Anda di halaman 1dari 8

Multi-Track Diplomacy (Funding, or Peacemaking through Providing Resources)

Kelompok 3

1. Jelli Suprianto (1602045090)

2. Lis Maesarah ( 1802045060)

3. Nabila Rahmadani (1802045061)

4. Didin (1802045063)

5. Nurindah Yofahddina Hastuti (1802045073)

6. Jesika Sanggona (1802045083)

7. Rahma Sari (1802045086)

Latar belakang

Diplomasi adalah salah satu cara negara untuk mencapai kepentingan nasional dengan
cara bekerjasama dengan Negara lain. Bisa dikatakan juga Diplomasi adalah seni
mengedepankan kepentingan suatu negara melalui cara-cara damai (negosiasi) apabila mungkin,
dalam berhubungan dengan negara lain. Apabila cara-cara damai tersebut gagal untuk mencapai
kepentingan negara maka, diplomasi mengizinkan cara-cara lain seperti penggunaan ancaman
atau kekuatan nyata untuk mencapai tujuan-tujuannya. Di sisi lain Pengertian diplomasi dapat
diartikan juga sebagai aktivitas politik yang memungkinkan para aktor diplomasi untuk mengejar
kepentingan serta mempertahankan kepentingan, melalui kegiatan negosiasi, dengan tanpa
menggunakan paksaan, propaganda, maupun hukum. Sederhananya, kegiatan diplomasi ini di
dalamnya mencakup kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk mencapai kepentingan lewat
adanya itikat baik (Chambell, 2015 : 5).

Hingga saat ini konsep diplomasi ini terus mengalami perkembangan, sehingga saat ini
dikenal pula konsep diplomasi tradisional dan diplomasi modern. Diplomasi tradisional erat
kaitannya dengan kegiatan kenegaraan dan aktor berupa aktor negara, yang mencakup
perwakilannya. Topik bahasan diplomasi tradisional secara umum hanya berfokus pada
perdamaian, keamanan dan penyelesaian konflik. Begitu pula dengan proses diplomasinya,
dilakukan dengan berdasarkan pada protokoler kenegaraan yang rigid. Sedangkan pada
diplomasi modern, terdapat perkembangan yang membuat cakupan diplomasi ini menjadi
semakin luas. Aktor diplomasi tidak lagi hanya aktor negara, melainkan bisa mencakup
organisasi, badan usaha, pebisnis, kelompok kepentingan juga individu. Dalam diplomasi
modern ini pokok bahasan dalam diplomasi meluas, hingga tidak lagi hanya mencakup tentang
keamanan dan perdamaian, melainkan bisa ke berbagai ranah, seperti ekonomi, pendidikan,
sosial, budaya dan lainnya. Begitu pun dengan proses diplomasi tidak harus melalui protokoler
yang rigid. Perkembangan diplomasi ini merupakan bentuk penyesuaian antara pola hubungan
internasional dengan kepentingan dan situasi global. Kondisi yang muncul adalah berkurangnya
dominasi negara terhadap aspek –aspek kegiatan diplomasi, sehingga memungkinkan aktor non
negara terlibat dalam diplomasi. Dominasi negara yang berkurang dalam aktivitas diplomasi ini
mengakibatkan adanya konsep multitrack diplomacy.

Multi-Track Diplomacy (Diplomasi Multi Jalur)


Dalam menjalankan diplomasi pastinya setiap aktor mengharapkan sebuah keputusan yang
mengharapkan konsep damai. Pada awalnya aktor yang terlibat dalam diplomasi hanya terbagi
atas dua, yaitu aktor pemerintah dan non pemerintah dan itu telah terjadi perkembangan. Saat ini
dalam melaksanakan diplomasi telah terdapat sembilan jalur untuk mencapai perdamaian dunia.
Diplomasi bukan lagi menjadi hal yang kaku yang hanya dilakukan oleh pemerintah secara
formal.
Berdasarkan konsep diplomasi multijalur yang dikembangkan oleh Diamond dan McDonald
konsep tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan proses diplomasi. Multi-Track Diplomacy
yang di rancang oleh Louise Diamond dan John McDonald digunakan untuk menggambarkan
kegiatan yang ikut ambil bagian dalam menciptakan perdamaian Dunia. Konsepan ini
merupakan kepanjangan dari dua jalur yang selama ini di kenal, yaitu Government/Track One
serta diplomasi yang dilakukan oleh individu atau kelompok individu (non-state/non-government
actors/Track Two), yang kadang disebut sebagai citizen diplomats. Dalam multitrack diplomacy
ini sendiri banyak jalur jalur yang dapat membantu proses diplomasi. Dengan adanya multitrack
diplomasi ini praktik diplomsi yang biasanya dilakukan melaui jalur resmi kenegaraan dan
implementasinya yang bisa dibilang rumit dapat dibantu dan di permudah dengan jalur-jalur
multitrack diplomacy tersebut. Atau dengan kata lain, multitrack diplomacy adalah alat bantu
bagi negara untuk menjalankan praktik diplomasinya. Hubungan masyarakat internasional yang
baik, sekaligus sebagai kontrol terhadap pemerintah dianggap memerlukan campur tangan dari
para aktor diplomasi non negara. Konsep multitrack diplomacy berbicara mengenai penempatan
aktor-aktor non-negara yang dianggap berpengaruh terhadap proses diplomasi. Masing-masing
track, memiliki peran dan karakteristik tersendiri.

Faktor adanya Multi-Track Diplomacy


Hubungan antar negara tidak hanya diwujudkan dengan satu jalur saja, perlu adanya
pendorong dengan jalur lain. Seperti anggota tubuh bukan hanya satu bagian tubuh saja yang
menggerakkan seluruh badan namun perlu ada anggota tubuh lain dalam menggerakkan seluruh
komponen, Dengan menggunakan multitrack diplomais ini yang menggunakan beberapa jalur
untuk membentuk hubungan suatu negara dengan negara lain, maka akan terciptanya
keharmonisan negara negara tersebut.
Awalnya multi-track diplomasi ini terdiri dari dua jalur yaitu, pemerintah dan non-
pemerintah. Namun dikarenakan aktor non-pemerintah tidak seluruhnya bisa menyelesaikan
masalah maka dari itu munculah jalur-jalur pendukung aktifitas diplomasi ini. Multi-track
diplomasi ini adalah kerangka konseptual yang dibentuk untuk merefleksikan variasi kegiatan
yang berkontribusi dalam perdamaian dan kedamaian internasional.
Dengan adanya jalur lain selain pemerintah dan non-pemerintah maka kegiatan diplomasi ini
akan berjalan dengan baik. Seperti halnya anggota tubuh, bukan hanya satu anggota tubuh saja
yang menggerakkan seluruh badan namun perlu ada anggota tubuh yang lain dalam
menggerakkan seluruh komponen.

Tingkatan dalam diplomasi (McDonald, 2012), dibagi menjadi 9 track dalam multitrack
diplomasi:

1. Government, or Peacemaking through Diplomacy;


2. Nongovernment/Professional, or Peacemaking through Conflict Resolution;
3. Business, or Peacemaking through Commerce;
4. Private Citizen, or Peacemaking through Personal Involvement;
5. Research, Training, and Education, or Peacemaking through Learning;
6. Activism, or Peacemaking through Advocacy;
7. Religion, or Peacemaking through Faith in Action;
8. Funding, or Peacemaking through Providing Resources;
9. Communications and Media, or Peacemaking through Information

Konsep ini berkembang amat pesat dengan meningkatnya kesadaran bahwa dunia ini saling
bergantung secara keseluruhan (interdependent whole); bahwa dunia ini tidak dibangun untuk
sebagian besar mengurusi persoalan konflik (internasional); serta adanya kemungkinan
devastating effects atas konflik bersenjata dimana pun konflik itu muncul . hingga akhirnya
tercetuskan jalur kedelapan yaitu funding or peacemaking through providing resources.

Jalur Pendanaan (Funding)


Jalur kedelapan yaitu diplomasi pendanaan dan penyediaan sumber daya. Diplomasi
jalur kedelapan ini, Diamond dan McDonald (1996) mengatakan karena melihat permasalah
yang sering terjadi, hal ini banyak menjelaskan korelasi antara penyumbangan dana terhadap
terjadinya konflik. Oleh karena itu Diamond dan McDonald (1996) menyatakan bahwa setiap
negara atau aktor dapat menciptakan perdamaian dengan menyumbangankan dana dan
menyediakan kebutuhan sebagai konstribusi mereka terhadap perdamaian. Diplomasi jalur
kedepalapan ini banyak dilakukan dengan cara menggalang dana yang dialkukan oleh kelompok
atau individu dan juga dilakukan oleh yayasan atau committee yang membidangi konflik
kemanusiaan. contoh dari diplomasi jalur delapan ini adalah IMF, International Monetry
Found yang menyediakan pendanaan untuk sebuah bencana. Track kedelapan ini juga bisa
dikatakan sebagai perwujudan perdamaian melalui penyediaan aset. Hal ini berhubungan
langsung dengan komunitas-komunitas funding yakni baik yayasan maupun filantropis
individual yang mampu menyediakan dukungan finansial untuk berbagai kegiatan yang
dilaksanakan oleh jalur-jalur lain.
Definisi
Pendanaan merupakan aktivitas yang bertujuan untuk memfasilitasi berbagai kegiatan
utamanya dalam menjalankan multitrack diplomacy. Hal ini tentunya berperan penting, karena
dalam aktivitas perdamaian ataupun hubungan internasional juga memerlukan dana. Pendanaan
diberikan baik kepada institusi, organisasi, maupun pada individu yang sesuai dengan visi para
komunitas pemberi dana.

Kelebihan jalur ini adalah ketika kegiatan sedang dilakukan tidak akan terjadi hambatan finansial
karena adanya penyumbang dana. Sedangkan kekurangan jalur ini adalah adanya kemungkinan
untuk menggunakan dana yang diberikan ke kegiatan yang diluar perjanjian.

Aktor- Aktor

Yang menjadi aktor dalam jalur pendanaan ini adalah komunitas, lembaga, atau yayasan
keuangan. Komunitas ini beranggapan bahwa apa yang mereka lakukan bisa
dipertanggungjawabkan oleh kesejahteraan dan menciptakan kontribusi yang baik kepada dunia
melalui penggunaan uang secara efektif untuk mendorong proyek yang dijalankan. Namun,
komunitas ini tidak hanya mendanai dalam bentuk uang tetapi juga dengan menggali isu-isu
kritis, dan aksi untuk menjaga perdamaian dunia.
Sebenarnya masing-masing komunitas ini memiliki arah fokus yang berbeda beda.
Seperti Tides Foundation, Threshold, Plow-shares yang memiliki fokus pada proyek lingkungan
hidup, keadilan, anti-nuklir. Pada komunitas lain, mereka lebih aktif pada program-program yang
berfokus pada dana pendidikan dan lembaga penelitian yang biasanya mempelajari tentang studi
keamanan dan kebijakan publik, seperti Ford Foundation, Pew Charitable Trust, McArthur
Foundation, Carreige, Matt. Organisasi internasional seperti IMF dan Bank Dunia juga
memberikan pendanaan yang menstimulus meningkatnya perkembangan berbagai sektor
ekonomi. Bahkan, individu juga bisa ikut berperan sebagai pendonor dana atau dengan tenaga
mereka secara independen ataupun dengan turut dalam lembaga yang memiliki misi menjaga
perdamaian dunia.
Fungsi & Peran

Fungsi dari jalur ini adalah memberikan dukungan yang berbentuk dana supaya suatu
kegiatan dapat berhasil dijalankan tanpa adanya hambatan secara finansial. Tidak semua
komunitas memberikan sumbangan secara terus-menerus karena komunitas juga tergantung pada
para pendonor. Dana yang didapatkan akan digunakan untuk mendanai beberapa program pokok,
contohnya peningkatan fokus studi seperti studi tentang keamanan. Selain itu, dana yangada juga
digunakan untuk membangun infrastruktur dan mengatasi permasalahan lingkungan sebagai
bagian dari perwujudan perdamaian dunia. Peran pendanaan juga besar terhadap diplomasi. Hal
ini dikarenakan setiap kegiatan diplomasi yang secara tidak langsung dilakukan pasti
membutuhkan dana untuk kelancaran. Jika salah satu kegiatan yang dilakukan berjalan lancar
dikarenakan oleh para lembaga, komunitas, atau yayasan keuangan berhasil, maka hal ini juga
dapat menarik pihak lain untuk mengikutsertakan diri dalam berdiplomasi sehingga semakin
besar juga jaminan keberhasilan suatu diplomasi itu tercapai.

Pengaruh
Komunitas Pendanaan adalah baterai keuangan yang artinya adalah tanpa mereka,
aktifitas diplomasi tidak akan berjalan lancar. Jalur ini merupakan kekuatan yang paling besar
karena sangat berperan penting sebagai pengatur agenda. Adanya potensi besar dalam mengatur
gerakan untuk tujuan kebaikan melalui kedermawananan para pendonor untuk menciptakan
dunia yang lebih baik.
Dengan adanya pendanaan ini maka keberhasilan dalam diplomasi akan semakin tinggi
dikarenakan adanya dukungan secara finansial. Maka dari itu, pendanaan termasuk pengaruh
yang besar dalam keberhasilan diplomasi. Dengan contoh, PB Djarum yang mengadakan
Indonesia Open sebagai ajang internasional dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap
Indonesia di dunia olahraga bulutangkis internasional.
Aktivitas

Memberikan pendanaaan kepada institusi,organisasi maupun pada indidvidu yang sesuai


dengan visi para komunitas pemberi dana. Dana yang di dapatkan tersebut kemudian digunakan
untuk mendanai beberapa program pokok, contohnya peningkatan fokus studi seperti studi
tentang keamanan. Selain itu, dana yang ada juga digunakan untuk membangun infrastruktur dan
mengatasi permasalahan lingkungan sebagai bagian dari perwujudan perdamaian dunia. Individu
di sini maksudnya adanya beasiswa-beasiswa dari luar negeri yang membatu pelajar-pelajar dari
negara lain agar dapat melanjutkan studinya ke luar negeri lewat bantuan secarafinansial. Selain
itu aktivitas yang dilakukan bisa juga melaui bantuan kemanusiaan, yang mana si pemberi dana
melakukan bantuan dana kepada korban korban bencana alam.

Isu isu dan tantangan

Yang paling umum dari peminjaman atau pemberian dana ini adalah Rentannya
penyalahgunaan dana kepada Negara yang diberikan, atau dengan kata lain Negara yang
mendapat bantuan dana ini melakukan kegiatan yang diluar perjanjian.

Studi Kasus
PB Djarum (Perkumpulan Bulutangkis Djarum) yang awalnya adalah klub bulutangkis
untuk menyalurkan bakat para karyawan pabrik rokok Djarum di Kudus dan kemudian tidak
hanya para karyawan saja yang berlatih tetapi juga para pemain dari luar. Dari sini lah PB
Djarum menyumbang pemain nasional. PB Djarum membiayai anak-anak Indonesia yang
memiliki bakat dalam olahraga bulutangkis hingga mampu bersaing dengan pemain
internasional.

PB Djarum hingga akhirnya mengadakan ajang perlombaan olahraga Indonesia Open


yang diadakan setiap tahun dan diikuti oleh pemain dari berbagai negara seperti Indonesia,
China, Malaysia, Denmark, Korea, Thailand, Taipei, Hongkong, Jepang, dan masih banyak lagi.
Dengan ini, PB Djarum bisa menunjukkan kepada dunia bahwa anak-anak Indonesia mampu
bersaing di kancah Internasional.
Setelah PB Djarum sukses menyelenggarakan ajang perlombaan internasional, ada satu
perusahaan bulutangkis kemanamaan dari Jepang yang menawarkan kerjasama dengan PB
Djarum yaitu Yonex. Kerjasama yang dibangun ini memiliki harapan untuk mengembangkan
bulutangkis itu sendiri dan juga dikarenakan besarnya nilai kontrak yang ditawarkan oleh Yonex
kepada PB Djarum. Para atltet PB Djarum juga akan mengenakan semua produk Yonex, mulai
dari raket, pakaian, hingga shuttlecock untuk berlatih.
Dengan adanya ajang perlombaan bulutangkis Indonesia Open, maka PB Djarum telah
memberikan daya tarik terhadap negara-negara lain tentang kemampuan bulutangkis yang
dimiliki oleh Indonesia. Di ajang Indonesia Open juga lah PB Djarum mengajak Indonesia untuk
menunjukkan bahwa atlet-atlet bulutangkis Indonesia juga tidak kalah saing dengan atlet-atlet
yang dimiliki oleh negara-negara maju mengingat bahwa Indonesia merupakan negara
berkembang.
Jika kita lihat ketika Yonex menawarkan kontrak terhadap PB Djarum, ini menunjukkan
bahwa jalur pendanaan ini adalah salah satu bentuk soft power. Dengan membiayai anak bangsa
yang berbakat hingga membawa ke kancah Internasional dapat menarik perusahaan ternama dari
Jepang yaitu Yonex untuk bekerjasama dalam dunia olahraga bulutangkis. Dengan hal ini juga,
PB Djarum memberikan aksi nyata untuk menjaga perdamaian dunia. Karena ketika dilihat pada
Jepang dan Indonesia memiliki masa lalu yang buruk, namun pada akhirnya saat ini mereka bisa
saling bekerja sama dengan baik.

Kesimpulan
Diplomasi melalui jalur pendanaan atau penyelesaian konflik melalui ketersediaan aset.
Diplomasi ini berkaitan erat dengan komunitas maupun perusahaan yang melakukan pendanaan
atas kegiatan yang dilakukan jalur-jalur lain. Melalui jalur ini banyak diplomasi yang dapat
dilakukan karna tidak adanya halangan finansial. Namun dalam proses pendanaan terkadang
terhalang oleh proses birokrasi yang rumit. Tugas dari aktor yang terlibat dalam jalur kedelapan
ini adalah untuk menyediakan keuangan untuk kegiatan jalur-jalur diplomasi yang lain.

Anda mungkin juga menyukai