Buku 1-Naskah Akademik D3 Keperawatan
Buku 1-Naskah Akademik D3 Keperawatan
BUKU I
NASKAH AKADEMIK
KATA PENGANTAR
Akreditasi adalah pengakuan terhadap perguruan tinggi atau program studi yang
menunjukkan bahwa perguruan tinggi atau program studi tersebut dalam
melaksanakan program pendidikan dan mutu lulusan yang dihasilkannya, telah
memenuhi standar yang ditetapkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
(BAN-PT). Penetapan akreditasi oleh BAN-PT dilakukan dengan menilai proses dan
kinerja serta keterkaitan antara tujuan, masukan, proses dan keluaran suatu
perguruan tinggi atau program studi, yang merupakan tanggung jawab perguruan
tinggi atau program studi masing-masing.
Pada mulanya, yaitu dari tahun 1994-1999, BAN-PT hanya menyelenggarakan
akreditasi untuk program studi sarjana (S1). Tahun 1999 BAN-PT mulai
menyelenggarakan akreditasi untuk program magister (S2), dan pada tahun 2001
mulai dengan program studi diploma (S0) dan program studi doktor (S3), kemudian
pada tahun 2007 mulai diselenggarakan akreditasi untuk institusi perguruan tinggi.
Pada Mei 2011, program studi yang berstatus terakreditasi berjumlah 9288 program
studi yang terdiri atas 6977 program studi sarjana, 749 program studi magister, 59
program studi doktor, dan 1503 program studi diploma. Program studi yang
telah
(PTN=3665, PTS=10938,
perguruan
BAN-PT
PTAN=704,
tinggi (PTN=82,
PTAS=1360,
PTS=2819,
PTAN=50,
PTK=461)
dari
PTAS=219,
3230
PTK=60).
akhir
tahun
2008
mulai
mengembangkan
instrumen
khusus
untuk
program studi profesi, seperti profesi dokter, apoteker dan akuntan. Khusus untuk
program studi Diploma Keperawatan, pengembangan instrumennya dilakukan mulai
tahun 2013 melalui kerjasama dengan Asosiasi Pendidikan Diploma III Keperawatan
Indonesia (AIPDiKI) dan persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI).
Dengan diberlakukannya Standar Kompetensi Perawat Indonesia oleh PPNI maka
penjaminan mutu eksternal dari program studi keperawatan melalui akreditasi
menggunakan standar ini. Sebagai konsekuensinya instrumen akreditasi yang
digunakan
juga
menyesuaikan
dengan
kedua
standar ini.
Dalam
upaya
telah menyusun
BUKU IV
BUKU V
KEPERAWATAN
PANDUAN PENGISIAN BORANG DIPLOMA III KEPERAWATAN
PEDOMAN PENILAIAN INSTRUMEN AKREDITASI DIPLOMA III
BUKU VI
KEPERAWATAN
MATRIKS PENILAIAN INSTRUMEN AKREDITASI DIPLOMA III
KEPERAWATAN
PEDOMAN ASESMEN LAPANGAN DIPLOMA III KEPERAWATAN
PEDOMAN EVALUASI DIRI UNTUK AKREDITASI PROGRAM STUDI
BUKU VII
BUKU ED
samping
itu,
untuk
menjaga
kredibilitas
proses
akreditasi
telah
mengucapkan
terima
kasih
kepada
Tim
Penyusun
Perangkat
MANSYUR RAMLY
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
1
3
2
BAB I
4BAB II
LATAR BELAKANG
A. Umum..............................................................................
B. Tujuan dan Manfaat Akreditasi Program Studi Diploma III
Keperawatan.................................................................
C. Landasan hukum akreditasi program studi diploma III
Keperawatan........................................................................
.
KARAKTERISTIK, KUALIFIKASI, DAN KURUN
WAKTU PENYELESAIAN STUDI
A. Karakteristik
B. Kualifikasi
C. Kurun Waktu Penyelesaian Studi
D. Struktur, Komposisi, Durasi Kurikulum
E. Pedoman Penyelenggaraan Akreditasi Diploma III
4
5
6
14
14
14
15
16
BAB III
17
26
26
27
28
30
BAB I
LATAR BELAKANG
A. Umum
Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat harus memenuhi
standar mutu internasional, yang dapat menjamin keamanan dan kenyamanan klien
keperawatan
mempelajari
respon
tubuh
manusia
terhadap
penyakit,
Berdasarkan
keilmuan
tersebut
maka
bidang
garapan
praktik
keperawatan juga berbeda dengan profesi lain misalnya dokter. Profesi dokter lebih
memfokuskan pada penyakit dan terapi / tindakan medik untuk mengatasi penyakit,
sedangkan praktik keperawatan dilakukan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural-spiritual,melalui upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Praktik keperawatan merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam berbagai
penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus terus menerus ditingkatkan mutunya.
Hal
ini
sejalan
dengan
perkembangan
kebijakan
pendidikan
tinggi
yang
dan Undang-Undang RI
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta peraturan lainnya.
B. Tujuan dan Manfaat Akreditasi Program Studi Diploma III Keperawatan
Akreditasi program studi diploma III Keperawatan adalah proses evaluasi dan
penilaian secara komprehensif atas komitmen program studi terhadap mutu dan
kapasitas penyelenggaraan program tridarma perguruan tinggi, untuk menentukan
kelayakan program akademiknya. Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi
program studi Diploma III Keperawatan dilakukan oleh tim asesor yang terdiri atas
pakar sejawat dan/atau pakar yang memahami penyelenggaraan program akademik
program studi. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada evaluasi dan penilaian
terhadap berbagai bukti yang terkait dengan standar yang ditetapkan dan
berdasarkan nalar dan pertimbangan para pakar sejawat. Bukti-bukti yang diperlukan
termasuk laporan tertulis yang disiapkan oleh program studi yang diakreditasi,
diverifikasi dan divalidasi melalui kunjungan atau asesmen lapangan tim asesor ke
lokasi program studi Diploma III Keperawatan.
BAN-PT adalah lembaga yang memiliki kewenangan untuk mengevaluasi dan
menilai, serta menetapkan status dan peringkat mutu program studi berdasarkan
standar mutu yang telah ditetapkan. Dengan demikian, tujuan dan manfaat akreditasi
program studi Diploma III Keperawatan adalah sebagai berikut.
1. Memberikan jaminan bahwa program studi Diploma III Keperawatan yang
terakreditasi telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh BAN-PT
dengan merujuk pada standar nasional pendidikan yang termaktub dalam
Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, sehingga mampu memberikan perlindungan bagi masyarakat
dari penyelenggaraan program studi yang tidak memenuhi standar yang
ditetapkan itu.
2. Mendorong program studi Diploma III Keperawatan untuk terus menerus
melakukan perbaikan dan mempertahankan mutu yang tinggi
3. Hasil akreditasi dapat dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan dalam
transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dan alokasi dana, serta
pengakuan dari badan atau instansi yang lain.
Mutu program studi Diploma III Keperawatan merupakan cerminan dari totalitas
keadaan dan karakteristik masukan,proses,keluaran, hasil, dan dampak, atau
layanan/kinerja yang diukur berdasarkan sejumlah standar yang ditetapkan.
C. Landasan Hukum Akreditasi Program Studi Diploma III Keperawatan
Pengembangan akreditasi program studi Diploma III Keperawatan telah merujuk
kepada:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Keputusan
Menteri
Pendidikan
Nasional
Nomor
178/U/2001
tentang
Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2012
tentang
Pendidikan
Tinggi
yang
(2)
pendidikan akademik.
Gelar akademik terdiri atas:
6
(3)
a. sarjana;
b. magister; dan
c. doktor.
Gelar profesi diberikan oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan
pendidikan profesi.
(4)
(5)
profesi
Gelar profesi terdiri atas:
a. profesi; dan
b. spesialis.
Pasal 28
(1)
Gelar akademik, gelar vokasi, atau gelar profesi hanya digunakan oleh
lulusan dari Perguruan Tinggi yang dinyatakan berhak memberikan gelar
(2)
(3)
bentuk dan inisial atau singkatan yang diterima dari Perguruan Tinggi.
Gelar akademik dan gelar vokasi dinyatakan tidak sah dan dicabut oleh
Menteri apabila dikeluarkan oleh:
a. Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak terakreditasi;
dan/atau
b. Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan Tinggi yang
(4)
(5)
organisasi,
atau
lembaga
lain
yang
tanpa
hak
(6)
(7)
profesi.
Perseorangan yang tanpa hak dilarang menggunakan gelar akademik,
gelar vokasi, dan/atau gelar profesi.
Pasal 29
7
(1)
Kerangka
Kualifikasi
pembelajaran
yang
Nasional
merupakan
menyetarakan
luaran
penjenjangan
bidang
capaian
pendidikan
formal,
(1)
(1)
sebagai
pengakuan
terhadap
prestasi
belajar
dan/atau
Perguruan Tinggi
Ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Perguruan
Tinggi yang memuat Program Studi dan gelar yang berhak dipakai oleh
(3)
yang
menggunakan
karya
ilmiah
untuk
memperoleh ijazah dan gelar, yang terbukti merupakan hasil jiplakan atau
plagiat,
ijazahnya
dinyatakan
tidak
sah
dan
gelarnya
dicabut
oleh
(4)
Perguruan Tinggi.
Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan Tinggi yang
(1)
(2)
perundang-undangan.
Sertifikat profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh
Perguruan Tinggi bersama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK,
dan/atau
organisasi
profesi
yang
bertanggung
jawab
terhadap
mutu
(3)
perundang-undangan.
Perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan Tinggi yang
(4)
sebagaimana dimaksud
Pasal 44
(1)
(2)
Tinggi
bekerja
sama
dengan
organisasi
profesi,
lembaga
pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi kepada lulusan yang lulus
(3)
uji kompetensi.
Sertifikat kompetensi
digunakan
sebagai
sebagaimana
syarat
dimaksud
untuk
pada
memperoleh
ayat
(2)
pekerjaan
dapat
tertentu.
kompetensi
diatur
dalam
Peraturan Menteri.
Pasal 55
(1)
(2)
untuk
(4)
(5)
Perguruan Tinggi.
Akreditasi Program Studi sebagai bentuk akuntabilitas publik dilakukan
(6)
dimaksud
pada
ayat
(5)
dimaksud
pada
ayat
(6)
berdasarkan kewilayahan.
Ketentuan lebih lanjut mengenai akreditasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Badan Akreditasi
Nasional
Pasal 47
(1)
(dua) tahun;
Memiliki jabatan akademik sekurang-kurangnya asisten ahli; dan
Lulus sertifikasi yang dilakukan oleh perguruan tinggi
yang
(3)
program
dengan kebutuhan.
Ketentuan lebih lanjut
pengadaan
mengenai
tenaga
sertifikat
terakreditasi
kependidikan
pendidik
untuk
untuk
sesuai
dosen
(2)
(3)
(4)
Ketentuan
mengenai
akreditasi
sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.
Pasal 61
(1)
10
(2)
(3)
(4)
b.
c.
(2)
2.
3.
4.
b.
Pasal 85
(1)
(2)
(3)
(2)
Pemerintah
melakukan
pendidikan
untuk
akreditasi
menentukan
pada
setiap
kelayakan
jenjang
program
dan
satuan
dan/atau
satuan
pendidikan.
Kewenangan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat pula
dilakukan oleh lembaga mandiri yang diberi kewenangan oleh Pemerintah
(3)
akuntabilitas
transparan,
dan
kepada
komprehensif
publik
dilakukan
dengan
secara
menggunakan
obyektif,
adil,
instrumen
dan
Nasional
Sekolah/Madrasah
(BAN-S/M)
terhadap
Tinggi
(BAN-PT)
terhadap
12
Gubernur.
Badan akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada di bawah dan
(4)
(5)
(1)
Pasal 88
Lembaga mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) dapat
(2)
(3)
yang
mengembangkan,
memiliki
dan
menyebarluaskan
profesional
teknologi
dalam
dan/atau
menerapkan,
kesenian
serta
5, yakni
dengan
14
pendidikan
DIII
Keperawatan
diimplementasikan
dalam
komposisi
pengembangan kurikulum inti dan institusi pendidikan (110-120 SKS) dimana 70%
diantaranya disediakan sebagai kurikulum inti, sehingga seluruh institusi pendidikan
keperawatan mempunyai kurikulum inti yang sama. Kemampuan yang gayut dan
dapat mendukung kompetensi utama serta merupakan ciri khas Perguruan Tinggi
yang bersangkutan ( 30%). Kemampuan yang ditambahkan agar dapat membantu
meningkatkan kualitas hidup, dan ditetapkan berdasarkan keadaan serta kebutuhan
lingkungan Perguruan Tinggi ( 10%, sesuai isu global)
Metode pembelajaran menggunakan metode SCL (student center learning), di
antaranya adalah: (1) Small Group Discussion; (2) Role-Play & Simulation; (3)
Case Study; (4) Discovery Learning; (5) Self-Directed Learning; (6)
Cooperative Learning; (7) Collaborative Learning; (8)Contextual Instruction;
(9) Project Based Learning; dan (10) Problem Based Learning and Inquiry.
Beberapa metode evaluasi yang digunakan untuk mengukur pencapaian
kompetensi lulusan antara lain adalah Test
Kegiatan
procedural
keperawatan;
Asuhan
keperawatan
klien
15
Institusi Pendidikan Keperawatan harus memiliki izin penyelenggaraan yang sah dari
Menteri Pendidikan Nasional, dengan struktur organisasi, uraian tugas, tata kerja dan
program kerja yang jelas. Akreditasi merupakan upaya pengendalian mutu secara
eksternal yang dilakukan oleh suatu badan mandiri. Di Indonesia, saat ini hanya ada
satu badan mandiri akreditasi Perguruan Tinggi yaitu Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT). Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud,
melalui
projek
Health
Professional
Education
Quality
(HPEQ),
sedang
BAB III
ASPEK-ASPEK PELAKSANAAN AKREDITASI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
Dalam melaksanakan keseluruhan proses akreditasi pogram studi terdapat beberapa
aspek pokok yang perlu diperhatikan oleh setiap pihak yang terkait, yaitu asesor,
program studi diploma III Keperawatan yang diakreditasi, dan BAN-PT sendiri.
