Anda di halaman 1dari 8

TOGA - Tanaman Obat keluarGA, Macam dan Manfaatnya sebagai Obat

Herbal
07.21 Chia Ie 2 comments

Daun Dewa-Gynura_divaricata
Woman And Mom... Saat Anak dan Suami sakit, hal yang paling mudah solusi yang sering
kita lakukan adalah membawa ke dokter atau beli obat warung atau obat apotik, dimana
hampir semua jenis obat tersebut berbahan kimia dan berefek samping. Kenapa tidak kita
coba menanam TAnaman Obat keluarGA di pekarangan atau Pot-pot kecil dirumah ?
disamping murah dan mudah juga dengan menggunakan TOGA/Herbal efek sampingnya
kecil sekali yang artinya AMAN DIKONSUMSI SEBAGAI OBAT, memang khasiatnya dan
efek pengobatannya tidak se"cespleng" (langsung terasa -red) seperti obat kimia tetapi bila
kita rutin menggunakannya hasil pengobatannya lebih berkala (step by step) ke arah SEHAT.
Dalam kesempatan ini saya juga sedang belajar menanam TOGA di rumah dan membagi
informasi tentang apa yang saya pelajari, mudah-mudahan bermanfaat.
Tanaman obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budi daya rumahan yang
berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di
halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman
yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.
Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat,
khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga
(TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun
dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara
mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.

Sejarah
Pada zaman Mesir kuno (Tahun 2500 Sebelum Masehi), para budak diberi ransum bawang
untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi
pada masa itu. Sejak itulah catatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan berbagai
khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang mesir kuno. Sejumlah besar resep
penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala penyakit dan
diagnosanya tercantum dalam (Papyrus Ehers). Pada saat itu, para pendeta Mesir kuno telah
melakukan dan mempraktekkan pengobatan herbal.
Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman obat
yaitu Hyppocrates (Tahun 466 Sebelum Masehi),Theophrastus (Tahun 372 Sebelum Masehi)
dan Pedanios Dioscorides (Tahun 100 Sebelum Masehi) membuat himpunan keterangan
terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica. Orang-orang Yunani kuno
juga telah melakukan pengobatan herbal. Mereka menemukan berbagai tanaman obat baru,
seperti rosemary dan lavender pada saat mengadakan perjalanan ke berbagai daratan lain.

Tanaman obat Bangsa China berlangsung sekitar 3.000 tahun yang lalu, ketika muncul
penyembuhan kerapuhan tulang oleh dukun Wu. Pada waktu itu, penyakit ini diyakini
disebabkan oleh kekuatan jahat, sehingga menurut dukun Wu diperlukan obat dari tanaman
untuk mengusir kekuatan jahat itu. Bahkan, bahan penyembuhan tertua dalam sejarah telah
ditemukan di China, di mana makam seorang bangsawan Han ditemukan untuk menyimpan
data medis yang ditulis pada gulungan sutra. Gulungan sutra berisi daftar 247 tumbuhtumbuhan dan bahan-bahan yang digunakan dalam menyembuhkan penyakit.
Di Inggris, penggunaan tanaman obat dikembangkan bersamaan dengan didirikannya biarabiara di seluruh negeri. Setiap biara memiliki tamanan obat masing-masing yang digunakan
untuk merawat para pendeta maupun para penduduk setempat. Pada beberapa daerah,
khususnya Wales dan Skotlandia, orang-orang Druid dan para penyembuh Celtik
menggunakan obat-obatan dalam perayaan agama dan ritual mereka. Pengetahuan tanaman
obat semakin berkembang dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, sehingga
penulisan mengenai Tanaman-Tanaman Obat dapat dilakukan.
Sekitar tahun 1630, John Parkinson dari London menulis mengenai tanaman obat dari
berbagai tanaman. Nicholas Culpepper ( 1616-1654 ) dengan karyanya yang paling terkenal
yaitu The Complete Herbal and English Physician, Enlarged, diterbitkan pada tahun 1649.
Pada tahun 1812, Henry Potter telah memulai bisnisnya menyediakan berbagai tanaman
obat dan berdaganglintah. Sejak saat itu banyak sekali pengetahuan tradisional dan cerita
rakyat tentang tanaman obat dapat ditemukan mulai dari Inggris, Eropa, Timur Tengah, Asia,
dan Amerika, sehingga Potter terdorong untuk menulis kembali bukunya Potters
Encyclopaedia of Botanical Drug and Preparatians, yang sampai saat inipun masih
diterbitkan. Tahun 1864, National Association of Medical Herbalists didirikan dengan
tujuan mengorganisir pelatihan para praktisi pengobatan secara tradisional, serta
mempertahankan standar-standar praktek pengobatan.

Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung


ribuan tahun yang lalu. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus
Rontius (1592 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae
Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti,
tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh N.A. van
Rheede tot Draakestein (1637 1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada
tahun 1888 didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun
Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam
tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan
publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.

Pemanfaatan Tanaman Obat keluarGA (TOGA)


Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat dimanfaatkan sebagai obat.
Bagian tanaman terdiri dari bagian daun, kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian
akarnya.

DAUN
NAMA TANAMAN

KHASIAT dan MANFAAT

Daun dewa Gynura_divaricata)

Muntah darah dan payudara bengkak

Daun Seledri

Tekanan darah tinggi

Daun Belimbing

Tekanan darah tinggi

Daun Kelor

Panas Dalam dan Demam

Daun Bayam Duri

Kurang Darah

Daun Kangkung

Susah Tidur/Insomnia

Daun Saga (Abrus precatorius)

Batuk dan sariawan

Daun Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour)

Penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin)

Daun Landep (Barleriae prionitis L.)

Rematik

Daun Miana (Coleus atropurpureus


Bentham)

Wasir

Daun Pepaya (Carica papaya L.)

Demam dan Disentri

Daun Jintan (Trachyspermum


Batuk, Mules dan Sariawan
roxburghianum syn. Carum roxburghianum)
Daun Pegagan (Cantella asiatica Urban)

sariawan dan bersifat astringensia (mampu


membasmi bakteri)

Daun Blustru (Luffa cylindrice Roem)

Peluruh Air Seni/Susah Kencing

Daun Kemuning (Murrayae paniculata


Jack)

Penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin)

Daun Murbei (Morus indica Rumph)

Peluruh Air Seni/Susah Kencing

Daun Kumis kucing (Orthosiphon


stamineus Benth)

Peluruh Air Seni/Susah Kencing/Ginjal

Daun Sirih (Chavica betle L.)

Batuk, antiseptika (membunuh


mikroorganisme berbahaya), dan obat
kumur

Daun Randu (Ceiba pentandra Gaerth)

Mencret dan Obat Kumur (Bau Mulut)

Daun Salam (Eugenia polyantha Wight)

Sakit Perut/Mules/Mencret
bersifat astringensia

Daun Jambu biji (Psidium guajava L.)

Sakit Perut/Mules/Mencret
bersifat astringensia

Daun Sukun (Arthocarpus communis)

ginjal, jantung, liver, sakit gigi,pencernaan,


menurunkan kolesterol, asam urat

BATANG
NAMA TANAMAN

KHASIAT dan MANFAAT

Kayu manis (Cinnamomum burmanii)

Penyakit batuk dan sesak napas,


nyeri lambung, perut kembung,
diare, rematik, dan menghangatkan lambung

Dadap ayam (Erythrina varigata


Linn.Var.orientalis)

Asma

Pulasari (Alyxia stellata Roem)

Perut Kembung

Brotawali (Tonospora rumphii Boerl)

Demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis,


dan Diabetes

Kemukus (Piper cubeba L.)

Obat radang selaput lendir saluran kemih

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai


sebagai obat kumur

Delima (Punice granatum L.)

Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika)

BUAH
NAMA TANAMAN

KHASIAT dan MANFAAT

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Penyakit demam, batuk kronis,


kurang darah,
menghentikan kebiasaan merokok,
menghilangkan bau badan,
menyegarkan tubuh, dan
memperlancar buang air kecil

Cabai merah (Capsicum annuum L.)

Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk


angin

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)

Penyakit batuk, melegakan napas, dan


mencairkan dahak

Mengkudu (Morinda citrifolia)

penyakit radang usus,


susah buang air kecil,
batuk,
amandel, difetri, lever,
sariawan, tekanan darah tinggi,
dan sembelit

Kemukus (Piper cubeba L.)

Obat radang selaput lendir saluran kemih

Kapulaga (Elettaria cardamomum


Maton)
dan
ketumbar (Coriandrum sativum L.)

Obat antikembung

BIJI
NAMA TANAMAN

KHASIAT dan MANFAAT

Kecubung (Datura metel)

penyakit asma, bisul, dan anus turun (Turun Bero)

Kapur barus (Dryobalanops


aromatica Gaertn)

gangguan pencernaan

Pinang (Areca catecha L.)

Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat


antelmentika, terutama terhadap cacing pita

Kedawung (Parkia biglobosa


Bentham)

Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan


bersifat astringensia

Pala (Myristica)

Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia


setempat terhadap saluran pencernaan,
bahan obat pembius,
menyebabkan rasa kantuk,
dan memperlambat pernapasan

Jamblang (Eugenia cumini


Merr)

Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit


kencing manis (diabetes)

AKAR
NAMA TANAMAN

KHASIAT dan MANFAAT

Pepaya (Carica papaya L.)

Obat Cacing

Aren (Arenga pinnata Merril)

Melancarkan Buang Air Seni/Peluruh Kencing

Pule pandak (Rauwolfia


serpentina Benth)

Obat antihipertensi dan gangguan neuropsikhiatrik,


seperti tekanan darah tinggi

UMBI atau RIMPANG


NAMA TANAMAN

KHASIAT dan MANFAAT

Bangle (Zingiber purpureum


Roxb.)

Mengobati sakit kepala, susah buang air besar,


nyeri pada perut, sakit kuning,
perut kembung, dan
melangsingkan tubuh

Jahe (Zingiber officinale Rosc.)

Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang,


asma,
muntah, dan nyeri otot

Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan


Kencur (Kaempferia galanga L.) keringat,
dan mengeluarkan dahak
Kunyit (Curcuma domestica
Val.)

Mengobati diare, masuk angin, hepatitis,


dan kejang-kejang

Lempuyang (Zingiber zerumbet)

Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri,


dan diare

Lengkuas (Languas galanga


L.Stunzt)

Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti


bakteri

Temu giring (Curcuma heynaena Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan
Val.)
tubuh
Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.)

Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan


memperkuat sekresi empedu

Temu hitam (Curcuma


aeroginosa Roxb.)

obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan


memperlancar peredaran darah

Alang-alang (Imperata cylindrica


Obat untuk memperlancar air seni (diuretik
Beav.)

Faktor peningkatan penggunaan tanaman obat


Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor,
yaitu :
1. Pada umumnya, harga obatobatan buatan pabrik yang sangat mahal, sehingga
masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih murah.
2. Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan
dengan obat buatan pabrik.
3. Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya
menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. Artinya, pembuatan obatobatan
pabrik menggunakan rumuskimia yang telah disentetis dari kandungan bahan alami
ramuan tradisional.

Perawatan tanaman obat.


Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik
sebagai bumbu dapur atau bahan obat.
Perlakuan khusus dalam budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan
untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum. Kegiatan pemupukan dan
pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan. Kegiatan ini sangat erat hubungannya
dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau pestisida. Pemakaian
bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik tanah maupun air, dan yang paling
berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.
Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan
kimia. Sistem ini dikenal dengan istilah pertanian organik. Dalam budi daya tanaman obat
dapat dimanfaatkan pupuk organik untuk menambah unsur hara mineral yang dibutuhkan
tanaman. Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah pupuk kandang, bokhasi,
kompos, humus, sampah dapur, dan serasah daun. Selain itu, sebagai bahan pengendalihama
penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti
tanaman babadotan (Ageratum conyzoides), sirsak, lantana, dan daun tembakau.
Demikian Woman And Mom.. Sharing dan Informasinya, mungkin kita tidak perlu menanam
semuanya, cukup yang mudah saja dan paling banyak intensitasnya kita gunakan, dan lagi
tanaman-tanaman ini sering kita temui sebagai tanaman semak yang kadang kita tidak ketahui
manfaatnya, maka dengan demikian semoga Woman and Mom.. menjadi lebih peka akan
tanaman semak yang ada disekeliling lingkungan kita.

Anda mungkin juga menyukai