Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1Aplikasi Pengolahan Nilai Sementara Mahasiswa
Aplikasi ini merupakan aplikasi yang berfungsi untuk membantu
penghitungan nilai mahasiswa. Aplikasi ini sangat cocok digunakan oleh dosen
dalam melakukan pengolahan nilai para mahasiswanya.

1.2Fitur-Fitur
Fitur-fitur yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah menghitung nilai rata-rata
kuis, menghitung nilai total yang kemudian akan dikategorikan menjadi A, B, C,
D dan E

1.3Alasan Pengujian
Alasan pengujian aplikasi ini adalah untuk mencari kelemahan, atau
kesalahan aplikasi, sehingga memastikan aplikasi bebas dari kesalahan.

1.4Metode yang digunakan


Metode yang digunakan dalam pengujian aplikasi adalah metode black
box dengan beberapa tipe testing diantaranya security, performa, dan usability
serta functionality. Selain itu data-data yang digunakan dalam pengujian aplikasi
berdasarkan prinsip Equivalent Partitioning, Boundary Value dan Error
Guessing.

BAB 2
1

METODE

2.1Black Box
Metode uji coba blackbox memfokuskan pada keperluan fungsional dari
software. Oleh karena itu blackbox memungkinkan pengembang software untuk
membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat
fungsional suatu program. Ujicoba blackbox bukan merupakan alternatif dari
ujicoba whitebox, tetapi merupakan pendekatan yang melengkapi untuk
menemukan kesalahan lainnya, selain menggunakan whitebox.
Uji coba blackbox berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa
kategori, diantaranya adalah:
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan performa
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi
Ujicoba blackbox diaplikasikan di beberapa tahapan berikutnya, karena
ujicoba blackbox dengan sengaja mengabaikan struktur kontrol sehingga
perhatiannya difokuskan pada informasi domain. Ujicoba didesain untuk dapat
menjawab pernyataan-pernyataan berikut:
1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik?
3. Apakah system secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu?
4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi
sistem?
Dengan mengaplikasikan ujicoba blackbox, diharapkan
menghasilkan sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut:

dapat

1. Kasus uji yang berulang, jika jumlahnya lebih dari 1 maka jumlah dari
uji kasus tambahan harus didesain untuk mencapai ujicoba yang cukup
beralasan.
2. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan atau
tidaknya satu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya
dengan suatu ujicoba yang spesifik.

2.2Type Testing
2

2.2.1 Security
Sebuah aplikasi harus aman digunakan, informasi yang bersifat privasi dan
sensitif tidak boleh tersebar. Aplikasi harus dapat menjaga kepercayaan pengguna
dengan memberi mereka keyakinan bahwa informasi pengguna berada pada
kondisi yang aman.
Pada aplikasi ini tidak terdapat sistem security berupa login untuk masuk
ke dalam sistem karena pada aplikasi ini tidak menggunakan database sehingga
data yang telah diproses tidak disimpan.

2.2.2 Performa
Performa
testing
mengacu
kepada
pendekatan
penilaian
CriterionReferenced Test atau acuan patokan, yaitu pengukuran keberhasilan
yang didasarkan atas penafsiran dari tingkahlaku (performance) berdasarkan
kriteria/standar penguasaan mutlak (relative tetap dan berlaku untuk semua
testee).
Pada aplikasi ini performa yang didapat yakni pemrosesan data yang tidak
banyak memakan waktu karena data yang disimpan hanya ditampung sementara
(menggunakan array) sehingga pemrosesan untuk mendapatkan hasil lebih cepat
dan mudah.

2.2.3 Usability, Functionality


Usability testing merupakan teknik yang digunakan untuk mengevaluasi
suatu aplikasi dengan menguji pada sisi pengguna (user). Hal ini dapat dilihat dari
kegunaan aplikasi tersebut bagi para pengguna, sehingga para pengguna perlu
dilibatkan dalam proses pengujian.
Dalam Aplikasi ini pengevaluasian terhadap keseluruhan aplikasi telah
dilakukan oleh pengguna dan hasil yang didapati yaitu tampilan program tidak
telalu rumit dan mudah digunakan dalam pengoperasiannya. Sehingga user yang
menggunakan aplikasi ini akan mengetahui tujuan dari pembuatan aplikasi
tersebut.
Functionality testing merupakan gagasan fungsi yang diciptakan atas
pembuatan suatu aplikasi .Dalam program ini fungsi utama yang ingin
ditunjukkan kepada pengguna (user) adalah mendapatkan hasil akhir dari setiap
nilai kuis, UTS dan nilai absensi. Yang hasilnya berupa hasil angka dan alphabet
yang rangenya sudah di tentukan sebelumnya.

2.3Data yang Digunakan


3

2.3.1 Equivalent Partitioning


Equivalence partioning merupakan metode ujicoba blackbox yang
membagi domain input dari program menjadi beberapa kelas data dari kasus
ujicoba yang dihasilkan. Kasus uji penanganan single yang ideal menemukan
sejumlah kesalahan (misalnya : kesalahan pemrosesan dari seluruh data karakter)
yang merupakan syarat lain dari suatu kasus yang dieksekusi sebelum kesalahan
umum diamati.
Equivalence partioning berusaha untuk mendefinisikan kasus uji yang
menemukan sejumlah jenis kesalahan, dan mengurangi jumlah kasus uji yang
harus dibuat. Kasus uji yang didesain untuk Equivalence partioning berdasarkan
pada evaluasi dari ekuivalensi jenis/class untuk kondisi input.
Class-class yang ekuivalen merepresentasikan sekumpulan keadaan valid
dan invalid untuk kondisi input. Biasanya kondisi input dapat berupa spesifikasi
nilai numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang berhubungan atau kondisi
boolean. Ekuivalensi class dapat didefinisikan dengan panduan berikut :Kondisi
input menspesifikasikan kisaran/range, maka didefinisikan 1 yang valid dan 2
yang invalid untuk equivalence class
1. Kondisi input memerlukan nilai yang spesifik, maka didefinisikan 1
yang valid dan 2 yang invalid untuk equivalence class.
2. Kondisi input menspesifikasikan anggota dari himpunan, maka
didefinisikan 1 yang valid dan 1 yang invalid untuk equivalence class.
3. Kondisi input adalah boolean, maka didefinisikan 1 yang valid dan 1
yang invalid untuk equivalence class.

2.4Pengujian Program Menggunakan Metode Equivalence


Partitioning
Pada
metode
pengujian
blackbox
berdasarkan
Equivalence
Partitioning,penulis menguji pada fitur penghitungan nilai rata kuis. Berikut ini
pengujian yang dilakukan.

2.4.1 Pengujian Pada Fitur Menghitung Nilai Rata Kuis

Program menerima masukan nilai kuis 1 , nilai kuis 2, nilai kuis 3, nilai
kuis 3 untuk menghasilkan nilai rata-rata kuis. Nilai rata-rata kuis dihasilkan dari
nilai kuis 1 ditambahkan nilai kuis 2 ditambahkan nilai kuis 3 kemudian dibagi 3.
Data yang dapat dimasukan dari tiap-tiap 3 nilai di atas mempunyai range
bernilai 0-100, sehingga dihasilkan 3 equivalence class sebagai berikut:
1. Nilai kurang dari 0
Pada pengujian pada kelas pertama ini data nilai 1, nilai 2 dan nilai 3,
sebagai contoh akan dimasukan data nilai -50. Hasil yang didapatkan dapat
dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1. Pengujian Fitur Menggunakan Equivalence Kelas 1


Pada gambar 2.1. menjelaskan pengujian pada fitur menghitung rata-rata
kuis dengan input nilai 1, nilai 2, nilai 3 masing-masing bernilai -50,
dihasilkan nilai rata kuis kosong. Dapat disimpulkan dengan nilai input -50
merupakan inputan nilai VALID dan program aplikasi tidak menghasilkan
error.
2. Nilai diantara 0 dan 100
Pada pengujian pada kelas pertama ini data nilai 1, nilai 2 dan nilai 3,
sebagai contoh akan dimasukan data nilai 90. Hasil yang didapatkan dapat
dilihat pada gambar 2.2.

.Gambar 2.2. Pengujian Fitur Menggunakan Equivalence Kelas 2

Pada gambar 2.2. menjelaskan pengujian pada fitur menghitung rata-rata


kuis dengan input nilai 1, nilai 2, nilai 3 masing-masing bernilai 90, dihasilkan
nilai rata kuis . Dapat disimpulkan dengan nilai input 90 merupakan inputan
nilai VALID dan program menghasilkan output yang diharapkan.
3. Nilai lebih dari 100
Pada pengujian pada kelas pertama ini data nilai 1, nilai 2 dan nilai 3,
sebagai contoh akan dimasukan data nilai 150. Hasil yang didapatkan dapat
dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Pengujian Fitur Menggunakan Equivalence Kelas 3


