Anda di halaman 1dari 204

Lampiran Surat No.

Tanggal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.

: PR.01.09/VI.5/774/2013
: 27 Juni 2013

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tamiang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhan Batu
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Samosir
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Agam
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mentawai
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Darmaseraya
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tebo
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjung Jabung Barat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Ilir
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Rawas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Musibanyuasin
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang lebong
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kaur
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulang Bawang Barat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pringsewu
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lingga
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon

56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
78.
79.
80.
81.
82.
83.
84.
85.
86.
87.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pemalang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Serang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandegelang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karangasem
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bima
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Tengah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Barat

111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas Hulu
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkayang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Mas
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Murung Raya
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Kuala
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toli-toli
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Poso
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Luwu Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Selayar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Muna
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Konawe Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bombana
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pahuwato
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Utara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Majene
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tenggara
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Barat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kep. Marotai
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Raja Ampat
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Biak Numfor
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom

Tembusan Surat No.


Tanggal
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.

: PR.01.09/VI.5/774/2013
: 27 Juni 2013

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NAD


Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu
Kepala Dinas Kesehatan ProvinsiLampung
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kep. Bangka Belitung
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kep. Riau
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DI. Yogyakarta
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku Utara
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

PETUNJUK TEKNIS
TUGAS PEMBANTUAN
PAMSTBM TAHUN 2013

Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyekit Dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2013

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN


TA 2013

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Bab 1 Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang Pelaksanaan Program ...............................................................

1.2.

Maksud dan Tujuan ....................................................................................................

1.3.

Komponen Kegiatan ..................................................................................................

1.4.

Pendanaan ......................................................................................................................

1.5.

Lokasi Kegiatan ............................................................................................................

1.6.

Hasil Kegiatan ...............................................................................................................

Bab 2 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Pengelola Kegiatan .....................

2.1.

2.2.

Struktur Organisasi Pengelolaan Kegiatan ......................................................

2.1.1. Pusat ..................................................................................................................

2.1.2. Provinsi .............................................................................................................

2.1.3. Kabupaten .......................................................................................................

2.1.4. Kecamatan .......................................................................................................

2.1.5. Tim Kerja Masyarakat (TKM) .................................................................

Peran dan Tanggung Jawab ....................................................................................

2.2.1. Pusat ..................................................................................................................

2.2.2. Konsultan Pusat ............................................................................................

2.2.3. Provinsi .............................................................................................................

2.2.4. Kabupaten .......................................................................................................

2.2.5. Kecamatan .......................................................................................................

14

2.2.6. Pihak ke-3 (Kontraktor) ............................................................................

15

Bab 3 Kegiatan Implementasi Program


3.1.

Persiapan ........................................................................................................................

18

3.1.1. Sosialisasi .........................................................................................................

18

1. Kabupaten ................................................................................................

18

2. Kecamatan ................................................................................................ 19
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM
TA 2013

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

3. Workshop Konsolidasi Teknis Pelaksanaan Program Bagi

19

Fasilitator, Sanitarian dan Dinas Kesehatan Kabupaten ......


4. Rehab Sarana Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan (BJP)

20

dan Pembangunan Sarana Air Minum (TTG)


3.2.

Perencanaan ..................................................................................................................

21

a. Identifikasi Masalah, Potensi dan Analisis Situasi ................................

21

b. Pertemuan Pleno Desa II (Pembentukan TKM) .....................................

25

c. Pemilihan Opsi ......................................................................................................

28

d. Pertemuan Pleno Desa III (Pleno Opsi) ...................................................... 29


e. Penyusunan Rencana Rinci Kegiatan (RRK) ............................................

30

f. Pertemuan Pleno IV (Pleno Pembahasan RRK) ...................................... 31


3.3.

Pelaksanaan Kontrak ................................................................................................. 33

3.4.

Etika Pelaksanaan Kegiatan ...................................................................................

34

3.5.

Urutan Proses Pelaksanaan Kegiatan ................................................................

35

3.6.

Paska Pelaksanaan .....................................................................................................

35

3.6.1. Rehab Sarana Air Minum ..........................................................................

35

3.6.2. TTG Air Minum ..............................................................................................

36

3.6.3. Penilaian Pekerjaan Fisik/Uji Fungsi SAM ........................................

36

3.6.4 Serah Terima Pengelolaan Sarana ........................................................

36

Bab 4 Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa


4.1.

Dasar Hukum ................................................................................................................

37

4.2.

Prinsip-Prinsip Pengadaan Barang/Jasa ..........................................................

37

4.3.

Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Pengadaan Barang/Jasa .......................

37

4.4.

Menyusun Spesifikasi dan HPS .............................................................................

38

4.5.

Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa ......................................................................

38

4.6.

Metode Pengadaan Barang/Jasa ..........................................................................

39

4.7.

Kontrak Pengadaan ....................................................................................................

41

Bab 5 Pencairan Dana dan Pertanggungjawaban Keuangan


5.1.

Persyaratan Tahapan Penarikan ..........................................................................

42

5.2.

Pertanggungjawaban ................................................................................................. 45

5.3.

Realisasi Fisik dan Penyerapan Keuangan ....................................................... 46

Bab 6 Operasional dan Pemeliharaan


PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM
TA 2013

ii

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

6.1.

Struktur Organisasi Operasi dan Pemeliharaan ............................................

47

6.2.

Pendanaan ...................................................................................................................... 47

6.3.

Kesinambungan Sarana Air Minum ....................................................................

47

Bab 7 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan


7.1.

Indikator dan Penilaian Capaian Program .......................................................

48

7.2.

Penilaian Skala Keberhasilan .................................................................................

48

7.3.

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ...............................................................

49

7.4.

Pelaporan .......................................................................................................................

49

7.5.

Format Monitoring dan Pelaporan ......................................................................

50

7.6.

Pelaksanaan Evaluasi ................................................................................................

50

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

iii

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PROGRAM


Akses air minum dan sanitasi yang berkesinambungan di perkotaan dan
perdesaan terus meningkat, namun disadari bahwa masih terdapat disparitas
capaian antar wilayah (provinsi/kabupaten). Data susenas tahun 2012 Triwulan
I menunjukan akses penduduk terhadap sumber air minum yang layak terus
meningkat dari 37,73% pada tahun 1993 menjadi 41,66% pada tahun 2012. Bila
dibandingkan dengan hasil susenas tahun 2010, proporsi rumah tangga dengan
akses terhadap sumber air minum layak rata-rata nasional sebesar 44.19%,
mengalami penurunan dibanding tahun 2012 yaitu 41.66% dengan angka di
perdesaan dari 45.85% tahun 2010 menjadi 44.96% pada tahun 2011.
Penurunan ini terjadi karena (1) Adanya kecenderungan meningkatnya
penggunaan air kemasan dan isi ulang sebagai sumber air minum, sementara itu
air kemasan dan isi ulang tidak termasuk sebagai sumber air minum layak. Hal
ini terjadi disebabkan oleh pendataan yang dilakukan saat ini hanya memotret
akses

terhadap

sumber

air

yang

digunakan

untuk

minum,

belum

memperhitungkan kondisi rumah tangga yang memiliki lebih dari satu sumber
air yang layak untuk diminum (2) Penyediaan infrastruktur air minum yang ada
belum dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk, baik karena urbanisasi
maupun karena peningkatan konsumsi. (3) Adanya beberapa permasalahan
pada tingkat operator air minum, yaitu minimnya biaya operasional dan
pemeliharaan, rendahnya tarif, terbatasnya SDM yang kompeten, dan
pengelolaan yang kurang efisien. (4) Terdapat kerusakaan di berbagai sarana air
minum yang dipakai di masyarakat, termasuk sumber air minum bukan jaringan
perpipaan (BJP)

yang tidak terlindungi yang mencapai

10,54% (data

susenas,2010).
Cakupan sanitasi secara nasional pada tahun 2012 adalah sebesar 56,24%
(sumber : leaflet Sekretariat STBM).

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 1

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

1.2.

MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan dari disusunnya Petunjuk Teknis Tugas Pembantuan PAMSTBM Tahun
2013 adalah sebagai acuan bagi setiap pengelola dana Tugas Pembantuan
PAMSTBM Tahun 2013 agar dalam pengelolaan dana Tugas Pembantuan
PAMSTBM Tahun 2013 dapat dilakukan secara akuntabel, efektif dan efisien
dalam rangka mencapai target MDGs.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan melalui:
Penyediaan air minum yang lebih berkualitas
Pembangunan sarana sanitasi yang lebih memadai
Perubahan perilaku hidup bersih dan sehat
Peningkatan Hygiene dan Sanitasi bangunan
Sebagai basis data akses sarana air minum dan sanitasi serta jumlah
penduduk yang bersumber pada peta sosial masyarakat.
Apabila pemerintah daerah merasa perlu menyusun petunjuk yang bersifat lebih
operasional sebagai turunan petunjuk teknis ini, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten dapat mengembangkannya sepanjang tidak bertentangan dengan
Petunjuk Teknis ini.

1.3.

KOMPONEN KEGIATAN
Komponen kegiatan untuk Tugas Pembantuan PAMSTBM Tahun 2013 adalah
sebagai berikut :
1. Rehabilitasi bangunan sarana air minum bukan jaringan perpipaan di 1590

desa di 159 kabupaten


2. Pembangunan TTG air minum di 141 desa di 60 kabupaten untuk Tahun

2013
3. Penyusunan RRK untuk tahun 2014 sebanyak 297 RRK di 99 kabupaten
untuk tahun 2014

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 2

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

1.4.

PENDANAAN
Sumber pendanaan untuk kegiatan Tugas Pembantuan PAMSTBM Tahun 2013
tersebut berasal dari APBN Tahun 2013 melalui belanja modal, belanja barang
dan kontribusi masyarakat.
Adapun komposisi pembiayaannya adalah sebagai berikut :
-

100 % dana berasal dari APBN (atau senilai 95% dari total nilai proyek
termasuk pajak)

4 % merupakan in kind dari masyarakat

1 % in cash masyarakat dapat digunakan untuk :


a. Operasional TKM (konsumsi rembug desa, ATK) maksimal 50% dari total
incash yang terkumpul;
b. Sisanya digunakan untuk pemeliharaan paska pembangunan sarana fisik
(BPS).

1.5.

LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan untuk dana Tugas Pembantuan PAMSTBM Tahun Anggaran 2013
berada di 159 kabupaten di 31 propinsi. (lihat lampiran-1)

1.6.

HASIL KEGIATAN
1. Desa yang melaksanakan STBM di seluruh desa sasaran :
-

Melaksanakan pemicuan minimal 1 dusun/desa.

Memiliki Rencana Tindak Lanjut paska pemicuan

Memiliki Natural Leader

2. Update peta sosial dengan basis informasi :


-

Peningkatan akses air minum untuk TTG

Peningkatan akses air minum untuk Rehab

Peningkatan akses jamban

Perubahan perilaku Stop BAB-S :

3. Dokumen perencanaan :
-

Memiliki RRK rehab SAM/BJP sebanyak 10 RRK/kabupaten

Memiliki RRK TTG Tahun 2013

Memiliki RRK TTG Tahun 2014

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 3

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB 2
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN
FUNGSI PENGELOLA KEGIATAN

2.1.

STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA KEGIATAN


2.1.1. Pusat
Struktur organisasi menggunakan organisasi struktural yang ada dan sesuai
Tusi, kecuali untuk Pusat ditambahkan untuk membantu pelaksanaan tugas
dan fungsi Subdit PASD, diperbantukan fasilitator nasional, asisten bidang
keuangan dan asisten bidang monev.
a. Pengarah

Dirjen PP

dan PL, Kemenkes, Kemendagri

(Ditjen PMD), Bappenas (Deputi Sarana dan


Prasarana)
b. Penanggungjawab :

Direktur Penyehatan Lingkungan

c. Pelaksana Harian

Kasubdit PASD

d. Konsultan Pusat

Fasilitator Nasional, Asisten Bidang Keuangan


dan Asisten Bidang Monev (Monitoring dan
Evaluasi)

2.1.2 Provinsi
Untuk organisasi provinsi sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Dinkes Provinsi
dalam pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi serta Tugas Pokok dan Fungsi.
a. Pengarah

: Bappeda Provinsi dan Kadinkes Provinsi

b. Penanggungjawab : Kabid P2PL/Kabid P2MK/Kabid PLPP


c. Pelaksana Harian

: Kasie PL/Kasie Kesling

2.1.3 Kabupaten
Organisasi ditingkat kabupaten menggunakan organisasi Satker (KPA,PK
,Panitia dan lain-lain).
a. Pengarah

: Bappeda Provinsi dan Kadinkes Provinsi

b. Penanggungjawab : Kabid P2PL/Kabid P2MK/Kabid PLPP


c. Pelaksana Harian

: Kasie PL/Kasie Kesling

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 4

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

2.1.4. Kecamatan
Sedangkan

ditingkat

Puskesmas

sesuai

TUSI

Puskesmas

dan

Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas.


a. Pelaksana Harian

: Kepala Puskesmas

b. Anggota

: Tenaga Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas

2.1.5. Tim Kerja Masyarakat (TKM)


TKM dibentuk dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dengan
susunan organisasi sebagai berikut :
a. Ketua TKM
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Tim Perencana
e. Tim Pengawas
2.2.

PERAN DAN TANGGUNGJAWAB


2.2.1. PUSAT :
Tugas Pengarah Pusat:
a. Memberikan arahan dan pembinaan kepada pelaksana di pusat dan
daerah.
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan.
Tugas Penanggung Jawab Pusat :
a. Menanggulangi dan memecahkan berbagai masalah koordinasi antar
sektor terkait yang mungkin timbul selama pelaksanaan program.
b. Memfasilitasi kegiatan secara berkala untuk mereview kemajuan
program.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 5

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Tugas Pelaksana Harian Pusat :

Melakukan sosialisasi kegiatan

Mengidentifikasi permasalahan kesehatan di lokasi sasaran

Menetapkan provinsi dan kabupaten yang akan menerima bantuan


sarana hygiene dan sanitasi berdasarkan usulan dan kriteria.

Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

2.2.2. Konsultan Pusat


1. Fasilitator Nasional (Team Leader)

Bersinergi dengan staf Direktorat Penyehatan Lingkungan (PL)


/Sekretariat STBM Nasional dalam menjalankan kegiatan fasilitasi;

Memfasilitasi penyusunan Rencana Kerja Rinci (RKR) Nasional


pelaksanaan kegiatan PAM STBM;

Memfasilitasi

penyusunan

strategi

peningkatan

kapasitas

fasilitator PAM STBM bekerja sama dengan Sekretariat STBM


Nasional;

Memfasilitasi

penyusunan

standar,

pedoman

pelaksanaan,

pedoman teknis, terkait pelaksanaan PAM STBM.

Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas asisten bidang monev dan


asisten bidang keuangan Fasilitator PAM STBM Nasional

Memfasilitasi dukungan teknis kepada fasilitator regional dan


kabupaten;

Melakukan konsolidasi laporan proses dan hasil kegiatan dan


progress fisik dan keuangan secara periodic;

Melakukan koordinasi, supervise dan pendampingan kepada


fasilitator regional/kabupaten sesuai skala prioritas;

Membuat dokumentasi proses dan hasil pelaksanaan kegiatan


PAM STBM Nasional, termasuk pelaporan bulanan, dan kunjungan
lapangan serta dokumen terkait.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 6

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

b. Assisten Bidang Keuangan

Dibawah koordinasi Fasilitator nasional, membantu Direktorat


Penyehatan Lingkungan (PL) dalam menyiapkan data/informasi
progress

keuangan

satker

Tugas

Pembantuan

PAMSTBM

penyehatan lingkungan diseluruh lokasi

Berkunjung secara teratur ke Provinsi dan kabupaten serta desa


yang berpartisipasi dalam program (monitoring pelaksanaan
pencatatan dan penyerapan keuangan)

Membuat laporan kinerja/progress keuangan secara berkala

Menyiapkan laporan akhir keuangan satker Tugas Pembantuan


PAMSTBM direktorat penyehatan lingkungan.

Berkoordinasi dengan Subbagian Tata Usaha Direktorat PL

Berkonsolidasi dengan provinsi dan kabupaten untuk membuat


laporan

Monitoring progress keuangan.

Monitoring Proses pencatatan Aset dan Hibah Barang Milik


Negara.

Menyiapkan data dan informasi keuangan untuk penyusunan


laporan akhir kegiatan PAM STBM

c. Asistem Bidang Monev

Dibawah koordinasi Fasilitator Nasional (FasNas), membantu


Direktorat

Penyehatan

Lingkungan

(PL)

melalui

FasNas

bekerjasama dengan sekretariat STBM dalam menyiapkan


data/informasi progress kegiatan berdasarkan komponen kegiatan
PAMSTBM.

Berkunjung secara periode ke Provinsi dan kabupaten serta desa


yang berpartispasi dalam program (monitoring pelaksanaan
kegiatan)

Membuat laporan kinerja /progress secara berkala.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 7

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Membuat dan mengelola filling system seluruh data/informasi dan


penyebarluasan/distribusi informasi ke pihak terkait

Membuat pengelolaan database terkait data (DED, RAB) dari


Rencana Rinci Kegiatan

Berkoordinasi
pengumpulan

dengan

pihak

data/informasi

terkait
dan

khususnya

dalam

penyebarluasan/distribusi

informasi termasuk ke pihak terkait.

Monitoring progress kegiatan berdasarkan laporan dari lapangan.

Melakukan evaluasi terhadap capaian indikator berdasarkan


kerangka kerja kegiatan.

Menyiapkan data dan informasi untuk penyusunan laporan akhir


kegiatan PAMSTBM.

Melakukan evaluasi terhadap capaian indikator (capaian akses air,


jamban dan perubahan perilaku) berdasarkan update data peta
sosial disetiap desa

Melakukan evaluasi/penilaian efektifitas dan efisiensi terhadap


jenis sarana air minum yang dibangun berbasis update peta social
disetiap desa.

2.2.3. PROVINSI
Tugas Pengarah :
a. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada pelaksana
kabupaten
b. Membantu dalam koordinasi pemerintah daerah.
c. Menanggulangi dan memecahkan berbagai masalah koordinasi antar
sektor terkait yang mungkin timbul selama pelaksanaan program.
d. Memfasilitasi kegiatan secara berkala untuk mereview kemajuan
program.
Tugas Penanggung Jawab Daerah :
a. Mengkoordinasikan seluruh proses pelaksanaan kegiatan sesuai
petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis
b. Memberikan pengarahan dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM
TA 2013

Page 8

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Tugas Pelaksana Harian Provinsi :


a. Melakukan sosialisasi kegiatan
b. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan di lokasi sasaran
c. Menetapkan kabupaten yang akan menerima bantuan sarana hygiene
dan sanitasi untuk diusulkan ke Direktorat Penyehatan Lingkungan,
Kemenkes
d. Melaksanakan Capacity Building pada lokasi baru.
e. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
f. Mengkoordinasikan kegiatan STBM
2.2.4. KABUPATEN
Tugas Penanggung Jawab:
a. Mengkoordinasikan seluruh proses pelaksanaan kegiatan sesuai
petunjuk pelaksanaan
b. Memberikan pengarahan dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan
Tugas Pelaksana Harian Kabupaten :
a. Melakukan sosialisasi kegiatan
b. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan di lokasi sasaran
c. Menetapkan kawasan (desa/kecamatan) yang akan menerima
bantuan sarana hygiene dan sanitasi untuk diusulkan ke Direktorat
Penyehatan Lingkungan, Kemenkes
d. Melakukan

bimbingan

kepada

kelompok

masyarakat

dalam

penyusunan, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan bantuan


sarana hygiene dan sanitasi.
e. Mengevaluasi dan menilai kelayakan Rencana Rinci Kegiatan (RRK)
f. Melakukan proses pengadaan sesuai Perpres No. 54 tahun 2010 dan
Perpres No. 70 tahun 2012

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 9

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

g. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan, antara lain


dengan melihat:

RRK

Proses Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Kesesuaian antara rencana dengan pelaksanaan

Pertanggungjawaban

Membantu TKM menyampaikan laporan penyelesaian pelaksanaan


kegiatan

Membantu TKM menyusun kegiatan operasi dan pemeliharaan


kesinambungan pasca kegiatan

a. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)


PPK mempunyai tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut :

menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang


meliputi:
1) spesifikasi teknis Barang/Jasa;
2) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
3) rancangan Kontrak.

menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

memverifikasi/evaluasi RRK termasuk RAB, (dalam melaksanakan


verifikasi / evaluasi RRK, PPK dapat menunjuk Tim Teknis).

menandatangani Kontrak;

melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;

mengendalikan pelaksanaan Kontrak;

melaporkan pelaksanaan/penyelesaian Pengadaan Barang/Jasa


kepada PA/KPA;

menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada


PA/KPA dengan Berita Acara Penyerahan;

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 10

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran


dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PA/KPA setiap
triwulan; dan

menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan


Pengadaan Barang/Jasa.

Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud diatas,


dalam hal diperlukan, PPK dapat:

mengusulkan kepada PA/KPA:


1) perubahan paket pekerjaan; dan/atau
2) perubahan jadwal kegiatan pengadaan;

menetapkan tim pendukung;

menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis


(aanwijzer) untuk membantu pelaksanaan tugas ULP; dan

menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepada


Penyedia Barang/Jasa.

b. ULP/Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa

menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

menetapkan Dokumen Pengadaan;

menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;

mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa diwebsite


K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk
masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan
dalam Portal Pengadaan Nasional;

menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi


atau pascakualifikasi;

melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap


penawaran yang masuk;

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 11

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Paket Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang


bernilai paling tinggi Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah)
dapat dilaksanakan oleh Kelompok Kerja ULP atau Pejabat
Pengadaan.

Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) orang Pejabat


Pengadaan.

c. Bendahara Pengeluaran
menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang
/ surat berharga dalam pengelolaannya;
melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;
1. menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;
2. melakukan pemotongan / pemungutan penerimaan negara
dari pembayaran yang dilakukannya;
3. menyetorkan pemotongan / pemungutan kewajiban kepada
negara ke kas negara;
4. mengelola rekening tempat penyimpanan UP; dan
5. menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) kepada
Kepala KPPN selaku kuasa BUN.

d. Panitia Penerima Barang/Jasa

melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa


sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak

menerima

hasil

Pengadaan

Barang/Jasa

setelah

melalui

pemeriksaan/pengujian; dan

membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil


Pekerjaan

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 12

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

e. Fasilitator Kabupaten

Memfasilitasi penyusunan strategi pelaksanaan STBM skala


kabupaten;

Bersama

Dinas

Kesehatan

Kabupaten

menyiapkan

dan

melaksanakan sosialisasi STBM tingkat kabupaten;

Bersama

Sanitarian/Petugas

Kesling Puskesmas

melakukan

sosialisasi ditingkat kecamatan;

Bersama

Dinas

Kesehatan

Kabupaten

menyiapkan

dan

melaksanakan workshop STBM kepada calon fasilitator STBM


Kabupaten dan Kecamatan;

Bersama Dinas Kesehatan Kabupaten memfasilitasi Puskesmas


dalam proses pembentukan Tim Pemicuan STBM Tingkat
Kecamatan;

Memfasilitasi pelaksanaan pemicuan STBM di 12-13 desa lokasi


sasaran pelaksanaan STBM dengan kriteria :
1. Tersedianya Peta Sosial yang menggambarkan kondisi akses
Sanitasi, perilaku BAB dan akses air pada desa intervensi
2. Melaksanakan pemicuan minimal 1 dusun/komunitas pada
setiap desa
3. Memiliki Natural Leader STBM
4. Memiliki Rencana Tindak Lanjut paska pemicuan

Memfasilitasi

monitoring

paska

pemicuan

pada

10-13

dusun/komunitas di 10-13 desa lokasi sasaran pelaksanaan STBM;

Memfasilitasi pelaksanaan proses identifikasi masalah, analisa


situasi air minum,

sanitasi dan perilaku higienis ditingkat

masyarakat dengan metode MPA/PHAST pada lokasi sasaran


pelaksanaan Rehab BJP dan Teknologi Tepat Guna Air Minum (TTG
AMI);

Memfasilitasi Tim Kerja Masyarakat (TKM) dalam proses


penyusunan Rencana Rinci Kegiatan (RRK) di 12-13 desa lokasi
sasaran;

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 13

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Melakukan pendampingan pelaksanaan pembangunan sarana


Rehab BJP dan TTG AMI;

Membuat dokumentasi/foto proses dan hasil pelaksanaan kegiatan


PAMSTBM di lokasi sasaran,termasuk pelaporan bulanan, laporan
triwulan dan laporan akhir serta pelaporan sesaat atas hasil
pemicuan dan paska pemicuan dan kunjungan lapangan serta
dokumen terkait;

Membantu pengiriman laporan STBM melalui sms untuk laporan


real time dan email untuk laporan setiap bulannya yang harus
diterima dipusat paling lambat tanggal 5 setiap bulannya;

Melakukan Review terhadap DED dan RAB lokasi DTPK dan


Pondok Pesantren yang ada di Lokasi PAMSTBM (tanpa proses
pendampingan)

2.2.5. Tingkat Kecamatan


Tugas Kepala Puskesmas :

Mengkoordinasikan seluruh proses pelaksanaan kegiatan sesuai


petunjuk pelaksanaan

Memberikan pengarahan dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan

1. Sanitarian
-

Bersama fasilitator kabupaten melakukan sosialisasi di tingkat


kecamatan

Memverifikasi dokumen dan pelaksanaan program

Bersama fasilitator kabupaten melakukan pemicuan STBM

Melakukan monitoring pasca pemicuan STBM

Bersama fasilitator kabupaten melakukan MPA PHAST disetiap


desa.

Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan


program.

Mengupdate peta sosial / peta sanitasi desa.

Melakukan pengiriman data berbasis SMS-WEB.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 14

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Melakukan koordinasi dengan fasilitator kabupaten dalam


pelaksanaan Program PAMSTBM.

2. Tim Kerja Masyarakat


Tugas dan Tanggungjawab Tim Kerja Masyarakat (TKM) :

Menentukan opsi sarana yang akan dipilih

Membuat

Rancangan

Rincian

Kegiatan

(RRK)

yang

akan

dilaksanakan oleh pihak ke-3 yang difasilitasi oleh Fasilitator


Kabupaten

Membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang difasilitasi oleh


Fasilitator Kabupaten

Membuat Detail Engineering Design (DED)/Desain Sarana dan


Denah serta jadwal pelaksanaan kegiatan yang difasilitasi oleh
Fasilitator Kabupaten

Mengawasi pelaksanaan pembangunan sarana sesuai dengan RRK


yang disusun

Mengkoordinir pengumpulan in cash dan inkind.

TKM terdiri dari :

Tim Perencana mempunyai tugas dan bertanggung jawab


membuat RRK, RAB dan DED, membuat gambar rencana kerja
dan/ atau spesifikasi teknis.

Tim Pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam


melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Pihak III.

2.2.6. PIHAK KE-3 (KONTRAKTOR)


Tugas dan tanggungjawab pihak kontraktor:

Mereview Rencana Kerja dan Menyusun jadwal pembangunan sarana


sesuai dengan RRK yang disusun TKM.

Menyusun Rencana Penarikan Dana (RPD)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 15

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Melaksanakan pembangunan fisik sesuai dengan Rencana Kerja


dengan melibatkan masyarakat desa setempat.

Menyusun laporan kegiatan/pelaksanaan pembangunan sarana sesuai


progress fisik.

Melaksanakan serah terima pekerjaan kepada Pejabat Pembuat


Komitmen.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 16

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB 3
KEGIATAN IMPLEMENTASI PROGRAM

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 17

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

3.1.

