Anda di halaman 1dari 16

PEMAHIRAN LAPANGAN

PELATIHAN LAPANGAN

PELATIHAN PEMERIKSAAN KEBUNTINGAN

BAGI PETUGAS

TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu rencana stregis pembangunan pertanian tahun 2019 s.d 2024

khususnya bidang peternakan yaitu program Swasembada daging Sapi (PSDS).

PSDS dilaksanakan di 33 provinsi melalui 5 (lima) kegiatan pokok yaitu:

1. Penyediaan bakalan atau daging sapi lokal;

2. Peningkatan produktifitas ternak sapi;

3. Pencegahan pemotongan sapi betina produktif;

4. Penyediaan bibit sapi;

5. Dan, pengaturan stock daging sapi dalam negeri.

Dalam implementasinya kelima kegiatan pokok tersebut dijabarkan ke dalam

kegiatan operasional, diantaranya optimalisasi kegiatan Inseminasi Buatan (IB).

Untuk itu Direktorat Jendral Peternakan dalam tahun anggaran 2019 memandang

perlu untuk menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Keterampilan Petugas

Teknis Inseminasi Buatan. Dalam upaya meningkatkan kinerja produksi peternakan

khususnya di bidang Inseminasi Buatan sangat diperlukan tenaga-tenaga teknis

1
2

yang terampil terhadap pelaksanaan Inseminasi Buatan dilapangan baik tingkat

Provinsi maupun Kabupaten atau Kota.

B. Tujuan

1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kemandirian petugas

Pemeriksaan kebuntingan dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya;

2. Tersedianya Petugas Pemeriksa Kebuntingan yang mampu melaksanakan

tugasnya dengan efektif dan efisien;

3. Meningkatkan pelayanan pemerintah cq. Dinas Peternakan dan Kesehatan

Hewan kepada masyarakat peternakan melalui kegiatan pemeriksaan

kebuntingan;

4. Melalui pealayanan yang lebih profesional diharapkan dapat meningkatkan

suatu tingkat produksi dan reproduksi ternak yang lebih baik dengan

penerapan teknologi inseminasi buatan;

5. Agar PSDS dapat tercapai sesuai yag diharapakan.

C. Manfaat

Laporan hasil pelatihan ini diharapkan dapat memberikkan informasi ilmiah

yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang

peternakan, khususnya tentang pentingnya dilakukan diagnosa kebuntingan dini

dan pentingnya melaporkan secara cepat untuk dilakukannya pemeriksaan

kebuntingan pada ternak Sapi wilayah malang dan sekitarnya.


3

II. PELAKSANAAN

A. Waktu

- Waktu : tanggal, 18 Juni 2019 sampai dengan 1 Juli 2019

B. Tempat Pelaksanaan

Tempat kegiatan disini adalah tempat dilakukan kegiatan oleh kelompok atau

peserta pelatihan yaitu sebagai berikut:

No. Nama Instansi Lokasi Praktek


Dinas Ketahanan
Rina Masly Hasibuan,
Pangan Pertanian dan Gondang Legi
1. S.Hut
Perikanan Kota
Banjarbaru
Dinas Peternakan Dan
Kesehatan Hewan
2. Fajri Ilham Dampit I
Kabupaten Padang
Pariaman
Dinas Perternakan
3. Febriyantoni Turen
Padang Pariaman
Dinas Peternakan
Dan Kesehatan Hewan
4. Rezky Adelwais Pagelaran
Kabupaten Padang
Pariaman
Dinas Peternakan dan
Ikwan Budi Tama Sumbermanjing
5. perikanan kabupaten
Santoso Wetan II
Bojonegoro
Dinas Peternakan dan
Sumbermanjing
6. Juhadiono Kesehatan Hewan
Wetan I
Kabupaten Malang

C. Alat dan Bahan

Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah dengan menggunakan alat

dan bahan sebagai berikut:

1. Plastik Glove;
4

2. Air aquadest atau air mineral;

3. Sabun;

4. Topi;

5. Pakaian wear pack.

6. Sepatu Booth

Hal ini dilakukan untuk mendeteksi kehamilan pada kebuntingan ternak.

III. PEMBAHASAN

A. Geografi Wilayah

1. Keadaan Geografis Kecamatan Gondanglegi

Wilayah Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang. Dengan batas wilayah

sebagai berikut:

a) Sebelah Utara : Kecamatan Bululawang

b) Sebelah Selatan : Kecamatan Pagelaran

c) Sebelah Timur : Kecamatan Turen

d) Sebelah Barat : Kecamatan Kepanjen

Dengan karakterisitik lahan dan iklim sebagai berikut:

a) Ph : 5-7

b) Kemiringan Lahan : Datar 98 %

c) Ketinggian Tempat : 359 Mdpl

d) Suhu Rata-Rata : 25°C


5

Total luas wilayah Kecamatan Gondanglegi tahun 2011 adalah 6,121,50 ha/m2

dengan rincian sebagai berikut:

2. Keadaan Geografis Kecamatan Dampit

Kecamatan Dampit secara Geografis terletak di sebelah tenggara 36 kilometer

dari Kota Malang. Wilayah Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.

Dengan batas wilayah sebagai berikut:

a) Selatan : Sumbermanjing Wetan dan Tirtoyudo

b) Barat : Sumbermanjing Wetan dan Turen

c) Utara : Turen dan Wajak

d) Timur : Tirtoyudo

Luas Wilayah : 135,31 kilometer persegi

Jumlah penduduk : 118.921 (2017)

Kepadatan : 861 jiwa/km2

Desa/kelurahan : 11 desa / 1 kelurahan

3. Keadaan Geografis Kelurahan Turen


6

Kelurahan Turen terletak pada 8,1028 LS dan 112,4158 BT dengan total luas

wilayah 382,50 Ha yang terdiri dari 105,30 Ha lahan sawah dan 531,07 Ha lahan

kering.

Batas Wilayah Turen adalah sebagai berikut:

4. Keadaan Geografis Kecamatan Pagelaran

Kecamatan Pagelaran secara geografis terletak pada 112º 34′ 50,2″ – 112º 38′

48,7 ” Bujur Timur dan 8 º 10′ 0,54″ – 8º 13′ 83,3″ Lintang Selatan dengan

ketinggian wilayah antara 500 -1000 meter di atas permukaan laut. Sedangkan

topografi wilayah sebagian besar datar dan sedikit berbukit merupakan daerah

agraris dengan curah hujan rata-rata 1.297 – 1925 mm setiap tahunnya dengan suhu

rata-rata 20-26 º C.

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

 Utara : Kecamatan Gondanglegi

 Selatan : Kecamatan Gedangan dan Bantur

 Barat : Kecamatan Pagak dan Kepanjen

 Timur : Kecamatan Turen


7

Luas wilayah Kecamatan Pagelaran 4.821 Ha dengan keadaan tanah rata dan

merupakan sebagian besar adalah lahan yang produktif. Perincian penggunaan

lahan/tanah yaitu sebagai berikut:

- Perumahan dan pekarangan: 969,4 Ha;

- Irigasi teknis: 1.669 Ha;

- Irigasi ½ teknis: 566 Ha;

- Irigasi sederhana: 257 Ha;

- Pertanian Tanah Kering: 473 Ha;

- Tegal atau Kebun: 581,6 Ha;

- Lain-lain: 66,2 Ha.

5. Keadaan Geografis Kecamatan Sumbermanjing Wetan

Sumbermanjing Wetan berada di bagian selatan Kabupaten Malang.

Topografinya sebagain besar wilayahnya berupa dataran tinggi perbukitan dengan

ketinggian antara 0-650 meter diatas permukaan air laut. Bagian selatan kecamatan

ini merupakan daerah pesisir karena berbatasan langsung dengan Samudera Hindia

termasuk Pulau Sempu. Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

 Utara : Kecamatan Turen dan Kecamatan Dampit

 Selatan : Samudera Hindia

 Barat : Kecamatan Gedangan

 Timur : Kecamatan Dampit dan Kecamatan Tirtoyudo


8

B. Hasil Pemeriksaan

Kebuntingan adalah periode dari mulai terjadinya fertilisasi sampai terjadinya

kelahiran normal (Soebandi, 1981) sedangkan menurut Frandson (1992)

menyatakan kebuntingan berarti keadaan anak sedang berkembang didalam uterus

seekor hewan. Kebiasaan peternak, periode kebuntingan pada umumnya dihitung

mulai dari hari pertama perkawinan.

Tujuan lain dalam melakukan diagnosa kebuntingan sedini mungkin adalah

untuk menghindari : anestrus berkepanjangan yang diakibatkan oleh gangguan

fungsi atau penyakit di dalam ovarium dan uterus seperti :hypofungsi, cystic

ovarium yaitu kista CL, luteal cyst dan kista folikel ataupun pyometra, dimana

semuanya dapat menutupi gejala kebuntingan. Jika gangguan fungsi atau penyakit

di atas dapat dikendalikan sedini mungkin, maka reproduktifitas tetap diharapkan

seoptimal mungkin. (Elzida,2013).

Deteksi kebuntingan merupakan salah satu tindakan yang penting dilakukan

untuk mengetahui bunting atau tidaknya seekor sapi atau untuk mengetahui normal

tidaknya saluran reproduksi ternak tersebut. Pemeriksaan kebuntingan ini juga

merupakan salah satu cara untuk memonitor dan membuktikan basil Inseminasi

Buatan secara cepat dan layak. Siklus berahi yang dipergunakan sebagai dasar

diagnosa hasil IB adalah berkisar antara 28-35 hari. Pemeriksaan kebuntingan

sebaiknya dilakukan setelah 60 hari pasca Inseminasi Buatan, dikhawatirkan terjadi

keguguran.

Setelah mengawinkan seekor ternak yang kita harapkan adalah terjadinya

kebuntingan yang ditandai tidak terjadi lagi birahi atau minta kawin (non-return),
9

tetapi kalo hanya dengan cara ini saja menentukan ternak sapi itu bunting ,tidak bisa

dijadikan acuan yang tepat karena mungkin saja terjadi gangguan hormon yang

mengganggu siklus birahi tersebut.

Pemeriksaan kebuntingan yang terbaik saat ini adalah dengan cara melakukan

palpasi rektum yaitu dengan cara melakukan memasukkan tangan kedalam rektum

lalu meraba kekiri, kanan, bawah, atas dan kedepan. jika dirasakan pada oviduk

terjadi pengumpulan cairan jadi terasa seperti kenyal-kenyal berarti sapi telah

mengalami kebuntingan 1 bulan, tetapi dalam pemeriksaan ini kita harus hati-hati

karena ternak masih rentan mengalami keguguran jadi diperlukan keahlian yang

sudah terlatih. Tetapi jika dilakukan pemeriksaan setelah 3 bulan dilakukan

penyuntikan atau kawin alam dapat ditandai dengan cara meraba kedua oviduk

biasanya salah satunya sudah membesar dari ukuran normalnya,tetapi jika

keduanya membesar berarti ternak sapi mengalami partus kembar.

Hasil pemeriksaan yang ada dilapangan dan langkah-langkah medote yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Siapkan induk yang akan dilakukan pemeriksaan kebuntingan, induk diikat

dengan aman biar ternaknya tidak terjatuh dan kita juga tidak terkena

bahaya seperti terkena sepakan dari kaki sapi.

2. Setelah itu ternak dilakukan palpasi rektal tapi sebelum itu harus memakai

sarung tangan plastik yang diberikan sabun sebagai pelicin yang bertujuan

agar kita aman dari kuman yang berada dalam tubuh ternak, kotoran ternak

dikeluarkan supaya tidak ada yang menghalangi ketika melakukan

perabaan.
10

3. Dilakukan perabaan dari serviks ,uterus sampai dengan oviduk rasakan

setiap perubahan yang terjadi pada organ reproduksi sapi.

4. Jangan pernah mencoba sendiri jika belum berpengalaman, jangan hanya

percaya dari tulisan yang dibuat karena teori rasanya memang gampang tapi

ketika melakukan praktek haruslah dengan yang sudah berpengalaman

seperti inseminator.

C. Permasalahan Yang Dihadapi

Dari kronologi dan penjelasan dari hasil pemeriksaan diatas maka ada beberapa

kendala yang dihadapi yaitu sebagai berikut:

1. Masih ditemukan ketidaktepatan atau kurang tepat dalam mendiagnosa

Kebuntingan Dini pada sapi di Kecamatan yang telah ditentukan sebagai

tempat magang;

2. Kurang cepatnya peternak memberikan informasi untuk dilakukan

Inseminasi Buatan (IB) ternak sapi di Kecamatan yang telah ditentukan

sebagai tempat magang.

D. Pemecahan Masalah

Permasalahan yang ditulis diatas bisa dijelaskan dengan pemecahan atau solusi

masalah sebagai berikut:

1. Ketepatan mendiagnosa kebuntingan dini pada Sapi di Kecamatan yang ada

di malang raya khususnya tempat magang peserta pelatihan, tergolong baik

dan dapat di lakukan pada usia 30-50 hari kebuntingan dengan tingkat
11

keberhasilan 80-85 %. Akan tetapi masih ada beberapa hal yang tidak tepat

dalam mendiagnosa kebuntingan dikarenakan adanya kesalahan atau metode

dan human error pada saat dilakukan pemeriksaan, maka demikian para

petugas memang harus dilatih agar ketepatan mendiagnosa semakin tepat

dengan metode-metode yang telah dipelajari dengan ilmu-ilmu dan teknik

yang baru sesuai bidang ilmunya. Jadi disini bisa disimpulkan selain dari

bahan dan bibit, metode dalam deteksi kebuntingan sangat berperan penting,

maka dari itu pelatihan dan praktek klinik lapangan sangat diperlukan dan

menjadi solusi terkait dengan kurang tepatnya dalam mendiagnosa

kebuntingan.

2. Perlu dilakukan perbaikan sistem mananjemen reproduksi termasuk deteksi

estrus, diagnosa kebuntingan dan kelahiran menggunakan teknik medik

reproduksi.

IV. PENUTUP

A. Simpulan

Secara keseluruhan pengetahuan peternak mendeteksi reproduksi ternak sapi di

Kecamatan yang ada di Malang Raya meliputi pubertas, berahi, kebuntingan,

lama kebuntingan, kelahiran, calving interval sudah dikategorikan tahu untuk

mengetahui dan mendeteksi reproduksi ternak sapi di wilayah malang raya, namun

peternak belum melaksanakan manajemen reproduksi dengan optimal.


12

B. Tindaklanjut Hasil Kegiatan

Pertimbangan untuk dijadikan tindaklanjut terkait dengan kegiatan yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Penambahan tenaga terampil dalam pelaksanaan Inseminasi Buatan

mengingat terus bertambahnya jumlah ternak dari tahun-ketahun

berdasarkan keadaan geografi wilayah masing-masing tempat kegiatan

2. Perlu dilakukan perbaikan sistem mananjemen reproduksi termasuk deteksi

estrus, diagnosa kebuntingan dan kelahiran menggunakan teknik medik

reproduksi.

3. Disarankan kepada dinas terkait untuk mempertahankan angka kebuntingan

hasil IB dengan malakukan pencatatan yang lebih baik dan melakukan

kontrol terhadap hasil kebuntingan serta menambah tenaga inseminator

untuk memenuhi kebutuhan lapangan.


KATA PENGANTAR

Untaian puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala limpahan rahmat hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat

menyelesaikan laporan kegiatan Pemahiran Lapangan dengan baik.

Laporan kegiatan ini disusun dalam rangka memenuhi laporan hasil kegiatan

sebagai pertanggungjawaban atas magang dan kegiatan yang sudah dilakukan.

Dalam menyelesaikan laporan kegiatan ini tentunya tak lepas dari dukungan

beberapa pihak. Oleh karena itu tak lupa saya sampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Muspika, dewan pemerinatahan daerah Kecamatan, Kelurahan maupun

Desa, yang telah memberikan tempat dan fasilitas kegiatan terkait

pengembangan ilmu khususnya pagi peternak dan pengelola ternak sapi di

daerah-daerah yang ada di Malang Raya;

2. Teman-teman sejawat di Dinas Peternakan dan Pertanian yang telah

memberikan saran-saran yang sangat berguna dalam penyusunan laporan

kegiatan ini;

3. Semua pihak dan keluarga tercinta yang sangat kompak dan bersemangat

dalam mendukung untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar

agar tugas mata kuliah ini terlesaikan dengan cepat;

4. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan laporan kegiatan ini

yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

i
Upaya maksimal telah dilakukan untuk menyempurnakan penulisan laporan

kegiatan ini, tetapi tidak mustahil dalam laporan ini masih terdapat kekurangan dan

kesalahan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat

dijadikan masukan dalam pembuatan laporan kegiatan atau karya tulis yang lain.

Semoga laporan kegiatan ini dapat memberi manfaat. Amin.

Malang, 25 Juni 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I

I. PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Balakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan .......................................................................................................... 2

C. Manfaat ........................................................................................................ 2

II. PELAKSANAAN ............................................................................................ 3

A. Waktu ......................................................................................................... 3

B. Tempat Pelaksanaan ................................................................................... 3

C. Alat Dan Bahan .......................................................................................... 4

III. PEMBAHASAN .............................................................................................. 4

A. Geografi Wilayah ....................................................................................... 4

B. Hasil Pemeriksaan ...................................................................................... 8

C. Permasalahan Yang Dihadapi .................................................................... 10

D. Pemecahan Masalah ................................................................................... 10

IV. PENUTUP ........................................................................................................ 11

A. Simpulan ..................................................................................................... 11

B. Tindak Hasil Kegiatan ................................................................................ 12

iii
iv

Anda mungkin juga menyukai