Anda di halaman 1dari 4

Difinisi Geologi Bawah Permukaan adalah Studi geologi secara

3 dimensi, pengamatan dan penasfsiran atas permukaan


dilanjutkan ke bawah permukaan. Tujuan dari GBP untuk
memperoleh informasi tentang struktur dan stratigrafi
Penyebaran
Ketebalan
Sifat fisik
Kedudukan dan Urutan
Korelasi
Fungsi Mayor: eksplorasi, Eksploitasi minyak dan gas bumi.
Biasa dilakukan pemboran yang dalam.
Fungsi Minor: Mining, Geologi teknik, Geologi tata
lingkungan. Biasa dilakukan pemboran yang dangkal.
Fungsi Geologi Bawah Permukaan (minor) Geoteknik
Interpretasi daya dukung rencana pondasi.
Mencari bahan bagunan batu dan tanah (pengkerasan).
Memperbaiki zona lemah (grauting semen).
Menstabilitasi lereng tanah timbunan / galian tanah.
Contohnya:
Bangunan Air: Dam, Cekdam, Bendungan, Saluran Irigasi
dll
Cipta Karya: Bangunan gedung, Gedung bertingkat.
Bina Marga: Jalan raya, Lapangan terbang, Jembatan dll.
Parit uji dan sumur uji dikatakan data yang diperoleh belum bisa
dikatan sebagai data geologi bawah permukaan karena
pemborannya dilakukan pada daerah lapukan.
Cutting merupakan serpihan batuan yang tersirkulasi ke
permukaan bersamaan dengan lumpur bor. Serpihan tersebut
berasal dari gerusan batuan reservoir pada saat operasi pemboran
berlangsung.

- Kelebihan :
a. Secara cepat dapat mengetahui ada tidaknya kandungan
minyak yang ada pada suatu batuan pada sumur-sumur
eksplorasi (wildcat well), dipergunakan untuk mengetahui
spesifikasi urutanbatuan secara detail.
b. Sebagai
pegangan
pokok
untuk
kasus-kasus:
coring, sidewall coring, logging.
c. Metode ini lebih efisien bila dibandingkan dengan data
core karena tidak banyak menghabiskan waktu untuk
mencabut dan memasang kembali alat untuk mengambil
cutting karena cutting akan keluar kepermukaan bersamasama dengan keluamyalumpur pemboran.
d. Dapat dilakukan untuk semua formasi batuan yang
tertembus mata bor, baik yang lunak maupun yang keras.
- Kekurangan :
a. Sangat sulit untuk mengetahui besarnya porositas dan
permeabilitas batuan secara pasti.
b. Secara umum sulit untuk mengetahui struktur sedimen yang
ada pada suatu sampel batuan.
c. Tidak dapat mengetahui bentuk, geometri dan penyebaran
suatu lapisan karena data yang diperoleh hanya berasal
dari satu lubang bor saja.
d. Kemungkinan adanya beberapa data sampel yang hilang
pada saat terjadi lost circulation.
e. Kemungkinan dapat terjadi kesalahan dalam interpretasi
karena adanya kontaminasi pada sampel oleh lumpur
pemboran
f. Tidak dapat diketahui besarnya kemiringan lapisan batuan
yang ditembus oleh mata bor.
Coring merupakan proses pengambilan sample atau contoh
batuan dari dalam lubang bor. Core adalah contoh atau sample
batuan yang diambil dari inti pengeboran. Core adalah sampel

atau contoh batuan yang diambil dari bawah permukaan dengan


suatu metode tertentu.
- Kelebihan :
a. Dapat mengetahui kondisi fisik dari jenis batuan, struktur
sedimen dan stratigrafi
b. Dapat mengetahui harga porositas, permeabilitas, dan
saturasi fluida yang terkandung dalan batuan tersebut.
c. Dapat mewakili kondisi batuan tempatnya semula berada
dan relatif tidak mengalami gangguan sehingga
banyak informasi yang bisa didapat.
- Kekurangan :
a. Untuk pengambilan core menggunakan alat khusus dan
membutuhkan waktu yang lama dan biaya mahal.
Log Mekanik: Prinsip dasar Mengukur parameter fisika batuan
(petrofisik) pada setiap kedalam secara tepat dan kontinyu dari
formasi yang telah ditembus pemboran. (Koesoemadinata 1974)
Berdasarkan sifat-sifat fisika yang diukur log mekanik
dibagi menjadi 3 log utama yang umum digunakan dalam analisa
baik kualitatif maupun kuantitatif.
1. Log Listrik (Log SP dan Resistivity)
2. Log Radioaktif (Log Densitas, Gamma Ray, Neutron)
3. Log Akustik (Log Sonik)
Kenapa log SP baik digunakan untuk menentukan lapisan
permeable dan impermeable?? Melihat prinsip kerja log SP
yang mengukur beda potensial antara lumpur pemboran dengan
formasi. Beda potensial akan timbul jika terjadi perbedaan
salinitas antara lumpur bor dengan fluida formasi. Pada log SP
akan terlihat lapisan permeable dan impermeble, apabila :
- Permeable maka log SP yang tergambar menunjukan:
a. defleksi kekiri (-), yang berarti salinitas lumpur < salinitas
fluida formasi (salin water).

b. defleksi kekanan (+), yang berarti salinitas lumpur >


salinitas fluida formasi (fresh water).
Impermeable maka log SP yang tergambar menunjukkan
tidak ada defleksi, yang berarti salinitas lumpur = salinitas
fluida formasi.

Anda mungkin juga menyukai