Anda di halaman 1dari 4

RUJUKAN

PASIEN
EMERGENSI

SOP

PUS
K
E
S
M
A
S
K
U
T
A
S
A
R
I
1.

No. Dokume :
PD/KTS/
PBG/13
No.
Revisi
:
Tanggal
terbit : 2
Januari
2016
Halaman
:
Tanda Tangan Kepala
Puskesmas

Drg.

Tanti
Yuliast
uti,MM
NIP:
196907
22
200312
2 004

Pengerti
an

Puskesmas
tidak
dapat
menyediakan
kebutuhan
pasien
dengan
kondisi
emergensi dan pasien memerlukan rujukan
ke
pelayanan
yang
mempunyai
kemampuan lebih tinggi.

2.

Tujuan

1.

Kebijak
an
Referen
si

Mencegah kematian dan atau cacat pada pasien


kasus emergensi.
SK kepala puskesmas tentang kebijakan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Permenkes 1691 tahun 2011 tentang
Keselamatan Pasien

2.

Permenkes No 75 tahun 2014


3.

Prosedu
r/langka
hlangkah

Peralatan dan Bahan :


1 Tensimeter
2 Stetoskop
3 Kassa
4 Termometer
5 Tabung Oksigen
6 Infus Set
7 Cairan Infus : RL
Prosedur :
1. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang medik untuk menentukan diagnosis utama dan
diagnosis banding.
2. Menstabilkan keadaan umum pasien sesuai kasus
berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP).
a. Sebelum dirujuk pastikan :
Gangguan pernapasan dan sirkulasi telah ditangani
Perdarahan telah dihentikan
Luka-luka telah ditutup
Patah tulang telah difiksasi
b. Jika belum stabil :
Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan
umum pasien sadar atau tidak
Air Way ( jalan nafas) :
- Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari
sumbatan sekret, darah, benda asing.
- Lakukan tindakan Triple manouver ; Head Tilt
(ekstensi kepala), Chin Lift (angkat dagu keatas),
Jaw Thrust(dorong rahang bawah kedepan).
- Buka mulut.
- Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak
sadar.
Breathing (pernafasan) :
- Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak
dengan Listen (suara nafas), Look (melihat gerakan
dada), Feel ( Merasakan ada udara atau tidak).
- Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :

Bantuan nafas buatan tanpa alat (manual)


dari mulut kemulut dengan frekwensi 30:2 (30
kali pijat jantung 2 kali nafas buatan)

Bantuan nafas buatan dengan alat ambu


bag, jukson reese, respirator
- Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen
melalui :

4.
5.

Unit
terkait
Dokum
en
terkait

Nasal Pronge 3 liter

Nasal catheter 3 liter

Mask 6-8 liter


Circulation (sirkulasi darah) :
- Periksa bagaimana perdarahannya
- Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus
dengan pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL,
Normal Salin)
- Periksa tekanan darah, nadi dan perifer.
c. Drugs (obat-obatan) :sesuai kasus
d. Membuat catatan rekam medis pasien.
e. Menjelaskan/memberikan Informed
Consernt (persetujuan/penolakan rujukan)
f. Meminta konfirmasi/ Menghubungi rumah sakit yang
akan dituju dengan menggunakan sarana komunikasi dan
memastikan kesiapan fasilitas penerima rujukan
Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang
dirujuk.
Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam
rangka persiapan dan selama dalam perjalanan ke
tempat rujukan.
Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong
penderita bila penderita tidak mungkin dikirim.
g. Membuat surat rujukan pasien rangkap 2, Lembar
pertama dikirim ke tempat rujukan bersama pasien yang
bersangkutan. Lembar kedua disimpan sebagai arsip
h. Mobil ambulan disiapkan di depan puskesmas
i. Pasien dibawa ke ambulan dengan kursi roda atau bed
sesuai dengan kondisi pasien
j. Proses rujukan harus didampingi tenaga medis yang
berkompeten.
k. Selama di dalam ambulan pasien harus dimonitor kondisi
vitalnya sampai di tempat rujukan.
l. Setelah sampai di rumah sakit, tenaga medis
menghubungi petugas IGD rumah sakit rujukan.
m. Menyerahkan surat rujukan kepada pihak yang
berwenang di fasilitas pelayanan kesehatan tempat
kesehatan.
n. Meminta lembar umpan balik surat rujukan, yang
menyatakan bahwa pasien telah diterima dan ditangani di
rumah sakit rujukan.
Dokter puskesmas dan Paramedis
Buku Rekam Medis, Buku catatan tindakan,
Surat rujukan pasien umum atau BPJS

Rekaman Historis
No.

Halama
n

Yang
d
i
u
b
a
h

Peru
b
a
h
a
n

Diber
l
a
k
u
k
a
n
T
a
n
g
g
a
l

Anda mungkin juga menyukai