lokasi harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan,
keselamatan lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian
kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit.
2. Ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan lingkungan menyangkut
Upaya Pemantauan Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan dan/atau
dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
3. Ketentuan mengenai tata ruang dilaksanakan sesuai dengan peruntukan
lokasi yang diatur dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota,
Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan dan/atau Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan.
4. Hasil kajian kebutuhan penyelenggaraan Rumah Sakit harus didasarkan
pada
studi
kelayakan
dengan
menggunakan
prinsip pemerataan
dan
kemudahan
dalam
pemberian
pelayanan
serta
mempunyai
kewenangan
mengelola
sendiri
keuangannya,
oleh Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit milik Pemerintah,
sehingga tidak bisa mengembangkan mutu layanannya, baik karena
peralatan medis yang terbatas maupun kemampuan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang rendah.
r. Status Badan Layanan Umum (BLU) mengisyaratkan Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) untuk memacu kinerja serta mutu layanannya
termasuk dalam hal Penyusunan Laporan Keuangan yang dipergunakan
sebagai informasi kepada berbagai pihak terkait baik intern dan ekstern.
Oleh karena itu, dalam laporan ini peneliti ingin mengambil judul
PROSES PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN RUMAH SAKIT
UMUM
DAERAH
KANJURUHAN
KEPANJEN
SETELAH
aa.Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil laporan ini adalah sebagai
berikut:
a. Bagi Peneliti
- Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dari praktek yang ada
dilapangan, serta dapat menerapkan ilmu di bidang Manajemen
Keuangan yang telah di dapatkan dari perkuliahan
b. Bagi Perusahaan/Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen
- Hasil laporan ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi RSUD
Kanjuruhan Kepanjen dalam upaya meningkatkan kualitas dalam
sistem Pelaporan Keuangan kepada stakeholder dan pihak-pihak atau
Dinas lain yang membutuhkan informasi tentang siklus Penyusunan
Laporan Keuangan RSUD Kanjuruhan Kepanjen, sehingga trust
kepada instansi tersebut bisa bertambah dan lebih komunikatif serta
transparan dalam memberikan informasi Laporan Keuangan kepada
Pemerintah Daerah.
c. Bagi Lembaga
- Sebagai referensi atau kajian informasi untuk menambah referensi
akademik dan sebagai bahan studi lanjutan khususnya di bidang
Manajemen Keuangan di STIE Indonesia di masa mendatang
ab.
ac.
ad.
ae.
af.
ag.
ah.
ai.
aj.
ak.
al.
am.
an.
ao.
ap.
aq. BAB II
ar. KAJIAN PUSTAKA
as.
2.1 Kajian Atas Laporan Keuangan
2.1.1 Proses Penyusunan Laporan Keuangan atau Akuntansi
at.
Laporan Keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi,
yang meliputi Neraca, perhitungan Rugi Laba yang ditahan, Laporan Perubahan
Posisi Keuangan serta Catatan Atas Laporan Keuangan. Harnanto (1994:9).
au.
Laporan Keuangan adalah sekumpulan informasi keuangan
perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disajikan dalam bentuk laporan
sistemastis yang mudah dibaca dan dipahami oleh semua pihak yang
membutuhkan. Laporan Keuangan merupakan tujuan utama dari proses akuntansi.
Penyusunan Laporan Keuangan ditentukan oleh jenis perusahaan dan kebutuhan
pengguna. Irsan Lubis, SE.AK (www.pdffactory.com).
av.
Pengertian Laporan Keuangan menurut Baridwan (1992:17)
Laporan Keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksitransaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan.
Menurut Sundjaja dan Barlian (2001:47) Laporan Keuangan adalah suatu laporan
yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat
komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau
aktivitas perusahaan.
aw.
Menurut Permendagri No 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah (2006:16), Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
untuk
10
ax.
seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah selama satu periode
pelaporan.
penerimaan
pinjaman
(utang),
dan
penerimaan
11
yang
mengakibatkan
terjadinya
penerimaan
kas
dengan
pengeluaran
uang
tunai.
Ditinjau
dari
12
keuangan
perusahaan
secara
kronologis
dengan
13
bd.
14
2. Neraca
bh. Unsur yang dicakup dalam Neraca terdiri dari asset, kewajiban,
dan ekuitas dana. Masing-masing unsur didefinisikan sebagai berikut:
a. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki
oleh Pemerintah Daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan
dari mana manfaat ekonomi dan atau sosial di masa depan diharapkan
dapat diperoleh, baik oleh Pemerintah Daerah maupun masyarakat,
serta dapat diukur dalam satuan uang.
b. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan alran keluar sumber daya ekonomi
Pemerintah Daerah.
c. Ekuitas dana adalah kekayaan bersih Pemerintah Daerah yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Daerah.
3. Laporan Arus Kas
bi. Unsur yang dicakup oleh laporan arus kas terdiri dari penerimaan
dan pengeluaran kas. Masing-masing unsur didefinisikan sebagai berikut:
a. Penerimaan Kas adalah semua aliran kas yang masuk ke Kas Daerah
b. Pengeluaran Kas adalah semua aliran kas yang keluar dari Kas
Daerah
4. Catatan Atas Laporan Keuangan
bj. Catatan Atas Laporan Keuangan mengungkapkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Menyajikan informasi tentang ekonomi makro, kebijakan fiskal atau
keuangan dan pencapaian target Perda APBD, berikut kendala dan
hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target
b. Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja selama tahun pelaporan
c. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan Laporan Keuangan
dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas
transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya
15
Keuangan
Pemerintah
Daerah
terutama
digunakan
untuk
16
atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana Pemerintah Daerah untuk
kepentingan masyarakat.
bq.
c. Transparasi
br.
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak
untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban
Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.
d. Keseimbangan Antar Generasi (Intergenerational Equality)
bs.
Membantu para pengguna laporan untuk mengetahui apakah
penerimaan Pemerintah Daerah pada periode laporan cukup untuk
membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi
yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran
tersebut.
bt.
Tujuan laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia
(2004:3) adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam mengambil suatu keputusan ekonomi.
bu.
Sedangkan didalam permendagri No. 13 Tahun 2006 dijelaskan
bahwa tujuan pelaporan keuangan Pemerintah Daerah adalah menyajikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai
akuntabilitas dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun
politik dengan:
a. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan
cukup untuk membiayai seluruh pengeluaran
17
18
Laporan
Keuangan
biasanya
disusun
atas
dasar
asumsi
19
Pelaporan adalah unit Pemerintah Daerah yang terdiri dari satu atau lebih entitas
akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan Laporan Keuangan. Entitas Pelaporan adalah Pemerintah Daerah
atau Satuan Organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah atau Satuan Organisasi
dilingkungan Pemerintah Daerah atau Organisasi lainnya jika menurut peraturan
perundang-undangan Satuan Organisasi dimaksud wajib menyajikan Laporan
Keuangan
ce.
2.1.5
20
2.1.6
Keuangan Daerah
cg.
Asumsi Dasar
ch.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 adalah anggapan yang diterima sebagai suatu
kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar kebijakan akuntansi dapat ditetapkan, yang
terdiri dari:
ci.
a. Asumsi Kemandirian Entitas
cj. Asumsi kemandirian entitas, yang berarti bahwa unit Pemerintahan
Daerah sebagai entitas pelaporan dan entitas akuntansi dianggap sebagai
unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan
keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit pemerintahan
dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini
adalah adanya kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan
melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh. Entitas bertanggung
jawab atas pengelolaan aset dan sumber daya di luar Neraca untuk
kepentingan yurisdiksi tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau
kerusakan aset dan sumber daya dimaksud, utang-piutang yang terjadi
akibat pembuatan keputusan entitas, serta terlaksana-tidaknya program
dan kegiatan yang telah ditetapkan
b. Asumsi Kesinambungan Entitas
21
2.1.7
dalam akuntansi.
cm.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
cn.
Karakter kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi
dalam Laporan Keuangan menjadi berguna bagi pemakai. Dalam Buku Standar
Akuntansi Keuangan (2004:5), terdapat empat karakteristik kualitatif yaitu:
a. Dapat Dipahami
co.
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam Laporan
Keuangan adalah kemudahannya untuk dapat dipahami oleh pemakai.
b. Relevan
cp.
Informasi memiliki kualitas relevan jika dapat mempengaruhi
keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, kini dan masa depan, menegaskan, mengoreksi hasil
evaluasi di masa lalu.
c. Keandalan
cq.
Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan, kesalahan material dan dapat diandalkan pemakainya
sebagai penyajian yang jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang
secara wajar diharapkan dapat disajikan.
d. Dapat Dibandingkan
cr.
Perusahaan harus dapat membandingkan Laporan Keuangan
perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan
kinerja keuangan
22
cs.
pengguna
laporan
untuk
menegaskan
atau
23
keputusan
pengguna
laporan.
Informasi
yang
24
umum dan tidak bisa pada kebutuhan pihak tertentu. Tidak boleh ada
usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan pihak
tertentu, sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain.
c. Dapat dibandingkan
cv.
Informasi yang termuat dalam Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan Laporan
Keuangan periode sebelumnya atau Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
lain pada umumnya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan
eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan secara internal dan
eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila Pemerintah
Daerah menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila Pemerintah Daerah
yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama.
Apabila Pemerintah Daerah akan menerapkan kebijakan akuntansi yang
lebih baik daripada kebijakan akuntansi yang sekarang diterapkan,
perubahan kebijakan akuntansi harus diungkapkan pada periode terjadinya
perubahan tersebut.
d. Dapat Dipahami
cw.
Informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan harus dapat
dipahami oleh pengguna laporan dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah
yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna laporan. Untuk
itu, pengguna laporan diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
atas kegiatan dan lingkungan operasi Pemerintah Daerah, serta adanya
2.1.8
25
cy.
pemegang
saham,
mengenai
kekayaan,
hutang-piutang,
ekonomi
diasumsikan
akan
terus-menerus
26
ketentuan yang harus dipahami dan ditaati oleh penyelenggara akuntansi dan
pelaporan keuangan pemerintah daerah dalam melakukan kegiatannya, serta oleh
pengguna laporan dalam memahami Laporan Keuangan yang disajikan. Berikut
ini adalah delapan prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Daerah:
a. Basis Akuntansi
dd. Basis akuntansi yang digunakan dalam Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah, adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan,
belanja, dan pembiayaan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan basis
akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam Neraca.
Basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan
dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari Kas
Daerah. Pemerintah Daerah tidak menggunakan istilah laba, melainkan
menggunakan sisa perhitungan anggaran (lebih/kurang) untuk setiap
tahun anggaran. Sisa perhitungan anggaran tergantung pada selisih
realisasi penerimaan pendapatan dan pembiayaan dengan pengeluaran
belanja dan pembiayaan. Basis akrual untuk neraca berarti bahwa aset,
kewajiban, dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada saat terjadinya
transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh
pada keuangan Pemerintah Daerah, bukan pada saat kas diterima atau
dibayar oleh Kas Daerah. Pemerintah Daerah dapat juga menggunakan
basis kas untuk pendapatan, belanja, dan pembiayaan, serta dan basis
akrual untuk aset, kewajiban, dan ekuitas dana dalam periode tahun
anggaran berjalan.
b. Prinsip Nilai Perolehan (Historical Cost Principle)
27
de.
Aset dicatat sebesar jumlah kas yang dibayar atau sebesar nilai
dalam
akuntansi
Pemerintah
Daerah,
sebagaimana
28
Pemerintah Daerah dapat diukur dan posisi sumber daya yang dimilikinya
dapat ditentukan. Periode utama untuk pelaporan keuangan yang
digunakan
adalah
tahunan.
Namun
periode
semesteran
juga
diperkenankan.
f. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
di.
Perlakuan akuntansi yang sama harus diterapkan pada kejadian
yang serupa dari periode ke periode oleh Pemerintah Daerah (prinsip
konsistensi internal). Hal ini tidak berarti bahwa tidak boleh terjadi
perubahan dari satu metode akuntansi ke metode akuntansi yang lain.
Metode akuntansi yang dipakai dapat diubah dengan syarat bahwa metode
yang baru ditetapkan harus menunjukkan hasil yang lebih baik dari
metode yang lama. Pengaruh dan pertimbangan atas perubahan penerapan
metode ini harus diungkapkan dalam Laporan Keuangan.
g. Prinsip Pengungkapan Lengkap (Full Disclosure Principle)
dj.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah harus menyajikan secara
lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna laporan dapat
ditempatkan pada lembar muka (on the face) Laporan Keuangan atau
Catatan Atas Laporan Keuangan.
h. Prinsip Penyajian Wajar (Fair Presentation Principle)
dk. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah harus menyajikan dengan
wajar Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, dan
Catatan Atas Laporan Keuangan. Faktor pertimbangan sehat bagi
penyusun Laporan Keuangan Pemerintah Daerah diperlukan ketika
menghadapi
ketidakpastian
peristiwa
dan
keadaan
tertentu.
29
2.1.9
manfaat
biaya
(cost
effectiveness).
Untuk
30
31
32
dan
fakta
yang
tidak
dapat
mengeluarkan
produk
peraturan
yang
dijadikan
landasan
33
1. Hak Daerah untuk memungut Pajak Daerah dan Retribusi Daerah serta
melakukan peminjaman;
2. Kewajiban Daerah untuk menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah
dan membayar tagihan pihak ketiga;
3. Penerimaan Daerah;
4. Pengeluaran Daerah;
5. Kekayaan Daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang,
surat berharga, piutang, barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan
daerah;
6. Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh Pemerintah Daerah dalam rangka
2.2.2
34
belanja juga harus mengacu pada aturan atau pedoman yang melandasinya. Oleh
karenanya dalam proses penyusunan APBD Pemerintah Daerah harus mengikuti
prosedur administratif yang telah ditetapkan.
ee.
Reformasi dalam pengelolaan Keuangan Daerah telah melahirkan
paradigma baru dalam pengelolaan APBD yaitu pengelolaan APBD disusun
dengan pendekatan kinerja. Menurut Halim (2002:16) anggaran dengan
pendekatan kinerja atau output dari perencanaan alokasi biaya atau input yang
ditetapkan. Penerapan manajemen keuangan berbasis kinerja dalam lingkungan
Pemerintah salah satunya melalui pembentukan Badan Layanan Umum (BLU)
yang menerapkan pola Pengelolaan Keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan
produktivitas, efisiensi dan efektifitas.
ef.
2.3 Kajian Umum tentang Badan Layanan Umum
2.3.1 Pengertian BLU dan BLUD
eg.
