Anda di halaman 1dari 7

ASPEK HUKUM

A.      Pengertian Aspek Hukum

alam ruang lingkup study kelayakan bisnis, aspek hukum menempati urutan pertama karena


dalam membangun usaha diperlukan langkah hukum yang sesuai dengan dengan sistem
hukum yang berlaku. Tujuan  aspek hukum adalah untuk menilai keabsahan, kesempurnaan
dan keaslian dari dokumen yang dimiliki. Kegagalan dalam aspek ini, akan berakibat tidak
sempurnanya pada kelengkapan dokumen yang harus dipenuhi sebagai kelengkapan izin
usaha dan menimbulkan masalah di kemudian hari.

Jenis-jenis badan hukum usaha

Beberapa pertimbangan yang mempengaruhi seseorang dalam mendirikan bentuk usaha,


yaitu
-Besarnya modal perusahaan yang dibutuhkan
-Kelangsungan hidup perusahaan
-Tanggungjawab terhadap hutang perusahaan
-Siapa pemimpinnya

B.       Tujuan Aspek Hukum

Tujuan dari aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan


keaslian dari dokumen-dokumen yang dimiliki. Penelitian keabstahan dokumen dapat
dilakukan sesuai dengan lembaga yang mengeluarkan dan yang mengesahkan dokumen
yang bersangkutan. Penelitian ini sangat penting mengingat sebelum usaha itu
dijalankan, maka perlu prosedur yang berkaitan dengan izin-izin atau berbagai persyaratan
harus terlebih dahulu sudah terpenuhi.

C.      Jenis-Jenis Badan Hukum

Jenis badan hukum yang ada diindonesia sangat beragam mulai dari perusahaan
perseorangan,firma sampai kepada bentuk koperasi.masing-masing badan hukum memiliki
kelebihan dan kelemahan tersendiri.kelebihan dan kekurangan dapat dilihat dari luasnya
bidang usaha yang akan dijalankan, modal yang dimiliki, batas tanggungjawab dan kewajiban
masing-masing pemilik, serta pembagian keuntungan masing-masing badan usaha.

Dalam praktiknya jenis badan hukum yang ada diindonesia sebagai berikut:

1. Perseorangan
Merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perseorangan . Untuk mendirikan
perusahaan perseorangan sangat sederhana dan tidak memerlukan persyaratan khusus, tidak
diperlukan struktur organisasi yang besar, akan tetapi cukup dengan organisasi dan
manajemen yang sederhana.

2.      Firma (Fa)

Firma adalah perusahaan yang didirikan oleh dua orang atau lebih dan menjalankan
perusahaan atas nama perusahaan.

Tujuan firma adalah untuk mencari keuntungan terkait pihak yang bekerjasama, perolehan


dana dari luar cukup memungkinkan dan relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan
perusahaan perseorangan.

3.      Perseroan komanditer (CV)

Merupakan persekutuan yang didirikan atas dasar kepercayaan, terdapat beberapa sekutu
yang secara penuh bertanggungjawab atas sekutu lainnya. Tanggungjawab sekutu
komanditer hanya terbatas pada sejumlah modal yang ditanamkan dalam perusahaan.

Perseroan komanditer atau sering dikatakan CV, merupakan persekutuan yang didirikan atas


dasar kepercayaan.

4.      Perseroan terbatas (PT)

Perseroan terbatas (PT) merupakan badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan


dan diminati oleh para pengusaha.

PT memiliki kelebihan dibandingkan badan hukum lainnya, diantaranya luasnya bidang


usaha yang dimiliki, kewenangan dan tanggungjawab yang dimiliki terbatas pada modal
yang disetor.

5.      Perusahaan negara

Perusahaan  negara (PN) adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan undang-


undang.modal untuk mendirikan PN adalah atas kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak
dipisahkan atas saham. Perusahaan negara dipimpin oleh seorang kepala atau direksi yang
diangkat oleh pemerintah. 

6.      Perusahaan daerah

Perusahaan daerah merupakan perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan daerah.

Tujuan didirikan perusahaan daerah yaitu untuk turut serta melaksanakan pembangunan


daerah khususnya dan pembangunan ekonomi nasional umumnya

7.      Yayasan

Yayasan adalah badan usaha yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan dan lebih
menekankan usahanya pada tujuan sosial. Yayasan memiliki pengurus dan harta milik
pengurus dipisahkan dari harta yayasan.
8.      Koperasi

Merupakan bentuk badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan anggotanya yang bersifat murni, pribadi dan tidak
dapatdialihkan.

Menurut undang-undang No.25 tahun 1995. koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip koperasi,sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas
kekeluargaan.

D.      JENIS-JENIS USAHA

Kegiatan usaha dimana pun selalu memerlukan berbagai dokumen penunjang usaha
berserta izin-izin yang diperlukan sebelum menjalankan kegiatannya.

Dalam praktiknya terdapat beragam izin.banyaknya izin dan jenis izin yang dibutuhkan
tergantung dari jenis usaha yang dijalankan. Adapun izin dimaksud adalah:

a.       Tanda daftar perusahaan (TDP)

b.      Nomor pokok wajib pajak (NPWP)

c.       Izin-izin usaha

d.      Sertifikat tanah atau surat-surat berharga yang dimilikinya

Izin-izin perusahaan lainnya yang harus segera diurus bagi pemilik usaha dan yang harus
dinilai oleh penilai adalah yang sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan tersebut,izin-
izin tersebut adalah:

a.       Surat izin usaha perdagangan (SIUP)

b.      Surat izin usaha industri (SIUI)

c.       Izin usaha tambang

d.      Izin usaha perhotelan dan pariwisata

e.       Izin usaha farmasi dan rumah sakit

f.       Izin usaha pertenakan dan pertanian

g.      Izin domisili,dimana perusahaan/lokasi proyek berada

h.      Izin gangguan

i.        Izin mendirikan bangunan (IMB)


j.        Izin tenaga kerja asing jika perusahaan menggunakan tenaga kerja asing.

Disamping keabsahan dokumen diatas yang tidak kalah pentingnya adalah penelitian
dokumen  lainnya yaitu:

a.       Bukti diri (KTP atau SIM)

b.      Sertifikat tanah

c.       Bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB)

d.      Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu.

Dokumen yang diteliti (bagi penilaian SKB)


Masalah yang akan ditelliti sehubungan dengan aspek hukum ini adalah

 Bentuk badan hukum


 Bukti diri
 Tanda Daftar Perusahaan
 Nomor Pokok Wajib Pajak
 Izin-izin perusahaan
 Keabsahan dokumen lainny

E.       DOKUMEN YANG DITELITI

Banyaknya dokumen yang diteliti sangat terngantung dari jenis usahanya.yang terpenting
adalah urutan prioritas dokumen yang menjadi pokok perhatian.urutan prioritas menunjukan 
bahwa dokumen tersebut sangat penting bagi usaha  yang diajukan nanti.

Secara umum dokumen-dokumen yang akan diteliti sehubungan dengan aspek hukum adalah
sebagai berikut:

a.    Bentuk badan usaha

Ada beberapa badan hukum yang lazim diindonesia,misalnya perseroan


terbatas (PT), perseroan komanditer (CV), kopersi, yayasan, firma (Fa), dan
lainnya.kebanyakan perusahaan yang melakukan suatu investasi, biasanya merupakan
perusahaan besar, baik dari segi modal maupun segi jangkauan usahanya.

b.   Bukti diri

Yaitu kartu identitas dari para pemilik usaha yang dikeluarkan oleh kelurahan setempat
yang dikenal dengan nama kartu tanda penduduk (KTP).

c.   Tanda daftar perusahaan (TDP)

Setiap perusahaan yang beroperasi diindonesia, haruslah membuat surat daftar


perusahaan (TDP) sesuai dengan bidang usahanya masing-masing.dalam hal ini yang perlu
kita teliti adalah kedepartemenan teknis yang mengeluarkan surat daftar perusahaan
tersebut.

d.   Nomor pokok wajib pajak

Nomor pokok wajib pajak merupakan hal yang penting untuk diteliti,apakah sudah dimiliki
atau belum.jika sudah diteliti dapatlah mengeceknya kedepartemen teknis yang
mengeluarkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

e.    Izi-izin perusahaan

Selanjutnya meneliti izin-izin yang dimiliki sesuai dengan jenis bidang usaha perusahaan
tersebut.izin-izin tersebut adalah:

1)      Surat izin usaha perdagangan (SIUP)

2)      Surat izin usaha industri (SIUI)

3)      Izin usaha tambang dari departemen pertambangan

4)      Izin usaha perhotelan dan pariwisata

5)      Izin usaha farmasi dan rumah sakit dari departemen kesehatan

6)      Izin usaha pertenakan dan pertanian dari departemen pertanian

7)      Izin domisili dimana perusahaan/lokasi proyek dari pemda

8)      Izin mendirikan bangunan

9)      Izin tenaga kerja asing jika ada Keabsahan dokumen lainnya

Disamping keabsahan dokumen diatas tidak kalah pentingnya adalah penelitian dokumen
lainnya :

a.    Status hukum tanah

Status tanah. Status kepemilikan tanah harus jelas. Peneliti dapat mencari informasi
tentang status tanah ini, misalnya dengan menghubungi kantor Badan Pertahanan Nasional
(BPN) setempat. Yang perlu diperhatikan adalah status tanah tersebut antara lain:

         Jenis hak atas tanah

         Harga tanazh sekarang dan prediksi dimasa yang akan datang

         Nama dan alamat pemilik yang sebenarnya

         Kondisi tanah dalam sengketan ataqu tidak

         Rencana tata kota

         Tanah tersebut dapat diperjualbelikan atau tidak


b.    Kendaraan bermotor

Keaslian surat-surat kendaraan yang akan digunakan untuk usaha-usaha tersebut


seperti usaha angkutan:

         Bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB)

         Harga beli (faktur dan kuintasi)

         Kondisi kendaraan

         Izin trayek,jika usaha transportasi

c.    Serta surat-surat atau sertifikat lainnya yang kita anggap perlu

F.       PENELITIAN LAPANGAN

Penelitan lapangan berfungsi untuk mengecek kebenaran dari data-data atau informasi


yang kita butuhkan dan untuk menguji kebenaran dan keabsahan dokumen dapat dilakukan
dengan 2 cara yaitu:

a)      Menandatangani sumber informasi yang berhak mengeluarkan surat-surat atau


dokumen.

b)      Mencari informasi dari laporan-laporan,koran,majalah atau perpustakaan yang


memuat informasi yang relevan dengan analisis kita.

Secara ringkas dokumen-dokumen yang perlu dipersiapkan untuk aspek hukum perusahaan
serta yang menjadi bahan penilaian study kelayakan dari segi aspek hukum dapat dilihar dari
gambar berikut ini :

1.      Badan Hukum

2.      Tanda Daftar Perusahaan

3.      NPWP

4.      Surat Izin Usaha

5.      Izin Domisili

6.      Izin Mendirikan Bangunan

7.      Bukti Diri

8.      Izin-izin Lain

G. Lokasi dan Lingkungan


Perlu disadari bahwa daya dukung lingkungan terhadap aktivitas pembangunan adalah
terbatas, seperti menyerap zat pencemar, menyediakan sumber daya, bahan mentah, dll, maka
sebelum memulai implementasi membangun proyek secara fisik yang dapat menimbulkan
dampak penting terhadap lingkungan perlu dilakukan suatu analisis mengenai dampak
lingkungan yang akan berfungsi sebagai instrumen bagi proses pengambilan keputusan

Dalam hal ini ANDAL dan AMDAL sangat erat kaitannya dengan lokasi dan lingkungan.


Yang dimaksud dengan ANDAL (Analisis Dampak Lingkungan) adalah hasil studi mengenai
dampak suatu kegiatan suatu kegiatan yang direncanakan dan diperkirakan mempunyai
dampak penting terhadap lingkungan hidup. Analisis ini meliputi keseluruhan kegiatan
pembuatan 5 dokumen yang terdri dari PIL (Perjanjian Informasi
Lingkungan), KA (Kerangka Acuan), AMDAL, RPL (Rencana Pemantauan Lingkungan)
dan RKL (Rencana Pengelolaan Lingkungan). Adapun AMDAL adalah telaah secara cermat
dan mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan yang direncanakan, menenai
perubahan lingkungan yang amat mendasar yang diakibatkan oleh kegiatan.
Menyadari dampak kegiatan pembangunan dapat berpengaruh besar, pemerintah
mengeluarkan undang-undang NO.4 TH 1982 tentang ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan, sedangkan pelaksanaannya dituangkan dalam PP No.29 Tahun 1986. Demikian
dimaksudkan sebagai sarang untuk melakukan pencegahan terhahap suatu rencana kegiatan
yang mungkin dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Untuk mencapai maksud tersebut
diusahakan dengan cara:

1. Memperhatikan kemampuan daya dukung lingkungan lokasi proyek dan alam


sekitarnya
2. Mengelola penggunaan sumber daya secara bijaksana dengan merencanakan,
memantau, dan mengendalian secara bijaksana
3. Memperkecil dampak negatif dan memperbesar dampak positif.

Anda mungkin juga menyukai