Anda di halaman 1dari 5

Lunturnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional

Oleh : Dodik Hermawan/164140314111022

Bahasa merupakan unsur yang sangat vital dalam berkomunikasi, yaitu sebagai alat komunikasi yang
paling utama. Bahasa mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dalam
melaksanakan hubungan social dengan sesamanya, manusia sudah menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi sejak berabad-abad silam. Bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa criteria
logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi formal penggunaan
bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama dan pemakaiannya sering menggunakan bahasa baku.
Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku diantaranya disebabkan oleh adanya gejala
bahasa seperti interferensi, dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi.
Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Sedangkan berbahasa yang baik pada
kondisi tidak resmi tidak mengikat kaidah bahasa didalamnya.

Seiring dengan perkembangan zaman, pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan seharihari maupun dunia intertaiment mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja yang
dikenal sebagai bahasa gaul. Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa
untuk pergaulan. Istilah tersebut muncul pada akhir than 1980-an. Pada saat itu bahasa gaul dikenal sebagai
bahasanya anak jalanan yang disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Sehubungan
dengan semakin maraknya penggunaan bahasa gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat modern, perlu
adanya tindakan dari semua pihak yang peduli terhadap eksistensi bahasa Indonesia yang merupakan bahasa
nasional, bahasa persatuan, dan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan. Dalam konteks masa kini bahasa
gaul merupakan dialek bahasa Indonesia non-formal yang terutama digunakan disuatu daerah atau komunitas
tertentu.

Saat ini masyarakat sudah mulai mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing dalam
pemakaian bahasa sehari-hari. Tentu dalam konteks pembicaraan non-formal alias bahasa gaul, hal ini tidak
menjadi suatu masalah yang signifikan, namun yang disayangkan pemakaian bahasa gaul juga biasa terjadi
pada sebuah forum ilmiah, media massa, kuliah, seminar dan forum formal lain. Jika kita menilik apa
penyebab utama mengapa fenomena ini terjadi adalah kebiasaan bangsa Indonesia pada umumnya yang
mengagungkan semua hal yang berbau internasional, luar negeri, atau dapat dibilang berbau barat. Dengan
kata lain, secara kasar bangsa Indonesia kurang bangga dengan bahasa dan budayanya sendiri. Pemakaian
bahasa dan budaya asing dirasa lebih keren dan dapat diterima dalam pergaulan.

Fenomena negatif yang masih sering terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, yaitu banyak
orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya menggunakan bahasa Inggris, walaupun
mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing
(Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai bahasa Indonesia.
Menganggap remeh bahasa Indonesia merasa dirinya lebih pandai daripada yang lain karena telah menguasai
bahasa asing (Inggris) dengan fasih, walaupun penguasaan bahasa Indonesianya kurang sempurna.

Fenomena ini terkesan menelanjangi identitas kebangsaan kita. Seakan bahasa Indonesia tidak bisa
terlihat lebih baik dibanding pemakaian bahasa asing, dalam kasus ini bahasa Inggris. Mungkin dengan
adanya tuntutan hidup di era globalisme, maka masyarakat dituntut pula untuk dapat bergaul secara global.
Namun pada akhirnya dalam pergaulannya, masyarakat kehilangan identitas kebangsaannya, yakni bahasa
Indonesia. Hal tersebut semakin mendekatkan kita pada detik-detik pudarnya bahasa persatuan kita,

Sebagai warga negara Indonesia yang baik, sepantasnyalah bahasa Indonesia itu dicintai dan dijaga.
Bahasa Indonesia harus dibina dan dikembangkan dengan baik karena bahasa Indonesia itu merupakan salah
satu identitas atau jati diri bangsa Indonesia. Setiap orang Indonesia patutlah bersikap positif terhadap bahasa
Indonesia, janganlah menganggap remeh dan bersikap negatif. Setiap orang Indonesia mestilah berusaha
agar selalu cermat dan teratur menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa yang baik dan benar
sebaiknya diajarkan sejak kecil. Karena biasanya seorang anak mudah sekali untuk meniru apa saja yang
didengarkannya. Dalam lingkungan remaja juga mempunyai andil yang sangat besar untuk menggunakan
bahasa indoensia yang baik sehingga akan menciptakan etika komunikasi yang baik.

Penggunaan bahasa yang baik dapat mempermudah dalam menyampaikan informasi atau pendapat
yang diinginkan. Orang lain akan mengerti apa yang menjadi maksud dan tujuan kita. Dalam kehidupan
sehari-hari seharusnya menggunakan tata bahasa yang baik supaya terbiasa untuk berkomunikasi secara
efektif. Dari fenomena yang disebutkan diatas, adanya bahasa gaul juga sangat mempengaruhi etika
seseorang dalam berkomunikasi. Mahasiswa cenderung menyukai bahasa gaul dari pada menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar supaya terlihat lebih modern dan mulai lunturlah kecintaan pada
bahasa Indonesia.

Tanggung jawab terhadap perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa
Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan tertatur kacaunya bahasa Indonesia merupakan
tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga negara Indonesia yang baik. Setiap warga negara

Indonesia harus bersama-sama berperan serta dalam membina dan mengembangkan bahasa Indonesia itu ke
arah yang positif.

Solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan menggalakkan pemakaian bahasa Indonesia yang baik
dan benar minimal pada fasilitas publik yang sering dilihat masayarakat luas. Sehingga bahasa Indonesia
dapat lebih populer di mata masyarakat sendiri. Meskipun solusi tersebut dirasa sulit untuk diterapkan secara
langsung, namun hendaknya dilakukan secara bertahap, mulai dari yang paling mudah terlebih dahulu.
Pemerintah harus dapat menyadarkan masyarakat betapa pentingnya kita menjaga bahasa Indonesia yang
dapat diterapkan melalui kebijakan-kebijakan strategis, karena pemerintah dalam hal ini menjadi regulator di
negara ini. Inti awalnya adalah bagaimana bahasa Indonesia dapat dipakai secara luas dan baik di tempat
umum, media massa, dan merk dagang. Sehingga secara tidak langsung masyarakat dapat mengetahui mana
bahasa yang baik dan tidak.

Lain halnya dalam bidang destinasi pariwisata maupun perhotelan, selain bangga dan tetap
melestarikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, bahasa asing seperti bahasa inggris yang
dianggap sebagai bahasa internasional juga harus dipahami dengan baik mengingat pengunjung pariwisata di
Indonesia tidak hanya masyarakat local saja, banyak pula terdapat masyarakat mancanegara. Walaupun
begitu, bahasa gaul sebaiknya tidak digunakan. Komunikasi dengan pengunjung menggunakan bahasa yang
baik dan benar dapat menunjukkan keramahan sebagai ciri khas bangsa Indonesia. Bahasa yang formal
menunjukkan etika yang baik berupa rasa menghormati dan sopan santun terhadap tamu yang sedang
berkunjung.

Dalam meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan cara membiasakan pada
kehidupan sehari-hari dimanapun kita berada. Pada awalnya memang sulit tetapi bila dilakukan secara terus
menerus akan mencinpatakan sopan santun yang baik dalam etika berkomunikasi.orang lain akan melihat
dan menilai bagaimana orang menyampaikan sesuatu dengan bahasa baik. Bila hal tersebut terus dilakukan,
maka akan menimbulkan nilai dan etika berkomunikasi dengan baik. Sebaliknya bila seseorang berbicara
sembarangan dan tidak beraturan, maka orang lain yang mendengar akan beranggapan bahwa orang tersebut
tidak bermoral.

Kata-kata yang digunakan seseorang dapat mencerminkan kemampuan berfikir dan tingkat
kepribadiannya. Kepribadin seseorang yang baik dapat memilih apa saja yang diucapkan dan dibicarakan.
Tidak berlebihan jika seseorang yang pandai berbahasa Indonesia, Ia akan merasa diterima dan dihargai oleh
berbagai kalangan.

Seiring dengan perkembangan zaman khususnya di negara Indonesia semakin terlihat pengaruh yang
diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa
gaul oleh masyarakat luas menimbulkan dampak negative terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai
identitas bangsa pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Dewasa ini, masyarakat sudah banyak yang
memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa
gaul.
Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas dimasyarakat, seharusnya kita
menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
Dalam pergaulan internasional, bahasa Indonesia mewujudkan identitas bangsa Indonesia. Seiring dengan
munculnya bahasa gaul dalam masyarakat, banyak sekali dampak atau pengaruh yang ditimbulkan oleh
bahasa gaul terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa.

Bahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Jika generasi bangsa ini semakin
tenggelam dalam pembentukan bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin
berat dalam memanggul bebannya bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan
pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pengaruh tersebut.
Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai
meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas dimasyarakat sudah
banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia yang
tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan
dan menciptakan bahasa gaul dimasyarakat.

Bahasa Indonesia masih sangat muda usinya dibandingkan dengan bahasa lainnya, tidak
mengherankan apabila dalam sejarah pertumbuhannya bahasa asing lebih maju. Seperti kita ketahui bahwa
perkembangan ilmu pengetahuan dewasa ini dikuasai oleh bangsa-bangsa barat. Merupakan hal wajar
apabila bahasa barat yang menyertai penyebaran ilmu pengetahuan ke seluruh dunia. Indonesia sebagai
Negara yang baru berkembang tidak mustahil menerima pengaruh dari Negara asing. Kemudian masuklah ke
dalam bahasa Indonesia istilah-istilah kata asing karena memang makna yang dimaksud kata asing tersebut
belum ada artinya dalam bahasa Indonesia. Dengan demikian timbul anggapan mampu berbahasa inggris
atau bahasa asing merupakan ukuran derajat seseorang. Akhirnya motivasi untuk belajar menguasai bahasa
asing lebih tinggi daripada belajar dan menguasai bahasa Indonesia.

Selain itu, maraknya pemakaian jalur komunikasi yang murah, efisien dapat melahirkan dampak
negative dalam penggunaan tata bahasa. Penyebabnya adalah kurangnya kecintaan terhadap bahasa
Indonesia baku. Namun, tidak semua remaja menggunakan bahasa gaul ini. Pada umumnya yang
menggunakan adalah remaja yang ingin dianggap keren dan tenar dikalangan teman-temannya. Mereka
menganggap berbahasa gauladalah keren, padahal dimata remaja lain gaya bahasa mereka adalah berlebihan
(alay).

Sebenarnya ini adalah tugas orang tua dan guru untuk memperhatikan perkembangan bahasa anakanaknya. Karena sangat berbahya jika anak kecil menggunakan gaya bahasa gaul. Mereka bisa menuliskan
dan mengucapkannya hingga remaja nanti, sehingga mereka tidak mengetahui yang manakah bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Bisa saja karena mereka terlalu sering menggunakan bahasa gaul karena
ingin tenar, lalu mereka mengucapkannya didepan guru, menuliskan pada lembar jawaban ulangan essai dan
menggunakannya ketika berpidato. Oleh sebab itu, pengawasan bahasa sejak dini sangat penting dilakukan.
Jangan sampai terbawa pengaruh yang buruk, yang membuat mereka menggunakan bahasa Indonesia yang
buruk pula.

Masyarakat Indonesia yang menggunakan bahasa gaul, singkatan-singkatan dalam berkomunikasi


sehari-hari merupakan penyimpangan dari penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Hal ini
dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Kurangnya kesadaran untuk
mencintai dan menggunakan bahasa Indonesia sendiri akan berdampak lunturnya atau hilangnya bahasa
Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja. Apalagi dengan maraknya
dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul dimedia masa dan elektronik, membuat remaja semakin
sering menirukan dikehidupa sehari-hari. Hal ini sangat mungkin terjadi karena remaja suka menirukan halhal yang baru.

Sumber :
Alatas,dkk,2006.penggunaanragambahasagauldikalanganremaja.
Chaer. 2000. Bahasa Indonesia, Antara Variasi dan Penggunaan. www.bahasa-indonesia-antara-variasi-danpenggunaan.14 November 2016

Anda mungkin juga menyukai

  • Poc Thorax
    Poc Thorax
    Dokumen1 halaman
    Poc Thorax
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bronis
    Bronis
    Dokumen2 halaman
    Bronis
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Pengertian
    Pengertian
    Dokumen1 halaman
    Pengertian
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uts Etika Dan Courtesy
    Uts Etika Dan Courtesy
    Dokumen18 halaman
    Uts Etika Dan Courtesy
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Definisi Pneumonia
    Definisi Pneumonia
    Dokumen7 halaman
    Definisi Pneumonia
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bronis
    Bronis
    Dokumen2 halaman
    Bronis
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Aki
    Aki
    Dokumen14 halaman
    Aki
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uu
    Uu
    Dokumen2 halaman
    Uu
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • PP
    PP
    Dokumen2 halaman
    PP
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Nusantara Sehat (Nur Harirotus S)
    Nusantara Sehat (Nur Harirotus S)
    Dokumen11 halaman
    Nusantara Sehat (Nur Harirotus S)
    Nur Harirotus Sa'diyah
    100% (1)
  • Makalah Kenakalan Remaja Reyvo
    Makalah Kenakalan Remaja Reyvo
    Dokumen12 halaman
    Makalah Kenakalan Remaja Reyvo
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Surat 2
    Bentuk Surat 2
    Dokumen10 halaman
    Bentuk Surat 2
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uu
    Uu
    Dokumen2 halaman
    Uu
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Kebijakan Pemerintah (Nur Harirotus S)
    Kebijakan Pemerintah (Nur Harirotus S)
    Dokumen8 halaman
    Kebijakan Pemerintah (Nur Harirotus S)
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Artikel Wisata Jombang
    Artikel Wisata Jombang
    Dokumen4 halaman
    Artikel Wisata Jombang
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Surat 2
    Bentuk Surat 2
    Dokumen10 halaman
    Bentuk Surat 2
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fisika
    Laporan Fisika
    Dokumen2 halaman
    Laporan Fisika
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • DIAGRAM PENYEBAB DAN AKIBAT
    DIAGRAM PENYEBAB DAN AKIBAT
    Dokumen3 halaman
    DIAGRAM PENYEBAB DAN AKIBAT
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • JEMBATAN RANGKA BATANG
    JEMBATAN RANGKA BATANG
    Dokumen11 halaman
    JEMBATAN RANGKA BATANG
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • PANTAI
    PANTAI
    Dokumen11 halaman
    PANTAI
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uts Etika Dan Courtesy
    Uts Etika Dan Courtesy
    Dokumen18 halaman
    Uts Etika Dan Courtesy
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fisika Tutus
    Laporan Fisika Tutus
    Dokumen5 halaman
    Laporan Fisika Tutus
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bench Marking
    Bench Marking
    Dokumen3 halaman
    Bench Marking
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Cinet
    Makalah Cinet
    Dokumen11 halaman
    Makalah Cinet
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Petunjuk Teknis Desain Jembatan
    Petunjuk Teknis Desain Jembatan
    Dokumen3 halaman
    Petunjuk Teknis Desain Jembatan
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • K Loning
    K Loning
    Dokumen6 halaman
    K Loning
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bench Marking
    Bench Marking
    Dokumen3 halaman
    Bench Marking
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat