Seperti kita ketahui pada tahun 2015 ini terbit PMK No 122/PMK.010/2015 tentang
Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak yang diterbitkan tanggal 29
Juni 2015 dan berlaku untuk tahun pajak 2015, artinya walaupun PMK ini terbit pada
akhir bulan Juni 2015 akan tetapi penerapannya berlaku surut (diterapkan dari
bulan Januari 2015).
Lalu bagaimana menghitung PPh pasal 21 dengan menggunakan PTKP yang baru
dan menyesuaikan perhitungan untuk bulan bulan sebelumnya?
Bagi wajib pajak (WP) yang sudah bayar pajak bulan sebelum terbitnya PMK ini,
berarti akan ada kelebihan pembayaran. Ditjen Pajak akan melimpahkan kelebihan
tersebut ke bulan bulan berikutnya. Artinya, ada pengurangan pembayaran pajak
yang ditutupi dari kelebihan bayar tersebut.
Tidak ada pengembalian uang, jadi di adjust (sesuaikan) saja ke depan. Bila masih
ada kelebihan pembayaran, maka akan digeser ke tahun pajak 2016. Sehingga
pajak yang akan dibayarkan nantinya hanya berupa sisa tambahan.
Akibat dari kenaikan PTKP ini (lebih bayar atas PPh 21) akan dikompensasikan ke
masa pajak berikutnya. Bila pada akhir tahun 2015 masih terdapat lebih bayar,
dapat dikompensasikan sampai tahun 2016.
Penghitungan PPh 21 menggunakan PTKP yang lama (selama bulan Januari Juni
2015):
Tn. Bagas Farel pada tahun 2015 bekerja pada perusahaan PT Maju Makmur Mandiri
dengan memperoleh gaji sebulan Rp 4.500.000,00 dan membayar iuran pensiun
sebesar Rp 100.000,00. Status Tn Bagas K/0. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah
sebagai berikut :
Gaji sebulan
4.500.000,00
Pengurangan :
Rp
Rp 225.000,00
Rp 100.000,00 (+)
Rp
Rp
Rp
PTKP setahun
untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00
tambahan WP kawin
26.325.000,00 (-)
Rp 2.025.000,00 (+)
Rp
Rp
Tn. Bagas Farel pada tahun 2015 bekerja pada perusahaan PT Maju Makmur Mandiri
dengan memperoleh gaji sebulan Rp 4.500.000,00 dan membayar iuran pensiun
sebesar Rp 100.000,00. Status Tn. Bagas K/0. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah
sebagai berikut :
Gaji sebulan
4.500.000,00
Rp
Pengurangan :
Biaya Jabatan : 5% x Rp 4.500.000,00
Rp 225.000,00
Iuran pensiun
325.000,00 (-)
Rp 100.000,00 (+)
Rp
Rp
Rp
PTKP setahun
untuk WP sendiri
Rp 36.000.000,00
tambahan WP kawin
39.000.000,00 (-)
Rp 3.000.000,00 (+)
Rp
Rp
Rp. 555.000,-
Rp. 594.378,-
Rp. 39.378,-
Terdapat Lebih bayar PPh 21 tahun 2015 sebesar Rp. 39.378,00, dapat
dikompensasikan pada masa pajak berikutnya / tahun 2016.
Penghitungan PPh 21 menggunakan PTKP yang lama (selama bulan Januari Juni
2015):
Tn. Bagas Farel pada tahun 2015 bekerja pada perusahaan PT Maju Makmur Mandiri
dengan memperoleh gaji sebulan Rp 5.000.000,00 dan membayar iuran pensiun
sebesar Rp 100.000,00. Status Tn. Bagas K/0. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah
sebagai berikut :
Gaji sebulan
5.000.000,00
Rp
Pengurangan :
Biaya Jabatan : 5% x Rp 5.000.000,00 Rp 250.000,00
Iuran pensiun
350.000,00 (-)
Rp 100.000,00 (+)
Rp
Rp
Rp
PTKP setahun
untuk WP sendiri
Rp 24.300.000,00
tambahan WP kawin
26.325.000,00 (-)
Rp 2.025.000,00 (+)
Rp
Rp
Tn. Bagas Farel pada tahun 2015 bekerja pada perusahaan PT Maju Makmur Mandiri
dengan memperoleh gaji sebulan Rp 5.000.000,00 dan membayar iuran pensiun
sebesar Rp 100.000,00. Status Tn. Bagas K/0. Penghitungan PPh Pasal 21 adalah
sebagai berikut :
Gaji sebulan
5.000.000,00
Rp
Pengurangan :
Biaya Jabatan : 5% x Rp 5.000.000,00 Rp 250.000,00
Iuran pensiun
350.000,00 (-)
Rp 100.000,00 (+)
Rp
Rp
Rp
PTKP setahun
untuk WP sendiri
Rp 36.000.000,00
tambahan WP kawin
39.000.000,00 (-)
Rp 3.000.000,00 (+)
Rp
Rp
Rp. 840.000,-
Rp. 736.878,-
(6 x Rp. 122.813,-)
Kurang Bayar
Rp. 103.122,-
Terdapat kurang bayar PPh 21 tahun 2015 sebesar Rp. 103.122,00, dapat
dibayarkan pada masa pajak berikutnya.
Sekian contoh perhitungan PPh 21 dengan menggunakan PTKP yang baru, semoga
bermanfaat dan bisa membantu teman-teman....
Setelah dilakukan penghitungan ulang ini, selanjutnya teman-teman lakukan
pembetulan SPT PPh 21 masa Januari - Juni.