NIM : 205120400111026
Multitrack diplomacy adalah sebuah kerangka konsep yang digunakan untuk mencapai
sebuah proses perwujudan perdamaian didunia internasional. Multitrack diplomacy
merupakan bentuk penyempurnaan dari one-track diplomacy dan Two-track diplomacy yang
lebih dulu diperkenalkan. Pada awalnya, Multitrack diplomacy dikenal dengan istilah Two-
track diplomacy karena hanya memiliki 2 jalur saja yakni jalur pemerintah yang dilakukan
secara formal dan jalur non-pemerintah. Perkembangan zaman juga berdampak pada
berkembangnya jalur pada Multi-track Diplomacy sehingga menghasilkan 9 jalur sebagai
hasilnya. Setiap jalur pada Multitrack Diplomacy memiliki cara tersendiri dalam menciptakan
perdamaian. Setiap jalur juga memiliki kelebihan dan juga kekurangan masing-masing dalam
mencapai tujuannya. 9 jalur yang terdapat pada Multi-track Diplomacy saling terkait antar
satu sama lain karena memiliki tujuan akhir yang sama yaitu untuk menciptakan perdamaian
di dunia.
Mengapa minat pada diplomasi non-pemerintah seperti multitrack diplomacy, baik dari
segi teori serta praktik penciptaan perdamaian tumbuh begitu besar? Setidaknya terdapat tiga
kemungkinan jawaban. Yang pertama mencerminkan kesadaran yang tumbuh terutama dalam
terang kesadaran yang meningkat akan masalah lingkungan kita di seluruh dunia - bahwa di
bumi ini memang merupakan satu kesatuan yang saling bergantung. Orang-orang mulai
menyadari bahwa efek dari tindakan mereka menjangkau melintasi batas negara. Karena
mereka telah dapat menyaksikan, melalui televisi, wajah manusia yang menderita karena
perang, kelaparan, dan bencana alam, mereka telah menemukan bahwa mereka ingin, dan
dapat, melakukan sesuatu untuk membantu. Kedua, ada kesadaran yang berkembang bahwa
dunia tidak memiliki struktur untuk menangani sebagian besar konflik internasional. Perang
antar negara dan konflik antara kelompok etnis, agama, atau politik di dalam negara telah
berlangsung untuk waktu yang lama dan menentang berbagai upaya penyelesaian yang
masuk akal: perang Iran-Irak; konflik Afghanistan; situasi Israel-Arab; situasi Irlandia Utara;
konflik komunal antara Hindu dan Muslim di India. Situasi ini telah menanamkan kesadaran
seluruh generasi dengan gagasan bahwa kita tidak memiliki sarana untuk itu menangani
secara efektif perang antara negara-negara berdaulat atau, lebih umum dengan berakhirnya
Perang Dingin, konflik regional dan etnis antara kelompok-kelompok di dalam negara bagian
dan lintas batas negara bagian
Multi-Track Diplomacy terdiri dari sembilan jalur dalam kerangka konseptual dan
praktis untuk memahami sistem kompleks dari aktivitas perdamaian:
3. Bisnis, atau Penciptaan Perdamaian melalui Perdagangan. Ini adalah bidang bisnis
dan dampak aktual dan potensinya pada pembangunan perdamaian melalui penyediaan
peluang ekonomi, persahabatan dan pemahaman internasional, saluran komunikasi informal,
dan dukungan untuk kegiatan perdamaian lainnya.
7. Agama, atau Penciptaan Damai melalui Iman dalam Tindakan. Ini mengkaji
keyakinan dan tindakan berorientasi perdamaian dari komunitas spiritual dan religius dan
gerakan berbasis moralitas seperti pasifisme, suaka, dan non-kekerasan.
9. Komunikasi dan Media, atau Penciptaan Perdamaian melalui Informasi. Inilah ranah
suara rakyat: bagaimana opini publik dibentuk dan diekspresikan oleh media cetak, film,
video, radio, sistem elektronik, seni.
Masing masing dari jalur ini mewakili bagiannya sendiri dan memiliki cara pandang
masing-masing terhadap suatu permasalahan yang tentunya saling berbeda satu sama lain.
Dalam multitrack diplomacy, semua sektor tersebut saling tumpang tindih dan saling
berkolaborasi untuk merumuskan suatu rumusan dari permasalahan yang sedang dihadapi
dengan mempertimbangkan berbagai aspek. Oleh karena itu, studi tentang multitrack
diplomacy lebih dari sekadar melihat ke dalam setiap jalur secara individual. Itu terlihat pada
keterkaitan di antara mereka juga. Itu terlihat pada keseluruhan sistem.
Tujuan dari sistem Diplomasi Multi-Jalur adalah untuk membantu dunia menjadi
tempat yang lebih damai, tetapi ini belum tentu menjadi tugas utama masing-masing
komponen. Misalnya, bisnis internasional memiliki tujuan utama kesuksesan finansial, dan
media memiliki tujuan untuk menginformasikan kepada publik. Namun, secara umum tujuan
dari multitrack diplomacy ialah menciptakan perdamaian dunia dengan cara melakukan
berbagai negosiasi kepada banyak aktor yang terlibat guna turut serta dalam partisipasi
peacemaking.
pemikiran sistemik yaitu keseluruhan yang lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya.
Komponen yang ada dalam sistem ini sangat berbeda antara satu sama lain, namun dengan
caranya, mereka bisa cukup terkait dan berinteraksi satu sama lain untuk membangun energi
sinergis yang membawa upaya untuk melampaui daftar sederhana atau penjumlahan satu
sama lain.
Faktor kedua ialah stress atau kesusahan. Karena pihak-pihak yang membuat
perdamaian selalu berhubungan dengan konflik dan perang, mau tidak mau mereka juga
harus masuk dan terlibat ke dalam kesusahan pihak yang berkonflik. Sehingga mereka turut
serta dalam merasakan stress ataupun kesusahan yang dirasakan oleh pihak-pihak yang
terlibat konflik. Hal ini secara tidak langsung berdampak pada kondisi psikis, emosional, dan
spiritual mereka. Faktor lain yang terlihat dalam budaya sistem ini adalah fragmentasi.
Kesembilan jalur ini merupakan ‘dunia’ tersendiri, dengan aturan, bahasa, norma, dan
kepercayaan mereka sendiri. Masing-masing cenderung bertindak seolah-olah memegang
kunci perdamaian dunia sendiri. Sehingga timbul pernyataan-pernyataan yang saling
mengunggulkan dari tiap-tiap pihak dalam suatu rumusan negosiasi. Contohnya seperti
“andai saja menggunakan cara dari kelompok kami, pasti lebih efisien”.
Jika ditinjau lebih dekat, sistem peacemaking sangat erat kaitannya dengan sistem
penciptaan perang, dilihat dari aktornya, sebagian besar memiliki kemiripan. Seperti DK
PBB, kepala negara, foreign-Policy maker, domestic-policy maker, opini publik, media,
aktivis, hingga komunitas agama tertentu. Contoh konkritnya yakni ketika terjadinya Perang
Teluk, dimana menjelang dan selama perang itu, individu-individu dari semua kelompok ini
muncul setiap hari di layar televisi dan pendapat mereka dicetak di halaman surat kabar dan
majalah. Pakar akademis dan pakar think tank mengisi acara bincang-bincang itu. Diplomat
warga dan spesialis resolusi konflik melakukan berbagai misi di belakang layar. Bisnis
Amerika dengan minat atau keahlian dalam urusan Timur Tengah menjadi aktif terlibat.
Bahkan militer yang memainkan peran penting dalam konflik, pada awalnya ditempatkan
untuk menjaga perdamaian. Perang, juga, merupakan upaya multi-jalur dan, setidaknya di
negara ini pada abad terakhir, telah digunakan sebagai jalan menuju perdamaian. Kemudian
yang kedua ialah kondisi politik internasional, dimana AS hampir selalu turut ikut campur
dalam berbagai konflik di dunia. Hal ini menimbulkan pertanyaan baru. Apakah AS benar-
benar ingin membantu meredakan konflik, atau malah memanfaatkan konflik ini demi ladang
bisnisnya?
Jika ditinjau lebih jauh, penciptaan perdamaian dunia didasari pada kondisi masyarakat
global yang sebenarnya merupakan satu-kesatuan utuh dan hanya terpisah oleh sekat-sekat
administratif negara. Sehingga pendekatan multitrack diplomacy ini memiliki kesempatan
yang besar dalam mereduksi konflik-konflik yang ada di dunia ini. hal ini dibuktikan dengan
ketika munculnya permasalahan global, seperti krisis air bersih, penipisan lapisan ozon, dan
masalah lingkungan hidup. Masyarakat dunia seakan-akan bersatu dan bersama-sama
menghadapi permasalahan tersebut. Karena mereka menyadari bahwa mereka saling
ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu mereka membutuhkan suatu perdamaian guna
meningkatkan kerjasama diantara mereka.
Overview:
Multi-Track Diplomacy terdiri dari sembilan jalur dalam kerangka konseptual dan
praktis untuk memahami sistem kompleks dari aktivitas perdamaian:
Pertanyaan:
Apakah penggunaan multitrack diplomacy relevan digunakan untuk resolusi konflik pada
masa ini, terutama dalam resolusi konflik Israel-Palestina yang sangat sulit untuk melakukan
perdamaian?