Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka perkembangan organisasi dari waktu ke
waktu

memunculkan

kesepakatan

bahwa

sumber

daya

manusia merupakan aspek yang sangat penting, karena


kontribusi sumber daya manusia dinilai sangat signifikan
dalam

pencapaian

tujuan

organisasi.

Dalam

rangka

pencapaian tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber


daya manusia yang dimiliki secara tepat dan relevan maka
aktivitas yang berkenaan dengan manajemen sumber daya
manusia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika
suatu organisasi.
Penting pula pengembangan lanjut dari organisasi dan para
pegawainya. Dengan menerima tantangan yang ditimbulkan
dari standar yang makin meningkat ini, organisasi yang efektif
bersedia melakukan hal-hal penting untuk dapat bertahan dan
meningkatkan

kemampuan

strategis.

Hanya

dengan

mengantisipasi tantangan ini, organisasi dapat meningkatkan


kemampuannya

dan

keahlian mereka.
Dalam sistem

para

pegawai

pendidikan

dapat

nasional,

mempertajam

organisasi

yang

bergerak dalam sistem tersebut merupakan sub sistem yang


memiliki sumber daya manusia yang perlu dikelola secara
tepat. Secara nyata mereka adalah para tenaga kependidikan
yang memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan tujuan
organisasi

pendidikan

kontribusi

yang

yang

signifikan

pada

gilirannya

terhadap

memberikan

pencapaian

pendidikan nasional.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Manajemen Personil dan Ruang Lingkup
2. Perencanaan Pegawai
3. Pengadaan Pegawai (Rekruitmen Pegawai)
1

tujuan

4.
5.
6.
7.
8.

Pengangkatan Pegawai
Penempatan dan Penugasan Pegawai
Pemeliharaan Pegawai
Pembinaan Pegawai
Pemutusan Hubungan Kerja

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan


Adapun tujuan pembuatan makalah ini, yakni untuk
memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa, meliputi: membuat
tugas yang diberikan oleh dosen pengampu, akan pemenuhan
dari kewajiban itu pula tidak lepas dari banyaknya manfaat
yang bisa didapatkan yaitu agar mahasiswa mengetahui apa
yang dimaksud manajemen personil dan ruang lingkupnya,
perencanaan

pegawai,

pengadaan

pegawai),

pengangkatan

penugasan

pegawai,

pegawai

pegawai,

pemeliharaan

penempatan
pegawai,

pegawai dan pemutusan hubungan kerja.

(rekruitmen
dan

pembinaan

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Manajemen Personil dan Ruang Lingkup
Manajemen
adalah
sebuah
proses
perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian dan pengontrol sumber
daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada
dilaksanakan secara benar, terorganisir dan sesuai dengan
jadwal.
Sedangkan personil, berasal dari Bahasa Belanda yaitu
personeel, dalam Bahasa Inggris
atau

yang

sering

disebut

yaitu personnel, personel

pegawai

mengandung

arti

keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu organisasi.


Dengan demikian Manajemen Personil adalah segenap
proses

penataan

yang

bersangkut-paut

dengan

masalah

memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan


disekolah dengan efisien, demi tercapainya tujuan sekolah
yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam pengertian manajemen pendidikan terdapat kalimat
segenap proses penataan, yang dimaksud segenap proses
penataan adalah semua proses yang meliputi:
a. Perencanaan Pegawai
b. Cara memperoleh tenaga kerja yang tepat
c. Cara menempatkan dan penugasan
d. Cara pemeliharaannya
e. Cara pembinaannya
f. Cara mengevaluasinya
g. Cara pemutusan hubungan kerja

Personil di sekolah terdiri atas dua jenis, yaitu apabila


ditinjau dari tugasnya dan apabila ditinjau dari statusnya.
a. Jenis personil apabila ditinjau dari tugasnya
1) Tenaga pendidik
Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing,
pengajar dan pelatih.
2) Tenaga Fungsional Kependidikan
Tenaga fungsional kependidikan

terdiri

penguji,

atas

penilik,

pengawas, peneliti dan pengembang di bidang pendidikan


dan pustakawan.
3) Tenaga Teknis Kependidikan
Tenaga teknis kependidikan terdiri atas laboran dan
teknisi sumber belajar.
4) Tenaga Pengelola Satuan Pendidikan
Tenaga pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala
sekolah, direktur, ketua, rektor dan pimpinan satuan
pendidikan luar sekolah.
5) Tenaga Administratif
Tenaga administratif hanya terdiri atas Staf Tata Usaha.
b. Jenis personil apabila ditinjau dari statusnya
1) Pada lembaga negeri, terdapat pegawai tetap.
2) Pada
lembaga
swasta,
terdapat
pegawai
yang
diperbantukan, pegawai yayasan dan pegawai honorer.
Berhubung dengan perbedaan status ini, maka tentu saja
tugas dan kewajiban Kepala Sekolah tidak sama. Hal-hal yang
dikemukakan di atas hampir seluruhnya diperuntukkan bagi
pegawai-pegawai di sekolah di semua jenis dan tingkat, baik
pegawai tetap maupun honorer.
Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 khususnya Bab I Pasal 1
ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah
anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk
tenaga

menunjang

penyelenggaraan

kependidikan

tersebut

pendidikan.

memenuhi

Dimana

syarat

yang

ditentukan oleh undang-uandang yang berlaku, diangkat oleh

pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan


dan digaji pula menurut aturan yang berlaku.
2. Perencanaan Pegawai
Perencanaan adalah proses peramalan, pengembangan,
pengimplementasian

dan

pengontrolan

yang

menjamin

lembaga mempunyai kesesuaian jumlah pegawai, penempatan


pegawai secara benar, waktu yang tepat secara ekonomis.
Perencanaan tenaga kependidikan merupakan kegiatan
untuk menentukan kebutuhan
secara kuantitatif

tenaga

maupun kualitatif

masa depan. Penyusunan

kependidikan baik
untuk sekarang dan

rencana tenaga

kependidikan

yang baik dan tepat memerlukan informasi yang lengkap


dan jelas tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan
dalam

setiap

lembaga

pendidikan.

Penyusunan

analisis

kebutuhan tenaga dilakukan setiap akhir tahun anggaran


untuk menghitung kebutuhan tenaga tahun berikutnya.
Analisis kebutuhan tenaga tersebut terdiri atas dua tahap:
1) Analisis Pekerjaan
Agar pengadaan

tenaga benar-benar

sesuai dengan

kebutuhan yang sesungguhnya, maka terlebih dahulu harus


dilakukan analisis pekerjaan,
proses

maupun

baik

melalui

analisis

operasionalnya. Analisis proses dilakukan

untuk menemukan jenis pekerjaan atau tugas yang harus


dilakukan di sekolah atau jabatan yang harus ada di
sekolah.

Setelah

itu

dilakukan

menemukan bagaimana

setiap

tugas

dikerjakan dan kemampuan yang


mengerjakan

tugas

atau

analsis

operasi

untuk

tersebut

harus

diperlukan

oleh yang

mengemban jabatan tersebut.

analisis kerja adalah upaya mengurai pekerjaan sehingga


memperoleh
tersebut,

keterangan

yang

kemudian

rinci

tentang

dapat

dipakai

pekerjaan
untuk

menentukan kualifikasi personil yang diperlukan. Analisis


5

kerja akan menghasilkan dua hal yakni job description


(deskripsi

kerja/uraian

kerja)

dan

job

specifiction/job

requirement (persyaratan kerja).


Diskripsi kerja adalah informasi yang diperoleh dari
analisis kerja. Pada umumnya

dapat digolongkan

dalam

sifat pekerjaan,

apakah

empat kategori besar yaitu:


a. Informasi

berkaitan

dengan

bersifat fisik ataukah bersifat mental.


b. Informasi

tentang

cara

melakukan

pekerjaan

yakni

berkenaan dengan metoda kerja yang dipakai. Apakah


memerlukan

mesin

laboratorium

ataukah

bersifat

analisis.
c. Informasi

mengapa

pekerjaan

itu dilakukan,

yakni

berkenaan dengan peranan dan fungsi kerja dikaitkan


dengan kehidupan organisasi dan unit-unit lainnya.
d. Informasi mengenai persyaratan kualitas personil yang
ditetapkan mencakup tingkat kecakapan dan ketrampilan
tenaga yang akan melakukan tugas tersebut.
Sedangkan persyaratan kerja adalah informasi

yang

memberi keterangan tentang persyaratan minimum yang


perlu

dimiliki

oleh

personil

supaya

dapat

melakukan

pekerjaan yang ada sebaik mungkin. Hal-hal yang perlu


termuat dalam spesifikasi kerja antara lain:
a. Jenis kelamin pekerja
b. Keadaan fisik pekerja
c. Stabilitas emosi yang diperlukan
d. Keadaan mental pekerja
e. Persyaratan pendidikan minimal
f. Persyaratan pengalaman kerja minimal
g. Minat pekerja
h. Karakter dan temperamen pekerja.

2) Analisis jabatan
Analisis jabatan adalah proses, metode dan teknik untuk
mendapatkan data
informasi

jabatan,

mengolahnya

menjadi

jabatan, menyajikan untuk program-program

kelembagaan,

kepegawaian

serta

ketatalaksanaan

dan

memberikan layanan pemanfaatan bagi pihak-pihak yang


menggunakannya.

Analisis

jabatan

ini

meliputi

tiga

kegiatan:
a. Mengumpulkan data jabatan dan mengolahnya menjadi
informasi jabatan.
b. Menyajikan

informasi

bagi

program-program

kelembagaan, ketenagaan dan ketatalaksanaan.


c. Memberikan
jabatan

layanan

pemanfaatan

informasi

yang memerlukan.

Dari kegiatan analisis jabatan akan dihasilkan daftar


tugas atau jabatan yang seharusnya dimiliki sekolah, uraian
tugas setiap jabatan dan prosedur bagaimana setiap tugas
dikerjakan, sebagai contoh melalui analisis jabatan akan
diketahui jumlah, jenis dan kualifikasi guru yang diperlukan
sekolah. Jika hasil analisis pekerjaan dan analisis jabatan
menunjukkan bahwa sekolah kekurangan tenaga, sekolah
negeri tidak dapat merekrut sendiri tetapi mengusulkan
pengangkatan tenaga baru kepada DIKNAS atau KANDEPAG
dan selanjutnya akan diteruskan ke KANWIL Provinsi. Untuk
sekolah

swasta

prosedurnya

sesuai

yang

berlaku

di

sekolah/yayasan yang dibinanya. Jika secara keseluruhan


tenaga guru berlebih, tetapi ada satu atau beberapa
perlajaran yang gurunya kurang, maka kepala sekolah perlu
mengusulkan mutasi gurunya yang kurang, dapat juga
menugaskan guru yang berlebih untuk mengikuti program
pengembangan agar mampu mengajar mata pelajaran.

Tujuan analisis kebutuhan meliputi:


1) Pemetaan

keseimbangan

kependidikan

seperti

proporsi
(dosen,

jumlah
teknisi,

tenaga
laboran,

pustakawan, ahli kurikulum, ahli evaluasi, ahli pengujian,


supervisor dan lain-lain) dengan pertumbuhan jumlah
kliennya seperti mahasiswa, siswa, guru/tenaga dan alat
yang dikelola.
2) Mengetahui kecenderungan tenaga-tenaga yang akan
memasuki

usia

pensiun,

pindah,

pengembangan

organisasi dan unit baru.


3) Mengetahui proyeksi kebutuhan sumber daya tenaga
yang diperlukan selama 5 (lima) sampai 10 (sepuluh)
tahun yang akan datang.
3. Pengadaan Pegawai (Rekruitmen Pegawai)
Pengadaan pegawai yaitu suatu proses kegiatan untuk mengisi formasi
pegawai yang lowong, yang biasanya disebabkan karena adanya pegawai yang
berhenti atau karena adanya perluasan organisasi. Pengadaan pegawai harus
berdasarkan keperluaan, baik dalam arti jumlah maupun mutu.
Pengadaan pegawai terjadi bukan saja pada saat pendirian
suatu lembaga atau instansi, tetapi juga terjadi pada lembaga
atau instansi yang sudah lama berdiri. Pengadaan pegawai
terjadi jika:
1) Ada perluasan pekerjaan
disebabkan

oleh

kerena

yang
tujuan

harus

dicapai

instansi

atau

yang
karena

tambahan besarnya beban tugas sehingga tidak terpikul


oleh tenaga-tenaga yang sudah ada.
2) Ada salah satu atau lebih pegawai yang keluar atau mutasi
ke kantor lain, atau karena meninggal sehingga ada
lowongan formasi baru.
Beberapa

prinsip

yang

perlu

diperhatikan

dalam

pengadaan tenaga kependidikan antara lain sebagai berikut:

a) Formasi

(benar-benar

diperlukan

tambahan

tenaga

edukatif).
b) Mengacu pada analisa jabatan yang telah disusun agar
sesuai dengan kualifikasi maupun syarat yang ditentukan.
c) Objektif, artinya dalam pelaksanaan tenaga kependidikan
tidak menganut nepotisme dan kolusi ( pemberian sesuatu).
d) The right man on the right place, kesesuaian tugas dengan
kemampuan yang dimiliki pegawai.
Jika ditanyakan bahwa ada lowongan dan membutuhkan
pegawai baru, maka lembaga tersebut mencari tenaga baru
dengan cara:
a. Sumber dari dalam lembaga
Upaya penarikan pegawai dapat dilakukan melalui proses
memutasikan pegawai berdasarkan hasil evaluasi terhadap
penilaian prestasi kerja. Ada tiga bentuk mutasi pegawai,
yaitu:
a. Promosi jabatan yaitu pemindahan pegawai dari suatu
jabatan yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya.
b. Rotasi pekerjaan adalah pemindahan bidang pekerjaan
pegawai

kepada

bidang

pekerjaan

lainnya

tanpa

mengubah tingkat jabatan.


c. Demosi jabatan adalah penurunan jabatan pegawai dari
satu jabatan tingkat jabatan yang lebih rendah atas dasar
kondite

dan

prestasi

kerjanya

atau

akibat

terjadi

penyederhanaan struktur organisasi.


b. Sumber dari luar lembaga
a. Ilkan media massa
Dalam hal ini lembaga dapat memanfaatkan media massa
sebagai

sumber

penawaran

masyarakat luas.
b. Lembaga pendidikan

formasi

kerja

kepada

Dengan melalui lembaga pendidikan dapat memanfaatkan


referensi

atau

rekomendasi

dari

pemimpin

lembaga

pendidikan mengenai calon yang memenuhi kualifikasi


yang tepat untuk mengisi formasi yang ada.
c. Lamaran kerja yang sudah masuk di lembaga
Melalui lamaran kerja yang sudah masuk di lembaga
dapat langsung menyeleksi lamaran yang memenuhi
kebutuhan untuk mengisi formasi yang ada di lembaga
tersebut.

Perlu diterangkan bahwa disini yang dimaksud dengan


formasi pegawai adalah jumlah dan susunan pangkat, Pegawai
Negeri Sipil yang diperlukan untuk mampu melaksanakan
tugas disuatu instansi. Formasi pegawai ini dapat berupa:
a. Formasi untuk jabatan, yaitu formasi yang berhubungan
dengan kedudukan seseorang pegawai untuk menunggu
jabatan tertentu pada suatu instansi.
b. Formasi

untuk

berhubungan

kepangkatan,

dengan

pangkat

yaitu
seseorang

formasi
dalam

yang
suatu

instansi. Susunan kepangkatan itu biasanya berupa tingkat


yang berhubungan dengan golongan I, II, III dan IV.

4. Pengangkatan Pegawai
Dalam UUD No.8 tahun 1974 pasal 19 dinyatakan bahwa pengangkatan
dalam jabatan didasarkan atas prestasi kerja, disiplin kerja, kesetiaan,
pengabdian, pengalaman, serta syarat-syarat obyektif lainya. Jabatan adalah
kedudukan seseorang dalam suatu pekerjaan, yang disertai tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seorang PNS dalam rangka susunan sesuatu
organisasi, jabatan itu sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu:

10

A. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dalam organisasi,
seperti sekertaris jenderal, direktur jenderal, kepala lembaga, kepala bagian,
kepala sub bagian kepala seksi dan sebagainya.
B. Jabatan fungsional adalah jabatan yang tidak disebut atau digambarkan
secara jelas dalam struktur organisasi, tetapi jabatan itu ada karena
fungsinya demi kelancaran pelaksanaan organisasi seperti guru, peneliti,
dokter, pengetik, kepala sekolah bertanggung jawab penuh atas maju
mundurnya sekolah yang dikelolanya.
Sehubungan dengan masalah pengadaan pegawai, maka
disini dikutip beberapa pasal dari Undang-Undang Republik
Indonesia Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 mengenai
Pokok-pokok Kepegawaian.
Bab III Bagian ketiga : Formasi dan pengadaan
Pasal 15 :

Jumlah dan susunan pangkat Pegawai Negeri


Sipil

yang

tertentu

diperlukan

berdasarkan

untuk
jenis,

jangka

waktu

sifat-sifat

dan

beban tuas kerja yang harus dilaksanakan.


Pasal 16 :
1. Pengadaan

Pegawai

Negeri

Sipil

adalah

untuk

mengisi formasi.
2. Setiap warga negara yang memenuhi syarat-syarat
tertentu yang ditentukan mempunyai kesempatan
yang sama untuk melamar menjadi Pegawai Negeri
Sipil.
3. Apabila pelamar yang dimaksud dalam ayat 2
pasal ini diterima, maka ia harus melalui masa
percobaan

dan

selama

masa

percobaan

itu

berstatus sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil.


4. Calon

Pegawai

Pegawai

Negeri

Negeri
Sipil

Sipil

diangkat

setelah

melalui

percobaan sekurang-kurangnya 2 tahun.


11

menjadi
masa

Ketentuan yang dicantumkan dalam Peraturan Pemerintah PP


No. 13 Tahun 2002 Badan Kepegawaian Negara sehingga
secara terperinci disebutkan bahwa yang dapat diangkat
sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah sebagai berikut:
a. Warga Negara Indonesia
b. Berusia

serendah-rendahnya

18

tahun

dan

setinggi-

tingginya 35 tahun
c. Tidak

pernah

dihukum

atau

dipenjara

kurungan

berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memiliki


kekuatan hokum
d. Tidak pernah terlibat dalam suatu gerakan yang menentang
Pancasila, UUD 1945, Negara dan pemerintah
e. Tidak

pernah

diberhentikan

dengan

hormat

sebagai

pegawai suatu instansi, baik instansi pemerintah ataupun


swasta
f. SKKB
g. Surat Kesehatan
h. Daftar Riwayat Hidup
i. Tidak berkedudukan sebagai Pegawai Negeri lain ataupun
Calon Pegawai Negeri
j. Mempunyai

pendidikan,

kecakapan,

keahlian

yang

diperlukan
k. Berkelakuan baik
l. Berbadan sehat
m. Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Negara Republik
Indonesia
n. Mematuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan

12

Peraturan dalam pengangkatan pegawai negeri sipil adalah


PP no.3 tahun 1980, pangkat-pangkat yang diberikan untuk
pengangkatan pertama adalah :
a. Juru muda ( gol. I/a ) bagi mereka yang memiliki STTB SD
b. Juru muda tingkat I ( gol. I/b ) untuk yang memiliki STTB
SMU/SMK 3 tahun
c. Juru ( gol. I/c ) untuk yang memiliki STTB SMK 4 th
d. Pengatur muda ( gol. II/a ) untuk yang memiliki STTB SMU
tingkat atas, SMK tingkat atas
e. Pengatur muda tingkat I ( gol.II/b ) untuk sarjana muda,
Diploma III, politeknik
f. Pengatur ( gol II/c ) untuk ijazah akta III
g. Penata muda untuk ijazah sarjana, Dokter, Apoteker, pasca
sarjana, spesialis I dan akta IV
h. Penata muda tingkat I ( gol III/b ) untuk ijazah doktor,
spesialis II, akta V

5. Penempatan dan Penugasan Pegawai


Penempatan

dan

penugasan

berkaitan

erat

dengan

pengangkatan seseorang dalam suatu kedudukan dan jabatan


tertentu. Prinsip dasar pengangkatan dan penempatan tenaga
kependidikan adalah kesesuaian tugas dengan kemampuan
yang dimilki pegawai tersebut. Langkah pengorganisasian
dalam

kegiatan

penempatan

harus

dilakukan

dengan

mempertimbangkan minat, bakat, kemampuan dan berat


ringannya tugas yang akan dipikul bagi setiap personil.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia UU no. 43
tahun 1999 pokok-pokok kepegawaian terdapat klasifikasi :

13

1) Pegawai negeri, yaitu mereka yang telah memenuhi syarat


yang ditentukan, diangkat dengan gaji menurut peraturan
pemerintah yang berlaku dan diperkerjakan dalam suatu
jabatan negeri oleh pejabat Negara.
2) Pegawai

Negara,

yaitu

pegawai

yang

diangkat

untuk

menduduki jabatan negara untuk satu periode tertentu.


Selanjutnya pegawai negeri sendiri terdiri dari pegawai
negeri sipil dan militer, yang mana bagi pegawai negeri militer
berlaku peraturan khusus. Untuk pegawai sipil maka dapat
diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu:
1. Pegawai Harian
a. Pegawai yang digaji berdasarkan upah harian tertentu,
yang diterima sekali dalam sebulan atas seminggu
berdasarkan banyaknya hari dia bekerja (jika libur atau
pamit cuti maka tidak digaji).
b. Kedudukan sebagai pegawai masih sangat lemah karena
dapat diberhentikan sewaktu-waktu jika sudah tidak
diperlukan.
c. Hak-haknya masih sangat sedikit.
Pegawai harian atau tenaga hariam dibedakan atas:
a. Pegawai harian lepas atau pegawai tidak organik yang
gajinya biasanya diambil dari uang belanja barang.
b. Pegawai harian organik yang gajinya didasarkan atas
peraturan gaji yang berlaku dan uangnya diambil dari
anggaran belanja pegawai.
2. Pegawai Bulanan
a. Pegawai yang menerima gaji secara penuh setiap bulan
tanpa melihat adanya hari libur atau sakit.
b. Pegawai yang diangkat dengan surat keputusan.
c. Gaji yang diterima berasal dari anggaran belanja
pegawai dan penerimaannya sudah ditambah dengan
tunjangan kemahalan umum, tunjangan keluarga dan
tunjangan lainnya.

14

d. Sudah berhak mendapatkan cuti.


3. Pegawai Sementara
a. Menurut peraturan lama, minimum sudah tiga bulan
baru,

dapat

(dimana

diangkat

sebelumnya

sebagai

pegawai

dianggap

sementara

sebagai

pegawai

bulanan organik).
Untuk dapat diangkat sebagai pegawai sementara harus
menempuh lulus ujian tes kesehatan.
b. Umumnya semua peraturan kepegawaian

Pegawai

Negeri sementara. Perbedaan dengan pegawai negeri


adalah:
1) Hak atas pensiun ditangguhkan
2) Hak atas uang tunggu juga berbeda
4. Pegawai Tetap
(Dulu) berkedudukan sebagai pegawai sementara 1
sampai 3 tahun, memenuhi persyaratan untuk diangkat
sebagai pegawai negeri seperti yang ditetapkan pada
peraturan melamar pegawai.
Calon pegawai negeri sipil yang dalam tempo 2 tahun
tidak memenuhi syarat-syarat seperti diatas, maka ia harus
dikeluarkan dengan cara pemberhentian secara terhormat.
Pada waktu pengangkatan pertama, seorang pegawai
negeri sipil (sejak masih calon pegawai) diberi pangkat
sesuai dengan ijazah tertinggi yang diakui sesuai dengan
tugas yang diampu. Pangkat ini sekaligus menunjukkan
golongan dan ruang gaji untuk imbalan jerih payahnya.
Yang dimaksud dengan pangkat adalah kedudukan yang
menunjukkan tingkat seorang pegawai negeri sipil dalam
rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai
dasar penggajian.
6. Pemeliharaan Pegawai
Berdasarkan Undang-Undang

Nomor

43

Tahun

1999,

kedudukan pegawai negeri sipil adalah unsur aparatur negara,


abdi Negara dan abdi masyarakat yang penuh kesetiaan
kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. Dalam

15

kedudukannya sebagai pegawai negeri sipil ini dikenal dengan


adanya kewajiban dan hak.
1. Kewajiban pegawai negeri sipil
a. Setiap pegawai negeri sipilwajib

setia

dan

taat

sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan


pemerintah
b. Setiap pegawai
peraturan
melaksanakan

negeri

sipil

wajib

perundang-undangan
tugas

kedinasan

mentaati
yang

yang

segala
berlaku,

dipercayakan

kepadanya dengan penuh pengabdian


c. Setiap pegawai negeri sipil wajib menyimpan rahasia
jabatan
2. Hak-hak pegawai negeri sipil
a. Setiap pegawai negeri sipil berhak memperoleh gaji yang
layak sesuai dengan pekerjaan dan tanggung jawabnya
b. Setiap pegawai negeri sipil berhak atas cuti (tidak masuk
kerja yang diijinkan dalam waktu tertentu)
c. Setiap pegawai negeri sipil yang ditimpa kecelakaan
dalam dan karena menjalankan tugas kewajibannya,
berhak memperoleh perawatan.
Penjelasan masing-masing hak adalah sebagai berikut:
1) Sistem penggajian
a. Sistem Skala Tunggal, yaitu sistem penggajian yang
memberikan gaji yang sama kepada pegawai yang
berpangkat sama
b. Sistem Skala Ganda, yaitu sistem penggajian yang
menentukan

besarnya

gaji

bukan

didasarkan

pada

pekerjaan yang dilakukan akan tetapi didasarkan pada


prestasi kerja yang dicapai dan beratnya tanggung jawab
yang dipikul dalam melaksanakan pekerjaan itu
c. Sisten Skala Gabungan, yaitu perpaduan antara skala
tunggal dan skala ganda.
2) Perbandingan Gaji

16

Menurut

Peraturan

Pemerintah

No

Tahun

1977

perbandingan gaji pegawai negeri sipil yang terendah


dengan yang tertinggiadalah 1:10.
3) Besar kecilnya gaji
Besar kecilnya gaji seseorang ditentukan oleh pangkat dan
masa kerja yang dimiliki oleh yang bersangkutan.
4) Besarnya gaji pokok
a. Kepada PNS yang berpangkat diberikan gaji

pokok

berdasarkan golongan yang ditetapkan pangkat itu.


b. Gaji pokok untuk calon PNS adalah sebesar 80% dari gaji
pokok yang diperuntukkan bagi PNS.
c. Apabila calon PNS telah mempunyai masa kerja yang
dapat diperhitungkan untuk menetapkan gaji pokok, maka
diberikan gaji pokok yang segaris dengan pengalaman
kerjanya yang diakui sebagai masa kerja golongan.
5) Kenaikan Gaji Berkala
Kenaikan gaji berkala adalah kenaikan gaji yang disebabkan
karena tembahnya masa kerja, yang tidak mengubah
golongan atau pangkat.
6) Tunjangan
a. Tunjangan keluarga, kepada isteri atau suami sebesar
10% dari gaj pokok dengan ketentuan apabila keduanya
berkedudukan

sebagai

Pegawai

Negeri

Sipil,

maka

tunjangannya diberikan kepada yang mempunyai gaji


pokok yang lebih tinggi, disamping itu juga anaknya
sebesar 2,5% bagi sebanyak-banyaknya dua orang anak,
yaitu anak yang berumur kurang dari 25 Tahun yang
masih menjadi tanggungan (belum kawin dan belum
mempunyai penghasilan sendiri).
b. Tunjangan jabatan, diberikan kepada seseorang yang
menjabat suatu jabatan tertentu (disebut juga tunjangan
struktural).
c. Tunjangan pangan, diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
dan keluarga yang termasuk dalam daftar gaji.
d. Tunjangan lain, misalnya tunjangan fungsional

yang

diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat

17

dalam jabatan fungsional guru atau tenaga akademik di


Perguruan Tinggi.
7) Cuti Pegawa Negeri Sipil
a. Cuti Tahunan, kecuali Guru dan Dosen
Setiap Pegawai Negeri Sipil yang

telah

bekerja

sekurang-kurangnya 1 Tahun secara terus menerus


berhak atas cuti tahunan. Lamanya cuti tahunan adalah
12 hari kerja yang tidak dapat dipecah-pecah dalam

jangka waktu yang kurang dari 3 hari kerja.


Cuti tahunan yang tidak diambil dalam tahun yang
bersangkutan, dapat diambil dalam tahun berikutnya
untuk paling lama 18 hari kerja termasuk cuti dalam

cuti tahun yang sedang berjalan.


Cuti tahunan yang tidak diambil selama 2 tahun
berturut-turut dapat diambil dalam tahun berikutnya
untuk paling lama 24 hari kerja termasuk cuti tahunan

dalam tahun yang sedang berjalan.


Cuti yang tidak diambil secara penuh dalam beberapa
tahun, dapat diambil dalam tahun berikutnya untuk
paling lama 24 hari kerja termasuk cuti tahunan yang

sedang berjalan.
Cuti tahunan yang tidak diambil secara penuh dalam
tahun yang bersangkutan, dapat diambil dalam tahun
berikutnya untuk paling lama 18 hari kerja termasuk

cuti tahunan dalam tahun yang sedang berjalan.


Cuti tahunan yang akan dijalankan ditempat sulit
perhubungan, jangka waktu cuti tahunan tersebut
dapat ditambah untuk palling lama 14 hari termasuk
hari libur. Ketentuan ini tidak termasuk dan tidak
berlaku bagi cuti tahunan yang diambil kurang dari 12

hari kerja.
Cuti tahunan yang ditangguhkan pelaksanaannya oleh
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan dalam tahun

18

berikutnya selama 24 hari kerja termasuk cuti tahunan

yang sedang berjalan.


Pegawai Negeri Sipil yang telah berhak atas cuti
tahunan yang bermaksud akan mengambil cuti tahunan
tersebut, harus mengajukan permintaan secara tertulis
kepada pejabat yang berwenang memberikan cuti

melalui saluran hirarki.


Cuti tahunan diberikan kepada pejabat yang berwenang

memberikan cuti secara tertulis.


b. Cuti besar
Cuti besar diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang
sudah bekerja sekurang-kurangnya 6 tahun secara
terus menerus. Lamanya cuti 3 bulan termasuk cuti
tahunan dalam tahun yang bersangkutan. Pegawai
yang mengambil kurang dari 3 bulan, maka sisa cuti

besar yang menjadi haknya dihapus.


Cuti besar dapat diguanakan oleh Pegawai Negeri Sipil
yang

bersangkutan

untuk

menunaikan

kewajiban

agama, misalnya Ibadah Haji dan lain sebagainya.


c. Cuti Sakit
Cuti sakit selama 1 atau 2 hari harus memberi tahu
atasan, baik secara tertulis maupun secara lisan. Cuti
sakit lebih dari 2 hari sampai dengan 14 hari harus
mengajukan

permintaan

cuti

sakit

secara

tertulis

kepada pihak berwenang memberikan cuti dengan


melampirkan surat keterangan dokter, baik dokter

pemerintah maupun swasta.


Pegawai yang menderita sakit lebih dari 14 hari harus
mengajukan

permintaan

cuti

sakit

secara

tertulis

dilampiri surat keterangan dokter. Cuti sakit tersebut


diberikan untuk

paling lama 1 tahun dan dapat

ditambahkan untuk paling lama 6 bulan, apabila ada


surat keterangan dokter. Jika waktu 1

19

1
2

tahun hari

ini habis dan belum sembuh, maka harus diuji kembali


kesehatannya oleh dokter yang ditunjuk oleh Menteri
Kesehatan.

Dari hasil tes pengujian ini, jika yang bersangkutan:


a) Belum sembuh tetapi masih harapan sembuh maka
ia diberhentikan dengan hormat dari jabatan karena
sakit

dengan

mendapat

uang

tunggu

menurut

peraturan Undang-Undang yang berlaku.


b) Belum sembuh dan tidak ada harapan untuk bekerja
sebagai Pegawai Negeri Sipil maka ia diberhentikan
dengan hormat, dengan mendapat hak kepegawaian

menurut Undang-Undang yag berlaku


Pegawai Negeri Sipil wanita gugur kadungan berhak
1
bulan.
2
Pegawai Negeri Sipil yang mengalami kecelakaan dalam
atas cuti untuk paling lama waktu 1

dan oleh karena menjalankan tugas kewajibannya yang


mengakibatkan

ia

membutuhka

perawatan,

maka

berhak cuti sampai sembuh dari penyakitnya.


d. Cuti Bersalin
Cuti bersalin diberikan kepada pegawai wanita yang
melahirkan untuk persalinan pertama, kedua dan ketiga
dihitung semenjak yang bersangkutan menjadi Pegawai

Negeri Sipil.
Untuk persalinan keempat dan seterusnya diberikan
cuti diluar tanggungan negara, tetapi jika menjelang
persalinan pegawai tersebut mempunyai hak cuti besar,
maka dapat menggunakan cuti besar tersebut sebagai

cuti persalinan.
e. Cuti Karena Alasan Penting
Cuti karena alasan penting diberikan kepada Pegawai
Negeri Sipil paling lama 2 bulan. Lumayan cuti karena
alasan penting hendaknya ditetapkan sedemikian rupa

20

sehingga benar-benar hanya untuk waktu yang diperlukan


saja. Misalnya cuti untuk perkawinan selama 2 minggu.
f. Cuti diluar tanggungan Negara
Pegawai Negeri Sipil yang telah bekerja sekurangkurangnya 5 tahun secara terus menerus, karena
alasan pribadinya yang pentin dan mendesak, misalnya
mengikuti suami ke luar negeri, dapat diberikan cuti
diluar tanggungan negara untuk paling lama 2 tahun

dan dapat diperpanjang paling lama 1 tahun.


Cuti diluar tanggungan negara bukan hak, oleh karena
itu permintaan cuti ini dapat dikabulkan atau ditolak.

7. Pembinaan Pegawai
Yang dimaksud dengan pembinaan pegawai adalah usaha
yang dijalankan memajukan dan meningkatkan mutu kerja
personalia yang berada dalam lingkungan sekolah baik tenaga
edukatif maupun administratif. Cara-caranya:
a. Melalui usaha sendiri misalnya dengan belajar melalui buku,
majalah, atau kursus
b. Melalui kelompok profesi misalnya kelompok bidang studi
sejenis, PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) dan ISWI
(Ikatan Sarjan Wanita Indonesia)
c. In service training misalnya SESPA (Sekolah Staf Pimpinan
Administratif)
d. Loka

karya,

seminar,

rapat

kerja,

simposium

dan

sebagainya.
e. Promosi diberikan jabatan dengan beban dan tanggung
jawab yang lebih besar dari jabatn semula
f. Tour of Duty (Pemindahan jabatan)
Pembinaan pegawai didasarkan pada dua jenis :
1) Sistem Karir

21

Sistem karir adalah sistem kepegawaian dimana untuk


pengangkatan pertama didasarkan pada kecakapan yang
bersangkutan sedangkan dalam pengembangannya lebih
lanjut, masa kerja, pengalaman, kesetiaan, pengabdian dan
lain lain.
Sistem karir dibagi menjadi dua:
a. Sistem karir terbuka adalah untuk menduduki suatu
lowongan jabatan dalam suatu unit organisasi, terbuka
bagi

setiap

kecakapan

warga
dan

negara

pengalaman

asalakan
yang

ia

mempunyai

diperlukan

untuk

jabatan lowongan itu.


b. Sistem karir terutup adalah suatu jabatan yang lowong
dalam

suatu

organisasi

hanya

dapat

diduduki

oleh

pegawai yang telah ada dalam organisasi, tidak boleh


diduduki oleh orang lain dari luar, misalnya tertutup
dalam arti departemen dan provinsi dalam arti negara
2) Sistem prestasi kerja
Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian
dimana untuk pengangkatan seseorang dalam suatu jabatan
didasarkan pada kecakapan dan prestasi yang dicapainya.
3) Kenaikan Pangkat
Kenaikan pengkat bagi seorang pegawai merupakan suatu
penghargaan yang merupakan salah satu bentuk dari
promosi. Kenaikan pangkat ditetapkan pada tanggal 1 April
dan 1 Oktober.
Jenis-jenis kenaikan pangkat:
a. Kenaikan pangkat regular

22

1. Kenaikan pangkat yang diberikan kepada pegawai tanpa


memperhatikan

jabatan

yang

dipangkunya,

dengan

ketentuan:
a) Setelah 4 tahun dalam pangkatnya dan DP3 sekurangkurangnya baik
b) Setelah 5 tahun dalam pangkatnya dan DP3 bernilai
sekurang-kurangnya cukup
2. Batas maksimal untuk kenaikan pangkat:
a) STTB SD II/a
b) SMTP Kejr. II/d
c) SMTP Umum II/c
d) SMTA Umum III/a
e) Sarmud, D2 III/b
f) Doktor, Spesialis II, Akta V-IV/b
g) SGPLB, D3, Akademi, Bag III/c
h) Sarjana III/d
i) Pasc. Sarj. Spes. IV-IV/a
Catatan:
DP3 = daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan meliputi:
kesetiaan

prestasi

kerja,

tanggung

jawab,

ketaatan,

kejujuran, kerja sama, prakarsa, kepemimpinan.


b. Kenaikan pangkat pilihan
1. Diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang memangku
jabatan struktural atau fungsional setelah memenuhi
persyaratannya.
2. Pegawai

yang

memangku

jabatan

struktural

atau

fungsional tetapi pangkatnya masih dibawah pangkat

23

terendah yang ditentukan untuk jabatan itu dapat


dinaikkan pangkatnya bila:

2 tahun dalam pangkat, 1 tahun dalam jabatan, unsur


DP3 dapat bernilai baik

3 tahun dalam pangkat, 1 tahun dalam jabatan, nilai


DP3 rata-rata bernilai baik

3. Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan fungsional


disamping harus memenuhi syarat-syarat tertentu juga
memenuhi pola angka kredit.

2 tahun dalam pangkat, angka kredit dapat terpenuhi,


unsur DP3 sekurang-kurangnya baik dalam 2 tahun
terakhir

3 tahun dalam pangkat, angka kredit terpenuhi nilai


DP3 rata-rata baik dalam 2 tahun terakhir

c. Kenaikan pangkat istimewa


Kenaikan pangkat istimewa yaitu kenaikan pangkat yang
diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang menunjukkan
prestasi kerja luar biasa baik selama 2 tahun terakhir,
sekurang-kurangnya sudah 2 tahun pada pangkat terakhir,
setiap DP 3 bernilai amat baik dan masih dalam jenjang
pangkatnya.
d. Kenaikan pangkat pengabdian
Kenaikan pangkat pengabdian yaitu kenaikan pangkat
sebagai penghargaan pada Pegawai Negeri Sipil yang telah
mencapai

batas

usia

pensiun

dan

akan

mengakhiri

jabatannya sebagai Pegawai Negeri Sipil sebagai dengan


hak pensiun, telah 4 tahun dalam pangkat terakhir, DP 3
bernilai rata-rata baik, diberikan tanpa pangkat terikat
jabatan dan ditetapkan 1 bulan sebelum pensiun.

24

e. Kenaikan pangkat anumerta


Yaitu kenaikan pangkat yang diberikan kepada Pegawai
Negeri

Sipil,

yang

kewajibannya.

tewas

Diberikan

karena

sebelum

menjalankan
yang

tugas

bersangkutan

dikebumikan dengan SK sementara, yang lalu dijadikan


tetap jika datanya tetap.
f. Kenaikan pangkat dalam tugas belajar
Diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang mengikuti
diklat.
g. Kenaikan pangkat menjadi pejabat Negara
Diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang menjabat
sebagai pejabat negara setelah memenuhi persyaratannya.
h. Kenaikan pangkat penugasan di luar instansi
Diberikan kepada Pegawai Negari Sipil yang ditugaskan di
luar instansi. Jika tidak memangku jabatan pimpinan
diberikan kenaikan pangkat reguler, tetapi jika memangku
jabatan pimpinan diberikan kenaikan pangkat pilihan.
i. Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah
Diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang memperoleh
STTB, Ijazah atau Akta sesuai peraturan pengangkatan,
setelah sekurang-kurangnya 1 tahun dalam pangkatnya.
Cara

yang

lebih

populer

adalah

melalui

penataran

(inservice training) baik dalam rangka penyegaran maupun


dalam rangka peningkatan kemampuan tenaga kependidikan.
Cara-cara

lainnya

dapat

dilakukan

sendiri-sendiri

(self

propelling growth) atau bersama-sama (collaborative effort).

8. Pemutusan Hubungan Kerja

25

Yang dimaksud dengan pemutusan hubungan kerja dalam


hal

ini

meliputi:

mengakibatkan
sebagai

pemberhentian

yang

pegawai

seorang

bersangkutan
negeri

sipil,

pegawai

kehilangan

yang

statusnya

pemberhentian

yang

bersangkutan tidak bekerja lagi pada suatu satuan organisasi


negara tetapi tetap berstatus sebagai pegawai negeri sipil,
maupun pemberhentian karena sebab-sebab lain.
Dalam makalah ini, hanya dibatasi pada pemberhentian
jenis pertama, yakni yang menyebabkan seseorang sebagai
pegawai negeri sipil (PNS).
A. Jenis dan peraturan pemutusan hubungan kerja, yaitu
sebagai berikut:
1) Pemberhentian atas permintaan sendiri
Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan diberhentikan
dengan hormat atas permintaannya sendiri. Dalam hal ini
pejabat yang berwenang dapat menerima, menolak atau
menunda

untuk

paling

lama

tahun.

Akibat

pemberhentian, PNS diberi hak-hak kepegawaian sesuai


peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Pemberhentian karena mencapai batas pensiun
Batas usia pensiun adalah 56 tahun, tetapi diperpanjang
bagi:
a. Peneliti,

Lektor

kepala,

Lektor,

jabatan

lain

yang

diberikan presiden menjadi 65 tahun


b. PNS yang merangku jabatan antara lain Eselon I, Eselon
II, pengawas, guru SD sampai dengan SMA (kepala
sekolah) dan penilik menjadi 60 tahun
c. PNS yang memangku jabatan sebagai hakim menjadi
65 tahun

26

3) Pemberhentian

karena

melakukan

pelanggaran

atau

tindak pidana penyelewengan


Yang dimaksud dengan pemberhentian ini adalah apabila
Pegawai

Negeri

Sipil

yang

bersangkutan

melanggar

sumpah atau janji-janji PNS, sumpah atau janji-janji


jabatan atau melakukan pelanggaran peraturan disiplin
PNS yang berat atau jika dihukum penjara.
Pemberhentian PNS tersebut dapat dengan hormat ayau
tidak hormat, tergantung pada pertimbangan pejabat
yang berwenang dan berat ringannya pelanggaran.
Pemberhentian tidak hormat jika PNS:
a. Melakukan tindak pidana kejahatan jabatan atau asa
hubungannya dengan jabatan
b. Melakukan tindak pidana berat
c. Melakukan penyelewengan terhadap Pancasila, UUD
1945 atau terlibat gerakan yang menentang negara
atau pemerintah
4) Pemberhentian karena tidak cakap jasmani dan rohani
Seorang PNS
mendapat

diberhentikan dengan hormat,

hak-haknya

apabila

berdasarkan

dengan
surat

keterangan tim penguji kesehatan tidak dapat bekerja lagi


dalam

semua

jabatan

negeri

karena

kesehatannya,

karena menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya


bagi

dirinya

sendiri

atau

lingkungan,

atau

setelah

berakhirnya cuti sakit belum mampu bekerja kembali.


5) Pemberhentian karena peninggalan tugas
a. PNS yang meninggalkan tugas karena tidak sah dalam
waktu

bulan

terus-menerus

pembayaran gajinya

27

diberhentikan

b. PNS yang meninggalkan tugas secara sah antara 2


sampai

bulan

dapat

ditugaskan

kembali

atau

diberhentikan dengan hormat sebagai PNS mengingat


pertimbangan pejabat yang berwenang
c. PNS yang meninggalkan tugas secara terus-menerus
selama 6 bulan atau lebih diberhentikan dengan tidak
hormat
6) Pemberhentian karena meninggal dunia atau hilang
Seorang PNS yang meninggal dunia dengan sendirinya
diberhentikan dengan hormat sebagai PNS. Pegawai yang
hilang dianggap meninggal dunia akhir bulan ke 12 sejak
ia

dinyatakan

hilang.

Jika

belum

12

kembali,

PNS

dipekerjakan lagi. Tetapi jika cacat dan hilangnya karena


menjalankan tugas, diberhentikan dengan hormat dengan
hak pensiun. Jika bukan karena tugas, diberhentikan
dengan hormat dan mendapat hak pensiun hanya bila ia
telah memiliki masa kerja 4 tahun.
7) Pemberhentian karena hal lain
Misalnya jika sudah menjalankan cuti diluar tanggungan
negara dan melaporkan diri sebelum 6 bulan habis massa
cutinya tetapi alasannya tidak dapat diterima, atau
terlambat melapor sampai lebih 6 bulan.
Untuk tenaga pendidik sendiri, pemberhentian dengan hormat
tenaga kependidikan didasarkan atas:
1) Permohonan sendiri
2) Meninggal dunia
3) Mencapai

batas

usia

pension,

dilakukan

penyelenggara satuan pendidikan yang bersangkutan

28

oleh

Sedangkan

pemberhentian

tidak

dengan

hormat

tenaga

kependidikan dilakukan atas dasar:


1) Hukuman jabatan
2) Akibat pidana penjara berdasarkan keputusan pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dilakukan
oleh

penyelenggara

satuan

pendidikan

yang

bersangkutan.
B. Pensiun
Pensiun diartikan sebagai jaminan atau kompensasi hari
tua dan sebagai balas jasa terhadap PNS yang telah
bertahun-tahun

mengabdikan

dirinya

kepada

negara,

pensiun diberikan pada PNS sendiri, janda atau duda, anak


atau orang tua PNS yang bersangkutan.
a. Dasar dan Masa Kerja Pensiun
Dasar

dan

masa

kerja

pensiun

digunakan

untuk

menetapkan besarnya pensiun atau pensiun pokok, yakni


gaji pokok terakhir yang berhak diterima oleh PNS yang
berkepentingan berdasarkan peraturan gaji yang berlaku
baginya. Dalam perhitungan masa kerja, maka pecahan
bukan dibulatkan ke atas menjadi sebulan penuh.
b. Besarnya Pensiun

Besarnya pensiun pegawai sebulan adalah 2

1
2

dari

dasar pensiun untuk tiap-tiap tahun masa kerja, dengan


ketentuan bahwa:
a) Penerima antara 40% sampai 75% dari dasar pensiun
b) Bagi PNS yang diberhentikan karena dinyatakan tidak
dapat bekerja lagi, sebesar 75% dari dasar pensiun
c) Pensiun pegawai tidak boleh kurang dari gaji pokok
terendah (saat ini sebesar Rp 1.486.500,-. Sedangkan
29

pensiun Janda/Duda PNS menjadi paling rendah Rp


1.051.800,-. Pensiun Janda/Duda dari PNS yang tewas
paling rendah Rp 1.486.500,-, dan pensiun yang
diberikan kepada orang tua PNS yang tewas paling
rendah menjadi Rp 297.300,-)

Besarnya pensiun jada atau duda sebulan adalah 36%


(baik untuk seorang istri atau lebih), dari masa pensiun
dan tidak boleh kurang dari 75% gaji pokok terendah.
Tetapi jika PNS tewas dalam melaksanakan tugas,
besarnya pensiun janda atau duda 72% dan tidak boleh
kurang dari gaji pokok terendah.

Besarnya pensiun anak tidak sama dengan besarnya


pensiun janda atau duda dan diterimakan jika janda
atau duda PNS telah meningggal dunia atau tidak
berhak lagi menerima pensiun.

Pensiun bagi pegawai baru dihentikan jika tidak ada lagi


janda atau duda atau anak yang memenuhi syarat
untuk menerimanya.

BAB III
PENUTUP
Dengan mengucap Alhamdulillah, penulis bersyukur kepada Allah SWT
atas penyelesaiannya dalam menulis makalah manajemen pendidikan dengan baik
dan lancar.

30

Dari pembuatan makalah manajemen pendidikan ini, dapat diperoleh


kesimpulan yakni:
1. Manajemen Personil adalah segenap proses penataan yang
bersangkut-paut

dengan

masalah

memperoleh

dan

menggunakan tenaga kerja untuk dan disekolah dengan


efisien, demi tercapainya tujuan sekolah yang telah ditentukan
sebelumnya.
Personil di sekolah terdiri atas dua jenis, yaitu apabila
ditinjau dari tugasnya dan apabila ditinjau dari statusnya.
a. Jenis personil apabila ditinjau dari tugasnya
1) Tenaga pendidik
2) Tenaga Fungsional Kependidikan
3) Tenaga Teknis Kependidikan
4) Tenaga Pengelola Satuan Pendidikan
5) Tenaga Administratif
b. Jenis personil apabila ditinjau dari statusnya
1) Pada lembaga negeri, terdapat pegawai tetap.
2) Pada
lembaga
swasta,
terdapat
pegawai

yang

diperbantukan, pegawai yayasan dan pegawai honorer.


2. Perencanaan tenaga kependidikan merupakan kegiatan untuk
menentukan kebutuhan
kuantitatif

tenaga

maupun kualitatif

depan. Penyusunan

kependidikan baik secara

untuk sekarang dan masa

rencana tenaga

baik dan tepat memerlukan

kependidikan

yang

informasi yang lengkap dan

jelas tentang pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan


dalam setiap lembaga pendidikan.
3. Pengadaan pegawai yaitu suatu proses kegiatan untuk mengisi formasi pegawai
yang lowong, yang biasanya disebabkan karena adanya pegawai yang berhenti
atau karena adanya perluasan organisasi. Pengadaan pegawai harus
berdasarkan keperluaan, baik dalam arti jumlah maupun mutu.
4. Dalam UUD No.8 tahun 1974 pasal 19 dinyatakan bahwa pengangkatan dalam
jabatan didasarkan atas prestasi kerja, disiplin kerja, kesetiaan, pengabdian,
pengalaman, serta syarat-syarat obyektif lainya.

31

5. Penempatan

dan

penugasan

berkaitan

erat

dengan

pengangkatan seseorang dalam suatu kedudukan dan jabatan


tertentu. Prinsip dasar pengangkatan dan penempatan tenaga
kependidikan adalah kesesuaian tugas dengan kemampuan
yang dimilki pegawai tersebut.
6. Berdasarkan Undang-Undang

Nomor

43

Tahun

1999,

kedudukan pegawai negeri sipil adalah unsur aparatur negara,


abdi Negara dan abdi masyarakat yang penuh kesetiaan
kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. Dalam
kedudukannya sebagai pegawai negeri sipil ini dikenal dengan
adanya kewajiban dan hak.
7. Yang dimaksud dengan pembinaan pegawai adalah usaha
yang dijalankan memajukan dan meningkatkan mutu kerja
personalia yang berada dalam lingkungan sekolah baik tenaga
edukatif maupun administratif.
8. Yang dimaksud dengan pemutusan hubungan kerja dalam hal
ini

meliputi:

mengakibatkan
sebagai

pemberhentian
yang

pegawai

seorang

bersangkutan
negeri

sipil,

pegawai

kehilangan

yang

statusnya

pemberhentian

yang

bersangkutan tidak bekerja lagi pada suatu satuan organisasi


negara tetapi tetap berstatus sebagai pegawai negeri sipil,
maupun pemberhentian karena sebab-sebab lain.
Demikian makalah manajemen pendidikan ini kami susun,
kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan agar dalam
penyampaian makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

32

Anda mungkin juga menyukai