I.
Daftar Isi1
Pendahuluan..3
1.1 Latar Belakang..........3
1.2 Tujuan..................... 3
II. Tinjauan Pustaka.....5
2.1 Plankton......5
2.1.1.Fitoplankton........................6
2.1.2 Zooplankton..7
2.2 Klasifikasi Plankton....8
2.2.1 Fitoplankton..8
2.2.1.1 Bacillariophyceae.8.
2.2.1.2 Cyanophyceae..8
2.2.1.3 Dynophyceae9
2.2.1.4 Chlorophyceae..9
2.2.2 Zooplankton..10
2.2.2.1 Protozoa...10
2.2.2.2 Arthropoda...10
2.2.2.3 Molusca10
2.2.2.4 Coelenterata..11
2.2.2.5 Chordata...11
2.2.2.6 Chaetognata..11
2.3 Taksonomi Plankton..12
2.4 Persebaran..13
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hidup Plankton.14
2.2.5.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hidup Fitoplankton..14
2.2.5.1.1 Fisika..14
2.2.5.1.2 Kimia..15
2.2.5.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hidup Zooplankton..15
2.2.5.2.1 Fisika..15
2.2.5.2.2 Kimia..16
2.6 Cara Pengambilan Sampel Plankton.....17
III Materi Metode...18
3.1 Materi...................18
3.1.1 Waktu dan Tempat...18
3.1.2 Alat dan Bahan............18
3.2 Metode.................20
3.2.1 Metode Pengambilan Sampel..20
3.2.2 Identifikasi Plankton20
IV Hasil dan Pembahasan.....................21
4.1 Hasil.......................21
4.1.1 Fitoplankton...21
4.1.2 Zooplankton...22
4.2 Pembahasan.........................24
V. Penutup........................26
5.1 Kesimpulan.......26
5.2 Saran..26
Daftar Pustaka.....27
Lampiran.28
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar Bacillariophyceae...8
2. Gambar Dynophyceae..9
3. Gambar Alat dan Bahan......18
DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto hasil praktikum fitoplankton
2. Foto hasil praktikum zooplankton
3. Laporan sementara praktikum planktonologi
I.
PENDAHULUAN
berperan sebagai produsen primer yang dapat mensuplai kebutuhan zat organik
di laut, dan zooplankton yang berfungsi sebagai konsumen primer yang
menghubungkan produser primer dengan tingkat pakan yang lebih tinggi yaitu
hewan-hewan besar.
Plankton dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu fitoplankton yang
disebut plankton nabati dan zooplankton yang disebut plankton hewani.
Fitoplankton merupakan tumbuhan yang banyak terdapat di seluruh massa air,
mulai dari permukaan sampai di kealaman dimana intensitas cahaya masih
memungkinkan untuk fotosintesis, sedangkan, zooplankton yaitu hewan laut
yang berukuran sangat kecil yang terdiri atas berbagai bentuk larva dan bentuk
dewasa. Zooplankton memiliki peranan yang sangat penting di lautan, dimana
zooplankton merupakan kunci tingkatan trofik terendah (fitoplankton) ke
tingkatan trofik tertinggi (sumberdaya ikan) dalam rantai makanan di lautan.
I.2 Tujuan
1. Mengetahui secara mendalam tentang jenis jenis fitoplankton yang terdapat
di perairan laut. Sehingga dapat mengenal dan membedakan fitoplankton dan
zooplankton.
