Anda di halaman 1dari 22

Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Alhamdulillah, puji syukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan
Allah SWT, kami telah dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Makalah ini
kami susun sebagai pemenuhan kewajiban dalam mata kuliah Mesin Konversi
Energi. Makalah ini membahas tentang sebuah aplikasi sistem pembangkit tenaga
listrik dengan menggunakan mesin konversi energi yang berasal dari tenaga surya
matahari. Diharapkan melalui makalah ini kami dapat mengetahui lebih tentang
sistem pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan solar sell yang berasal dari
tenaga surya matahari, baik dalam aplikasi, teori-teori yang berkaitan dengan
mesin konversi energi dan semua ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
mesin konversi energi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mencoba mengkaji proses sistem
pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan tenaga surya matahari, baik cara
kerja dan karakteristik-karakteristik dari mesin konversi tenaga surya yang
berdasarkan kepada buku-buku rujukan yang berkaitan dengan mesin konversi
energi. Diharapkan melalui pembuatan makalah ini, kami dan semua pembaca
makalah ini dapat mengetahui dasar-dasar atas sistem mesin konversi energi
tenaga surya untuk terus mengembangkan dan mempelajari ilmu-ilmu
pengetahuan tentang sistem konversi energi tenaga surya dan juga ilmu-ilmu yang
berkaitan dengan mesin konversi energi.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami yang telah
membimbing dan memberikan ilmu pengetahuannya, Bpk. Munzir Qadri,
ST.,M.Sc., dan juga kepada semua rekan-rekan Teknik Mesin Angkatan 2013
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah membantu atas
terciptanya makalah ini.
Akhir kata, kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kekurangan diberbagai hal. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik, saran dan masukan yang membangun kepada semua
pembaca untuk mewujudkan kesempurnaan dari makalah-makalah yang akan
datang berikutnya. Terima Kasih
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Jakarta, Mei 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ................................................................................................i
Daftar Isi ......................................................................................................... ii
Daftar Gambar dan Tabel ...............................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................... 1
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori ............................................................................. 2
2.2 Profil Perusahaan Tenaga Surya .................................................. 8
2.3 Data-data Teknis .......................................................................... 9
2.4 Cara Kerja Pembangkit Tenaga Listrik Solar Sel KPCL ............ 11
2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Tenaga Surya .............. 16
BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan ................................................................................. 17
3.2 Kritik dan Saran .......................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA

ii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL


GAMBAR
1. Proses Material Sel Surya ........................................................................... 3
2. Solar Array .................................................................................................. 4
3. Inverter Untuk Pembangkit Tenaga Surya .................................................. 5
4. LT Panel Solar Sel ...................................................................................... 5
5. Battery Pembangkit Tenaga Surya .............................................................. 6
6. Transformator Step-up ................................................................................ 6
7. Pengonversian Tenaga Surya ...................................................................... 7
8. Lokasi Pembangkit Tenaga Listrik Solar Sel Photovoltaik ........................ 8
9. Diagram Sederhana Pembangkit PV (Photovoltaic) ................................... 10
10. Cara Kerja Pembangkit Tenaga Listrik Solar Sel ..................................... 12
11. Grafik Radiasi Panas Matahari Terhadap Energi Listrik .......................... 13
12. Solar Photovoltaik Dengan Sudut 15 ...................................................... 13
13. Solar Sel Photovoltaik ............................................................................... 14
14. Grafik Energi Yang Hilang ....................................................................... 14
15. Sebaran Temperatur Perbulan Pada Daerah Pembangkit Tenaga Surya ... 15
16. Sebaran Temperatur Rata-rata Pertahun ................................................... 15

TABEL
1. Kondisi Umum Iklim di Kabupaten Kolar .................................................. 9
2. Deskripsi Umum Pembangkit PV Yalesandra ............................................ 9
3. Data Teknis Solar PV .................................................................................. 10
4. Spesifikasi Modul ....................................................................................... 11

iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di zaman sekarang ini yang serba modern perangkat-perangkat yang
membantu untuk memudahkan kehidupan manusia umumnya bersumber energi
tenaga listrik. Peningkatan kebutuhan energi listrik yang terus meningkat dari
tahun ke tahun, mengharuskan pelaksana penyediaan energi listrik untuk terus
dapat memproduksi energi listrik dalam jumlah yang cukup besar. Selain itu,
sistem penyediaan energi listrik yang masih menggunakan sistem konversi energi
konvensional seperti batu bara, gas dan minyak bumi juga memiliki beberapa
masalah tersendiri. Seperti menipisnya cadangan minyak bumi dan juga efek
buruk dari polusi yang dihasilkan.
Di lain hal, masih banyak sumber-sumber energi yang dapat dikonversikan
menjadi energi tenaga listrik. Energi tersebut adalah energi terbarukan, seperti:
matahari, air, angin dan lain-lain. Pemanfaatan potensi sumber-sumber energi
terbarukan dewasa ini telah meningkat dengan pesat, khususnya di berbagai
negara-negara berkembang dan negara maju yang telah menguasai rekayasa dan
teknologinya. Oleh karena itu, melalui makalah ini kami akan menjelaskan sistem
pengkonversian energi tenaga listrik yang bersumber energi terbarukan panas
matahari pada pembangkit tenaga listrik panas matahari menggunakan sel
photovoltaic.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari pembuatan makalah ini, antara lain:
Apa itu pembangkit listrik tenaga surya ?
Bagaimana prinsip dasar pembangkit listrik tenaga surya ?
Apa kelebihan dan kekurangan dari pembangkit listrik tenaga surya
dengan pembangkit energi lainnya ?
1.3 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah sistem konversi tenaga surya ini, antara lain:
Mengetahui dan memahami bagaimana prinsip kerja dari mesin konversi
energi tenaga surya.
Mengetahui karakteristik mesin konversi energi tenaga surya.
Mengetahui dan mempelajari masalah-masalah dalam pemanfaatan energi
tenaga surya.

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori


Sejarah peradaban manusia memperlihatkan bahwa tenaga surya sudah
berpengaruh terhadap kehidupan dan lingkungan manusia pada awal kehidupan
dunia ini. Pada abad ke-2 sesudah masehi penulis buku bernama Lucian menulis
bahwa selama pengepungan kota
Syracuse (212-214 SM), Archimedes
menghancurkan kapal musuh dengan pantulan lensa yang berasal dari radiasi
energi matahari yang menyebabkan terjadinya api. Energi yang dipancarkan
matahari itu merupakan bentuk energi radiasi elektromagnetik. Dimana melalui
misi ruang angkasa tahun 1971 oleh NASA memperoleh data besaran konstanta
matahari sebesar 1353 Watt/m2. Dari besaran tersebut 7.85% atau 105.8 Watt/m2
dipancarkan melalui sinar ultraviolet, 47.33% atau 640.4 Watt/m2 dipancarkan
oleh sinar yang dapat dilihat oleh manusia (visible light) dan 44.85% atau 606.8
Watt/m2 dipancarkan oleh sinar infra merah.
Energi radiasi yang dipancarkan oleh sinar matahari mempunyai besaran
yang tetap (konstan), akan tetapi karena peredaran bumi mengelilingi matahari
dalam bentuk elips, maka besaran konstanta matahari bervariasi antara 1308
Watt/m2 dan 1398 Watt/m2. Berpedoman pada luas penampang bumi yang
menghadap matahari dan yang berputar sepanjang tahun, maka energi yang dapat
diserap oleh bumi besarnya adalah 751x1015 kW-Jam.
Sampai saat ini proses pemanfaatan energi surya menjadi tenaga listrik,
tenaga mekanis dan pemanas air dibedakan menjadi:
1. Sumber tenaga listrik dari energi surya.
2. Tenaga uap dari energi surya.
3. Sistem pemanas air atau udara melalui tenaga surya.
Sejarah singkat dalam pengembangan teknologi surya untuk pembangkit
tenaga listrik dimulai saat Edmund Becquerel tahun 1839 pernah menulis bahwa
suatu tegangan listrik dapat dihasilkan bila suatu berkas cahaya diarahkan pada
elektrode-elektrode suatu larutan elektrolit. W.G.A. dan R.E. Day tahun 1877
melanjutkan penelitian yang telah dirintis oleh Becquerel tentang pengaruh cahaya
yang dapat menghasilkan tegangan listrik melalui benda padat yang dikenal
dengan sebutan selenium. Kemudian Schottky, Lange dan Grondahl menyusul
membuat percobaan serta mengembangkan sel-sel fotovoltaik melalui bahan

selenium dan oksida curprous, dan berhasil menciptakan alat pengukuran


fotoelektrik.
Pada dasarnya metode pelaksanaan pembangkit tenaga listrik energi surya
dibagi atas 4 metode, sebagai berikut:
1. Dengan sistem fotovoltaik (Cell Fotovoltaic).
2. Dengan sistem konversi fotoelektrokemis.
3. Dengan sistem penerima termal surya terdistribusi.
4. Dengan sistem penerima termal surya secara sentral.
Solar Sel (Solar Cell)
Sel surya merupakan alat semikonduktor penghantar aliran listrik yang
dapat secara langsung mengubah energi surya menjadi bentuk tenaga listrik secara
efisien. Dengan kata lain pembangkit listrik tenaga surya adalah sebuah
pembangkit listrik yang mengkonversi energi surya (radiasi matahari) menjadi
energi listrik. Alat ini digunakan secara individual sebagai alat pendeteksi cahaya
pada kamera maupun digabung seri atau paralel untuk memperoleh suatu harga
tegangan listrik yang di kehendaki sebagai pusat penghasil tenaga listrik. Sel
surya umumnya terbuat dari bahan silicon berkristal tunggal seperti: Cadmium
Telluride (CdTe), Copper Inidium Galium Diselenide (CIGs) dan Amorphous
Thin-film Silicon. Bahan ini masih menduduki urutan teratas untuk biaya
pembuatan mesin konversi energi dibandingkan dengan mesin konversi energi
konvensional. Hal tersebut disebabkan oleh harga Silikon Murni yang masih
sangat mahal. Walaupun hanya berbahan dasar Pasir Silikat (SiO2), biaya
produksi untuk pembuatan solar sel masih tinggi.

Gambar 1. Proses Material Sel Surya

Rumus Keluaran Energi Listrik Photovoltaik


Berikut rumus yang umum berkaitan dengan perkiraan energi listrik yang
dihasilkan sistem sel photovoltaik.

Dimana:
E
=Energi yang dihasilkan (kWh)
A
=Luas keseluruhan dari solar panel (m2)
R
=Persentase daya yang dihasilkan 1 solar panel terhadap luas area solar sel
H
=Radiasi rata-rata pertahun daerah untuk solar panel (faktor bentuk
diabaikan) (kWh/m2)
PR
=Rasio kerugian (Antara 0.5-0.9, nilai standar 0.75)
Bagian-bagian Utama Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Berikut akan dijelaskan bagian-bagian utama dari sistem konversi energi
pembangkit tenaga surya. Secara garis besar bagian-bagian ini merupakan
perangkat yang mendukung kinerja dan pengkonversian energi pembangkit tenaga
surya, diluar sana banyak sekali perangkat-perangkat yang berbeda yang akan
terpasang pada pembangkit tenaga surya seiring dengan perkembangan teknologi
dari peningkatan efisiensi pembangkit listrik tenaga surya. Adapun bagian-bagian
tersebut antara lain:
1. Photovoltaik Panel (PV Array)
Photovoltaik panel atau photovoltaik modul merupakan alat
semikonduktor penghantar aliran listrik yang dapat secara langsung
mengubah energi surya (radiasi matahari) menjadi bentuk tenaga listrik.
Modul photovoltaik terdiri dari sel photovoltaik yang terlapisi sebagai
pelindung lingkungan sekitar yang tersusun dari blok-blok solar sel.
Energi listrik yang keluar dari photovoltaik panel ini berupa arus DC
yang masih sangat kecil, sehingga masih belum dapat digunakan secara
langsung

Gambar 2. Solar Array

2. Inverter (PCU, Power Conditioning Unit)


Solar inverter, atau PV inverter atau biasa disebut PCU (Power
Conditioning Unit) adalah alat yang mengubah keluaran arus DC
(Direct Current) dari solar panel menjadi arus AC (Alternating
Current). Arus DC yang telah dihasilkan oleh photovoltaik panel
selanjutnya dirubah menjadi arus AC oleh inverter ini.

Gambar 3. Inverter Untuk Pembangkit Tenaga Surya

3. LT Panel Solar Sel


LT panel solar sel merupakan sebuah perangkat distribusi listrik
yang mengendalikan sistem kerja solar sel dan mendistribusikan ke
berbagai perangkat-perangkat pendukung pembangkit listrik tenaga
surya. Hasil dari pengubahan arus DC menjadi AC yang telah dilakukan
inverter selanjutnya memasuki bagian LT Panel ini. Pengaturan ini
diatur dengan maksud dan tujuan tertentu terhadap pengoperasian
pembangkit tenaga surya ini.

Gambar 4. LT Panel Solar Sel

4. Battery
Battery merupakan komponen terpenting untuk menyimpan energi
listrik yang dihasilkan agar dapat digunakan pada malam harinya.
Umumnya battery ini ditempatkan setelah proses inverter. Energi listik
setelah melewati inverter akan dialihkan ke battery untuk disimpan energi

listriknya untuk dapat digunakan pada malam hari / saat energi listrik
dibutuhkan.

Gambar 5. Battery Pembangkit Tenaga Surya

5. Transformator
Transformator ini merupakan komponen terpenting selanjutnya
dalam sistem konversi energi pembangkit tenaga surya. Transformator
terdiri dari transformator step-up dan transformator step-down. Dimana
transformator step-up merupakan sebuah mesin listrik untuk menaikan
tegangan dan arus listrik pada sistem pembangkit tenaga listrik solar
sel. Sedangkan transformator step-down merupakan kebalikan dari
transformator step-up atau menurunkan tegangan dan arus listrik.
Energi listrik yang dihasilkan solar panel dirubah menjadi arus AC oleh
inverter yang selanjutnya memasuki pengaturan pada LT Panel dan
selanjutnya oleh transformator ini tegangan dan arus listrik dinaikan
untuk mensuplai energi listrik ke konsumen atau pengguna.

Gambar 6. Tranformator Step-up

Cara Kerja Sel Surya


Pengonversian tenaga surya menjadi tenaga listrik melalui sel surya yang
melalui tahapan proses:
1. Absorpsi cahaya dalam Semikonduktor.
2. Membangkitkan serta memisahkan muatan positif dan negatif bebas ke
daerah-daerah lain dari sel surya, untuk membangkitkan tegangan
dalam sel surya, dan
3. Memindahkan muatan-muatan yang terpisah tersebut ke terminalterminal listrik dalam bentuk aliran tenaga litrik.
Gambar seperti berikut:

Gambar 7. Pengonversian Tenaga Surya

Energi listrik yang dihasilkan solar sel merupakan energi yang ramah
lingkungan, energi yang tak terbatas dan tersedia dalam jumlah yang banyak.
Seperti disebutkan dalam buku Mesin Konversi Energi karya Ir. Astu Pudjanarsa,
MT., Dkk. Bahwa efisiensi maksimum yang dapat dicapai dari generator
photovoltaik adalah 25%, sedangkan dalam peaksanaanya bahkan berkurang
hingga 15% saja. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Adanya kerugian pantulan pada permukaan sel surya yang tidak dapat
dihindari.
2. Daya penyerapan yang kurang sempurna.
3. Ikatan pada pasangan lubang elektron yang kurang sempurna.
4. Timbulnya tahanan dalam secara seri yang menyebabkan tambahan
lengkung degradasi.
5. Faktor tegangan.

2.2 Profil Perusahaan Tenaga Surya


Pada pembahasan profil perusahan pembangkit tenaga surya ini, kami
mengutip dari sebuah perusahaan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan
sel surya yang berada di India, kota Karnakata. Karnakata Power merupakan
perusahaan listrik nasional milik negara India. Perusahaan Karnakata Power
mempunyai 3 anak perusahaan utama dalam hal; sektor pembangkitan listrik
untuk publik oleh Karnakata Power Corporation Ltd. (KPCL), sektor
pendistribusian jaringan listrik oleh Karnakata Power Transmission Corporation
Ltd. (KPTCL) dan juga sektor suplai tenaga listrik untuk perusahaan-perusahaan
oleh Electricity Supply Companies (ESCOMs).
KPCL mempunyai generator pembangkit listrik utama dengan kapasitas
yang terpasang sebesar 5975.91 MW dari pembangkit tenaga hidro, termal, solar
dan tenaga angin dengan tambahan 9500 MW pada pipa jaringan. Di tahun 2009
awal, KPCL memulai pengenalan dan peningkatan penggunaan energi solar
(panas matahari) untuk pembangkit tenaga listrik. Melalui skema ini, KPCL dapat
memulai menerapkan pembangunan pembangkit tenaga listrik pertama sebesar 3
MWp (Mega Watt Peak atau Daya Puncak) dengan pembangkit tenaga litrik
menggunakan solar photovoltaik di Desa Yalesandra, Kabupaten Kolar, Provinsi
Karnakata.

Gambar 8. Lokasi Pembangkit Tenaga Listrik Solar Sel Photovoltaik

2.3 Data-data Teknis


Pembangkit Yalesandra terpasang pada sebuah pegunungan batuan yang
berpermukaan turun dan curam dengan perbedaan ketinggian 15 m. Susunan
untuk sistem pembangkit tenaga terdiri dari 3 solar array, PCU (Power
Conditioning Unit), ruang kontrol, gardu listrik dan tambahan lain. Informasi
mengenai kondisi iklim dari kabupaten Kolar diberikan pada tabel berikut:
Ketinggian Diatas Permukaan Laut

882 m

Ambien Temperatur

18C - 40C

Kelembaban Relatif

18.3% - 99.1% (musim hujan)

Curah Hujan

Rata-rata /tahun 1549 mm periode 4 bulan

Table 1. Kondisi Umum Iklim di Kabupaten Kolar

Lokasi

Kampung Yalesandra, Kolar, Karnakata, India

Latitude & Longitude

1253 & 7809

Luas Area

15 Hektar (10.3 Hektar Efektif)

Jumlah Kapasitas Pembangkit PV

3 MW

Tahun Didirikan

27 Desember 2009

Kepemilikan

Karnakata Power Corporation Limited (KPCL)

Modul

S660 Series

SCADA untuk Diagnosis dan Pemantauan

Ya

PCU (Inverter)

250 kW (12 Nos)

Pengubah HT dan Switchgear untuk Evakuasi

1.25 MVA untuk etiap MW

Table 2. Deskripsi Umum Pembangkit PV Yalesandra

Data Teknis
Pembangkit tenaga surya 3 MW dibagi kedalam 3 bagian yang setiap 1
MW berdiri secara bebas. Satu bagian dilengkapi dengan 4 inverter sebesar 250
kW tiap inverter dan dikelompokan bersama menjadi satu LT Panel. Bergantung
kepada penggabungan sebesar 225 dan 240 Wp modul, 45-46 array PV yang
dihubungkan secara paralel setiap 1 inverter dan setiap array terdiri dari 24 modul
yang dihubungkan secara seri. Pembangkit listrik 3 MW ini menghasilkan 0.415
kV dari pembangkit PV yang dinaikan menjadi 11 kV dengan bantuan 3
transformator step-up dan dihubungkan untuk menghasilkan 11 kV rangkaian.

Gambar 9. Diagram Sederhana Pembangkit PV (Photovoltaic)


Tipe

S6-60 Series

Daya Maksimum, Pmp (W)

225

240

Tegangan Maksimum (Vmp)

28.63 V

29.62 V

Arus Maksimum (Imp)

7.93 A

8.12 A

Open Circuit Voltage (Voc)

37.50 V

37.62 V

Short Circuit Voltage (Isc)

8.52 A

8.55 A

Dimensi Modul (mm)

1657 x 987 x 42

Jumlah, Tipe dan Susunan Sel

60, Mono-Crystaline, 6 x 10 Matriks

Ukuran Sel

156 x 156 (mm)

10

NOCT - JumlahTemp Operasi

45

Berat (kg)

19

Tipe Kaca dan Ketebalan

3.2 mm, Low Iron, Tempered

Table 3. Data Teknis Solar PV

Dua Jenis S6-60 Modul

225 Wp & 240 Wp

Jumlah Modul

13.386 [10.152-225 Wp ; 3216-240 Wp]

Material Solar Sel

Mono-Crystalline Silicon

1 Susunan (Array)

24 Modul

Jumlah Susunan/Inverter (250kW)

45-46 (Total 557 Susunan dengan 12 Inverter)

Susunan per MW

No.1 MW 181

Total Luas Solar Sel

5.4 Hektar

Sudut Inklinasi

15

No.2 dan 3 MW 188 / MW

Table 4. Spesifikasi Modul

2.4 Cara Kerja Pembangkit Tenaga Listrik Solar Sel KPCL


Cara Kerja Pembangkit Tenaga Listrik Solar Sel KPCL dapat dijelaskan
seperti berikut:
1. Radiasi panas matahari yang terdapat pada daerah Karnakata berkisar 5.4
6.2 kWh/m2/hari menyinari solar sel seluas 15 hektar yang terdiri dari 24
modul yang terusun secara seri atas 45-46 sel photovoltaik. Ketika radiasi
cahaya matahari mengenai permukaan solar sel energi diserap, energi
photon ditransfer kesistem elektron oleh material sel, elektron-elektron
dibawa dan selanjutnya dipisahkan menuju aliran lubang elektron dalam
bahan semikonduktor solid.
2. Selanjutnya hasil dari keluaran tenaga listrik array PV dikondisikan untuk
bekerja dalam kondisi tegangan yang konstan walaupun ada pertambahan
atau pengurangan radiasi sinar matahari.
3. Hasil dari ke empat tenaga listrik yang dikondisikan (DC ke AC) oleh
PCU atau Inverter dikumpulkan menjadi satu panel LT.

11

4. Selanjutnya tegangan sebesar 0.415 kV yang dihasilkan oleh satu LT


Panel dinaikan tegangan oleh transformator step-up menjadi 11 kV.
5. Hasil peningkatan dari transformator step-up diatur dan diukur terlebih
dahulu oleh SCADA untuk mendapatkan pengontrolan proses ini, yang
selanjutnya dapat di teruskan menuju aliran pendistribusian tenaga listrik
untuk konsumen.
Berikut penjelasan gambar:

Gambar 10. Cara Kerja Pembangkit Tenaga Listrik Solar Sel

PCU (Power Conditioning Unit)


PCU atau unit pengkondisian tenaga listrik pada pembangkit tenaga listrik dengan
sel photovoltaik ini mempunyai 12 PCU serupa dan di rakit oleh satu pabrikan
BONFIGLIOLI (VEZCTRON, RPS 450 tipe). Alat MPPT di buat untuk
mengontrol sisitem yang mengizinkan beroperasi pada tegangan konstan. Efisiensi
dari PCU sekitar 96% pada beban nominal. Tingkat kapasitas dari PCU 250 kW.

12

Transformator
Tingkat beban penuh dari transformator adalah 1.25 MVA. Yang semua
transformator tersebut di suplai oleh pabrikan Pan Electro technic Enterprises Pvt.
Ltd. Efisiensi sebesar tegangan sebesar 98.91% dan 99.3% pada flux density
maksimum.
Unjuk kerja inverter 1 adalah yang terbaik untuk dibandingkan dengan
inverter lainnya. Kita akan melihat grafik dari jumlah laju panas per hari yang
dapat diberikan matahari untuk solar sel yang dapat dikonversikan menjadi energi
litrik. Gambar dibawah ini menunjukan hubungan grafik laju panas yang
diberikan matahari terhadap energi listrik yang dapat dihasilkan dalam kWh.

Gambar 11. Grafik Radiasi Panas Matahari Terhadap Energi Listrik

Gambar 12. Solar Photovoltaik Dengan Sudut 15

13

Gambar 13. Solar Sel Photovoltaik

Grafik Analisa Enegri Yang Hilang Pada Pembangkit Tenaga Surya


Berikut ini merupakan jabaran dari analisa energi yang hilang pada
pembangkit tenaga surya. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi terhadap
efisiensi pengkonversian energi dari pembangkit listrik tenaga surya. Energi yang
hilang terbesar berada pada temperatur dari solar sel, yaitu sebesar 11.3%. Berikut
gambar grafik secara lebih jelas:

Gambar 14. Grafik Energi Yang Hilang

14

Gambar 15. Sebaran Temperatur Perulan Pada Daerah Pembangkit Tenaga Surya

Gambar 16. Sebaran Temperatur Rata-rata Pertahun

15

2.5 Kelebihan dan Kekurangan Pembangkit Tenaga Surya


Kelebihan sistem pembangkit tenaga surya:
Panel surya ramah lingkungan dan tidak memberikan kontribusi terhadap
perubahan iklim seperti pada kasus penggunaan bahan bakar fosil karena
panel surya tidak memancarkan gas rumah kaca yang berbahaya seperti
karbon dioksida.
Panel surya memanfaatkan energi matahari dan matahari merupakan
energi yang melimpah dan bebas digunakan.
Pembangkit listrik tenaga surya tidak memberikan kontribusi terhadap
polusi suara.
Dapat menghemat anggaran energi listrik setiap tahun yang cukup besar.
Pembangkit listrik tenaga surya merupakan energi yang dapat diandalkan
dan tidak ada habisnya.
Dari aspek sosialis, sistem pembangkit tenaga surya dapat menciptakan
lapangan pekerjaan baru.

Kekurangan sistem pembangkit tenaga surya:


Butuh investasi biaya yang cukup tinggi dalam pembuatan pembangkit
listrik tenaga surya.
Sistem pembangkit tenaga surya hanya dapat dimanfaatkan atau bekerja
pada siang hari bila ada sinar matahari langsung.
Perbandingan pembuatan pembangkit tenaga surya cukup besar bila
dibandingkan dengan sistem pembangkit energi konvensional.
Penggunaan sistem pembangkit tenaga surya lebih efektif digunakan di
daerah-daerah yang terlintasi garis edar matahari.
Dibutuhkan perangkat tambahan battery untuk menyimpan energi listrik
pada siang hari, untuk dapat digunakan kembali pada malam hari.

