Nama
Fasa mobil
Mekanisme
2.1.
Kromatografi kertas
Berbagai jenis pemisahan yang sederhana dengan kromatografi kertas telah dikerjakan
dimana prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler. Metode-metode seperti ini sangat
bersesuaian dengan kromatografi serapan, dan sekarang kromatografi kertas dipandang sebagai
perkembangan dari system partisi. Salah satu zat padat dapat digunakan untuk menyokong fasa
tetap yaitu bubuk selulosa.
2.1.1.
2.1.2.
air dan fasa mobil yang melewatinya berupa pelarut organik yang sudah dijenuhkan dengan air
atau campuran pelarut.
2.1.3. Mekanisme Kromatografi Kertas
Kertas dibuat dari serat selulosa. Selulosa merupakan polimer dari gula sederhana, yaitu glukosa.
1)
2)
3)
4)
5)
Pelarut, disebabkan pentingnya koefisien partisi, maka perubahan - perubahan yang sangat kecil
dalam komposisi pelarut dapat menyebabkan perubahan - perubahan harga Rf.
Suhu, perubahan dalam suhu merubah koefisien partisi dan juga kecepatan aliran.
Ukuran dari bejana, volume dari bejana mempengaruhi homogenitas dari atmosfer jadi
mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen - komponen pelarut dari kertas. Jika bejana
besar digunakan, ada tendensi perambatan lebih lama, seperti perubahan komposisi pelarut
sepanjang kertas, maka koefisien partisi akan berubah juga. Dua faktor yaitu penguapan dan
kompisisi mempengaruhi harga Rf.
Kertas, pengaruh utama kertas pada harga Rf timbul dari perubahan ion dan serapan, yang
berbeda untuk macam -macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran juga
mempengaruhi kesetimbangan partisi.
Sifat dari campuran, berbagai senyawa mengalami partisi diantara volume-volume yang sama
dari fasa tetap dan bergerak. Mereka hampir selalu mempengaruhi karakteristik dari kelarutan
satu terhadap lainnya hingga terhadap harga Rf mereka.
Kromatografi kertas diterapkan untuk analisis campuran asam amino dengan sukses besar.
Karena asam amino memiliki sifat yang sangat mirip, dan asam-asam amino larut dalam air dan
tidak mudah menguap (tidak mungkin didistilasi), pemisahan asam amino adalah masalah paling
sukar yang dihadapi kimiawan di akhir abad 19 dan awal abad 20. Jadi penemuan kromatografi
kertas merupakan berita sangat baik bagi mereka.
Kimiawan Inggris Richard Laurence Millington Synge (1914-1994) adalah orang pertama yang
menggunakan metoda analisis asam amino dengan kromatografi kertas. Saat campuran asam
amino menaiki lembaran kertas secara vertikal karena ada fenomena kapiler, partisi asam amino
antara fasa mobil dan fasa diam (air) yang teradsorbsi pada selulosa berlangsung berulang-ulang.
Ketika pelarut mencapai ujung atas kertas proses dihentikan. Setiap asam amino bergerak dari
titik awal sepanjang jarak tertentu. Dari nilai R, masing-masing asam amino diidentifikasi.
Kromatografi kertas dua-dimensi (2D) menggunakan kertas yang luas bukan lembaran kecil, dan
sampelnya diproses secara dua dimensi dengan dua pelarut.
2)
tunggal dari campuran yang ditempatkan ke depan dari garis dasar. Kromatogram ditempatkan
dalam sebuah pelarut sebelum dan sesudah sampai pelarut mendekati bagian atas kertas.
Sangat menarik untuk mencoba menjelaskan kromatografi kertas dalam kerangka bahwa
senyawa-senyawa berbeda diserap pada tingkatan yang berbeda pada permukaan kertas. Dengan
kata lain, akan baik menggunakan beberapa penjelasan untuk kromatografi lapis tipis dan kertas.
Kompleksitas timbul karena serat-serat selulosa beratraksi dengan uap air dari atmosfer
sebagaimana halnya air yang timbul pada saat pembuatan kertas. Kertas sebagai serat-serat
selulosa dengan lapisan yang sangat tipis dari molekul-molekul air yang berikatan pada
permukaan.Interaksi ini dengan air merupakan efek yang sangat penting selama pengerjaan
kromatografi kertas.
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
Prinsipnya didasarkan atas partisi dan adsorpsi. Zat penjerap merupakan fase stasioner,
berupa bubuk halus dibuat serba rata dan tipis diatas lempeng kaca. Fase diam yang umum
digunakan adalah silika gel, baik yang normal fase maupun reversed fase
Kromatografi lapis tipis dengan penyerap penukar ion dapat digunakan untuk pemisahan
senyawa polar. Harga Rf yang diperoleh pada kromatografi lapis tipis tidak tetap, jika
dibandingkan dengan yang diperoleh pada kromatografi kertas. Oleh karena itu pada lempeng
yang sama di samping kromatogram zat yang di uji perlu dibuat kromatogram zat pembanding
kimia, lebih baik dengan kadar yang berbeda-beda.
2.2.3.
Alasan untuk menutup gelas kimia adalah untuk meyakinkan bahwa kondisi dalam gelas
kimia terjenuhkan oleh uap dari pelarut. Untuk mendapatkan kondisi ini, dalam gelas kimia
biasanya ditempatkan kertas saring yang terbasahi oleh pelarut. Kondisi jenuh dalam gelas kimia
dengan uap mencegah penguapan pelarut. Pemisahan terjadi selama perambatan kapiler. Karena
pelarut bergerak lambat pada lempengan, komponen-komponen yang berbeda dari campuran
pewarna akan bergerak pada kecepatan yang berbeda dan akan tampak sebagai perbedaan bercak
warna.
Untuk campuran yang tidak diketahui, lapisan pemisah (sifat penjerap) dan sistem larutan
pengembang harus dipilih dengan tepat karena keduanya bekerjasama untuk mencapai
pemisahan. Selain itu hal yang juga penting adalah memilih kondisi kerja yang optimum yang
meliputi sifat pengembangan, jarak pengembangan , atmosfer bejana dan lain- lain. Jarak
pengembangan senyawa pada kromatogram biasanya dinyatakan dengan angka Rf atau hRf.
Rf
Angka Rf berjangka antara 0,00 dan 1,00 dan hanya dapat ditentukan dua desimal. hRf
adalah angka Rf dikalikan faktor 100 (h), menghasilkan nilai berjangka 0 100. Jika keadaan
luar misalnya sifat penjerap yang agak menyimpang, menghasilkan kromatogram yang agak
menyimpang, menghasilkan kromatogram yang secara umum menunjukkan angka Rf lebih
rendah atau lebih tinggi, maka sistem pelarut harus diganti dengan yang lebih sesuai. Jika angka
hRf lebih tinggi dari hRf yang dinyatakan, kepolaran pelarut harus dikurangi, jika hRf lebih
rendah maka komponen polar pelarut harus dinaikkan.
Sifat sifat umum dari penyerap - penyerap untuk kromatografi lapis tipis yaitu besar
partikel dan homogenitasnya, karena adhesi terhadap penyokong sangat tergantung pada mereka.
Besar partikel yang biasa digunakan adalah 1 25 mikron . Partikel yang butirannya sangat kasar
tidak akan memberikan hasil yang memuaskan dan salah satu alasan untuk menaikkan hasil
pemisahan adalah menggunakan penyerap yang butirannya halus. Kebanyakan penyerap yang
digunakan adalah silika gel. Silika gel yang digunakan kebanyakan diberi pengikat yang
dimaksudkan untuk memberi kekuatan pada lapisan dan menambah adhesi pada gelas
penyokong. Pengikat yang digunakan kebanyakan kalsium sulfat. Tetapi biasanya dalam
perdagangan silika gel telah diberi pengikat. Jadi tidak perlu mencampur sendiri dan diberi nama
dengan kode silika gel G.
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
Alkaloid
Antraglikosida
Arbutin
Glikosida Jantung
Zat pahit
Flavonoid
Saponin
Minyak atsiri
Kumarin dan asam fenol karboksilat
Valepotriat
Pereaksi penampak
Pereaksi penampak adalah larutan pereaksi yang digunakan untuk menyemprot lempeng KLT
agar bercak yang terjadi dapat jelas terlihat.
a) Anisaldehid-asam sulfat P
Untuk mengamati minyak atsiri, saponin, zat pedas dan lain-lain.
b) Dragendroof
Untuk mengamati alkaloid.
c) Antimon (III) klorida
Untuk mengamati glikosida jantung, saponin.
a)
b)
c)
d)
e)
2.2.4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
ultraviolet atau cahaya tampak pada waktu kembali ke tingkat dasar (emisi), emisi inilah yang
digambarkan sebagai fluoresensi.
Prinsip pemisahan noda adalah berdasarkan kepolarannya sehingga menghasilkan
kecepatan yang berbeda - beda saat terpartisi dan terjadilah pemisahan. Untuk memisahkan noda
dengan sebaik-baiknya maka digunakan kombinasi eluen non polar dengan polar. Apabila noda
yang diperoleh terlalu tinggi, maka kecepatannya dapat dikurangi dengan mengurangi kepolaran.
Namun apabila nodanya lambat bergerak atau hanya ditempat, maka kepolaran dapat ditambah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gerakan noda dalam kromatrografi lapis tipis yang juga
mempengaruhi harga Rf :
Struktur kimia dari senyawa yang sedang dipisahkan
Sifat dari penyerap dan derajat aktivitasnya.
Tebal dan kerataan dari lapisan penyerap.
Pelarut (dan derajat kemurniannya) fase bergerak
Derajat kejenuhan dari uap dalam mana bejana pengembangan yang digunakan
Teknik percobaan, Arah dalam mana pelarut bergerak di atas plat.
Jumlah cupilkan yang digunakan, Penetesan cuplikan dalam jumlah yang berlebihan.
Suhu, Pemisahan-pemisahan sebaiknya dilakukan pada suhu tetap,
Kesetimbangan, Ternyata bahwa kesetimbangan dalam lapisan tipis lebih penting dalam
kromatografi, hingga perlu mengusahakan atmosfer dalam bejana jenuh dengan uap pelarut.
b.