PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Medium biakan yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme
dalam bentuk padat, semi padat, dan cair. Medium padat diperoleh dengan
menumbuhkan agar. Setelah bahan medium disiapkan, harus disterilkan lebih
dahulu sebelum digunakan membiakkan mikroba. Bila medium biakan yang
disiapkan tidak disterilkan, mikroba pencemar akan tumbuh menyebabkan kita
tidak mengetahui apakah perubahan yang terjadi dalam medium disebabkan
mikroba yang ditumbuhkan ataukah oleh mikroba pencemar (Waluyo, 2004).
Pada umumnya, bakteri memperbanyak diri dengan cara pembelahan
biner, yaitu dengan satu sel membelah diri disebut waktu generasi. Waktu generasi
tidak selalu tetap tetapi bergantung pada berbagai faktor dalam medium, spesies,
dan unsur bakteri. Pengukuran pertumbuhan dan perbanyakan bakteri dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung (Hidayat dan Padaga, 2006).
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan
menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian
dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis,
misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi
yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Prinsip dari isolasi
mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang
berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu
koloni sel yang tetap pada tempatnya (Anonim, 2011).
Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tempat
yang terpisah, maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang
menjadi suatu koloni yang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya
(Anonim, 2011).
Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara individu
karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal di tempatnya. Akan tetapi bila sel-sel
itu dipisahkan dengan cara pengenceran, kemudian ditumbuhkan dalam media
padat dan dibiarkan membentuk koloni, maka sel-sel tersebut selanjutnya dapat
diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri-cawan petri yang terpisah
(Anonim, 2011).
Isolasi
mikroorganisme
mengandung
arti
proses
pengambilan
kerja
isolasi
bakteri
cukup
sederhana
yakni
dengan
menginokulasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat
menyusun kehidupan bakteri. Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacammacam tempat, tergantung dari tujuan inokulasi. Inokulasi bakteri termasuk pula
di dalamnya adalah prinsip untuk membuat lingkungan medium menjadi semirip
mungkin dengan medium aslinya (Pratiwi, 2008).
Teknik dalam menginokulasi bakteri memiliki beberapa variasi metode,
misalnya metode goresan (streak plate), metode taburan (pour plate), dan metode
apusan (surface plate). Pemilihan tekhnik ini didasarkan pada tujuan penelitian
atau percobaan (Pelczar, 1986).
Kondisi fisik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Selain menyediakan
nutrien yang sesuai untuk kultivasi bakteri, juga perlu disediakan kondisi fisik
yang memungkinkan pertumbuhan optimum. Bakteri tidak hanya amat bervariasi
dalam persyaratan nutrisinya, tetapi juga menunjukkan respons yang berbedabeda terhadap kondisi fisik di dalam lingkungannya. Untuk berhasilnya kultivasi
berbagai tipe bakteri, dibutuhkan suatu kombinasi nutrien serta lingkungan fisik
yang sesuai.
-
Suhu
Karena semua proses pertumbuhan bergantung pada reaksi kimiawi dan
karena laju reaksi-reaksi ini dipengaruhi oleh suhu, maka pola pertumbuhan
bakteri dapat sangat dipengaruhi oleh suhu. Suhu juga mempengaruhi laju
pertumbuhan dan jumlah total pertumbuhan organisme. Keragaman suhu dapat
juga mengubah proses-proses metabolik tertentu serta morfologi sel.
- Atmosfer
Bentuk koloni (dilihat dari atas), titik-titik, bulat, berbenang, tak teratur,
BAB III
METODE KERJA
3.1 Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum kali ini dilaksanakan sebanyak dua kali. Praktikum pertama
dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 13 Maret 2012 pada pukul 10.00 pagi
sampai pukul 12.00 siang. Dan praktikum kedua dilaksanakan pada hari Kamis,
tanggal 15 Maret 2012 pada pukul 13.00 siang sampai pukul 14.00 siang. Kedua
praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi dan Bioteknologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mulawarman
Samarinda.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1
Alat
- Jarum ose
- Lampu bunsen
- Laminar air flow
- Cawan petri
- Tabung reaksi
- Labu erlenmeyer
- Rak tabung reaksi
- Mikropipet
- Bluetip
- Vortex
- Inkubator
- Wadah sampel
- Botol semprot
3.2.2 Bahan
- Alumunium foil
- Kertas label
- Alkohol 70%
- Media PDA
- Media NA
- NaCl 0,9%
- Sampel kue lapis
- Aquades
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Cara Kerja NA
1. Disiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan di dalam laminar
air flow cabinet.
2. Ditimbang sampel kue lapis sebanyak 1 gr.
3. Dipijarkan jarum ose, didinginkan.
4. Dipanaskan pinggiran mulut tabung pengenceran 10-1 yang berisi
NaCl 0,9%.
5. Diambil sampel dengan jarum ose.
6. Dimasukkan ke dalam pengenceran 10-1.
7. Dipanaskan lagi mulut tabung pengenceran 10-1 pada lampu
bunsen.
8. Ditutup lagi tabung reaksi dengan aluminium foil, kemudian
divortex sampai homogen.
9. Dipanaskan pinggiran mulut tabung pengenceran 10-2 yang berisi
NaCl 0,9%.
10. Diambil hasil
pengenceran
pertama
dengan
menggunakan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
GAMBAR
KETERANGAN
Media NA
Sp 1
1. Form
= Circular = 2
2. Elevation = Convex
3. Margin = Entire
2.
Media PDA
Sp 1
1. Form
= Punctiform
2. Elevation = Convex
3. Margin = Entire
Ket. Tambahan
1 dan 2 merupakan kontaminasi
bakteri.
4.2 Pembahasan
mengandung
1
10
Pada praktikum ini, media yang digunakan adalah PDA dan NA. Media
NA (Nutrient Agar) termasuk dalam medium semi alamiah karena tersusun atas
bahan alami (beef ekstrak) dan bahan sintesis (pepton dan agar). Fungsi medium
NA (Nutrient Agar) pada bahan yang digunakan, adalah :
-
Untuk media PDA (potato dextrose agar) termasuk dalam medium semi
ilmiah karena tersusun atas bahan alami (ekstrak kentang), dan bahan sintesis
(dextrose dan agar). PDA digunakan untuk menumbuhkan jamur. Fungsi medium
PDA (potato dextrose agar) pada bahan yang digunakan, adalah :
-
energi.
Dextrose sebagai sumber gula dan energi.
Agar untuk memadatkan medium PDA (Potato Dextrose Agar).
Aquadest untuk melautan ekstrak kentang, dextrose, dan agar.
Prinsip percobaan dalam praktikum kali ini adalah untuk mengisolasi dan
mengidentifikasi dari mikroba dengan sampel kue lapis, dan untuk mengetahui
jenis-jenis yang tepat dan kemudahan dalam memprediksi. Pengenceran untuk
meminimalkan suatu jumlah sampel sehingga memudahkan dalam mengisolasi
bakteri yang ada dalam sampel tersebut.
Dengan pengenceran 10-3, pada media NA terdapat 1 spesies bakteri
dimana spesies ini memiliki form yang circular sebanyak 2, elevation yang
convex, dan margin yang entire. Sedangkan pada media PDA yang menggunakan
kuman ketombe sebagai sampel, didapatkan hasil 1 spesies jamur dimana spesies
ini memiliki form yang punctiform, elevation yang convex, dan margin yang
entire. Pada media ini juga terdapat beberapa kontaminasi bakteri.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Bentuk koloni yang diperoleh dari sampel.
- Pada media NA dengan pengenceran tiga kali (10 -3), bentuk koloni
(form) circular, kontur permukaan koloni (elevation) convex, dan tepi
-
1. Goresan T.
2. Goresan kuadran.
3. Goresan radian.
4. Goresan sinambung.
5.2 Saran
Diharapkan agar pada praktikum selanjutnya dapat menggunakan metode
isolasi dengan cara atau metode yang lain. Supaya praktikan bisa lebih
memperluas wawasan dan tidak hanya terbatas pada satu metode yang telah
dipraktikumkan saja.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Isolasi Mikroorganisme Dalam Proses Pembuatan Enzim Sebagai
Hasil Produk Di Bidang Industri. [online].
http:/aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/11/isolasi-mikroorganismedalam-proses-pembuatan-enzim-sebagai-hasil-produk-di-bidang-industri/.
(diakses tanggal 17 Maret 2012).
Dwidjoseputro, D. 1989. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan : Jakarta.