Imran PDF
Imran PDF
Abstrak
Artikel ini menjelaskan teknik optimasi penjadwalan pembangkitan pada sebuah pusat pembangkit
tenaga listrik yang mempunyai beberapa unit pembangkit termal. Teknik yang digunakan adalah dengan
meminimasi dan menyelesaikan fungsi-fungsi objektif berupa quadratic fuel cost function, persamaan
koordinasi, serta persamaan-persamaan dan pertidaksamaan-pertidaksamaan pembatas, dengan menganggap
bahwa semua pembangkit harus beroperasi pada incremental production cost yang sama. Dengan metode ini
dapat diperoleh berapa besar daya yang dibangkitkan oleh tiap pembangkit termal pada sebuah pusat pembangkit
untuk mensuplai sejumlah beban tertentu dengan biaya pembangkitan total paling minimum.
Kata kunci : Optimasi, Penjadwalan pembangkitan, Pembangkit termal, Incremental production cost.
Tujuan dari penjadwalan pembangkitan adalah
b.
tertentu
ekonomis.
sehingga
jumnlah
biaya
pembangkitan
c.
seminimum mungkin.
Selanjutnya
pembicaraan
kita
adalah
objektifnya
Lagrange.
menggunakan
metode
Pengali
yang
biasa
dipergunakan
a.
Bila
beban
24
MW,
maka
memikul
bakar.
{10/(20+10)}x24 = 8 MW.
dimana j = 1, 2, 3,...n,
dan
n = banyaknya data
yang diambil. Dengan cara ini konstanta ai, bi, dan ci,
serta fungsi biaya
(1)
terhadap
Turunan pertama
daya
dC i
= 2 c i Pi + bi ,
dPi
output,
(3)
Gambar 1.
2007).
Ci = ai + bi.Pi + ci.Pi2
(1)
Dimana
Fungsi
Objektif
Pembangkitan
Untuk
Penjadwalan
(MW)
Seperti
diuraikan
sebelumnya
bahwa
2.
C1
C2
Cn
sistem persamaan,
= n.ai + bi Pj + c i Pj
P .C = a P + b P + c P ......(2)
P .C = a P + b P + c P
2
P1
P2
Pn
PD
Gambar 2. Konfigurasi Unit unit pembangkit dalam
suatu pusat pembangkit
Pi (min) Pi Pi (max) i = 1, 2, 3, , n.
(8)
Berdasarkan
persamaan
(1),
persamaan
C t = C1 + C 2 + .......... + C n = C i
i =1
= ai + bi .Pi + c i .Pi
(4)
i =1
DP ( k ) = PD - Pi
(9)
i =1
(k)
dC
dC1
dC
= l , 2 = l ,......, i = l
dP1
dP2
dPi
(5)
minimum.
yang besarnya
diperoleh,
l( k +1) = l( k ) + Dl( k )
dC i
= 2 ci .Pi + bi = l
dPi
Pi =
ini
atau
l - bi
2 ci
disebut
Dimana Dl
(6)
DP ( k )
(Saadat, 2002)
n
1
2c i
i =1
(11)
dengan
persamaan
(coordination equations).
koordinasi
Persamaan pembatasnya
Demikian
Pi = P
i =1
(k )
(10)
(7)
START
Tidak
(k)
Pi >
P (max)
Pi
(k)
< Pi(min)
Ya
Pi = Pi(max)
DP =PD - Pi
( K)
Dl( k )
DP ( k )
n
1
i =1 2ci
(k )
i=1
Tidak
DP(k )
Ya
l( k +1) = l( k ) + Dl( k )
Ct = Ci
i =1
STOP
Gambar 3. Diagram alur urutan penyelesaian optimasi penjadwalan
pembangkitan berdasarkan Incremental Production Cost yang sama.
Contoh Kasus
Fungsi suatu bahan bakar 3 unit pembangkit
termal
pada
suatu
pusat
pembangkit
(Rp
x
Misalkan tingkat ketelitian e yang diinginkan adalah
Dl(1) =
l(
= 3,1632
Oleh karena itu nilai baru untuk l adalah :
P1
( 2)
P2
( 2)
P3
( 2)
834,7222
1
1
1
+
+
2(0,004) 2(0,006) 2(0,009)
9,1632 - 5,3
= 482,8947
2.(0,004)
9,1632 - 5,5
=
= 305,2632
2.(0,006)
9,1632 - 5,8
=
= 186,8421
2. (0,009)
=
Penyelesaian
a. Nilai-nilai
c1=0,004
a2=400 b2=5,5
c2=0,006
a3=200 b3=5,8
c3=0,009
P1
(1)
P2
(1)
P3
(1)
6,0 - 5,3
=
= 87,5000
2. (0,004)
6,0 - 5,5
=
= 41,6667
2. (0,006)
6,0 - 5,8
=
= 11,1111
2.(0,009)
(1)
dari persamaan 9
Dl( 2) =
32,8947
1
1
+
2(0,006) 2(0,009)
= 0,2368
adalah
P1
( 3)
= 450
P2
( 3)
9,4 - 5,5
= 325
2. (0,006)
P3
( 3)
9,4 - 5,8
= 200
2. (0,009)
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di
atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
DP
function).
(2)
berdasarkan
rating
dayanya
dalam
usaha
hasil
yang sama.
penjadwalan
pembangkitan
yang
Unit 1 memikul P1
450
P1 =
x975 = 428 MW
450 + 350 + 225
Unit 2 memikul P2 =
350
x975 = 333 MW
450 + 350 + 225
Unit 3 memikul P3=
225
x 975 = 214 MW
450 + 350 + 225
Sehingga biaya bahan bakar total, adalah, Ct = 500 +
5,3.(428) + 0,004.(428)2 + 400 + 5,5.(333) +
0,006.(333)2 + 200 + 5,8.(214) + 0,009.(214)2 =
8251,334 x 10000 = Rp. 82.513.340/jam.
Oleh karena itu penghematan biaya bahan bakar total
adalah, Rp. 82.513.340/jam Rp 82.362.500/jam =
Rp 150.840/jam. Nilainya memang tidak terlalu besar,
tetapi jika dalam setahun akan menjadi : Rp 150.840 x
DAFTAR PUSTAKA
Chapra, Steven C, Ph.D & Raymond P. Canale,
Ph.D.(1995). Metode Numerik. Jilid I.
Jakarta : Penerbit Erlangga.
Glover, J.D. (2007). Power System Analysis and
Design. Singapore: The McGraw-Hill Book
Co, Inc.
Marsudi, Djiteng (2006). Operasi Sistem Tenaga
Listrik. Jakarta: Penerbit Graha Ilmu.
Saadat, Hadi. (2002). Power System Analysis.
Singapore : The McGraw-Hill Book Co,
Inc.
Walpole, Ronald E & Raymond H. Myers.(1995).
Ilmu Peluang dan Statistika Untuk Insinyur dan
Ilmuwan. Bandung : Penerbit ITB.