1. Definisi Air Tahu Limbah cair industri tahu berasal dai proses pencucian dan perendaman
kedelai,
serta
dari
proses
pengepresan
dan
pencetakan tahu (Djarwati dkk, 2000)
Selain itu juga dari sisa larutan serta dari proses pencucian peralatan. Pada proses pembuatan tahu akan dihasilkan limbah. Limbah dari pengolahan tahu ini berupa limbah padat dan limbah cair (Hariyadi, 2002). Limbah padat berupa ampas tahu dapat digunakan sebagai bahan pangan yaitu tempe gambus dan oncom, sedangkan limbah cairnya adalah whey (air buangan) sisa proses penggumpalan tahu. Di dalam whey tahu masih terdapat sisa protein yang tidak menggumpal dan zat-zat lain yang larut dalam air, termasuk lesitin dan oligosakarida. Whey tahu yang tidak dimanfaatkan akan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena membusuknya senyawa-senyawa organik tersebut, sedangkan pemanfaatannya masih sangat terbatas (Hariyadi, 2002). Limbah cair dan ampas tahu berbeda dengan ampas kedelai yang diperoleh dari kedelai segar, dimana limbah cair dan ampas tahu berasal dari kedelai yang sudah dimasak. Protein limbah cair dan ampas tahu mempunyai nilai lebih tinggi dari pada biji kedelai itu sendiri (Dahiyat, 1990).
Buangan dalam limbah cair tahu masih banyak mengandung zat
organik, seperti protein, karbohidrat, lemak, zat terlarut yang mengandung zat padatan Mikroalga Scenedesmus sp.