Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..............................................................................1
DAFTAR ISI ......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
..............................................................................3
..................................................................3
......................................................3
..................................................................5
..............................5
..............................7
......8
..........................................8
..............................................................................18
..................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teori Middle Range yang merupakan level kedua dari teori keperawatan. Teori
Middle Range cukup spesifik untuk memberikan petunjuk riset dan praktik, cukup
umum pada populasi klinik dan mencakup fenomena yang sama. Sebagai
petunjuk riset dan praktek, middle range theory lebih banyak digunakan dari pada
grand theory, dan dapat diuji dalam pemikiran empiris.
Perlu diyakini bahwa penerapan suatu teori keperawatan dalam pelaksanaan
asuhan keperawatan akan berdampak pada peningkatan kualitas asuhan
keperawatan. Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan profesional akan
berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan
riset keperawatan dan diimplementasikan didalam praktek keperawatan.
Pelayanan keperawatan merupakan bagian penting dalam pelayanan kesehatan
yang bersifat komprehensif meliputi biopsikososiokultural dan spiritual yang
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik dalam
keadaan sehat maupun sakit dengan pendekatan proses keperawatan. Pelayanan
keperawatan yang berkualitas didukung oleh pengembangan teori dan model
konseptual keperawatan. Asuhan keperawatan merupakan pendekatan ilmiah dan
rasional dalam menyelesaikan masalah keperawatan yang ada, dengan pendekatan
yang dilakukan tersebut bentuk penyelesaian masalah keperawatan dapat terarah
dan terencana dengan baik, dimana dalam asuhan keperawatan terdapat beberapa
tahap yaitu pengkajian, penegakkan diagnosa, perencanaan, implimentasi
tindakan, dan evaluasi.
Model konseptual keperawatan dikembangkan oleh para ahli keperawatan dengan
harapan dapat menjadi kerangka berpikir perawat, sehingga perawat perlu
memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan askep dalam
praktek keperawatan.
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan konsep middle range theory
dan beberapa teori didalamnya yang dikembangkan oleh beberapa tokoh
keperawatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
mendefinisikan teori ini sebagai sesuatu yang minor tetapi penting dalam
penelitian dan pengembangan suatu teori.
Sependapat dengan Merton, beberapa penulis keperawatan mengemukakan
middle range theory jika dibandingkan dengan grand theory:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
2. Mudah diterapkan
3. Bisa diterapkan pada berbagai situasi
4. Proposisi bisa berada dalam suatu rentang hubungan sebab akibat
b.
c.
d.
e.
putih namun memiliki definisi yang jelas. Middle Range Teori mengandung nilai
abstrak, tidak terlalu luas namun juga tidak terlalu sempit, tetapi berada pada
kondisi dipertengahan. Untuk mencegah salah penafsiran dalam pemahaman
terhadap teori, para penemu teori harus memberikan Identitas Teori terhadap
komponen konsep dalam teori tersebut.
Ketidakakuratan dari middle range teori hanya salah satu dari sekian banyak
kritik terhadap teori ini. Selain hal tersebut, ketidakjelasan definisi middle range
teori telah dikritisi untuk membedakannya dengan Grand Teori,karena mampu
untuk diuji meggunakan ide postif logis.
mereka menjadi terbiasa dengan konsep Implisit atau eksplisit, terminologi, dalil,
dan asumsi pendukung praktek mereka.
1. Deduksi
Deduksi adalah suatu format dari pemikiran logis di mana kesimpulan spesifik
berasal dari prinsip atau pendapat yang lebih umum; prosesnya dari yang umum
ke yang spesifik.
1. Retroduksi
Retroduksi adalah suatu format pemikiran untuk memulai ide. Bermanfaat untuk
memilih suatu fenomena yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan diuji.
Pemikiran jenis ini diterapkan di (dalam) bidang di mana tersedia sedikit teori.
Teori ini melibatkan semua aspek (holistik) yang meliputi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan sosial kultural. Namun untuk menilai semua aspek tersebut
dibutuhkan komitmen tinggi dan kemampuan perawat yang trampil dalam hal
melakukan asuhan keperawatan berfokus kenyamanan (pengkajian hingga
evaluasi), yang di dalamnya dibutuhkan teknik problem solving yang tepat.
2.8.3. Pamela G.Reed (Teori Self Transendensi)
1. Vulnerability
Kesadaran seseorang akan adanya kematian, Konsep vulnerable meningkatkan
kesadaran akan situasi mendekati kematian termasuk di dalamnya adalah keadaan
gawat seperti disabilitas, penyakit kronik, kelahiran, dan pengasuhan.
1. Self-Transcendence
Transendensi diri berarti suatu gerak melampaui apa yang telah dicapai, suatu
gerak dari yang kurang baik menjadi baik dan dari yang baik menjadi lebih baik.
1. Well-Being
Didefiniskan sebagai perasaan sehat secara menyeluruh baik fisik, psikologis,
sosial, budaya dan spiritual yang menunjukkan suatu kesejahteraan dan keadan
yang baik.
Moderating-Mediating Factors
10
11
12
13
14
3. Being with dalam hal ini dimaksudkan mendukung orang lain secara
emosional termasuk keberadaannya untuk orang lain dan berbagi
kesedihan dengan orang tersebut (Swanson,1991).
4. Doing for yang dimaksud adalah melakukan sesuatu demi kepentingan
orang lain termasuk memenuhi kebutuhan, kenyamanan, dan
melindungi orang tersebut (Swanson,1991).
5. Enabling yaitu memfasilitasi orang lain untuk melalui masa-masa
transisi dalam hidupnya dan melewati setiap peristiwa hidupnya
dengan berfokus pada peristiwa tersebut, mendukungnya, memberi
penjelasan, memvalidasi apa yang dirasakan, menemukan alternatif
penyelesaian, dan memberikan feedback / umpan balik
(Swanson,1991).
6. Maintaining belief yaitu menumbuhkan keyakinan seseorang dalam
melalui setiap peristiwa hidup dan masa-masa transisi dalam hidupnya
serta menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan, meyakini
kemampuan orang lain, menumbuhkan sikap optimis, membantu
menemukan arti atau mengambil hikmah dari setiap peristiwa, dan
selalu ada untuk orang lain dalam situasi apa pun.
2.8.9. Shirly M. Moore
Teori Hidup damai di akhir
Sumber Teoritis
Akhir Hidup Damai (EOL). Teori ini adalah informasi oleh sejumlah kerangka
teoritis. Hal ini didasarkan terutama pada model klasik Donabedians struktur,
proses dan hasil (Ruland & Moore, 1998) yang sebagian, dikembangkan dari teori
besar pengaruh systems. Dalam teori EOL, pengaturan struktur adalah sistem
keluarga (pasien sakit parah dan semua orang lain yang signifikan) yang
menerima perawatan dari profesional pada unit rumah sakit perawatan akut.
Proses didefinisikan sebagai tindakan-tindakan (intervensi keperawatan) yang
dirancang untuk mempromosikan positif hasil dari berikut:
(1) bebas dari rasa sakit,
(2) mendapatkan penghiburan,
(3) mendapatkan martabat dan rasa hormat,
(4) berada dalam kedamaian dan
(5) mengalami kedekatan kepada orang lain yang signifikan dan mereka yang
peduli.
15
16
1. Kreteria proses dan konsep nyeri (monitoring dan mengelola rasa sakit dan
menerapkan intervensi farmakologis dan non phramlocological)
2. Kriteria proses kenyamanan (mencegah, pemantauan, dan menghilangkan
ketidaknyamanan fisik)
3. Proses perdamaian kriteria (pemantauan dan pasien yang memenuhi kebutuhan
obat anti ansietas).
4. Intervensi nonpharmacological (misalnya musik, humor, atau relaksasi) yang
berfungsi untuk distrac pasien sekarat yang berguna untuk menghilangkan nyeri,
kecemasan, dan ketidaknyamanan fisik secara umum. Revisi ini juga akan
berfungsi untuk menghubungkan Teori EOL Damai untuk berbagai teori tengah
Baik dan Moore (1996).
