PENDAHULUAN
Keadaan Geografis
Daerah Khusus Ibukota Jakarta mempunyai luas wilayah 661,52 km 2
atau 65.000 km2 termasuk wilayah daratan Kepulauan Seribu yang
tersebar di teluk Jakarta.Secara geografis wilayah DKI Jakarta terletak
antara 106 48 BT dan 6 12 LS.Batas-batas wilayah DKI Jakarta, sebelah
utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Bekasi, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor,
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.
Berdasarkan Pasal 6 UU No. 5/1974 dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 25 tahun 1978 wilayah DKI Jakarta dibagi dalam 5 wilayah
kota yang setingkat dengan Kotamadya Daerah Tingkat II dan berada
langsung di bawah Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang terdiri dari 44
Kecamatan dan 267 Kelurahan.
Provinsi DKI Jakarta terbagi menjadi 5 wilayah Kotamadya dan satu
Kabupaten administratif, yakni Kotamadya Jakarta Pusat dengan luas 48,17
km2, Kotamadya Jakarta Utara dengan luas 142,20 km2, Kotamadya Jakarta
Barat dengan luas 126,15 km2, Kotamadya Jakarta Selatan dengan luas
145,73 km2 dan Kotamadya Jakarta Timur dengan luas 187,73 km2 serta
Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu dengan luas 11,81 km2.
Keadaan topografi wilayah DKI Jakarta dikategorikan sebagai daerah
datar dan landai. Ketinggian tanah dari pantai sampai ke banjir kanal
berkisar antara 0 m sampai 10 m di atas permukaan laut diukur dari titik nol
Tanjung Priok. Sedangkan dari banjir kanal sampai batas paling Selatan dari
wilayah DKI antara 5 m sampai 50 m di atas permukaan laut. Daerah pantai
merupakan daerah rawa atau daerah yang selalu tergenang air pada musim
hujan. Di daerah bagian selatan banjir kanal terdapat perbukitan rendah
1
ke
Timur
sepanjang
35
km,
sementara
di
sebelah
selatan berbatasan dengan wilayah Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta
Timur, di sebelah timur berbatasan dengan Jakarta Timur dan Kabupaten
Bekasi, sebelah barat dengan Kabupaten Tangerang dan Jakarta Barat.
Ketinggian wilayah dari permukaan laut antara 0 sampai dengan 2
meter, pada beberapa tempat tertentu berada di bawah permukaan laut yang
sebagian besar terdiri dari rawa-rawa atau empang air payau.
Kali Sunter adalah sebuah kanal yang mengalir ke laut melalui Koja,
dengan
muara
yang
terletak
di
perbatasan
antara
Kecamatan
Keadaan Demografi
Kecamatan Koja Jakarta Utara memiliki luas 1.224,62Ha, yang terbagi
dalam 6 Kelurahan, 82 RW, 905 RT dengan total jumlah penduduk 323.925
jiwa, dan dengan kepadatan penduduk 192.200 jiwa/km2.
Tabel 1.1 : Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, RW dan RT di
wilayah Puskesmas Kecamatan Koja tahun 2016.
No
Kelurahan
Luas
Wilayah
RW
RT
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
Koja
327,50
13
146
35.499
Lagoa
157,99
18
222
71.298
Tugu Utara
236,65
19
214
81.736
Tugu Selatan
268,00
95
43.831
133,38
14
119
41.833
101,10
11
109
49.728
JUMLAH
1.224,62
82
905
323.925
MATA PENCAHARIAN
PROSENTASE
Pegawai/karyawan
27.02%
Buruh
45.12%
TNI
Tani/ Nelayan
Sektor Informal/ Lain-lain
10.10%
2.39%
5
15.37%
(Sumber: Data Laporan Kependudukan Kelurahan Se-kecamatan Koja Kota
Administrasi Jakarta Utara Januari 2016)
C. Fungsi Puskesmas
Fungsi dari Puskesmas antara lain :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sector termasuk oleh masyarakat dan
dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung
pembangunan kesehatan. Disamping itu Puskesmas juga aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggara setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya supaya perorangan terutama pemuka
masyarakat, keluarga dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran,
kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup
sehat.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab
puskesmas, meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan ini bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utamanya
menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan.
b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan ini bersifat public (public goods) yang bertujuan memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
Kecamatan Koja Jakarta Utara memiliki luas 1.224,62 Ha, yang terbagi dalam 6
kelurahan, 82 RW, 905 RT, 1 Puskesmas Kecamatan, 7 Puskesmas Kelurahan
dengan total jumlah penduduk 319.886 jiwa, dan dengan kepadatan penduduk
26.121 jiwa/km2.
Batasan wilayah Kecamatan Koja adalah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara
Administrasi
b. Sebelah Selatan
c. Sebelah Barat
d. Sebelah Timur
Cilincing.
Kelurahan
Luas
Wilayah
RW
RT
Jumlah
Penduduk
(Jiwa)
1
2
3
4
Koja
Lagoa
Tugu Utara
Tugu Selatan
327,50
157,99
236,65
268,00
13
18
19
7
146
222
214
95
35.595
71.470
81.912
43.795
Rawa BadakUtara
133,38
14
119
40.600
101.10
11
109
46.514
1.224,62
82
905
319.886
JUMLAH
Puskesmas Kecamatan Koja yang berlokasi di Jl. Mahoni No.9 Kelurahan Tugu
Utara adalah Puskesmas tingkat Kecamatan di wilayah Kecamatan Koja yang
membawahi 7 Puskesmas Kelurahan yang berada di wilayah Kecamatan Koja dan
memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat di wilayah Kecamatan
Koja.
Nama dan alamat Puskesmas-Puskesmas di wilayah Kecamatan Koja terdapat
pada table berikut ini :
Alamat
Jl. Mahoni No.9
Jl. Kramat Jaya Gg 8 RT
001/018
Jl.Bendungan
Melayu
Selatan RT 001/05
Jl. Rawa Badak Barat No.37
No. Telp
021- 43905753
021- 440 3913
Jl. Rawabinangun I
021- 43908520
Nama Puskesmas
Puskesmas Kecamatan Koja
Puskesmas Kelurahan Tugu
Utara III
Puskesmas Kelurahan Tugu
Selatan
Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara I
Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Utara II
Puskesmas Kelurahan Rawa
Badak Selatan
Puskesmas Kelurahan Lagoa
3
4
5
6
b. Keuangan
c. Mutu
d. Pemegang / Pengurus & Pemeliharaan Barang Inventaris
e. Administrasi Perkantoran
f. Pengadaan Barang dan Jasa
g. Pendidikan dan Pelatihan
h. Perencanaan dan Pelaporan
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan pada masyarakat, am kerja
Puskesmas dibagi 2 sesuai dengan SK. Kepala Dinas tentang pengaturan jam kerja
Pusekesmas dilingkungan Dinas Kesehatan DKI Jakarta sebagai berikut:
a) Untuk Puskesmas Kecamatan
Pelayanan Puskesmas Kecamatan Koja dimulai dari jam 07.30 s/d jam 16.00
dari hari Senin hingga Kamis, Jumat jam 07.30 s/d 16.30, untuk layanan sore
dari jam 16.00 s/d 20.00. Dan untuk layanan 24 jam dilaksanakan oleh Unit
Layanan 24 Jam.
b) Untuk Puskesmas Kelurahan
Pelayanan Puskesmas Kelurahan di mulai dari jam 07.30 s/d jam 16.00 dan di
hari Sabtu pelayanan dimulai dari jam 07.30 s/d jam 12.00.
Pasien yang dilayani di Puskesmas Kecamatan Koja dan di Puskesmas
Kelurahan, antara lain :
a) Pasien Umum
b) Pasien BPJS
Selain itu Puskesmas Kecamatan Koja juga menjalin mitra dengan layanan
kesehatan lainnya baik negeri maupun swasta yang ada di wilayah Kecamatan Koja
untukmemudah kan pasien jika harus mendapatkan pelayana kesehatan yang lebih
memadai (harus di rujuk), mitra tersebut antara lain:
a) Rumah Sakit Umum Daerah Koja
b) Rumah Sakit Umum Pelabuhan (RS Tugu)
c) Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Suroso
d) Rumah Sakit Mulyasari
e) Rumah Sakit Royal Progress
10
STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS KECAMATAN KOJA
11
1
2
3
4
Pasca Sarjana
Sarjana Kesehatan
Dokter Umum
Dokter Gigi
SKM
Apoteker
Keperawatan
Sarjana Umum
Ekonomi / Hukum / Adm
Paramedis
3 orang
12 orang
4 orang
3 orang
1 orang
2 orang
1 orang
Jumlah
NON PNS
3 orang
5 orang
2 orang
12
5
6
7
8
9
Bidan D3
Bidan (Non Akbid)
Perawat D3
Perawat (SPK)
Perawat Gigi
Analis
Farmasi (D3)
Sanitarian (D3)
Sarjana Gizi (S1)
Gizi (D3)
Gizi (D1)
SAA
Tekniker Gigi
Fisioterapis (D3)
Akademi Komputer (D3)
Akademi Rekam Medik (D3)
Informatika (D1)
SLTA Sederajat
Lain lain ( Juru Masak RB,
Juru Cuci RB, Sopir)
TOTAL
13 Orang
2 Orang
14 Orang
3 Orang
3 Orang
2 Orang
2 Orang
1 Orang
2 Orang
5 Orang
-
17 Orang
7 Orang
1 Orang
10 Orang
1 Orang
1 Orang
7 Orang
1 Orang
8 Orang
6 Orang
73 Orang
69 Orang
13
3. MOTTO
Motto Puskesmas Kecamatan Koja adalah:
PRIMA SEHAT MANDIRI UNTUK SEMUA
Diharapkan masyarakat di wilayah Kecamatan Koja dapat menjadikan
Puskesmas Kecamatan Koja sebagai pilihan dan dambaan dalam mengatasi
masalah keseatan di wilayah Kecamatan Koja.
Untuk mengevaluasi upaya yang telah dilakukan oleh Puskesmas
Kecamatan Koja dan jajarannya di bidang pelayanan kesehatan maka
dibutuhkan data data pencapaian pelayanan kesehatan selama kurun waktu 1
(satu) tahun dari kegiatan pelayanan kesehatan baik yang bersifat Publik
maupun Perorangan.
14
Program
Pemberantasan
Sarang
Nyamuk
(PSN)
Pemberantasan sarang nyamuk ke pemukiman penduduk kecamatan
Koja setiap hari Jumat serta dilakukan pemeriksaan jentik.
Pemeriksaan jentik yang dilakukan oleh kader jumantik dilakukan
setiap minggu untuk mendapatkan data ABJ (angka bebas jentik).
Kader jumantik bekerja di bawah pengawasan kelurahan dan
bertanggung jawab ke kelurahan. ABJ
menggambarkan
persentase
jumlah
bangunan
yang
bebas
Puskesmas
Kumulatif
Sasaran
100
Cakupan
%
92
Target
%
95
92
88
100
88
95
91
100
91
95
89
100
89
95
85
100
85
95
95
100
95
95
540
600
90
95
Sumber : Laporan Bulanan Program Kesehatan Lingkungan Periode April Juni 2016
Dari tabel 1.8 dapat disimpulkan bahwa ABJ dari hasil PBJ dari
kelurahan Koja, Lagoa, Rawabadak Utara, Rawabadak Selatan dan Tugu Utara
tidak mencapai 95%. Namun, kelurahan Tugu Selatan dapat mencapai target
ABJ yaitu 95%.
Hasil kegiatan
program-program
ini
diarahkan
kepada
upaya
syarat kesehatan.
Syarat Kimia
Air yang sehat harus mengandung zat zat tertentu dalam
jumlah yang tertentu pula. Kekurangan atau kelebihan salah
satu zat kimia dalam air, akan menyebabkan gangguan
fisiologis pada manusia. Zat kimia yang terdapat dalam air yang
ideal antara lain, Flour (F) : 1 1,5 ; Chlor (Cl) : 250; Arsen
(As) : 0,05 ; Tembaga (Cu) : 1 ; Besi (Fe) : 0,3 ; Zat Organik :
e
f
g
h
i
sebagainya.
Bangunan jamban sebaiknya mempunyai lantai yang kuat
dan sebagainya.
Sedapat mungkin disediakan alat pembersih seperti air atau
kertas pembersih.
Tabel 1.8 Persentase rata-rata Kepemilikan Sanitasi Dasar (Akses air bersih) per
Tiga Bulan Puskemas Kecamatan Koja Periode April Juni 2016 Puskesmas
Kecamatan Koja (Dalam Persen)
Puskesmas
Kumulatif
Sasaran
100
Cakupan
%
96
Target
%
80
91
94
100
98
80
92
100
95
80
94
100
98
80
89
100
96
80
91
100
96
80
551
600
97
80
Tabel 1.8 Persentase rata-rata Kepemilikan Sanitasi Dasar (Jamban Sehat) per
Tiga Bulan Puskemas Kecamatan Koja Periode April Juni 2016 Puskesmas
Kecamatan Koja (Dalam Persen)
Puskesmas
Kumulatif
Sasaran
100
Cakupan
%
96
Target
%
80
91
94
100
98
80
96
100
100
80
19
94
100
98
80
92
100
100
80
94
100
100
80
551
600
99
80
Kumulatif
Sasaran
100
Cakupan
%
91
Target
%
80
91
94
100
94
80
96
100
96
80
94
100
94
80
92
100
92
80
94
100
94
80
551
600
93
80
Kumulatif
Sasaran
50
Cakupan
%
33
49
33
Target
%
20
31
66
17
100
30
14
33
33
210
35
Sumber : Laporan Bulanan Program Kesehatan Lingkungan Periode April Juni 2016
d. Pemeriksaan Sarana Pendidikan
Tabel 1.10 Persentase rata-rata Pemeriksaan Sarana Pendidikan per
Tiga Bulan Puskemas Kecamatan Koja Periode Januari - Maret 2016
Puskesmas Kecamatan Koja (Dalam Persen)
Puskesmas
Kumulatif
Sasaran
14
Cakupan
%
40
64
42
11
38
64
23
16
16
57
69
24
16
40
220
48
Target
%
21
Presentase Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Koja bulan April Juni 2016 adalah
sebesar 92%
Presentase Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Lagoa bulan April Juni 2016 adalah
sebesar 88%
Presentase Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Rawabadak Utara bulan April Juni 2016
adalah sebesar 91%
Presentase Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Rawabadak Selatan bulan April Juni
2016 adalah sebesar 89%
Presentase Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Tugu Utara bulan April Juni 2016 adalah
sebesar 85%
....
....
....
....
22
1. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Koja bulan April Juni 2016 sebesar 92%
kurang dari target 95%.
2. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Lagoa bulan April Juni 2016 sebesar 88%
kurang dari target 95%.
3. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Rawabadak Utara bulan April Juni 2016
sebesar 91% kurang dari target 95%.
4. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Rawabadak Selatan bulan April Juni
2016 sebesar 89% kurang dari target 95%.
5. Cakupan Angka Bebas Jentik Nyamuk yang diperiksa oleh jumantik pada
keluarga di Wilayah Kelurahan Tugu Utara bulan April Juni 2016 sebesar
85% kurang dari target 95%.
6. ....
7. ....
8. ....
9. ....
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB
MASALAH
23
prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu
sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah.
Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk
masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai
tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga
memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu
berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan
diambil.
B Metode Matematik PAHO
Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah
yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria
untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria
yang dipakai ialah :
1 Magnitude
Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang
2
Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk mengatasi
4
masalah tersebut.
Community and political concern
Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau
27
ditemukan sebesar 0,91% yaitu sebanyak 910 orang per 100 000 orang
penduduk.
Dari jumlah penduduk tersebut berdasarkan CFR, ditentukan
skoring berdasarkan skala per 100 000 penduduk seperti yang dapat
terlihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Penentuan Score Emergency dari nilai Proxy
28
Total Nilai
Score
0 30
31 60
No.
Masalah
1.
2.
3.
4.
4%
10%
7%
6%
3%
Proxy
Persentase
CFR DBD
0,91%
Persentase
CFR DBD
0,91%
Persentase
CFR DBD
0,91%
Persentase
CFR DBD
0,91%
Persentase
CFR DBD
0,91%
Total Nilai
(Besar
Masalah +
Proxy)
Score
4,91%
10,91%
7,91%
6,91%
3,91%
Range
0 20.000
>20.000
Tabel 2.4 Penentuan Score Greatest Member Program Kesehatan Lingkungan pada
Puskesmas Kecamatan Koja Periode April Juni 2016
N
o.
1.
2.
3.
Masalah
Cakupan ABJ
pada Kelurahan
Rawabadak
Utara Periode
April Juni 2016
dengan ABJ
sebesar 91%
kurang dari
target 95%.
Cakupan ABJ
pada Kelurahan
Tugu Utara
Periode April
Juni 2016
dengan ABJ
sebesar 85%
kurang dari
target 95%.
Cakupan ABJ
pada Kelurahan
Lagoa Periode
April Juni 2016
dengan ABJ
sebesar 88%
kurang dari
target 95%.
Cakupan ABJ
Besar
Masalah
(Target (%)
Pencapaian
(%))
Jumlah
pendudu
k
Total Nilai
(Besar
masalah x
jumlah
penduduk)
Score
4%
40.600
1.624
10%
81.192
8.119,2
7%
71.470
5.200,9
3%
35.592
1.067,76
1
30
N
o.
Besar
Masalah
(Target (%)
Pencapaian
(%))
Masalah
pada Kelurahan
Koja Periode
April Juni 2016
dengan ABJ
sebesar 92%
kurang dari
target 95%.
Cakupan ABJ
pada Kelurahan
Rawa Badak
Selatan Periode
April Juni 2016
dengan ABJ
sebesar 89%
kurang dari
target 95%.
6%
Jumlah
pendudu
k
46.514
Total Nilai
(Besar
masalah x
jumlah
penduduk)
Score
2.790,84
31
Score
Keterpaduan
2
3
Terhadap Program
Expanding Scope
Kesehatan Lingkungan di
Kecamatan Koja Periode
Januari-April 2016
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Masalah
Score
Cakupan ABJ pada Kelurahan Rawabadak Utara Periode April Juni 2016 dengan ABJ sebesar
91% kurang dari target 95%.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Tugu Utara Periode April Juni 2016 dengan ABJ sebesar 85%
kurang dari target 95%.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Lagoa Periode April Juni 2016 dengan ABJ sebesar 88% kurang
dari target 95%.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Rawa Badak Selatan April Juni 2016 dengan ABJ sebesar 89%
kurang dari target 95%.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Koja April Juni 2016 dengan ABJ sebesar 92% kurang dari
target 95%.
2.3.4 Feasibility
Feasibility merupakan kriteria yang digunakan untuk menilai
seberapa mungkin suatu masalah dapat diselesaikan. Pada dasarnya,
kriteria ini adalah kriteria kualitatif. Oleh karena itu, perlu dibuat
parameter kuantitatif sehingga penilaian terhadap kriteria ini menjadi
objektif. Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu
masalah dapat diselesaikan meliputi :
1
penduduk,
maka
kemungkinan
suatu
permasalahan
4
4
4
2
2
Kategori
Ketersediaan
Score
Tempat
Tidak ada
Tidak ada
Alat/ Obat
Score
Tidak ada
34
No
1.
Fasilitas
Masalah
Cakupan
ABJ
pada
Alat/Obat
Puskesmas
Tempat
3.
Total
Puskesmas
2.
Dana
Puskesmas
Kecamatan
Koja
Puskesmas Kelurahan Rawabadak Utara, Tugu Utara, dan Lagoa di Kecamatan Koja
pada periode April Juni 2016 sama besarnya yaitu memiliki total skor 3.
2.3.5
Policy
Untuk dapat diselesaikan, aspek lain yang harus dipertimbangkan
dari suatu masalah kesehatan adalah apakah pemerintah memiliki concern
terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan untuk menilai
seberapa concern pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern
35
Score
1
2
diklasifikasikan
berdasarkan
lima
kriteria
di
atas,
36
Tabel 2.11. Penentuan Score Policy Program Kesehatan Lingkungan Terhadap Kegiatan di
Puskesmas Kecamatan Koja
Periode April Juni 2016
No
Masalah
Score
1.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Rawabadak Utara Periode April Juni 2016
dengan ABJ sebesar 91% kurang dari target 95%.
2.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Tugu Utara Periode April Juni 2016 dengan
ABJ sebesar 85% kurang dari target 95%.
3.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Lagoa Periode April Juni 2016 dengan ABJ
sebesar 88% kurang dari target 95%.
4.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Rawa Badak Selatan April Juni 2016 dengan
ABJ sebesar 89% kurang dari target 95%.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Koja April Juni 2016 dengan ABJ sebesar
92% kurang dari target 95%.
5.
Tabel 2.12. Penentuan Masalah Program Kesehatan Lingkungan Menurut Metode MCUA MS
1-MS 5 di Puskesmas Kecamatan Koja Periode April Juni 2016
No.
KRITERIA
BOBOT
1
2
3
4
5
Expanding scope
Feasibilty
Policy
Greatest Member
Emergency
Total
5
4
3
2
1
MS 1
MS 2
MS 3
MS 4
N
BN
N BN N BN
N BN
4 20 4 20 4 20 2 10
5 20 3 12 5 20 4 16
3
9
3
9
3
9
2
6
1
2
1
2
1
2
2
4
1
1
1
1
1
1
2
2
52
52
44
38
MS 5
N BN
2 10
4 16
2
6
2
4
2
2
38
37
MS
1.
2.
3.
4.
5.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Tugu Utara Periode Januari-April 2016 dengan
ABJ sebesar 85% kurang dari target 95%.
3.
Cakupan ABJ pada Kelurahan Lagoa Periode Januari-April 2016 dengan ABJ
sebesar 88% kurang dari target 95%.
Planning (perencanaan)
38
Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi sampai dengan
menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya.
b
Organizing (pengorganisasian)
Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi)
yang dimiliki organisasi dan memanfaatkannya secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan organisasi.
Actuating (pelaksanaan)
Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal
menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki
dan dukungan sumber daya yang tersedia.
Controlling (monitoring)
Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi (evaluating) jika terjadi
penyimpangan.
39
Diagram 2.1 Fishbone Cakupan ABJ pada Kelurahan Rawabadak Utara Periode Januari-April 2016 dengan ABJ sebesar 89,97%,
dengan target 95%
Method
Money
Material
Man
Petugas yang kurang
memperhatikan daerah binaannya
Cakupan ABJ
pada Kelurahan
Perencanaan
pemantauan yang
kurang matang
Produksi barang
yang belum tersedia
Rawabadak Utara
Periode April
Juni 2016 dengan
ABJ sebesar
Banyaknya tempat
Environ
Kurangnya komunikasi
dalam pembagian tugas
Kurangnya koordinassi
petugas kesehatan yang
bertanggung jawab untuk
program tersebut
89,97% kurang
dari target 95%
Pengontrolan kurang
dilakukan dengan maksimal
Controlli
Actuatin
Organizi
Planning
40
Diagram 2.2 Fishbone Cakupan ABJ pada Puskesmas Kelurahan Lagoa Periode Januari-April 2016 dengan ABJ sebesar 91,33% dengan
target 95%.
Material
Method
Man
Money
Cakupan ABJ
pada Kelurahan
Lagoa periode
April Juni
2016 sebesar
Keterbatasan anggaran
untuk pembiayaan
penambahan petugas
87,20% kurang
dari target
95%
Kurangnya jumlah
anggota kesling yang
berkompetensi
Banyaknya tempat
menggenangnya air
Environm
ent
Controllin
g
Actuating
Organizin
Planning
41
Cakupan ABJ pada Kelurahan Rawabadak Utara Periode April Juni 2016 dengan
ABJ sebesar 89,97% kurang dari target 95%.
1. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah :
a. Man
Jumlah petugas kesehatan untuk melaksanakan program tidak memadai.
b. Material
Produksi barang yang belum tersedia.
c. Method
Kurangnya pelatihan penyuluhan dan motivasi yang baik.
2. Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah :
a Organizing
Koordinasi dan evaluasi program yang kurang lancar.
b
Controlling
Kurangnya komunikasi dalam pembagian tugas.
Organizing
Keterbatasan anggaran untuk pembiayaan penambahan petugas.
Environment
Musim penghujan yang masih berlangsung.
Dari akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan dua akar penyebab masalah yang
paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang
cukup. Dua akar penyebab masalah yang paling dominan tersebut yang didapatkan dari
wawancara penanggung jawab program kesehatan lingkungan di Puskesmas Kelurahan
Lagoa. Masalah tersebut berupa:
1. Jumlah petugas kesehatan untuk melaksanakan program tidak memadai (Man).
2. Keterbatasan anggaran untuk pembiayaan penambahan petugas (Organizing).
43