Anda di halaman 1dari 8

.

JKGIil )000 7 (Fd^t Khw6) 76G;73


Dite'hrtka,di,lakund

JurDil K.dokter.! Gigi


UtrivcrsilrsIndodcai{

ULSERASI MUKOSA MULUT PADA INDIVIDU DENGAN


INFEKSI HIV: ETIOLOGI, MANIFESTASI KLINIS,
DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

Harum SasantiYudoyono
Indonesia
Kedokteran
GigiUniversitas
MulutFakultas
BagianllmuPenyakit

Harum SasrntiYudoyono.UlserasiMukosaMulut padaIndividudenganInhksi HIV: Eliologi.Manifestasi


Indonesia.
2000;7 (EdisiKhusus):
JumalKedokteran
Gigi Univercitas
KIinis.Diagnosis
danPenatalaksanaan.
'766-173

Abslract
oforal mucosallessionswhichcanoccurin tllv
Oral ulcerationis oneof manyclinicalappearances
infections
in the oralcavity,andtheoral ulcerationis ofien
can
ause
diffrent
kind
ofopportmistic
inlecrion
diagnosis.
andmanagement
of
the
atiology.
clinicalfeatures.
in
this
condition.
This
study
to
discuss
happn
oralmucosalulcentionsin HIV infctedindividual.

Abstrak
klinis
Lesi mukosamulut yang limbul padaindividuteinfeksi HIV. dapatmmpwyaipenampilan
berbentukulser-Menunnnyakekbalantubuh akibat lerintbksiHIV.
bervariasi.salahsam diantaranya
ulser. Padamakalahini
nlenyebabkan
berbagaimacaminfeksi opornrnitisdi nulut yang ber?enampilan
ulserpadaindividu
danpenatalaksanaan
lesinulut berbentuk
dibahasrentang
etiologi.gejalaklinis.diagnosis,
yangterinfeksiHlV.

'Ien,u
llniah K?PIKG XII

I'het$i Mukatulthltt p..ta lh<tiri!tudersanth/iksi HIt

Pendahuluan
Sejak kemunculannyasampai sekarang
telah dua dasawa$apenyakitinfeksi HIV
menjadi pandemi dengan membawakorban
jutaan manusratersemngAIDS dan masih
jauh lebih banyak lagi yang merjadi
pengidap virus HlV. Dimmalkan Asia akan
menduduki tempat teratas menggantikan
posisi Afiika sebagai benua dengan
penduduklerbanyak menderita infeksi HIV.
lndonesia sebagai salah satu negara di
uiln)ah Asia Tenggaratentmya tidak akan
lipdr darirrruasire|5ebur.
Uambarfiinleksi
fll\' di lndonesia!ang tercatatdalamlaporal
Depanemen
Kesehatan
sampaidenganalihir
Juli hun dua ribu adalah 380 orang
Drenderila
AIDS. 961orangpengidapHIV.
yang mana DKI Jakarta fetap menjadi
propinsidnganpenderitaterbanyak.diikuri
olehpropinsiIrianJayadi tempatkedua.
Perjalanan
penyakitinfeksiHIV sampai
IneniadiAIDS alan memunLullan
herbagai
macamgejala maupunmanifestasipenyakir
infeksi oportunis dan keganasan.Rongga
Irulut tidak terlcpa.\ehagaibagiandarl
sistemorgantubuh.juga mengalamigejala9{irla dan mcmlrnculkanmanitesrasi
penyakitakibatmlemahnya
inunitas tubuh
menginfonnasikan
kepadakalangandokter
gigi tentang manifstasi mulut berupa
ulserasiyang dapat timbul pada individu
terinfeksi HIV. Dengan inlormasi lni
Jiharaplanpara doller gigi mempun)ai
\a\\a5an Jang benartentanglesi ulserasi
larg timbul pada penderita.serta dapat
ne'nberikanpenatalaksanaan
yang tepatdan

karcna serangan HIV. tnfeksi oportunis di


rongga mulul juga akan dialami oleh
pengidap HIV
terutama yang sudah
mendeita AIDS. Penyebabinfeksi opo u s
bermacam jenisnya, dapat karena jamur.
bakreri.farasit dan virus. Infclsr oponunrs
ini tidak semua merupakan infeksi banj.
Sebagianadalahinfeksi endogenatau inleksi
laten yang Larena meleinahn)a iJnunila\
tubuh maka mendapal kesempatan untuk
mengalami re-aktivasi sehinggaberkembang
menjadi penyakii.
Ulserasi merupakan lesi mulut yarg
paling banyak dialami oleh penderirainfeksi
HIV U dlau ul.erdsi)ang rirnblrlIn(nrpun\ar
gambaran yang mirip antara kasus satLr
dengan lang lainnla Lelrpi ridak berafli
pcnlebabnya sama. Masalahnya selama mr
klinikus lebih cenderungmcnganggapsemua
kelainan yang terjadi di dalur mulut adaiah
sarrawan dan penyebabnya hanpir selalu
mengkambing hitanrtrian jamur Kandida
albikan.
Sedangkan inleksi
kand;da
mempunlai 4 macan bentuk klinis. dan
han)a sebagian saja yang pemnpilannya
berupa ulser. l-agi pula ),atrg berbentul
ulserasitidak selalu sariarvanatau sromatt!s
aftosa.
Tujuan menulis nakalah ini )aitu unfuk
dengan penlakil )anB ldin. Berhagai
pen)ebah berperan menirnhullrn Ie.i inr
pada infeksi HIV. baik karena inf'eksi
oportunis rnaupun bukan Viru". hakt(fi.
jamur se ng menjadi agen peDyebabinleksi
denganmanifcstasi ulser. Bila bukan karena
infeksi, kemungkinanlain adalahkarenaefek
obat-obatan,idiopatik, neoplasma.atau dapat
karena penyebab yang
tidak jelas
'-'. .
(miscellaneous).

Lesi Ulser Pada Infeksi HIV

Infeksi Virus
l,esi mulut yang paling banyal rimbul
pada penderita infeksi HIV adalah bentu(
ulser. dapat single atau multiple. Lesi inl
seringkali sulit dibedakankarenabentuknya
yang hampir mirip antara satu penyakit

VirusHerpes
merupakan
kelompok
virus
dalarninfetsi
lang palingbanyakberperan
opnnunisdi rongga,nulur.
Sampaisaatinr
telah diidentifikasiada delapan_ienisvirus

Hutnt \atati

lrtlo\on.

)ang lergolong dalam kelompok virus


hcrpes. dan diketahui ada empat jenis di
dnrardn)a )ang daprl Inen)ebabkanle*i
ulscrasi di mulut yaitu IISV-1. IJSV-2.
\',/\. dan ( \/t\. Pada penderilainJel'si
HlV. \'irus herpes simpleks merupakan
oenrebabul-erusimulul yang palingsering
tcrladr.
Infeksi Virus Herpes Simpleks (HSV)
Padaorang dengankekebalantubuh yang
Icnah. infeksi HSV-l maupur HSV-2
nemunculkan gejalayang a$esifdan parah.
dengan didahului oleh gejala prodromal
yrng lebih berar dibandingkan dengan
respon
dan
populasi
umurn.
pen)embuharu!a lebih lambat. Gejala
. r . r e r n i kl a n g m c n d r h u l u li e ' i m e l i p u r i
demam. maleise. lirnfadenopati senikalscdir!k:rn gcial,r.li mulrrl berupaul'<ra"i
mullipcl dan rasa nyei Iang Dlenonjol
lerulalna pada lcsi linear gingilal eritema
Distriblrsi lesi ulser dapat mcliputi seluruh
nukosa nulut telnasuk rnukosa Iang
berl,erarin (amched gingi\a. palrtum
durum. alvcolar ridge).
Ganbaran lcsi berupa ulserasi kccil (1
mm). nultipel. dargkal. bulat atau lonjong.
beberapa lesi )ang berdckatan dapat
menr_atumembentuklesi lebih bcsardengan
tepi fidak teratur. difitupi pseudomembnn
putih abu-abuyang terasa nyri. Umumnya
lesi sembuh dalam 7- 10 hari. tetapi pada
pasiel imunokonpromis menjadi lebih
'J3
lama. dapai lebih dari 3 minggu.
Diagnosis ditegakkan selain dari gjala
subyektif dan obyektif, perlu pula
penurjdtlg)airu l .tupalologis
pcrnerik\aan
dengan menemukansel berinti banyak dan
balon.
Untuk
adan)a
dgenerasi
membedakan antara HSV-I dan HSV-2
membutuhlGnwaktu lama berhubulg periu
dilakukan identifikasi virus melalui kultur
atau tes antibodi monoklonal. Beberapa
Iiteratur nelaporkan bahwa ulseiasi karena
HS\L2 cenderung lebih umum dalam
rekurcnsin\a. dan Iebrh "erinq resi.len
lerhadaplerapl antr vlrlLs.

768

Terapi untuk infeksi IISV baik lane


rekuren intra oral ataupun rekuren herpes
labialic)anB lua. perlu diberikcnantirrrus
sistelnik yang adekuat. llntuk ifu dapa
diberi asiklovir dengandosis 5 kali 200 mg
per hari \elamatujuh.ampai 5epuluhhrr.
I nrul, kcadran dimand VH\ rnengalami
resistenlerhadapasiklo\il. maka obat dapat
diganri dengar)Gan.illut ir ,tar dengan
Foskarnet.Masalahn)a obalobat ini lcbih
besar efek sampingI'ang dapai ditimbulkan
"'
dibandingkanasiklorir.

!nfeksi Virus VaricellaZoster(VZV)


rLrnrrhomtlrla.r oleh \ rrL. \'/\
terjadi pada pendcrita iInutokomptunis
kiu5usn)r Hl\ \lD:. \ irtr. ir,i Indnrn
Irenirnbulkdnkondisilang tafdh dan dapar
mcngancamjiwa pasien.lerutana bagi vang
londrsi imunnra 'L,Jah .rrear rcrrdahI
2 u u c c l m | ' , r ] . K o r n p l i k a s ii n i b u l ' a n
Inerup dn inlek.r primer.r<l.rpimcrupJkdn
renkura,i V,/\ trlcn \nn! .(rnbrrn\i paod
g,inrlr,,n.drdl. krrena rcrtdrlnta itn'tnttrs
tubuh. virxs mendapat kescnpalan unn*
nrun.ul kqnrl'ali d,n m<nrnrbull.,nsal'it
kedua(primem)a varicella).
L;ridld )ang rimhul b(ru|, \(.il'el
bergeronbol )aDg segera pccah meniadi
Lecil nultipel. dangkaldcngandasar
urlserasi
Lemcrchan. sangal nr eri. ,i.tribt,sin1sesuai dengan cabang sarat sensoris yang
terkena dan unilateral. Saraf )ang paling
.ering r(rlena pada daerrh leher kepal:t
adalah nervus V dan VII. sehingga lesirrya
dapdlInen\cbarpadaronggarnulutdan I'ulit
mudah
wajah.
Diagnosisnya relatif
yang
citin)a
melihat
ditegalkan dengan
-unilaleral
khas yaitu distribusinya )ang
segmental'Pemberiin obat unluk VZV Perlu
lesi l(brn
rnungkinuntukrnenLegdlr
sesrgera
meluas.Dapardiberi asillorrrdenganJo<i'
800 mg lima kali sehariseldna tujuh sampar
sepuluh hari. Harus diperhatikan bahwa
a\;klo\ir dengandosistinggrJaparmerusal'
Inenghindrri
einjdl. sehingga unrul
komplikasi tersebut perlu dikctahui derrgan
n:rstilondi.r ainial Dasicn.eb<lumn]d dJrr
pema(alannya
monltonng setar11a

I'berd\ilthtkotu

Infeksi Sitomegalovirus (CMV)


Manifestasinya berupa ulser trmggal
lidal \pesifiL denganuluran besar.nleri
dan sulit sembuh.yang dapattimbul pada
bagianmukosamulut\,angmanapun.
lnfeksi
oponrrnis
ini hiasan)a
rimbulpadapenderira
HIV/AIDS yang jumtah CD4 nya sudah
sangat rendah yaitu dibawah 100
sel/mm3.(5) Timbulnya dapar mengindi
kasikan stadium awal dari infeksi Clvfv
yang meluas (diseminata). Sebelum
diberlakukanmedikasi profilaksis lmruk
CMV. virus ini daparmenyebabkan
25 %
kematianpadapnderiraAIDS. Salahsaru
pcnelitianmelaporkan53 % dari seluruh
ulserasipada mukosamulut orang dengan
HIV positif memperlihatkan adanya
keterlibatanCMV. Bahkan pada 28 "/D
penderita
dijumpaiCMV danIISV bersamasaDa.yang diduga ada dua kemungkinaD
dapatterjadi.Virus HSV merupakansuper
int-eksi.atau adanya CtMV menyebabkan
HSV yang laten mendapat kesempatan
unlu( reaktiv.r-i.
Komplika.iCN{V selain
timbul di mulut ).angpaling seringadalah
CMV relinilis.
Oleh(drenairubiladiiumpar
oral CMV padapenderitaHIV. nmkapas;en
perlu segera dikonsultasikanke doklr
spesialismata. agar terjadinyakebutaan
dapaisegeradicegah.'
Diagnosisdipastikannelalui pemeriksa
an histopatologidenganmikroskopcahaya
ataumikrcskopelektronuntuk menemukan
sel dengan"intranuclcarinclusion,'.Cara
lain)aitu dengantesantibodimonoklonal.
Perawatannya dengaD memberikan
antivinrsGansikloviratauFoskametsecara
intravena.dengandenikian pasien perlu
diawatdi mmahsalit'"
Infeksi Bakteri

Penyakitini ditularkanmelalui udara.


Walau organ yang paling utamaterserants
klrmanMycobacteriumtuberculosisadalah
paru-paru.tetapipadaindividu yang lemah
kekebalantububnya.organ dan jaringan

lhtl

put14 thtti|tdt

rtehca, Intiksj Htt

manapun mudah lerserang olelhya tak


terkecualimukosa mulut. Lesi utser TBC di
mulul merupakan lesi tunggal. kroms.
granulomatosa,diserlai nveri yang -deep
sealed. I.oka,i ul5erlehih s(ring padalepl
roah. patafurn.mulosd pipi {lan .uoul
muluI.
Diagnosismelalui les suntikananlig(n
TB pada kondisi HIV positif sulit karena
alan memberilanhasil )ang false ncgatit.
Maka diagnosisharla dipasrikandengan
pemeriksaan mikroskopis menggunakan
pewamaan basil tahan a$m. Biasaxra
adanla lesi tBC di mutur rrdat berdirr
sendiri- tetapi disenai lesi ruberkulosis di
bagian tubuh )ang lain. mungkin di panF
paru.kelenjarlimle dan lain-lain.Karenaitu
perawatannya dilakukan terpadu dengan
doller al i \ang terlail. I murnlla pasien
diberi obar kombinasi IsoriaTid. Lthambulol
dan RilaDpicin. Dokter gigi bcrranggurg
.ta\\abmenanganjkcbersihanmuluh\a serra
perrualan\upunil dan \iD urnJli. rerludJf
lesioralnla.""
Sililis
Penyebabpenyakitini kuman Trepolema
pallidum yang dihrlarkan nelatui Lonra\
sksual. Beberapa laporan mcn).ebutkan
bdh$d lfansmisi meldlui oral .tugr Jjrpar
teriadi. Sifilis merupakan int-eksi yang
berlangsung secara sistenik dan kronik
dengan perjalanan penyakit melalui
beberapa stadium. Bila kontak dengan
kuman terjadi pada mukosa mulul. maka
manifestasi stadium I akan tinbul pada
mukosamulur ssuaidengantempat djmana
kuman pertama kali inasuk.pada tempat
tercebut akan terjadi ulkus durum yang
soliter. Sedangkan stadium lI lesi bukan
berbenrukulser terapi ptak benvama p rih
datar dan licin yang disebut )nucous
palchca. Bila pen)alrr ini riddL diohati
sanpar tuntas maka bertahun-tahunsetelah
stadiun lI akan muncul stadium III dengan
manifestasidi mulut berupa ulser nekotil
fgurnma)]ang dapalrnen\ebablanperforasi
pada palatum.
Terapi diberikanterpadudenganspesialis
kulit dan kelamin berupapcmberianpreparal

atuhl :;aeht i ritdara, o

penisilin dengan sutuikaD inrramusklLlar.


,eldrntcrJpil"kal ranp drpcrlukanrnt'rk le.i
di mulLlnla Peflu diinpdr.r.chdolter grgi
bab\\a lesi oral sifilis sangal infeksius.
sclringgoperlL,dilanganrdengan hali-hati
drn harus mcne-ankdn keua.Padaan

Necrctizing Ulcerutive Storrttttitis (NIIS)


Discbabkan olch kuman golongan
\ n i r ' \ n r c t d J a n I r r . r f u r n t i .'.: r r n aJ . n g , 1
\,,,rdn \Jng diiumndrpadd l".us ANI C
Vrniti.rasinra .lir.,ndaroleh leti ul.err.i
dari
dr.erai ncl'rosirar'g dc.trultrl rn<lL,as
periodonsium ke daerih gingiva ).xrg
lirrrhr,lfdda Londi.i
undud(h(d I mrrrrur.'J
i n l u n i L Jl u
- l ' u h\ d n c . d r r r d lr c n d a h' ( - D l
rI0,..l nx J r.
melar,'
Diagno.r.nr:
<
rrrhL,"t
p ( r n e r i k ' J r n k u r r r n r r .d e n g - n
,edi.rrn d,ri rr-"p:rn lcsr drr dihcti
pe\{afnaangran- untuk melenukan kuman
berbcnrukcerutudan spiral.'
Perawatan untuk kclainan ini sccara
lorl
ri'rerniL dibe''tan Inclr',rridr,'ulI Ldli
nrg selama 3 hari disertai peraratan
. ' k r l n t d h e n r f t i r i 3 a ' i e . i . r t " u k r , t nrtkunur denganlanttan klorheksidin selanraI
nrenrl dua kali .ehari. Bila tidak tcrsedi.r
daprrdipdtri h\Jr.'gen
larLrrrn
klorhek.idrn.
oo Perlu insLrul'.i
I
per,'ksidr 1.5
p(nrelrharaan
higienernrrlur)dng baik Jrn
menghilcngtanldkruririldn l,"kalagartidal'
""
terjadi kekambuhankembali.'

InfcksiJamur

jranla trg:r
lang depat berpenampilanLLIscr
atropik. hiperplastik dan angular
]aitl
chcilitis.'
l-rari ketrga Iip( ul.crJsi landi."
rersebl]l)dng paling sering timhul dddlah
),ang atropik kandidiasis dengan gambaran
herupJle.i mcrah.ero.i. rrru ul5erdcngdn
indurasr.birsanra pdda pdlnlLmkcrasala.
lunak dan dorsum lidah. Penampilan
l.,JnJrJil.inerfl.,stikh.rJfi n dL nllrih\rr!
luas. tidak dapal dihihngkan dengan
ker.'krn. l.rl ' her[ng'Lng lan, daplt
rerb(nlul JIscr. lil'e ini teru.ii ntcnrenri
PaJr lipc
ledda.lnrmun,,supr(si
)ang trflrirh.
lneula' cheilir. scringl,rl. 1rt'g herperan
ridrk hanla C albicanstetapiju.saklrlnanS
: u I c U - P r d a , u J u rh i b i r r . , i . , d 'i e l . i l , - ( c l : r h
r a de - . l f l r ! . r nJ . r . r r . n c ' r " d i . r n . r .n ' r r i .
d J p - r | l r h l | ll - r l . r t . r aBl .r q i . r r ' , r l ' . . J- J d . r l
mulul (intraoral)jugadapatiimtrr lcsi ulser
)ang lnicr.
I n r r k n < m J n i k i nd i r p n , - i ' . ( l r i r r d J r i
g ( i r r . k l r n r \ p e r l t p c r n e ' k . r r n r n r k l," u i
atau pcmeriksa?n listopablogi mengguna
kan pe\\arnaanP-{S.
Telapi
untuk kanclidiasis atropik
.,ibcrilrr' \i\ldlin orrl \ILt<r.i i kali
1 o r ' . , r , rI( J h r r : \ e l i m t r l - l r n i r g ; u d r . . . .
.na
In! .<katr
flrrton.r.olkerok,,n.r.,tt00
.ehr-, .Jrnpai le.i .rrrrbtth I trtul
kar.Jidi.r.i. hrperropik dapat JibcriLan
flukonasol atau ketokonasol 100-200 mg
sekali sehari.atau anphofericin B intravcna
0.25-1.00mg/kg selama2 sanpai 6 jam.
\ e d n ! k a n u n n r l a n g r r l u .r l r c i r i t i sJ r b e r i
nistalin lmiconazole2% '
salepmcngandung.
.orrinrazolcI%. "

Kandidiais nul l
Samaranayake nclaporkan insidens
Kandidiasismulut pads pasicn denganHIV
nencapai 95%. Jadi tidak dimgukan lagr
irfcksi Kandida lumpir selalu tjmbul
menycrtai keadaan sistemis pasien )ang
hunrL [hususn\n fcnuundn LelcbxlJrr
Lubuh. Kandrdidri. nrulul merniliki
narit'estasi klinis 4 macam )aitu oral thrush
l'.andi
dl:l.r Kdndidi.rsi.p.eu..lonrcmbran.
drJ.i. eriremJtu.dauu rlr^pik. Kandidi.l.i'
lIperyld.rl. Jan Angular (heililis lclapi

110

Infeksi Jamur
mycoses)

Dalam (Deep scated

Pcnyakit ini dalam keadaanbiasajarang


rerla,.JrBchrrapa kasLr.dilon"rkarrteriadi
pada pasiendenganlllv positii yallg parah
dxn ffrgr('rl Pcn\<hdhr\:r.r-rttur Hi\lJ
plasma capsulatum dan Cryptococcus
V.rnilisldn rrl.<rIidJk 5pesifik.
ncolonrrdn\.
besar
dan dalan. Deluas dan
ukuran
pfoerc\ii di\<rtli ncl'ro\is.Dapal pcrfor".i
te laringan ]ang Icrkeit nri.aln\a palal.rnr

IILercst LIrkotu ltlllut pdda Indt\i.l deaganInlbksiHtl

lembus ke rongga hidung. Diagnosrs


ditegalJran dengan pemeriksaan histo
patologi.
Perawatan
uinurnn\adilakukandi rumah
sakit, karena pemberian antijamur
amphotericine
B dilakukan
se.arainfta\end.
Untrk palatum)ang mengahmi perforasi
dapat direhabilitasi dengan dibuatkan
obtur:rtoragar firngsi makan dan bicara
Ll:rpar
diperbaikr.
Penting
oral
temeliharaan
h\gien< )ang optimal untul menceeah
lomnlildsi maupun superinltlsi dengan
mlIroorganrsme
) anglarn,

Neoplasma
SdrkomaKaposi (KS)
Dalamlasu\HIV AIDS.Sarlomalaposi
iKSj adalahneopla.ma
)ang palingsering
ditemukan.Etiologi KS didugakuat adalah
pcran dari rirus heper 8 {HIIV-8r'
lenernuan
p(ntingarlrn)a
le.i ini di InulLtt
larena 20-70 % kasusHIV/AIDS dengan
Ks manifeslasia\aln)d KS rcrjadi di
rongga mulut. Telah diteliti bahwa
munculnyalesi ini dapatdijadikanpetunjul
rrnruk dragnosisAIDS. Selain itu dari
peneliliandibul,liLanlimbulnla KS erar
kaitannyadenganrendahnyalimfosit CD4
\ailLr' 200selInmr Penrbahan
LlinrsLlnri
makuladatarmenjadiflodulerjugadikaitkan
denganmakinburuknyaimunitastubuh.
Lesi dimulai dengan makula berwama
merah. biru atau ungu. Perkembangan
selanjutnya berubah menjadi nodul yang
meluas dengancepat dan sering disenar
Palahun lunak dan kems

merupakanlokasi utama untuk manifestasr


KS rnulutdari AIDS. diiluri olehgingi\al
danInulo"amulutlainnlalehihjrrang.
Bild
padadaerahlesi adatraumaumumnyaakan
terdapatrasasakil. Perlu dibedakanantara
lesiKS denganLimlbna malignur dan lesr
BacilldDepith(lioiddngiomarosis
di inulur
\ang 5ctar llini" hampir rnirip. meldlLri
pemeriksaan
histopatologis.
Belum ada pengobatanyang mampu
pcn)alit,ni. Terapi)ang
mcn\crnhuhlian

dilakukanhanyauntukmengurangi
luasdan
jumlahlesidenganpembedahan
atauradtast.
Dosis radiasiuntuk KS mulut merupakan
dosisrendah(800-2000rad). Walaurendah
sudahculiup menyebabkankomplikasi oral
stonmtitis yang perlu penatalaksanaan
tersendiri seperti pemberianobat kumur
klorheksidin0.12% dananesretikum
topical
agarprsienlelaFdapalmakandenedn
baik.'

Limfoma Non Hodgkin (NHL)


Jenis li,nfoma ini paling sering
bermanifestasi
di mulut pasienHIV. yang
sudah mengalani perurumn jumlah sel
CD,l dibawah100 sel/rnm3.Dan lesi mulut
adalahmanifestasiarvaldari NHI-. Timbul
padausia lebih mudadibandingkan
dengan
NHL )ang tanpaHIV.
Secarakljnis dapatbcrupamakulaatau
ulser ataumassayang berkembang
dengan
cepatdi daerahpalatumataugingilal.Gcjrli
lain adalahnyerilang intenspadagigi. gigigeligi goyang. pclebaran periodontat
ligamen.paraestasia
1,angprogrcsif.
Ncoplacmaini mernpun)
ar nrognosi5
yangburuk.denganrata-rataharapanhidup
antara6 bulan sampai9 bulan.Perawatan
melipud eksisi. poli-khenrotempi dan
radjoterapi.Doktcr gigi perll melakukan
lerapisuportifdan simtomatisuntukrongga
mulutagarkeluhanpasiendapatlebihringan
6
danfungsimuluttetapterjaga.r

Ulserasi karena obat-obatan


Kebanyakanpasien HIV/AIDS mem
pefolehperasatanmenggunrkan
bcrbagai
macaDljenis obat. Obat-obatantersebut
ditujukanuntuk HIV nya sendiri maupun
unluk nengatasi infeksi oponunis yang
men)ertainyatermasuli untuk keganasan
yangtimbul.Karenaitu lesi ini discbutjuga
kasus karena iatrogenik Berbagai obat
gangciclo!ir.
sepenildo\ udin. foscanrcl.
bleonycin. adriom)cin. methotrexater i n t r i . t r n .r r n b l a * i nd d n l a i n l a i ns r r i n r
mengakibatkan
ulsrasipadanrukosamulut.

171

Hand

SasaatiYutlo!@o

Ulsera"i pada nluko\a 'rtulul )ang tak


berkeratin biasanya dihubungkan dengan
efek obat klemoterapeutika. Sedangkan
ulserasi pada rnukosa berkeralin lebih
dipengaruhioleh penurunanimunilas pasien
(imunokompromts).
Perawatanuntuk kondisi ini. suportif dan
h)gienemulul
.imLirnalis\e(a rnemelihara
semaksimalmrngkin.'"

UlserasiMulut Idiopatik
StomatitisAftosa RekurcnMinor
Lesi ini tidak lebih sering timbul pada
bulan IIIV. Trlapi sifal
HIV dibandinglian
dan
Inungkinberubah
setf limilingdisease
lcbih parah.sembuhlehih
penampilannla
lama t lser pada qAR rninorherhenlul
bulatatauovai.tepinyateratur.distribusinya
ukuran< I cm.
padamukosatali berkeratin.
renJaln)a
reaLsi
ul.er.
Karena
lrrrnlahI-5
lesi
ulseryang
radangyangtimbul makaciri
dikclilingiolehhalomerahtidaktampak.
t nlul lipe rninor ini rerapi ,iengdn
konilo\teroidlopicaldanalmcmper\ingldl
siintom nleri dapat
\\nknrpen)embuhirn.
pemberian
anestetikum
diatasi dengan
lopical agar pasien dapat makan tanpa
higiene
lerganggu.Selainitu pemeliharaan
iritanlokal
,nulul)ang baik dan hilangkan
'
perludiperhatikan.
Stonatitis AftosaMqor
Preralen'isAR rnalorpadaparienHL
.ckilarl.l oo." \\alau lrckuensin)J
rcndah
a culrrp bermalla
rcrapi morbidirJsr\
Gambaranklasik dari lesi ini berupaulkus
dalamdengandiameterlebih dari I cm.
.cpenila$ah dcngannyeri)ang lDenoniol
minggu.dan
beberapd
I e.r dapatberlahnn
jaringan
setelahsembuhakanmeninggalkan
rnayor
dihubungkan
parut.TerjadinyaSAR
dengan parahnya inunosupresi. Suatu
penelitianmelaporkarnilai medianhitung
sel CD4 pada\AR mator fa\icn dengan
HI\'< 100sel/mD3.
PeralvatannJrmelipuli pengurangan
reaksi imunitas setempat,menghilangkan

772

simtom. dan infeksi bila terlihat tanda-tanda


super infelsi. Dapatdiberi glulolortiko
qleroid lopical atau .rremik l(lapi perldiperhatikdn
bahua pemheridnuntul jangla
waktu lama dapat memperparah kondil
imLrnosupresi.'Pemah dilaporkar bahua
obat kumul yang terdiri dari campuran
antijamur. dan glukokorti
antimikoba.
mixture)
berhasil
kosteroid (Mile.s
le\i ini.' Keberhasildn
lain
men)embuhl,,an
p<mah dirapai melalui terapr dengan
levamisole 3 kali 50 mg sehari selama l
hari diikuri dengan ll luri ko'orrg. dan
sillu\ rersebutdiulangisehanral tiga kali.
Bila terdpiLon\ensionallrdal memuastran.
rnungkrn ini dapat diiadikirn terapi
:
altemaril. \4ukosaraLbc crdtin,ukuran
I crn. rumlah l-5 ulsef. Karenarendahnya
reaksi ndang yang timbul naka ciri lesl
ul.er lang drl'elilinoiolrh h.r'urnerrhndal
tampak.
Lintuk tipe minor ini terapi dengan
tortikosteroidtopicaldapat Incnlpersinglat
waktu pen)embuhan. Simtom ryeri dapat
dia(dsi dengan penrberidn,inesleliLum
topical agar pasien dapat makan tanpa
higiene
lcrganepu.Selarnitu perncliharran
mulut yang baik dan hilargLaniiten lokal
perlu dipcrhatikan."'
Stomatitis Aliosa Mayor
PrevalensiSAR mayor pada pasien I{IV
I
selilar J.l oo. Walau lreluensirr)arcndah
tetapi morbiditasnya cukup bermakna.
Camharantlasil dari le.i Inr herupaulku.
dalaln dengan diameler lebih dari I cm.
seperli kawah dengannyed yang meno{ol.
Lesi dapatberlahanbeherrpr rninggu.dan
setelahsembuhakan meninggalkanjaringan
pan . leriadinJaSAR malor drhubunglan
dengan parahnya imunosupresi. Suallr
penelitian melaporkan nilai median hitung
sel CD4 pada SAR nayor pasien dengan
HIV < 100 sel^nm3.
Perawatannya meliputi pengurangan
rcdl\i rrnunius setemFal.rrertshildne.ldn
simtom. dan infeksi bila lerlihat tanda{anda
super infel.r. Dapal diberi glukokonilo
sreroidtopical alau silemrl. lcldpi perl..
diperhatjkanbahwa pemberianunluk jangka

I I\ehN Mrkoit lhlut pddo tn.l^ntu.lekefu Inletst Htt'

lvaktri larna dapat memperparah kondisi


imunosupresi.r Pemah dilaporkan bah$a
ohdr Lumur )ang rerdiri dari campuran
dnlimikiobaanrijamur.
dan
glul,okoailosteror,l rMile.s
mixrurel
berhasil
menyembuhkan lesi
ini.'
Keherha\ilanlain pemah dicapai mcldlui
rempi dengaDleramisole I kdli 50 mg
\chari .clama J hari dirlutr denganll hari
lo*'ng. dan siklus tersebul .liulangi
-chdn)aktiga kali. Bila terapikonrensional
rJdt memuaskan. mungkin ini dapat
dijadikan terapi altematif.'Daftar Pustaka
I

Reicharl I'A. Oral ulcemlions in IIIV


lili\rion /,
rr.l ,r,..a.r Londox
S t o c k t o n1. 9 9 1 i1 8 0 - 2
l. Fican" G. Oral ulcen in HMnfected
palicntsran updateoD epidemiologyand
diagnosis. 1,r ()/al Dhcdsr. l.ondon:
Stockton,1997; 183-9
L Ficana G. Oml Ulcerations tu Patients with
Hl\
Iniecri,,n l trolo$ .Drdqosb. dnd
\ , l a l r r B e . r . e nl.' t t . l \ l n t t . : t . t t t . r ^ , . t
HII hi!.1i.n. San lrancisco: Quintessence
b o o k s .1 9 9 5 :1 0 5 ' 1 7
.]. Kademari D. Glick M. O1l ulterutions tn
mdiri.ludls
inle.1e.]
with
htddh
imnunade/itier<r
rnrlr
tfasentdtions, didgnosis,tlahagement, ahd
rllcrance
to
p/aglestian.
ditcnp
lnl.
1998;29:
523-4
Quintessence

5. Glick M. lntraoml ManilestationsAssociated


with HIV Disease.1, Dental MandEenlenl
ol Pdtients ||ith H/t:
Pemsylvarua:
books. 1994r 153,77
Quintessence
6. Crosr D, Enidge P. Robinson P. HIV And
Denristry. ,., glrde ra tuntdl ,edth.hl .lol
patients eith HIr'un.l .1IDS BDA l99a: a:
5 - lI
7 G l i c k M . M u z y k a B C . L u i e D . S a l k i nL M .
Oral manil-enationsassociated$i1h HIVrclaied disase as mrrkers for immune
suppressionand AIDS. Otul Swg (t1tl
Med (hal Pathol 1994;7'7:344-9
8. Hartne.t AC, Shiloah J. Tre t,ednent ol
acfie necrctizing uletutn,e
gin9iritis.
Q r i e s s e n c Ien t . t 9 9 1 : 2 2 : 9 5 - 1 0 0
9 Lucxrorto F. Eversolel.R. Deep mvcosesand
palatal pcfloration with granulomntous
pansinusilis in aquired il]nnunodeficiencr
slrrdfome : (i,rf reparts Qtntessen|e 1r1l
l99l: 2,17
: 43'8
l0.MacPhail LA. GreenspanD.and Creenspan
JS. Recunenraphlhousulcers in associatlon
wiih IIIV inteciion. Ord SLtg Orul Mel
Otal Puthol 1992;'73:283'8
I L Muzyka BC. (ilick M ltluiar uphthausxlut\
i', tflt. at, rh HILt.. ,r. tr, l .*'"\'
Otu| Mel OrulPdlhol t994t71: lt6 20
l2.Glick M. Altemati!e thcrapics for nujof
aphlhous ulcers in AlDS patients.../-.lD-,1
1 9 9 : rl l l : 6 1 - 5

Anda mungkin juga menyukai