Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Tonisitas merupakan kadar toniknya suatu sediaan, suatu sediaan khususnya
sediaan parenteral sebaiknya memiliki kadar tonik yang sama dengan tekanan
osmosa tubuh.
Jika suatu larutan steril mempunyai tekanan osmosis lebih besar dari larutan
NaCl 0,9% b/v, maka larutan itu disebut hipertonis, jika lebih kecil dari larutan
NaCl 0,9% b/v maka larutan ini disebut hipotonis.
Jika larutan steril yang hipertonis disuntikkan, air dalam sel akan ditarik
keluar dari sel sehingga sel akan mengerut, tetapi keadaan ini bersifat sementara
dan tidak akan menyebabkan kerusakan sel tersebut.
Jika larutan steril yang hipotonis disuntikkan, air dari larutan injeksi akan
diserap dan masuk ke dalam sel, akibatnya sel akan mengembang dan pecah, dan
keadaan ini bersifat tetap. Jika yang pecah itu sel darah merah, disebut
haemolisis. Pecah sel ini akan dibawa aliran darah dan dapat menyumbat
pembuluh darah yang kecil.
Jadi sebaliknya larutan steril harus isotonis; jika terpaksa dapat sedikit
hipertonis, tetapi jangan sampai hipotonis

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai