Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

ANGKA KEMATIAN IBU

Disusun oleh :

Nur Harirotus Sadiyah/P27820716011


DIV Keperawatan Gawat Darurat tingkat II

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA


PRODI DIV KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2017/2018
1
KATA PENGANTAR

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan dan
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Mata Kuliah Keperawatan Maternitas dengan baik sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.

Ucapan terima kasih tidak lupa kami sampaikan kepada dosen pembimbing mata
kuliah ini, untuk rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah ini, tugas yang kami laksanakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita
pelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar,
terutama pada mata kuliah Keperawatan Maternitas.

Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari kata sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat
belajar bersama demi kemajuan bersama.

Surabaya, 12 September 2017

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Cover ................................................................................................................ i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar isi ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Angka Kematian Ibu Tahun 2016 ....................................................... 6
2.2 Penyebab Tingginya AKI di Indonesia ............................................... 8
2.3 Akibat yang Ditimbulkan dari Tingginya AKI ................................... 9
2.4 Cara Mengurangi Risiko Kematian Ibu .............................................. 10
2.5 Peran Perawat dalam Meminimalisir AKI .......................................... 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 13
3.2 Saran ................................................................................................... 13
Daftar Pustaka .................................................................................................. 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia mengalami proses
kehamilan. Sebagian besar kehamilan berlangsung dengan aman. Namun, sekitar
15% ibu hamil dapat menderita komplikasi yang mengancam jiwa ibu.
Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun.
Dari jumlah ini diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika subsahara, 10% di
negara berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di negara-negara maju
(Winkjosastro 2008, h.53).

World Health Organisation (WHO) menyebutkan bahwa kematian ibu


dikawasan Asia Tenggara menyumbang hampir 1/3 jumlah kematian ibu yang
terjadi secara global. Sebanyak 98% dari seluruh kematian ibu di kawasan ini
adalah terjadi di India, Bangladesh, Indonesia, Nepal, dan Myanmar.

Tingginya angka kematian ibu dapat menunjukkan masih rendahnya


kualitas pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator
keberhasilan derajat kesehatan suatu wilayah. Untuk itu suatu pemerintahan
berupaya bahu membahu membuat berbagai strategi untuk akselerasi
menurunkan AKI di wilayahnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2016?
2. Mengapa angka kematian ibu di Indonesia masih cukup tinggi?
3. Apakah akibat yang ditimbulkan dari tingginya angka kematian ibu?
4. Bagaimana cara mengurangi risiko kematian ibu?
5. Bagaimana peran perawat dalam meminimalisir angka kematian ibu?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui perubahan angka kematian ibu di Indonesia dari tahun 2012-2016
2. Mengetahui penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia
4
3. Mengetahui akibat yang ditimbukan dari tingginya angka kematian ibu
4. Mengetahui dan memahami cara mengurangi risiko kematian ibu
5. Mengetahui dan memahami peran perawat dalam meminimalisir angka
kematian ibu.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Angka Kematian Ibu Tahun 2016

Pengertian Angka Kematian Ibu (Maternal Mortality Rate) adalah Jumlah


kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan dan paska persalinan per
100.000 kelahiran hidup pada masa tertentu.Angka pengukuran risiko kematian
wanita yang berkaitan dengan peristiwa kehamilan.

Kematian ibu dikelompokkan menjadi dua (2), yaitu:

kematian sebagai akibat langsung kasus kebidanan dan


kematian sebagai akibat tidak langsung kasus kebidanan yang disebabkan
penyakit yang sudah ada sebelumnya, atau penyakit yang timbul selama
kehamilan dan bukan akibat langsung kasus kebidanan, tetapi diperberat
oleh pengaruh fisiologi kehamilan.

Angka Kematian Ibu (AKI) atau Maternal Mortality Rate (MMR) berguna
untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan
kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk
ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas.

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan, terdapat dua penyebab ibu


meninggal saat meninggal yakni infeksi dan perdarahan. Untuk yang penyebabnya
infeksi sudah dapat ditekan karena sebagian besar kelahiran dilakukan di pusat
layanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, klinik dan sebagainya.

Beberapa determinan penting yang mempengaruhi AKI secara langsung


antara lain status gizi, anemia pada kehamilan. Faktor mendasar penyebab
kematian ibu maternal adalah tingkat pendidikan ibu, kesehatan lingkungan fisik
maupun budaya, ekonomi keluarga, pola kerja rumah tangga.

