Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS ILMU SOASIAL DAN ILMU POLTIK

Matakuliah : Negosiasi dan Lobbi.


Prodi/semester : Ilmu Politik/VI
Dosen Pengampu : Dr. H. Ahmad Suyuthi, M.Ag., M.Si.
Jenis UTS : Ujian Tulis
Waktu : Rabu, 21 April 2021

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan benar!.


1. Dunia perpolitikan tidak lepas dari yang namanya strategi, cara-cara dan siasat, karena politik itu
sendiri adalah strategi. Dengan kata lain, dimana ada politik maka disitu ada strategi, cara atau siasat.
Politik tanpa strategi bagaikan sayur tanpa garam. Sudah kita lalui, setiap ada pesta politik (red,
pemilu) di Indonesia pastilah jauh-jauh sebelum pesta tersebut mencapai puncaknya, para aktor
politik sudah mengumbar janji-janji manis mereka agar dapat mendapat perhatian pada masyarakat
sebagai komunikan politik. Tujuan akhir dari hal tersebut adalah agar masyarakat mendukung penuh
“pencalonannya”.
a. Apa yang saudara ketahui tentang persuasi, propaganda dan indoktrinasi, jelaskan!.
b. Jelaskan bagaimana etika dalam persuasi?

2. Masyarakat luas pada umumnya sudah tidak lagi bias menerima tindak kekerasan yang sangat
bertentangan dengan HAM dalam lingkungan kehidupan organisasi kemasyarakatan, baik sosial,
ekonomi, maupun politik, upaya untuk mencapai sasaran dengan menggunakan kekerasan atau
berdasarkan kekuatan otot belaka sudah bukan jamannya. Dalam menyelesaikan sesuatu
perbedaan/pertentangan diperlukan dialog dan musyawaroh melalui lobi dan negosiasi, meskipun
adakalanya berlangsung alot dan membutuhkan waktu relative lama.
a. Apa yang di maksud dengan negosiasi, lobi, diplomasi dan public relation
b. Bagaimana hubungan antara lobbi, negosiasi dan public relation.

3. Penyelesaian sengketa melalui pengadilan harus berpedoman pada hukum acara yang mengatur
persyaratan harus dipenuhi agar sengketa dapat diajukan serta upaya-upaya yang dapat dilakukan.
Sedangkan penyelesaian sengketa yang berdasarkan kesepakatan para pihak dan prosedur atas suatu
sengketa diserahkan sepenuhnya kepada pihak yang bersengketa. Penyelesaian sengketa diluar
pengadilan dapat dilakukan melalui sebagai cara, diantaranya negoisasi, mediasi, konsiliasi,
konsultasi, dan arbitrase.
a. Apa yang dimaksud dengan mediasi, konsiliasi dan arbitrase
b. Bagaimana penyelesaian konflik politik jika menggunakan mediasi, konsiliasi dan arbitrase.

Selamat mengerjakan !
NAMA : M. JUNIARDI RISKI
NIM : I71215030
UTS NEGOSIASI DAN LOBBY

JAWABAN
1. (a)
 Persuasi adalah mengajak, membujuk, atau menyuruh. komunikasi yang digunakan untuk
mempengaruhi dan meyakinkan orang lain. Melalui persuasi setiap individu mencoba berusaha
mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain. Persuasi pada prinsipnya merupakan upaya
menyampaikan informasi dan berinteraksi antar manusia dalam kondisi di mana kedua belah
pihak sama-sama memahami dan sepakat untuk melakukan sesuatu yang penting bagi kedua
belah pihak.] Bila berkomunikasi dengan sesama, setiap individu berharap pesan yang
disampaikan tersebut dapat dimengerti dan dipercayai.
 Propaganda adalah  sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi,
memanipulasi alam pikiran atau kognisi, dan memengaruhi langsung perilaku agar memberikan
respon sesuai yang dikehendaki pelaku propaganda.
 Indoktrinasi adalah sebuah proses yang dilakukan berdasarkan satu sistem nilai untuk
menanamkan gagasan, sikap, sistem berpikir, perilaku dan kepercayaan tertentu.

(b)
 Komunikasi persuasif tidak sama dengan propaganda. Menurut Prof. Richard L. Johannesen,
Profesor Komunikasi dari Northen Illinois University, untuk membatasi komunikasi persuasif
agar tidak menjadi propaganda diperlukan seperangkat etika yang harus dipatuhi, yaitu:

1. Memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu isu.


2. Memiliki pemahaman lebih dari isu tersebut dibandingkan orang lain.
3. Memiliki pemahaman lebih akan media massa.
4. Mampu mengadaptasi ide-ide baru.
5. Memengaruhi orang lain agar dapat melakukan suatu tindakan.

2. (a)
 Negosiasi  adalah sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak-pihak yang terlibat berusaha untuk
saling menyelesaikan tujuan yang berbeda dan bertentangan.
 Loby adalah aktivitas komunikasi yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok dengan tujuan
mempengaruhi pimpinan organisasi lain maupun orang yang memiliki kedudukan penting dalam
organisasi dan pemerintahan sehingga dapat memberikan keuntungan untuk diri sendiri ataupun
organisasi dan perusahaan pelobi.
 Diplomasi adalah seni dan praktik bernegosiasi oleh seseorang (disebut diplomat) yang biasanya
mewakili sebuah negara atau organisasi.
 Public relation adalah praktik mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi
dan masyarakat.
(b)
 Hubungan antara Lobbi, Negosiasi dan Public Relation. Lobi, Negosiasi, Diplomasi, dan
Marketing merupakan bagian dari konsep Public Relation secara umum yang bertujuan
mempengaruhi, menarik perhatian, manarik simpati, menimbulkan empati, menyampaikan
informasi dari dan atau ke seseorang, kelompok, organisasi, perusahaan, lembaga negara bahkan
negara.

3. (a)
 Mediasi  adalah upaya penyelesaian konflik dengan melibatkan pihak ketiga yang netral, yang
tidak memiliki kewenangan mengambil keputusan yang membantu pihak-pihak yang bersengketa
mencapai penyelesaian (solusi) yang diterima oleh kedua belah pihak.
 Konsoliasi  adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang bersengketa agar
mencapai kesepakatan guna menyelesaikan sengketa dengan cara kekeluargaan.
 Arbitrase adalah praktik memperoleh keuntungan dari perbedaan harga yang terjadi di antara
dua pasar keuangan. Arbitrase ini merupakan suatu kombinasi penyesuaian transaksi atas dua
pasar keuangan di mana keuntungan yang diperoleh adalah berasal dari selisih antara harga pasar
yang satu dengan yang lainnya.

(b)
 Penyelesaian Konflik Politik Jika Menggunakan Mediasi, Konsiliasi dan Arbitrase , Content
mediation mengembalikan situasi negosiasi ke tahap tawar – menawar. meditor memberi arahan
dan kembali menumbuhkan semangat mencapai kesepakatan. issue identification -
memprioritaskan isu yang akan diselesaikan supaya fokus pada satu isu. positive framing of the
issue memfokuskan pada hasil yang ingin dicapai, akan menimbulkan semangat penyelesaian dan
kesepakatan.

Anda mungkin juga menyukai