Pada gambar 2.3 menjelaskan pengujian pada fitur menghitung rata-rata
kuis dengan input nilai 1, nilai 2, nilai 3 masing-masing bernilai 150,
dihasilkan nilai rata kuis kosong. Dapat disimpulkan dengan nilai input 150
6

merupakan inputan
menghasilkan error.
2.4.2

nilai

INVALID,namun

program

aplikasi

tidak

Boundary Value

Boundary Value merupakan pilihan test case yang mengerjakan


nilai yang sudah ditentukan, dengan teknik perancangan test case
melengkapi test case equivalence partitioning yang fokusnya pada input
masukan nilai. Boundary Value fokusnya pada domain output hasil range
nilai.
Contoh penerapan pada nilai sementara mahasiswa

101 100

Gambar 2.4 Penerapan Nilai Sementara


Tes data input untuk batas bawah adalah { -1,0,1 } dan tes data input batas
atas adalah { 99,100,101 }. Jadi tes data input disini untuk menentukan mana
yang merupakan batas bawah suatu nilai dan mana pula batas atas suatu nilai.
2.5 Metode pengujian pada penghitungan fitur nilai rata kelas
Program menerima masukan nilai kuis 1 , nilai kuis 2, nilai kuis 3, nilai
kuis 3 untuk menghasilkan nilai rata-rata kuis. Nilai rata-rata kuis dihasilkan
dari nilai kuis 1 ditambahkan nilai kuis 2 ditambahkan nilai kuis 3 kemudian
dibagi 3.
Data yang dapat dimasukan dari tiap-tiap 3 nilai di atas mempunyai range
bernilai 0-100, sehingga dihasilkan 3 equivalence class sebagai berikut:
1. Nilai dari -1 dan 1
Pada percobaan range angka dari -1 dan 1 hasilnya INVALID, karena
disini ada angka yang bernilai -1. Sedangkan range yang ditentukan untuk
hasil yang valid itu hanya 0-100.

Gambar 2.5 Pengujian Pertama Boundary Value kelas 1

Gambar 2.6 Pengujian Kedua Boundary Value kelas 1

2. Nilai dari 99 dan 101

Pada percobaan range angka 99 dan 101 hasilnya yaitu INVALID,


karena range disini tidak seuai dengan range yang telah ditentukan untuk
hasil yang valid yaitu 0-100. Angka 101 disinilah yang menyebabkan
hasilnya tidak INVALID.

Gambar 2.7 Pengujian Pertama Boundary Value kelas 2

Gambar 2.8 Pengujian Kedua Boundary Value kelas 2

2.5.1

Error Guessy

Error Guessy adalah pengujian berdasarkan intuisi dari sisi


programmer. Dalam hal ini error guessy dimaksudkan untuk mengetahui
kemungkinan error yang terjadi ketika program di uji coba.
Contoh error guessy pada aplikasi ini adalah programmer mencoba
memasukkan (menginput) karakter secara acak berdasarkan intuisi
programmer, misalnya dalam menghitung rata-rata nilai kuis dimasukkan
inputan dalam bentuk huruf maupun karakter khusus begitu juga dalam
menghitung nilai total.
Seperti contoh dibawah ini diuji dengan masukan berupa tanggal
dan masukkan berupa kata.

Gambar 2.9 Pengujian Pertama Error Guessy


Gambar 2.10 Pengujian Kedua Error Guessy

BAB 3
PEMBAHASAN

3.1

Screen Shoot Aplikasi

10

Gambar 3.1 Tampilan Aplikasi

3.2Tabel Pengujian
Berikut ini adalah hasil dari table pengujian menggunakan tipe testing
equivalence class :
Tabel 3.1
No
.
1

Data Uji
Nilai rata kuis
=average nilai
Nilai<0

Input
Nilai1=
-50
Nilai2=
-50
Nilai3=
-50

Hasil tes
Diharapkan
Tidak
mengeluarkan
nilai rata-rata
total.

11

Output

Kesimpulan

Tidak
mengeluarkan
nilai rata-rata
total.

Hasil input
data valid

Nilai rata kuis


=average nilai
0<nilai<100

Nilai rata kuis


= average nilai
Nilai>100

Nilai1
90
Nilai2
90
Nilai3
90
Nilai1
150
Nilai2
150
Nilai3
150

=
=

Hasil
perhitungan
nilai rata-rata

Perhitungan
nilai rata-rata
total = 90

Hasil input
data valid

Tidak
mengeluarkan
nilai rata-rata
total.

Tidak
mengeluarkan
nilai rata-rata
total.

Hasil input
data valid

=
=
=
=

Berikut ini adalah table hasil pengujian untuk Boundary Value Analysis :
Tabel 3.2
No
1

Data Uji
Nilai rata kuis
=average nilai
Nilai<0

Nilai rata kuis


=average nilai
Nilai>0

Nilai rata kuis


=average nilai
Nilai>0

Nilai rata kuis


=average nilai
Nilai>0

Input
Nilai1
-1
Nilai2
-1
Nilai3
-1
Nilai1
1
Nilai2
1
Nilai3
1
Nilai1
99
Nilai2
99
Nilai3
99
Nilai1
101
Nilai2
101
Nilai3
101

=
=
=
=
=

Hasil tes
diharapkan
Tidak
mengeluarkan
nilai rata-rata
total.

Output

Kesimpulan

Tidak
mengeluarkan
nilai rata-rata
total.

Hasil input
data valid

Hasil
perhitungan
nilai rata-rata

Perhitungan
nilai rata-rata
total = 1

Hasil input
data valid

Hasil
perhitungan
nilai rata-rata

Perhitungan
nilai rata-rata
total = 99

Hasil input
data valid

Tidak
mengeluarkan
nilai rata-rata
total.

Tidak
mengeluarkan
nilai
total
rata-rata

Hasil input
data invalid

=
=
=
=
=
=
=

Berikut ini adalah table hasil pengujian untuk Error Geussing :


Tabel 3.3
No
1

Data Uji
Nilai

rata

Input
Nilai1

Hasil tes
diharapkan
Tidak

12

Output
Perhitungan

Kesimpulan
Hasil

input

kuis diinput
dengan data
tanggal
Nilai
rata
kuis diinput
dengan data
string

12/01/2012
Nilai2 = 10
Nilai3 = 90
Nilai1 = aku
Nilai2=
kamu
Nilai3
=
mana

mengeluarkan
nilai rata-rata
total.
Tidak
mengeluarkan
nilai rata-rata
total.

nilai
ratarata total =
37.33
Perhitungan
nilai
ratarata total = 0

data invalid

Hasil input
data invalid

3.3 Perbandingan Hasil Pengujian dengan Data menggunakan metode


Equivalent Partitioning, Boundary Value dan Error Gessing.
Hasil perbandingan pengujian aplikasi dengan ketiga metode yang sudah
dilakukan disajikan dalam table berikut ini.
Tabel 3.4
Metode yang Digunakan
Equivalent Partitioning
Boundary Value
Error Guessing

Hasil
Tidak menemukan kesalahan
Tidak menemukan kesalahan
Menemukan Kesalahan

13

BAB 4
KESIMPULAN
4.1Hasil Pengujian
Dengan membandingkan hasil pengujian dengan ketiga metode tersebut
ditemukan hasil yang diharapkan yaitu ditemukannya kelemahan aplikasi
dengan metode Error Guessing dan tidak ditemukannya kesalahan pada kedua
metode lainnya.

4.2Hasil Perbandingan
Perbandingan hasil pengujian dengan ketiga metode yang sudah
dilakukan, hanya metode Error Guessing saja yang menemukan kelemahan
aplikasi.

4.3Aplikasi Siap di Implementasikan atau Tidak


Setelah dilakukan pengujian pada aplikasi pengolahan nilai sementara
mahasiswa, dapat disimpulkan bahwa aplikasi ini tidak layak untuk digunakan.

14

BAB 5
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://ayuliana_st.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26375/Pertemuan
+05+-+(BlackBox+Testing).pdf, diakses tanggal 18 April 2013
[2] http://aderusliana.wordpress.com/2007/11/05/konsep-dasar-evaluasi-hasilbelajar/ diakses tanggal 18 April 2013
[3] ml.scribd.com/doc/62011902/Usability-Testing diakses tanggal 18 April
2013
[4] www.elen.ktu.lt/~rsei/PT/Softtesting.ppt
2013

15

diakses tanggal 18 April

Disusun oleh :
Akhmad fauzi

(14109359)

Andry Yudha Prawira

(15109863)

Fauzan Ramadhan

(16109457)

Dinda Prasetia

(13109873)

Nova Tiyas Nindita

(16109193)

Salamun Hasan

(11109725)

Syahroni

(14109604)

Swesti mahardini

(14109642)

4 KA 01

Universitas Gunadarma
2013
16

Anda mungkin juga menyukai