Metodology Penelitian
3.1
Kerangka Peneliatian
Pada bagian metode penelitian ini diuraikan tentang langkah-langkah yang
Approach
Sistem Pendukung
Keputusan
Metode yang
digunakan Weightned
Product (WP)
Identification
Mengumpulakan data kebutuahn
pemohon kredit dan melakukan
analisis terhadap pembobotan
masing-masing kriteria yang telah
ditemtukan
Proposed
Analisis penerapan
metode Weightned
Product (WP)
Validation
Pembuatan aplikasi
sistem pendukung
keputusan
Uji Sistem
Black Box
White Box
Result
Sistem pendukung keputusan yang mampu memrikan rekomendasi putusan yang akurat
1.
Problem (Masalah)
Tahapan penelitian diawali dengan penetuan masalah, yaitu mengenai
kesalahan yang sering terjadi yang disebabkan oleh sumberdaya manusia yang
tidak mampu menangani banyaknya permohonan pengajuan kredit dalam waktu
yang sangat singkat, sehingga dibutuhkan suatu sistem yang mampu membantu
dalam melakukan pengambilan keputusan untuk meminimalisir terjadinya
kesalahan yang mengakibatkan kerugian.
2.
Approach (Pendekatan)
Pendekatan dalam penelitian ini adalah cara penulis untuk melakukan
pendekatan terhadap hal yang akan diteliti diantaranya pendekatan sistem
pendukung keputusan melalui metode yang digunakan yaitu Weightned Product
(WP)
3.
Identification (Identifikasi)
Identifikasi yang dimaksud adalah berkaitan dengan variabel yang akan
digunakan, yaitu dengan mengumpulkan data-data primer daftar kriteria yang
dibutuhkan untuk memberikan suatu kredit serta melakukan analisi metode yaitu
Weightned Product (WP) yang diterapkan kedalam sistem pendukung keputusan,
sehingga hasil yang akan disajikan sesuai dengan tujuan yang diterapkan yaitu
mampu memberikan rekomendasi yang akurat dalam menetapkan suatu putusan.
4.
Proposed (Usulan)
Usulan yang diajukan dalam penelitian ini adalah membuat program
sistem pendukung keputusan menggunakan metode yaitu Weightned Product
(WP).
5.
Validation (Pengujian)
Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil dari sistem pendukung
keputusan yang dibuat dengan pedoman pemberian keputusan kelayakan kredit
yang sudah ditentukan di perusahaan NSC Finance dan selanjutnya dinyatakan
dalam pernyataan benar dan salah dalam white box dan black box.
6.
Result (Hasil)
Hasil yang akan dicapai yaitu sebuah sistem pendukung keputusan
berbasis komputer yang akan digunakan di NSC Finance dengan metode yaitu
Weightned Product (WP).
3.2
Tahapan Penelitian
Tahapan penelitian adalah pengembangan dari kerangka penelitian dan
Problem
Tahap 1 : Studi Pustaka dan Literatur
Identification
Kajian Literatur
Pengumpulan Data
- Jurnal
- Wawancara
- Buku
- Kuisioner
Identifikasi
- Jurnal
- Lingkup Penelitian
- Buku Panduan
Intervention
Sistem pendukung
keputusan dengan
metode Weightned
Product (WP)
UML
Desain Logic
Data Model
Desain Fisik
User Interface
Tahap 4 : Validasi
Pengujian terhadap
pedoman yang sudah ada
Evaluation
3.2.1
Pembuatan
sistem
pendukung
keputusan
Tahap 5 : Penutup
Kesimpulan:
Saran:
Membuat sistem pendukung
Saran terhadap sistem pendukung
keputusan berbasis komputer
keputusan berbasis komputer
dengan metode Weightned
dengan metode Weightned Product
Product (WP)
(WP)
Studi Pustaka dan Literatur
Gambar 3.2 Tahapan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan kajian literatur dari jurnal-jurnal, buku panduan
3.2.2
wawancara terhadap perusahaan NSC Finance. Data yang digunakan adalah data
konsumen yang ada didalam arsip perusahaan tersebut.
3.2.3
konseptual, desain logika dan desain fisik yang nantinya dapat mempermudah
dalam melakukan penelitian sehingga gambaran sistem yang akan dibuat terlihat
jelas maksud dan tujuannya.
3.2.4
Validasi
Pada tahap ini terdapat 2 bentuk pengujian diantaranya pengujian terhadap
analisis hasil sistem yang dibuat, kemudian pengujian Black Box dan White Box.
Kedua pengujian ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih valid serta
memperoleh perbandingan dari masing-masing pengujian.
3.2.5
Penutup
Tahap ini merupakan kesimpulan hasil dari kedua tahap pengujian yang
kemudian akan ditarik kesimpulan bahwa metode yang terapkan sesuai dengan
penelitian yang dilakukan serta memberikan saran untuk pengembangan sistem
yang telah dibuat.
3.3
Tempat Penelitian
Data Dasar adalah data yang telah ada berupa pedoman dan nilai standar
yang akan digunakan sebagai acuan dalam menentukan keputusan
b. Data Pembanding
Data Pembanding adalah data yang didapatkan dari survey terhadap calon
penerima kredit yang selanjutnya akan digunakan sebagai data
pembanding serta akan diberikan bobot tertentu.
3.4
Metode Weighted Product adalah salah satu analisis keputusan multikriteria (MCDA) yang sangat terkenal atau metode pengambilan keputusan multikriteria (MCDM). Metode Weighted Product (Basyaib, 2006, 139) merupakan
metode pengambilan keputusan dengan cara perkalian untuk menghubungkan
rating atribut, dimana rating setiap atribut harus dipangkatkan dulu dengan bobot
atribut yang bersangkutan. Berikut ini akan dijelaskan contoh perhitungan
manual dengan menggunakan metode Weighted Product (WP) dalam menentukan
pilihan kelayakan konsumen :
Alternatif pilihan terhadap konsumen :
R1 : Saran Kredit Lain
R2 : Layak Kredit
R3 : Tidak Layak Kredit
Sebagai sebuah contoh, untuk mendapatkan kredit, terdapat 5 kriteria yang
harus dipenuhi, yaitu :v
C1 : Pekerjaan
C2 : Pendapatan perbulan (Rp.)
C3 : Jumlah anak
C4 : Tempat tinggal
C5 : Jarak tempat tinggal ke lokasi Pekerjaan (m)
Untuk mendapatkan nilai dari C1, C3 dan C4, penulis membuat rentan
nilai sebagai berikut:
a. C1 : Pekerjaan
Rentan nilai untuk mengisi C1 adalah sebagai berikut:
Kriteria
pekerjaan
Mahasiswa/
pelajar
Pedagang
kecil
Pedagang
besar
Nilai
20
40
60
PNS
80
TNI/Polri
100
b. C3 : Jumlah Anak
Rentan nilai untuk mengisi C1 adalah sebagai berikut :
Jumlah
Anak
Nilai
Satu anak
100
Dua Anak
Tiga Anak
80
60
Empat
Anak
40
Lebih dari
Empat
20
c. C4 : Tempat tinggal
Jarak
Milik
Sendiri
Milik
Orang Tua
Sewa
Nilai
100
75
50
Sebagai sebuah contoh kasus, terdapat tiga orang yang akan mengajukan
kredit. Berdasarkan kriteria di atas di dapatkan data sebagai berikut dan
pengambilan keputusan memberikan bobot preferensi sebagai :
W = (5, 3, 4, 4, 2)
Dan nilai-nilai kriteria dari setiapn alternative keputusan akan disajikan dalam
bentuk tabel dan diberikan nilai sebagai berikut :
Alternative
Kriteria
C1
C2
C3
C4
C5
R1
40
66.000
60
75
2.355
R2
60
90.000
80
50
1.421
R3
80
91.500
100
100
2.585
Pangkatkan dan kalikan nilai masing-masing kriteria tersebut dengan bobot yang
sudah diperbaiki sebelunya, jadi seperti berikut:
Menentukan Nilai vector yang akan digunakan Menghitung Preferensi (Vi) untuk
perengkingan, formulanya seperti berikut:
Bentuk Sederha =
Analisa Kebutuhan
3.6.1
Kebutuhan Software
Untuk
AndroidStudio.
membangun
aplikasi
ini
penulis
menggunakan
software
3.6.2
Kebutuhan Hardware
Untuk menunjang dari pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan
jenis laptop
processor
Ram
Harddisk
UML
Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang telah
menjadi
standar
dalam
industri
untuk
visualisasi,
merancang
dan
3.7.1
Dalam proposal penelitian ini penulis akan menggambarkan use case diagram
tentang apa yang dapat dilakukan oleh user terhadap aplikais yang akan penulis
bangun.
CMO sebagai aktor utama dalam proses yang akan melakukan proses input
dan mendapatkan hasil.
b. CMS
CMS sebagai aktor sekunder atau kedua yang melakukan pengumpulan
dan selanjutnya diberikan kepada CMO untuk diinput kedalam program.
c. Input
Adalah proses memasukkan data kedalam program yang selanjutnya akan
diproses oleh program.
d. Result
Adalah hasil yang didapatkan setelah proses dilakukan oleh sistem. Hasil
ini berupa bentuk keputusan yang akan digunakan sebagai referensi oleh CMO
dalam menetukan kelayakan konsumen.
e. Data
Adalah data calon penerima kredit yang didapatkan oleh CMS dengan
melakukan survey langsung terhadap keadaan pemohon kredit.
3.7.2
Activity Diagram
Activity diagram menjelaskan langkah demi langkahyang harus dilakukan
oleh user dalam menjalankan aplikasi. Gambar di bawah ini kan menjelaskan alur
kegiatan tersebut.
7.8
Rencana Pengujian
pengujian terhadap fungsi-fungsi yang ada dalam sistem, apakah fungsi
tersebut berfungsi sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. Pengujian
fungsionalitas menggunakan teknik white box dan black box.
White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan
terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain
program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa
kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box
testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar
secara 100%.
Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil
eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak.
Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak hitam, kit hanya bisa
melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus hitam
nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan
luarnya (interface nya) , fungsionalitasnya. tanpa mengetahui apa
sesungguhnya yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input
dan output).