DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
Secara umum jenis-jenis batuan dibagi menjadi tiga, salah satunya batuan
sedimen. Batuan sedimen adalah salah satu dari tiga kelompok utama batuan
(bersama dengan batuan beku dan batuan metamorfosis) yang terbentuk
melalui tiga cara utama, yaitu pelapukan batuan lain (clastic), pengendapan
(deposition) karena aktivitas biogenik, dan pengendapan (precipitation) dari
larutan. Jenis batuan umum seperti batu kapur, batu pasir, dan lempung,
termasuk dalam batuan endapan. Batuan endapan meliputi 75% dari
permukaan bumi.
Pertama, karena berat jenis angin relatif lebih kecil dari air maka angin
sangat susah mengangkut sedimen yang ukurannya sangat besar. Besar
maksimum dari ukuran sedimen yang mampu terangkut oleh angin umumnya
sebesar ukuran pasir. Kedua, karena sistem yang ada pada angin bukanlah
sistem yang terbatasi (confined) seperti layaknya kanal atau sungai maka
sedimen cenderung tersebar di daerah yang sangat luas bahkan sampai menuju
atmosfer. Sedimen-sedimen yang ada terangkut sampai di suatu tempat yang
disebut cekungan. Di tempat tersebut sedimen sangat besar kemungkinan
terendapkan karena daerah tersebut relatif lebih rendah dari daerah sekitarnya
dan karena bentuknya yang cekung ditambah akibat gaya grafitasi dari sedimen
tersebut maka susah sekali sedimen tersebut akan bergerak melewati cekungan
tersebut. Semakin banyaknya sedimen yang diendapkan, maka cekungan akan
mengalami penurunan dan membuat cekungan tersebut semakin dalam
sehingga semakin banyak sedimen yang terendapkan. Penurunan cekungan
sendiri banyak disebabkan oleh penambahan berat dari sedimen yang ada dan
kadang dipengaruhi juga struktur yang terjadi di sekitar cekungan seperti
adanya patahan.
Sedimen dapat diangkut dengan tiga cara, yaitu:
Pada saat kekuatan untuk mengangkut sedimen tidak cukup besar dalam
membawa sedimen-sedimen yang ada, maka sedimen tersebut akan jatuh atau
mungkin tertahan akibat gaya gravitasiyang ada. Setelah itu proses sedimentasi
dapat berlangsung sehingga mampu mengubahsedimen-sedimen tersebut
menjadi suatu batuan sedimen. Material yang menyusun batuansedimen adalah
lumpur, pasir, kelikir, kerakal, dan sebagainya. Sedimen ini akan menjadi
batuansedimen apabila mengalami proses pengerasan. Sedimen akan menjadi
batuan sedimen melaluiproses pengerasan atau pembatuan (lithifikasi) yang
melibatkan proses pemadatan (compaction),sementasi (cementation), diagenesa
dan lithifikasi. Ciri-ciri batuan sedimen adalah berlapis (stratification),
umumnya mengandung fosil, memiliki struktur sedimen, dan tersusun dari
fragmen butiran hasil transportasi.
2.3. Jenis-Jenis Sedimen
Sedimen biogenous ini berasal dari sisa-sisa rangka organisme hidup. Jenis
sedimen ini digolongkan ke dalam dua tipe utama yaitu calcareous dan
siliceous ooze. Material siliceous dan calcareous pada waktu itu diekstrak dari
laut dengan aktivitas normal dari tanaman dan hewan untuk membangun
rangka dan cangkang. Kebanyakan organisme yang menghasilkan sedimen
biogenous mengapung bebas di perairan seperti plankton. Sedimen biogenous
paling berlimpah dimana cukup nutrien yang mendorong produktivitas biologi
yang tinggi, selalu terjadi pada wilayah dekat continental margin dan area
upwelling. Thurman dan Trujillo (2004) menyatakan bahwa dua campuran
kimiawi yang paling umum terdapat dalam sedimen biogenous adalah kalsium
karbonat (CaCO3), dimana tersusun dari mineral (calcite) dan silika (SiO2).
Seringkali silika secara kimiawi dikombinasikan dengan air untuk
menghasikan SiO2 dan nH2O.
a. Batubara
Batubara merupakan bahan bakar fosil yang terbentuk dari
tumbuhan yang mati dan kemudian tertimbun selama jutaan tahun.
Pohon-pohon tinggi yang tumbuh saat itu seperti lycopods dan pakis
raksasa, kemudian mati dan jatuh ke dalam rawa dan genangan air.
Pohon-pohon mati tersebut kemudian tertimbun lumpur dan pasir
dalam keadaan basah secara terus-menerus sehingga lapisan tumbuhan
mati dalam keadaan basah dan asam. Selain itu, lapisan tersebut
terputus dari udara langsung dan mendapat tekanan terus-menerus dari
lapisan atasnya.
Indonesia merupakan negara penghasil batu bara terbesar kelima di
dunia. Negara ini menjadi negara pengekspor batu bara terbesar di
dunia karena masih minimnya pemanfaatan batu bara di dalam negeri.
Negara tujuan ekspor batu bara indonesia adalah Hongkong, Tiwan,
China, Korea selatan, Jepang, India, Eropa, dan Italia.Penghasil batu
bara terbesar yaitu China, Amerika serikat, India, Australia, Indonesia,
Afrika selatan, jerman, polandia dll. Namun, China dan Amerika
hanya sedikit mengekspor batu bara karena kebutuhan dalam
negerinya sangat besar.
Di Indonesia batubara dimanfaatkan sebagai sumber energi.
Namun pemanfaatannya masih kalah dibandingkan dengan
pemanfaatan BBM (bahan bakar minyak). Padahal, cadangan batu
bara indonesia mencapai 19,3 milyar ton. Kendala pemanfaatan batu
bara di indonesia adalah minimnya sosialisasi tentang manfaat batu
bara dan BBM dinilai lebih praktis dan polusinya lebih sedikit
walauapun harganya lebih mahal.Ternyata, aplikasi penggunaan
batubara sendiri dapat digunakan selain sebagai bahan bakar termasuk
Bahan Bakar PLTU, pemanfaatan untuk energi listrik dan juga untuk
pembuatan produk-produk tertentu seperti:
1) Karbon aktif, yang digunakan pada saringan air dan pembersih
udara serta mesin pencucian darah.
2) Serat karbon, bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan
yang digunakan pada konstruksi, sepeda gunung dan raket
tenis.
3) Metal silikon, yang digunakan untuk memproduksi silikon dan
silan, yang berfungsi untuk membuat pelumas, bahan kedap
air, resin, kosmetik, shampo dan pasta gigi.
1) Bahan bangunan
Diatomea dicampur dengan bahan perekat, kemudian dicetak
tekan dapat dimanfaatkan sebagai bata ringan ataupun
wallboard. Bata cetak tekan dengan diberi pori-pori dapat
dimanfaatkan sebagai dinding peredam.
2) Bahan isolator/peredam panas
Karena sifatnya yang ringan, tidak terbakar, maka diatomea
dengan bahan perekat tertentu dapat dicetak sesuai dengan
bentuk dan ukuran. Salah satu penggunaannya untuk isolator
pipa gas/cairan yang menghasilkan panas.
3) Bahan penyaring/filter
Adanya SiO2 yang tak larut dalam air atau minyak, diatomea
dimanfaatkan sebagai penyaring air/minyak kelapa.
4) Bahan pemutih
Dicampur dengan bahan perekat, diatomea dimanfaatkan
sebagai bahan pemutih pada industri kertas, cat tembok ataupun
plamer/filler.
5) Bahan keramik
Diatomea sebagai salah satu sumber silika sebagai pencampur
bahan keramik disamping itu dimanfaatkan juga sebgai isolator
pada industri elektronik, katalisator dalam laboratorium kimia.
6) Bahan penggosok logam
Kandungan SiO2 yang tinggi, menyebabkan diatomea dapat
dipergunakan sebagai bahan penggosok logam.
III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA