TOKSITOLOGI ARSEN
OLEH:
NOPIANA MASHURI
(E1A014032)
KELAS A
tulang.Karena eratnya As bergabung dengan gugus SH, maka arsen masih dapat
terdeteksi dalam rambut dan tulang bebrapa tahun kemudian.
D. Organ target
Bahan kimia arsen dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran pencernaan
makanan, saluran pernafasan serta melalui kulit walaupun jumlahnya sangat terbatas.
Arsen yang masuk ke dalam peredaran darah dapat ditimbun dalam organ seperti hati,
ginjal, otot, tulang, kulit dan rambut.
Arseni trioksid yang dapat disimpan di kuku dan rambut dapat mempengaruhi
enzim yang berperan dalam rantai respirasi, metabolisme glutation ataupun enzim yang
berperan dalam proses perbaikan DNA yang rusak. Didalam tubuh arsenik bervalensi
lima dapat berubah menjadi arsenik bervalensi tiga. Hasil metabolisme dari arsenik
bervalensi 3 adalah asam dimetil arsenik dan asam mono metil arsenik yang keduanya
dapat diekskresi melalui urine.
Gas arsin terbentuk dari reaksi antara hidrogen dan arsen yang merupakan hasil
samping dari proses refining (pemurnian logam) non besi (non ferrous metal). Keracunan
gas arsin biasanya bersifat akut dengan gejala mual, muntah, nafas pendek dan sakit
kepala. Jika paparan terus berlanjut dapat menimbulkan gejala hemoglobinuria dan
anemia, gagal ginjal dan ikterus (gangguan hati).
E. Pengendalian
Dampak pencemaran terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur
masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena arsen, berbagai macam
pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi.
Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia
beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat
menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang
hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa
spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap
predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada
bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat
menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhlukmakhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti
konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya
tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya
dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak
lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah
dari erosi. Ada beberapa langkah penangan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan
oleh pencemaran khususnya tanah. Diantaranya adalah :
1. Remidiasi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Logam Berat Arsen. Diakses dari http://chitralestari.blogspot.com. Pada tanggal
13 November 2016 pukul 21.14 WITA.
http://kesmas-