Anda di halaman 1dari 8

ANALISA KEBUTUHAN PARKIR PADA RUMAH SAKIT KELAS B DI KOTA MEDAN

Firdayni Tumangger 1 dan Yusandi Aswad 2


1

Mahasiswi Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No 1 Kampus USU Medan
Email : damae_tumangger@yahoo.co.id
2

Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaaan No 1 Kampus USU
Email: yusandyaswad@gmail.com

ABSTRAK
Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi jalan raya
secara keseluruhan. Perparkiran merupakan masalah yang sering dijumpai dalam sistem transportasi perkotaan baik
di kota kota besar maupun di kota yang sedang berkembang. Masalah perparkiran juga merupakan hal yang tidak
bisa ditangani beberapa rumah sakit. Banyaknya fasilitas rumah sakit akan mendorong masyarakat mengunjungi
rumah sakit.Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan parameter rumah sakit yang mempengaruhi pemanfaatan
lahan parkir, dimana diharapkan parameter tersebut dapat membantu dalam mengestimasi jumlah kebutuhan parkir
pada rumah sakit kelas B di kota Medan. Parameter rumah sakit digunakan sebagai variabel adalah, tempat tidur,
dokter, paramedis, karyawan dan ,pengunjung. Sebagai objek studi diambil rumah sakit Pirngadi dan rumah sakit
Herna. Survey dilakukan dengan cara pengamatan selama 12 jam dalam waktu 2(dua) hari pada masing masing
rumah sakit.Berdasarkan hasil analisa statistik dengan menggunakan spss 20 didapat hasil regresi sederhana baik
secara linear maupun non linear. Regresi non linear terdiri dari logarithmic, eksponensial, power dan inverse.
Variabel yang paling berpengaruh terhadap kebutuhan parkir mobil adalah jumlah tempat tidur dengan persamaan
dan model yang terbaik untuk menentukan kebutuhan parkir sepeda motor juga berdasarkan
jumlah tempat tidur terisi dengan persamaan
.Sebahagian besar mobil dan motor parkir
selama >330 menit (5 jam 30 menit). Akumulasi maksimum kendaraan parkir pada Rumah Sakit Pirngadi telah
melebihi kapasitas parkirnya, sehingga diperlukan tinjauan ulang terhadap luas parkir yang tersedia agar didapat
kesimpulan apakah perlu dilakukan pembangunan gedung parkir pada rumah sakit tersebut.

ABSTRACT
Parking facility is one element that can not be separated from the highway transportation system as a whole. Parking
is a problem that is often encountered in the urban transport system both in big cities and in the growing city.
Parking problems are also a thing that can not be handled several hospitals. The number of hospital facilities will
encourage people to visit the hospital. The purpose of this study is to get the parameters that affect the utilization of
the hospital parking lot, where the parameters are expected to be helpful in estimating the number of parking
requirements on class B hospital in the city of Medan. Parameters hospital is used as a variable are , beds, doctors,
paramedics, employees and visitors. As an object of study taken Pirngadi Hospital and Herna Hospital. Survey
done by observation for 12 hours in a period of 2 (two) days in each Hospital . Based on statistical analysis using
SPSS 20 simple regression results obtained both linear and non-linear. Consists of a non-linear regression of
logarithmic, exponential, power and inverse. The most influential variable on the car park needs is the number of
beds by the equation
and the best model to determine the needs bike parking is also based on
the number of beds occupied by the equation
. A huge proportion of car and motorcycle
parking for > 330 minutes (5 hours 30 minutes). The maximum accumulation of vehicles parked on Pirngadi
Hospital has exceeded capacity parking, requiring extensive review of available parking in order to be concluded
whether the building needs to be done in the hospital parking lot.

Kata kunci : parkir, rumah sakit.

PENDAHULUAN
Latar belakang
Parkir merupakan salah satu unsur sarana yang tidak dapat dipisahkan dari sistem transportasi jalan raya secara
keseluruhan. Kebutuhan akan terpenuhinya kapasitas lahan parkir di Kota Medan menjadi masalah pada beberapa
Rumah Sakit. Penyediaan lahan parkir untuk Rumah Sakit sangat penting karena akses menuju Rumah Sakit
seharusnya bebas hambatan dari kendaraan yang parkir di badan jalan di sekitar Rumah Sakit.
Banyaknya fasilitas kesehatan yang ditawarkan oleh Rumah Sakit dan baik buruknya pelayanan yang diberikan
sangat berpengaruh terhadap jumlah pasien yang akan berobat di Rumah Sakit tersebut. Sejauh ini di Kota Medan
belum ada peraturan ataupun pedoman yang mengatur standar ruang parkir untuk Rumah Sakit berdasarkan
kelasnya. Mengingat adanya suatu pedoman sangat membantu dalam bidang perencanaan maupun evaluasi.
Berdasarkan hal tersebut maka perlu diadakan penelitian mengenai karakteristik dan kebutuhan parkir di beberapa
Rumah Sakit tersebut.

Tujuan Penelitian
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan hubungan antara jumlah ruang parkir yang dibutuhkan dengan variabel variabel yang ada pada
Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan yaitu Jumlah tempat tidur, jumlah Paramedis, jumlah Dokter, jumlah
Pegawai dan jumlah Pengunjung
2. Untuk mengetahui bagaimana model kebutuhan parkir pada Rumah Sakit Kelas B di kota Medan
3. Mendapatkan standard kebutuhan parkir mobil dan sepeda motor pada Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan
berdasarkan variabel variabel yang ada.

TINJAUAN PUSTAKA
Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara (Direktur Jenderal Perhubungan
Darat, 1996)
Fasilitas parkir dapat dibedakan berdasarkan penenempatannya, statusnya , jenis kendaraan, jenis tujuan, dan
berdasarkan kepemilikan dan pengelolaannya.
Parkir berdasarkan penempatannya dibedakan atas :
1. Parkir di badan jalan (on street parking)
Tempat yang biasanya paling jelas dan biasanya paling cocok bagi pengemudi untuk memarkir kendaraannya ialah
di tepi jalan.Tetapi parkir seperti ini mempunyai banyak kerugian. Pertama arus lalu lintas sepanjang jalan menjadi
terhambat., yang akhirnya akan menimbulkan kemacetan dan kelambatan pada seluruh kendaraan. Pada kondisi
parkir yang berhimpit akan lebih terlihat penurunan kelancaran lalu lintasnya. Parkir di jalan juga mengakibatkan
peningkatan jumlah kecelakaan akibat gerakan membuka pintu mobil, tingkah pengendara sepeda motor yang tak
menentu dan pejalan kaki yang muncul diantara kendaraan parkir.
Meskipun terdapat berbagai kerugian, namun parkir badan jalan masih sangat diperlukan karena banyak tempat
(pertokoan, sekolah, tempat ibadah, dll) tidak mempunyai tempat parkir yang memadai.
2. Parkir di luar badan jalan (off street parking )
Di kebanyakan kawasan pusat kota, parkir di pinggir jalan sangat dibatasi sehingga diperlukan penyediaan fasilitas
di luar daerah jalan. Ada beberapa klasifikasi parkir di luar daerah jalan yaitu : a) pelataran parkir di permukaan
tanah, b) garasi bertingkat, c) garasi bawah tanah, d) gabungan, e) garasi mekanis dan f) drive in. (F.D. Hobbs,
1995)Pedoman perancangan untuk parkir off street di dasarkan pada ukuran kendaraan rencana, luas lahan parkir,
kapasitas parkir, serta tata letak kendaraan untuk memudahkan kendaraan masuk dan keluar parkir.
Karakteristik parkir
Karakteristik parkir adalah sebagai parameter yang mempengaruhi pemanfaatan lahan parkir.
a. Durasi parkir
Adalah informasi yang sangat dibutuhkan untuk mengetahui lama suatu kendaraan parkir. Informasi ini diketahui
dengan cara mengamati waktu kendaraan tersebut masuk dan waktu kendaraan tersebut keluar
(1)
Keterangan :
= waktu saat kendaraan masuk lokasi parkir

= waktu saat kendaraan keluar lokasi parkir


b. Akumulasi
Akumulasi adalah jumlah kendaraan parkir dalam periode waktu tertentu. Satuan akumulasi adalah kendaraan.
(2)
Keterangan :
= kendaraan yang masuk lokasi parkir
= kendaraan yang keluar lokasi parkir
= kendaraan yang telah berada di lokasi parkir sebelum pengamatan dilakukan
c. Volume parkir
Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang masuk ke tempat parkir selang waktu tertentu, biasanya volume parkir
dihitung per hari.
d. Pergantian parkir (parking turn over/PTO)
Pergantian parkir adalah tingkat pemakaian ruang parkir yang diperoleh dengan membagi volume parkir dengan
jumlah ruang yang tersedia untuk periode tertentu, satuannya adalah kend/petak parkir.
(3)

e.

kendaraan yang parkir per periode waktu tertentu


Kapasitas parkir
Adalah banyaknya kendaraan yang dapat dilayani oleh suatu lahan parkir selama waktu pelayanan.

f. Indeks parkir
Yaitu persentase dari akumulasi jumlah kendaraan pada selang waktu tertentu dibagi dengan ruang parkir
yang tersedia dikalikan 100%
..........................................................................(4)
Metode Analisis Kebutuhan Parkir
Untuk menganalisis kebutuhan parkir, sebelumnya harus diketahui pengertian Satuan Ruang Parkir (SRP). Satuan
Ruang Parkir adalah ukuran luas efektif untuk meletakkan kendaraan (mobil penumpang, truk, atau sepeda motor),
termasuk ruang bebas dan lebar buka pintu. Adapun metode untuk penentuan kebutuhan jumlah petak parkir
(Tamin, 2008) dapat diketahui. Berdasarkan akumulasi maksimum, luas lantai bangunan (banyaknya unit) dan
berdasarkan jumlah kepemilikan mobil di pusat kota.
Ukuran keburuhan parkir berdasarkan peruntukannya adalah :
Tabel 1. Ukuran Kebutuhan Ruang Parkir
Peruntukan
Pusat Perdagangan
Pertokoan
Pasar Swalayan
Pasar
Pusat Perkantoran
Pelayanan bukan umum
Pelayanan Umum

SRP

Kebutuhan Ruang Parkir

SRP/100 m2 Luas Lantai Efektif


SRP/100 m2 Luas Lantai Efektif
SRP/100 m2 Luas Lantai Efektif

3.5 7.5
3.5 7.5
3.5 7.5

SRP/100 m2 Luas Lantai


SRP/100 m2 Luas Lantai

1.5 3.5
1.5 3.5

Sekolah
SRP/ Mahasiswa
Hotel / Tempat penginapan
SRP / Kamar
Rumah Sakit
SRP / Tempat Tidur
Bioskop
SRP / Tempat Duduk
Sumber :Pedoman Teknis Penyelenggaran Fasilitas Parkir, 1996

0.7 1.0
0.2 1.0
0.2 1.3
0.1 0.4

Sementara ukuran kebutuhan ruang parkir pada Rumah Sakit berdasarkan jumlah tempat tidur adalah:
Tabel.2. Kebutuhan Ruang Parkir Rumah Sakit Berdasarkan Jumlah Tempat Tidur
Jlh tempat tidur (buah)
50
75
100
150
200
300
400
Kebutuhan (SRP)

97

100

104

111

118

132

146

500

1000

160

230

Sumber : Pedoman Teknis Penyelenggaran Fasilitas Parkir, 1996

METODOLOGI
Tahapan penelitian ini secara garis besar dibagi menjadi 4 (empat) tahap yaitu: Tahap identifikasi, penentuan lokasi,
tahap pengambilan data, serta tahap analisa dan pembahasan
Tahap identifikasi adalah mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di lapangan yang kemudian di angkat
sebagai topik ataupun judul penelitian. Setelah itu dilakukan kegiatan survey awal untuk menentukan lokasi
penelitian pada beberapa Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan , dan melihat keadaan lokasi agar dapat ditentukan
waktu terpadat dalam seminggu dimana penggunaan parkir dalam Rumah Sakit mencapai maksimum , dan
menyusun strategi penempatan surveyor lapangan. Selanjutnya dilakukan persiapan perlengkapan untuk
mendapatkan data primer dan data sekunder. Tempat penelitian yang ditentukan adalah Rumah Sakit Pirngadi
Medan dan Rumah Sakit Herna.
Pada waktu yang telah ditentukan, survai untuk pengumpulan data primer dilakukan dalam kurun waktu yang
berdekatan pada seluruh rumah sakit umum yang ditinjau. Pada saat yang sama dikumpulkan pula data sekunder
melalui wawancara dengan pihak pengelola rumah sakit dan pengelola parkir untuk mendapatkan informasi tentang
fasilitas rumah sakit dan perparkiran.
Adapun data data yang dinutuhkan adalah :
1. Data primer .
Adapun data primer yang dimaksud adalah:
Jenis kendaraan
Akumulasi parkir
Menghitung jumlah pengunjung
Waktu kendaraan masuk dan keluar parkir (durasi)
2. Data sekunder
Data sekunder bersumber dari instansi yang terkait. Data yang diperoleh adalah :
Jumlah dokter
Jumlah perawat
Jumlah pegawai
Jumlah paramedis
Jumlah tempat tidur tersedia dan jumlah tempat tidur terisi
Luas lantai total bangunan Rumah Sakit
Pembagian jam kerja pegawai, dokter, paramedis dan lain lain.
Setelah semua data yang diperlukan telah diperoleh, dilakukan rekapitulasi data untuk mengetahui apakah masih ada
data yang diperlukan untuk keperluan analisa. Apabila semua data telah lengkap dilakukan analisa regresi dan
pengetesan statistik untuk mendapatkan hasil yang diharapkan dari penelitian ini dan selan-jutnya ditulis dalam suatu
laporan penelitian.selanjutnya dilakukan proses analisis dengan pendekatan statistic menggunakan Spss versi 20 dan
analisis regresi secara linear maupun non linear untuk mendapatkan persamaan model kebutuhan parkirpada Rumah
Sakit Kelas B.
Adapun persamaan Regresi yang dipergunakan adalah 5 persamaan model Regresi yaitu :
Metode Logaritmik
Metode inverse / kebalikan

.................................... (5)
(6)

Metode power / pangkat


Metode Eksponensial
Metode linear

..(7)
..(8)
..(.9)

Dalam analisis regresi digunakan tingkat kepercayaan 95% sedangkan penentuan model/persamaan regresi yang
2

paling sesuai didasarkan pada nilai R terbesar, yang memenuhi persyaratan F-test dan t-test secara partial. Model
yang memenuhi kedua persyaratan pengujian tersebut kemudian digunakan untuk menentukan standar kebutuhan
parkir sepeda motor dan parkir mobil.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil pengumpulan data primer dan data sekunder dapat dilihat seperti pada tabel
Tabel 3. Data Parameter Rumah Sakit dengan Akumulasi maksimum Kendaraan
NO

RUMAH SAKIT
PARAMETER

DR. PIRNGADI
21-Feb-13
22-Feb-13

HERNA
23-Feb-13
25-Feb-13

Tempat Tidur

680

680

247

247

Tempat Tidur Terisi

413

420

143

148

Dokter

379

379

108

108

Dokter yang Hadir

342

321

89

92

paramedis

890

890

312

312

paramedis yang hadir

854

861

298

302

pegawai/ karyawan

431

431

158

158

pegawai/ karyawan yang hadir

398

386

151

146

jumlah pengunjung

5832

5937

1066

1214

Akumulasi maksimum mobil

186

174

51

63

Akumulasi maksimum sepeda motor

648

650

43

89

Kapasitas parkir mobil

175

175

55

55

kapasitas parkir sepeda motor

400

400

125

125

2
3
4

Berikut adalah resume karakteristik parkir yang meliputi akumulasi dan durasi parkir pada masing masing rumah
sakit.
Tabel 4. Resume karakteristik parkir (Akumulasi dan Durasi parkir)
NO
1

RS. PIRNGADI
21-Feb-13
22-Feb-13
MOBIL
Jumlah kendaraan maksimum
waktu parkir mencapai maksimum
Durasi parkir maksimum
% penggunaan durasi parkir
maksimum
SEPEDA MOTOR
Jumlah kendaraan maksimum
waktu mencapai maksimum
Durasi parkir maksimum
% penggunaan durasi parkir
maksimum

RS. HERNA
23-Feb-13
25-Feb-13

186
10.30- 10.45
151-181 menit

174
13.30 -13.45
>330 Menit

51
12.45-13.00
>330 Menit

63
15.30 15.45
> 330 Menit

15%

18%

42%

21%

648
10.45 11.00
>330 Menit

650
10.30 10.45
>330 Menit

43
12.00 12.15
> 330 Menit

89
19.15-19.30
181-210 Menit

18%

23%

32%

23%

Tabel 4.3. Resume hasil analisa statistik dengan spss 20


NO

PARAMETER

FUNGSI

BATASAN
MAKSIMUM
X max
Y max

BATASAN
MINIMUM
X min
Y min

Syarat Pengujian

Mobil
1

Jumlah tempat tidur

680

225

247

61

0.982

Terpenuhi

Jumlah tempat tidur terisi

429

185

143

56

0.9767

Terpenuhi

Jumlah dokter

379

182

108

57

0.9819

Terpenuhi

Jumlah dokter yang hadir

342

197

89

56

0.9803

Terpenuhi

Jumlah Paramedis

890

179

312

57

0.9906

Tidak terpenuhi

Jumlah paramedis yang hadir

830

183

298

57

0.9841

Terpenuhi

Jumlah Karyawan

431

177

158

56

0.9819

Terpenuhi

Jumlah Karyawan yang hadir

398

188

146

56

0.987

Terpenuhi

Jumlah Pengunjung

5996

204

1066

48

0.9877

Tidak terpenuhi

Y= -9.3945 + 0.2128 x

Motor
1

Jumlah tempat tidur

680

648

247

66

0.9969

Tidak terpenuhi

Jumlah tempat tidur terisi

429

719

143

60

0.99503

Terpenuhi

Jumlah dokter

379

649

108

66

0.9969

Tidak terpenuhi

Jumlah dokter yang hadir

342

664

89

31

0.9973

Tidak terpenuhi

Jumlah Paramedis

890

720

312

66

0.9969

Tidak terpenuhi

6
7

Jumlah paramedis yang hadir


Jumlah Karyawan

830
431

648
649

298
158

60
66

0.9983
0.9969

Tidak terpenuhi
Tidak terpenuhi

Jumlah Karyawan yang hadir

398

146

60

0.958

Terpenuhi

Jumlah Pengunjung

5996

691
12
x10^11

1066

2848

0.996

Tidak terpenuhi

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan fungsi hasil analisa regresi yamg memenuhi syarat pengujian t test dan f
test.
Tabel 4.4 Hasil Analisa Regresi yang memenuhi syarat pengujian t test dan f test.
NO

PARAMETER

FUNGSI

BATASAN MAX

RATIO

MOBIL
Jumlah tempat tidur

(Y/X)

680

225

0.331

Jumlah tempat tidur terisi

429

185

0.431

Jumlah dokter

379

182

0.48

Jumlah dokter Yang Hadir

342

197

0.576

Jumlah paramedis yang hadir

830

183

0.22

Jumlah Karyawan

431

177

0.411

Jumlah Karyawan yang hadir

398

188

0.472

SEPEDA MOTOR
1

Jumlah tempat tidur terisi

429

719

1.676

Jumlah Karyawan yang hadir

398

691

1.736

KESIMPULAN
Dari hasil analisis data yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya tentang parkir pada Rumah Sakit Kelas B di
Kota Medan dapat ditarik kesimpulan yaitu
1. Kebutuhan parkir mobil maksimum pada Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan menggunakan persamaan :
Jumlah kebutuhan petak parkir mobil terbesar adalah sebanyak 225 petak parkir mobil.
2. Kebutuhan parkir sepeda motor pada Rumah Sakit Kelas B di Kota medan didapat dari hasil regresi terbaik
yaitu berdasarkan parameter jumlah tempat tidur terisi dengan persamaan sebagai berikut:
Kebutuhan parkir maksimum sepeda motor adalah 719 petak parkir sepeda motor.
3. Standard kebutuhan parkir mobil pada Rumah Sakit Kelas B di kota Medan masih berada pada rentang yang
telah ditetapkan pada Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir 1996 yaitu 0.2 1.3 (SRP/ tempat tidur)
uraian standard yang didapat adalah :
1 tempat tidur
= 0.331 SRP
1 tempat tidur terisi
= 0.431 SRP
1 orang dokter = 0.48 SRP
1 orang dokter yang hadir = 0.576 SRP
1 orang paramedis yang hadir = 0.22 SRP
1 orang karyawan yang hadir
= 0.472 SRP
4. Standard kebutuhan parkir sepeda motor pada Rumah Sakit Kelas B di Kota Medan adalah :
1 tempat terisi
= 1.676 tempat Parkir Sepeda Motor
1 orang karyawan yang hadir
= 1.736 tempat Parkir Sepeda Motor

SARAN
Saran yang dapat diberikan penulis adalah :
1. Akumulasi maksimum kendaraan parkir pada Rumah Sakit Pirngadi telah melebihi kapasitas parkirnya, sehingga
diperlukan tinjauan ulang terhadap luas parkir yang tersedia agar didapat kesimpulan apakah perlu dilakukan
pembangunan gedung parkir pada rumah sakit tersebut.
2. Perlu diadakan survey kebutuhan parkir parkir sesuai klasifikasi rumah sakit sehingga didapat standar kebutuhan
parkir yang lebih bersifat khusus sesuai klasifikasi rumah sakit

DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, A. A. (2008). Rekayasa Lalulintas. Malang. Universitas Muhammadiyah Malang
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (1996), Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat tentang Pedoman
Teknik Penyelenggaraan Fasilitas Parkir
Hirtanto, Teguh dkk (2006). Analisis Kebutuhan Parkir pada Rumah Sakit Umum Kelas B di Kota
semarang Jurnal Pilar vol 15 no 1.
Hobbs, F. D. (1995) Perencanaan
Yogyakarta.

dan Teknik Lalu Lintas, Edisi Kedua, Gadjah Mada University Press,

Oflaherty, CA. 1986. Traffic Planning and Engineering. Australia. Edward Arnold
Saribudi, Andri. (2008). Analisa Kebutuhan Lahan Parkir Pada RSU Pirngadi Medan. Skripsi Program Sarjana
Universitas Sumatera Utara.
S. M. M. Horas. (2009). Analisa Kebutuhan Fasilitas Ruang Parkir Studi Kasus FakultasEkonomi Universitas Riau.
Jurnal Sains dan Teknologi 8.
Sudjana, M.A., (1996) Teknik Analisis Regresi Dan Korelasi Bagi Para Peneliti, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sugiyono, (2006) StatistikUntuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Bandung
Suthanaya. P. A. (2010). Analisis Karakteristik dan Kebutuhan Ruang Parkir pada Pusat Perbelanjaan di
Kabupaten Badung. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil vol 14 no 1.
Tamin, O.Z. (2008). Perencanaan Pemodelan dan Rekayasa Transportasi. Bandung.

ITB

Warpani, Suwarjoko P. (2002). Pengelolaan Lalilintas dan Angkutan Jalan. Bandung.

ITB

Anda mungkin juga menyukai