Mobilisasi
DEVISI 2. DRAINASE
29
Galian Biasa
Timbunan Pilihan
Aspal Keras
DEVISI 7 STRUKTUR
-
Pasangan Batu
30
serta
rencana
durasi
proyek
dan
progres
waktu
untuk
menyelesaikan proyek.
Adapun penjadwalan proyek pada proyek peningkatan struktur poros jalan
Kec. Tapalang Barat Mamuju (terlampir = Lampiran 8).
31
3.1.4 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam Proyek ini adalah sebagai berikut:
a. Vibratory Roller
Vibratory Roller suatu alat pemadat yang menggabungkan antar
tekanan dan getaran. Vibratory roller mempunyai efisiensi pemadatan
baik. Alat ini digunakan dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan. Akibat
dan efek yang ditimbulkan oleh vibratory roller adalah gaya dinamis
terhadap tanah yang cenderung mengisi bagian-bagian kosong
terdapat diantara butir-butirnya sehingga akibatnya tanah menjadi
padat, dengan susunan yang lebih kompak/ padat.
32
Drilling (mengebor)
c. Dump Truck
Dump truck adalah kendaraan yang berfungsi membawa material dari
atau lokasi. Dalam proyek ini, biasanya alat ini digunakan untuk
mengangkut material yang akan digunakan dari quarry misalnya
mengangkut agregat halus, agregat kasar maupun aspal.
33
34
e. Bulldozer
Bulldozer adalah alat berat bertipe traktor menggunakan Track/rantai
serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang terletak di
depan. Bulldozer merupakan traktor yang mempunyai traksi besar.
Alat berat ini digunakan untuk pekerjaan menggali, mendorong,
menggusur dan menarik material (tanah, pasir, dsb). Bulldozer dapat
dioperasikan pada medan yang berlumpur, berbatu, berbukit dan di
daerah yang berhutan.
Pada saat pembukaan lahan pertambangan yang baru, maka unit
bulldozer inilah yang pertama kali diterjunkan untuk proses land
clearing.
Istilah
bulldozer
sering
kali
digunakan
untuk
35
f. Asphalt Finisher
Finisher adalah alat yang digunakan untuk menghamparkan aspal
olahan dari mesin pengolah aspal dan meratakan lapisannya. Alat yang
rodanya rawler track ini dilengkapi dengan hopper yang tidak beralas,
dibawah
hopper
terdapat
pisau
selebar
hoppernya.
Proses
g. Asphalt Sprayer
Aspal sprayer ini digunakan untuk pekerjaan finishing jalan atau aspal
sprayer berfungsi untuk menyemprotkan aspal cair ke media jalan.
Biasanya aspal sprayer ini sebagai pelengkap dan alat untuk
kepentingan kontraktor jalan.
36
h. Tandem Roller
Tandem Roller adalah Alat untuk memadatkan timbunan atau tanah
yang akan diratakan sehingga tanah atau timbunan menjadi padat.
.biasanya alat digunakan pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan
jalan dengan perkerasan lentur maupun perkerasan kaku.
37
i. Water Tanker
Water tanker truck adalah kendaraan berat yang dirancang untuk
pembawa air , curah kering atau gas di jalan . kendaraan berat ini
hampir mirip dengan kereta api mobil yang dirancang untuk
membawa beban cair. Banyak varian yang ada karena berbaga cairan
yang bisa diangkut . truk tangki cenderung besar , mereka dapat
terisolasi atau non terisolasi, bertekanan atau non- bertekanan , dan
dirancang untuk beban satu atau beberapa ( sering dengan cara
perpecahan internal dalam tangki mereka ) . jika dibandingkan dengan
dengan truk sei trailer mereka sulit untuk berkendara karena berat dan
pusat gravitasi yang tinggi.
38
l. Asphalt Cutter
Mesin potong aspal untuk memotong atau memberi gap untuk jalan
beton/aspal. Beton konkrit akan memuai jika panas atau menyusut saat
39
40
yang
memenuhi
SNI 15-2049-2004
41
b. Air
Air yang digunakan untuk campuran, perawatan, atau pemakaian
lainnya harus bersih, dan bebas dari bahan yang merugikan seperti
minyak, garam, asam, basa, gula atau organik. Air harus diuji sesuai
dengan dan harus memenuhi ketentuan dalam SNI03-6817-2002.
c. Agregat
Agregat merupakan bahan bangunan yang berasal dari alam dan
merupakan salah satu bahan material beton. Dalam pengambilan
agregat pihak kontraktor harus memberikan bukti mengenai mutu dan
tetap terjaminnya mutu tersebut kepada konsultan. Material agregat
halus maupun agregat kasar yang digunakan dalam proyek ini diambil
dari Quarry yang terletak di Sungai desa Labuan Rano kec. Tapalang
Barat Mamuju.
42
43
2. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive),
berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal
sering juga disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran
beraspal yang dimanfaatkan sebagai lapis permukaan lapis perkerasan
lentur. Aspal berasal dari alam atau dari pengolahan minyak bumi.
Aspal atau bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan
senyawa hidrokarbon dengan sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan
klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam perkerasan lentur mempunyai
sifat viskoelastis. Aspal tampak padat pada suhu ruang padahal adalah
cairan yang sangaaat kental. Aspal merupakan bahan yang sangat
kompleks, dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik.
44
Pekerja
Tukang
Mandor
Operator
Pembantu Operator
Sopir / Driver
Mekanik
Pembantu Mekanik
Kepala Tukang
Buruh Terampil
45
setelah
itu
dilakukan
pemadatan
tanah
dasar
2. Timbunan Pilihan
Setelah dilskukan penyiapan badan jalan permukaan tanah yang
berlubang atau tidak rata kemudian diisi dengan Sirtu 100%, sirtu
diperoleh dari quary yg berjarak 2 km diangkut menggunakan
dump truck dan dipadatkan menggunakan vibro roller.
46
5. Pemadatan LPB
Setelah penghamparan, dilanjutkan dengan pemadatan LPB.
Pemadatan dilakukan oleh vibro roller, untuk menghasilkan lapisan
yang lebih padat maka dilakukan penyiraman oleh water tank.
lapis
pondasi
atas
dikerjakan
dengan
tebal
dan
kemiringan
yang
direncanakan.
7. Pemadatan LPA
47
8. Perkerasan aspal
a. Prime coat ( lapis resap pengikat)
Melakukan penyomprotan dengan menggunakan asphalt
sprayer
sebelum
pengaspalan
(AC-BC).
Prime
coat
48
49
Mengusahakan
pemenuhan
persyaratan
mutu,
menghimpun
catatan
penting
yang
50
meningkatkan
kemampuan,
teknologi,
dan
manajerialnya.
51
memeriksa
dan
membuat
laporan
safety
patrol
secara
rutin
untuk
52
3. Manager Teknik
Manager Teknik Mempunyai tugas, tanggung jawab, dan
wewenang sebagai berikut:
a) Melaksanakan penerapan sistim jaminan mutu,
b) Menyiapkan dan melengkapi :
-
Menyusun
kembali
schedule
pelaksanaan
pekerjaan,
-
Membuat
program
kerja
mingguan
bersama
Manager Operasional,
c) Menyiapkan gambar kerja ( Working drawing ) untuk
pelaksanaan dilapangan,
d) Menyiapkan laporan evaluasi berkala hasil pekerjaan,
e) Melaksanakan
administrasi
kontrak
termasuk
pengurusan termin,
f) Membuat kontrak / SPK antara perusahaan dengan pihak
golongan ekonomi lemah atau mitra usaha perusahaan,
53
4. Manager Operasional
Manager Operasional mempunyai tugas, tanggung jawab, dan
wewenang sebagai berikut :
a) Melaksanakan penerapan sistim jaminan mutu,
b) Menyiapkan dan melengkapi :
-
Menyusun
kembali
schedule
pelaksanaan
pekerjaan,
-
Membuat
program
kerja
mingguan
bersama
Manager Operasional,
c) Menyiapkan gambar kerja ( Working drawing ) untuk
pelaksanaan dilapangan,
d) Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
dilapangan dan mengusahakan pemenuhan persyaratan
mutu, batasan waktu dan biaya yang telah ditetapkan,
54
5. Commercial Manager
Commercial Manager mempunyai tugas, tanggung jawab, dan
wewenang sebagai berikut :
a) Melaksanakan penerapan sistim jaminan mutu,
b) Melaksanakan tata usaha antara lain :
-
Surat menyurat,
Perjalanan Dinas,
Kendaraan,
Personalia.
bahan
yang
disusun
oleh
Manager
Operasional,
e) Melakukan pengendalian likuaditas keuangan proyek,
f) Menyiapkan
dokumen
tagihan
bersama
Manager
Operasional,
55
6. Quality Control
Quality Control mempunyai tugas, tanggung jawab, dan
wewenang sebagai berikut :
a) Melaksanakan penerapan sistim jaminan mutu,
b) Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan terhadap rencana
waktu pelaksanaan,
c) Melakukan pemeriksaan mutu bahan dan pekerjaan baik
di proyek maupun di laboratorium dan menyiapkan
laporan evaluasi berkala,
d) Membuat program penyesuaian mutu dan waktu agar
hasil pelaksanaan memenuhi persyaratan kontrak,
e) Membuat alternatif design dan mix design,
f) Melengkapi syarat - syarat kontrak dan memonitor
pelaksanaan.
7. Quantity Control
56
8. Drafter
Drafter mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang
sebagai berikut:
a)
b)
c)
Melakukan
revisi
bila
diperlukan
untuk
aplikasi
57
e)
Mendokumentasikan
dan
mengatur
serta
g)
Berkoordinasi
dengan
pelaksana,
bila
ditemukan
9. Surveyor
Surveyor mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang
sebagai berikut:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
58
h)
Melaksanakan
pengukuran
akhir
atas
pekerjaan
j)
10. Pelaksana
Pelaksana mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang
sebagai berikut:
a) Melaksanakan penerapan sistim jaminan mutu,
b) Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program kerja
mingguan, metode kerja, gambar kerja, dan spesifikasi
teknik berdasarkan instrupsi Manager Operasional,
c) Mengatur pelaksanaan Pekerjaan,
d) Mengatur pemakaian bahan, tenaga kerja dan peralatan
secara efektif dan efisien,
e) Melakukan pemeriksaan dan pengukuran serta membuat
laporan
hasil
kerja
dilapangan
kepada
Manager
Operasional.
59
11. Keuangan
Keuangan mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang
sebagai berikut:
a)
b)
Melakukan pengecekan dan verifikasi terhadap tagihan tagihan yang akan di bayar,
c)
d)
e)
f)
12. Logistik
Logistik mempunyai tugas, tanggung jawab, dan wewenang
sebagai berikut:
a) Melaksanakan penerapan sistim jaminan mutu,
b) Membuat jadwal pengadaan bahan dan peralatan sesuai
program kerja yang direncanakan,
c) Mengurus pengadaan bahan antara lain :
60
Melakukan
administrasi
pemesanan
dan
3.2.3
Jalur Komunikasi
Proses yang dilakukan untuk menjamin terpenuhinya
kebutuhan informasi pada waktu yang tepat bagi setiap
stakeholder. Proses ini terjadi di seluruh Grup Proses Pelaksana.
Distribusi informasi dilakukan mengingat pentingnya mendapatkan
informasi proyek bagi orang yang tepat, pada waktu yang tepat
dengan format yang padat informasi.Manajer proyek dan tim
proyek
harus
mendistribusikan
dapat
memutuskan
informasi
proyek.
cara
terbaik
Setelah
untuk
melakukan
komunikasi.Langkah
selanjutnya
adalah
61
Rapat-rapat(meetings).
measurements(pengukuran
kemajuan),
dan
62
63
1. Helm Proyek
2.
Rompi
3. Sepatu Safety
64
4. Rambu-rambu
65
3.4.2
66
Hasil
pengukuran
yang
memenuhi
batas
toleransi
pembayaran.
Metoda perhitungan
Lokasi kerja
Jenis pekerjaan
Kontrol Kualitas
Adapun uraian kontrol kualitas yang telah dilaksanakan
pada proyek ini dan juga telah dilaksanakan pada saat kami kerja
praktek antara lain :
1. Slump Test
Pengujian ini bertujuan untuk memastikan apakan
campuran beton sudah memenuhi syarat slump yang diisyaratkan
untuk dilakukan penghamparan. Setelah campuran beton telah
memenuhi syarat maka selanjutnya dibuatlah sampel berupa
67
3. Core Drill
Kegiatan core drill adalah mengambil sampel jalan aspal
yang sudah jadi di lapangan baik pada lapisan AC BC maupun
AC WC dengan cara memotong menggunakan alat core, yang
bertujuan untuk mengetahui tebal dan kepadatan lapangan dari
jalan aspal tersebut.
68