Pengertian atau definisi BLU diatur dalam pasal 1 angka 23 UU
No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yaitu : Badan Layanan
Umum adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau
jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Pengertian ini
kemudian diadopsi kembali dalam peraturan pelaksanaannya yaitu dalam pasal 1
angka 1 PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum(PPK-BLU) adalah
pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan
untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan
35
yang
pengelolaannya
berdasarkan
kewenangan
yang
oleh
Menteri/Pimpinan
Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota
5. BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian
keuntungan
36
6. Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU
disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
rencana kerja dan anggaran serta Laporan Keuangan dan Kinerja
Kementrian Negara/Lembaga/SKPD/Pemerintah Daerah
7. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan
eh.
37
2.3.2
BLUD
dan
diberikan
meningkatkan
fleksibilitas
layanan
dalam
kepada
pengelolaan
keuangannya.
ei.
Syarat-Syarat BLU dan BLUD
ej.
Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2005 dijelaskan bahwa
38
untuk
tujuan
independen
5. Dokumen disampaikan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala
SKPD untuk mendapatkan persetujuan sebelum disampaikan kepada
Menteri
Keuangan/Gubernur/Bupati/Walikota,
kewenangannya
sesuai
dengan
39
SYARAT-SYARAT BLU
eo.
ep.
1. Persyaratan
substantif:
eq.
er.
Penyelenggaraan layanan
Standar layanan Tarif layanan pengelolaan keuangan Tata kelola
es.Ketentuan lain
et.
umum
eu.
2. Persyaratan teknis: kinerja
ev.
3. Persyaratan administratif:
ew.
Gambar 2.1: Syarat-syarat BLU
ex.
dokumen-dokumen
ey. Penerapan PPK-BLUD pada SKPD
atau Unit Kerja, harus memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif
sesuai dengan Permendagri No. 61 Tahun 2007 adalah sebagai berikut:
1. Persyaratan substantif terpenuhi apabila tugas dan fungsi SKPD atau
Unit Kerja bersifat operasional dalam menyelenggarakan pelayanan
umum yang menghasilkan semi barang atau jasa publik (quasipublic
goods). Pelayanan umum berhubungan dengan:
a. Penyediaan barang dan atau jasa layanan umum untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pelayanan masyarakat. Penyediaan barang dan
atau jasa layanan umum, diutamakan untuk pelayanan kesehatan.
Penyediaan barang dan atau jasa layanan umum tidak berlaku bagi
pelayanan umum yang hanya merupakan kewenangan Pemerintah
Daerah karena kewajibannya berdasarkan peraturan perundang-
40
untuk
tujuan
penyelenggaraan
41
a. Surat
pernyataan
pelayanan,
kesanggupan
keuangan,
dan
untuk
manfaat
meningkatkan
bagi
masyarakat.
kinerja
Surat
pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja untuk BLUDSKPD dibuat oleh kepala SKPD dan diketahui oleh Sekretaris
Daerah. Surat kesanggupan untuk meningkatkan kinerja untuk
BLUD-Unit Kerja dibuat oleh Kepala Unit Kerja dan diketahui oleh
Kepala SKPD.
b. Pola tata kelola. Pola tata kelola merupakan peraturan internal SKPD
atau Unit Kerja yang menerapkan PPK-BLUD
c. Rencana strategis bisnis. Rencana strategis bisnis merupakan
rencana strategis lima tahunan yang mencangkup, antara lain
pernyataan visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian
kinerja, rencana pencapaian lima tahunan dan proyeksi keuangan
lima tahunan dari SKPD atau Unit Kerja. Rencana pencapaian lima
tahunan, merupakan gambaran program lima tahunan. Pembiayaan
lima tahunan, penanggung jawab program dan prosedur pelaksanaan
program.
d. Standar pelayanan minimal. Standar pelayanan minimal, memuat
batasan minimal mengenai jenis dan mutu layanan dasar yang harus
dipenuhi oleh SKPD atau Unit kerja
e. Laporan keuangan pokok atau prognosa atau proyeksi laporan
keuangan. Laporan keuangan pokok terdiri dari:
1. Laporan Realisasi Anggaran
2. Neraca
3. Catatan Atas Laporan Keuangan
42
ez.
fb.
Pengelolaan Keuangan BLU dan BLUD
fc.
Berdasarkan Undang-undang No. 23 Tahun 2005 pola pengelolaan
keuangan BLU dalam hal ini perencanaan dan penganggaran BLU dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. BLU menyusun Rencana Strategis Bisnis lima tahunan dengan mengacu
kepada Rencana Strategis Kementrian Negara/Lembaga (Renstra-KL)
atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2. BLU menyusun RBA tahunan dengan mengacu kepada Rencana
Strategis Bisnis.
43
BLU
44
Kementerian
Negara/Lembaga/SKPD/Pemerintah
Daerah.
45
46
47
dalam Rencana Bisnis Anggaran. Belanja BLU yang melampaui ambang batas
fleksibilitas harus mendapat persetujuan Menteri Keuangan/PPKD melalui
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya.
fj.
Berdasarkan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Negara Nomor
PER-50/PB/2007, ambang batas belanja (anggaran fleksibel) yang ditetapkan
dalam Rencana Bisnis Anggaran adalah sebesar 10%, artinya realisasi belanja
Satuan Kerja Unit yang bersumber dari PNPB dapat melampaui anggaran belanja
dalam RBA sebesar 10%, apabila realisasi PNPB melebihi target yang ditentukan
dalam RBA minimal 10%. Seluruh fleksibilitas pengelolaan keuangan BLU baru
bisa diterapkan ketika sebuah Satuan Kerja sudah berstatus BLU Penuh.
fk.
Rumah Sakit Umum Daerah yang berstatus BLUD tingkat Penuh
juga memberikan fleksibilitas dalam Pengelolaan Keuangan Daerah, hal ini
seperti dijelaskan pada Permendagri No. 61 Tahun 2007 bahwa BLUD dengan
status Penuh dapat diberikan fleksibilitas pada batas-batas tertentu berkaitan
dengan jumlah dana yang dapat dikelola langsung, pengelolaan barang,
pengelolaan piutang, serta perumusan standar, kebijakan, sistem, dan prosedur
pengelolaan keuangan. Pengeluaran biaya BLUD diberikan fleksibilitas dengan
mempertimbangkan volume kegiatan pelayanan. Fleksibilitas pengeluaran biaya
BLUD, merupakan pengeluaran biaya yang disesuaikan dan signifikan dengan
perubahan pendapatan dalam ambang batas RBA yang telah ditetapkan secara
definitif. Fleksibilitas pengeluaran biaya BLUD, hanya berlaku untuk biaya
BLUD yang berasal dari pendapatan selain dari APBN/APBD dan hibah terikat.
Ambang batas RBA dalam BLUD Penuh ditetapkan dengan besaran persentase.
Besaran persentase, ditentukan dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan
48
operasional BLUD dan ditetapkan dalam RBA dan DPA-BLUD oleh PPKD.
Persentase ambang batas tertentu, merupakan kebutuhan yang dapat diprediksi,
dapat dicapai, terukur, rasional dan dapat dipertanggungjawabkan.
fl.
2.4 Kerangka Konseptual
fm.
Penulisan laporan ini menyajikan proses penyusunan laporan
keuangan yang dilakukan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang
dengan mengacu pada ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan ketentuan
mengenai Badan Layanan Umum seperti: Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah; Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum; Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Kerangka konseptual sebagaimana
diuraikan di atas dapat digambarkan sebagai berikut:
fn. Gambar 2.2
fo. Bagan Kerangka Konseptual
fp.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
fq.
Permendagri No. 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan U
Penyusunan Laporan
Keuangan RSUD
Kanjuruhan
Kepanjen
PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum.
fr.
BAB III
49
50
3.1.1
tahun
1952-1958
RSUD
menjadi
Puskesmas Pembina dengan pimpinan dr. Ibnu Fadjar diikuti dengan jumlah
karyawan menjadi 69 orang (2 dokter, 7 paramedis dan 60 non medis). Tahun
1978-2001 perubahan status Puskesmas menjadi Rumah Sakit kelas C dengan
pimpinan dr. Tuti Hariyanto, sedangkan perubahan karyawan mulai dari 75 yang
akhirnya meningkat hingga 308 dengan rincian (21 dokter, 191 paramedis dan 96
non medis) dengan perubahan jumlah Tempat Tidur yang cukup signifikan
menjadi 143. Tahun 2001-2003 statusnya berubah lagi menjadi Badan Rumah
Sakit Daerah Kabupaten Malang dengan Direktur dr. Setyo Darmono, jumlah
Tempat Tidur tetap, akan tetapi terjadi penambahan jumlah karyawan dari 308
menjadi 339 orang. Tahun 2003-2004 perubahan pimpinan yaitu dr. April Mustiko
Rachmad, Sp.A. Tahun 2004-2008 perubahan pimpinan yaitu dr. Agus Wahyu
Arifin, MM, jumlah karyawan menjadi 483 orang, perubahan status menjadi
51
Badan Layanan Umum serta kelas Rumah Sakit menjadi Type B Non Pendidikan
dengan jumlah Tempat Tidur sebanyak 169 buah. Tahun 2008-2011 dipimpin oleh
dr. Lina Julianty Sp.M, MM, dengan jumlah karyawan menjadi 494 dengan
jumlah Tempat Tidur sebanyak 221 buah. Dan terjadi perubahan dalam hal
akreditasi Rumah sakit yaitu terakreditasi 16 Pelayanan Tingkat Penuh serta
tersertifikasi ulang ISO 9001:2008. Tahun 2011- sekarang yang menjadi
Direkturnya adalah dr. Harry Hartanto, MM dengan jumlah karyawan sebanyak
578 dengan jumlah Tempat Tidur tetap.
4.1.3.
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan
berstatus Badan Layanan Umum dengan dasar Peraturan Bupati Malang No. 31
Tahun 2005 tentang Rumah Sakit Daerah sebagai Badan Layanan Umum. Pada
tahun 2009 RSUD Kanjuruhan berubah statusnya menjadi BLUD Penuh setelah
dikeluarkannya Keputusan Bupati Malang No. 180/232/KEP/421.013/2009
tentang penetapan RSUD Kanjuruhan Kepanjen sebagai Satuan Kerja Badan
Layanan Umum Daerah (SKPD) yang menerapkan pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dengan status Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) Penuh.
4.1.4.
1.1.2. Visi, Misi, dan Motto RSUD Kanjuruhan Kepanjen
4.1.5. Visi RSUD Kanjuruhan Kepanjen adalah menjadi Rumah Sakit
yang berkualitas dan mandiri dengan pelayanan paripurna tahun 2015. Makna dari
visi ini adalah:
a. Rumah Sakit yang berkualitas didefinisikan sebagai Rumah Sakit yang
mempunyai standar mutu pelayanan yang baik dan professional sesuai
dengan etika kesehatan dan pelayanan publik dengan mengedepankan
etika profesi yang berstandar dengan akreditasi yang didapat yaitu
52
sendiri
kebutuhan
operasional
pelayanan
dari
Kepuasan Anda adalah tujuan utama layanan kami. Disertai dengan adanya Icon
yang berbunyi Hospital Without Wall, dengan nilai yang dikedepankan adalah
cinta kasih, tulus ikhlas, kejujuran, professional, serta kebersamaan.
53
4.1.8.
mempunyai
RSUD
sebuah
paradigma
yang
Kanjuruhan
sangat
Kepanjen
mengedepankan
juga
Customer
Gambar 4.1
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KANJURUHAN KEPANJEN
4.1.26.
4.1.27.
DIREKTUR
DEWAN PENGAWAS
KOMITE
MEDIK
KOMITE
KEPERAWATAN
SATUAN
PENGAWAS
INTERNAL
WAKIL DIREKTUR
ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
STAF MEDIK
FUNGSIONAL
BIDANG
PELAYANAN MEDIK
BIDANG PELAYANAN
KEPERAWATAN
BAGIAN
UMUM DAN KEPEGAWAIAN
BAGIAN
KEUANGAN
MOCH. SHONHADJI, SH
BAGIAN PERENCANAAN
PROGRAM, REKAM MEDIK,
EVALUASI & PELAPORAN,
HUMAS & PEMASARAN
ANISWATY AZIZ, SE
SUB BAGIAN
UMUM
SUB BAGIAN
PENERIMAAN
WINDARIYATI, SST
Plt. SEKSI
PELAYANAN MEDIK
SEKSI PELAYANAN
KEPERAWATAN
SEKSI PELAYANAN
PENUNJANG
MULYADI, S.Sos
SULASTRI, S.Si.Apt
SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
PENGELUARAN
YULIARTI, SH
SETYO UTOMO, SE
SEKSI MONITORING
DAN EVALUASI
PELAYANAN MEDIK
SEKSI MONITORING
DAN EVALUASI
SARANA
PENUNJANG
SUB BAGIAN
PERLENGKAPAN
SUBAGYO, ST
NURHAYATI, SE
DEWI PANYULUHSARI, SE
KETERANGAN:
--------------------------- Garis Koordinasi
Garis Komando
INSTALASI
INSTALASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
INSTALASI
INSTALASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
71
55
4.1.33. JENIS
PENDIDIKAN
4.1.43.
4.1.44. NON MEDIS
I
4.1.50.
4.1.51. SD
1
4.1.57.
4.1.58. SMP
2
4.1.64.
4.1.65. SMA
3
4.1.71.
4.1.72. STM
4
4.1.78.
4.1.79. SMEA
5
4.1.85.
4.1.86. SMKK
6
4.1.92.
4.1.93. SMIP
7
4.1.99.
4.1.100.D 1 Keuangan
8
4.1.106.
4.1.107.D 1 Sekretaris
9
4.1.113.4.1.114.D 1 Komputer
1
Aplikasi Bisnis
dan Perkantoran
4.1.120.
4.1.121.D 1 Manajemen
1
Informatika
4.1.127.4.1.128.D 1 Informatika
1
dan teknik
komputer
4.1.34. PER 31
JANUARI 2012
4.1.35.
JUML
4.1.38. 4.1.39.
P
C
4.1.40.
P
4.1.41.
4.1.42.
P
4.1.45. 4.1.46.
4.1.47.
4.1.48. 4.1.49.
4.1.52.
3
4.1.59.
9
4.1.66.
2
4.1.54.
1
4.1.61.
3
4.1.53.
0
4.1.60.
0
4.1.55. 4.1.56.
1
5
4.1.62. 4.1.63.
7
19
4.1.69.
4.1.67. 4.1.68.
3
4.1.70.
1
0
64
4.1.73. 4.1.74. 4.1.75. 4.1.76. 4.1.77.
7
1
0
6
14
4.1.80. 4.1.81. 4.1.82. 4.1.83. 4.1.84.
8
0
0
8
16
4.1.87. 4.1.88. 4.1.89. 4.1.90. 4.1.91.
6
0
0
2
8
4.1.94. 4.1.95. 4.1.96. 4.1.97. 4.1.98.
0
0
2
2
4.1.101.4.1.102. 4.1.103. 4.1.104.4.1.105.
2
1
1
1
5
4.1.108.4.1.109. 4.1.110. 4.1.111. 4.1.112.
0
0
0
1
1
4.1.115. 4.1.116. 4.1.117. 4.1.118. 4.1.119.
0
0
0
1
1
4.1.122.4.1.123. 4.1.124. 4.1.125.
4.1.126.
0
0
0
1
1
4.1.129.4.1.130. 4.1.131. 4.1.132.
4.1.133.
0
0
0
1
1
56
4.1.32.
N
4.1.33. JENIS
PENDIDIKAN
4.1.134.4.1.135.S 2 Magister
1
Administrasi
Publik
4.1.141.
1
4.1.142.S 1 Ekonomi
4.1.148.
4.1.149.S 1 Pendidikan
1
Matematika
4.1.155.
4.1.156.S 1 Pendidikan
1
Akuntansi
4.1.162.
4.1.163.S 1 Tehnik
1
Kimia
4.1.169.
4.1.170.S1 Tehnik
1
Industri
4.1.176.
4.1.177.S 1 Tehnik
1
Mesin
4.1.183.
4.1.184.S 1 Tehnik
2
Listrik
4.1.190.
2
4.1.191.S 1 Komputer
4.1.197.
2
4.1.198.S 1 Sospol
4.1.204.
2
4.1.205.S 1 Sosial
4.1.211.
2
4.1.212.D III Tehnik
4.1.218.
2
4.1.219.S 1 Tehnik
4.1.225.
2
4.1.226.D III ABA
4.1.232.4.1.233.D III
2
Manajemen
4.1.34. PER 31
JANUARI 2012
4.1.38. 4.1.39.
P
C
4.1.40.
P
4.1.35.
JUML
4.1.41.
4.1.42.
P
57
4.1.32.
N
4.1.33. JENIS
PENDIDIKAN
Informatika
4.1.239.4.1.240.D III
2
Administrasi
Bisnis
4.1.246.
2
4.1.247.D III Pariwisata
4.1.253.
3
4.1.254.S 1 Hukum
4.1.260.
3
4.1.261.S 1 MIPA
4.1.267.
4.1.268.D III
3
Administrasi
4.1.274.
4.1.275.Jumlah I
4.1.281.
I
4.1.282.APOTEKER
4.1.288.4.1.289.Jumlah II
4.1.295.4.1.296.PARAMEDIS
I
NON
PERAWAT
4.1.302.
4.1.303.D 1 GIZI
1
4.1.309.
4.1.310.D III Gizi
2
4.1.316.
4.1.317.D IV Gizi
3
4.1.323.
4.1.324.S I Gizi
4
4.1.330.
4.1.331.S 2 Gizi
5
4.1.337.
4.1.338.SKM
6
4.1.344.4.1.345.D III Kes.
7
Lingk.
4.1.351.
4.1.352.S 1 Kes Lingk.
8
4.1.34. PER 31
JANUARI 2012
4.1.38. 4.1.39.
P
C
4.1.40.
P
4.1.35.
JUML
4.1.41.
4.1.42.
P
4.1.306.
0
4.1.313.
0
4.1.320.
0
4.1.327.
0
4.1.334.
0
4.1.341.
0
4.1.348.
0
4.1.355.
0
4.1.307.4.1.308.
0
2
4.1.314.4.1.315.
1
6
4.1.321.4.1.322.
0
3
4.1.328.4.1.329.
0
1
4.1.335.4.1.336.
0
1
4.1.342.4.1.343.
0
2
4.1.349.4.1.350.
0
5
4.1.356.4.1.357.
0
2
58
4.1.32.
N
4.1.33. JENIS
PENDIDIKAN
4.1.34. PER 31
JANUARI 2012
4.1.38. 4.1.39.
P
C
4.1.40.
P
4.1.35.
JUML
4.1.41.
4.1.42.
P
4.1.358.
4.1.359.D III Fisioterapi
9
4.1.365.
1
4.1.366.D I Farmasi
4.1.372.
1
4.1.373.SMF
4.1.374.
4.1.375. 4.1.376. 4.1.377.4.1.378.
1
0
0
5
18
4.1.379.
1
4.1.380.D III Farmasi
4.1.386.
1
4.1.387.SMAK
4.1.393.
4.1.394.S 1 Manajemen
1
Farmasi
4.1.400.
4.1.401.D III Analis
1
Kesehatan
4.1.407.
4.1.408.Pekarya
1
Rontgen
4.1.414.
1
4.1.415.D III Radiologi
4.1.421.
4.1.422.D III Tehnik
1
Elektromedik
4.1.428.4.1.429.SPKU (Sekolah
1
Penjenang
Kes.Umum)
4.1.435.
2
4.1.436.Pekarya Atas
4.1.442.
4.1.443.D III Perekam
2
Medis
4.1.449.
4.1.450.Jumlah III
4.1.451.4.1.452.
4.1.454.
4.1.453.
4.1.455.
5
1
1
0
86
4.1.456.
I
4.1.457.PARAMEDIS
59
4.1.32.
N
4.1.33. JENIS
PENDIDIKAN
4.1.463.
4.1.464.P 2 B
1
4.1.470.
4.1.471.BIDAN
2
4.1.477.
4.1.478.D III Bidan
3
4.1.484.
4.1.485.Perawat Gigi
4
4.1.491.4.1.492.D III Tehnik
5
Gigi
4.1.498.4.1.499.D III Perawat
6
Gigi
4.1.505.4.1.506.D 1 Asisten
7
Perawat
4.1.512.
4.1.513.SPK
8
4.1.34. PER 31
JANUARI 2012
4.1.35.
JUML
4.1.38. 4.1.39.
P
C
4.1.40.
P
4.1.41.
4.1.42.
P
4.1.465.4.1.466.
3
0
4.1.472.4.1.473.
1
0
4.1.479.
4.1.480.
1
4
4.1.467.
0
4.1.474.
0
4.1.468.4.1.469.
0
3
4.1.475.4.1.476.
0
1
4.1.486.4.1.487.
2
0
4.1.493.4.1.494.
1
0
4.1.500.4.1.501.
1
0
4.1.507.4.1.508.
2
1
4.1.514.
4.1.515.
4
0
4.1.488.
0
4.1.495.
0
4.1.502.
0
4.1.509.
0
4.1.481. 4.1.482.4.1.483.
0
3
24
4.1.489.4.1.490.
0
2
4.1.496.4.1.497.
0
1
4.1.503.4.1.504.
0
1
4.1.510.4.1.511.
9
12
4.1.516. 4.1.517.4.1.518.
0
0
49
4.1.519.
4.1.520.Perawat Jiwa
9
4.1.526.
1
4.1.527.D III Perawat
4.1.533.
4.1.534.D 4 Perawat
1
Pendidik
4.1.540.
1
4.1.541.S 1 Keperawatan
4.1.547.
1
4.1.548.S 1 Psikologi
4.1.554.
1
4.1.555.D 1 PTTD
4.1.561.
4.1.562.Jumlah IV
4.1.568.
4.1.569.MEDIS
V
4.1.575.4.1.576.S 1 Dokter
1
Umum
60
4.1.32.
N
4.1.33. JENIS
PENDIDIKAN
4.1.582.
4.1.583.Spesialis Mata
2
4.1.589.4.1.590.Spesialis
3
Anestesi
4.1.596.4.1.597.Spesialis Peny.
4
Dalam
4.1.603.
4.1.604.Spesialis Anak
5
4.1.610.
4.1.611.Spesialis Obgyn
6
4.1.617.
4.1.618.Spesialis Bedah
7
4.1.624.4.1.625.Spesialis
8
Radiologi
4.1.631.4.1.632.Spesialis Kulit
9
& Kelamin
4.1.638.
4.1.639.Spesialis
1
Pathologi Klinik
4.1.645.
1
4.1.646.Spesialis Paru
4.1.652.
1
4.1.653.Spesialis Syaraf
4.1.659.
1
4.1.660.Spesialis THT
4.1.666.
4.1.667.Dokter Gigi
1
Umum
4.1.673.
1
4.1.674.Spesialis Ort
4.1.680.
1
4.1.681.Spesialis Prost.
4.1.34. PER 31
JANUARI 2012
4.1.35.
JUML
4.1.38. 4.1.39.
P
C
4.1.40.
P
4.1.41.
4.1.42.
P
4.1.584.4.1.585.
1
2
4.1.591.4.1.592.
3
0
4.1.598.4.1.599.
1
1
4.1.605.4.1.606.
0
0
4.1.612.4.1.613.
3
0
4.1.619.4.1.620.
3
0
4.1.626.4.1.627.
1
0
4.1.633.4.1.634.
1
0
4.1.586.
0
4.1.593.
0
4.1.600.
0
4.1.607.
0
4.1.614.
0
4.1.621.
0
4.1.628.
0
4.1.635.
0
4.1.587.4.1.588.
0
3
4.1.594.4.1.595.
0
3
4.1.601.4.1.602.
1
3
4.1.608.4.1.609.
1
1
4.1.615.4.1.616.
0
3
4.1.622.4.1.623.
0
3
4.1.629.4.1.630.
0
1
4.1.636.4.1.637.
0
1
4.1.687.
4.1.688.Spesialis
1
Konservasi Gigi
4.1.694.
4.1.695.Spesialis
1
Ortopedi
61
4.1.32.
N
4.1.33. JENIS
PENDIDIKAN
4.1.701.
4.1.702.Spesialis Bedah
1
Syaraf
4.1.708.
4.1.709.Jumlah V
4.1.715.4.1.716.Jumlah I, II,
III, IV, V
4.1.34. PER 31
JANUARI 2012
4.1.38. 4.1.39.
P
C
4.1.40.
P
4.1.35.
JUML
4.1.41.
4.1.42.
P
4.1.703.
4.1.704. 4.1.705. 4.1.706.
4.1.707.
1
0
0
1
4.1.710.
4.1.711. 4.1.712. 4.1.713.4.1.714.
3
9
1
4
51
4.1.717.4.1.718.
4.1.720.
4.1.719.
4.1.721.
3
6
1
8
578
3.2.2
4.1.723.
Proses Penyusunan Laporan Keuangan di Rumah Sakit Umum Daerah
Kanjuruhan Kepanjen
4.1.724. Proses Penyusunan Laporan Keuangan di Rumah Sakit
Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen sudah sesuai dengan siklus
akuntansi seperti yang tertuang dalam PP No. 24 Tahun 2005 dan
Permendagri No. 13 Tahun 2006 yang di kembangkan lagi dengan
Permendagri No. 59 Tahun 2007 dan diperbarui lagi dengan Permendagri
No. 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang
pada intinya menyebutkan bahwa Laporan Keuangan Daerah disusun
untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan
seluruh transaksi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah selama satu
periode pelaporan. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah terutama
digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan
anggaran yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai
efektivitas dan efisiensi Pemerintah Daerah, dan membantu menentukan
62
Dokumen
Laporan
4.1.733.
Pencatatan
& penggolongan
SP2D-LS
& SPJ
Buku Jurnal
Buku Besar
Laporan Keuangan
Peringkasan
Pelaporan
4.1.734.
4.1.735.
Kertas Kerja
4.1.736.
Buku Pembantu
4.1.737.
4.1.738.
4.1.739.
4.1.741.
4.1.742.
Kebijakan Akuntansi
4.1.743.
4.1.744.
4.1.745.
63
4.1.747.
64
mulai pencatatan, pengikhtisaran atas transaksi dan atau kejadian keuangan serta
pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang
berkaitan dengan penerimaan kas yang diterima oleh RSUD Kanjuruhan
Kepanjen. Bagian yang terkait pada prosedur akuntansi penerimaan kas di RSUD
Kanjuruhan
Kepanjen
dilaksanakan
oleh
Bagian
Keuangan
RSUD
65
66
dimasukkan dan dicatat dalam Buku Jurnal Pengeluaran Kas. Berikut contoh
format Buku Jurnal Pengeluaran Kas sesuai dengan Permendagri No. 13 Tahun
2006 yang diaplikasikan di RSUD Kanjuruhan Kepanjen yang berstatus BLUD
Penuh:
4.1.766.
4.1.767.
4.1.768.
4.1.769.
4.1.770.
4.1.771.
4.1.772.
4.1.773.
4.1.774.
4.1.775.
4.1.776. Gambar 3.4. Contoh Buku Jurnal Pengeluaran Kas
4.1.777.
4.1.778.
4.1.779.
4.1.780. Cara pengisiannya adalah sebagai berikut :
1. Kolom 1 diisi dengan tanggal transaksi pengeluaran kas
2. Kolom 2 diisi dengan nomor SP2D/Nota Debet atau Bukti Pengeluaran
Lainnya yang sah
3. Kolom 3 diisi dengan kode rekening belanja dan atau pembiayaanpengeluaran atau kode rekening lainnya (rincian obyek).
4. Kolom 4 diisi dengan uraian nama rekening belanja dan atau
pembiayaan-pengeluaran atau kode rekening lainnya (rincian obyek)
5. Kolom 5 diisi dengan tanda checklist disesuaikan dengan nomor
dokumen sumber dan pada saat posting ke Buku Besar.
67
Kepanjen
dilaksanakan
oleh
Bagian
Keuangan
RSUD
68
69
4.1.787.
4.1.788.
4.1.789.
4.1.790.
4.1.791.
4.1.792.
4.1.793.
4.1.794.
4.1.795.
4.1.796.
4.1.797.
4.1.798.
70
pertanggungjawaban
pengeluaran
(pengesahan
spj)
71
7. Penerimaan aset tetap atau barang milik daerah tanpa konsekuensi kas
merupakan perolehan aset tetap akibat adanya tukar menukar
(ruilslaag) dengan pihak ketiga.
4.1.803.
72
dilaksanakan
oleh
Bagian
Keuangan
di
RSUD
73
4.1.821.
No Urut
4.1.824.
4.1.820.
4.1.825. PENDAPATAN
4.1.830. PENDAPATAN ASLI
1.1
4.1.834.
DAERAH
1.1.1
2.
4.1.848.
2.1
4.1.853.
2.1.1
4.1.858.
2.1.2
4.1.863.
2.2
Realisas
4.1.823.
4.1.826.
34.000.0
4.1.827.
37.249.4
urang
4.1.828. (3.249.4
4.1.831.
00.000,00
34.000.0
4.1.832.
77.897,29
37.249.4
4.1.833.
77.897,29)
(3.249.4
4.1.836.
00.000,00
34.000.0
4.1.837.
77.897,29
37.249.4
4.1.838.
77.897,29)
(3.249.4
4.1.840.
00.000,00
34.000.0
4.1.841.
77.897,29
37.249.4
4.1.842.
77.897,29)
(3.249.4
4.1.845.
00.000,00
59.605.7
4.1.846.
77.897,29
69.221.2
4.1.847.
77.897,29)
(9.615.5
4.1.850.
19.000,00
38.806.9
4.1.851.
43.718,39
49.032.4
4.1.852.
24.718,39)
(10.225.
4.1.855.
11.710,00
20.710.0
4.1.856.
07.518,39
25.035.2
495.808,39)
4.1.857. (4.325.1
4.1.860.
81.710,00
18.096.8
4.1.861.
39.444,76
23.997.1
4.1.862.
57.734,76)
(5.900.3
4.1.865.
30.000,00
20.798.8
4.1.866.
68.073,63
20.188.8
4.1.867.
38.073,63)
609.971.
4.1.839.
4.1.843.
4.1.822.
Uraian
1.
4.1.829.
4.1.835.
Anggara
JUMLAH PENDAPATAN
4.1.844.
4.1.849.
4.1.854.
4.1.859.
4.1.864.
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
Belanja Barang
BELANJA MODAL
07.290,00
36.200,00
Lebih/K
090,00
74
4.1.819.
No Urut
4.1.868.
4.1.821.
4.1.820.
Anggara
Uraian
4.1.822.
Realisas
4.1.823.
Lebih/K
urang
4.1.871. 0,00
4.1.876. 18.527.2
4.1.872. 0,00
4.1.877. 497.491.
4.1.869.
Belanja Tanah
4.1.874.
4.1.870. 0,00
4.1.875. 19.024.7
2.2.2
4.1.878.
Medis
4.1.879.
4.1.880.
2.2.3
4.1.883.
Bangunan
4.1.884. Belanja Jalan, Irigasi, dan
2.2.4
4.1.888.
Jaringan
4.1.889. Belanja Aset Tetap
4.1.885.
0,00
4.1.886.
0,00
4.1.887.
0,00
2.2.5
4.1.893.
Lainnya
4.1.890.
0,00
4.1.891.
0,00
4.1.892.
0,00
2.2.1
4.1.873.
2.2.6
4.1.894.
4.1.898.
JUMLAH BELANJA
4.1.902.
4.1.906.
Surplus/Defisit
16.290,00
1.774.09
4.1.881.
1.000,00
4.1.895. 0,00
4.1.899. 59.605.7
4.1.903.
25.200,00
1.661.61
4.1.882.
090,00
112.480.
1.000,00
4.1.896. 0,00
4.1.900. 69.221.2
19.000,00
(25.605.
4.1.904.
719.000,00)
43.718,39
(31.971.
000,00
4.1.897. 0,00
4.1.901. (9.615.5
4.1.905.
765.021,10)
24.718,39)
6.366.04
6.821,10
4.1.907.
4.1.919.
(Penurunan)
Uraian
4.1.920.
4.1.922.
ASET
4.1.923.
4.1.924.
4.1.925.
4.1.927.
ASET LANCAR
4.1.928.
4.1.929.
4.1.930.
4.1.932.
Kas
4.1.933.
4.1.921.
J
u
Kenaikan
T
a
a
4.1.914.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
4.1.934.
4.1.935.
4.1.926.
4.1.931.
4
4.1.936.
75
4.1.915.
4.1.918.
4.1.919.
u
.
4
4
4
4.1.940.
.
6
4.1.921.
Piutang BLU
J
u
4.1.937.
4.1.920.
4.1.938.
T
h
Uraian
Kenaikan
(Penurunan)
a
4.1.914.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
5,61
4
.
4.1.939.
4.1.941.
61.34
76
4.1.915.
4.1.918.
4.1.919.
4.1.947.
Jumlah Aset
Lancar
4.1.948.
4.1.944.
Persediaan
4.1.921.
4.1.942.
J
u
4.1.920.
4.1.943.
T
h
Uraian
Kenaikan
(Penurunan)
a
4.1.914.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
u
1
4.1.946.
11,31
6
1
4.1.949.
0
1
4.1.945.
4.1.950.
4.1.951.
50,84
77
4.1.915.
4.1.918.
4.1.919.
4.1.958.
4.1.957.
4.1.962.
Tanah
Peralatan dan
Mesin
u
6
4.1.963.
4.1.954.
4.1.959.
4.1.921.
4.1.953.
J
u
Aset Tetap
4.1.920.
4.1.952.
T
h
Uraian
Kenaikan
(Penurunan)
a
4.1.914.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
6
4.1.956.
4.1.955.
5
4.1.961.
0,00
0
3
4.1.964.
0
1
4.1.960.
4.1.965.
4.1.966.
104,3
78
4.1.915.
4.1.918.
4.1.919.
u
0
0
4
4.1.969.
0
2
4.1.921.
4.1.972.
J
u
4.1.967.
4.1.920.
4.1.968.
T
h
Uraian
Kenaikan
(Penurunan)
a
4.1.914.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
4.1.970.
0
1
Gedung dan
4.1.971.
Bangunan
75,90
4.1.973.
0
3
4.1.974.
0
3
4.1.975.
0
0
4.1.976.
0,00
79
4.1.915.
4.1.918.
4.1.919.
4.1.982.
Jumlah Aset
Tetap
4.1.983.
u
9
0
4.1.979.
4.1.921.
4.1.977.
J
u
0
5
4.1.920.
4.1.978.
T
h
Uraian
Kenaikan
(Penurunan)
a
4.1.914.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
0
5
4.1.981.
0,00
0
5
4.1.984.
0
2
4.1.980.
4.1.985.
4.1.986.
69,23
80
4.1.915.
4.1.918.
4.1.919.
u
0
4.1.992.
KEWAJIBAN DAN
4.1.997.
EKUITAS
Kewajiban
Jangka Pendek
4.1.989.
0
4
JUMLAH ASET
4.1.921.
4.1.987.
J
u
0
6
4.1.920.
4.1.988.
T
h
Uraian
Kenaikan
(Penurunan)
a
4.1.914.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
0
4.1.990.
0
2
4.1.991.
64,41
4.1.996.
4.1.993.
4.1.994.
4.1.995.
4.1.998.
4.1.999.
4.1.1000.
4.1.1003. 0
4.1.1004. 0
4.1.1005. 0
0
4.1.1008. 6
0
4.1.1009. 5
0
4.1.1010. 5
4.1.1001.
4.1.1006.
0,00
4.1.1011.
9,79
81
4.1.915.
4.1.918.
4.1.919.
m
l
u
.
3
4.1.1013. 6
5
4.1.1014. 5
4.1.1015. 5
4.1.921.
J
u
Lancar
4.1.1022. Sisa Lebih
4.1.920.
T
h
Uraian
Kenaikan
(Penurunan)
a
4.1.914.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
4.1.1016.
9,79
4.1.1021.
4.1.1018.
4.1.1019.
4.1.1020.
4.1.1023. 9
4.1.1024. 8
4.1.1025. 4
Pembiayaan
Anggaran (SILPA)
4.1.1026.
5,29
82
4.1.915.
4.1.918.
T
a
4.1.914.
Uraian
h
u
n
i
n
i
ditangguhkan
Persediaan
T
a
h
u
n
L
a
l
4.1.920.
J
u
m
l
4
4.1.1028. 2
4
4.1.1030. 2
.
2
4.1.921.
u
1
4.1.1032. Cadangan
4.1.919.
Kenaikan
(Penurunan)
1
4.1.1027. Pendapatan yang
4.1.916.
Jumlah (Rp)
4.1.1029. 0
,
0
0
1
3
.
2
4.1.1031.
0,00
0
4.1.1033. 2
4.1.1034. 1
0
4.1.1035. 2
4.1.1036.
11,31
83
4.1.915.
4.1.918.
T
a
4.1.914.
Uraian
h
u
n
i
n
i
4.1.916.
Jumlah (Rp)
4.1.919.
Kenaikan
(Penurunan)
T
a
h
u
n
L
a
l
4.1.920.
J
u
m
l
4.1.921.
%
a
h
u
.
6
4.1.1038. (
0
4.1.1039. (
4.1.1040. (
)
4.1.1043. 9
)
4.1.1044. 4
4.1.1045. 4
4.1.1041.
9,79
4.1.1046.
99,18
84
4.1.915.
4.1.918.
4.1.919.
4.1.921.
%
J
u
Investasi
4.1.1052. Diinvestasikan
4.1.920.
T
h
Uraian
Kenaikan
(Penurunan)
a
4.1.914.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
u
8
8
4.1.1051.
4.1.1048.
4.1.1049.
4.1.1050.
4.1.1053. 5
4.1.1054. 2
4.1.1055. 2
4.1.1056.
69,23
85
4.1.915.
4.1.918.
T
a
4.1.914.
Uraian
h
u
n
i
n
i
4.1.919.
T
a
h
u
n
L
a
l
4.1.920.
J
u
m
l
0
4.1.1058. 5
0
4.1.1059. 2
0
4.1.1060. 2
0
4.1.1063. 6
0
4.1.1064. 4
0
4.1.1065. 2
KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
JUMLAH
4.1.921.
u
0
Dana Investasi
Kenaikan
(Penurunan)
4.1.1062.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
4.1.1061.
69,23
4.1.1066.
64,41
86
4.1.915.
4.1.918.
4.1.916.
Jumlah (Rp)
4.1.919.
T
a
a
4.1.914.
4.1.921.
J
u
4.1.1067.
4.1.920.
Uraian
Kenaikan
(Penurunan)
u
7
4.1.1068.
yang
berakhir
sampai
dengan
31
Desember
2010
(setelah
koreksi/Audited).
4.1.1069.
4.1.1070. Uraian
4.1.1072. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
4.1.1074.
4.1.1076.
4.1.1078.
4.1.1080.
4.1.1081. 32.427.588.273,00
4.1.1083. 69.704.679.420,29
4.1.1082.
4.1.1077. 37.249.477.897,29
4.1.1079. 27.613.250,00
4.1.1085.
4.1.1086.
Belanja Pegawai
4.1.1087. (25.035.239.444,76)
4.1.1088.
4.1.1089. (23.997.168.073,63)
4.1.1091. (49.032.407.518,39)
4.1.1093. 20.672.271.901,90
4.1.1095.
87
4.1.1070. Uraian
4.1.1096.
4.1.1097. 0,00
4.1.1098.
4.1.1099. 0,00
4.1.1100.
4.1.1101. 0,00
4.1.1102.
4.1.1103. 0,00
4.1.1104.
4.1.1105. 0,00
4.1.1106.
4.1.1107. 0,00
4.1.1108.
4.1.1109. 0,00
4.1.1111. 0,00
4.1.1110.
4.1.1113.
4.1.1114.
Belanja Tanah
4.1.1116.
4.1.1118.
4.1.1120.
4.1.1121. 0,00
4.1.1122.
4.1.1123. 0,00
4.1.1124.
4.1.1125. 0,00
4.1.1126.
4.1.1127. (20.188.836.200,00)
4.1.1128.
4.1.1129. (20.188.836.200,00)
Non Keuangan
4.1.1130.
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
4.1.1132.
4.1.1115. 0,00
4.1.1117. (18.527.225.200,00)
4.1.1119. (1.661.611.000,00)
4.1.1131.
4.1.1133. 0,00
4.1.1134.
Penerimaan Pinjaman
4.1.1135. 0,00
4.1.1136.
Penerimaan Piutang
4.1.1137. 0,00
4.1.1138.
4.1.1139. 0,00
4.1.1140.
4.1.1141.
4.1.1142.
4.1.1143. 0,00
4.1.1144.
Pemberian Pinjaman
4.1.1145. 0,00
4.1.1147. 0,00
4.1.1146.
4.1.1149. 0,00
4.1.1151.
4.1.1153.
4.1.1155. 206.000,00
4.1.1157. 206.000,00
88
4.1.1070. Uraian
4.1.1158.
4.1.1160.
4.1.1159.
4.1.1161. 0,00
4.1.1163. 0,00
4.1.1165. 206.000,00
4.1.1167. 483.641.701,90
4.1.1169. 8.619.858.051,04
4.1.1171. 9.103.499.752,94
4.1.1172.
4.1.1173.
4.1.1174.
4.1.1175.
4.1.1176.
89
90
4.1.1195.
4.1.1196.
4.1.1197.
4.1.1198. Gambar 3.6. Contoh Kerangka Penyusunan CALK
4.1.1199.
4.1.1200.
4.1.1218. BAB IV
4.1.1219. PENUTUP
4.1.1220.
4.1 Kesimpulan
4.1.1221. Berdasarkan pada hasil penelitian mengenai Proses Penyusunan
Laporan Keuangan dan memperhatikan penerapan langkah-langkah yang telah
ditetapkan oleh Pemerintah Daerah dalam Penyusunan Laporan Keuangan di
Rumah Sakit Umum Daerah Kanjuruhan Kepanjen setelah berstatus Badan
Layanan Umum Daerah secara Penuh, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Laporan
keuangan
adalah
sebuah
laporan
yang
disusun
untuk
menentukan
ketaannya
terhadap
peraturan
perundang-
91
92
4.1.1222.
kondisi
keuangan,
menilai
efektivitas
dan
efisiensi
perundang-undangan.
Rumah
Sakit
Umum
Daerah
yang
menggambarkan
saldo
awal,
penerimaan,
Sakit
93
mencatat
atau
Kas
digunakan
untuk
mencatat
atau
mengenai
siklus
pelaksanaan
anggaran
sebagai
94
95
selain itu dalam hal pengelolaan keuangan perlu dikaji lagi terkait kemampuan
Rumah sakit untuk mengelola transaksi-transaksi dan pendapatan secara lebih
efisien serta mengoptimalkan software pendukung yang ada sesuai pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah tingkat Penuh.
4.1.1230.
4.1.1231.
4.1.1232.
4.1.1233.
4.1.1234.
4.1.1235.
4.1.1236.
4.1.1237.