Kerugian
Kerugian terjadi sebagai akibat dari kesenjangan antara situasi ideal dan nyata
atau pengalaman. Misalnya ada seorang anak yang sempurna dan seorang anak
dengan kondisi kronis yang berbeda dari ideal itu.
Pemicu Kejadian
Situasi pemicu kejadian , keadaan dan kondisi yang menonjolkan perbedaan atau
kehilangan berulang dan memulai atau memperburuk perasaan berduka.
Metode manajemen
Metode manajemen sarana yang berhubungan dengan individu kesedihan kronis.
Ini mungkin internal (strategi koping pribadi) atau eksternal (praktisi perawatan
kesehatan atau orang lain yang intervensi)
Manajemen Efektif
Efektif manajemen hasil dari strategi yang mengarah pada peningkatan
kenyamanan individu yang terkena.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada tinjauan teori, Middle Range teori
adalah suatu pengembangan teori pada tingkat yang lebih kongkret daripada
Grand Teori,karena pada Grand teori lebih berfokus pada fenomena pusat dari
disiplin ilmu seperti individu sebagai sistem adaptif, defisit perawatan
diri,kesatuan manusia, atau menjadi manusia. Grand Teori yang kerangkanya
terdiri dari konsep-konsep dan pernyataan relasional yang menjelaskan fenomena
abstrak.Sedangkan Midle Range Theory diorganisasi dalam lingkup terbatas,
memiliki sejumlah varibel terbatas, dapat diuji secara langsung. Teori MiddleRange memiliki hubungan yang lebih kuat dengan penelitian dan praktik.
Hubungan antara penelitian dan praktik menurut Merton (1968), menunjukkan
bahwa Teori Mid-Range amat penting dalam disiplin praktik.
Pengembangan Middle Range Theory bisa bersumber dari Grand Teori,atau dapat
pula bersumber dari hasil penelitian klinis langsung, hal ini dapat kita lihat dari
pernyataan beberapa ahli. Mungkin ada hubungan yang eksplisit antara beberapa
grand teori dan middle range teori. Sebagai contoh, (middle range teori) Reed
(1991) transendensi-diri dan (1988) teori Barrett kekuasaan secara langsung
terkait dengan Ilmu Rogers dari Kesatuan Manusia. Teori Midle range lainnya
mungkin tidak memiliki hubungan langsung dengan grand teori. Dalam hal
ini,asumsi-asumsi filosofis yang mendasari middle range teori dapat berada pada
tingkat paradigma, bukan dari Grand Teori. Namun demikian, hubungan ini
penting untuk menetapkan validitas sebagai teori.
Jika kita bandingkan dengan filosofi teori dan Grand teori,middle range teori
dapat digunakan langsung dalam tatanan praktik, karena memiliki variable yang
spesifik misalnya kita ambil contoh dari Teori Trajectory Illness dari Wiener dan
Dodd, teori ini lahir dari bentuk studi kualitatif yang dilakukan pada khusus
penderita kanker,kemudian juga teori Cheryl T.Beck yang mengkhususkan teori
pada tatanan praktik yang diaplikasikan pada Post Partum Depresion.
Midle range teori adalah bagian dari struktur disiplin ilmu keperawatan.Teori ini
menjelaskan fenomena spesifik yang terkait dengan praktek keperawatan. Kajian
analisis teori transendensi-diri menjelaskan bagaimana penuaan atau mendorong
kerentanan manusia melampaui batas-batas untuk diri intrapribadi fokus pada
makna kehidupan, interpersonal pada koneksi dengan orang lain dan lingkungan,
temporal untuk mengintegrasikan masa lalu, sekarang, dan masa depan, dan
transpersonally untuk terhubung dengan dimensi di luar fisik realitas.
Transendensi-diri ini terkait dengan kesejahteraan atau penyembuhan, salah satu
dari diidentifi kasi fokus dari disiplin keperawatan. Teori ini telah diuji dalam
19
20