Prodi Ilmu Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Politik dan Kependidikan, Universitas Potensi Utama
Periode Weda (Vedic Period) yaitu pada 1.500 – 600 SM menggunakan utusan duta
yang dikenal sebagai Prahita, Palgala,dan Suta seorang utusan yang dikirim oleh
rajanya untuk mengumpulkan informasi dan penyampai pesan.
Periode Yajurweda penunjukan wakil-wakil diplomatik oleh para penguasa untuk
mewakili mereka di istana satu sama lain baik dalam waktu damai maupun perang.
Palgala dan Suta merupakan pejabat-pejabat tinggi yang memiliki pengaruh dalam
pemilihan raja, mereka juga ditugaskan untuk membawa misi-misi diplomatik penting
ke negara-negara lain.
Kekaisaran Maurya (abad ke-4 S.M.) dipimpin oleh Chandragupta dan dilanjutkan
oleh anaknya Bindusara dan cucunya Ashoka
Peran Kautilya sebagai penasihat Raja Buku Arthasastra
Konsep Rajamandala (lingkaran negara-negara) pentingnya aspek geopolitik
Politik antar anggota masyarakat internasional yang berbeda, pada dasarnya
ditentukan oleh konstelasi: sahabat – musuh – dan – netral.
Peran Kautilya advokasinya terhadap tata cara kenegaraan yang bijaksana oleh
seorang Raja kesuksesan Chandragupta menyatukan seluruh subkontinen di
India
Pada abad ke-3 S.M Maurya Kaisar Asoka menerapkan prinsip Buddha
Dhamma ke dalam administrasi pemerintahannya menerapkan doktrin non-
violence (tanpa kekerasan), tidak hanya dalam kehidupan pribadi atau negara,
tetapi bahkan juga dalam hubungan Internasional agama Buddha mengalami
perkembangan yang pesat dari daerah lembah Sungai Gangga hingga ke seluruh
India dan menyebar ke negeri-negeri tetangga