2. Pengenalan teknik metoda sampling dan teknik pencacahan fitoplankton dan
zooplankton
2.1 Plankton
2.1.1 Fitoplankton
Fitoplankton didefinisikan sebagai organisme-tumbuhan mikroskopik
yang hidup melayang, mengapung di dalam air dan memiliki kemampuan
gerak yang terbatas. Fitoplankton terdiri dari divisi chrysophyta (diatom),
chlrorophyta dan cyanophyta. Biasanya chlorophyta dan cyanophyta
mudah ditemukan pada komunitas plankton perairan tawar sedangkan
chrysophyta dapat ditemukan diperairan tawar dan asin. Komunitas
fitoplankton umumnya didominasi oleh jenis fitoplankton yang berukuran
lebih kecil dari 10 m. Dalam pertumbuhannya setiap jenis fitoplankton
mempunyai respon yang berbeda terhadap perbandingan nutrien yang
terlarut dalam badan air. Oleh karena itu, perbandingan nutrien, khususnya
nitrogen, fosfor dan silikat terlarut sangat menentukan dominasi suatu jenis
fitoplankton di perairan (Garno, 2010).
Faktor lain dominasi fitoplankton juga ditentukan oleh pemangsaan
oleh zooplankton. Telah diketahui bahwa beberapa jenis fitoplankton tidak
dapat dimakan oleh zooplankton, karena bentuk morfologi dan fisiologi
fitoplankton ukuran, komposisi dan mekanisme makan zooplankton serta
faktor abiotik lainnya. Fitoplankton adalah produktivitas primer produsen
primer, yang struktur komunitasnya mudah berubah oleh perubahan sifat
fisik, kimia (zat-zat hara) dan biologi ekosistemnya maka keberadaan
fitoplankton dalam suatu perairan bukan hanya dapat dijadikan parameter
biologi dalam analisis status kualitas lingkungan perairan namun dapat pula
dijadikan indikator biologi dalam penentuan tingkat pencemaran (Garno,
2010).
2.1.2 Zooplankton
Zooplankton
merupakan
kelas
dari
diatom,
yang
Skeletonema
mempunyai
kemampuan
Noctiluca,
2.2.2 Zooplankton
2.2.2.1 Protozoa
Kingdom Protista terdiri dari protozoa, berukuran kecil, dari
fauna bersel tunggal sampai dengan beberapa filum, beberapa jenis
terkenal
sebagai
bentuk
yang
dijumpai
di
lautan
adalah
adalah
Copepoda
yang
merupakan
Crustacea
10
11
Taksonomi Plankton
Plankton dapat dikelompokkan benjadi beberapa kelompok berdasarkan
cara makan, keberadaan/dominansi/sebarant, asal usul, ukuran, bentuk dan koloni
sel, serta alat penangkap. Pengelompokkan plankton yang paling umum
didasarkan pada cara makannya. Berdasarkan cara makannya, plankton dapat
dikelompokkan ke dalam bakterioplankton (saproplankton), fitoplankton, dan
zooplankton. Bakterioplankton atau saproplankton merupakan kelompok plankter
yang terdiri atas organisme yang tidak berklorofil, meliputi bakteri (Micrococcus,
Sarcina, Vibrio, Bacillus, dll) dan fungi. Fitoplankton merupakan tumbuhan
planktonik
berklorofil
Chlorophyceae,
yang
Dinophyceae,
umumnya
dan
terdiri
Haptophyceae.
atas
Bacillariphyceae,
Selain
berkhlorofil,
fitoplankton juga memiliki bahan makanan cadangan yang umumnya berupa pati
atau lemak, diding sel yang tersusun dari selulosa, serta bentuk flagel yang
beragam,. Zooplankton merupakan kelompok plankter yang mempunyai cara
makan holozoik. Anggota kelompok ini meliputi hewan-hewan dari kelompok
Protozoa, Coelenterata, Ctenophora, Chaetognatha, Annelina, Arthropoda,
Urochordata, Mollusca, dan beberapa larva hewan-hewan vertebrata. Kelompok
zooplankton hampir seluruhnya didominasi oleh Copepoda dengan nilai sebesar
50--80% (Witty, 2004).
2.4
Persebaran Plankton
Sunarto (2008) membagi distribusi plankton menjadi tiga, yaitu:
1. Distribusi Horizontal
12
13
permukan. Pada siang hari plankton berada cukup jauh dari pemukaan
karena menghindari cahaya yang terlalu kuat. Pada sore hingga malam hari
plankton begerak mendekati bahkan berada pada daerah permukaan.
2.5
14
15
2.5.2.1 Fisika
1. Suhu
Pemilihan suhu yang optimal untuk budidaya pada pembesaran
tergantung dari tipe morfologinya, small type dan long type juga
berbeda dalam kebutuhanya terutama suhu optimal untuk
pertumbuhannya. Suhu optimal antara 15-25oC. pada umumnya
peningkatan
suhu
didalam
batas-batas
optimal
biasanya
16
17
Gambar
Fungsi
Plankton net
Botol sampel
Kertas label
18
Mikroskop
rafter
Pipet tetes
Kertas tisu
fitoplankton
diuji
3.2 Metode
19
jenisnya
sampai
genus
dengan
menggunakan
buku
identifikasi plankton.
20
4.1 Hasil
4.1.1 Fitoplankton
No
Genus
Fitoplankton
Euglena
Gambar
Taksonomi
Kingdom: Protista
Divisi : Euglenozoa
Kelas
: Euglenoidea
Ordo
: Euglenida
Famili : Euglenidae
Genus : Euglena
Thalassiosira
Kingdom: Plantae
Divisi : Chrysophyta
Kelas : Bacillariophyceae
Ordo
: Thalassiosirales
Famili : Thalassiosiraceae
Genus : Thalassiosira
Biddulphia
Kingdom: Protista
Divisi : Bacillariophyta
Kelas
: Bacillariophyceae
Ordo
: Biddulphiales
Famili : Biddulphiaceae
Genus : Biddulphia
Coscinodiscus
Kingdom: Chromalveolata
Divisi : Heterokontophyta
Kelas
: Coscinodiscophyceae
Ordo
: Coscinodicales
Famili : Coscinodiscaceae
Genus : Coscinodiscus
Kingdom: Plantae
Divisi : Cyanophyta
Kelas
: Cyanophyceae
Ordo
: Oscillatoriales
21
Trichodesmium
Famili : Oscillatoriaceae
Genus : Trichodesmium
4.1.2 Zooplankton
N
o
1
Genus
Cyclops
Gambar
Taksonomi
Kingdom: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Maxillopoda
Ordo
: Cyclopoida
Famili : Cyclopidae
Genus
2
Aurelia
: Cyclops
Kingdom: Animalia
Filum
: Cnidaria
Kelas
: Scyphozoa
Ordo
: Semaeostomeae
Famili : Ulmaridae
Genus
: Aurelia
Kingdom: Animalia
3
Larva Udang
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Malacostraca
Ordo
: Decapoda
Famili : Caridea
4
Larva Lobster
Kingdom: Animalia
22
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Malacostraca
Ordo
: Decapoda
Famili : Nephropidae
5
Copepoda
Kingdom: Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Maxillopoda
Subkelas : Copepoda
Ordo
6
Amphipod
Artemia
: Calanoida
Kingdom :Animalia
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Crustacea
Ordo
: Amphipoda
Famili
: Melitidae
Genus
:Abludomelita
Kingdom: Animalia
Filum : Anthropoda
Kelas : Crustacea
Ordo
: Anostraca
Famili : Artemidae
Genus : Artemia
Kingdom: Animalia
8
Phoronida
Filum
: Phoronida
23
4.2 Pembahasan
Sampel diambil pada perairan Teluk Awur, Jepara pada tanggal 21
November 2015. Perairan ini dipilih karena tidak banyak sampah di sekitarnya
namun juga tidak terlalu bersih karena dekat dengan pemukiman warga, sehingga
diharapkan dapat menemukan salah satu jenis plankton yang menjadi suatu
indikator perairan apakah perairan Teluk Awur sudah tercemar atau belum dan
mengetahui dominasi plankton di dalamnya. Kondisi cuaca saat sedang
dilakukan sampling pada pagi hari yaitu cerah namun menjelang siang cuaca
berubah menjadi berawan, berangin, bahkan turun sedikit hujan. Arus laut yang
ada dapat dikatakan sangat tenang pada saat cuaca cerah, kemudian menjadi agak
kuat saat langit mulai mendung dan terjadi hujan.
Berdasarkan hasil plankton yang ditangkap, pada kelompok 6A ditemukan
banyak zooplankton jenis larva crustacea dan copepoda dan fitoplankton jenis
Thalassiosira . Hasil yang didapat dari mikroskop dengan perbesaran 100x,
fitoplankton Thalassiosira sangat bervariasi dengan berbagai bentuk mulai dari
melingkar bersegmen, memanjang dengan banyak segmen, pendek bersegmen,
dan berbentuk seperti kubus dengan bola didalamnya yang menandakan sedang
berlangsungnya proses pembelahan sel, dan hasil pengamatan pada zooplankton
terdapat beberapa larva ubur-ubur, dan sisanya didominasi oleh larva crustacea
dengan bermacam-macam ukuran, serta copepod jenis Cyclops.
Banyaknya jumlah plankton di perairan Teluk Awur Jepara terjadi karena
perairan ini dekat dengan pemukiman warga, dimana mayoritas penduduknya
mengembangkan produk jasa tani, sehingga banyak limbah organik yang
terbuang ke dalam laut dan mengakibatkan banyaknya jumlah fitoplankton
sebagai produktivitas primer, maka disitu juga banyak terdapat zooplankton
sebagai konsumen primer. Distribusi plankton yang terjadi yaitu berupa sebaran
horizontal yang dipengaruhi oleh kuat arus, serta distribusi vertikal yang
dipengaruhi oleh intensitas cahaya serta densitas air laut yang dapat menahan
plankton supaya tidak tenggelam.
24
25
V. PENUTUP
5.2 Kesimpulan
1. Dari fitoplankton yang berhasil diidentifikasi, kelompok 6A mendapatkan
genus
Euglena,
Thalassiosira,
Biddulphia,
Coscinodiscus,
dan
Trichodesmium.
2. Dari zooplankton yang berhasil diidentifikasi, kelompok 6A mendapatkan
jenis Cyclops, larva crustacea, larva ubur-ubur, Copepoda, Amphipoda,
Artemia, dan Phoronida.
5.3 Saran
1. Sebaiknya ketika praktikum sedang berlangsung, praktikan membawa tisu
sendiri-sendiri untuk membersihkan air laut yang tumpah.
2. Sebaiknya praktikan berhati-hati saat menggunakan segala macam peralatan
supaya tidak ada yang rusak.
3. Sebaiknya sebelum memulai praktikum, praktikan mengecek semua peralatan
apakah berfungsi dengan baik atau tidak, dan mengecek kondisi mikroskop
serta sedgewick-rafter terlebih dahulu.
26
DAFTAR PUSTAKA
Chalid, Sri Yadial, dkk. 2012. Kultivasi Chlorella, sp Pada Media Tumbuh yang
Diperkaya dengan Pupuk Anorganik dan Soil Extract. UIN Syarif Hidayatullah.
Jakarta
Fitriya, Nurul dan Muhammad Lukman. 2013. Komunitas Zooplankton di Perairan
Lamalera dan Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur. Jakarta
Garno, Yudhi Soetrisno. 2010. Kualitas Air dan Dinamika Fitoplankton di Perairan
Pulau Harapan. Jakarta
Sunarto. 2008. Karakteristik Biologi dan Peranan Plankton bagi Ekosistem Laut.
Universitas Padjajaran. Jatinangor
Wardhana, Wisnu. 2012. Penggolongan Plankton. Universitas Indonesia. Depok
Witty, Lyene M. 2004. Practical Guide to Identifying Freshwater Crustacean
Zooplankton. Laurentian University Ontario. Canada
27