KROMATOGRAFI
Oleh :
osfarsjofjan@yahoo.co.id.
Menurut Willard et at, (1989), pembagian kromatografi dapat dibuat bagan sebagai
berikut:
Kromatografi
Kromatografi gas
Gas-cair
(GLC)
LSC
Kromatografi Cair
Gas padat
(GSC)
Cair-cair
LLC
Cair-padat
Eksklusif
Penukar ion
EC
Fase terikat
IEC
Pasangan ion
Berdasarkan Proses
Pemisahan
a. Kromatografi adsorbsi
b. Kromatografi partisi
c. Kromatografi pasangan ion
d. Kromatografi penukar ion
e. Kromatografi eksklusif
f. Kromatografi afinitas,
C.TEORI
PEMISAHAN
Peristiwa
berbagai
Peristiwa
adsorbsi
umumnya
terjadi pada kromatografi padat
cair
(liquid
solid
chromatography,
atau
LSC,
terjadi pada KLT).
Dapat pula terjadi pada Gas solid
chromatography
atau
Kromatografi gas (KG) yang
berinteraksi antara fase diam dan
linarutnya.
Fase gerak pada kromatografi gas,
tidak mempunyai gugus aktif yang
dapat berinteraksi dengan fase
6
H
O
OH
Si
Si
O
H
O
OH
OH
Si
Si
Si
O
O
9
Puncak berekor
Tipe a dan b tersebut yang sering
menyebabkan terjadinya pelebaran
puncak lihat gambar 3.2
11
Gambar:
Konveks
Normal/linier
Konkaf
Berekor/tailing
Berekor/tailing
Normal/semitris
Normal/bulat
Leading(pendahulu)
12
Leading(pendahulu)
a. Jenis fase
diam
Fase diam untuk kromatografi adsorbsi
yang paling banyak digunakan adalah
silica gel
Partikel fase diam mempunyai bentuk
dan ukuran yang berbeda. Ukuran
makin kecil akan makin memperluas
permukaan fase diam, dan memperluas
pula gugus aktif dan fase diam yang
aktif berhubungan dengan linarut
Bentuk dengan pori yang dalam, bila
pori tersebut sangat banyak akan
menaikkan harga K, yang jauh lebih
besar dan 1 dan menimbulkan garis
kurva adsorbsi isotermik yang13konkaf
a=porus dangkal
b=porus dalam
c= tidal berporus
14
Tabel I.I Beberapanama adsorben/penjerap dan ukurannya (Johson dan Stevenson 1979)
Tipe
Silica
aktif
Nama
Ukuran(nm)
Sifat
Luas m 2 g
Asamlemah
1-7dan 111
HS-4
HC-8
14,12,
HS-4 &
HC-8
Pellosil
Corasil
(HS dan HC
Perrisorb A
Vydac
37-50
37-44
Alumin Pellumina
a
HS dan HC
LainPellidon
Perrisorb PA
lain
Diatomeae
Lempung
Celite
37-44
Basa
lemah
45
30-44
non
polar
30-40
30-44
HS =High solution
HC=High capacity
16
1
0,5
2. Pemisahan Partisi
Pemisahan cara partisi sangat erat
kaitannya dengan kelarutan senyawa ke
dalam pelarut.
Dalam kromatografi didasarkan pada
kelarutan linarut dalam fase diam
maupun fase cair, maka terdapat istilah
koefisien partisi, yang peristiwanya
akan mengembang menjadi koefisen
distribusi yang umumnya berlaku pada
kromatografi.
Koefisien partisi dapat dinyatakan
sebagai
perbandingan
kadar(kelarutan) linarut dalam fase
diam
dengan
kadar(kelarutan)
17
linarut dalam fase gerak.
Sedangkan
secara
umum
adalah
perbandingan kelarutan senyawa dalam
oktanol dibanding kelarutannya dalam
air.
Sifat linarut dalam kromatografi
dapat digambarkan dalam berbagai
cara, pada kromatografi kolom
dikenal dengan volume tambat atau
VR.
VR (sesuai dengan jumlah volume fase
gerak yang digunakan untuk membawa
satu linarut keluar dari kolom).
Tetapi bila dinyatakan dengan tR
(waktu tambat) menyatakan
waktu
c
yang VR1diperlukan
fase
gerak
membawa VR2
linarut keluara dari kolom.
18
Rf =
Tetapan
partisi
dengan
inial
k'
(perbandingan kadar linarut dalam fase
diam dibanding dengan kadar linarut
dalam
19
fase gerak).
Kromatografi
eksklusif
pemisahannya atas dasar ukuran
molekul linarut, utamanya pada
molekul
yang
besar,
sehingga
dinamakan
pula
kromatografi
filtrasi.
Pada kromatografi filtrasi dapat pula
terjadi pada kromatogarfi gas tetapi
dengan ukuran molekul yang kecil
disebut moleculer shiever
Teori tersebut perlu dibahas terpisah
sesuai dengan topik dan aplikasinya.
20
LIQUID-LIQUID CHROMATOGRAPHY
ODPN (oxydipropionylnitrile)
Normal Phase LLC
Reverse Phase
LLC
NCCH3CH2OCH2CH2CN(Normal)
CH3(CH2)16CH3(Reverse)
ION-EXCHANGE CHROMATOGRAPHY
SO3-Na+
Trade Name
Cation
Strong Acid
Dowex 50;
Amberlite IR 120
Weak acid
Amberlite IRC 50
Anion
Strong base
Weak base
Dowex 3; Amberlite
IR 45
Chromatography
Conditions associated with each kind of chromatography
Ion exchange chromatography
Organic cation exchange resins involve crosslinked polystyrene containing
either SO3- H
or H
COO
functional groups with an associated cation
H H
Na SO3
SO3 Na
C
H
Cl NH3
C
H
NH3 Cl
nRzSO3H+ + Mn+
(RzSO3)nM + nH+
nRzCO2H+ + Mn+
(RzCO2)nM + nH+
nRzNR3+OH-+ AnnOH-
(RzNR3)nA +
MECHANISM OF ION-EXCHANGE
CHROMATOGRAPHY OF AMINO ACIDS
pH2
SO3
Na
H3 N
COOH
Ion-exchange Resin
SO3
H3 N
Na
+
-
COO
pH4.5
Mobile Phase
H3N
SO3 Na+
COOH
+
Na
SO3
OH
H3 N
COOH
Exchange Resin
-
SO3 H3N+
COOH
SO3
pH3.5
OH
H3N
+
+
-
Na
COO
OH = H 2 O
Na
SO3
H3N
+
-
COO
-
OH = H 2 O
SO3Na
pH4.5
Purifications
a mixed bed cation-anion exchanger remove
salts (ex CaCl2) from water by exchanging
them for H2O :Deionization of water
Concentrations
The concentration of trace elements in
seawater.
Analytical Separations
Separations of metal ions and amino acid or
halide ions
Teori pemisahan
.
1
.
2
.
3
.
4
.
5
.
6
.32
menit
Applications of
Chromatography
Qualitative Analysis
Quantitative Analysis
Analyses Based on Peak Height
Analyses Based on Peak Areas
Calibration and Standards
The Internal Standard Method
The Area Normalization Method
Terima Kasih