3 Pasang Surut
Dikenal semi diurnal tides dengan dua kali pasang dalam sehari dan diurnal tides
dengan sekali pasang dalam sehari. Di lapangan sering dijumpai adanya campuran atau
kombinasi dua jenis pasang surut tersebut. Untuk mengelompokkan (klasifikasi) pasang
surut berdasar dominasi salah satu dari dua jenis pasang-surut tersebut dikenal bilangan
f (f-number) yaitu :
Jika f bernilai besar, maknanya adalah diurnal tide dominan. Sebaliknya jika f bernilai
kecil, menunjukkan semi diurnal tide lebih dominan. Selanjutnya klasifikasi keadaan
pasang surut di suatu tempat mengikuti batasan-batasan berikut ini.
3,0 f diurnal
Perlu dicatat bahwa tiap komponen pasang-surut (M2, S2,…) mempunyai periode tetap
untuk semua lokasi, amplitudo yang bervariasi dan selisih fase yang juga bervariasi dari
tempat ke tempat.
Muka air laut rata-rata atau lebih dikenal dengan Mean Sea Level (MSL) adalah rata-
rata nilai tinggi muka air laut selama pengamatan. Nilai tinggi muka air laut pada setiap
titik pengukuran selama pengamatan dihitung untuk mencari nilai rata-
rata pengukurannya. Pada perekaman data satelit, jarak antar rekaman ± 5 km,
sedangkan untuk rekaman data pada titik yang seharusnya sama, terdapat perbedaan
jarak ± 1 km per cycle. Secara teori, perekaman data per titik untuk
tiap cycle seharusnya sama. Namun karena banyak faktor dari kondisi lautan dan satelit
yang dinamis, maka terjadi perbedaan posisi titik pengamatan.
2.3.5. Metode pengamatan pasang surut
Melalui RAMPAS, dapat diperoleh nilai data ramalan pasang surut dan
residunya dengan menggunakan bantuan hari tengah pada bulan yang diamati, serta
nilai MSL, HHWL, dan LLWL. Diperoleh juga grafik pasang surutnya yang kemudian
dapat digunakan untuk mengetahui tipe pasang surut yang terjadi. Kegunaan rampas
adalah untuk memperoleh nilai data dari ramalan pasang surut dan residu dengan
menggunakan bantuan hari tengah pada bulan yang diamati, serta nilai MSL, HHWL,
dan LLWL. Diperoleh juga dari grafik pasang surutnya yang kemudian dapat digunakan
untuk mengetahui tipe pasang surut yang terjadi pada perairan yang sedang diamati
(Mihardja, 1989).
2.3.8. Data Pasang Surut Untuk Verifikasi Bathimetri
(belum nemu)
Daftar Pustaka
Mihardja, D. K. dan R. Setiadi. 1989. Analisis Pasang Surut di Daerah Cilacap dan
Surabaya, in Pasang Surut (editor: Otto R Ongkosongo dan Suyarso). Pusat
Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia. Jakarta.