STATISTIK
STATISTIK
Indikator
2. Sebagai suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data, yang merupakan
wakil dari data tersebut.
b.Secara Umum ( sebagai ilmu )
Dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah kata statistik
sering disebut statistika yang berarti suatu cara atau metode ilmiah yang
mempelajari cara-cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, penganalisaan
dan penafsiran data yang berbentuk angka.
Dalam pengertiannya sebagai ilmu ini pula terkandung pengertian metode
statistika dan teori statistika
Metode statistika adalah cara untuk menganalisa dan menafsirkan data
yang berbentuk angka. Sedangkan teori statistika adalah asas yang
menggunakan aksioma-aksioma untuk menyelidiki persoalan-persoalan yang
penting dalam perencanaan eksperimen.
c. Berdasarkan cara pengerjaannya statistika dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Statistik Diskriptif/Deduktif.
Yaitu ilmu statistika yang membicarakan mengenai penyusunan data
dalam daftar, pembuatan dan penyajian dalam bentuk diagram serta penarikan
kesimpulan dari data tersebut yang sifatnya tidak berlaku umum.
2. Statistik Induktif/Inferensial.
Matematika SMK Bisman XII
b. Non Random ialah cara pemilihan sampel jika setiap elemen tidak
mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih.
Sedangkan untuk mengumpulkan data dapat dilakukan dengan metode/cara
sebagai berikut :
a. Melakukan wawancara ( interview )
Yaitu cara pengumpulan data dengan bertanya langsung kepada obyek
penelitian. Kebaikan metode ini adalah data yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan dan dijamin kebenarannya, sedangkan kelemahannya
adalah memakan banyak waktu dan biaya.
b. Mengadakan Pengamatan ( observasi )
Yaitu cara pengumpulan data dengan mengamati, mendengar dan
meelihat langsung masalah yang diselidiki. Kebaikan metode ini adalah data
yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan dan dijamin kebenarannya,
sedang kelemahannya adalah memungkinkan perbedaan dalam menentukan
kesimpulan,tergantung pada pengamat itu sendiri.
c. Menggunakan lembar pertanyaan ( Kuisioner/angket )
Yaitu cara pengumpulan data dengan memberi lembaran beri daftar
pertanyaan yang diberikan kepada seseorang ( sumber data ) untuk dijawab.
Kebaikannya adalah dapat atau baik digunakan untuk memperoleh data yang
sifatnya rahasia dan tempatnya jauh/tersebar, sedangkan kelemahannya adalah
kadang-kadang kebenaran dari jawaban yang diberikan diragukan dan
kemungkinan menerima balasan sangat kecil.
d. Mengadakan Koleksi ( Studi Literatur )
Yaitu pengumpulan data dengan cara mencari disurat kabar, majalah,
brosur, selebaran dan sebagainya. Kebaikan metode ini adalah dapat memilih
data yang baik berbobot dan relevan dengan cepat dan hemat, sedangkan
kelemahannya adalah data yang diperoleh tergantung pada sumber yang
diambil.
4. Pegolahan Data
Turus / Tally
Frekuensi
1
lll
llll
llll llll
llll llll
10
llll ll
lll
ll
10
Tabel distribusi frekuensi nilai tunggal ini selanjutnya disebut data berbobot.
R
k
contoh 3
Hasil pengukuran tingga siswa ( cm ) suatu kelas adalah sebagai berikut :
151 149 134 153 147 147 156 149
155 151 148 151 152 156 148 150
143 136 159 136 141 143 163 153
158 160 140 154 153 154 158 140
Susunlah data tersebut kedalam tabel distribusi frekuensi nilai kelompok !
Jawab :
n = 32
nilai maksimum = 163
nilai minimum
= 134
R = 163 134 = 29
k = 1 + 3,3 log 32
= 1 + 3,3 ( 1,5051 )
= ! + 4,96683
= 5,96683
= 6 ( dibulatkan ke atas )
i = 29/6
= 4,83
= 5 ( dibulatkan ke atas )
Tabel distribusi frekuensinya sebagai berikut
Nilai
Matematika SMK Bisman XII
Turus / Tally
Frekuensi
8
134 138
139 143
144 148
149 153
154 158
159 163
lll
llll
llll
llll llll
llll ll
Ill
3
5
4
10
7
3
pertama, 148 adalah batas atas kelas pertama, 139 adalah batas bawah
kelas ke-2, dan seterusnya. Semua nilai batas bawah dan batas atas
tersebut disebut juga sebagai batas semu kelas.
b. Batas kelas nyata / batas nyata / tepi kelas.
Batas kelas nyata / tepi kelas merupakan rata rata hutung nilai batas atas
dengan batas bawah kelas berikutnya. Mesalnya pada tabel frekuensi pada
contoh 3 di atas batas kelas nyata/ tepi kelas antara kelas pertama dan ke-2
adalah 138,5 diperoleh dari
138 139
.
2
Atau dapat dikatakan bahwa 138,5 adalah tepi atas kelas pertama dan tepi
bawah kelas ke-2. Perhitungan tepi kelas juga dapat dilakukan sebagai
berikut :
- Tepi kelas bawah ( Tb ) = Batas kelas bawah ( Bb ) 0,5
- Tepi kelas atas ( Ta ) = Batas kelas atas ( Ba ) + 0,5.
Catatan : nilai 0,5 merupakan salah mutlak dari pengukuran data.
Misalnya :
-
1
( Batas bawah + Batas atas)
2
Nilai tengah kelas ini sering juga disebut tanda kelas, dan dapat dipandang
sebagai wakil kelasnya.
Tabel distribusi frekuensi sesuai dengan kebutuhannya untuk pengolahan
data dikembangkan mnjadi tabel distribusi frekuensi komulatif dan tabel
distribusi frekuensi relatif.
3. Tabel distribusi frekuensi komulatif.
Frekuensi komulatif ada 2 macam yaitu :
a. Frekuensi komlatif kurang dari, yaitu jumlah frekuensi yang memiliki nilai
kurang dari nilai tertentu (nilai tepi kelas tertentu )
b. Frekuensi komlatif lebih dari, yaitu jumlah frekuensi yang memiliki nilai
lebih dari nilai tertentu (nilai tepi kelas tertentu )
Untuk membuat tabel distribusi frekuensi komulatif dari suatu tabel frekuensi
data berkelompok hendaknya ditambah satu kelas di atasnya / sebelumnya
yang frekuensinya 0.
Contoh 4
Dari tabel frekuensi pada contoh 3 di atas dapat dibuat tabel distribusi
frekuensi komulatif sebagai berikut :
Tinggi
Frekuensi
Tepi Kelas
Frek
Frek.
(cm)
129 - 133
134 138
139 143
144 148
149 153
154 158
(f)
0
3
5
4
10
7
atas
133,5
138,5
143,5
143,5
148,5
153,5
Kom. <
0
3
8
12
22
29
Kom. >
32
29
24
20
10
3
10
159 163
158,5
32
Frekuensi ( f )
3
5
4
10
7
3
32
Frek. Relatif
9,4
15,6
12,5
31,2
21,9
9,4
100
Frekuensi ( f )
35
2
2
1
40
11
Latihan 1
1. Apa yang dimaksud dengan data statistik, sampel dan populasi ?
2. Apa sajakah syarat data yang reliable itu ? jelaskan !
3. Data Kuantitatif debedakan menjadi 2 macam, sebutkan dan jelaskan
dengan member kan contoh masing masing !
4. Apakah yang dimaksud dengan pengumpulan data dengan cara koleksi ?
Sebutkan kelemahan dan keuntungan pengumpulan data dengan cara
tersebut !
5. Hasil pengumpulan data nilai matematika 40 siswa kelas II A 1 adalah
sebagai berikut :
8,
6,
6,
5,
5,
6,
7,
6,
4,
6,
6,
3,
6,
7,
5,
7,
3,
5,
6,
4,
4,
7,
3,
5,
9,
6,
5,
6,
5,
8,
7,
6,
8,
4,
5,
6,
3,
3,
6,
6.
dari 5 ?
d. Berapa persenkah siswa yang mendapat nilai lebih dari 5 tetapi kurang
dari 6 ?
6. Buatlah tabel distribusi frekuensi nilai kelompok dari data berikut:
Berat badan dalam Kg, dari 80 orang karyawan kantor.
89 61 68 84 75 82 68 90 62 88
67 97 73 79 88 73 60 93 71 59
73 57 61 65 75 87 74 62 95 78
73 81 66 78 82 75 94 77 69 74
65 71 75 62 76 53 74 76 75 63
78 63 77 85 72 88 78 75 99 64
76 63 93 72 96 65 71 78 80 76
85 68 75 60 79 86 65 62 67 85
7. Buatlah tabel distribusi frekuensi komulatif pada data soal no. 6 !
12
B. PENYAJIAN DATA.
Kompetensi Dasar
Indikator
tabel
: - Data disajikan dalam bentuk tabel
- Data disajikan dalam bentuk diagram
Pada dasarnya ada dua cara penyajian data yaitu dengan bentuk tabel
dan dalam bentuk diagram. Pembuatan tabel distribusi frekuensi dan macam
macamnya sudah kita bahas dalam pembahasan sebelumnya, oleh sebab itu
tidak akan kita ulangi lagi.
Setelah data tersusun dalam bentuk tabel, maka langkah selanjutnya
adalah menyajikan data tersebut dalam bentuk diagram atau grafik. Kegunaan
grafik / diagram adalah untuk :
1. Mempertegas dan memperjelas penyajian data
13
2.
Frekuensi
25
15
Catatan : data karangan
Data tersebut dapat disajikan dalam bentuk gambar diagram gambar sebagai
berikut :
Media Pembelajaran yang dimiliki di ruang praktik Komputer
= 5 unit
komputer
= 5 unit
Lap top
14
dibaca, sehingga diagram lambang ini hanya lebih cocok untuk menunjukkan
perbandingan dari pada penentuan nilai.
b. Diagram batang / balok.
Diagram batang digunakan untuk membandingkan data maupun untuk
menunjukkan hubungan suatu data dengn data keseluruhan.
Ada beberapa macam diagram balok yang dapat digunakan untuk
menggambarkan data statistik yaitu :
i) Diagram balok tunggal.
Diagram balok tunggal atau sederhana hanya mgnggambatkan satu variabel
data saja..
Contoh 7
Jumlah penjualan pesawat TV dari 5 buah toko elektronik selama bulan
Agustus adalah sebagai berikut :
Toko
Banyaknya TV yang
A
B
C
D
E
terjual
15
20
50
45
40
Catatan : data karangan
15
20
15
0
Cat
Cat
Cat
D
Cat
Toko
Cat
Bat
atan
C.
D.
E.
0.
15
20
40 45 50
Jumlah pesawat TV
ii) Diagram Balok / Batang Ganda.
16
Diagram balok ganda adalah diagram balok yang nembandingkan lebih dari
satu variabel pada suatu periode tertentu. Pada diagram balok ini perlu adanya
keterangan sebagai petunjuk terhadap data yang disajikan
Contoh 8
Keadaan siswa SMK Amarta, tahun Pelajaran 2005 / 2007 adalah sebagai
berikut :
Jurusan
Jumlah Siswa
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Jumlah
AK
60
70
80
235
AP
75
80
75
230
PJ
115
85
70
270
Jumlah
270
240
227
735
Catatan : data karangan
Jika data tersebut disajikan dalam bentuk diagram batang berganda adalah
sebagai berikut:
Keadaan Siswa Amarta Tahun Pelajaran 2005 / 2006
80
JML
60
40
20
AK
Tk1
AP
PJ
Jurusan
Tk III
Atau dapat pula disajikan dalam bentuk diagram balok susun sebagai berikut :
JML300
200
Matematika SMK Bisman XII
17
100
AK
AP
PJ
Jurusan
Tk III
Jumlah Siswa
270
II
240
III
Jumlah
225
735
Jika akan disajikan dalam diagram lingkaran sebaiknya dibuat tabel sebagai
berikut :
Tingkat
I
Jumlah
270
II
240
III
225
270
725
Persentase
x100% = 36,7 %
240
725
x360 0 = 1180
240
725
x100% = 32,7 %
225
725
x360 0 = 1100
3600
225
725
x100% = 30,6 %
Jumlah
735
Diagram Lingkaran :
Matematika SMK Bisman XII
100 %
18
Tingkat III
30,6 %
Tingkat I
36,7%
Tingkat II
32,7%
diagram garis.
Contoh 10
Dengan menggunakan termometer setiap 1 jam sekali diadakan pengukuran
suhu badan seorang pasien rumah sakit.
Hasil pengukurannya dicatat sebagai berikut :
Nama Pasien : ANGELA
Jam
Suhu (oc)
Jika disajikan dalam diagram garis maka grafiknya adalah sebagai berikut :
40,0
Suhu
39,5
19
39,0
12.00
13.00
14.00
Ada kemungkinan kita memperkirakan nilai diantara dua beberapa nilai pada
diagram garis. Hal seperti ini disebut interpolasi, Kemungkinan lain adalah
kita memperkirakan titik-titik pada perpanjangan garis dengan maksud
memperkirakan nilai statistik
berikutnya yang disebut ekstrapolasi.
v) Histogram dan Poligon
Histogram dan Poligon adalah dua grafik yang mewakili distribusi
frekuensi.Grafik histogram merupakan kelompok batang-batang yang
berhimpitan yang menunjukkan hubugan antara kelas-kelas (diwakili oleh
tepi-tepi kelas) dengan frekuensinya. Lebar batang menunjukkan panjang
interval kelas dan tingginya menunjukkan besar frekuensi, Jadi dapat
dikatakan bahwa histogram adalah diagram batang dari tabel distribusi
frekuensi bilangan nilai berkelompok.
Poligon frekuensi/poligon adalah suatu diagram garis yang diperoleh
dengan cara menghubungkan titik tengah puncak persegi panjang dari
histogram secara berurutan, biasanya dimulai dari kedua ujung pertengahan
dari kelas sebelum dan sesudahnya.
Contoh 11
Buatlah Histogram dan Poligon dari tabel distribusi frekuensi berikut :
Berat badan 50 siswa SMK SAWO JAJAR (dalam kg)
Berat
47 49
50 52
53 55
Matematika SMK Bisman XII
Frekuensi
10
12
15
20
56 58
59 61
8
5
( Keterangan data karangan ).
Jawab :
Sebelum membuat histogram dan poligon tabel di atas harus dilengkapi
dahulu menjadi sebagai berikut :
Berat
F
Titik tengah
44 46
45
47 49
10
48
50 52
12
51
53 55
15
54
56 58
8
57
59 61
5
60
62 64
63
Jumlah
50
Histogram dan Poligon
Berat badan 50 siswa SMK SAWO JAJAR
20
Poligon
15
10
5
0
45
48
57
51
54
43,5 46,5 49,5 52,5 55,5
60
63
58,5 61,5
64,5
21
Buatlah grafik pada tabel distribusi frekuensi Berat badan 50 siswa SMK
SAWO JAJAR pada contoh 11 di atas !
Jawab
Sebelum menggambar ogif tabel frekuensi tersebut dilengkapi sebagai
berikut :
Nilai
F
Tepi atas F kom < F kom >
41 46
46,5
0
50
47 49 10
49,5
10
40
50 52 12
52,5
22
28
53 55 15
55,5
37
13
56 58
8
58,5
45
5
59 61
5
61,5
50
0
Jumlah
50
Ogif : Berat Badan 50 siswa SMK SAWOJAJAR
F k.
50
Ogif positif
30
Ogif negatif
10
46,5
49,5
52,5
55,5
58,5
61,5
Tepi kelas
Latihan 2
1. Korban kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Pati pada triwulan pertama
tahun 2005 tercatat sebagai berikut :
Dewasa : 8 orang, remaja : 16 orang, anak-anak : 4 orang
( Keterangan data karangan ).
22
Buatlah diagram yang memuat data tersebut sehingga tertulis dalam satu
diagram dalam bentuk
a) diagram balok
b) diagram garis
3) Diketahui data mengenai upah buruh PT Pringgondani sebagai berikut :
Upah ( ribuan Rp)
f
51 - 57
8
58 - 64
11
65 - 71
17
72 78
12
79 85
9
86 92
3
( Keterangan data karangan ).
Buatlah :
a) Histogram
b) Poligon
c) Tabel Distribusi Frekwensi Komulatif
d) Ogif Positif
e) Ogif Negatif
4) Dari data soal nomor 3 hitunglah :
a) Jumlah karyawan yang upahnya diatas Rp. 71.500,00
23
Salah satu tugas dari statistik adalah mencari suatu nilai sehingga nilainilai dalam suatu kelompok data memusat. Nilai yang menjadi pusat suatu
kelompok data atau pusat distribusi frekuensi disebut ukuran pemusatan atau
ukuran tendensi sentral. Nilai ata ukuran ini harus dapat mewakili rangkaian
data tersebut. Yang termasuk ukuran tensensi sentral diantaranya adalah:
1. Mean ( Nilai rata-rata )
yang dimaksud dengan mean disini adalah rata-rata hitung ( mean aritmatika).
Mean ini adalah salah satu ukuran tendensi sentral yang sudah kita kenal
sehari-hari dan paling sering digunakan.
Secara umum mean dari sekumpulan data adalah jumlah semua bilangan/data
dibagi dengan banyaknya bilangan/data.
i) Mean data tunggal.
Mean data tunggal dapat dituliskan dalam bentuk sederhana sebagai berikut:
X
x
n
24
Contoh 13
Nilai ulangan matematika dari seorang siswa SMK adalah sebagai berikut :
- Ekonomi
:8
- Kewirausahaan : 8,5
- Bahasa Indonesia : 7,5
- Matematika
:9
- Bahasa Inggris
:7
Mean dari ulangan-ulangan tersebut adalah :
=
x
n
8 8,5 7,5 9 7
5
40
=
5
=8
ii) Mean Data Berbobot
Untuk Mean Data Berbobot dapat dihitung sebagai berikut :
=
fx
f
Contoh 14
Tentukan Mean dari data berikut :
Nilai ulangan matematika siswa kelas 3P1
Nilai
Frekuensi
5
6
6
8
7 8
13 10
9
3
Jawab :
Untuk menentukan meannya maka tabel tersebut diubah dan dilengkapi
seperti berikut :
Nilai (x)
5
6
f
6
8
f.x
30
48
25
7
13
91
8
10
80
9
3
27
Jumlah
40
276
Nilai rata-rata (mean) ulangan matematika kelas 3P1 adalah:
x
fx
f
276
40
= 6,9
iii) Mean Data Berkelompok
Secara umum data berkelompok dapat dihitung sebagai berikut :
f = frekuensi
fx
=
f
Contoh 15
Hitunglah mean dari data berikut :
Berat Badan 50 siswa SMK SAWO JAJAR
Berat
47 49
50 52
53 55
56 58
59 62
Jumlah
F
10
12
15
8
5
50
Jawab
Tabel frekuensi tersebut di atas harus dilengkapi sebagai berikut :
Berat
47 49
50 52
53 55
56 58
59 62
Jumlah
f
10
12
15
8
5
50
f.x
480
612
810
456
300
2.658
26
fx
f
2.658
50
= 51,36
Cara lain untuk menghitung mean data berkelompok adalah dengan
menggunakan rata-rata sementara atau rata-rata duga kemudian dihitung
dengan rumus :
= X0 +
fd
f
Contoh 16
Pada contoh 15 jika dihitung dengan menggunakan rata-rata sementara dengan
mengambil nilai rata-rata sementara X0 = 54 adalah sebagai berikut :
Berat
47 49
50 52
53 55
56 58
59 62
Jumlah
X
F
10
12
15
8
5
50
= X0 +
fd
f
= 54 +
(42)
50
Defiasi(d)
-6
-3
0
3
6
f.d
-60
-36
0
24
30
-42
= 54 0,84
= 53,16
Keterangan :
-
27
Menetukan
deviasi
berarti
menentukan
bilangan
yang
X0
fu
i
f
x xo
i
= X0 +
= 54 +
fu
i
f
(14)
3
50
= 54 0,84
= 53,16
Matematika SMK Bisman XII
28
2. Median.
Median dari sekumpulan bilangan/data adalah bilangan atau data yang
ditengah-tengah setelah bilangan-bilangan itu diurutkan.
i) Median Data Tunggal
Contoh 18
Tentukan median dari :
a) 8, 5, 6, 3, 6, 1, 6, 2, 4, 7, 5
b) 8, 5, 7, 9, 2, 1
Jawab :
Sebelum menentukan median data harus diurutkan menjadi :
a) 1, 2, 3, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 8
mediannya adalah 5
b) 1, 2, 5, 7, 8, 9
median =
57
2
=6
ii) Median Data Berbobot.
Untuk menentukan median data berbobot sebaiknya menggunakan
tabel distribusi frekuensi komulatif kurang dari atau sama dengan. Tabel ini
selain untuk menunjukkan jumlah komulatif data sampai nilai tertentu, juga
sekaligus bisa untuk mengetahui posisi data (urutan data).
Contoh 19
Hitunglah nilai median dari data berikut :
Nilai ulangan matematika kelas 3P1
Nilai
Frekuensi
5
6
6
8
7 8
13 10
9
3
29
Jawab:
Dibuat tabel frekuensi komulatif sebagai berikut :
Nilai
f
F kom
Urutan
5
6
6
16
6
8
14
7 14
7
13
27
15 27
8
10
37
28 37
9
3
40
38 40
Karena jumlah datanya 40 maka mediannya terletak antara data pada urutan
ke 20 dan ke 21 sehingga :
77
2
Median =
=7
iii) Median Data Berkelompok.
Untuk menentukan median data berkelompok ikuti langkah-langkah sebagai
berikut :
-
n = banyaknya data.
Median = Tb +
1
2
1
n,
2
1
2
n fka
i
f med
30
Hitunglah median dari data tentang berat badan 50 siswa SMK SAWOJAJAR
pada contoh 15 di atas !
Jawab :
Berat
47 49
50 52
53 55
56 58
59 62
Jumlah
F
10
12
15
8
5
50
f kom <
10
22
37
45
50
1
2
1
2
.50
= 25 (kelas ke-3)
Tb3 = 53,5
fka = 22
fmed = 15
i=3
maka median = 53,5 +
25 22
15
= 53,5 + 0,6
= 54,1
3. Modus
Modus dari sekumpulan data (bilangan )adalah data yang paling banyak
muncul atau data yang mempunyai frekuensi terbanyak.
i) Modus Data Tunggal
Contoh 21
Tentukan modus dari :
a) 8, 5, 6, 3, 6, 1, 6, 2, 4, 7, 5
Matematika SMK Bisman XII
31
b) 8, 6, 5, 3, 6, 5, 6, 2, 5
c) 8, 6, 5, 6, 5, 8, 6, 8, 5
d) 2, 4, 3, 5, 7, 6
Jawab :
a) Modus = 6
b) Modus = 6 dan 5
c) tidak ada modus
d) tidak ada modus
ii) Modus Data Berbobot
Contoh 22
Tentukan modus dari data tentang ulangan matematika kelas 3P1 pada contoh
19 di atas.
Jawab :
Nilai
5
6
7
8
9
f
6
8
13
10
3
Modus = Tb +
d1
.i
d1 d 2
32
3
3 7
.3
= 52,5 + 0,9
= 53,4
Latihan 3
1. Tentukan mean dari data berikut:
a) 5, 4, 5, 6, 5, 7, 8, 9, 6, 8
b)
Nilai
Frekuensi
5
9
6
19
7
16
8
1
9
3
10
2
c)
Nilai
50 52
53 55
Frekuensi
5
18
33
56 58
59 - 61
62 - 64
42
27
8
= 7,7
Nilai
5
Frekuensi 4
b) Jika x = 3,75
Nilai
Frekuensi
2
2
6
3
7
5
x
5
12
3
3
3
4
x
5
2
6
1
3. Nilai rata rata ulangan bahasa inggris dari 39 siswa adalah 8, jika nilai
salah satu siswa lainnya digabung maka nilai rata ratanya menjadi 8,05.
Berapakah nilai siswa yang ditambahkan tersebut ?
4. Tentukan median dari data berikut :
a) 4, 5, 3, 2, 5, 6, 8, 7, 3
b) 21, 25, 19, 28, 24, 23, 27, 29, 18, 20
c)
X
F
5
6
3
2
4
4
6
7
7
3
9
2
34
frekuensi
1
2
5
15
25
20
12
D. UKURAN DISPERSI
Kompetensi Dasar
Indikator
35
Frekuensi
5
18
42
27
8
Dengan cara i)
Range = 63 51 = 12
dengan cara ii)
Range = 64,5 49,5 = 15
Matematika SMK Bisman XII
36
2. Simpangan Rata-rata
Simpangan rata-rata adalah ukuran disfersi yang menyatakan
penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Simpangan rata-rata dari
sekumpulan bilangan/data merupakan nilai rata-rata hitung harga mutlak
simpangan-simpangannya.
i) Simpangan Rata-rata Data Tunggal
Jika sekelompok bilangan-bilangan adalah : x1, x2, x3, x4, .,xn
dan rata-ratanya =
x1 x x 2 x x3 x ..... x n x
n
xx
n
Contoh 26
Tentukan simpangan rata-rata dari : 7, 5, 6, 2
Jawab :
x
7562
4
20
4
=5
SR =
=
75 55 65 25
4
2 0 1 3
4
37
6
4
= 1,5
ii) Simpangan Rata-rata Data Berbobot
simpangan rata-rata untuk data berbobot dapat dihitung dengan rumus :
SR =
f xx
n
Contoh 28
Hitunglah simpangan rata-rata dari data berikut :
Ulangan matematika kelas 3P1
Nilai
Frekuensi
Jawab :
5
6
Nilai (x)
5
6
7
8
9
Jumlah
f
6
8
13
10
3
40
6
8
7
13
f.x
30
48
91
80
27
276
8
10
x x
1,9
0,9
0,1
1,1
2,1
9
3
f
x x
11,4
7,2
1,3
11
6,3
37,2
276
40
= 6,9
SR =
37,2
40
= 0,93
iii) Simpangan Rata-rata Data Berkelompok
Simpangan rata-rata data berkelompok pada hakekatnya dapat dihitung
dengan rumus yang sama dengan data berbobot yaitu :
Matematika SMK Bisman XII
38
SR =
f xx
n
Contoh 28
Pada tabel berikut ini diketahui rata-ratanya 53,46. tentukan simpangan rataratanya !
Berat Badan 50 siswa SAWOJAJAR
Berat
47 49
50 52
53 55
56 58
59 62
Jumlah
fekuensi
10
12
15
8
5
50
Jawab :
Tabel di atas dilengkapi sebagai berikut :
Berat
47 49
50 52
53 55
56 58
59 62
Jumlah
SR =
f
10
12
15
8
5
50
x
48
51
54
57
60
x x
5,46
2,46
0,54
3,54
6,54
x x
54,6
29,52
8,1
28,32
32,7
153,24
153,24
50
= 3,06
3. Simpangan Baku / Deviasi Standar
Simpangan baku suatu rangkaian data atau bilangan adalah akar dari
jumlah deviasi kuadrat dari bilangan-bilangan tersebut dibagi dengan
banyaknya bilangan / jumlah frekuensi, atau akar dari rata-rata deviasi
kuadrat.
Matematika SMK Bisman XII
39
Untuk data yang telah disusun dalam tabel frekuensi ( data berbobot atau data
berkelompok), simpangan baku dihitung dengan rumus sebaga berikut :
s
=
f ( x x )2
f
Atau
fx 2
f
( fxf ) 2
fd 2
fd 2
Catatan : d = deviasi
f
f
Contoh 29
Tentukan simpangan baku dari : 7, 5, 6, 2
Jawab :
=
7562
4
=5
s=
( 7 5 ) 2 ( 55 ) 2 ( 6 5 ) 2 ( 2 5 ) 2
4
4 0 1 9
4
14
4
3,5
= 1,87
Matematika SMK Bisman XII
40
Contoh 30
Tentukan simpangan baku dari data Berat Badan Siswa SMK SAWOJAJAR
dari contoh 15 !
Jawab :
Berat
47 49
50 52
53 55
56 58
59 62
Jumlah
x
48
51
54
57
60
x- x
-5,46
-2,46
0,54
3,54
6,54
(x - x ) 2 F (x - x ) 2
29,81
298,1
6,05
72,6
0,31
4,65
12,53
100,24
42,77
213,85
689,44
689 , 44
50
S =
=
f
10
12
15
8
5
50
13,79
= 3,7
Atau dapat dihitung sebagai berikut :
Berat
47 49
50 52
53 55
56 58
59 62
Jumlah
s=
72
50
f
10
12
15
8
5
50
d
-6
-3
0
3
6
fd
-60
-36
0
24
30
-42
d2
36
9
0
9
36
fd 2
360
108
15
72
180
720
( 5042 ) 2
14,4 0,71
13,69
= 3,7
41
Kuartil adalah nilai yang membagi kelompok data menjadi 4 bagian yang
sama setelah data-data itu diurutkan dengan garis bilangan dapat ditunjukkan
sebagai bertikut :
X1
Q1
Q2
Q3
Xn
X1 = nilai minimum
Q1 = kuartil bawah (kuartil pertama)
Q2 = kuartil tengah (kuartil ke dua)
Q3 = kuartil atas (kuartil ke tiga)
Xn = nilai maksimum
Jangkauan semi inter kuartil atau simpangan kuartil (Qd) didefinisikan sebagai
berikut :
Qd =
1
(Q3 Q1)
2
i
4
(n + 1)
i = 1, 2, 3
n = banyaknya data.
Contoh 31
Tentukan simpangan kuartil dari
a) 5, 17, 8, 13, 12, 10, 15
b) 25, 27, 24, 22, 20, 18
Jawab :
a) setelah diurutkan data menjadi 5, 8, 10, 12, 13, 15, 17
Matematika SMK Bisman XII
42
letak Q1 =
1
4
(7+1)
= 2
Artinya nilai Q1 adalah data nomor urut 2 (suku ke-2)
sehingga nilai Q1 = 8
letak Q3 =
3
4
(7+1)
=6
Artinya nilai Q3 adalah suku ke-6
Jadi nilai Q3 = 15
Simpangan kuartil :
Qd =
1
2
(15-8)
= 3,5
b) setelah diurutkan menjadi : 18, 20, 22, 24, 25, 27
letak Q1 =
1
4
(6+1)
3
4
= 1
3
4
= 18 + 1,5
= 19,5
letak Q3 =
3
4
=5
(6+1)
1
4
1
4
1
4
(27-25)
1
2
= 25,5
Sehingga Qd =
1
2
(25,5 19,5)
=3
Matematika SMK Bisman XII
43
Contoh 32
Tentukan simpangan kuartil dari :
Nilai
6
6,5
7
7,5
8
9
Frekuensi
2
3
6
4
3
2
Jawab:
Untuk menentukan nilai kuartil data tersebut, terlebih dahulu dibuat tabel
frekuensi komulatif sebagai berikut :
Nilai
6
6,5
7
7,5
8
9
Frekuensi
2
3
6
4
3
2
F kom
2
5
11
15
18
20
Letak Q1 =
1
4
=5
(20+1)
1
4
Qd =
1
2
( 7,875-6,625)
1
2
(8,55)
3
4
= 4,275
Catatan :
Karena
1
2
1
2
4,275).
5. Jangkauan Persentil.
44
10
.n
100
.n fka
]i
f 10
90
.n
100
90
100
n fka
]i
f 90
Contoh 33
Tentukan 10 90 Persentil dari data berikut :
Nilai
40 49
50 59
60 - 69
70 79
80 89
90 99
frekuensi
5
15
14
10
4
2
Jawab :
Dibuat tabel frekuensi komulatif sebagai berikut :
Nilai
frekuensi
f kom <
45
40 49
50 59
60 - 69
70 79
80 89
90 99
5
15
14
10
4
2
5
20
34
44
48
50
10
.n
100
10
x 50
100
=5
Nilai P10 = Tb + [
10
100
= 39,5 + [
.n fka
]i
f 10
50
]10
5
= 39,5 + 10
= 49,5
Letak kelas P90 =
=
90
.n
100
90
x 50
100
= 45
P90 = 79,5 + [
45 44
]10
4
= 79,5 + 2,5
= 82
Jangkauan 10 90 persentil = 82 49,5
= 32,5
Catatan :
Karena
1
2
1
2
46
6. Angka Baku
Angka baku digunakan untuk mengetahui kedudukan suatu obyek yang
diselidiki terhadap keadaan pada umumnya ( nilai rata-rata ) kumpulan obyek
tersebut.
Angka baku ( Z ) dihitung dengan menggunakan rumus :
Z=
xx
s
Contoh 34
Pada suatu hari seorang pedagang buah-buahan memperoleh keuntungan Rp
13.000,00 dari hasil penjualan dagangannya. Sedangkan seorang pedagang
beras pada hari yang sama memperoleh keuntungan sebesar Rp 8.000,00.
keuntungan rata-rata pedagang buah pada hari tersebut Rp10.000,00 dengan
simpangan baku Rp 2.500,00. sedangkan rata-rata dan simpangan bamu
pedagang beras berturut-turut Rp 6.000,00. siapakah diantara kedua pedagang
tersebut yang usahanya lebih maju ?
Jawab :
Pedagang buah :
x = 13.000,00
= 10.000,00
s = 2.500,00
13.000,00 10.000,00
2.500,00
3.000,00
= 2.500,00
maka : Z =
= 1,2
Pedagang beras :
x = 8.000,00
= 6.000,00
s 1.000,00
8.000,00 6.000,00
1.000,00
2.000,00
= 1.000,00
maka : Z =
=2
Matematika SMK Bisman XII
47
Dari hasil perhitungan tersebut maka berarti usaha pedagan buah 1,2
simpangan baku di atas rata-rata, sedangkan usah pedagang beras adalah dua
simpangan baku di atas rata-rata hasil usaha pedagang beras seluruhnya.
Karena nilai Z untuk pedagang beras lebih besar dari nilai Z pedagang buah
maka usaha pedagang beras lebih maju dibanding usaha pedagang buah.
6. Koefisien Variasi / Variabilitas
Koefisien Variasi adalah suatu perbandingan antara simpangan baku
dengan nilai rata-rata sekumpilan data yang dinyatakan dengan persentase.
Jadi rumus Koefisian Variasi (KV):
KV =
s
x 100%
x
KV =
= 9,09 %
Latihan 4
1. diketahui sekelompok data :
i) 4, 6, 5, 10, 12, 7, 11, 15, 12
ii) 23, 25, 24, 21, 23, 20, 9, 15, 18, 29
untuk masing-masing data tersebut tentukan :
a) simpangan rata-rata.
b) simpangan baku
c) simpangan kuartil.
48
154
3
155
8
156
9
157 158
13 18
159
12
160
8
161 162
7
2
a) simpangan rata-rata
b) simpangan kuartil
3. dari data berikut :
Berat (kg) frekuensi
50 54
2
55 59
5
60 -64
4
65 69
7
70 74
24
75 79
15
80 89
3
Jumlah
60
Hitunglah :
a) simpangan kuartil
b) jangkauan persentil
4. Nakula dan Sadewa adalah siswa kelas X di SMK yang berbeda. Pada
waktu kenaikan kelas Nakula mendapat nilai matematika 8,5 sedangkan
Sadewa 6,5. siapakah yang memiliki prestasi yang lebih baik bila nilai
rata-rata matematika sekolah Nakula 8,7 dengan simpangan baku 5,
sedangkan nilai rata-rata matematika sekolah Sadewa 6,0 dengan
simpangan baku 5,5 ?
5. Nilai ulangan statistik dari dua kelas yang berbeda tercata sebagai
berikut
:
Nilai
Kelas A Kelas B
48 53
5
3
54 59
8
5
60 65
15
9
66 71
10
15
72 77
3
7
78 83
2
4
Kelas manakah yang penyebaran nilainya lebih merata ?
49
EVALUASI
1. Cara pengambilan sample yang dilakukan sedemikian sehingga setiap
elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sample, disebut
A.
sampling
B.
sensus
C.
random
D.
undian
E.
kuis
2. Data yang diperoleh dari hasil pengolahan sensus disebut .
A. obyektif
B. bisa mewakili
C. relevan
D. tepat waktu
E. parameter
3. Bagi seorang pemimpin perusahaan secara umum statistik berguna untuk
.
A. Mengetahui besar keuntungan dan kerugian.
Matematika SMK Bisman XII
50
51
C. 43 orang
D. 57 orang
E. 70 orang
8. Titik tengah dan batas bawah nyata kelas ke- 4 dari tabel frekuensi pada
soal no 7 adalah .
A. 64,5 dan 59,5
B. 64,5 dan 69,5
C. 54,5 dan 59,5
D. 54, 5 dan 60
E. 64,5 dan 60
9. Berikut ini adalah kegunaan grafik / diagram, kecuali .
A. Mempercepat pengertian
B. Menunjukkan arti secara menyeluruh
C. Memperjelas penyajian data
D. Menambah kejenuhan melihat angka angka
E Mempermudah pengertian
10. Dari pendataan jenis pekerjaan orang
data
sebagai berikut :
Diagram lingkaran untuk
pegawai BUMN digambarkan
dengan
No.juring
Jenis
sebesar
Pekerjaan
. Frekuensi
A.
o
1. 10 PNS
10
B.
o
36
2.
BUMN
5
11. C.3. 50 oTNI
4
D.
o
72
4.
Swasta
23
E.
o
5. 144Lain lain
8
Diagram
di
bawah
ini
menunjukkan cara yang ditempuh
oleh 180 orang siswa SMK untuk
berangkat ke sekolah . Jumlah
Naik sepeda
motor 40
%
A.
B.
C.
D.
E.
18 siswa
36 siswa
72 siswa
144 siswa
172 siswa
Naik
becak 5 %
52
53
4
2
5
9
6
3
7
5
4,5
4
6,5
7
adalah .
A.
22. B.
C.
D.
E.
-1,2
-0,2
0,2
1,2
9,2
40 44
45 49
50 54
55 59
60 64
4
10
16
12
8
23. Simpangan rata rata dari : 10, 12, 14, 11, 13 adalah .
A.
3
B.
2
C.
1,5
D.
1,2
E.
1
24. Besarnya simpangan kuartil dari : 4, 4, 5, 3, 2, 6, 6, 6, 7, 4, 6
A.
1
B.
2
C.
4
D.
5
E.
6
adalah .
4
5
4,5
7
5
3
6
9
6,5
4
7
2
Frekuensi
4
10
15
9
2
55
61,61
55,05
54,50
54,05
46,50
56
E.
1.754 jam
30. Rata rata kerugian dan simpangan standar dari sekelompok pedagang
berturut turut adalah Rp 10.000,00 dan Rp 2.500,00 . Jika kerugian
seorang pedagang Rp 13.000,00 maka angka baku kerugian pedagang
tersebut adalah .
A.
1,2
B.
0,83
C.
0,83
D.
1,2
E.
2
ooooooo
57