Anda di halaman 1dari 16

BAB III

PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian Data
1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Sesuai dengan tujuan dan jalur-jalur yang ditempuh PLN maka sejak
zaman penjajahan Belanda (sebelum perang Dunia ke II) perusahaan lisrik
di Denpasar di bangun oleh Belanda pada tahun 1927 dan beroperasi mulai
tahun 1928 dengan nama NV, EBALOM (Nambose Venutschaap Electrical
Bali Lombok) yang berlokasi di lingkungan Banjae Gemeh Denpasar
(Perusahaan Listrik Negara cabang Denpasar), jalan Diponegoro sekarang
yang dikepalai oleh L. DE Yong.
Ketika Perang Dunia ke II, menjelang Jepang masuk ke Bali, NV.
EVALOM Denpasar oleh Belanda diserahkan kepengurusannya kepada
B.O.W (sekarang, PU), L. DE Yong meninggalkan Bali dan perusahaan itu
selanjutnya diurus oleh B.O.W (PU) yang dikepalai oleh I Ketut Mandra.
Setelah Jepang masuk ke Bali (tahun 1942), NV. EBALOM dikuasai
oleh Jepang dan nama perusahaan itu diganti menjadi NIPON
HATSUDENG yang dikepalai oleh Kawaguci. Setelah perang Dunia ke II
berakhir (1945) dimana Jepang kalah melawan Sekutu, perusahaan NIPON
HATSUDENG diserahkan kepengurusannya kepada PU oleh Jepang dan
Jepang (Kawaguci) meninggalkan perusahaan. Kemudian perusahaan
selanjutnya diurus oleh PU yang diketuai oleh I Ketut Mandra yang

30

31

bertindak sebagai kepala perusahaan listrik dan juga bertindak


sebagai kepala PU.
Pada saat Proklamasi kemerdekaan Negara RI tanggal 17 Agustus
1945 perusahaan masih diurus oleh PU. Tanggal 13 Desember 1945 mesin
listrik dipadamkan dan perusahaan listrik pada saat itu dikuasai oleh Jepang
yang dipimpin sementara oleh Kawaguci. Mesin listrik (perusahaan listrik)
dihidupkan kembali setelah padam 2 minggu. Setelah keadaan normal
Jepang pergi meninggalkan perusahaan listrik, selanjutnya diurus kembali
oleh PU. Tentara Sekutu (diwakili Inggris) masuk ke Bali dan diikuti pula
dengan mendaratnya tentara Gajah Merah di Sanur tanggal 2 Maret 1945.
Setelah Belanda masuk ke Denpasar urusan listrik dikuasai kembali oleh
Belanda dan namanya berubah menjadi NV. EBALOM Denpasar yang
dikepalai oleh L. DE Yong kembali yang datang dari Australia.
Sejak penyerahan kedaulatan kepada Negara RI (1949), NV.
EBALOM DENPASAR masih dikuasai oleh Belanda sampai saat terakhir
NV. EBALOM DENPASAR dipimpin antara lain oleh : L. DE Yong, J De
Hart, Kwee The Tjong, Renould J.J, Welters, Shurinca, dll.
Sekitar tahun 1956-1957 NV. EBALOM

DENPASAR

dinasionalisasikan atau dikuasai oleh pemerintah Republik Indonesia,


namanya diganti menjadi Perusahaan Listrik Negara dan ditempatkan
dibawah pengawasan kantor PLN Pusat Surabaya yang kemudian kantor
besarnya diganti sebutannya menjadi Perusahaan Listrik Negara Exsploitasi
IX cabang Denpasar, berlokasi masih tetap di Gemeh, jalan Diponegoro
Denpasar.

32

Selain PLN cabang Denpasar yang sudah ada, maka tanggal 4 Mei
1965 di Denpasar terbentuk / berdiri pula kantor PLN Exploitasi VIII yang
membawahi semua unit / cabang PLN di seluruh Nusa Tenggara termasuk
yang berada di Bali. Kantor PLN Exploitasi VIII berlokasi di sanglah (jalan
Diponogoro-Denpasar) dengan menyewa ruangan dan dipimpin oleh IR.
Soetrisno Oerip. Dengan berdirinya kantor PLN Exploitasi VIII cabang
Denpasar, maka PLN cabang Denpasar terlepas dari kantor PLN Exploitasi
IX-Surabaya, selanjutnya menjasi PLN Exploitasi VIII cabang Denpasar.
Kantor PLN Exploitasi VIII-Nusa Tenggara pindah dan menempati gedung
baru berlokasi di jalan Jendral Sudirman Denpasar. Pada tahun 1974 PLN
Exploitasi VIII berubah menjadi PLN Exploitasi XI dan pada tahun 1976
PLN Exploitasi XI berubah menjadi PLN Wilayah XI.
Pada tahun 1994 Perusahaan Umum Listrik Negara berubah menjadi
PT. PLN (Persero) dengan Akte Notaris : 169 tahun 1994. Dalam tahap
reksrtukturisasi PLN selanjutnya menuju fase pembentukan Strategic
Business Unit dan telah diputuskan reorganisasi PT. PLN (Persero) Wilayah
XI mejadi PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Bali, NTB, dan NTT yang
ditetapkan dengan keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor
32.K/010/DIR/2001.
Berdasarkan keputusan Direksi Nomor 119.K/010/DIR/2002 tentang
perubahan keputusan kebutuhan energy listrik di wilayah Bali yng terus
meningkat dan PT. PLN (Persero) Unit Bisnis Bali tidak lagi memproduksi
energy listrik maka sesuai dengan keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
Nomor 001K/010//DIR/2003 tanggal 16 Januari 2003, yang berubah

33

menjadi PT. PLN (Persero) Distribusi Bali, yang bertugas menjual hasil
produksi listrik Bali pelayanan-pelayanan yang lebih mengerti akan
kebutuhan pelanggan, khususny masyarakat di wilayah Bali.
2. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha di perusahaan PT. PLN (Persero) Ditribusi Bali ini
merupakan perushaan yang bergerak dalam pelayanan masyarakat di bidang
kelistrikan.
3. Visi dan Misi
a. Visi
Visi merupakan abstraksi dari status target bisnis PLN Distribusi
Bali yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Status target bisnis
PLN Distribusi Bali, yaitu WCS 2007, adalah sebagai berikut:
1) Budaya kerja professional
2) Bisnis layanan kelas Dunia
3) Berbasis Teknologi Informasi
Visi PLN Distribusi Bali diterapkan sebagai berikut:
Menjadi basis dari penciptaan budaya kerja professional
dan layanan kelas dunia dalam rangka pencapaian Word Class
Service (WCS).
Berdasarkan Visi diatas, obyektif jangka menengah yang ingin
dicapai adalah :
Terealisasinya IBP-CIS sebagai tulang punggung WCS
pada tahun 2007
Visi jangka panjang adalah obyektid jangka menengah ini
kemudian diturunkan menjadi misi yang dikatagorikan dalam dua
katagori : basisi pencipataan budaya professional dan basis pelayanan
kelas dunia.
b. Misi
Dari visi PLN Distribusi Bali, diturunkan misi PLN Distribusi
Bali yang diklasifikasikan dalam dua bagian sebagai berikut:
1) Sebagai basis penciptaan budaya kerja professional

34

a. Menyediakan

akses

informasi

atau

pengetahuan,

sistem

pembelajaran kompetensi berbasis dan manajemen pengetahuan


dalam rangka :
(1) Mendukung pengembangan SDM berbasis kompetensi
(2) Penciptaan nilai-nilai bersama dan budaya layanan kelas dunia.
(3) Mendorong kepemimpinan pasa semua level.
b. Menyediakan lingkungan kerja yang memfasilitas akses dan shring
informasi, komunikasi dan kolaborasi dalam rangka:
(1) Mendukung komunikasi internal dan eksternal
(2) Penciptaan nilai kebersamaan dan budaya layanan kelas dunia.
c. Menyediakan dan menyampaikan informasi yang tepat kepada
pelanggan dalam ranka pembentukan dan pemeliharaan citra positif
citra perusahaan.
2) Sebagai basis layanan kelas dunia
a. Mendukung perencanaan strategis melalui penyediaan informasi
represintatif tentang pelanggan dan jaringan.
b. Mendukung realisasi layanan yang customize melalui siklus
pengembangan sistem yang akurat dan efisien.
c. Mendukung pengelolaan keandalan pasokan dan kualitas produk
melalui sistem yang memungkinkan pengawas dan monitoring
keandalan jaringan.
d. Mendukung proses bisnis internal melalui realisaasi sistem
informasi terintragsi yang mecangkup lantai bisnis utama (pasokan
tenaga listrik, operasi, pengelolaan pelanggan dan pelayanan) dan
rantai bisnis pendukung (infrastruktur perusahaan, manajemen
sumber daya manusia dan transaksi).
e. Mendukung aliansi kompetensi melalui sistem pengelolaan
pengetahuan dan lingkungan kerja.
4. Struktur Organisasi
Struktur organisai bagian Teknologi Informasi dibawah Bidang
Perencanaan dipimpin oleh seorang Deputi Manager dengan jabatan Deputi

35

Manager pengendalian Sistem Informasi sehingga Deputi Manager ini


bertanggung jawab langsung kepada Manager Perencanaan. Struktur
dibawah Deputi Manager pengendalian Sistem Informasi adalah :
a. Ahli muda pengelolaan hardware dan software.
b. Ahli muda pengelolaan sistem aplikasi.
c. Ahli muda pengelolaan jaringan, kompter, komunikasi data dan
d.
e.
f.
g.
h.
i.

multimedia.
Ahli muda pengelolaan database.
Juru utama atau juru pemrograman.
Juru utama atau juru pengawasan jaringan dan multimedia.
Juru utama atau juru pengawasan database.
Juru utama atau juru operasional teknologi.
Administrasi

36

Bagan III.1
STRUKTUR ORGANISASI PT.PLN (PERSERO) DISTIBUSI BALI
MANAGER
PERENCANAAN

DEPUTI MANAGER PERENCANAAN


KELISTRIKAN
SUPER VISORSISTEM
PENGAWASAN
INFRASTUKTUR
TEKNOLOGI
INFORMASI
SUPER VISOR
OPERASI APLIKASI
SUPER
TEKNOLOGI
VISOR OPERASI
INFORMASI
JARINGANSUPER
DAN MULTIMEDIA
VISOR LAYANAN DATABASE

ISTANT ANALYST PENGEMBANGAN APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI


ASSISTANT OFFICER/JUNIOR OFFICER DATABA
ASSISTANT ANALYST/JUNIOR
ANALIYST
TEKNOLOGI INFORMASI
ASSISTANT
ANALYST/JUNIOR
ANALYST JARINGAN DAN MULTIMEDIA
ASISTANT ANALYST/JUNIOR ANALYST PENGAWASAN INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI

SSISTANT ANALYST PENGEMBANGAN JARINGAN DAN MULTIMEDIA

ASSISTANT ANALYST/JUNIOR ANALYST TEKNOLO

ASSISTANT OFFICE/JUNIOR OFFICER ADMINISTR

37

38

5. Tugas dan Wewenang di Bidang Perencanaan


a. Mengembangkan dan mengelola hardware dan software sistem informasi
b. Mengembangkan dan mengelola sistem aplikasi mendukung proses
bisnis.
c. Mengembangkan dan mengelola jaringan computer, komunikasi kata dan
multimedia.
d. Mengelola database terintegrasi.
6. Permasalahan yang Berkaitan dengan On the Job Training (OJT)
a. Identifikasi Masalah
7.
Dalam perkembangannya ternyata sistem data inventaris
aktiva tetap yang diterapakan di PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI
BALI pada bagian Teknologi Informasi mengalami beberapa kendala
antara lain:
(1) Adanya kemungkinan data tidak sesuai
(2) Terjadi kesulitan dalam penambahan, pengeditan, penghapusan dan
pencarian data yang sangat dibutuhkan/diperlukan.
b. Sebab Masalah
8.
Munculnya permasalahan-permasalahan sistem pengelolaan
data inventaris aktiva tetap pada PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI BALI
pada bagian Teknologi Informasi yang disebabkan oleh penggunaan
sistem pengelolaan data inventaris yang masih manual.
c. Akibat Masalah
9.
Akibat masalah yang ditimbulkan banyak

terjadi

keterlambatan dalam berbagai hal, antara lain:


1) Keterlambatan dalam melaporkan keadaan inventaris aktiva tetap dari
pusat ke unit, unit ke pusat maupun dari unit ke unit.
2) Keterlambatan dalam mencari data yang sedang dibutuhkan karena
model pencarian yang masih manual.
10.

Sehingga pengelolaan data tersebut menjadi tidak efektif dan

efisien.

39

d. Alternative Pemecahan Masalah


11. Alternatif yang diberikan oleh penulis sehubungan dengan
sebab akibat dari masalah yang ditimbulkan adalah dengan membuat
suatu pengelolaan data inventaris aktiva tetap dalam bentuk web,
sehingga akibat dari permasalahan tersebut dapat dikurangi seminimal
mungkin.
12.
B. Pembahasan
1. Perancangan Sistem
a. Statement Of Purpose (SOP)
13. Web pengelolaan data inventaris aktiva tetap pada PT. PLN
(Persero) DISTRIBUSI BALI adalah web pengelolaan yang dapat
mengelola pencatatan data inventaris aktiva tetap di seluruh unit PLN di
Bali yang mana pengelolaan tersebut diantaranya adalah melakukan
penambahan data, pengeditan, penghapusan dan pencarian data, serta
menghasilkan laporan data inventaris aktiva tetap pada PT. PLN
(Persero) DISTRIBUSI BALI.
b. Event List (EL)
1) Pengolahan Data Inventaris
a) Penambahan data inventaris
b) Pengeditan data inventaris
c) Penghapusan data inventaris
d) Pencarian data inventaris
2) Pengolahan Data Bidang
3) Pengolahan Data Lokasi
4) Pengolahan Data Tipe
5) Pengolahan Data Unit
6) Pengolahan Data Administrator dan User
7) Sistem Laporan
a) Laporan data inventaris
c. Context Diagram
14. Bagan III. 2
Login
15. Context Diagram
16.
Web pengelolaan data inventaris aktiva tetap
17.
User
Operator
18.
Find,view
Edit, find, view

Administrator

40

19.
20.
21.

Penghapusan
Karyawan

Data Barang

Data Bidang
Tabel Bidang

Data Lokasi

Data Bidang

Data
1.3 Barang

Data Barang

Entry No Aktiva

Tabel Barang

Tabel Lokasi

Data Tipe
Tabel Tipe
Data Tipe

Administrator

Data Barang

Data Lokasi

22.
23.
24.
25. edit, delete, find, view
Add,
d. Data Flow Diagram (DFD)
26. Bagan III. 3
27. DFD Level 0 Inventaris
28.
29.
Entry
30. Data Barang
1
31.
32.
Barang
33.
34.
35.
Entry
36. Data Bidang
2
37.
38.
Bidang
39.
40.
41.Entry Data Lokasi
Administrator 42.
3
43.
Lokasi
44.
45.
46.
47.
48. Entry Data Tipe
4
49.
Tipe
e. Proses Spesifikasi dan Database
50. Bagan III. 4
51. DFD Level 1 Data Barang
52.
53.
4
54.
1.1
55.Data Barang
Unit
Entry
56.
Olah Data Barang
57.
58.
59. Entry Data Unit
5
Entry
1.2
60. No Aktiva
Berita
61.
Pengeditan
62.
Laporan

Data Unit
Tabel Unit

Data Barang
Tabel Barang

Data Berita
Data Barang

Tabel Berita

Update Data Barang


Data Barang

41

63.
64.
65.
66.
67.
1.4
68.
Entry Nama
69.
Pencarian Data
70.
Barang
71.
1.5
72.
Cetak
73. Laporan
74.
Bagan III. 5 Laporan Data
75.
DFD Level 1 Barang
Data Unit
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
2. Normalisasi Data
3. Desain Database
98.
Table III. 1
99.
Design Database
a. Data Barang
100. 101. Field
102.
No
105. 106.
1

kd_aktiva

e
107.

Hapus Data Barang

Data Barang

Data Barang

Typ

103.

Length 104.

Int

/Values
108. 10

angan
109.

Keter

42

110. 111.

status

112.

Var

113.

10

114.

2
115. 116.

no_aktiva

char
117.

Int

118.

20

119.

Prima

3
120. 121.

id_type

122.

Var

123.

20

ry Key
124.

4
125. 126.

Jumlah

char
127.

Int

128.

129.

5
130. 131.

berita

132.

Var

133.

30

134.

6
135. 136.

char
nama_baran 137.

Var

138.

50

139.

7
g
140. 141.

char
142.

Var

143.

10

144.

148.

Typ

149.

Length 150.

id_bidang

e
153.

/Values
Varc 154. 30

angan
155. Prima

bidang

har
158.

Varc 159.

30

ry Key
160.

id_unit

har
163.

Varc 164.

10

165.

Typ

170.

Length 171.

Int

/Values
175. 20

id_bidang

char

145.
b. Data Bidang
146. 147. Field
No
151. 152.
1
156. 157.
2
161. 162.
3

har

166.
c. Data Lokasi
167. 168. Field
No
172. 173.
1

Keter

no_aktiva

169.
e
174.

angan
176.

Keter

43

177. 178.

id_unit

179.

Varc 180.

10

181.

2
182. 183.

jumlah

har
184.

Int

186.

3
187. 188.

id_bidang

189.

Varc 190.

10

191.

Length 197.

4
192.
d. Data Type
193. 194.
No
198. 199.
1
203. 204.

har

Field

195.

Typ

id_type

e
200.

/Values
Varc 201. 20

angan
202. Prima

nama

har
205.

Varc 206.

30

ry Key
207.

Length 213.

2
208.
e. Data Unit
209. 210.
No
214. 215.
1
219. 220.
2
224.
225.

185.

196.

Keter

har

Field

211.

Typ

id_unit

e
216.

/Values
Varc 217. 10

angan
218. Prima

nama_unit

har
221.

Varc 222.

ry Key
223.

har

212.

30

Keter

44

226.
f. Data User
227. 228.

Field

No
232. 233.
237. 238.
242. 243.
247.
g. Data Berita Acara
248. 249. Field
No
253. 254.
258. 259.
263. 264.

229.
e
234.
239.
244.

250.
e
255.
260.
265.

268.
4. Entity Relationship Diagram (ERD)
269.
Bagan III. 8
270.
ERD Keseluruhan
271.
272.
273.
274.
275.
276.
277.
User
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
Barang
286.
287.
288.
289.
290.

Typ

230.
/Values
235.
240.
245.

Typ

251.
/Values
256.
261.
266.

Length 231.

Keter

angan
236.
241.
246.

Length 252.
angan
257.
262.
267.

No_aktiva

Keter

45

291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
5. Implementasi Sistem
304.
305.

User

Anda mungkin juga menyukai