Aspek-aspek tersebut yaitu: (1) standar akreditasi program studi diploma yang
digunakan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi dan menilai mutu kinerja,
keadaan dan perangkat kependidikan program studi diploma III Keperawatan; (2)
prosedur akreditasi program studi diploma yang merupakan tahap dan langkah
yang harus dilakukan dalam rangka akreditasi
Keperawatan; (3) instrumen akreditasi
untuk menyajikan data dan informasi sebagai bahan dalam mengevaluasi dan
menilai mutu program studi diploma III Keperawatan, disusun berdasarkan standar
akreditasi yang ditetapkan; dan (4) kode etik akreditasi program studi diploma yang
merupakan aturan main untuk menjamin kelancaran dan objektivitas proses dan
hasil akreditasi program studi diploma III Keperawatan.
Bab ini menyajikan uraian singkat mengenai keempat aspek tersebut, sedangkan
uraian lengkap dan rincian setiap aspek itu disajikan dalam buku tersendiri, yaitu:
16
Buku II yang membahas standar dan prosedur akreditasi program studi diploma;
Buku III tentang borang program studi diploma III Keperawatan dan borang unit
pengelola program studi diploma; sedangkan kode etik akreditasi yang berlaku
umum untuk akreditasi pada semua tingkatan pendidikan dituangkan dalam buku
Kode Etik Akreditasi.
A. Standar Akreditasi Program Studi Diploma III Keperawatan
Standar akreditasi adalah tolok ukur yang harus dipenuhi oleh
program studi
Keperawatan.
Standar akreditasi
Standar 2.
Standar 3.
Standar 4.
Standar 5.
Standar 6.
Standar 7.
(eligibilitas) yang ditandai dengan adanya izin yang sah dan berlaku dalam
penyelenggaraan program studi diploma dari pejabat yang berwenang; memiliki
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga/statuta dan dokumen-dokumen
rencana strategis atau rencana induk pengembangan yang menunjukkan dengan
jelas visi, misi, tujuan dan sasaran program studi diploma; nilai-nilai dasar yang
dianut dan berbagai aspek mengenai organisasi dan pengelolaan program studi
diploma III Keperawatan, proses pengambilan keputusan penyelenggaraan program,
dan sistem jaminan mutu.
Deskripsi setiap standar akreditasi itu adalah sebagai berikut.
Standar 1. Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian
Standar ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi
program pendidikan Diploma Tiga Keperawatan untuk meraih cita-cita di masa
depan. Strategi dan upaya pewujudan visi, pelaksanaan misi, dan pencapaian
tujuannya, dipahami dan didukung dengan penuh komitmen serta melibatkan
partisipasi seluruh pemangku kepentingannya. Seluruh rumusan yang ada mudah
dipahami, dijabarkan secara logis dan sekuen.
Program Diploma Tiga Keperawatan mempunyai visi yang dinyatakan secara
jelas sejalan dengan visi institusi pengelolanya. Visi tersebut memberikan gambaran
tentang masa depan yang dicita-citakan untuk diwujudkan dalam kurun waktu yang
tegas dan jelas. Visi yang baik adalah yang futuristik, menantang, memotivasi
seluruh
pemangku
kepentingan
untuk
berkontribusi,
realistik
terhadap:
a.
penelitian,
dan
pelayanan/pengabdian
kepada
masyarakat).
hasil
penelitian
dan
pelayanan/pengabdian
kepada
masyarakat).
seluruh komponen pengelola program Diploma Tiga Keperawatan dan institusi, serta
diwujudkan melalui strategi-strategi dan kegiatan terjadwal di program studi.
Tujuan dan sasaran yang baik adalah yang realistis, unik, terfokus, dan
keberhasilan pelaksanaannya dapat diukur dengan rentang waktu yang jelas dan
relevan terhadap misi dan visi. Visi, misi, tujuan, dan sasaran yang baik harus
menjadi milik, dipahami dan didukung oleh seluruh pemangku kepentingan program
studi. Strategi pencapaian sasaran yang baik ditunjukkan dengan bukti tertulis dan
fakta di lapangan. Strategi visi dan misi yang dirumuskan berdasarkan analisis
lingkungan internal dan eksternal, untuk menghasilkan langkah-langkah pelaksanaan
dan kinerja yang sistematis, saling berkontribusi dan berkesinambungan. Strategi
serta keberhasilan pelaksanaannya diukur dengan indikator yang jelas. Keberhasilan
pencapaian visi,
misi,
menjadi cerminan
akuntabilitas,
tanggung
jawab,
dan
keadilan.
Tata
pamong
dikembangkan berdasarkan nilai-nilai moral dan etika, serta norma dan nilai
akademik.
Untuk membangun tatapamong yang baik program studi perlu memiliki
kepemimpinan yang kuat agar dapat mempengaruhi perilaku individu dan kelompok
dalam pencapaian tujuan. Kepemimpinan yang kuat adalah kepemimpinan yang
visioner (yang mampu merumuskan dan mengartikulasi visi yang realistik, kredibel
dan menarik tentang masa depan)
Sistem pengelolaan yang dikembangkan dapat menjamin berkembangnya
kebebasan akademik dan otonomi keilmuan pada program studi serta mendorong
kemandirian dalam pengelolaan akademik, operasional, personalia, keuangan dan
seluruh sumber daya yang diperlukan untuk meraih keunggulan mutu yang
diharapkan
19
program
studi.
Program
Diploma
Tiga
Keperawatan
harus
tinggi.
Mahasiswa
merupakan
pembelajar
yang
membutuhkan
pengembangan diri secara holistik yang mencakup unsur fisik, mental, dan
kepribadian sebagai sumber daya manusia yang bermutu di masa depan. Oleh
karena itu, selain layanan akademik, mahasiswa perlu mendapatkan layanan
20
pengembangan minat dan bakat dalam bidang spiritual, seni budaya, olahraga,
kepekaan sosial, pelestarian lingkungan hidup, serta bidang kreativitas lainnya.
Mahasiswa perlu memiliki nilai-nilai profesionalisme, kemampuan adaptasi, kreatif
dan inovatif dalam mempersiapkan diri memasuki dunia profesi dan atau dunia kerja.
Sesuai dengan peraturan yang berlaku, setelah mahasiswa dinyatakan lulus, maka
harus mengikuti uji kompetensi yang diselenggarakan oleh Lembaga Uji Kompetensi
untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR)
Lulusan adalah status yang dicapai mahasiswa setelah menyelesaikan
proses pendidikan sesuai dengan persyaratan kelulusan yang ditetapkan. Lulusan
pendidikan Diploma Tiga Keperawatan memiliki ciri penguasaan kompetensi hard
skills dan soft skills sebagaimana dinyatakan dalam sasaran mutu. Informasi tentang
lulusan dan upaya perbaikan mutu program studi antara lain diperoleh melalui tracer
study yang berkesinambungan. Kemitraan program studi dengan lulusan dapat
berupa: penggalangan dana, sumbangan fasilitas untuk almamater, masukan untuk
perbaikan proses pembelajaran, dan pengembangan jejaring.
Standar 4: Sumber daya manusia
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sumber daya manusia, serta
bagaimana seharusnya program studi diploma III Keperawatan memperoleh dan
mendayagunakan sumber daya manusia yang bermutu tinggi serta memberikan
layanan prima kepada sumber daya manusianya untuk mewujudkan visi,
melaksanakan dan menyelenggarakan misi, dan mencapai tujuan yang dicitacitakan. Sumber daya manusia program studi diploma III Keperawatan adalah dosen
dan tenaga kependidikan yang mencakup pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga
kependidikan lainnya yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran mutu
keseluruhan program tridarma perguruan tinggi.
Dosen adalah komponen sumber daya utama yang merupakan pendidik profesional
dan ilmuwan dengan tugas pokok dan fungsi mengakuisisi, mentransformasikan,
mengembangkan, menyebarluaskan, dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pelayanan/pengabdian kepada
masyarakat. Dosen menentukan mutu penyelenggaraan akademik program studi
diploma III Keperawatan.
Program studi diploma III Keperawatan merencanakan dan melaksanakan programprogram peningkatan mutu dosen yang selaras dengan kebutuhan, untuk
mewujudkan visi, melaksanakan misi, dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
21
Program studi diploma III Keperawatan menjalin kerjasama dengan program studi
diploma III Keperawatan dan lembaga mitra kerjasama lainnya untuk memperoleh
dosen tidak tetap yang sangat dibutuhkan.
Program studi diploma III Keperawatan yang baik memiliki sistem pengelolaan mutu
yang memadai untuk pembinaan dan peningkatan mutu tenaga kependidikan, baik
bagi pustakawan, laboran, teknisi, staf administrasi, dan tenaga kependidikan
lainnya. Program studi diploma III Keperawatan yang baik memiliki tenaga
kependidikan dengan jumlah, kualifikasi dan mutu kinerja yang sesuai dengan
kebutuhan penyelenggaraan program-program yang ada di program studi diploma III
Keperawatan yang bersangkutan.
Standar 5: Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sistem pembelajaran di program
studi diploma. Kurikulum adalah rancangan seluruh kegiatan pembelajaran
mahasiswa sebagai rujukan program studi diploma III Keperawatan dalam
merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatannya.
Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang hakekat keilmuan bidang
studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang ilmu dan penjaminan
tercapainya kompetensi lulusan yang dicakup oleh suatu program studi diploma III
Keperawatan dengan memperhatikan standar mutu, dan visi, misi program studi.
Pembelajaran adalah pengalaman belajar yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan
belajar, seperti perkuliahan, praktika dan praktik, magang, pelatihan, diskusi,
lokakarya, seminar, dan tugas-tugas pembelajaran lainnya. Dalam pelaksanaan
pembelajaran digunakan berbagai pendekatan, strategi, dan teknik, yang menantang
agar dapat mengkondisikan mahasiswa berpikir kritis, bereksplorasi, berkreasi, dan
bereksperimen dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan berpusat pada mahasiswa (student-centered) dengan
kondisi pembelajaran yang mendorong mahasiswa untuk belajar mandiri dan
kelompok.
Evaluasi hasil belajar adalah upaya untuk mengetahui sampai di mana mahasiswa
mampu mencapai tujuan pembelajaran, dan menggunakan hasilnya dalam
membantu mahasiswa memperoleh hasil yang optimal. Evaluasi mencakup semua
ranah belajar dan dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel
dengan
menggunakan instrumen yang sahih dan andal, serta menggunakan penilaian acuan
22
secara konsisten.
Standar 6: Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi
Standar ini merupakan acuan keunggulan mutu sumber daya pendukung
penyelenggaraan proses akademik yang bermutu mencakup pengadaan dan
pengelolaan dana, sarana dan prasarana, serta sistem informasi yang diperlukan
untuk mewujudkan visi, melaksanakan/menyelenggarakan misi, dan untuk mencapai
tujuan program studi diploma III Keperawatan.
Pembiayaan adalah usaha penyediaan, pengelolaan serta peningkatan mutu
anggaran yang memadai untuk mendukung penyelenggaraan program-program
akademik yang bermutu di program studi diploma dalam suatu lembaga nirlaba.
Sarana
pendidikan
adalah
segala
sesuatu
yang
dapat
digunakan
dalam
Prasarana pendidikan
adalah sumber daya penunjang dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi yang
pada umumnya bersifat tidak bergerak/tidak dapat dipindah-pindahkan, antara lain
bangunan, lahan percobaan, dan fasilitas lainnya.
Pengelolaan sarana dan prasarana program studi diploma III Keperawatan meliputi
perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemeliharaan, pemutakhiran, inventarisasi,
dan penghapusan aset yang dilakukan secara baik, sehingga efektif mendukung
kegiatan penyelenggaraan akademik di program studi diploma. Kepemilikan dan
23
strategi
perguruan
tinggi
yang
bersangkutan.
Agar
mutu
serta
implementasi
program-program
penelitian
yang
menjadi
unggulan. Sistem pengelolaan ini mencakup akses dan pengadaan sumber daya dan
layanan penelitian bagi pemangku kepentingan, memiliki peta-jalan (road-map),
melaksanakan penelitian serta mengelola dan meningkatkan mutu hasilnya dalam
rangka mewujudkan visi, melaksanakan misi, dan mencapai tujuan yang dicita24
kegiatan
pelayanan/pengabdian
kepada
masyarakat
dan
membuktikan
sama
dengan
pemangku
kepentingan
eksternal
dalam
rangka
III Keperawatan akan diakreditasi secara berkala. Akreditasi dilakukan oleh BAN-PT
terhadap program studi diploma negeri dan swasta yang berbentuk universitas,
institut, sekolah tinggi, politeknik, dan akademi. Akreditasi dilakukan melalui prosedur
yang disajikan pada Buku II: Standar dan Prosedur Akreditasi Program Studi
Diploma.
C. Instrumen Akreditasi Program Studi Diploma III Keperawatan
Instrumen yang digunakan dalam proses akreditasi program studi diploma
dikembangkan berdasarkan standar dan parameter seperti dijelaskan dalam Bagian
A dari bab ini. Data, informasi dan penjelasan setiap standar dan parameter yang
diminta dalam rangka akreditasi program studi diploma III Keperawatan dirumuskan
dan disajikan oleh program studi diploma III Keperawatan dalam instrumen yang
berbentuk borang. Borang akreditasi program studi diploma III Keperawatan adalah
dokumen yang berupa laporan diri (self-report) suatu program studi diploma, yang
dirumuskan sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada Buku IV dan digunakan
untuk mengevaluasi dan menilai serta menetapkan status dan peringkat akreditasi
program studi diploma yang diakreditasi. Borang akreditasi merupakan kumpulan
data dan informasi mengenai masukan, proses, keluaran, hasil, dan dampak yang
bercirikan upaya untuk meningkatkan mutu kinerja, keadaan dan perangkat
kependidikan program studi diploma secara berkelanjutan.
Isi borang akreditasi program studi diploma III Keperawatan mencakup deskripsi dan
analisis yang sistematis sebagai respons yang proaktif terhadap berbagai indikator
yang dijabarkan dari standar akreditasi program studi diploma III Keperawatan.
Standar dan indikator akreditasi tersebut dijelaskan dalam pedoman penyusunan
borang akreditasi program studi diploma III Keperawatan.
Program studi diploma III Keperawatan mendeskripsikan dan menganalisis semua
indikator dalam konteks keseluruhan standar akreditasi dengan memperhatikan
sebelas dimensi mutu yang merupakan jabaran dari RAISE++, yaitu: relevansi
(relevance), suasana akademik (academic atmosphere), pengelolaan internal dan
organisasi (internal management and organization), kepemimpinan (leadership),
tata pamong (governance), keberlanjutan (sustainability), selektivitas (selectivity),
pemerataan (equity), efisiensi (efficiency),
efektivitas (effectiveness),
dan
produktivitas (productivity).
26
program studi diploma yang diakreditasi, dan para anggota dan staf
sekretariat BAN-PT. Kode etik tersebut berisikan pernyataan dasar filosofis dan
kebijakan yang melandasi penyelenggaraan akreditasi; hal-hal yang harus dilakukan
(the do) dan yang tidak layak dilakukan (the dont) oleh setiap pihak terkait; serta
sanksi terhadap pelanggaran-nya. Penjelasan dan rincian kode etik ini berlaku
umum bagi akreditasi semua tingkat dan jenis perguruan tinggi dan program studi
diploma. Oleh karena itu kode etik tersebut disajikan dalam buku tersendiri di luar
perangkat instrumen akreditasi program studi diploma III Keperawatan.
DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
Akreditasi adalah proses evaluasi dan penilaian mutu institusi atau program studi
yang dilakukan oleh suatu tim pakar sejawat (tim asesor) berdasarkan standar
mutu yang telah ditetapkan, atas pengarahan suatu badan atau lembaga
akreditasi mandiri di luar institusi atau program studi yang bersangkutan; hasil
akreditasi merupakan pengakuan bahwa suatu institusi atau program studi
telah memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan itu, sehingga layak untuk
menyelenggarakan program-programnya.
Akuntabilitas
adalah pertanggungjawaban suatu institusi atau program studi
kepada stakeholders (pemangku kepentingan) mengenai pelaksanaan tugas
dan fungsi program studi.
AIPDiKI adalah Asosiasi institusi Pendidikan Diploma III Keperawatan Indonesia
Asesmen kecukupan adalah pengkajian (review), evaluasi dan penilaian data dan
informasi yang disajikan oleh program studi, unit pengelola program studi, atau
institusi perguruan tinggi di dalam laporan evaluasi diri, borang atau portofolio,
yang dilakukan oleh tim asesor dalam proses akreditasi, sebelum asesmen
lapangan ke tempat program studi atau institusi yang diakreditasi.
Asesmen lapangan adalah telaah dan penilaian di tempat kedudukan program
studi, unit pengelola program studi, atau institusi perguruan tinggi yang
dilaksanakan oleh tim asesor untuk melakukan verifikasi dan melengkapi data
dan informasi yang disajikan oleh program studi dan unit pengelola program
studi dalam laporan evaluasi diri dan borang yang telah dipelajari oleh tim
asesor tersebut pada tahap asesmen kecukupan.
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) adalah lembaga yang
bertugas melaksanakan akreditasi program studi dan institusi perguruan tinggi.
27
Borang adalah instrumen akreditasi yang berupa formulir yang berisikan data dan
informasi yang digunakan untuk mengevaluasi dan menilai mutu suatu
program studi tingkat program diploma, sarjana, dan pascasarjana.
Evaluasi-diri adalah proses yang dilakukan oleh suatu institusi atau program untuk
menilai secara kritis keadaan dan kinerja diri sendiri. Hasil evaluasi-diri
digunakan untuk memperbaiki mutu kinerja dan produk institusi dan program
studi. Laporan evaluasi diri merupakan bahan untuk akreditasi.
Parameter (parameter standar)
adalah bagian dari standar akreditasi yang
digunakan sebagai dasar untuk mengukur dan menentukan kelayakan dan
mutu program studi atau institusi.
PPNI adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Standar akreditasi adalah tolok ukur yang digunakan untuk menetapkan kelayakan
dan mutu perguruan tinggi atau program studi.
Tata pamong [governance] berkenaan dengan sistem nilai yang dianut di dalam
institusi atau program studi, struktur organisasi, sistem pengambilan keputusan
dan alokasi sumber daya, pola otoritas dan jenjang pertanggungjawaban,
hubungan antara satuan kerja dalam institusi, termasuk juga tata pamong
kegiatan bisnis dan komunitas di luar lingkungan akademik.
Tim asesor adalah suatu tim yang terdiri atas pakar sejawat yang diberi tugas oleh
BAN-PT untuk melaksanakan penilaian terhadap berbagai standar akreditasi
suatu perguruan tinggi atau program studi.
28
DAFTAR RUJUKAN
Accreditation Commission for Senior Colleges and Universities. 2001. Handbook of
Accreditation. Western Association of Schools and Colleges . Alameda, CA.
Ashcraft, K. and L.F. Peek. 1995. The Lectures Guide to Quality and Standards in
Colleges and Universities. The Falmer Press. London.
Baldridge National Quality Program. 2008. Education Criteria for Performance
Excellence. Baldridge National Quality Program. Gaithhersburg, MD.
BAN-PT. 2000. Guidelines for External Accreditation of Higher Education. BAN-PT.
Jakarta.
BAN-PT. 2000. Guidelines for Internal Quality Assessment of Higher Education.
BAN-PT. Jakarta.
BAN-PT. 2003. Sistem Akreditasi Pendidikan Tinggi. Naskah Akademik. BAN-PT.
Jakarta.
BAN-PT. 2008. Pedoman Evaluasi-diri Program Studi dan Institusi Perguruan Tinggi.
BAN-PT. Jakarta.
Bologna Europe on the Move http://cc.msnscache. com/cache .aspx?q =
598479251449 & lang = en-ID&mkt=en-ID&FOR. (diakses 26/02/2007).
CHEA (Council for Higher Education Accreditation). 1998. Recognition of Accrediting
Organizations Policy and Procedures. CHEA Document approved by the CHEA
Board of Directors, September, 28, 1998.
________ http://www.chea.org/About/Recognition.cfm#11b (diakses tanggal 24 Mei
2002).
CHEA (Council for Higher Education Accreditation). 2001. Quality Review. CHEA
Almanac of External Quality Review. CHEA. Washington, D.C.
Ditjen Dikti. 1975. Kebijakan Dasar Pengembangan Pendidikan Tinggi. Ditjen Dikti
Depdiknas. Jakarta.
Ditjen Dikti. 1976. Gambaran Keadaan Pendidikan Tinggi. Ditjen Dikti Depdiknas.
Jakarta.
Ditjen Dikti. 1976. Kerangka Pengembangan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang.
Ditjen Dikti Depdiknas. Jakarta.
Dochy, F.J.C. et al. 1996. Management Information and Performance Indicators in
Higher Education. Van Gorcum. Assen Mastricht, Nederland.
HEFCE (Higher Education Funding Council for England). 2001. Quality assurance in
higher education. Proposal for consultation. HEFCE-QAA-Universities UKSCoP.
Hudson, W.J. 1993. Intellectual Capital. John Wiley & Sons, Inc. New York, NY.
Kember, D. 2000. Action learning and Action Research, Improving the Quality of
Teaching and Learning. Kogan Page Limited. London.
29
McKinnon, K.R., S.H. Walker, and D. Davis. 2000. Benchmarking: A Manual for
Australian Universities. Department of Education, Training and Youth Affairs,
Higher Education Division. Canberra.
National Council for Accreditation of Teacher Education. 1997. Standards,
Procedures, and Policies for the Accreditation of Professional Education Units.
NCATE. Washington, DC.
Northwest Association of Schools and Colleges Commission on Colleges. 1998.
Accreditation Standards. Alameda, CA.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi. Jakarta.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 61 Tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan
Tinggi sebagai Badan Hukum Milk Negara. Jakarta.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan. Jakarta.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 28 Tahun 2005 tentang Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Jakarta.
QAAHE
External
review
process
http://www.qaa.ac.uk/crntwork/newmethod/pod.htm
Proposal.
QAAHE (The Quality Assurance Agency for Higher Education). 1998. Quality
Assurance in UK Higher Education: A brief guide. Gloucester: QAA,
http:/www.qaa.ac.uk.
QAAHE (The Quality Assurance Agency for Higher Education). 2002. QAA external
review process for higher education in England. Operational Description. QAA
019 03/02.
Tadjudin, M.K. 2000. Asesmen Institusi untuk Penentuan Kelayakan Perolehan
Status Lembaga yang Mengakreditasi Diri bagi Perguruan Tinggi: Dari
Akreditasi Program Studi ke Akreditasi Lembaga Perguruan Tinggi. BAN-PT.
Jakarta.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Pasal 60 dan 61). Jakarta.
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Pasal 47).
Jakarta.
Undang-Undang RI Nomor 9 Tahun 2009 tentang Badan Hukum Pendidikan.
Jakarta.
Undang-Undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
VisWiki.com.
2008.
International
Baccalaureate
http://www.viswiki.com/en/IB_Diploma_Programme.
(IB)
Wikipedia,
2009.
Advanced
Level
in
the
http://en.wikipedia.org/wiki/Advanced_Level_(UK)
United
Programme.
Kingdom.
30
31