Anda di halaman 1dari 1

Nama : Fadhly Nurman Hassanal Abdullah

Kelas :HI-5-B
NIM : 11151130000062

Halida Maulidia lahir pada 7 Juli 1997 dari pasangan suami istri Mas Ahmad Yani dan
Zainah. Halida adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Halida adalah seorang yang cerdas.
Di dalam kelas, ia termasuk orang yang aktif dalam diskusi. Hal tersebut karena ia dibesarkan
dengan bimbingan yang baik oleh orang tua dan juga tantenya untuk menjadi seorang yang
serius dalam mencari ilmu. Alasan utamanya dalam memilih jurusan hubungan internasional
adalah ia ingin mengetahui ilmu yang luas yang terdapat dalam jurusan tersebut. Harapan
lainnya adalah menjadi seorang mahasiswa hubungan internasional yang bisa pergi ke luar
negeri dengan tujuan melihat keindahan dunia luar selain negara Indonesia. Halida juga
seorang perempuan yang cantik dan pekerja keras. Buktinya adalah selain kuliah, saat ini ia
juga mengisi waktu luangnya menjadi seorang peneliti di lembaga research yaitu Center for
Southeast Asian Studies (CSEAS). Dengan menjadi seorang peneliti, ia menjadi bisa pergi ke
berbagai negara untuk melakukan penelitian sekaligus mewujudkan mimpinya. Sebuah karir
yang sangat layak untuk ditiru oleh kebanyakan mahasiswa saat ini.
Selain itu, mengenai kaitan Resolusi Konflik dengan Hubungan Internasional, Halida
memahami Resolusi Konflik adalah penghentian konflik dengan cara-cara yang analitis dan
masuk ke akar permasalahan. Mengacu pada hasil yang dalam pandangan pihak-pihak yang
terlibat merupakan solusi permanen terhadap suatu masalah. Konflik terkadang dapat saja
diselesaikan oleh kedua belah pihak yang bertikai secara langsung. Namun tak jarang pula
harus melibatkan pihak ketiga untuk menengahi dan mencari jalan keluar baik oleh negara atau
sebagai Organisasi Regional bahkan Organisasi Internasional. Terdapat tiga resolusi konflik
yang dapat diaplikasikan dalam hubungan antarnegara. Pertama, Peacekeeping, yaitu proses
menghentikan atau mengurangi aksi kekerasan melalui intervensi militer yang menjalankan
peran sebagai penjaga perdamaian yang netral. Proses selanjutnya adalah Peacemaking, proses
yang tujuannya mempertemukan atau merekonsiliasi sikap politik dan stategi dari pihak yang
bertikai melalui mediasi, negosiasi, arbitrasi terutama pada level elit atau pimpinan. Terakhir
adalah Peacebuilding yaitu proses implementasi perubahan atau rekonstruksi social, politik,
dan ekonomi demi terciptanya perdamaian yang langgeng. Melalui proses peacebuilding
diharapkan negative peace (atau the absence of violence) berubah menjadi positive
peace dimana masyarakat merasakan adanya keadilan sosial, kesejahteraan ekonomi dan
keterwakilan politik yang efektif.
Sedangkan untuk harapan terhadap mata kuliah ini, Halida berpendapat bahwa dalam
hubungan internasional saat ini, perdamaian menjadi hal yang dituju banyak negara. Memang
masih ada perang dan konflik yang terjadi, namun terdapat upaya-upaya dari aktor-aktor
internasional maupun dari aktor yang mengalaminya untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Upaya atau cara untuk menyelesaikan konflik tersebut lah yang dipelajari dalam mata kuliah
ini. Mata kuliah ini memberi wawasan mendalam tentang bagaimana cara menyelesaikan
konflik yang dikemas dengan pembahasan yang sederhana. Melihat aktor yang ada dalam mata
kuliah-aktor negara ini dapat dianalogikan ke dalam bentuk yang lain, misal aktor domestik,
membuat mata kuliah ini bersifat aplikatif. Dengan melihat metode yang di terapkan ini, Halida
berharap apa yang telah dipelajari dapat diaplikasikan langsung ke dalam masalah kecil yang
ada di depan, lalu dapat merancang suatu pemasalahan konflik dengan sederhana ke dalam
konflik internasional.

Anda mungkin juga menyukai