16

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Unjuk kerja dasar dari 2 bagian pembangkit tenaga listrik solar sel
diperkirakan sebesar 6655 kWh/hari. Nilai ini lebih rendah dari yang
diharapkan sebelumnya.
Dampak perubahan temperatur dari solar sel pada unjuk kerja modul
photovoltaik mono-crystaline silicon adalah efisiensi maksimum yang
terjadi pada pagi hari, akan tetapi mengalami penurunan tepat pada tengah
hari dan selanjutnya meningkat kembali setelah waktu tengah hari.
Efisiensi harian modul sebesar 11.5% - 14.5% dengan variasi temperatur
sebesar 25C - 50C.

3.2 Kritik dan Saran


Perawatan dan masalah-maalah teknis dari pembangkit listrik tenaga solar
sel ini menjadi cukup penting mengingat efisiensi yang dihasilkan dari
modul photovoltaic dapat mempengaruhi keluaran tenaga listrik yang
dihasilkan.

Pemberian alat pengukuran seperti termokopel, rain gauge, Phyreliometer


pada alat modul photovoltaic disarankan dipasang, untuk memperoleh data
yang akurat terhadap unjuk kerja dari sel surya phoovoltaic ini sebagai
bahan kajian dan pengembangan dalam meningkatkan unjuk kerja sel
photovoltaic dan juga sebagai acuan untuk pembangunan sel photovoltaic
baru ditempat lain.

Makalah ini membahas tentang mesin pengkonversian energi yang berasal


dari solar sel. Disarankan untuk penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan selanjutnya dapat mengambil contoh sistem konversi energi
tenaga surya seperti fotoelektrokemis, sistem penyerap kalor energi surya
dengan sistem terdistribusi, dll.

17

DAFTAR PUSTAKA
Artikel Energi LIPI. 2016. Pengembangan Energi Terbarukan Sebagai Energi
Aditif

di

Indonesia.

Diakses

dari

http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1101089425&9

pada

tanggal 28 Mei 2016.


Artkel

Etap.

2016.

Photooltaic

Array

Fundamentals.

Diakses

dari

http://etap.com/renewable-energy/photovoltaic-101.htm pada tanggal 29


Mei 2016.
Artikel Materials Sciene and Engineering. 2008. An Overview of Solar Cell
Technology. Global Climate and Energy Project Center for Advanced
Molecular Photovoltaics. Prescourt Institute Stanford University.
Artikel Online. 2012. Sinar Panas Archimedes (Heat Ray) Mitos atau Kenyataan?.
Diakses dari http://marefi.blogspot.co.id/2012/02/sinar-panas-archimedesheat-ray-mitos.html pada tanggal 28 Mei 2016.
Artikel

Online

Wikipedia.

2016.

Solar

Inverter.

Diakses

dari

https://en.wikipedia.org/wiki/Solar_inverter pada tanggal 31 Mei 2016.


Artikel Online Photovoltaik. How To Calculate The Annual Solar Energy Output
Of Photovoltaic System. Diakses dari http://photovoltaic-software.com/PVsolar-energy-calculation.php pada tanggal 31 Mei 2016.
Artikel PV Magazine. 2014. Belectric Reveals Battery Storage Facility At Largescale

PV

Plant.

Diakses

dari

http://www.pv-

magazine.com/news/details/beitrag/belectric-reveals-battery-storagefacility-at-large-scale-pv-plant_100017302/#axzz4AD0KBnuB pada tanggal


31 Mei 2016.
Artikel 33 Green Technologies. 2016. Hybrid Power Plant. Diakses dari
http://www.33greentech.com/hybrid-power-plants2.php pada tanggal 29
Mei 2016.

18

Gajjar, Jaymin. Agravat, Sagar. Harinarayana, T. 2015. Solar PV Generation


Map of Karnakata India. Journal Smart Grid and Renewable Energy 2015.
India.
Laporan Sistem Energi Terbarukan. 2011. A Case Study of 3 MW Scale GridConnected Solar Photovoltaic Power Plant at Kolar, Karnakata. Divecha
Center for Climate Change. Indian Institute of Science.
Pudjanarsa, Astu. Dkk. 2008. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai