NIM : 22020114130129
Kelas : A.14.2
1.
2.
3.
4.
Judul jurnal
Terapi Tawa Untuk Menurunan Stress Pada Penderita Hipertensi
Nama penulis
Shenia Desinta
Neila Ramdhani
Nama jurnal
Jurnal Psikologi
Volume/penerbit jurnal
Volume 40 Nomor 1, Juni 2013 : 15 27
5.
Jurnal pendukung
Pengaruh terapi tertawa terhadap perubahan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi
sistolik terisolasi di panti social budi agung kupang
Pengaruh Terapi Tertawa Terhadap Stres Psikologis Pada Lanjut Usia Di Panti Werdha
Kota Manado
Nama penulis
Petrus Kanisius Siga Tage
Christina Samodara ,Hendry Palandeng ,Vandri D. Kallo
Volume 3 No.2 Mei 2015
6.
tekanan darah menjadi 125/78. Pada kelompok control pre test sebesar 138/93 mmHg,
post test,meningkat sebesar 146/96 mmHg dan pada periode tindak lanjut menurun
menjadi 141/93. Selain dari pengukuran tekanan darah terdapat teknik statistic
nonparametric terhadap selisih pre dan post test serta hasil uji Mann-Whitney yang
menyataan terdapat perbedaan yang signifikan terhadap skala simtom stress dan
penurunan tekanan darah diastolic dan sistolik.
Kemuadian hasil data kualitatif dari hasil pengisian form pengamatan diri dan
pengalaman diperoleh masalah yang dialami oleh subjek meliputi:
1. Permasalahan ekonomi dan pekerjaan
2. Permasalahan keluarga
3. Keluhan-keluhan psikis dan fisik yang menyertai tekanan darah tinggi
4. Kekhawatiran terhadap tekanan darah tinggi
Subjek penelitian kebanyakan mengatakan bahwa dengan terapi tertawa mereka
merasakan kesenangan dan dampak yang positif secara fisik,emosi dan pikiran bagi
tubuh mereka, mereka menjadi bersemangat untuk melakuan aktivitas harian dan
perasaan cemas dan stress pada diri mereka berangsur-angsur mulai menurun. Rasa
pegal-pegal dan pusing yang berkurang,terapi tawa dapat mengalihkan pikiran sejenak
dari permasalahan. Selain itu juga meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta
terhadap kondisi hipertensi.
Dengan terapi tertawa melibatkan gerakan fisik yang mempengaruhi kontraksi denyut
jantung, laju pernapasan, dan gerakan anggota gerak memiliki kesamaan dengan
melakukan aktivitas olahraga( Beckman,Regier,dan Young; Kataria, 1999). Orang yang
menderita hipertensi sangat rawan sekali dengan gannguan stress, dengan adanya terapi
tertawa ini mampu untuk meningkatan pengeluaran hormone endorphin yang memiliki
fungsi untuk menghilangkan stress, mengurangi rasa nyeri serta meningkatkan imun
(Greenberg,2002)
hal ini didukung dengan jurnal lain yang melakukan penelitian pada kaum lansia yang
menderita hipertensi sistolik dengan kiteria inklusi : untuk semua penderita hipertensi
sistolik dan kriteria ekslusi: bagi lansia yang menderita penyakit selain penyakit
hipertensi sejumlah 19 lansia yang diambil memalui tenik purposive sample dengan
metode yang sama menggunakan Paired t-test menunjukkan hasil bahwa sebelum
dilakukan terapi tertawa selama 3 minggu dengan penderita hipertensi sistolik tertinngi
adalah 192 mmHg dan yang terendah 163 mmHg setelah dilakukan terapi tertawa
menunjukkan penurunan sistolik sebanyak 8 mmHg untuk yang tertinggi dan 14 mmHg
untuk yang terendah, dari hasil penelitian tersebut mampu membuktikan bahwa terapi
tawa memiliki pengaruh dalam menurunkan tekanan darah sistolik, selain itu terdapat
sedang sebanyak 17 orang dan terendah adalah tingkat stres sangat berat yaitu
sebanyak 1 orang . Tingkat stres lansia dialami oleh lansia sebagai akibat dari
stressor berupa perubahan-perubahan baik fisik, mental, maupun sosial dalam
kehidupan
yang
dialami
lansia. Penilaian
individu
terhadap
stressor akan
ini
mempengaruhi pengeluaran
neurotransmitter
yakni hormon
serotonin,
endofrin dan melatonin yang membawah keadaan emosi dan perasaan keseluruh
bagian tubuh. Serotinin menimbulkan efek vasodilatasi pembuluh darah yang
akhirnya akan menekan peredaran O2 ke
seluruh
tubuh.
Serotonin normalnya
rasa
nyaman,
kesimbangan psikomotor.
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dari berbagai jurnal penelitian
lainnya sebagai sumber pendukung, dapat diketahui bahwa terapi tawa dengan
dikombinasikan terapi rileksasi pernapasan dan gerakan otot tangan dan kaki sangat
berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi karena dengan
tertawa dapat membuat rileks sehingga memicu pengeluaran hormone endorphin yang
mampu menekan rasa stress sehingga mengurangi resiko kenaikan tekanan darah pada
penderita hipertensi selain itu penggunaan terapi tertawa dapat mengurangi penggunaan
terapi farmakologi yang memiliki efek samping apabila dikonsumsi secara berkala bagi
lansia.
8.
dalam mengurangi rasa nyeri, cemas, depresi dan penurunan tekanan darah pada penderita
hipertensi terutama pada lansia sehingga hal ini dapat diterapkan dalam proses keperawatan
untuk mengurangi tingkat rasa nyeri, cemas,depresi dan penurunan tekanan darah bagi
pasien-pasien dengan penyakit hipertensi. Terapi tertawa sangat aman apabila dijadikan salah
satu terapi nonfarmakologi untuk mempercepat penurunan tekanan darah dan terbukti
signifikan dalam menurunkan tekanan darah, serta mampu membuat penderita rileks, terbuka,
bersemangat dan mampu memperpanjang pengaruh dari obat anti hipertensi apabila penderita
mengonsumsi obat anti hipertensi. Cara penerapannyapun mudah dan gampang untuk
dipelajari sendiri.