Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Resiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian
yang diharapkan, pelaku bisnis selalu mengharapkan perusahaannya akan
beroperasi dengan baik dan mendapatkan keuntungan, namun adanya resiko
malah dapat mengakibatkan kerugian yang berdampak perusahaan harus
memutuskan sesuatu dengan sangat hati-hati dalam mengambil tindakannya.
Dalam mengambil keputusan pelaku bisnis sebaiknya juga mempertimbangkan
tingkat toleransi terhadap resiko. Upaya pengambilan keputusan inilah yang
membedakan individu dari setiap pelaku usaha. Saat ini persaingan bisnis di
Indonesia sangatlah ketat. Tidak heran banyak perusahaan yang tumbuh,
berkembang dan sukses. Tapi ada juga perusahaan yang mengalami penurunan
bahkan sampai gulung tikar.
Untuk mengatasi masalah yang timbul dalam persaingan bisnis, salah satu
yang harus dapat dilakukan perusahaan yaitu harus mampu mengendalikan
operasionalnya dengan baik. Karena jika terjadi kesalahan dalam mengambil
keputusan, akan mengakibatkan perusahaan tidak mampu dalam berkompetisi
dengan persaisang bisnis yang tidak mungkin berhenti, hingga akhirnya bangkrut.
Pada dasarnya manajemen harus memutuskan bagaimana mengelola sumber daya
ekonomi sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah
untuk mencapai laba yang semaksimal mungkin.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan dalam keadaan risiko?
2. Bagaimana mengukur risiko?
3. Apa saja teknik penyelesaian dalam keadaan risiko?
4. Apa langkah-langkah pengambilan keputusan dalam keadaan risiko?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Risiko


Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan keputusan
dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan
hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan
terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui
dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
e. Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti. Bedanya
dalam kondisi ini, ada informasi atau data yang akan mendukung dalam
membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacammacam keadaan.
B. Mengukur Risiko
Besar kecilnya risiko dapat diukur dengan konsep statistik, yaitu teori
probabilitas (Pi), variance ( 2) /standar deviasi (). Probabilitas (Pi) adalah
peluang timbulnya kejadian anyara 0 < Pi < 1, Besarnya probabilitas suatu
kejadian antara 0 dan 1. Jumlah probabilitas dari seluruh kejadian yang mungkin
terjadi adalah 1 (Pi = 1).
Jenis kejadian (event) menurut probabilitas adalah:
1. Kejadian yang pasti terjadi (certainty event) bila Pi = 1
2. Kejadian yang tidak mungkin terjadi (impossible event) bila Pi = 0
3. Kejadian yang mungkin terjadi (possible event) bila 0 < Pi < 1
Biasanya akar dari varian disebut simpangan baku (standard deviation), yang
digunakan untuk mengukur risiko.

C. Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Resiko


Bentuk penyelesaian tersebut, dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan
yaitu dengan cara pendekatan penentuan nilai harapan, nilai kesempatan yang
hilang, dan nilai harapan informasi sempurna.
1. Nilai Harapan ( Expected Value )
Nilai harapan adalah jumlah dari kemungkinan nilai-nilai yang diharapkan
terjadi terhadap probabilitas masing masing dari suatu kejadian yang tidak
pasti. Rumus yang digunakan ditulis sebagai berikut :
Nilai Harapan yang Maximum
a. Untuk hal hal yang sifatnya menguntungkan laba, penjualan, penerimaan
dsb maka nilai EV harus maximum.
b. Untuk hal hal yang sifatnya merugikan, kekalahan , maka nilai harapan
EV harus minimum.
Contoh:
Sebuah perusahaan dihadapkan pada persoalan untuk memilih 3 alternatif
Investasi A,B, dan C. Keuntungan yang diperoleh dari 3 alternatif tersebut
tergantung pada situasi pasar dengan:
a. prospek pasar yang lesu dengan probabilitas 15 %
b. prospek pasar yang normal dengan probabilitas 30 %
c. prospek pasar yang cerah dengan probabilitas 55 %
Alternatif
Investasi

Prospek Pasar
Lesu 0,15

Normal 0,30

Cerah 0,55

45.000

15.000

20.000

25.000

20.000

-10.000

35.000

60.000

50.000

EV. A = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 15.000) + (0,55 x 20.000) = 22. 250


EV. B = (0,15 x 25.000) + (0,30 x 20.000) + (0,55 x {-10.000} = 4.250
EV. C = (0,15 x 35.000) + (0,30 x 60.000) + (0,55 x 50.000)
= 50.750 maksimum

Jadi, perusahaan tersebut akan memilih alternatif investasi C, dengan prospek


pasar yang cerah dengan probabilitas 55%.
2. Nilai Kesempatan yang Hilang ( Opportunity Loss )
Sejumlah pay off yang oleh karena tidak dipilihnya suatu alternatif / tindakan
dengan pay off terbesar bagi kejadian yang tidak pasti yang sebenarnya terjadi.
Untuk menentukan nilai keputusan didasarkan pada nilai kesempatan hilang
(Expect opportunity Loss = EOL) yang dipilih dari nilai minimum hal ini untuk
menghindari rasa penyesalan atau ketidakpuasan. Setiap peristiwa diindentifikasi
tindakan terbaik untuk setiap peristiwa kemudian mengurangi Pay off dengan pay
off yang lainnya dengan nilai yang paling maksimum.

Alternatif
Investasi

Prospek Pasar
Lesu 0,15

Normal 0,30

Cerah 0,55

45.000

30.000

20.000

40.000

60.000

10.000

Menghitung EOL untuk setiap alternatif tindakan


EOL. A = (0,15 x 0) + ( 0,30 x 45.000) + (0,55 x 30.000) = 30.000
EOL. B = (0,15 x 20.000) + (0,30 x 40.000) + (0,55 x 60.000) = 48.000
EOL. C = (0,15 x 10.000) + (0,30 x 0) + (0,55 x 0)
= 1500 minimum.
3. Nilai Harapan Informasi Sempurna ( Expect Value of Perfect Information
(EVPI)
Nilai harapan informasi sempurna (Expected value of perfect information, EV
of PI (EVPI) adalah selisih antara nilai harapan dengan nilai informasi sempurna (
Expeceted value with perfect information, EV with PI (EVWPI)) dan nilai
harapan tanpa informasi sempurna (Expected value without perfect information,
EV without PI (EV). Rumus yang digunakan ditulis sebagai berikut :

EV with PI : Pengambilan keputusan mencoba untuk menghilangkan unsur


unsur ketidakpastian yang didasarkan pada adanya infomasi sempurna / tambahan
tepat dan lengkap tentang kondisi dimasa yang akan datang.
EV Without PI : Nilai rata rata terbesar setiap alternatif tindakan jumlah
maksimum yang dapat dibayarkan oleh pengambil keputusan untuk mendapatkan
informasi sempurna.
EV with PI = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 60.000) + (0,55 x 50.000) = 52,250
EV = nilai Max EP adalah 50,750
EVPI = 52,250 50,750 = 1500
D. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Risiko
Secara umum, proses pengambilan keputusan dibagi menjadi 6 langkah, yaitu
1. Pembatasan Masalah
Menentukan dengan jelas batasan-batasan keputusan apa yang akan dibuat.
Dimana mencakup penentuan alternatif-alternatif apa yang ada. Pada tahap ini
biasanya ditanyakan: masalah apa yang dihadapi, siapa yang akan memutuskan,
bagaimana keadaan yang melatarbelakangi pengambilan keputusan, dan
bagaimana pengaruhnya terhadap tujuan-tujuan manajemen.
2. Penentuan Tujuan
Pada tahap ini ditanyakan: apa tujuan pengambil keputusan, bagaimana
seharusnya si pengambil keputusan menilai hasilnya dibandingkan dengan
tujuannya, bagaimana jika si pengambil keputusan ingin mencapai tujuan yang
bertentangan satu sama lain? Di sektor swasta, hampir semua keputusan ditujukan
untuk mendapatkan laba, selisih antara TR dengan TC. Pencapaian laba
maksimum merupakan tujuan alamiah dari sebuah perusahaan swasta.
3. Pencarian Alternatif
Pada tahap ini ada beberapa pertanyaan diajukan: apa alternatif tindakan untuk
pencapaian tujuan, variabel apa saja yang dapat kita kendalikan, apa kendala yang
kita hadapi dalam pencapaian tujuan. Setelah mengetahui apa yang diinginkan,
tentunya akan ditanyakan apa pilihan kita. Seorang pengambil keputusan yang
ideal, akan membeberkan semua kemungkinan pilihan yang ada dan kemudian

memilih satu diantaranya yang akan memberikan hasil yang terbaik bagi
pencapaian tujuan.
4. Peramalan Dampak
Pada tahap ini mengamati: bagaimana konsekuensi dari setiap alternatif
pilihan, jika hasil yang diharapkan tidak pasti bagaimana sifatnya, dapatkan
informasi yang lebih baik diperoleh untuk meramalkan suatu hasil. Tugas
peramalan konsekuensi tergantung pada keadaan, bisa dilakukan secara langsung
atau diabaikan sama sekali. Peramalannya bisa dengan :
a. perhitungan aritmatis sederhana
b. menggunakan model statistik atau ekonometrika
c. menggunakan model deterministik jika keadaannya pasti
d. model probabilistik jika pengambilan keputusan dalam keadaan yang
mengandung risiko atau ketidakpastian.
5. Penentuan Pilihan
Setelah semua analisis selesai dilakukan, maka kemudian menentukan pilihan
yang paling diinginkan. Jika semua variabel dalam proses peengambilan
keputusan (misalnya tujuan dan hasilnya) bisa dikuantifikasikan, maka dapat
menggunakan beberapa metoda tertentu untuk menetapkan keputusan yang paling
optimal, yaitu:
a. analisis marjinal
b. programasi linier
c. pohon keputusan (decision trees)
d. analisis manfaat-biaya, dsb.
6. Analisis Sensitivitas
Pada tahap akhir ini perlu diperhatikan: bagaimana sifat dari masalah yang
menentukan pilihan tindakan yang optimal, bagaimana pengaruh perubahan
keadaan-keadaan tertentu terhadap keputusan yang optimal yang diambil, apakah
pilihan tersebut peka terhadap perubahan-perubahan variabel ekonomi utama yang
terabaikan oleh si pengambil keputusan tersebut. Analisis sensitivitas menjelaskan
bagaimana suatu keputusan yang optimal akan berubah jika fakta-fakta ekonomi
utama berubah.

Kegunaan dari analisis sensitivitas, yaitu:


a. memberikan informasi faktor-faktor kunci dalam permasalahan yang
mempengaruhi keputusan
b. menelusuri pengaruh perubahan-perubahan variabel yang tidak diyakini
manajer
c. menghasilkan solusi dalam kasus proses pengulangan pengambilan
kepuutusan jika keadaan-keadaan tertentu dimodifikasi.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Nilai harapan adalah jumlah dari kemungkinan nilai-nilai yang diharapkan
terjadi terhadap probabilitas masing masing dari suatu kejadian yang tidak pasti.
Nilai kesempatan yang hilang merupakansejumlah pay off yang oleh karena tidak
dipilihnya suatu alternatif / tindakan dengan pay off terbesar bagi kejadian yang
tidak pasti yang sebenarnya terjadi. Nilai harapan informasi sempurna adalah
selisih antara nilai harapan dengan nilai informasi sempurna dan nilai harapan
tanpa informasi sempurna.
B. Saran
Dengan mempelajari risiko, ketidakpastian dan pengambilan keputusan ini,
semoga dapat memberi pengetahuan bagi pembaca. Dimana dengan risiko,
ketidakpastian dan pengambilan keputusan, seseorang atau manajemen dalam
perusahaan dapat mengetahui risiko yang kemungkinan bisa terjadi dan
bagaimana pengambilan keputusan dalam perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

M. Iqbal Hasan. 2002. Pokok-Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan.


Jakarta : Ghalia Indonesia.
Arsyad, lincolin. 2000. Ekonomi Manajerial.Yogyakarta: Bpfe-Yogyakarta
Fadly,

Ferdian.

2009. Pengambilan

Keputusan

Dalam

Kondisi

(http://azthreenancy.blogspot.com, di unduh pada tanggal 03 mei 2014).

Resiko,

Anda mungkin juga menyukai