Anda di halaman 1dari 14

Kamis, 15 Maret 2018 Pertemuan-2

Diplomasi, Politik Luar


Negeri, dan Negosiasi
Oleh: Helga Yohana Simatupang, M.A.

Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Politik dan Kependidikan, Universitas Potensi Utama
DIPLOMASI
Terminologi :
Berasal dari kata diploun, yang artinya melipat

Zaman Romawi Kuno:


Diplomas  surat jalan
ke luar negeri (paspor)
berupa lempengan
logam yang dilipat
TOKOH DIPLOMASI ERA KUNO
Diplomasi  bagaimana tindakan yang harus dilakukan di dalam
kehidupan agar dapat meraih naya (keuntungan)

Tujuan diplomasi (Buku Arthasastra) :


1. Acquisition (Perolehan)  membuat hubungan dengan negara
lain (hubungan diplomatik)
2. Preservation (Pemeliharaan) menjaga hubungan hubungan
dengan negara lain
3. Augmentation (Penambahan)  memperluas hubungan
Chanakya / diplomatik dengan menambah teman
4. Proper distribution (Pembagian adil)  komunikasi yang adil
Kautilya untuk mencapai harmoni atau perdamaian (siddhi)

Strategi Diplomasi :
1. Sama (Negosiasi) 3. Bheda (Pemecahan/Ancaman)
2. Dana (Pemberian Hadiah/Menyogok) 4. Danda (Intervensi Militer/Kekerasan)
KEMUNCULAN TOKOH-TOKOH DIPLOMASI DUNIA (ERA MODERN)

Niccolò Hugo Carl von Ernest Harold Henry


Machiavelli Grotius Clausewitz Satow Nicolson Kissinger
Diplomasi menurut para ahli
Niccolò Machiavelli
 Diplomasi merupakan kegiatan yang amoral karena memaksa seseorang untuk bermuka dua. pada
dasarnya kegiatan diplomasi tidak bisa dikatakan sebagai kegiatan yang sepenuhnya jujur, oleh sebab
itu diplomat dipandang sebagai orang jujur yang dikirim untuk berbohong. (Il Principe/The Prince)
Hugo Grotius
 Perang yang dilakukan dalam rangka mempertahankan sovereignity dapat dikategorikan sebagai just
war. Just War adalah perang yang tidak bertentangan dengan hukum karena dilakukan untuk tujuan
yang baik. Perang dapat menjadi just war apabila dilakukan untuk pertahanan, merebut kembali hak
kepemilikan, dan sebagai hukuman atas pelanggaran yang dilakukan. (De Jure Belli et Pacis/Hukum
Perang dan Damai)
 Perang adalah pilihan terakhir ketika masalah tidak terselesaikan melalui proses pengadilan. Setelah
perang terpaksa harus terjadi, Hugo Grotius menekankan bahwa cara-cara yang digunakan tetap
harus berlandaskan moral dan hak manusia, karena hal tersebut menunjukkan komitmen pihak yang
berperang terhadap hukum. Komitmen terhadap hukum ini dalam dunia kontemporer dikenal dengan
istilah pacta sunt servanda (janji yang harus ditepati).
Carl von Clausewitz
 Perang merupakan kelanjutan dari diplomasi dengan melalui sarana lain.
Diplomasi menurut para ahli

Ernest Satow
 Diplomasi adalah penerapan kepandaian dan keterampilan taktik pelaksanaan hubungan resmi antar
pemerintah negara berdaulat secara damai.

 Lima hal penting dalam diplomasi:

1) Politik luar negeri; 2) Negosiasi; 3) Mekanisme pelaksanaan negosiasi tersebut; 4) Suatu cabang dinas
luar negeri; 5) Mencakup keahlian dalam pelaksanaan negosiasi internasional.

Harold Nicolson
 Diplomasi adalah manajemen hubungan internasional melalui negosiasi yang dilakukan oleh diplomat.

Henry Kissinger
 Diplomasi adalah pelaksanaan kebijakan luar negeri terutama oleh negara-negara besar untuk
mempertahankan order/stabilitas dalam sistem internasional.
APA PERBEDAAN DIPLOMASI DI
MASA PERANG DINGIN DENGAN
DIPLOMASI DI ERA SEKARANG?
FUNGSI DARI SEORANG DIPLOMAT
1. Representing  mewakili sebuah negara-bangsa di negara penerima
dan memperjuangkan kepentingan yang ditugaskan kepadanya.
2. Protecting  melindungi kepentingan nasional negara dan warga
negara yang diwakilinya di negara penerima berdasarkan batas-batas
hukum internasional.
3. Negotiating  berunding untuk memperjuangkan kepentingan nasional
negara yang diwakilinya.
4. Reporting  melaporkan hasil pelaksanaan tugas, pengamatan dan
analisis di bidang politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya di negara
penerima atau organisasi internasional.
5. Promoting  meningkatkan kerjasama multidimensional di antara
negara yang diwakilinya dengan negara penerima.
DIPLOMASI

POLITIK LUAR NEGERI

NEGOSIASI

Apa keterkaitan ketiga hal tersebut?


DIPLOMASI

Pelaksanaan
Politik Luar
Negeri

Manajemen
Hubungan
Internasional
Melalui Negosiasi
Diplomasi adalah salah satu alat utama yang digunakan
negara untuk menjalin kerjasama dalam hubungan
internasional dalam rangka pelaksanaan politik luar
negeri dan pencapaian kepentingan nasional melalui
negosiasi dengan cara-cara damai (apabila mungkin),
yang kemudian bisa menjadi nilai tawar atau state
branding sebuah negara sehingga juga dapat
membangun citra atau image dari sebuah negara
Pembagian Presentasi Kelompok di Pertemuan -7
(Keberhasilan Diplomasi Aktor Non-Negara)

Studi Kasus 1 Studi Kasus 2 Studi Kasus 3 Studi Kasus 4


(International (International (Multinational (Individuals)
Organization) NGO) Corporation)

Winda Purba Amanda Karin Winda Purwanti

Fania Nitra Siska Sindi

Julius Yuli Ica Aminah

NB:
*Topik dan judul presentasi harap dikonsultasikan terlebih dahulu ke dosen pengampu di
pertemuan-4 (tidak menerima konsultasi judul susulan setelah pertemuan-4)
Questions & Discussion
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai