Anda di halaman 1dari 8

Kel 1

Adi m,arti,eka m,sufiati,randi,sahrul,indra,


Midwife
Rabu, 12 November 2014
Makalah UKS

A. Pengertian UKS
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya membina dan mengembangkan
kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan
pelayanan kesehatan di sekolah. UKS adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang
menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukkan kepada sekolah-sekolah (Wahid&Nurul,
2009[U1]).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah salah satu usaha kesehatan pokok yang
dilaksanakan oleh puskesmas dan juga dilaksanakan oleh masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan sekolahnya sebagai sasaran utamanya.
Usaha kesehatan di sekolah juga berfungsi sebagai lembaga penarangan agar anak tahu
bagaimana cara menjaga kebersihan diri, menggosok gigi yang benar, mengobati luka,
merawat kuku dan juga memperoleh pendidikan seks yang sehat (Prasasti, 2008).
Usaha kesehatan di sekolah juga merupakan wadah untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin. Usaha kesehatan di sekolah
merupakan perpaduan antara dua upaya dasar yaitu upaya pendidikan dan upaya kesehatan,
yang pada gilirannya nanti diharapkan UKS dapat dijadikan untuk meningkatkan kesehatan
anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan (P.Ananto, 2006).
B. Tujuan UKS
1. Tujuan umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta
menciptakan lingkungan sehat

[U2]sehingga

memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan

anak yang optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

2. Tujuan khusus
Meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup:
a. Menurunkan angka kesakitan anak sekolah.
b. Meningkatkan kesehatan peserta[U3] didik baik fisik,mental maupun sosial serta memberikan
pengetahuan, sikapdan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat.
C. Trias UKS
1. Pendidikan kesehatan di sekolah (health education in school) berupa personal hygiene,
lomba poster sehat, lomba kebersihan kelas, dan sebagainya. Beberapa bentuk pendidikan
yang dilaksanakan di sekolah dapat berupa :
a. Kegiatan intrakurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan merupakan bagian dari
kurikulum sekolah, dapat berupa mata pelajaran yang berdiri sendiri seperti mata pelajaran
Ilmu Kesehatan atau disisipkan dalam ilmu-ilmu lain seperti Olah Raga dan Kesehatan, Ilmu
Pengetahuan Alam dan sebagainya.
b. Kegiatan ekstrakurikuler, maksudnya adalah pendidikan kesehatan dimasukkan dalam
kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dalam rangka menanamkan perilaku sehat peserta didik[U4].
Tujuan pendidikan kesehatan:
a. Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat
dan teratur.
b. Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
c. Peserta didik dapat memiliki ketrampilan dalam melaksanakan hal yang berkaitan dengan
pemeliharaan, pertolongan, dan perawatan kesehatan.
d. Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat
kesehatan.
e. Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat dal
kehidupan sehari-hari.
f. Peserta didik mendapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan
berat badan yang seimbang.
g. Peserta didik dapat mengerti dan menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan
penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari.
h. Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
i. Peserta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal
serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit.
2. Pemeliharaan kesehatan sekolah (school health service)
Pemeliharaan kesehatan sekolah, dimaksudkan untuk memelihara, meningkatkan dan
menemukan secara dini gangguan kesehatan yang mungkin terjadi terhadap peserta didik
maupun gurunya.

Pemeliharaan kesehatan di sekolah dilakukan oleh petugas puskesmas yang


merupakan tim yang dibentuk di bawah seorang koordinator UKS yang terdiri dari dokter,
perawat, juru imunisasi, dan sebagainya. Dan untuk koordinasi pada tingkat kecamatan
dibentuk tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (TPUKS). Kegiatan-kegiatan yang
dilakukan adalah:
a. Pemeriksaan kesehatan, yang meliputi gigi dan mulut, mata, telinga dan tenggorokan, kulit
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

dan rambut, dsb.


Pemeriksaan perkembangan kecerdasan.
Pemberian imunisasi.
Penemuan kasus-kasus dini yang mungkin terjadi.
Pengobatan sederhana.
Pertolongan pertama.
Rujukan bila menemukan kasus yang tidak dapat ditanggulangi di sekolah.
Termasuk juga adalah pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan guru.[U5]
Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat mencakup:

a. Lingkungan fisik, dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan termasuk:


1) Pengawasan terhadap sumber air bersih, sampah, air limbah, tempat pembuangan tinja, dan
2)
3)
4)
5)
b.
1)
2)
3)
c.
1)
2)
3)
4)

kebersihan lingkungan sekolah.


Pengawasan kantin sekolah.
Pengawasan bangunan sekolah yang sehat.
Pengawasan binatang serangga dan pengerat yang ada dilingkungan sekolah.
Pengawasan terhadap pencemaran lingkungan tanah, air dan udara disekitar sekolah.
Lingkungan psikis, dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi:
Memberikan perhatian terhadap perkembangan peserta didik.
Memberikan perhatian khusus terhadap anak-anak didik yang bermasalah.
Membina hubungan kejiwaan antara guru denganpeserta didik.
Lingkungan sosial, dengan kegiatan yang meliputi:
Membina hubungan yang harmonis antara guru dengan guru.
Membina hubungan yang harmonis antara guru dengan peserta didik.
Membina hubungan yang harmonis antara peserta didik dengan peserta didik yang lainnya.
Membina hubungan yang harmonis antara guru, murid dan karyawan sekolah, serta
masyarakat sekolah.
Tujuan Pemeliharaan kesehatan sekolah

a. Tujuan Umum
Meningkatnya kesehatan peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah secara
optimal.

b. Tujuan khusus

1) Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka
membentuk pola hidup sehat.
2) Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya
penyakit, kelainan, dan cacat.
3) Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit atau kelainan,
pengembalian fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cidera atau cacat agar
dapat berfungsi optimal.
4) Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental, sosial, maupun lingkungan.
3. Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Pembinaannya mencakup lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar.
a. Programpembinaan lingkungan sekolah
1) Lingkungan fisik sekolah
Meliputi penyediaan air bersih, pemeliharaan tempat penampungan air bersih,
pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah, pengadaan dan pemeliharaan air
limbah, pemeliharaan WC, pemeliharaan kamar mandi, ruang kelas, laboratorium, kantin ,
kebun sekolah dan lain-lain.
2) Lingkungan mental dan sosial
Meliputi konseling kesehatan, bakti sosial, darmawisata, karnaval, dan lain-lain.
b. Pembinaan lingkungan keluarga
Meliputi kunjungan rumah oleh pelaksana UKS dan ceramah kesehatan.
c. Pembinaan masyarakat sekitar[U6]
Meliputi pembinaan dengan cara pendekatan kemasyarakatan oleh kepala sekolah,
guru atau pembina UKS dengan cara membina hubungan baik atau kerjasama dengan
masyarakat atau lembaga masyarakat dan penyuluhan massa baik secara tatap muka maupun
melalui media cetak dan audio visual.

1.
a.
b.
c.
d.
e.

D. Sasaran UKS
Peserta didik, antara lain:
Taman kanak-kanak
Pendidikan dasar
Pendidikan menengah
Pendidikan kejuruan
Pendidikan khusus (sekolah luar biasa)
Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diprioritaskan pada kelas I, III, VI
karena pada kelas I merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan
lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit
lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertian tentang kesehatan.Disamping itu,
pada saat ini adalah waktu yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan, dan dikelas I inilah
dilakukan penjaringan untuk mendeteksi adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga
mempermudah

pengawasan

ke

jenjang

berikutnya.Kelas

III,

dilaksanakan

untuk

mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS di kelas 1 dahulu dan langkah-langkah selanjutnya

yang akan dilakukan dalam program pembinaan UKS.Kelas VI dalam rangka mempersiapkan
kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan
pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.
2. Masyarakat sekolah (guru, staf sekolah dan pengelola pendidikan lainnya).
3. Orang tua murid, masyarakat[U7].

1.
a.
b.
c.
d.
2.
a.
1)
2)

E. Pengelolaan UKS
Berikut ini adalah komponen yang terlibat dalam pelaksanaan UKS, antara lain:
Guru UKS
Peserta didik
Petugas kesehatan dari puskesmas
Masyarakat sekolah (BP3)
Prinsip-Prinsip Pengelolaan
Mengikutsertakan peran serta aktif masyarakat sekolah, yang meliputi:
Masyarakat sekolah yang terdiri dari guru, peserta didik, karyawan sekolah.
Masyarakat diluar sekolah, orangtua muridyang bernaung dibawah Badan Pembantu

Penyelenggaraan Pendidikan (BP3).


b. Kegiatan yang terintegrasi. Pelayanan kesehatan menyeluruh yang menyangkut segala upaya
kesehatan pokok puskesmas sebagai satu kesatuan yang utuh dalam rangka meningkatkan
derajat kesehatan peserta didik.
c. Melaksanakan rujukan adalah untuk mengatasi masalah kesehatan yang tidak dapat diatasi di
sekolah ke fasilitas kesehatan yaitu puskesmas atau rumah sakit.
d. Kolaborasi tim, karena UKS merupakan kegiatan yang melibatkan kerjasama lintas sektoral,
maka diperlukan kerja sama tim yang baik dan terorganisasi, dan tiap-tiap instansi
mempunyai uraian tugas yang jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam
melaksanakan kegiatannya[U8].
F. Strata Pelaksanaan UKS
Strata pelaksanaan UKS adalah jenjang atau tingkatan dari suatu kondisi sekolah dan
atau madrasah yang telah melaksanakan UKS, khususnya dalam mengembangkan tiga
program pokok UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan
lingkungan sekolah sehat.Strata pelaksanaan UKS dibagi ke dalam 4 tingkatan yaitu strata
minimal, strata standar, strata optimal, dan strata paripurna.Setiap strata terdiri dari tiga
variabel[U9] utama yaitu tiga program pokok UKS yang terdiri dari pendidikan kesehatan,
pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat.Setiap variabel diterapkan
sejumlah indikator (Ananto, 2006) (Depdiknas, 2006).
1. Pendidikan Kesehatan

a. Strata minimal meliputi pendidikan jasmani dilaksanakan secara kurikuler, pendidikan


kesehatan dilakukan secara kurikuler, guru membuat rencana pembelajaran pendidikan
kesehatan dan adanya buku pegangan guru dan bacaan tentang pendidikan kesehatan.
b. Strata standar,meliputi dipenuhinya strata minimal dan memiliki guru mata pelajaran
jasmani.
c. Strata optimal meliputi dipenuhinya strata standar, pendidikan kesehatan terintegrasi pada
mata pelajaran lain, pendidikan kesehatan dilaksanakan secara ekstrakurikuler, memiliki alat
peraga pendidikan kesehatan, memiliki media pendidikan kesehatan (poster dan lain-lain).
d. Strata paripurna meliputi dilaksanakannnya strata optimal, memiliki guru Pembina UKS,
adanya program kemitraan pendidikan kesehatan dengan instansi terkait seperti puskesmas,
kepolisian, Palang Merah Indonesia (PMI), Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian, dan
lain-lain (Ananto, 2006) (Depdiknas 2006).
2. Pelayanan Kesehatan
a. Strata minimal meliputi dilaksanakannya penyuluhan kesehatan, dilaksanakannya imunisasi,
penyuluhan kesehatan gigi dan sikat gigi masal minimal kelas 1, 2, 3 SD.
b. Strata standar meliputi dilaksanakannya strata minimal, ada penjaringan kesehatan,
pemeriksaan kesehatan berkala tiap 6 bulan, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan,
pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan siswa pada buku Kartu Menuju Sehat (KMS), ada
rujukan bila diperlukan, ada dokter kecil, melaksanakan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K), dan pengawasan warung/kantin sekolah.
c. Strata optimal meliputi memenuhi strata standar, dana sehat/dana UKS, dan pelayanan medik
gigi dasar atas permintaan siswa.
d. Strata paripurna meliputi memenuhi strata optimal, konseling kesehatan remaja bagi siswa,
pengukuran tingkat kesegaran jasmani (Ananto, 2006) (Depdiknas, 2006).
3. Pemeliharaan Lingkungan Sekolah Sehat
a. Strata minimal meliputi ada air bersih, ada tempat cuci tangan , ada WC/jamban yang
berfungsi, ada tempat sampah, ada saluran pembuanganair kotor yang berfungsi, ada
halaman/pekarangan/lapangan, memiliki pojok UKS, melakukan kegiatan mengubur,
menguras dan membakar (3M) plus sekali seminggu.
b. Strata standar meliputi memenuhi strata minimal, ada kantin/warung sekolah, memiliki
pagar, ada penghijauan/perindangan, ada air bersih di sekolah dengan jumlah yang cukup,
memiliki ruang UKS tersendiri, dengan peralatan sederhana, memiliki tempat ibadah,
lingkungan sekolah bebas jentik, jarak papan tulis dengan bangku terdepan 2,5m, dan
melaksanakan pembinaan sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras.
c. Strata optimal meliputi memenuhi strata standar, ada tempat cuci tangan di beberapa tempat
dengan air mengalir/kran, ada tempat cuci peralatan masal/makan di kantin/warung sekolah,
ada petugas kantin yang bersih dan sehat, ada tempat sampah di tiap kelas dan tempat
penampungan sampah akhir di sekolah, ada jamban/WC siswa dan guru yang memenuhi

syarat kesehatan dan kebersihan, ada halaman yang cukup luas untuk upacara dan
berolahraga, ada pagar yang aman, memilki ruang UKS tersendiri dengan peralatan yang
lengkap, dan terciptanya sekolah kawasan tanpa rokok, bebas narkoba dan miras.
d. Strata paripurna meliputi memenuhi strata optimal, ada tempat cuci tangan di setiap kelas
dengan air mengalir/kran dan dilengkapi sabun, ada kantin dengan menu gizi seimbang
dengan petugas kantin yang terlatih, ada air bersih yang memenuhi syarat kesehatan, sampah
langsung diangkut dan dibuang ke tempat pembuangan sampah di luar sekolah/umum, ratio
WC:siswa 1:20, saluran pembuangan air tertutup ada pagar yang aman dan indah, ada
taman/kebun sekolah yang dimanfaatkan dan diberi label (untuk sarana belajar) dan
pengolahan hasil kebun sekolah, ruang kelas memenuhi syarat kesehatan (ventilasi dan
pencahayaan cukup), ratio kepadatan siswa 1:1,5-1,75m2, dan memiliki ruang dan peralatan
UKS yang ideal (Ananto, 2006) (Depdiknas, 2006).
G. Program Penelitian dan Pengembangan
Penelitian dan pengembangan merupakan kegiatan yang penting dalam menungkatkan
daya guna dan hasil guna UKS.Hasil penelitian merupakan masukan yang penting dalam
rangka perencanaan pengembangan program UKS selanjutnya baik dalam kegiatan
pendidikan dan pelayanan kesehatan maupun pembinaan lingkungan kehidupan sekolah
sehat.Dalam

pelaksanaannya,

penelitian

dan

pengembangan

dilakukan

secara

berkesinambungan dan teratur, baik sektoral, lintas sektoral, maupun multi sektoral[U10].
Lingkup penelitian dan pengembangan, antara lain sebgai berikut:
1. Penelitian dan pengembangan metodologi belajar mengajar mata pelajaran pendidikan
kesehatan dan mata pelajaran yang relevan lainnya dengan pendidikan kesehatan.
2. Penelitian dan pengembangan materi kurikulum mata pelajaran pendidikan kesehatan dan
3.

materi yang relevan lainnya.


Penelitian efektivitas pelaksanaan UKS yang mencakup ketenagaan dan sistim

4.
5.
6.
7.

pelaksanaannya.
Penelitian dampak pelaksanaan UKS terhadap lingkungan.
Penelitian dan pengembangan sistim informasi manajemen pembinaan UKS.
Penelitian dampak pendidikan kesehatan terhadap perilaku masyarakat sekolah.
Penelitian dampak penyelenggaraan UKS baik bagi peserta didik, guru maupun masyarakat

sekitar sekolah.
8. Penelitian dan pengembangan sarana dan prasarana sekolah ditinjau dari segi kesehatan.
9. Penelitian mengenai pengaruh pendidikan dan latihan serta penataran terhadap peserta didik,
10.
11.
12.
13.

guru dan masyarakat sekolah.


Penelitian pengaruh intervensi gizi terhadap absensi, daya kognitif dan prestasi belajar.
Pemetaan pelaksanaan UKS baik secara nasional, provinsi maupun kabupaten atau kota.
Penelitian lainnya yang relevan bagi pelaksanaan UKS di sekolah dan madrasah.
Dan lain-lainnya sesuai dengan kebutuhan.

http://nurulloktaviaa.blogspot.com/2014/11/makalah-uks.html

Anda mungkin juga menyukai