Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zuraida Zein H.

Zunaedi
NIM : 11151130000047 / HI-3B

Resume Kenneth Waltz Interview : Conversation with History

Kenneth Waltz lahir dan besar di Ann Arbor, Michigan. Waltz kuliah di Universitas
Michigan lalu melanjutkan S2 nya di Universias Oberlin. Di Oberlin Waltz belajar tentang
ekonomi.Begitu juga saat S3 Waltz mengambil ekonomi di Columbia. Di Oberlin ia mempunyai
seorang guru yang sangat mempengaruhi pemikirannya, yaitu John Lewis dan istrinya Ewart
Lewis. Waltz banyak berdiskusi dengan mereka menganai pemerintahan Amerika, teori, dan juga
Politik pada abad pertengahan. Dari Lewis pula Waltz akhirnya memutuskan untuk mengubah
fokusnya yag semula ekonomi menjadi ilmu politik. Waltz sendiri mengakui bahwa
pemikirannya mengenai teori politik juga banyak dipegaruhi oleh studi ekonominya. Selain
ekonomi, Waltz juga banyak dipengaruhi dari bacaan-bacaan antropologinya.
Menjadi seorang teoretisi politik menurut Waltz ada dua macam. Yang pertama yaitu
teoretisi yang mempelajari teori-teori dari tokoh-tokoh sebelumnya dan menuliskannya kembali.
Lalu yang kedua yaitu teoretisi yang memahami teori dari tokoh sebelumnya lalu
mengembangkan teori tersebut atau membuat teori baru. Menurut Waltz pula, jika seseorang
ingin mengembangkan suatu teori baru, orang tersebut seharusnya lebih memahami terlebih
dahulu dari sisi filosofisnya, bukan hanya dari teori-teori sebelumnya saja. Sebelumnya kita
harus menegerti Apakah teori itu? Bagimana teori itu bisa diterapkan? Sejauh apakah teori itu
dapat dibuktikan? dan lain sebagainya.
Untuk mengembangkan suatu teori, dibutuhkan adanya suatu subjek kajian khusus yang
diteliti. Karena tidak mungkin untuk meneliti semua hal. Contohnya adalah Politik Internasional.
Lalu gambarkanlah subjek kajian yang diteliti tersebut. Sebelum memulai hal tersebut, kalian
harus benar-benar memahami sejarah dari subjek kajian tersebut. Lalu tentukan konsep teori
tersebut. Setelah kalian memahami bahwa politik internasional tidak bisa hanya dikaji melalui
satu sisi saja,yang harus dilakukan adalah mencoba teori kalian. Apakah teori tersebut dapat

berguna? Lalu bagaimana cara kalian mengetahui bahwa teori tersebut berguna? Teori dapat
berguna apabila orang lain dapat memprediksi peristiwa yang akan datang, menjelaskan
peristiwa yang telah atau sedang terjadi. Namun memprediksi bukanlah tujuan utama teori. Yang
penting teori dapat menjelaskan peristiwa yang terjadi.
Buku pertama Waltz adalah Man, the State, and War. Dalam bukunya tersebut Waltz
menjelaskan mengenai tiga teori penyebab perang. Teori tersebut berangkat dari perbedaan
pandangan teoretisi Politik internasional mengenai penyebab terjadinya segala sesuatu yang
terjadi di dunia internasional. Maka Waltz merumuskan ketiga teori penyebab perang tersebut.
Gambaran pertama yaitu bahwa perang disebabkan oleh individu itu sendiri (human nature).
Gambaran kedua yaitu bahwa perang disebabkan oleh nature states itu sendiri, entah demokrasi,
otoriter, atau apapun itu. Gambaran yang ketiga yaitu menjelaskan bahwa Politik iternasional itu
terpisah dan tidak berhubungan dengan politik domestik. Dalam bukunya tersebut Waltz
menjelaskan bahwa penyebab perang adalah gambaran yang ketiga. Gambaran yang pertama dan
kedua hanyalah penyebab sekunder.
Struktur sitem politik internasional dapat dijelaskan dari yang pertama yaitu organizing
principle. Struktur politik internasional adalah anarki, dimana tidak adanya kekuasaan tertinggi
di dunia internasional. Negara mempunyai kedudukan yang sama satu sama lain. Sehingga setiap
negara bisa bebas berlaku semaunya. Maka dari itu, negara harus dapat melindungi dirinya
sendiri. Dimana dalam realisme itu disebut dengan self help. Yang kedua yaitu distribution of
capability. Pendistribusian kapabilitas diantara negara-negara. Yang ketiga yaitu character of
units, karakter dari negara-negara tersebut.
Buku keduanya yaitu Theory of International Politics diterbitkan tahun 1979. Politik
internasional digerakkan oleh struktur sistem internasional. Negara dipaksa berlaku sesuai
dengan struktur yang ada. Menurut Waltz, dunia dapat stabil apabila terdapat sistem bipolar
dalam politik internasional. Contohnya dalam artikelnya yang diterbitkan tahun 1964 mengenai
stabilitas dunia bipolar, yaitu Uni Soviet dan US. Waltz berkata bahwa takdir dunia ada di dua
negara tersebut. Ketika uni soviet runtuh, banyak yang memperdebatkan pandangan Waltz bahwa
dunia dikuasai oleh sitem bipolar antara US dan Uni Soviet. Namun Waltz tidak menarik
pendapatnya tersebut. Waltz berpendapat bahwa sesungguhnya dalam keruntuhan Soviet ada
rencana besar di dalamnya. Soviet tidak begitu saja lemah karena keruntuhannya. Soviet sangat

kuat dalam hal kemiliterannya. Menurut Waltz justru jika didunia hanya ada unipolar, maka tidak
ada check and balances dan malah justru akan ada kemunduran disana.
Kemunculan persaingan antara Rusia dan US, menurut Waltz dapat menjaga perdamaian
dunia. Walaupun mereka menjaga perdamaian dengan cara mereka sendiri. Semisal mengontrol
penggunaan senjata pemusnah massal, senjata biologis, nuklir, dsb. Menurut Waltz, walaupun
terkesan menguasai seluruh dunia, namun itulah cara terbaik untuk menjaga perdamaina dunia.
Adanya sistem politik internasional yang bipolar memunculkan balance of power atau
perimbangan kekuasaan. Sehingga dengan adanya BOP, negara harus berfikir ulang untuk
menetapkan kebijakan luar negerinya.
Waltz juga berpesan kepada semua orang jika ingin menguasai plitik internasional,
banyaklah membaca buku, berdiskusi, atau pun juga terlibat langsung aktif dalam praktik politik.
Dan juga jangan melupakan filosofi ilmu itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai