Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr. Wb.


Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-NYA, sehingga kami penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini. Tidak lupa shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya di jalan yang
benar.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu dalam


penyusunan makalah ini. Makalah ini kami susun berdasarkan tugas dari PPSM
(Program Pengenalan Study Mahasiswa) tahun 2016 yang berjudul Kenakalan
Remaja dan Bahaya Narkoba. Makalah ini bersisi tentang pengertian, macam-
macam, dan bahaya Narkoba serta Kenakalan Remaja. Penyusunan makalah ini
salah satunya bertujuan memberi informasi kepada para remaja tentang bahaya
Narkoba.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya para
remaja. Penyusun juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam
penyusunan makalah ini.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Surabaya, 29 Agustus 2016

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kenakalan Remaja
2.2 Penyebab Kenakalan Remaja
2.3 Cara Mengatasi Kenakalan Remaja
2.4 Pengertian Narkoba
2.5 Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja
2.6 Cara Penanggulangan Narkoba di Kalangan Remaja

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang


remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih
belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola
hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode
coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukannya
sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi
lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya
akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang
sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang
menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai
kenakalan remaja.

Remaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Di samping


hal-hal yang menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini
seperti semakin aktif mengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan
prestasi, kita melihat pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di
kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan
kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali kita membaca
berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius,
minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia
belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri
dan lain sebagainya.

Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini
semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya
mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja
ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem
dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.
Dan Juga Narkoba, Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya. Terminologi narkoba familiar
digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya
Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain
narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza
yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada
intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat
yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan


pengertian Narkotika adalahzat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari penjelasan diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Apa pengertian Kenakalan Remaja?


2) Apa bahaya yang ditimbulkan oleh kenakalan di kalangan remaja?
3) Bagaimana cara penanggulangan kenakalan di kalangan remaja?
4) Apa Pengertian narkoba?
5) Apa Bahaya yang ditimbulkan oleh narkoba di kalangan remaja?
6) Bagaimana cara penanggulangan narkoba di kalangan remaja?

1.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini ditulis bertujuan untuk memberikan informasi kepada


pembaca mengenai kenakalan remaja dan narkoba.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan


tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui
bersama) yang ditujukan pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat
menimbulkan bahaya atau kerugian pada pihak lain. Kenakalan remaja meliputi
semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang di sekitarnya.

Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :

1. Paul Moedikdo

Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan


bagi anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum
pidana, seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.

2. Kartono

Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah


juvenile delinquency merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh
satu bentuk pengabaian social
.
3. Santrock

Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja


yang tidak dapat di terima secara social hingga terjadi tindakan criminal.

4. Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-
norma yang ada dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti
sosial di mana di dalamnya terkandung unsure-unsur anti normatif

5. Mussendkk

perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan


oleh anak remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh
orang dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.

2.2 Penyebab Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja itu terjadi karena beberapa faktor, bisa disebabkan dari
remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor Internal

Krisis identitas: Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja


memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya
perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya
identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai
masa integrasi kedua.

Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak bisa mempelajari dan
membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku nakal. Begitupun bagi mereka yang
telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa
mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.

Faktor Eksternal

Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota


keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku
negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu
memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan
terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan
remaja.

Teman sebaya yang kurang baik

Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.


2.3 Cara Penanggulangan kenakalan di Kalangan Remaja

Hal-hal yang bisa dilakukan cara mengatasi kenakalan remaja :

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa


dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa
mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah
melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama.
3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan
harapan.

2.4 Pengertian Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan


Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum
seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan
petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga
zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza
biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan
tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga
jenis zat yang sama.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian


dari:
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa
nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf
pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan
psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan
ketergantungan

Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis


narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula
narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan
untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.

Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan
psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang
dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki,
memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan
psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum
yang berlaku.

2.5 Bahaya Narkoba di Kalangan Remaja

a. Menurut Efeknya

Halusinogen, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan bila dikonsumsi


dalam sekian dosis tertentu dapat mengakibatkan seseorang menjadi ber-halusinasi
dengan melihat suatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada / tidak nyata contohnya
kokain & LSD

Stimulan, efek dari narkoba ini bisa mengakibatkan kerja organ tubuh seperti
jantung dan otak bekerja lebih cepat dari kerja biasanya sehingga mengakibatkan
seseorang lebih bertenaga untuk sementara waktu , dan cenderung membuat
seorang pengguna lebih senang dan gembira untuk sementara waktu
Depresan, efek dari narkoba ini bisa menekan sistem syaraf pusat dan
mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan
bisa membuat pemakai tidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putaw

Adiktif, Seseorang yang sudah mengkonsumsi narkoba biasanya akan ingin


dan ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif , karena secara tidak langsung narkoba memutuskan syaraf-
syaraf dalam otak,contohnya ganja , heroin , putaw

"Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun
organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya kematian".

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja


(pelajar-red)
adalah sebagai berikut:
- Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
- Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
- Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
- Sering menguap, mengantuk, dan malas,
- Tidak memedulikan kesehatan diri,
- Suka mencuri untuk membeli narkoba.

2.6 Cara Penanggulangan Narkoba di Kalangan Remaja

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja


menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus
penyalahgunaan narkoba. Ada tiga tingkat intervensi, yaitu

1. Primer

Sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan,


penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll.
Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap
intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai
bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.
2. Sekunder

Pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan


(treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal (initialintake) antara 1 3 hari
dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi
komplikasi medik, antara 1 3 minggu untuk melakukan pengurangan
ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap.

3. Tersier

yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam
proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3 - 12
bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi
dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan
kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan
konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan
alternatif, dll.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari makalah di atas bisa ditark kesimpulan bahwa:


a. Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia
belasan tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan
norma yang diakui bersama) yang ditujukan pada orang, binatang,
dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian
pada pihak lain.
b. Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak
susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang
menjadi semakin buruk
c. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak
norma dan ketentraman umum.

Saran
Sebaiknya kalangan remaja sekarang harus dibina diluar dan didalam
supaya tidak terjerumus ke dalam NARKOBA dan Seks Bebas dan yang paling
berperan penting disini ialah Orang Tua. Manakala orang tua tidak peduli dengan
pergaulan anak-anaknya, maka sudah dipastikan anak tersebut akan terjerumus
kedalam NARKOBA atau Seks Bebas dan apabila sudah terjerumus akan sangat
berbahaya, Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun
organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka pengguna itu
akan overdosis dan akhirnya kematian.
DAFTAR PUSTAKA

http://iwanttohappierever.blogspot.co.id/2014/06/contoh-makalah-tentang-kenakalan-
remaja.html

http://azhabulnoezdha.blogspot.com/2014/01/makalah-tentang-narkoba-dan-seks-
bebas.html

Effendi, Luqman, 2008. Modul Dasar-Dasar Sosiologi&Sosiologi KesehatanI. Jakarta:


PSKM FKK UMJ.

Kartono, Kartini, 1992. Patologi II Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali.

Mangku, Made Pastika, Mudji Waluyo, Arief Sumarwoto, dan Ulani Yunus, 2007.
pecegahan Narkoba Sejak Usia Dini. Jakarta: Badan Narkotika Nasional Republik
Indonesia.

Shadily, Hassan, 1993. Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia. Jakarta: PT RINEKA


CIPTA.
Soekanto, Suryono, 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persuda

Sofyan, Ahmadi, 2007. Narkoba Mengincar Anak Anda Panduan bagi Orang tua,
Guru, dan Badan Narkotika dalam Penanggulangan Bahaya Narkoba di Kalangan
Remaja. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Sudarman, Momon, 2008. Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Syani, Abdul, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. PT DUNIA PUSTAKA


JAYA.

Anda mungkin juga menyukai

  • Poc Thorax
    Poc Thorax
    Dokumen1 halaman
    Poc Thorax
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bronis
    Bronis
    Dokumen2 halaman
    Bronis
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Pengertian
    Pengertian
    Dokumen1 halaman
    Pengertian
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uts Etika Dan Courtesy
    Uts Etika Dan Courtesy
    Dokumen18 halaman
    Uts Etika Dan Courtesy
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Definisi Pneumonia
    Definisi Pneumonia
    Dokumen7 halaman
    Definisi Pneumonia
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bronis
    Bronis
    Dokumen2 halaman
    Bronis
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Aki
    Aki
    Dokumen14 halaman
    Aki
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uu
    Uu
    Dokumen2 halaman
    Uu
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • PP
    PP
    Dokumen2 halaman
    PP
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Kebijakan Pemerintah (Nur Harirotus S)
    Kebijakan Pemerintah (Nur Harirotus S)
    Dokumen8 halaman
    Kebijakan Pemerintah (Nur Harirotus S)
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Nusantara Sehat (Nur Harirotus S)
    Nusantara Sehat (Nur Harirotus S)
    Dokumen11 halaman
    Nusantara Sehat (Nur Harirotus S)
    Nur Harirotus Sa'diyah
    100% (1)
  • Uts Etika Dan Courtesy
    Uts Etika Dan Courtesy
    Dokumen18 halaman
    Uts Etika Dan Courtesy
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Uu
    Uu
    Dokumen2 halaman
    Uu
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Artikel Wisata Jombang
    Artikel Wisata Jombang
    Dokumen4 halaman
    Artikel Wisata Jombang
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Surat 2
    Bentuk Surat 2
    Dokumen10 halaman
    Bentuk Surat 2
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Surat 2
    Bentuk Surat 2
    Dokumen10 halaman
    Bentuk Surat 2
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • DIAGRAM PENYEBAB DAN AKIBAT
    DIAGRAM PENYEBAB DAN AKIBAT
    Dokumen3 halaman
    DIAGRAM PENYEBAB DAN AKIBAT
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bench Marking
    Bench Marking
    Dokumen3 halaman
    Bench Marking
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • JEMBATAN RANGKA BATANG
    JEMBATAN RANGKA BATANG
    Dokumen11 halaman
    JEMBATAN RANGKA BATANG
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fisika Tutus
    Laporan Fisika Tutus
    Dokumen5 halaman
    Laporan Fisika Tutus
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • PANTAI
    PANTAI
    Dokumen11 halaman
    PANTAI
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Fisika
    Laporan Fisika
    Dokumen2 halaman
    Laporan Fisika
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Bench Marking
    Bench Marking
    Dokumen3 halaman
    Bench Marking
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Makalah Cinet
    Makalah Cinet
    Dokumen11 halaman
    Makalah Cinet
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Petunjuk Teknis Desain Jembatan
    Petunjuk Teknis Desain Jembatan
    Dokumen3 halaman
    Petunjuk Teknis Desain Jembatan
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • K Loning
    K Loning
    Dokumen6 halaman
    K Loning
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat
  • Lunturnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional 2
    Lunturnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional 2
    Dokumen5 halaman
    Lunturnya Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional 2
    Nur Harirotus Sa'diyah
    Belum ada peringkat