Sementara untuk perdarahan disebabkan empat hal yakni :

6
melahirkan ketika usia muda,
melahirkan ketika usia tua,
melahirkan terlalu sering dan,
jarak antara satu kelahiran dan lainnya terlalu rapat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada 2015 tercatat


ada 305 ibu meninggal per 100 ribu orang. Menurut Direktur Jenderal Kesehatan
Keluarga Kemenkes Eni Gustina, tingginya angka kematian pada ibu dipengaruhi
status kesehatan dan gizi yang rendah. Sementara tahun 2016 menunjukkan angka
4834, di tahun 2015 angkanya mencapai 4897, dan di tahun 2014 angkanya 5.048.

Artinya Indonesia, dari angka yang dilaporkan saja, ada 400 ribu ibu
meninggal setiap bulan, dan 15 ibu meninggal setiap harinya. Ini masih jadi
masalah besar karena kita tidak bisa mencapai Millenium Development Goals
(MDGs), yakni dengan angka 102 per 100 ribu kelahiran. Dan Indonesia saat ini
masih sekitar 305 per 100 ribu kelahiran. Sementara itu, angka target dari
Sustainable Development Goals (SDGs) untuk angka kematian ibu sendiri adalah
70 per 100 ribu kelahiran.

Eni mengungkapkan, penyebab tertinggi kematian ibu di tahun 2016, 32


persen diakibatkan perdarahan. Sementara 26 persen diakibatkan hipertensi yang
menyebabkan terjadinya kejang, keracunan kehamilan sehingga menyebabkan ibu
meninggal.

Penyebab lain kematian ibu, Eni menambahkan, adalah karena penyebab


lain seperti faktor hormonal, kardiovskuler, dan infeksi.

Dan di tahun ini yang menjadi masalah hampir di semua wilayah di


Indonesia adalah karena kehamilan di bawah usia 20 tahun. Hamil dan bersalin di
bawah usia 20 tahun sangat berisiko karena di usia ini rahim belum siap dijadikan
tempat tinggal janin dan menjalani persalinan. Sehingga bisa menyebabkan
komplikasi.

7
Salah satu program yang sudah berjalan dan sudah mulai memperlihatkan
hasil saat ini menurut Nila selaku menteri kesehatan adalah program Expanding
Maternal and Neonatal Survival (EMAS). Dalam program ini, Kemenkes RI
menggandeng United States Agency for International Development (USAID).

Dari tahun 2012 hingga saat ini, EMAS bekerja dengan berbagai fasilitas
kesehatan ibu dan anak di bawah kementerian di kabupaten prioritas enam
provinsi sasaran yakni Sumatera Utara, banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur dan Sulawesi Selatan. Melalui program EMAS dan program-program
terkait lainnya, Menkes Nila berharap ke depannya angka kematian ibu dan anak
Indonesia bisa terus menurun hingga mendapat hasil yang diinginkan.

2.2 Penyebab Tingginya AKI di Indonesia


1. Perdarahan
Perdarahan bisa terjadi mulai di masa hamil, melahirkan, hingga setelah
melahirkan. Ibu juga perlu mewaspadai tanda-tanda perdarahan misalnya keluar
darah merah segar lebih dari 1.000 ml secara terus-menerus. Tanda lainnya seperti
sesak napas, pusing, penglihatan kabur dan ada rasa ingin pingsan. Ada banyak
penyebab perdarahan ini, misalnya usia Ibu kurang dari 20 tahun saat hamil, jarak
kelahiran dekat, masalah kesehatan ibu atau otot rahim lemah sehingga tidak
mampu berkontraksi setelah melahirkan, ujar Arina Indriany, SpOG, dalam
tabloid Nakita Edisi 886.
2. Preeklamsia
Preeklamsia terjadi akibat gangguan tekanan darah atau hipertensi.
Preekalmsia berisiko menghambat arteri yang membawa darah ke plasenta
sehingga mengurangi jumlah oksigen dan nutrisi ke janin, kata Dr. Maurize
Druzin, profesor di bidang Obgin di Stanford University School of Medicine. Jika
tidak terkontrol, preeklamsia dapat menjadi eklamsia yang menyebabkan kejang.
Kejang dapat merusak organ vital ibu dan dapat menyebabkan koma, kerusakan
otak, hingga kematian. Faktor risiko preeklamsia yang perlu diwaspadai antara
lain usia kehamilan tidak ideal, obesitas, serta memiliki risiko tekanan darah
tinggi.
3. Infeksi
8
Dalam Survei Demografi Kesehatan Indonesia, infeksi memengaruhi 22%
kematian saat melahirkan. Infeksi juga bisa terjadi di masa kehamilan atau saat
melahirkan. Terdapat beberapa infeksi yang sebaiknya Ibu waspadai sebagai
penyebab kematian saat melahirkan. Tuberkulosis menjadi infeksi yang perlu
segera ditangani. Penyakit ini dapat memengaruhi perkembangan janin dan
mengganggu proses persalinan.
Hepatitis akibat infeksi virus yang menyerang organ hati juga harus
diwaspadai. Bagi Ibu yang akan melahirkan, infeksi virus hepatitis E dinilai
paling meningkatkan risiko kematian. Terkena penyakit tifus juga tak bisa
dianggap sepele, karena bisa membawa risiko kematian pada ibu. Bahkan bisa
meningkatkan risiko keguguran janin dan lahir prematur. Infeksi yang juga harus
diwaspadai adalah erisipleas yang disebabkan kuman Streptococcus hemolyticus.
Infeksi ini bisa menyebabkan sepsis (peradangan di seluruh jaringan dan organ
tubuh akibat infeksi) sehingga berisiko mengancam jiwa Ibu.

2.3 Akibat yang Ditimbulkan dari Tingginya AKI


1. Tidak tercapainya MDGs
Angka kematian ibu yang masih tinggi menunjukkan masih rendahnya
derajat kesehatan bangsa Indonesia. Tidak hanya factor pelayanan kesehatan
yang menyebabkan tingginya AKI, namun kesadaran masyarakat Indonesia
akan 4T (terlalu muda, terlalu tua, teralu sering, terlalu rapat) masih sangat
rendah. Banyak masyarakat yang takut mengikuti program KB padahal
program KB dan konsultasi kehamilan sangat berguna untuk mengurangi AKI.
Indikator peningkatan kesehatan ibu dalam Tujuan Pembangunan
Milenium (MDGs) adalah penurunan kematian ibu yang dihubungkan dengan
peningkatan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (MDG 5a).
Namun upaya ini saja tidaklah cukup, karena penurunan kematian ibu tidak
dapat dilakukan hanya dengan mengatasi faktor penyebab langsung kematian
ibu tetapi juga harus mengatasi faktor penyebab tidak langsungnya. Oleh
sebab itu, upaya penurunan kematian ibu juga harus didukung oleh upaya
kesehatan reproduksi lainnya termasuk peningkatan pelayanan antenatal,
penurunan kehamilan remaja serta peningkatan cakupan peserta aktif KB dan
penurunan unmet need KB.
9
2. Hilangnya sebuah generasi

2.4 Cara Mengurangi Risiko Kematian Ibu


1. Hindari 4T
4T adalah Terlalu tua, Terlalu muda, Terlalu banyak dan Terlalu dekat.
4T seringkali menjadi pemicu kematian Ibu, sehingga harus dihindari. Sesuai
yang disampaikan oleh wakil Kemenkes RI, bahwa kematian ibu terjadi pada
perempuan yang terlalu muda untuk hamil, ada juga yang terlalu tua untuk hamil,
jarak kehamilan yang terlalu berdekatan, serta kehamilan yang terlalu sering.
Sebaiknya wanita hamil dalam masa yang dianjurka yaitu 20-35 tahun. Jarak
kelahiran anak minimal 2 tahun dan dapat diatur menggunakan Keluarga
Berencana (KB) serta cukup untuk memiliki 2 anak saja.

2. Laksanakan Antenatal Care (ANC)


ANC dilakukan sebegai upaya untuk memelihara dan scrining risiko
kehamilan secara dini sehingga akan dilakukan intervensi yang tepat dan segera
apabila ditemukan permasalahan pada kehamilan ibu. ANC yang baik yaitu :
minimal 1 kali pada trimester 1 (K1), minimal 1 kali trimester 2, dan minimal 2
kali trimester 3 (K4). Pada pelaksanaan ANC ibu hamil akan mendapatkan
pendidikan tentang perawatan kehamilan, identifikasi tenaga kesehatan terhadap
ibu hamil risiko tinggi, penanganan ibu hamil risiko tinggi. Bentuk intervensi
pada ANC berupa pemeriksaan fisik, standar pelayanan minimal, pengobatan
penyakit, nasehat dan konseling, persiapan persalinan, perawatan bayi baru lahir,
persiapan memberikan ASI Eksklusif serta perencanaan KB. Berikut adalah
standar pelayanan ANC yang sharusnya diterima oleh ibu hamil :
Timbang berat badan
Ukur Tekanan darah
Ukur Tinggi fundus uteri
Pemberian imunisasi TT
Pemberian Tablet zat besi
Tes terhadap penyakit menular seksual
Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan

10
3. Pemenuhan Gizi Ibu Hamil
Pola konsumsi yang baik oleh ibu hamil harus dilakukan untuk
menunjang kesehatan baik saat hamil, melahirkan hingga menyusui. Makan
dengan pola gizi seimbang, lebih banyak daripada sebelum hamil, disarankan
untuk bertanya tentang makanan berizi saat pemeriksaan kehamilan. Perlu
diketahui bahwa tidak ada pantangan makanan selama hamil. Ibu hamil dilarang
minum jamu, minuman keras/merokok karena membahayakan kandungan.
Sebaiknya ibu hamil menjalani diet rendah garam dan kaya vitamin C. Selain
itu, toxoperal (vitamin E,) beta caroten, minyak ikan (eicosapen tanoic acid),
zink (seng), magnesium, diuretik, anti hipertensi, aspirin dosis rendah, dan
kalium untuk mencegah terjadinya pre-eklampsia dan eklampsia.

4. Perawatan Diri Sehari-hari


Mandi 2x sehari pakai sabun (pagi dan sore)
Gosok gigi setelah sarapan dan sebelum tidur
Memotong kuku setidaknya seminggu sekali
Setelah kandungan berumur 4 bulan, seringlah elus-elus perut dan ajak
bicara bayi di dalam kandungan
Kurangi kerja berat
Istirahat berbaring minimal 1 jam di siang hari (posisi tidur sebaiknya
miring)
Sebaiknya ibu tidur pakai kelambu, jangan memakai obat nyamuk
bakar/semprot.

5. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan


Persalinan ditolong oleh tenga kesehatan akan lebih melaksanakan
standar pelayanan minimal persalinan sehingga dapat meminimalisir kejadian
berisiko ketika persalinan. Hal ini juga merupakan upaya agar ibu yang
melahirkan dan bayi yang dilahirakan sehat.
2.5 Peran Perawat Dalam Meminimalisir AKI
1. Memberikan pendidikan pentingnya pemeriksaan kehamilan
Dengan memberikan pendidikan kehamilan perawat membantu
mengurangi risiko kematian ibu.
11
2. Memberikan informasi tentang pentingnya tepat usia,tepat jarak dan tepat
persalinan.
3. Memantau kesehatan ibu hamil dan melahirkan.
4. Menjadi konselor tentang gizi ibu hamil.
Gizi adalah salah satu faktor tingginya AKI. Dalam hal ini perawat
bertugas memberikan penyuluhan tentang gizi yang harus dipenuhi pada
masa kehamilan.
5. Membantu pertolongan persalinan dengan benar dan professional.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
12
AKI pada tahun 2016 terhitung 305 per 100 ribu orang, angka tersebut
maish cukup tinggi dan menjadi masalah besar karena tidak bisa mencapai MDGs
dengan angka 102 per 100 ribu kelahiran. Penyabab tingginya AKI Antara lain
perdarahan, preeklamsia, infeksi dan rendahnya status gizi ibu hamil.
Kematian ibu dapat dicegah dengan perawatan ibu hamil seperti
pemeriksaan kehamilan tiap trimester, personal higyen dan pemenuhan gizi ibu
hamil. Dalam hal tersebut peran perawat sangat diperlukan sebagai konselor,
educator dan motivator agar kematian ibu hamil dapat diminimalisir.

3.2 Saran

Setelah ditarik kesimpulan sebagaimana tersebut di atas selanjutnya penulis


mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk Mahasiswa
Diharapkan mahasiswa dapat berpartisipasi dalam upaya menekan AKI sesuai
kemampuan dan teori yang sudah didapatkan.

2. Untuk Masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat mengetahui AKI dan upaya-upaya yang harus
dilakukan untuk menurunkan AKI

DAFTAR PUSTAKA

http://www.viva.co.id/gaya-hidup/kesehatan-intim/892600-penyebab-tingginya-
angka-kematian-ibu-dan-bayi-di-indonesia Jumat, 10 Maret 2017 | 17:09 WIB

13
https://kesmasjember.wordpress.com/2015/06/02/strategi-efektif-penurunan-
angka-kematian-ibu-aki-di-indonesia/Sabtu, 11 Maret 2017 | 09:20

http://www.stikesindramayu.ac.id/read/138/pencegahan-kematian-ibu-dan-
bayi.html, Sabtu, 11 Maret 2017 | 10.00

Prawirohardjo,Sarwono.2002.Ilmu Kebidanan.Jakarta:Yayasan Bina Pustaka

Manuaba,Ida Bagus.2001.Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri


Ginekologi dan KB.Jakarta:EGC

14

Anda mungkin juga menyukai

  • Bronis
    Bronis
    Dokumen2 halaman
    Bronis
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uts Etika Dan Courtesy
    Uts Etika Dan Courtesy
    Dokumen18 halaman
    Uts Etika Dan Courtesy
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • PP
    PP
    Dokumen2 halaman
    PP
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uu
    Uu
    Dokumen2 halaman
    Uu
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bronis
    Bronis
    Dokumen2 halaman
    Bronis
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Definisi Pneumonia
    Definisi Pneumonia
    Dokumen7 halaman
    Definisi Pneumonia
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Poc Thorax
    Poc Thorax
    Dokumen1 halaman
    Poc Thorax
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Pengertian
    Pengertian
    Dokumen1 halaman
    Pengertian
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uu
    Uu
    Dokumen2 halaman
    Uu
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Kebijakan Pemerintah (Nur Harirotus S)
    Kebijakan Pemerintah (Nur Harirotus S)
    Dokumen8 halaman
    Kebijakan Pemerintah (Nur Harirotus S)
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Nusantara Sehat (Nur Harirotus S)
    Nusantara Sehat (Nur Harirotus S)
    Dokumen11 halaman
    Nusantara Sehat (Nur Harirotus S)
    Nur Harirotus Sa'diyah
    100% (1)
  • Uts Etika Dan Courtesy
    Uts Etika Dan Courtesy
    Dokumen18 halaman
    Uts Etika Dan Courtesy
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kenakalan Remaja Reyvo
    Makalah Kenakalan Remaja Reyvo
    Dokumen12 halaman
    Makalah Kenakalan Remaja Reyvo
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Artikel Wisata Jombang
    Artikel Wisata Jombang
    Dokumen4 halaman
    Artikel Wisata Jombang
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Surat 2
    Bentuk Surat 2
    Dokumen10 halaman
    Bentuk Surat 2
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Surat 2
    Bentuk Surat 2
    Dokumen10 halaman
    Bentuk Surat 2
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Diagram Sebab Akibat
    Diagram Sebab Akibat
    Dokumen3 halaman
    Diagram Sebab Akibat
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bench Marking
    Bench Marking
    Dokumen3 halaman
    Bench Marking
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Proposal Jembatan
    Proposal Jembatan
    Dokumen11 halaman
    Proposal Jembatan
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fisika Tutus
    Laporan Fisika Tutus
    Dokumen5 halaman
    Laporan Fisika Tutus
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • PANTAI
    PANTAI
    Dokumen11 halaman
    PANTAI
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fisika
    Laporan Fisika
    Dokumen2 halaman
    Laporan Fisika
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bench Marking
    Bench Marking
    Dokumen3 halaman
    Bench Marking
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Cinet
    Makalah Cinet
    Dokumen11 halaman
    Makalah Cinet
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Petunjuk Teknis Desain Jembatan
    Petunjuk Teknis Desain Jembatan
    Dokumen3 halaman
    Petunjuk Teknis Desain Jembatan
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • K Loning
    K Loning
    Dokumen6 halaman
    K Loning
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Lunturnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional 2
    Lunturnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional 2
    Dokumen5 halaman
    Lunturnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional 2
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat