Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Minuman ringan (Soft drink) merupakan minuman yang tidak

mengandung alkohol dengan bentuk bubuk atau cair yang mengandung

bahan makanan dan atau bahan tambahan alami maupun sintetik yang

dikemas siap untuk dikonsumsi. Minuman ringan tanpa merek yang dijual

di pasar Sentral Makassar diproduksi oleh industri rumah tangga yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Produksi tersebut di atas, mengalami peningkatan dari aspek jenis

sehingga terjadi persaingan yang ketat sesama industri. Untuk meraih

pasar, maka para pelaku industri melakukan berbagai upaya agar

tampilan produknya dapat menarik perhatian konsumen yaitu dengan

menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTM) berupa pewarna yang

tercantum dalam peraturan pemerintah No. 28 tahun 2004.

Menurut Winarno, 1997. menyatakan bahwa untuk menampilkan

makanan atau minuman agar mendapat perhatian konsumen maka dapat

menambahkan BTM yang diperbolehkan oleh Departemen Kesehatan RI

ke dalam makanan atau minuman, dengan terlebih dahulu

memperhatikan beberapa faktor diantaranya cita rasa, warna, tekstur dan

nilai gizinya, disamping itu ada faktor lain, misalnya sifat mikrobiologis.

Penggunaan BTM pewarna yang sesuai dengan peraturan pemerintah

sebagian masyarakat menganggap bahwa dapat meningkatkan biaya


produksi sehingga untuk menekan biaya tersebut agar memperoleh

keuntungan yang besar, maka mereka menggunakan bahan pewarna

alternatif yaitu Rhodamin-B yang digunakan untuk pewarna textil.

Dampak penggunaan Rhodamin-B telah dilaporkan oleh Djarismawati

(2004) yang menyatakan bahwa bila dikonsumsi dapat menimbulkan

pusing, mual, dan diare. Sedangkan dalam jangka panjang dapat

merangsang terjadinya kanker hati karena zat warna tersebut dapat

terakumulasi dalam hati. Kondisi ini disebabkan karena Rhodamin-B

masuk kedalam tubuh melalui saluran pencernaan kemudian menuju ke

hati untuk diekskresikan, namun hati mempunyai keterbatasan untuk hal

itu.

Penggunaan Rhodamin-B sebagai bahan pewarna pada makanan

atau minuman telah banyak dilaporkan melalui media cetak dan

elektronik. Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Departemen

Kesehatan RI. Jakarta, melaporkan bahwa jajanan yang dijual pada

Sekolah Dasar di wilayah Jakarta sebagain telah ditemukan mengandung

formalin dan Rhodamin-B. Sedangkan di Makassar Juga telah

melaporkan oleh BPOM Depkes Makasar tahun 2008, yang menyatakan

bahwa telah ditemukan minuman ringan yang dijajankan di Sekolah Dasar

di Kota Makassar mengandung zat warna terlarang. Selanjutnya Herlina

(2006) juga telah melaporkan bahwa Minuman Ringan Tanpa Merek yang
dijual di sekitar jalan Rappocini Raya Kota Makassar dari 5 sampel yang

di teliti terdapat 3 sampel positif (+) mengandung Rhodamin B.

Kebanyakan produsen makanan maupun minuman memberikan

Bahan Tambahan Makanan (BTM) pada produksinya agar terlihat lebih

menarik tanpa memperhatikan kesehatan konsumen. contoh

penambahan bahan pewarna tersebut seperti Rhodamin-B yang

digunakan untuk pewarna textile, yang jika dikonsumsi dapat

menimbulkan pusing, mual, dan diare. Jadi, Penyalahgunaan zat

pewarna melebihi ambang batas maksimum atau penggunaan secara

ilegal zat pewarna yang dilarang digunakan dapat mempengaruhi

kesehatan konsumen, seperti timbulnya keracunan akut dan bahkan

sampai kematian.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan

Identifikasi Pewarna Rhodamin B Pada Minuman Ringan Tanpa Merek

Yang Dijual Di Pasar Sentral Kota Makassar.


B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah Terdapat

Pewarna Rhodamin B Pada Minuman Ringan tanpa merek yang dijual di

Pasar Sentral kota Makassar ?


C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yaitu :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui zat pewarna Rhodamin-B pada minuman

ringan tanpa merek yang dijual di pasar Sentral Kota Makassar Tahun

2016.
2. Tujuan Khusus
Untuk menentukan pewarna Rhodamin B pada minuman ringan

tanpa merek yang dijual di pasar Sentral Kota Makassar.


D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Peneliti
Sebagai tambahan dan pengalaman dalam mengaplikasikan ilmu

yang didapat selama mengikuti perkuliahan khususnya dalam bidang

kimia makanan dan minuman serta sebagai syarat akhir studi program

pendidikan Analis Kesehatan Universitas Indonesia Timur Makassar.

2. Akademisi

Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti

tentang bahan tambahan makanan terutama zat pewarna dalam hal ini

adalah Rhodamin B.

3. Masyarakat
Sebagai penambahan wawasan, pengetahuan dan informasi dalam

rangka peningkatan mutu kesehatan bagi masyarakat umum serta

instansi terkait untuk memberikan penyuluhan mengenai akibat yang

ditimbulkan dalam penggunaan bahan tambahan pangan.


DAFTAR PUSTAKA
Anonim,1995. Kromatografi Kertas. http://kromatografi-

kertas,2008.com Cahyadi W, 2006, Analisis dan Aspek Kesehatan

Bahan Tambahan Pangan, Jakarta, Bumi Aksara Direktorat SPKP,

Deputi III, BPOM, 2003,


Bahan Tambahan Makanan, Badan POM, Jakarta .
Herlina, 2006. Identifikasi Rhodamin B Pada Minuman Ringan

Tanpa Merek Yang DiJual Di Sekitar Jalan Rappocini Raya Kota

Makassar. Program Studi Analis Kesehatan Makassar


http://ksupointer.com/2009/zat-berbahaya-pada-makanan/

diakses 4 Juni 2009


http://.wordpress.formalin-boraks-rhodamin-b diakses 29 Mei

2009 http://www.kompas.com/kesehatan/news.htm diakses 29 Mei

2009 http://www.beacukai.go/library/data/Softdrink.htm diakses 4

Juni 2009 Khadijah U, 2006. Identifikasi Rhodamin B Pada

Berbagai Saus Lombok Bermerek Yang DiPerdagangkan Di Pasar

Sentral Makassar. Program Studi Analis Kesehatan Makassar


Notoatmodjo, 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, PT

Rineka. Djarismawati, 2004, Racun dan Keracunan, Jakarta.

Penerbit Widya Medika Saparinto C, 2006, Bahan Tambahan

Pangan, Yogyakarta,
Kanisius Winarno F. G, 2004, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta.

Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama


www. Medikasari.com diakses 29 Mei 2009
www.Dadankuswaraharja-detik.com diakses 29 Mei 2009
www.republika .co.id, 2005 diakses 29 Mei 2009 PAGE
DAFTAR PUSTAKA
Herlina, 2006. Identifikasi Rhodamin B Pada Minuman Ringan

Tanpa Merek Yang DiJual Di Sekitar Jalan Rappocini Raya Kota

Makassar. Program Studi Analis Kesehatan Makassar


Djarismawati, 2004, Racun dan Keracunan, Jakarta. Penerbit

Widya Medika
Kanisius Winarno F. G, 2004, Kimia Pangan dan Gizi, Jakarta.

Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama


Deputi III, BPOM, 2003,Bahan Tambahan Makanan, Badan POM,

Jakarta .

Anda mungkin juga menyukai