PERSIAPAN
3.1.1. Sosialisasi
Sosialisasi dilaksanakan secara berjenjang dari Pusat sampai ke
kabupaten. Tahapan ini dimulai dengan sosialisasi ditingkat pusat yang
dihadiri oleh pemangku kebijakan dimasing-masing kabupaten sasaran
dana Tugas Pembantuan PAMSTBM. Dalam sosialisasi ini disampaikan
mengenai

program

Tugas

Pembantuan

PAMSTBM

dan

proses

implementasinya.
1. Kabupaten
Untuk sosiaisasi ditingkat kabupaten, kegiatan ini diselenggarakan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten dengan dibantu oleh Fasilitator
Kabupaten PAMSTBM, Target yang akan dicapai yaitu peserta
memahami konsep, mekanisme, persyaratan kontribusi masyarakat
dan aspek-aspek lain dari PAMSTBM. termasuk juga pembangunan
komitmen pada pemangku kepentingan tentang pemberdayaan
sanitasi dengan menggunakan metoda STBM.
Tabel 1. Matriks Pelaksanaan Sosialisasi / Road Show
Kegiatan di Tingkat Kabupaten
TUJUAN

SASARAN

1. Menjelaskan
secara rinci
latar
belakang
Kegiatan,
konsep,
prosedur dan
metodologi
pendekatann
ya
2. Menjelaskan
mengenai

1. Seluruh
masyarakat
2. Menjangkau
seluruh
masyarakat di
desa/kelurahan di
3 (tiga)
kecamatan yg
menjadi sasaran
2. Kepala Desa
3. Tokoh masyarakat
4. Tokoh Agama /
tokoh Adat
5. Perwakilan
Wanita (PKK,
Bidan Desa,
Kelompok
Pengajian)
6. Kepala Sekolah/
Guru

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

FASILITATOR /

MATERI /

NARA SUMBER

BAHAN

1. Dinas
Kesehatan
Kabupaten &
Fasilitator
Kabupaten
PAMSTBM
2. Tim Pelaksana
Kabupaten
(Fasilitator) di
3 (tiga)
kecamatan yg
menjadi
sasaran
3. Kepala Desa
4. Tokoh
masyarakat
5. Tokoh Agama
/Adat

1. Konsep
Dasar
PAMSTBM
2. Struktur
Organisasi
PAMSTBM
3. Proses
Pemilihan
Desa

PELAPORAN
Fasllitator
Kabupaten dan
Sanitarian
membuat
Laporan
tentang
pelaksanaan
sosialisasi /

Page 18

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

2. Sosialisasi di Tingkat Kecamatan


Kegiatan ini merupakan kegiatan penyebaran informasi tentang
PAMSTBM kepada seluruh masyarakat di desa dari 3 (tiga) kecamatan
yang berada di wilayah kabupaten. Target yang akan dicapai yaitu
peserta dari desa memahami konsep, mekanisme, persyaratan
kontribusi masyarakat dan aspek-aspek lain dari PAMSTBM salah
satunya adalah kesediaan untuk menyediakan Surat Pernyataan
sebagai lokasi proyek. Uraian tentang pelaksanaan sosialisasi / road
show di tingkat Kecamatan/Desa dapat dilihat pada (tabel 2).
Tabel 2. Matriks Pelaksanaan Sosialisasi / Road Show
Kegiatan di Tingkat Kecamatan
TUJUAN

SASARAN

1. Gambaran
umum
PAMSTBM
2. Persyaratan
untuk
dapat
ikut
serta
dalam
PAMSTBM
3. Partisipasi
dalam proses
perencanaan,
pelaksanaan,
operasional
dan
pemeliharaan

1. Seluruh lapisan
masyarakat
2. Menjangkau
seluruh wilayah
desa/kelurahan
di 3 kecamatan

3. Workshop

konsolidasi

PELAKSANA
1. Dinas
Kesehatan
Kabupaten
2. Fasilitator
Kabupaten
PAMSTBM
dan
Sanitarian

teknis

MATERI /
BAHAN
1. Leaflet
2. Poster

pelaksanaan

PELAPORAN
Fasilitator
Kabupaten dan
Sanitarian
membuat
laporan
tentang
pelaksanaan
sosialisasi
/
road
show
Kegiatan .

program

bagi

Fasilitator , Sanitarian dan Dinas Kesehatan Kabupaten


Workshop konsolidasi teknis pelaksanaan program dilaksanakan pada
masing-masing regional yang terdiri dari 1 orang fasilitator, 2 orang
petugas kabupaten yang bertanggung jawab dalam penyehatan
lingkungan dan 3 orang sanitarian dari 3 puskesmas (masing-masing
puskesmas 1 orang) untuk masing-masing kabupaten sasaran dana
Tugas Pembatuan. Konsolidasi teknis pelaksanaan program ini
dilaksanakan selama 5 hari efektif yang bermaterikan : Pengenalan
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM
TA 2013

Page 19

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Program, Sinergi pelaksanaan program antara Dinas Kesehatan,


Sanitarian dan Fasilitator, Sistem Monitoring Berbasis SMS, MPA Phast
dan CLTS.
4. Rehab Sarana Air Minum Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) dan
Pembangunan Sarana Air Minum (TTG)

Rehab
Data awal untuk penyusunan Proposal / Rencana Rinci Kegiatan
(RRK) berasal dari data Inspeksi Sanitasi (IS) yang dilakukan oleh
Sanitarian

Tahun

berdasarkan

2012/2013.

assesment

yang

Desa
sudah

sasaran

ditentukan

dilakukan

oleh

Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas dan Dinas Kesehatan


masing-masing kabupaten, dengan kriteria sebagai berikut :
a. Sarana rehabilitasi adalah bukan jaringan perpipaan (SGL, PAH,
SPT, PMA)
b. Bukan sarana dari hasil

paska intervensi kegiatan/proyek

sejenis kecuali jika masa pakai lebih dari 10 tahun,


c. Pemilik sarana adalah keluarga miskin menurut kriteria desa
d. Pemanfaat sarana minimal 5 KK.
e. Lokasi sarana rehab di 10 desa yang terletak di 3 kecamatan,
apabila jumlah desa sasaran di 3 kecamatan tidak mencukupi
maka bisa ditambah dengan desa dari kecamatan lain yang
berdekatan, dengan konsekuensi bahwa Dinas Kesehatan
Kabupaten akan melakukan sosialisasi dan peningkatan
kapasitas kepada Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas untuk
kesepahaman terhadap program.

TTG air minum


Proses persiapan untuk TTG air minum menggunakan proses MPA
PHAST, tools yang akan digunakan adalah :Pertemuan Aparat,
Identifikasi Penyakit/Masalah Penyakit di masyarakat, Transect
Walk/Penelusuran Wilayah, Alur Penyebaran Penyakit. Setelah
semua tool MPA PHAST selesai dilakukan dan dilakukan Pleno

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 20

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

dimasyarakat maka disusunlah Peta Sosial sebagai base line data


dalam penyusunan RRK.
Penentuan lokasi desa TTG berada dalam 3 kecamatan yang sama
dengan lokasi rehab dengan lokasi desa yang berbeda.
Proses penetapan desa TTG didasarkan pada :
a. Angka penyakit yang berkaitan dengan air adalah tinggi
b. Akses masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi
rendah
c. Lokasi desa sasaran TTG berada diantara 3 kecamatan lokasi
rehab, apabila jumlah desa sasaran TTG di 3 kecamatan
tersebut tidak mencukupi, maka bisa ditambah dengan desa
dari kecamatan lain yang berdekatan. Sosialisasi untuk
kecamatan diluar 3 kecamatan rehab yang sudah mendapatkan
sosialisasi program PAMSTBM menjadi tanggungjawab Dinas
Kesehatan Kabupaten masing-masing.
d. Tidak ada kegiatan sejenis pada saat yang bersamaan
e. Kesediaan masyarakat untuk menyediakan kontribusi untuk
operasional dan pemeliharaan sarana
Surat Keputusan Penetapan desa ditandatangani oleh Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten.

3.2.

PERENCANAAN
Proses perencanaan dan penyusunan Rencana Rinci Kegiatan (RRK) pada desadesa yang sudah dinyatakan sebagai desa sasaran Kegiatan PAMSTBM dilakukan
melalui langkah-langkah pada sebagai berikut :
a. Identifikasi Masalah, Potensi dan Analisis Situasi
Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat dengan difasilitasi oleh Fasilitator
Kabupaten dan Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas secara partisipatif
menggunakan metode MPA-PHAST untuk mengidentifikasi masalah dan
potensi serta analisis situasi di masyarakat. Pada tahap ini, pemicuan
terhadap perilaku buang air besar dengan CLTS sudah difasilitasi oleh

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 21

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Fasilitator Kabupaten dan Sanitarian Puskesmas/Petugas Kesling Puskesmas


pada lingkungan yang kecil terlebih dahulu, seperti pada warga satu dusun,
atau satu RW atau satu Proses identifikasi masalah, potensi dan analisis
situasi dilakukan secara partisipatif oleh seluruh masyarakat baik laki-laki,
perempuan, kaya dan miskin dengan menggunakan serangkaian alat dari
Metode MPA (Methodology for Participatory Assessment, Metodologi untuk
Penilaian secara Partisiparif) - PHAST (Participatory Hygiene And Sanitation
Transformation, Transformasi Hygiene dan Sanitasi secara Partisipatif).
Kegiatan ini dilakukan di tingkat masyarakat difasilitasi oleh Fasilitator
Kabupaten dan Sanitarian / Petugas Kesling Puskesmas dengan rangkaian
kegiatan sebagai berikut:
No

Tools

Inventarisasi Data
Komunitas/Pertemuan Aparat

Pemetaan Sosial

Transect Walk

Keterangan
Dilaksanakan bersama aparat desa untuk
mengumpulkan data yang diambil dari data
monografi desa/buku potensi desa.
Kegiatan ini dilakukan oleh wakil
masyarakat yang mengetahui betul kondisi
desa termasuk akses masyarakat terhadap
sarana air bersih dan sanitasi. Hasil
pemetaan sosial ini digunakan untuk
merencanakan pengembangan pelayanan
sarana air bersih/sanitasi yang diingikan
Ada empat penilaian yang dilakukan yaitu:
(i) Pengelolaan sumber air, dilakukan untuk
menilai kualitas dan kuantitas air pada
sumber air; (ii) Penilaian tingkat kualitas
kerja, dilakukan untuk mengetahui kualitas
rancangan, kualitas bahan material, kualitas
pengerjaan, kondisi drainase sarana air
yang ada, serta kualitas konstruksi, operasi
dan pemeliharaan dan penggunaan jamban
keluarga dan sekolah; (iii) Penilaian
pelayanan
oleh
pengguna,
untuk
mengetahui tingkat kepuasaan pengguna
terhadap kualitas dan kuantitas air yang
digunakan,
kesadaran
terhadap
pemeriksaan kualitas air, sistem drainase,
kebocoran air pada titik air dan perkiraan
ketersediaan air; (iv) pertemuan dengan
masyarakat yang tidak terlayani, dilakukan
untuk menilai jumlah rumah tangga yang
belum terlayani berikut alasannya serta
kemungkinan pengembangan sarana di
masa yang akan datang.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 22

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Alur Penularan Penyakit dan


Penghambatnya

Dilakukan melalui diskusi kelompok


terfokus dengan tujuan: (i) mengetahui
tingkat pemahaman masyarakat terhadap
alur penularan penyakit yang berbasis
lingkungan
khususnya
diare;
(ii)
mengidentifikasi perilaku-perilaku buruk
bagi kesehatan yang masih dilakukan
masyarakat; (iii) memberikan pemahaman
kepada masyarakat tentang bagaimana alur
penularan penyakit diare bisa sampai ke
manusia termasuk cara memutuskan alur
penularan tersebut.

Pelaksanaan kegiatan pada tabel di atas harus disesuaikan dengan kondisi


desa sasaran yang akan difasilitasi, apakah desa tersebut sama sekali belum
ada sarana penyediaan air minum/sanitasi atau desa tersebut sudah
memiliki sarana penyediaan air minum/sanitasi yang dibangun secara
swadaya atau desa tersebut pernah mendapat bantuan Kegiatan sarana
penyediaan air minum/sanitasi sebelumnya dan apakah desa tersebut sudah
memiliki badan pengelola sarana penyediaan air minum atau tidak memiliki
badan pengelola sarana penyediaan air minum sama sekali. Kondisi ini
sangat berpengaruh terhadap kegiatan yang dilakukan.
Sedangkan kegiatan Sanitasi Total berbasis Masyarakat (STBM) adalah
pendekatan untuk merubah perilaku hygiene dan sanitasi melalui
pemberdayaan dengan metode pemicuan. Kegiatan ini difasilitasi oleh
Fasilitator Kabupaten beserta Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas.
Pelaksanaannya dilakukan pada 1 komunitas / dusun pada setiap desa yang
diintervensi. Pada kegiatan ini akan muncul natural leader/Komite dan RTL
(Rencana Tindak Lanjut). Fasilitator Kabupaten beserta Sanitarian/Petugas
Kesling Puskesmas akan memberikan arahan kepada Natural Leader/Komite
untuk meneruskan kegiatan replikasi di lingkungan dusun/komunitas yang
lain dan melakukan kegiatan monitoring dan tindak lanjut pasca pemicuan.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 23

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

b. Pertemuan Pleno Desa I (Identifikasi Masalah & Analisa Situasi)


Kegiatan ini berbentuk pertemuan pleno masyarakat yang difasilitasi
Fasilitator Kabupaten dan Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas untuk
mengulas hasil identifikasi masalah dan analisis situasi dan bersama-sama
masyarakat menentukan tindak lanjut sebagai bahan dasar untuk Rencana
Rinci Kegiatan. Kegiatan Pertemuan Pleno Desa I bertujuan agar masyarakat
dapat memberikan ulasan tentang temuan dan kesimpulan dari tiap
pertemuan

dan

kegiatan

sebelumnya

serta

masyarakat

mampu

mengidentifikasi tindakan selanjutnya dalam masyarakat dan dengan


lembaga lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan, sehingga
akan menjadi bahan masukan bagi penyusunan Rencana Rinci Kegiatan.
Hasil pleno I (Identifikasi Masalah) ini dituangkan dalam berita acara, yang
ditandatangani oleh Kepala Desa, Fasilitator Kabupaten dan

Sanitarian

/Petugas Kesling Puskesmas, serta dilampirkan daftar hadir peserta


musyawarah desa.
Uraian tentang pertemuan Pleno Desa I sebagai berikut:
Tujuan

Peserta

- Masyarakat memahami dan dapat memberikan ulasan


tentang hasil identifikasi dan analisis situasi untuk perbaikan
dan penyempurnaan.
- Masyarakat mampu mengidentifikasi tindakan-tindakan
selanjutnya sebagai bahan pengambilan keputusan pemilihan
jenis sarana penyediaan air minum, jenis sarana sanitasi, dan
Edukasi perilaku hygiene yang akan ditingkatkan, serta caracara melaksanakan kegiatan tersebut.
- Jumlah peserta minimal 10 % dari jumlah KK seluruh desa
apabila jumlah KK lebih dari 600 (maksimal 100 orang), dan
apabila jumlah KK dari seluruh desa kurang dari 600, maka
peserta yang hadir minimal 60 orang
- Peserta perempuan jumlahnya minimal 30% dari jumlah
peserta
Mewakili semua dusun
- Mewakili kelompok kayamiskin.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 24

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Fasilitator

Bahan

Indikator
Pelaksanaan

- Perwakilan masyarakat (kelompok diskusi yang ikut dalam


proses perencanaan), mewakili dusun, perempuan laki-laki
dan kaya-miskin, mereka memiliki hak yang sama dalam
penyampaian pendapat.
- Fasilitator Kabupaten
- Sanitarian/Petugas Kesling Puskemas
- Perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten (Sebagai
Narasumber )
- Peta sosial (yang memuat tentang rumah sesuai dengan
legenda tingkat kesejahteraan, sumber air, sarana air
bersih dan sarana sanitasi yang ada, akses rumah tangga
terhadap penggunaan sarana air bersih dan sanitasi, rumah
orang yang duduk dalam badan pengelolaan/mendapat
pelatihan).
- Hasil-hasil proses tools MPA-PHAST
- Peserta dapat mengulas kembali hasil diskusi sebelumnya
dan menyetujui
- Masyarakat yang hadir merupakan representasi seluruh
masyarakat desa

Pertemuan Pleno Desa II (Pembentukan TKM)


Kegiatan ini difasilitasi Fasilitator dan Sanitarian Puskesmas/Petugas Kesling
Puskesmas untuk membentuk TKM yang merupakan lembaga pelaksana
Kegiatan di tingkat desa yang dibentuk secara demokratis oleh masyarakat
dengan mempertimbangkan kesetaraan gender dan kelas sosial. Proses bisa
diawali dengan pemilhan di tingkat dusun/RW untuk kemudian diadakan
pemilihan di tingkat desa pada sebuah pertemuan pleno, sehingga TKM yang
terbentuk adalah hasil kesepakatan masyarakat. Tim Kerja Masyarakat
(TKM) terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih dari desa bersangkutan
secara demokratis dalam suatu forum rembug desa dengan memperhatikan
kesetaraan jender (gender balance). Proses pemilihan serta pembentukan
TKM tersebut akan dilakukan setelah tahap Identifikasi Masalah dan
identifikasi potensi Desa.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 25

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Secara ringkas pelaksanaan proses pembentukan TKM diuraikan pada tabel


di bawah ini :
Tujuan

Peserta

Fasilitator
Bahan
Indikator
Pelaksanaan

Membentuk Tim Kerja Masyarakat yang merupakan wakil


dari masyarakat untuk merencanakan dan melakukan
pengawasan Kegiatan tingkat desa dengan prinsip
demokratis, kesetaraan gender dan kemiskinan
- Jumlah peserta minimal 10 % dari jumlah KK seluruh desa
apabila jumlah KK lebih dari 600 (maksimal 100 orang),
dan apabila jumlah KK dari seluruh desa kurang dari 600,
maka peserta yang hadir minimal 60 orang
- Peserta perempuan jumlahnya minimal 30% dari jumlah
peserta
Mewakili semua dusun
- Mewakili kelompok kayamiskin.
- Fasilitator Kabupaten
- Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas
- Contoh Struktur TKM
- Uraian Tugas dan Tanggung jawab TKM
- Berita Acara Pembentukan TKM
- Peserta dapat memilih anggota TKM secara demokratis
- Peserta pemilihan dan anggota TKM adalah wakil seluruh
masyarakat desa
- Anggota TKM perempuan yang terpilih minimal 30 % dari
seluruh anggota TKM.

Pembentukan Tim Kerja Masyarakat dilaksanakan oleh masyarakat setelah


proses pembahasan hasil identifikasi masalah, potensi dan analisis situasi,
melalui musyawarah masyarakat desa. Proses pembentukan dapat dilakukan
secara bertahap. Proses diawali di tingkat dusun/RW untuk menentukan
anggota masyarakat dari masing-masing dusun/RW yang akan diusulkan
untuk duduk dalam kepengurusan TKM. Pertemuan tersebut harus dihadiri
oleh semua perwakilan keluarga dari dusun/RW yang bersangkutan,
sehingga anggota masyarakat yang terpilih benar-benar merupakan
perwakilan masyarakat dengan memperhatikan kesetaraan gender dan
status sosial.
Pertemuan pembentukan TKM dilanjutkan di tingkat desa dengan dihadiri
oleh semua calon anggota TKM yang telah dipilih sebelumnya. Pada
pertemuan tersebut, Fasilitator kabupaten, Sanitarian/Petugas Kesling
Puskesmas bersama aparat desa akan memfasilitasi proses pemilihan secara
demokratis dan transparan.
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM
TA 2013

Page 26

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Sebelum pemilihan anggota TKM, harus terlebih dahulu disusun aturan dan
kriteria yang disepakati oleh masyarakat:
-

Persyaratan anggota Tim Kerja Masyarakat harus dapat menyediakan


waktu dan tenaga dengan membuat surat pernyataan kesanggupan, dan
mampu membaca dan menulis.

Aturan tentang cara pemilihan yang demokratis.

Minimal sepertiga dari jumlah anggota Tim Kerja Masyarakat adalah


perempuan serta menduduki jabatan tersebar di beberapa seksi (tidak
mengumpul di satu seksi saja).

Anggota TKM mewakili golongan masyarakat kaya/miskin

Quorum Musyawarah masyarakat desa harus memenuhi persyaratan.


Tenggang waktu perlu diberikan sebelum memasuki pertemuan berikutnya.
Akan tetapi perlu diingatkan apabila masih banyak hal yang perlu
didiskusikan dan dijelaskan, masyarakat jangan dipaksa. Musyawarah
masyarakat desa dapat dilakukan lebih dari satu kali agar dapat dibentuk
TKM secara demokratis serta memberi kesempatan kepada semua anggota
masyarakat dapat terpilih sebagai anggota TKM.
Hasil pembentukan Tim Kerja Masyarakat oleh masyarakat, dituangkan
dalam berita acara, yang ditandatangani oleh Kepala Desa, Fasilitator
Kabupaten, Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas dan Ketua Tim Kerja
Masyarakat

yang

terpilih,

serta

dilampirkan

daftar

hadir

peserta

musyawarah desa. TKM yang terbentuk dikuatkan dengan berita acara


pembentukan TKM. Setelah TKM terbentuk, pada akhir musyawarah
masyarakat desa, Fasilitator Kabupaten memberikan penjelasan tentang
proses perencanaan selanjutnya.
Pada pertemuan pleno desa II perlu kehadiran Fasilitator Kabupaten,
Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Peran Dinas
Kesehatan adalah memantau proses yang terjadi serta memeriksa tentang
kehadiran peserta apakah memenuhi kuorum atau tidak.
Tim Kerja Masyarakat (TKM) disyahkan dengan Surat Keputusan (SK)
Satuan kerja (Satker) Dinas Kesehatan Kabupaten.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 27

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

SEKRETARIS

c. Pemilihan Opsi
Proses pemilihan dapat dilakukan di lingkungan dusun/RW untuk
menentukan jenis opsi yang akan dipilih baik opsi sarana air bersih, opsi
kesehatan dan pelatihan. Pada setiap kegiatan TKM difasilitasi oleh
Fasilitator Kabupaten dan Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas yang akan
menjelaskan kepada masyarakat berbagai opsi yang memungkinkan dan
sesuai dengan potensi beserta berbagai kemungkinan yang harus ditanggung
oleh masyarakat pengguna. Setelah melalui rembug desa masyarakat
memahami tentang masalah kesehatan dan kondisi lingkungan desa, TKM
yang di fasilitasi oleh Fasilitator Kabupaten dan Sanitarian /Petugas Kesling
Puskesmas, masyarakat melanjutkan proses perencanaan secara partisipatif
tentang pemilihan opsi untuk mengatasi masalah yang dihadapi.

Pemilihan Opsi Penyediaan Sarana air minum


Setelah masyarakat mengetahui kondisi sarana air yang ada saat ini termasuk
potensi sumber air yang dimiliki, difasilitasi oleh Fasilitator Kabupaten dan
Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas akan menentukan jenis sarana air yang
ingin dibangun serta hal-hal yang harus dilakukan dalam rangka membangun
sarana air yang telah dipilih. Pemilihan opsi harus mempertimbangkan:
topografi, ketersediaan potensi air, biaya konstruksi, ketersediaan lahan
untuk konstruksi, kemampuan untuk mengoperasikan dan memelihara
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM
TA 2013

Page 28

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

termasuk biayanya. Selain itu perlu juga dipertimbangkan keadaan aspek


lingkungan (alam dan budaya) yang akan dipengaruhi oleh pembangunan
sarana tersebut seperti misalnya kemungkinan pencemaran lingkungan.
Dengan kata lain opsi yang dipilih masyarakat harus sesuai dengan potensi,
kebutuhan dan kemampuan.
Proses pemilihan opsi sanitasi tidak terlepas dari rangkaian proses
perencanaan. Artinya bagi masyarakat yang sudah terpicu dan membutuhkan
informasi tentang opsi sanitasi (berbagai kombinasi bangunan bawahtengah-atas dari sarana sanitasi) proses pemilihan opsi sarana sanitasi dapat
dilakukan.
Proses pemilihan opsi ini merupakan tanggung jawab TKM yang difasilitasi
oleh Fasilitator Kabupaten dan Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas, di
mana TKM memberikan penjelasan kepada masyarakat tentang berbagai opsi
yang dapat dipilih untuk dimasukkan dalam RRK. Proses ini dilakukan dalam
pertemuan-pertemuan informal dengan kelompok-kelompok masyarakat di
setiap dusun/RW, dimana dalam pertemuan tersebut yang terpenting adalah
masyarakat sadar bahwa mereka punya pilihan dan paham dengan
konsekuensi atas pilihan yang akan diambil.

d. Pertemuan Pleno Desa III (Pleno Opsi)


Masyarakat secara bersama-sama menyepakati opsi yang dipilih (SAM) dan
membuat kesepakatan kesanggupan untuk melakukan kegiatan operasi dan
pemeliharaan terhadap opsi yang dipilih. Dalam kegiatan ini dilakukan
pemilihan Opsi Sarana penyediaan air Minum. Hasil pemilihan opsi sarana
penyediaan air minum dituangkan dalam Berita Acara Pemilihan Opsi.
Pertemuan Pleno Desa III dijelaskan pada tabel berikut:
Tujuan

- Masyarakat memberikan ulasan terhadap berbagai


jenis pilihan sarana penyediaan air minum
- Masyarakat memberikan ulasan serta pengambilan
keputusan tentang kontribusi yang diperlukan untuk
pembiayaan pembangunan sarana serta biaya untuk
kegiatan operasional dan pemeliharaannya.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 29

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Peserta

Fasilitator
Bahan

- Jumlah peserta minimal 10 % dari jumlah KK seluruh desa


apabila jumlah KK lebih dari 600 (maksimal 100 orang),
dan apabila jumlah KK dari seluruh desa kurang dari 600,
maka peserta yang hadir minimal 60 orang
- Peserta perempuan jumlahnya minimal 30% dari jumlah
peserta
Mewakili semua dusun
- Mewakili kelompok kayamiskin.
- Fasilitator Kabupaten
- Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas
- TKM
- Peta sosial yang dilengkapi pilihan jenis sarana.
- Berbagai jenis pilihan sarana penyediaan air minum , yang
dapat menjadi pilihan masyarakat agar dalam mengambil
keputusan pemilihan tersebut ada kesinambungan dan
efektifitas penggunaan pelayanan.
- Informasi tentang perkiraan biaya yang diperlukan untuk
pembangunan sarana serta untuk pemeliharaan dan
operasional dari setiap pilihan jenis sarana.

Pleno III / Pleno Opsi, pada kegiatan rehab diganti menjadi Pleno
Penentuan Titik lokasi rehab sarana air minum.
e. Penyusunan Rencana Rinci Kegiatan (RRK)
TKM bersama masyarakat yang difasilitasi oleh fasilitator Kabupaten dan
Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas menyusun:
-

Rancangan

Rinci

Kegiatan

(RRK)

tentang

pembangunan

sarana

penyediaan air minum.


-

Gambar teknis sarana air minum.

Rencana biaya pembangunan sarana penyediaan air minum.

Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Monitoring

Rencana kontribusi masyarakat, pengumpulan, jadwal, tanggung jawab,


penyimpanan kontribusi.

Perencanaan

Pengelolaan

Pasca

Konstruksi

termasuk

rencana

pembentukan kelembagaan pengelolaan pasca konstruksi dan iuran


untuk operasional, pemeliharaan dan pengembangan sarana.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 30

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Porsi Pendanaan RRK adalah sebesar :


a. 100 % dana berasal dari APBN (atau senilai 95% dari total nilai proyek
termasuk pajak)
b. 4 % merupakan in kind dari masyarakat
c. 1 % in cash masyarakat yang digunakan untuk :
1.

Operasional TKM (konsumsi rembug desa, ATK) maksimal 50% dari


total incash yang terkumpul;

2.

Dan sisanya digunakan untuk pemeliharaan paska pembangunan


sarana fisik (BPS).

Cara pengumpulan kontribusi dari masyarakat yaitu :


-

Kotribusi In Kind dikumpulkan selama proses pelaksanaan kegiatan dan


diselesaikan sebelum pelaksanaan kegiatan fisik di desa selesai .

Kontribusi Tunai (In Cash) dikumpulkan selama proses pelaksanaan


kegiataan dan selesai terkumpul seluruhnya pada saat pengajuan termin
2.
Untuk desa TTG dana yang terkumpul dari kontribusi masyarakat (in
cash) dimasukkan ke rekening masyarakat ( TKM ), sedangkan in cash
untuk desa Rehab BJP dikelola langsung oleh bendahara TKM.

f. Pertemuan Pleno IV (Pleno Pembahasan Rencana Rinci Kegiatan)/RRK


Setelah RRK tersusun, maka konsep RRK tersebut diinformasikan kepada
masyarakat melalui rembug desa. Melalui kegiatan ini masyarakat dapat
memberikan ulasan konsep RRK yang telah disusun untuk perbaikan
sebelum dikirim kepada Satker Dinas Kesehatan.
RRK yang sudah disepakati oleh seluruh masyarakat dan ditandatangani oleh
TKM, diketahui oleh Fasilitator Kabupaten, Sanitarian/Petugas Kesling
Puskesmas dan Kepala Desa, selanjutnya dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten untuk dievaluasi dan mendapatkan persetujuan tim evaluasi.
Uraian mengenai pertemuan Pleno Desa IV dapat dilihat pada tabel berikut :

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 31

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Tujuan

Peserta

Fasilitator
Bahan

- Masyarakat mampu memberikan ulasan tentang draft RRK


yang telah disusun.
- Masyarakat mampu merumuskan tentang besarnya iuran
untuk operasi dan pemeliharaan sarana air minum yang
diputuskan secara adil, demokratis dan transparan.
- Masyarakat mampu menyusun aturan-aturan dan
pengorganisasian pengelolaan dalam implementasi
kegiatan maupun dalam operasi dan pemeliharaan yang
akan tertuang didalam Peraturan Tingkat Desa (Perdes).
- Jumlah peserta minimal 10 % dari jumlah KK seluruh desa
apabila jumlah KK lebih dari 600 (maksimal 100 orang),
dan apabila jumlah KK dari seluruh desa kurang dari 600,
maka peserta yang hadir minimal 60 orang
- Peserta perempuan jumlahnya minimal 30% dari jumlah
peserta
Mewakili semua dusun
- Mewakili kelompok kayamiskin.
- Fasilitator Kabupaten
- Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas
- TKM
- Peta Sosial yang telah dilengkapi tentang rencana akses
masyarakat (rumah tangga) yang akan menggunakan
pelayanan air bersih, sanitasi dan yang akan mendapat
pelatihan, sumber air yang digunakan
- Rancangan rinci tentang pembangunan sarana air
minumuntuk air minum.
- Pembiayaan yang masuk dalam RRK.
- Rencana kontribusi masyarakat untuk pembangunan
sarana serta operasi dan pemeliharaan.

Untuk Fasilitator yang hanya mendapatkan alokasi desa rehab pada tahun
2013 diwajibkan membuat RRK TTG 3 desa untuk Tahun 2014. RRK
untuk Tahun Anggaran 2014 ini akan diajukan untuk yang dilaksanakan
pada tahun anggaran yang akan datang, baik melalui Musrenbang , POKJA
AMPL/Sanitasi atau APBD/APBN tahun yang akan datang.
Fasilitator yang kabupaten tempat tugasnya bersinggungan dengan
program DTPK maupun Pontren membantu dalam review Detail Gambar
Teknik maupun Rencana Anggaran Biayanya.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 32

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

3.3.

PELAKSANAAN KONTRAK
Penyedia jasa untuk dana Tugas Pembantuan PAMSTBM wajib memenuhi halhal sebagai berikut :
a. memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
kegiatan/usaha;
b. memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis dan manajerial untuk
menyediakan Barang/Jasa;
c. memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia Barang/Jasa
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah
maupun swasta, termasuk pengalaman subkontrak;
d. ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi Penyedia
Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
e. memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam Pengadaan Barang/Jasa;
f. dalam hal Penyedia Barang/Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia
Barang/Jasa harus mempunyai perjanjian kerja sama operasi/kemitraan
yang memuat persentase kemitraan dan perusahaan yang mewakili
kemitraan tersebut;
g. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai untuk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil serta kemampuan pada subbidang pekerjaan
yang sesuai untuk usaha non-kecil;
h. memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil, kecuali untuk
Pengadaan Barang dan Jasa Konsultansi;
i.

Selengkap sesuai Perpres No. 54 Tahun 2010 dan Perpres No. 70 Tahun
2012, tentang pengadaan barang dan jasa.

Setelah Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan ditandatangani oleh kedua belah


pihak, maka sebagai pihak ke dua yaitu Kontraktor berhak untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut dalam RRK. Dalam hal ini Kontraktor akan berfungsi sebagai
Kontraktor/Pemasok.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 33

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Setiap pekerjaan yang telah selesai dilakukan oleh Kontraktor akan dievaluasi
oleh Panitia Penerima Barang/Jasa di Dinas Kabupaten setempat.

Panitia

Penerima Barang/Jasa bertugas melakukan evaluasi atau pengecekan pekerjaan


yang dikerjakan oleh pihak Kontraktor (Check List Pekerjaan) agar sesuai dengan
spesifikasi teknis atau Kerangka Acuan Kerja dalam Kontrak.
3.4.

ETIKA PELAKSANAAN KEGIATAN


Penyedia/pengguna barang/jasa dalam hal ini Kontraktor dan Dinas Kesehatan
Kabupaten harus memenuhi etika pelaksanaan pengadaan barang / pekerjaan
konstruksi.
Etika Pelaksanaan Kegiatan
1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk
mencapai sasaran kelancaran dan ketetapan tercapainya tujuan dalam
pelaksanaan.
2. Bekerja secara operasional, mandiri atas dasar kejujuran dan mencegah
terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan.
3. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan dalam rapat
lapangan sesuai kesepakatan dengan pihak terkait.
4. Menghindari dan mencegah pertentangan dengan para pihak terkait,
langsung maupun tidak langsung.
5. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini.
6. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan atau melakukan
kegiatan bersama dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau
pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara.
7. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi
atau menerima hadiah/imbalan berupa apapun kepada siapa saja yang
diketahui patut diduga berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 34

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

3.5.

URUTAN PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN


Setelah dilaksanakan Pleno Rencana Rinci Kegiatan (RRK), kemudian RRK ini
diserahkan kepada Dinas Kesehatan untuk dievaluasi, disetujui dan kemudian
ditenderkan melalui Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Dinas Kesehatan.
Dalam melakukan evaluasi PPK dapat membentuk tim pendukung dalam
melakukan kegiatan ini. Jika tidak terdapat Unit Layanan Pengadaan pada Dinas
Kesehatan proses lelang dapat dilaksanakan pada Unit Layanan Pengadaan satu
atap di kabupaten. Pada tahap pelaksanaan pekerjaan fisik Pemenang tender
pelaksanaan pekerjaan harus bekerja sama dengan masyarakat melalui TKM
(diwajibkan menggunakan tenaga kerja setempat sebagai salah satu bentuk
pemberdayaan masyarakat). Pelaksanaan pekerjaan fisik untuk rehab sarana air
minum dan TTG air minum maksimal selama 75 (tujuh puluh lima) hari
kalender.

3.6.

PASKA PELAKSANAAN
3.6.1. Rehab sarana air minum
Setelah pekerjaan fisik selesai dengan diterbitkannya Berita Acara
Penyelesaian II harus dilakukan uji fungsi untuk menjamin bahwa setelah
selesai pekerjaan fisik sarana yang terbangun tersebut dapat berfungsi
dengan baik maka diterbitkanlah berkas LP 3 (Laporan Penyelesaian
Pelaksanaan Pekerjaan). Berkas LP3 ini sebagai dasar untuk Dinas
Kesehatan, Sanitarian, Fasilitator untuk melakukan verifikasi. Setelah
dilakukan verifikasi oleh Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas, Dinas
Kesehatan dan Fasilitator maka diterbitkanlah BAST-HP FHO.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 35

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

3.6.2. TTG air minum


Setelah pekerjaan fisik selesai dengan diterbitkannya Berita Acara
Penyelesaian/PHO II harus dilakukan uji fungsi untuk menjamin bahwa
setelah selesai pekerjaan fisik sarana yang terbangun tersebut dapat
berfungsi dengan baik. Setelah dilakukan uji fungsi dan diverifikasi oleh
Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Fasilitator
maka diterbitkanlah BAST-HP/FHO (Final Hand Over).
3.6.3. Penilaian Pekerjaan Fisik /Uji Fungsi Sarana Air Minum
Penilaian Uji Fungsi Sarana Air Minum yang telah dibangun dilakukan
setelah semua pekerjaan fisik yang telah direncanakan terbangun 100 %
sesuai dengan Rencana Rinci Kegiatan (RRK). Penilaian uji fungsi ini
harus sesuai dengan syarat yang telah ditentukan.
Panitia Penerima Barang/Jasa melakukan penandatanganan Berita Acara
Serah Terima Hasil Pekerjaan (BAST-HP) dengan Penyedia setelah
dilakukan pemeriksaan hasil pekerjaan dan uji coba fungsi sesuai kontrak,
BAST ini kemudian diserahkan kepada PPK sebagai salah satu syarat
dilakukannya pembayaran (Contoh BAST-HP terlampir).
3.6.4. Serah Terima Pengelolaan Sarana
PPK menyerahkan pekerjaan dan laporan pekerjaan kepada KPA melalui
Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.
Selanjutnya dilakukan penyerahan pekerjaan, dilanjutkan dengan
penyerahan asset sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Sementara menunggu proses serah terima BMN dari Pusat ke SKPD maka
KPA melakukan serah terima pemanfaatan sarana ke masyarakat.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 36

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB 4
PELAKSANAAN PENGADAAAN BARANG/JASA
4.1.

DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam pelaksanaan pengadaan barang / Jasa TA
2013 adalah :
-

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah dan perubahannya Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

4.2.

PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN BARANG/JASA


Pengadaan Barang/Jasa pada Tugas Pembantuan PAMSTBM ini mengacu pada
Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta
Perpres No. 70 tentang Perubahan Kedua Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Sehingga prinsip-prinsip pengadaan barang dana jasa pada Tugas Pembantuan
PAMSTBM harus menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

4.3.

Efisien;

Efektif;

Transparan;

Terbuka;

Bersaing;

Adil/tidak diskriminatif;

Akuntabel

PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM PENGADAAN BARANG/JASA

PA/KPA

PPK

ULP/Pejabat Pengadaan; dan

Panitia Penerima Barang/Jasa

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 37

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

4.4.

MENYUSUN SPESIFIKASI DAN HPS :


Dalam penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) / dalam hal ini RRK (Rencana
Rinci Kegiatan) harus dilengkapi DED (Detail Engineering Design) dan
dikalkulasi secara ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan meliputi :
a. Harga pasar setempat yaitu harga barang /jasa dilokasi barang / jasa
diproduksi / diserahkan / dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya
Pengadaan Barang/Jasa;
b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat
Statistik (BPS);
c. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait
dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
d. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan /distributor
tunggal;
e. biaya

Kontrak

sebelumnya

atau

yang

sedang

berjalan

dengan

mempertimbangkan factor perubahan biaya;


f. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalan dan/atau kurs tengah Bank
Indonesia;
g. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baik yang dilakukan dengan
instansi lain maupun pihak lain;
h. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana
(engineers estimate);

4.5.

i.

norma indeks; dan/atau

j.

informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA


Tata cara pengadaan barang/jasa dalam Tugas Pembantuan PAMSTBM Tahun
2013 diatur sebagai berikut :
a. Memo dari TKM ke PPK untuk penyerahan spesifikasi, HPS dan DED (RRK)
b. Memo dari PPK ke ULP/Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan untuk
pelaksanaan lelang.
c. ULP/Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan mengadaan proses pengadaan
mengacu pada Perpres No. 54 Th 2010 dan perubahannya Perpres NO. 70
Tahun 2012

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 38

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

d. ULP/Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan melaporkan hasil proses


pengadaan ke PPK.
e. PPK melaksanakan kontrak kerjasama dengan Penyedia.
4.6.

METODE PENGADAAN BARANG/JASA


Metode pelelangan Barang/Jasa untuk Tugas Pembantuan PAMSTBM ini dibagi
menjadi 2 bagian, yaitu :

Rehab sarana air minum


Pada kegiatan rehab sarana air minum maksimum sebanyak 100 unit BJP
yang tersebar di maksimum 10 (sepuluh) desa pada 3 (tiga) kecamatan,
apabila jumlah desa sasaran rehab sarana air minum

di 3 kecamatan

tersebut tidak mencukupi, maka bisa ditambah dengan desa dari kecamatan
lain yang berdekatan.
. Proses pengadaan mengacu pada Perpres No. 54 Th 2010 dan
perubahannya No. 70 Tahun 2012 :
a. Pengadaan langsung untuk nilai sebesar maksimum Rp 200.000.000,00 ;
Sesuai dengan Perpres No. 70 tahun 2012 Pasal 17 ayat 2 huruf h.1a
berbunyi :
h. khusus Pejabat Pengadaan:
1) menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
a) Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Barang /
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
b. Lelang sederhana / lelang umum diatas Rp 200.000.000,00
Sesuai dengan Perpres No. 70 tahun 2012 Pasal 17 ayat 2 huruf g.2a
berbunyi :
g. khusus untuk Kelompok Kerja ULP:
1) menjawab sanggahan;
2) menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
a) Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi Jasa Lainnya yang bernilai paling
tinggi Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM
TA 2013

Page 39

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

TTG air minum


Pada kegiatan TTG sarana air minum sebanyak 2-3 paket yang tersebar di 2-3
(dua sampai tiga) desa.
Lokasi desa sasaran TTG berada diantara 3 kecamatan lokasi rehab, apabila
jumlah desa sasaran TTG di 3 kecamatan tersebut tidak mencukupi, maka
bisa ditambah dengan desa dari kecamatan lain yang berdekatan.
Proses pengadaan mengacu pada Perpres No. 54 Th 2010 dan perubahannya
No. 70 Tahun 2012 :
a. Pengadaan langsung untuk nilai sebesar maksimum Rp 200.000.000,00 ;
Sesuai dengan Perpres No. 70 tahun 2012 Pasal 17 ayat 2 huruf h.1a
berbunyi :
h. khusus Pejabat Pengadaan:
1) menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
a) Pengadaan Langsung untuk paket Pengadaan Barang /
Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
b. Lelang sederhana / lelang umum diatas Rp 200.000.000,00
Sesuai dengan Perpres No. 70 tahun 2012 Pasal 17 ayat 2 huruf g.2a
berbunyi :
g. khusus untuk Kelompok Kerja ULP:
1) menjawab sanggahan;
2) menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
a) Pelelangan atau Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi Jasa Lainnya yang bernilai paling
tinggi Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah);

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 40

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

4.7.

KONTRAK PENGADAAN
Tata cara Pembuatan Kontrak mengacu kepada Perpres No. 54 Tahun 2010 dan
perubahannya Perpres No. 70 Tahun 2012 :
a. Pemberian uang muka kerja untuk pelaksanaan pekerjaan disertai dengan
penyerahan jaminan bank (Bank Guarantee).
b. Terdapat unsur mekanisme pencairan dana Termin I dan II dengan kriteria
yang ditentukan.
c. Terdapat unsur penilaian progress pembangunan.
d. Untuk pekerjaan fisik, pemenang tender harus melibatkan masyarakat
melalui TKM (pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus).
e. Menyampaikan jaminan pemeliharaan sebesar 5%.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 41

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Bab 5
Pencairan Dana dan Pertanggungjawaban Keuangan
5.1.

PERSYARATAN TAHAPAN PENARIKAN


Dasar hukum :
1. Mengacu kepada Perpres No. 54 Tahun 2010 dan perubahannya Perpres
No. 70 Tahun 2012 :
2. PMK NO 190/PMK.05/2012
3. DIPA

5.1.1. Tahap Pencairan dana dan syarat syarat


a. TTG (Tekhnologi Tepat Guna)

Uang muka 20 % dapat diajukan disertai dengan


-

Rencana penggunaan dana (RPD) penyedia barang/jasa


bersumber dari rencana kegiatan dan rencana penarikan
dana RRK

Jaminan Bank/ Asuransi di kabupaten setempat sebesar uang


muka yang diajukan

Termin pertama akan dicairkan sebesar 40% ( 50 % dikurangi


10% uang Muka) apabila fisik sudah dibangun sebesar 60%
dengan dibuatkan berita acara diketahui dan di tanda tangan oleh
ketua TKM, fasilitator, dan Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas
(BA.

Penyelesaian

Pekerjaaan

1),

sebelum

berita

acara

penyelesaian pekerjaan 1 dilakukan opname fisik bersama antara


TKM, Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas dan Panitia Penerima
Barang/Jasa.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 42

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Untuk Termin kedua akan dibayarkan sebesar 40% ( 50 %


dikurangi 10 % uang Muka) apabila fisik sudah dibangun sebesar
100% dengan dibuatkan berita acara dan disertai RPD yang
diketahui dan di tanda tangan oleh ketua TKM, Fasilitator dan
Sanitarian (BA. Penyelesaian Pekerjaaan 2) sebelum berita acara
penyelesaian pekerjaan 2 dilakukan opname fisik bersama antara
TKM, Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas dan Panitia Penerima
Barang/Jasa.

Jaminan pemeliharaan sebesar 5% jaminan bank / Bank Guarantee


di kabupaten setempat dari penyedia diberikan kepada PPK
setelah pekerjaan

dinyatakan 100 % selesai dengandibuatkan

berita acara yang diketahui dan di tanda tangan oleh ketua TKM,
Fasilitator dan Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas.

Masa pemeliharaan selama 30 hari kalender, apabila terjadi


kerusakan menjadi tanggung jawab pihak ketiga

Uang jaminan pemeliharan dikembalikan 14 hari kalender setelah


masa pemeliharaan selesai.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 43

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Alur Mekanisme Penyaluran Dana Dan Tata Cara Pembayaran

DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


(DINAS KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA)

KPA DINKES KABUPATEN/ KOTA

PPK DINKES KABUPATEN/ KOTA

SK Penetapan Penerima Bantuan

Lokasi Terpilih

TKM
mengajukan PROPOSAL

Evaluasi
Kelayakan

Pelaksana Harian
Dinkes Kab/ Kota
Kontrak
Kerja

ULP DINKES KABUPATEN/ KOTA

PROSES LELANG
(Perpres No. Perpres No. 54
tahun 2010 dan Perpres No.
70 tahun 2012)

SARANA FISIK (50%)

TERMIN 1
Dana dicairkan sebesar 50%
apabila fisik sudah dibangun
sebesar
60%
dengan
dibuatkan
berita
acara
diketahui oleh TKM (BAPP 1)

Jaminan
pemeliharaan
sebesar 5%
PEMENANG LELANG

a.
b.

SARANA FISIK (100%)

TERMIN 2
Dana dicairkan sebesar 50%
apabila fisik sudah dibangun
sebesar
100%
dengan
dibuatkan
berita
acara
diketahui oleh TKM (BAPP 2)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

PENGADAAN PIHAK KE-3


Masa pemeliharaan selama 30 hari kalender,
apabila terjadi kerusakan menjadi tanggung
jawab pihak ketiga
Uang jaminan pemeliharan dikembalikan 14
hari kalender setelah masa pemeliharaan
selesai.

Page 44

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

b. Rehab SAM BJP

Termin Pertama akan dicairkan sebesar 50% apabila fisik sudah


dibangun sebesar 60% dengan dibuatkan berita acara diketahui
dan di tanda tangan oleh ketua TKM dan fasilitator (BA.
Penyelesaian Pekerjaaan 1) , sebelum berita acara penyelesaian
pekerjaan 1 dilakukan opname fisik bersama antara TKM,
Sanitarian dan Panitia Penerima Barang/Jasa.

Untuk Termin kedua akan dibayarkan sebesar 50% apabila fisik


sudah dibangun sebesar 100% dengan dibuatkan berita acara dan
disertai RPDyang diketahui dan di tanda tangan oleh ketua TKM
dan Fasilitator (BA. Penyelesaian Pekerjaaan 2), sebelum berita
acara penyelesaian pekerjaan 2 dilakukan opname fisik bersama
antara TKM, Sanitarian dan Panitia Penerima Barang/Jasa.

Jaminan pemeliharaan sebesar 5% jaminan bank di kabupaten


setempat dari penyedia diberikan kepada PPK setelah pekerjaan
dinyatakan 100 % selesai dengan dibuatkan berita acara yang
diketahui dan di tandatangani oleh ketua TKM, Fasilitator dan
Sanitarian.

Masa pemeliharaan selama 30 hari kalender, apabila terjadi


kerusakan menjadi tanggung jawab pihak ketiga

Uang jaminan pemeliharan dikembalikan 14 hari kalender setelah


masa pemeliharaan selesai.

5.2.

PERTANGGUNGJAWABAN
Pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan dan pertanggungjawaban keuangan
dilakukan oleh Pihak Ketiga/Kontraktor sesuai dengan mekanisme dan tahapan
pencairan dana kepada pihak PPK Dinas Kesehatan dengan membuat Laporan
Pelaksanaan Pekerjaan dan Laporan Penggunaan Dana.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 45

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

5.3.

REALISASI FISIK DAN PENYERAPAN KEUANGAN


Pelaksanaan pembangunan sarana air minum secara resmi dinyatakan selesai
bila telah dilaksanakan sesuai dengan rencana anggaran dan biaya yang
tertuang dalam RRK, layak untuk dimanfaatkan dan berfungsi dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dinyatakan selesai apabila semua rencana
kegiatan yang direncanakan dalam RRK sudah terlaksana, BPS telah terbentuk
dan siap berfungsi serta rencana operasional dan pemeliharaan telah siap
dilaksanakan.
Penyerapan dana ini dimasukkan kedalam pelaporan BMN dan SAI.
Dana Tugas Pembantuan (TP) dibelanjakan dalam bentuk Teknologi Tepat Guna
(TTG) dan Rehab Sarana Air Minum (SAM) Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) dan
akan diserahkan kepada SKPD (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten) sehingga
akan ada proses hibah lebih lanjut (Pak Rais akan menindaklanjuti hal ini).

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 46

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Bab 6
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
6.1.

STRUKTUR ORGANISASI OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN


Ketua

Bendahara

Tim Teknis

Pembentukan BPS PAM (Badan Pengelola Sarana Penyediaan Air Minum) untuk
TTG dan Kelompok Pemakai Air (Pokmair) untuk rehab dilaksanakan setelah
pencairan Termin I, yang berfungsi melanjutkan pemeliharaan sarana paska
konstruksi.
6.2.

PENDANAAN
Sumber pendanaan untuk Operasional dan Pemeliharaan berasal dari 2 sumber
yaitu :

Modal awal : modal ini berasal sisa dari incash masyarakat sebesar 1%
dari biaya proyek dan telah dikumpulkan selama pekerjaan konstruksi.

Modal berjalan : modal ini berasal dari iuran dari masyarakat yang
besarannya telah ditetapkan oleh masyarakat setempat.

Dana ini dipergunakan untuk :

6.3.

Biaya penarikan iuran

Biaya perawatan

Biaya pengelolaan dana

Biaya Pengembangan

KESINAMBUNGAN SARANA AIR MINUM


Kesinambungan sarana air minum menjadi tolok ukur penilaian program hal ini
sesuai dengan indicator capaian program.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 47

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Bab 7
MONITORING , EVALUASI DAN PELAPORAN
7.1.

INDIKATOR DAN PENILAIAN CAPAIAN PROGRAM :


1. Desa yang melaksanakan STBM di seluruh desa sasaran :
-

Melaksanakan pemicuan minimal 1 dusun/desa.

Memiliki Rencana Tindak Lanjut paska pemicuan

Memiliki Natural Leader

2. Update peta sosial dengan basis informasi :


-

Peningkatan akses air minum untuk TTG (50% dari yang belum terakses)

Peningkatan akses air minum untuk Rehab (5 KK/sarana dari yang belum
terakses)

Peningkatan akses jamban (50% dari yang belum terakses)

Perubahan perilaku Stop BAB-S :

3. Dokumen perencanaan :
-

Memiliki RRK rehab SAM/BJP sebanyak 10 RRK/kabupaten

Memiliki RRK TTG (daftar terlampir)

Memiliki RRK TTG Tahun 2014 (daftar terlampir)

4. Pemeliharaan paska Konstruksi :

7.2.

Terbentuk BPS desa intervensi

Terdapat iuran oleh masyarakat

PENILAIAN SKALA KEBERHASILAN


Desa yang dikatakan berhasil adalah :
a. Telah melaksanakan pemicuan minimal 1 dusun
b. Memiliki Rencana Tindak Lanjut paska pemicuan
c. Memiliki Natural Leader
d. Peningkatan akses air minum untuk TTG (50% dari yang belum terakses)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 48

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

e. Peningkatan akses air minum untuk Rehab (5 KK/sarana dari yang belum
terakses)
f. Peningkatan akses jamban (50% dari yang belum terakses)
g, Perubahan perilaku Stop BAB-S :
Terbentuk BPS desa intervensi
Terdapat Perdes tentang BPS (ada item yang mengatur tentang iuran dan
besaran iurannya)
7.3.

PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI

7.4.

Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk pengawasan, pengendalian,


kemajuan kegiatan dan dampak kegiatan dan juga untuk mengukur efisiensi,
efektivitas dan manfaat serta kesinambungan kegiatan.
Monitoring selama pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan oleh
sanitarian/petugas kesling puskesmas dan masyarakat/BPS
Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh PPK Satker Dinas Kesehatan Kabupaten
Pemerintah daerah melakukan fasilitasi terhadap hasil monitoring dan
evaluasi yang telah dilakukan

PELAPORAN
-

Laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan dan penggunaan keuangan


dilaporkan oleh kontraktor/Pihak III kepada PPK secara berkala.

Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan oleh PPK kepada
PA/KPA setiap bulan.

Pencapaian target fisik dicatat setiap hari, dievaluasi setiap minggu serta
dibuat laporan mingguan agar dapat diketahui apakah dana yang dikeluarkan
sesuai dengan target fisik yang dicapai.

Penggunaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga


ahli perseoragan dicatat setiap hari dalam laporan harian.

Laporan bulanan dibuat berdasarkan laporan mingguan.

Dokumentasi pekerjaan meliputi administrasi dan foto pelaksanaan


pekerjaan. Foto dari arah yang sama diambil saat sebelum, sedang dan
sesudah diselesaikannya pekerjaan.

Pelaporan yang dilaporkan kepada PPK dari Pihak III berisi antara lain :

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 49

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

1. Persiapan pekerjaan yang meliputi kesesuaian gambar pelaksanaan


dengan gambar rencana kerja serta kebutuhan bahan, Jasa Lainnya,
peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan.
2. Pelaksanaan pekerjaan yang meiputi kesesuaian jadwal pelaksanaan
pekerjaan

terhadap

rencana

pelaksanaan

pekerjaan,

penyerapan

keuangan, penyerahan pekerjaan sampai dengan selesai 100% (sasaran


akhir pekerjaan telah tercapai) dan foto-foto dokumentasi.
3. Penggunaan bahan Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga
ahli perseorangan.
7.5.

FORMAT MONITORING DAN PELAPORAN


Format monitoring dan pelaporan terdapat pada lampiran juknis ini.

7.6.

PELAKSANAAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh semua tingkat pelaksana dimulai
masyarakat penerima manfaat kegiatan. Rinciannya adalah sebagai berikut :
-

Masyarakat yang menerima manfaat kegiata.

Pengelola

kegiatan

PAMSTBM

(Pusat,

Bappeda,

Dinas

Kesehatan,

Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas & Fasilitator Kabupaten)


Monitoring dan evaluasi pada dasarnya merupakan tugas melekat pada
organisasi pelaksana sesuai jenjangnya, melalui supervisi dan pelaporan. Oleh
karena itu selain pelaporan monitoring dan evaluai dilaksanakan melalui metode
supervisi yang biasanya menghasilkan data dan informasi yang tidak terlaporkan
melalui sistem pelaporan.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


TA 2013

Page 50

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

PETUNJUK TEKNIS
TUGAS PEMBANTUAN PONTREN
TAHUN 2013

Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2013

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

DAFTAR ISI

Bab 1 Pendahuluan
1.1.

Latar Belakang Pelaksanaan Program ...............................................................

1.2.

Maksud dan Tujuan ....................................................................................................

1.3.

Pendanaan ......................................................................................................................

1.4.

Kriteria Pondok Pesantren ....................................................................................

1.5.

Lokasi Kegiatan ............................................................................................................

Bab 2 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Pengelola Kegiatan .....................

2.1.

2.2.

Struktur Organisasi Pengelolaan Kegiatan ......................................................

2.1.1. Pusat ..................................................................................................................

2.1.2. Provinsi .............................................................................................................

2.1.3. Kabupaten .......................................................................................................

2.1.4. Kecamatan .......................................................................................................

2.1.5. Tim Kerja Masyarakat (TKM) .................................................................

Peran dan Tanggung Jawab ....................................................................................

2.2.1. Pusat ..................................................................................................................

2.2.2. Provinsi .............................................................................................................

2.2.3. Kabupaten .......................................................................................................

2.2.4. Pihak ke-3 (Kontraktor) ............................................................................

17

Bab 3 Kegiatan Implementasi Program


3.1.

Langkah Kegiatan ........................................................................................................ 18

3.2.

Penyusunan RRK Pontren .......................................................................................

20

3.3.

Monitoring dan Evaluasi ..........................................................................................

21

3.4.

Paska Pelaksanaan .....................................................................................................

21

3.5.

Pelaksanaan Kontrak ................................................................................................

23

3.6.

Etika Pelaksanaan ......................................................................................................

24

3.7.

Urutan Proses Pelaksanaan Kegiatan ...............................................................

25

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Bab 4 Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa


4.1.

Dasar Hukum ................................................................................................................

28

4.2.

Prinsip-Prinsip Pengadaan Barang/Jasa ..........................................................

28

4.3.

Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Pengadaan Barang/Jasa .......................

28

4.4.

Menyusun Spesifikasi dan HPS .............................................................................

29

4.5.

Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa ......................................................................

29

4.6.

Metode Pengadaan Barang/Jasa ..........................................................................

30

4.7.

Kontrak Pengadaan .................................................................................................... 30

Bab 5 Pencairan Dana dan Pertanggungjawaban Keuangan


5.1.

Persyaratan Tahapan Penarikan ..........................................................................

31

5.2.

Pertanggungjawaban ................................................................................................. 33

5.3.

Realisasi Fisik dan Penyerapan Keuangan ....................................................... 33

Bab 6 Operasional dan Pemeliharaan


6.1.

Struktur Organisasi Operasi dan Pemeliharaan ............................................

34

6.2.

Pendanaan ...................................................................................................................... 34

Bab 7 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan


7.1.

Indikator dan Penilaian Capaian Program .......................................................

35

7.2.

Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi ...............................................................

35

7.3.

Pelaporan .......................................................................................................................

35

7.4.

Format Monitoring dan Pelaporan ......................................................................

36

7.5.

Pelaksanaan Evaluasi ................................................................................................

36

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

ii

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

LATAR BELAKANG PELAKSANAAN PROGRAM


Rencana Strategis bidang kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2010 -2014 menyebutkan bahwa visi masyarakat
sehat yang mandiri, dan berkeadilan salah satu misinya adalah meningkatkan
derajat

kesehatan

masyarakat

melalui

pemberdayaan

masyarakat.

Dalam

pelaksanaan kegiatannya dilakukan dengan prinsip non diskriminatif,partisipatif


dan berkelanjutan.
Disamping itu dalam rangka mendukung pencapaian tujuan Millenium
Development Goals (MDGs) khususnya point 7c, yaitu peningkatan akses
masyarakat terhadap sarana air minum dan sanitasi yang layak maka kegiatan
penyehatan lingkungan di lingkungan pondok pesantren menjadi penting untuk
dilakukan.
Kegiatan penyehatan lingkungan bertujuan mewujudkan mutu lingkungan
hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistim kesehatan kewilayahan untuk
menggerakkan pembangunan lintas sektor berwawasan kesehatan..
Jumlah Pondok pesantren dalam beberapa dekade terakhir, mengalami
perkembangan yang luar biasa, baik di wilayah pedesaan, pinggiran kota, maupun
perkotaan. Data dari Kementerian Agama tahun 2011 menunjukkan jumlah pondok
pesantren seluruh Indonesia sudah mencapai 11.312 buah dengan santri sebanyak
2.737.805 orang, kemudian pada tahun 2005 mengalami peningkatan jumlah
pondok pesantren mencapai 14.798 lembaga dengan jumlah guru 243.738 orang
dan santri 3.464.334. Sedangkan data terakhir pada tahun 2010 pesantren
mencapai 25.785 lembaga dengan jumlah santri sebanyak 3.652.083 jiwa.
Jumlah pondok pesantren (Pontren) yang semakin meningkat, sebagaimana
tercermin di atas tentunya mendapat perhatian serius dari pemerintah dari

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 1

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

berbagai aspek, baik pada aspek pengembangan keilmuan, keterampilan, maupun


akses air minum dan sanitasi yang layak di lingkungan Pontren.
Pada aspek terakhir, akses air minum dan sanitasi yang layak di lingkungan
Pondok pesantren tampaknya menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, dalam
banyak kasus kondisi lingkungan sebagian pondok pontren jauh dari batas bersih
atau sehat, baik kesehatan secara umum maupun kesehatan lingkungan pada
khususnya.
Hasil kegiatan inspeksi sanitasi di Pondok Pesantren yang dilaksanakan oleh
Direktorat Penyehatan Lingkungan tahun 2006 diperoleh informasi bahwa 50 %
dari jumlah Pondok Pesantren tergolong dalam kategori medium yang berarti
40%-95% faktor berisiko menimbulkan gangguan. Faktor risiko yang ditemukan
adalah masalah sanitasi, ruang dan bangunan,perilaku masyarakat di Pondok
Pesantren. Kenyataan tersebut perlu upaya untuk meningkatkan kualitas
lingkungan dan kualitas perilaku sehat agar dapat mencegah terjadinya gangguan
kesehatan.
Dalam upaya meningkatkan kondisi Pondok Pesantren yang sehat dipandang
perlu untuk membangun kesadaran serta kemauan yang tinggi untuk memperbaiki
kondisi hygiene dan sanitasi yang lebih sehat.Di samping itu, tentu bantuan-bantuan
stimulan bagi Pondok Pesantren dalam membangun infrastruktur sanitasi yang
sehat patut dilakukan.Atas dasar itulah, kegiatan Peningkatan Kesehatan
Lingkungan di Pondok Pesantren ini dilakukan.
Untuk memudahkan dalam merealisasikan kondisi Pondok Pesantren yang
sehat maka diperlukan kesadaran yang tinggi serta kemauan untuk memperbaiki
kondisi hygiene dan sanitasi yang kurang memadai. Oleh karena itu perlu
melakukan upaya peningkatan kesehatan lingkungan dan perilaku secara
berkesinambungan melalui pemberdayaan masyarakat Pondok Pesantren.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 2

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

1.2.

MAKSUD DAN TUJUAN


Tujuan dari disusunnya Petunjuk Teknis Tugas Pontren Tahun 2013 adalah sebagai
acuan bagi setiap pengelola danaTugas Pembantuan Tahun 2013 agar dalam
pengelolaan dana Tugas Pembantuan Pondok Pesantren Tahun 2013 dapat
dilakukan secara akuntabel, efektif dan efisien dalam rangka mencapai target
MDGs.
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan melalui:
Penyediaan air minum yang lebih berkualitas
Pembangunan sarana sanitasi yang lebih memadai
Perubahan perilaku hidup bersih dan sehat
Apabila pemerintah daerah merasa perlu menyusun petunjuk yang bersifat
lebih operasional sebagai turunan petunjuk teknis ini, maka Dinas Kesehatan
Kabupaten dapat mengembangkannya sepanjang tidak bertentangan dengan
Petunjuk Teknis ini.

1.3.

PENDANAAN
a. Sumber pendanaan untuk kegiatan Tugas Pembantuan Pondok Pesantren Tahun
2013 tersebut berasal dari APBN Tahun 2013 melalui Belanja modal untuk
pembangunan dan/atau perbaikan sarana sanitasi dan air minum.
b. Pondok pesantren yang akan mendapatkan bantuan bersedia menyediakan
dana in kind 4% dan in cash 1% untuk operasional pemeliharaan dan
pengembangan.
c. Pemilihan opsi yang dibiayai oleh dana tugas pembantuan hanya digunakan
untuk pembangunan dan perbaikan air bersih dan sanitasi, apabila pondok
pesantren melakukan pengembangan diluar terkait air bersih dan sanitasi tidak
dibebankan pada dana tugas perbantuan

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 3

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

1.4.

KRITERIA PONDOK PESANTREN


a. Memiliki unsur-unsur Pondok Pesantren
1) Pengasuh pesantren (Kiai, Tuan Guru atau sebutan lainnya)
2) Santri
3) Asrama
4) Tempat ibadah (Mushalla / masjid)
5) Pengajaran kitab kuning
b. Memiliki jumlah santri minimal 150 orang
c. Memiliki ijin operasional dari Kementerian Agama
d. Memiliki akses yang rendah terhadap sarana sanitasi yang layak
e. Memiliki sarana hygiene sanitasi bangunan yang tidak layak
f. Banyak kejadian penyakit berbasis lingkungan

1.5.

LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan dana Tugas Pembantuan Pondok Pesantren Tahun Anggaran 2013
berada pada 75 pondok pesantren, di 23 kabupaten, 6 provinsi sebagai berikut :
1. Jawa Barat
- Kabupaten Sukabumi

: 3 lokasi

- Kabupaten Subang

: 3 lokasi

- Kabupaten Garut

: 3 lokasi

- Kabupaten Purwarkarta

: 3 lokasi

2. Jawa Tengah
- Kabupaten Pemalang

: 3 lokasi

- Kabupaten Pati

: 3 lokasi

- Kabupaten Brebes

: 3 lokasi

- Kabupaten Banyumas

: 3 lokasi

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 4

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

3. DI Yogyakarta
- Kabupaten Bantul

: 3 lokasi

- Kabupaten gunung kidul

: 3 Lokasi

- Kabupaten Sleman

: 3 lokasi

4. Jawa Timur
- Kabupaten Ngawi

: 4 lokasi

- Kabupaten Pasuruan

: 4 lokasi

- Kabupaten Sumenep

: 4 lokasi

- Kabupaten Lumajang

: 4 lokasi

- Kabupaten Malang

: 4 lokasi

- Kabupaten Ponorogo

: 4 lokasi

5. Nusa Tenggara Barat


- Kabupaten Lombok Timur

: 3 lokasi

- Kabupaten Lombok Tengah

: 3 lokasi

- Kabupaten Lombok Utara

: 3 lokasi

6. Lampung
- Kabupaten Tulang Bawang Barat

: 3 lokasi

- Kabupaten Lampung Barat

: 3 lokasi

- Kabupaten Lampung Selatan

: 3 lokasi

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 5

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB 2
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN
FUNGSI PENGELOLA KEGIATAN

2.1.

STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA KEGIATAN


2.1.1. Pusat
Struktur organisasi menggunakan organisasi struktural yang ada dan sesuai
Tusi, kecuali untuk Pusat ditambahkan untuk membantu pelaksanaan tugas
dan fungsi Subdit PP-TTU,
a. Pengarah

Dirjen PP

dan PL Kemenkes, Dirjen PMD

Kemendagri, Deputi Sarana dan Prasarana


Bappenas, Direktorat Pendidikan Diniyah dan
Pondok Pesantren (kementerian Agama)
b. Penanggungjawab :

Direktur Penyehatan Lingkungan

c. Pelaksana Harian

Kasubdit Penyehatan Permukiman dan Tempat-

tempat umum
2.1.2 Provinsi
Untuk organisasi provinsi sesuai Tugas Pokok dan Fungsi Dinkes Provinsi
dalam pelaksanaan kegiatan dekonsentrasi serta Tugas Pokok dan Fungsi.
a. Pengarah

: Bappeda Provinsi dan Kadinkes Provinsi

b. Penanggungjawab : Kabid P2PL/Kabid P2MK/Kabid PLPP


c. Pelaksana Harian

: Kasie PL/Kasie Kesling

2.1.3 Kabupaten
Organisasi ditingkat kabupaten menggunakan organisasi Satker (KPA,PK ,
Panitia dan lain-lain).
a. Pengarah

: Bappeda Kabupaten , Kadinkes Kabupaten dan


Kemenag Kabupaten

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 6

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

b. Penanggung jawab : Kasubdin P2PL


c. Pelaksana harian

: Kasie Kesling

2.1.4. Kecamatan
Sedangkan

ditingkat

Puskesmas

sesuai

TUSI

Puskesmas

dan

Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas.


a. Pelaksana Harian

: Kepala Puskesmas

b. Anggota

: Tenaga Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas

2.1.5. Tim Kerja Masyarakat (TKM)-Pontren


TKM dibentuk dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten dengan
susunan organisasi sebagai berikut :
a. Ketua TKM
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Tim Perencana
e. Tim Pengawas
2.2.

PERAN DAN TANGGUNGJAWAB


2.2.1. PUSAT :
Tugas Pengarah :
a. Memberikan arahan dan pembinaan kepada pelaksana di pusat dan
daerah.
b. Merumuskan dan menetapkan kebijakan.
Tugas Penanggung Jawab :
a. Menanggulangi dan memecahkan berbagai masalah koordinasi antar
sektor terkait yang mungkin timbul selama pelaksanaan program.
b. Memfasilitasi kegiatan secara berkala untuk mereview kemajuan progra

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 7

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Tugas Pelaksana Harian :

Melakukan sosialisasi kegiatan

Mengidentifikasi permasalahan kesehatan di lokasi sasaran

Menetapkan provinsi dan kabupaten yang akan menerima bantuan


sarana hygiene dan sanitasi berdasarkan usulan dan kriteria.

Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.

2.2.2. PROVINSI
Tugas Pengarah:
a. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada pelaksana kabupaten
b. Membantu dalam koordinasi pemerintah daerah.
c. Menanggulangi dan memecahkan berbagai masalah koordinasi antar
sektor terkait yang mungkin timbul selama pelaksanaan program.
d. Memfasilitasi kegiatan secara berkala untuk mereview kemajuan
program.
Tugas Penanggung Jawab :
a. Mengkoordinasikan seluruh proses pelaksanaan kegiatan sesuai petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis
b. Memberikan pengarahan dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan

Tugas Pelaksana Harian :


a.

Roadshow penjaringan lokasi sasaran

b.

Capacity building bagi petugaskabupaten

c.

Monitoring dan evaluasi (implementasi kegiatan di lapangan, konsultasi


ke pusat serta pengelolaan laporan dan keuangan

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 8

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

2.2.3. KABUPATEN
Tugas Pengarah:
a. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada pelaksana Puskesmas
b. Membantu dalam koordinasi pemerintah daerah.
c. Menanggulangi dan memecahkan berbagai masalah koordinasi antar
sektor terkait yang mungkin timbul selama pelaksanaan program.
d. Memfasilitasi kegiatan secara berkala untuk mereview kemajuan program.
Tugas Penanggung Jawab:
a. Mengkoordinasikan seluruh proses pelaksanaan kegiatan sesuai petunjuk
pelaksanaan
b. Memberikan pengarahan dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan
Tugas Pelaksana Harian :
a.

Persiapan dan Penjaringan Lokasi Sasaran : dilaksanakan melalui


kegiatan penilaian (assessment) Kesling Pontren dan disesuaikan dengan
kriteria dalam Juklak TP;

b.

Pendampingan penyusunan RRK ( Rencana Rincian Kerja ) pondok


pesantren

c.

Peningkatan kapasitas sanitarian /petugas kesling puskesmas

d.

Fasilitasi Masyarakat Pontren : dilaksanakan oleh petugas kabupaten dan


petugas Puskesmas/sanitarian dengan proses sebagai berikut :

No
1.

Langkah

Keterangan

Identifikasi

Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat Pontren

masalah, potensi

dengan difasilitasi oleh petugas kabupaten dan

dan analisis situasi

petugas Puskesmas/sanitarian secara partisipatif


menggunakan

MPA-PHAST

untuk

mengidentifikasi masalah dan potensi serta


analisis situasi di Pontren.
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN
TA 2013

Page 9

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

No
2.

Langkah

Keterangan

Membahas hasil

Kegiatan

ini

berbentuk

pertemuan

pleno

identifikasi

masyarakat yang difasilitasi oleh

masalah, potensi

kabupaten dan petugas Puskesmas/sanitarian

dan analisis situasi

untuk mengulas hasil identifikasi masalah dan

(pleno I)

analisa situasi dan bersama-sama masyarakat

petugas

Pontren menentukan tindak lanjut sebagai bahan


dasar untuk Rencana Rinci Kegiatan (RRK).
3.

Pleno Pembentukan

Kegiatan ini difasilitasi oleh petugas kabupaten

Tim Kerja

dan

Masyarakat Pondok

membentuk TKM Pontren yang merupakan

Pesantren (TKM

lembaga pelaksana kegiatan di tingkat desa yang

Pontren)

dibentuk secara demokratis oleh masyarakat

(Pleno II)

Pontren dengan mempertimbangkan kesetaraan

petugas

Puskesmas/sanitarian

untuk

gender dan kelas sosial.


4.

Proses Pemilihan

Proses

pemilihan

dapat

dilakukan

untuk

Opsi

menentukan jenis opsi sarana yang akan dipilih.


Pada setiap kegiatan TKM Pontren difasilitasi
oleh

petugas

kabupaten

dan

petugas

Puskesmas/sanitarian yang akan menjelaskan


kepada masyarakat Pontren opsi yang akan
memungkinkan dan sesuai dengan potensi
beserta berbagai kemungkinan yang harus
ditanggung.
5.

Proses Pembahasan

Masyarakat

Opsi

menyepakati opsi yang dipilih (sarana air bersih


dan/atau

Pontren
sarana

secara

sanitasi)

bersama-sama
dan

membuat

kesepakatan kesanggupan untuk melakukan


kegiatan operasional dan pemeliharaan terhadap
opsi yang dipilih.
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN
TA 2013

Page 10

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

No
6.

Langkah

Keterangan

Pleno Penyusunan

Setelah masyarakat Pontren memutuskan opsi

RRK (Pleno III)

yang terpilih sesuai dengan potensi, kebutuhan


dan kemampuan TKM Pontren bersama-sama
masyarakat Pontren dan dibantu

petugas

kabupaten dan petugas Puskesmas/sanitarian


menyusun RR.
7.

Pembahasan RKM

Kegiatan

ini

berbentuk

pleno

masyarakat

Pontren yang difasilitasi TKM Pontren bersama


dengan

petugas

kabupaten

Puskesmas/sanitarian

untuk

dan

petugas

memberikan

penjelasan tentang RKM yang akan diajukan agar


masyarakat Pontren dapat memberikan ulasan
terhadap RKM dan menyetujui sebelum dikirim.
Pengajuan RKM

RKM yang sudah disepakati oleh seluruh


masyarakat Pontren dan ditandatangani oleh
TKM Pontren, diketahui oleh petugas kabupaten
dan petugas Puskesmas/sanitarian dikirim ke
dinas kesehatan kabupaten untuk dievaluasi dan
mendapat persetujuan dari tim evaluasi.

Evaluasi Kelayakan

RKM yang diajukan oleh TKM Pontren kemudian

RKM

dievaluasi

kelayakannya

oleh

tim

evaluasi

kabupaten yang terdiri dari unsur kesehatan,


teknis (dinas PU), pemberdayaan masyarakat.
8.

Penyusunan

RKM yang telah dievaluasi kemudian dijabarkan

Rancangan Rencana

secara detil dalam RRK antara lain Design

Rinci Kegiatan

Engineering Detil (DED) yang dibantu oleh

(RRK)

tenaga teknis, rencana biaya pembangunan,


rencana pelaksanaan kegiatan dan monitoring,
rencana kontribusi masyarakat, pengumpulan,

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 11

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

No

Langkah

Keterangan
jadwal, tanggung jawab, penyimpanan kontribusi
serta

rencana

pengelolaan

pascakonstruksi

termasuk rencana pembentukan kelembagaan


pengelolaan pasca konstruksi dan iuran untuk
operasional, pemeliharaan dan pengembangan
sarana
9.

Pembahasan RRK

Setelah RRK tersusun, maka konsep RRK


tersebut diinformasikan kepada masyarakat
Pontren. Dalam tahapan ini masyarakat Pontren
dapat memberikan ulasan konsep RRK yang
telah disusun untuk perbaikan sebelum dikirim
kepada Satker Dinas Kesehatan.

10. Finalisasi dokumen

TKM Pontren difasilitasi oleh petugas kabupaten

pembangunan

dan petugas Puskesmas/sanitarian memfinalkan

sarana

dokumen rencana kegiatan pembangunan


dan/atau perbaikan sarana.

e. Monitoring dan Evaluasi Kesling di Pontren : monitoring pembangunan /


perbaikan sarana sanitasi yang sesuai dengan opsi yang dipilih untuk
pengawasan, pengendalian, kemajuan kegiatan, dan dampak kegiatan serta
untuk mengukur efensi, efektivitas, dan manfaat serta kesinambungan
program. Monev dilaksanakan terhadap pekerjaan fisik hingga pemanfaatan
sarana serta perubahan perilaku, kegiatan ini dilakukan oleh petugas
kabupaten, petugas Puskesmas/sanitarian, dan perangkat KPA/PPK Satker
dinas kesehatan kabupaten. Dalam kegiatan ini juga dilakukan konsultasi
teknis ke pusat untuk menjamin proses pelaksanaan kegiatan telah sesuai
dengan Juklak yang telah ditetapkan.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 12

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

f. Pengelolaan keuangan dan ketatausahaan Satker serta penyusunan laporan.


g. Melakukan bimbingan kepada kelompok masyarakat dalam penyusunan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan bantuan

sarana hygiene dan

sanitasi.
h. Mengevaluasi dan menilai kelayakan Rencana Rinci Kegiatan (RRK)
i. Melakukan proses pengadaan barang dan jasa sesuai Perpres No. 54 tahun
2010 dan Perpres No. 70 tahun 2012
i. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan, antara lain dengan
melihat:

RRK

Proses Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan

Kesesuaian antara rencana dengan pelaksanaan

Pertanggungjawaban

Membantu TKM menyampaikan laporan penyelesaian pelaksanaan


kegiatan

Membantu TKM

menyusun kegiatan

operasi

dan

pemeliharaan

kesinambungan pascakegiatan
j. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)
PPK mempunyai tugas pokok dan kewenangan sebagai berikut :

menetapkan rencana pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa yang


meliputi:
1) spesifikasi teknis Barang/Jasa;
2) Harga Perkiraan Sendiri (HPS); dan
3) rancangan Kontrak.

menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;

memverifikasi/evaluasiRRK termasuk RAB, (dalam melaksanakan


verifikasi/evaluasi RRK, PPK dapat menunjuk Tim Teknis).

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 13

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

menandatangani Kontrak;

melaksanakan Kontrak dengan Penyedia Barang/Jasa;

mengendalikan pelaksanaan Kontrak;

melaporkan

pelaksanaan/penyelesaian

Pengadaan

Barang/Jasa

kepada PA/KPA;

menyerahkan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa kepada


PA/KPA dengan Berita Acara Penyerahan;

melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan


hambatan pelaksanaan pekerjaan kepadaPA/KPA setiap triwulan; dan

menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan


Pengadaan Barang/Jasa.

Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud diatas,


dalam hal diperlukan, PPK dapat:

mengusulkan kepada PA/KPA:


1) perubahan paket pekerjaan; dan/atau
2) perubahan jadwal kegiatan pengadaan;

menetapkan tim pendukung;

menetapkan tim atau tenaga ahli pemberi penjelasan teknis


(aanwijzer) untuk membantu pelaksanaan tugas ULP; dan

menetapkan besaran Uang Muka yang akan dibayarkan kepada


Penyedia Barang/Jasa.

k. ULP/Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa

menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa;

menetapkan Dokumen Pengadaan;

menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran;

mengumumkan pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa diwebsite


K/L/D/I masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 14

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

masyarakat serta menyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam


Portal Pengadaan Nasional;

menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau


pascakualifikasi;

melakukan

evaluasi

administrasi,

teknis

dan

hargaterhadap

penawaran yang masuk;

Pengadaan Langsung dilaksanakan oleh 1 (satu) orangPejabat


Pengadaan.

l. Bendahara Pengeluaran
menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan uang /
surat berharga dalam pengelolaannya;
melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK;
1. menolak

perintah

pembayaran

apabila

tidak

memenuhi

persyaratan untuk dibayarkan;


2. melakukan pemotongan / pemungutan penerimaan negara dari
pembayaran yang dilakukannya;
3. menyetorkan pemotongan / pemungutan kewajiban kepada
negara ke kas negara;
4. mengelola rekening tempat penyimpanan UP; dan
5. menyampaikan

Laporan

Pertanggungjawaban

(LPJ)

kepada

Kepala KPPN selaku kuasa BUN.

m. Panitia Penerima Barang/Jasa

melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan Pengadaan Barang/Jasa


sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak

menerima

hasil

Pengadaan

Barang/Jasa

setelah

melalui

pemeriksaan/pengujian; dan

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 15

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil


Pekerjaan

1. Tim Kerja Masyarakat


Tugas dan Tanggungjawab Tim Kerja Masyarakat (TKM) :

Menentukan opsi sarana yang akan dipilih

Membuat Rancangan Rincian Kegiatan (RRK) yang akan dilaksanakan


oleh pihak ke-3 yang difasilitasi oleh Kabupaten

Membuat Rencana Anggaran Biaya

(RAB) yang difasilitasi oleh

Kabupaten

Membuat Detail Engineering Design (DED)/Desain Sarana dan


Denah serta jadwal pelaksanaan kegiatan yang difasilitasi oleh
Petugas Dinas kesehatan Kabupaten dan sanitarian, berkoordinasi
dengan Dinas teknis terkait

Mengawasi pelaksanaan pembangunan sarana sesuai dengan RRK


yang disusun

Mengkoordinir pengumpulan in cash dan inkind.

TKM terdiri dari :

Tim Perencana mempunyai tugas dan bertanggung jawab membuat


RRK, RAB dan DED, membuat gambar rencana kerja dan/ atau
spesifikasi teknis.

Tim Pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam


melaksanakan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan
oleh Pihak III.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 16

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

2.2.4. PIHAK KE-3 (KONTRAKTOR)


Tugas dan tanggungjawab pihak kontraktor:

Mereview Rencana Kerja dan Menyusun jadwal pembangunan sarana


sesuai dengan RRK yang disusun TKM.

Menyusun Rencana Penarikan Dana (RPD)

Melaksanakan pembangunan fisik sesuai dengan Rencana Kerja dengan


melibatkan masyarakat pondok pesantren setempat.

Menyusun laporan kegiatan/pelaksanaan pembangunan sarana sesuai


progress fisik.

Melaksanakan serah terima pekerjaan kepada Pejabat Pembuat


Komitmen.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 17

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB 3
KEGIATAN IMPLEMENTASI PROGRAM
3.1

LANGKAH KEGIATAN
Pelaksanaan peningkatan kesehatan di Pondok Pesantren terdiri dari lima tahapan
sebagai berikut berikut :
1. Roadshow Penjaringan
a. Melakukan sosialisasi kriteria dari Pondok Pesantren yang layak mendapatkan
stimulan dari pusat ke provinsi.
b. Melakukan verifikasi long list ke short list (Dinkes provinsi dan Kabid Peka
Pondok Pesantren, Kanwil Kemenag).
c. Membuat jadwal kegiatan
d. Menetapkan Pondok Pesantren yang akan mendapatkan bantuan/stimulan
2. Capacity Building MPA-PHAST

(Metode participatory Assesment- Participatory

Hygiene and Sanitation Transformation)


Ditujukan

bagi

petugas

kesehatan

provinsi,

kabupaten/kota

yang

akan

memfasilitasi proses pendampingan penyusunan rencana kerja masyarakat.


3. Pendampingan masyarakat
Merupakan suatu kegiatan fasilitasi di masyarakat untuk penyusunan rencana
kerja masyarakat dan pembangunan sarana kesehatan lingkungan yang dipilih.
4. Perubahan perilaku dan pembangunan sarana.
Suatu kegiatan membangun perubahan perilaku hidup bersih sehat dan
pembangunan sarana fisik oleh masyarkat Pondok Pesantren dan masyarakat desa.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 18

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

5. Monitoring dan evaluasi


Dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan dan hambatan proses pelaksanaan
kegiatan pembangunan sarana fisik kesehatan lingkungan di Pondok Pesantren
serta perubahan perilaku

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 19

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Gambar 3.1 Langkah Kegiatan


3.2 PENYUSUNAN RRK PONTREN
1. Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi
a. Pemetaan Pondok Pesantren
b. Alur Penularan Penyakit (Lintasan Kontaminasi)
c. Identifikasi perilaku sanitasi
d. Identifikasi sarana sanitasi dan bangunan
2. Pembentukan TKM-Pontren
3. Pemilihan Opsi
Setelah melalui musyawarah masyarakat Pondok Pesantren dan masyarakat sekitar
Pondok Pesantrenuntuk memahami tentang masalah kesehatan dan kondisi
lingkungan Pondok Pesantren, maka dengan bantuan petugas kabupaten,
masyarakat melanjutkan proses perencanaan secara partisipatif tentang pemilihan
opsi untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya melalui proses MPA
PHAST
Opsi yang tercantum dalam Rencana Rincian Kegiatan (RRK) Pondok Pesantren
melalui proses perencanaan partisipatif masyarakat dan perencanaan partisipasi di
Pondok Pesantren berupa opsi sarana yang meliputi antara lain:
Opsi Pokok :
a.

Sarana air bersih.

b.

Sarana jamban yang sehat

Opsi pengembangan :
a.

Sarana cuci tangan dan sabun

b.

Sarana pembuangan sampah

c.

Sarana pembuangan air limbah

d.

Tata ruang dan bangunan yang memadai

e.

Tempat wudhu

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 20

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Pemilihan Opsi harus memperhatikan lima aspek penting yaitu teknis, sosial,
kelembagaan, finansial, dan lingkungan
4. Pembuatan Rencana Rincian Kegiatan (RRK) Pontren
a. Rencana Kegiatan (RK)
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
c. Desain sarana dan denah
d. Jadwal pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Pondok Pesantren
e. Rencana Monitoring dan evaluasi oleh masyarakat
3.3. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan untuk pengawasan, pengendalian,
pelaksanaan dan kemajuan kegiatan, dampak kegiatan, kinerja kegiatan dan
pengambilan keputusan. Selain itu Monitoring danEvaluasi bertujuan untuk
mengukur efisiensi, efektivitas dan manfaat serta kesinambungan kegiatan.
Monitoring dan Evaluasi akan dilakukan oleh Pusat, Provinsi, Kabupaten/kota dan
masyarakat.
3.4. PASCA PELAKSANAAN
1.

Menyampaikan laporan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan oleh pihak ke 3

2.

Masyarakat Pondok Pesantren wajib melakukan pemeliharaan dan operasional


sarana agar tercapai kesinambungan.

3.

Masyarakat Pondok Pesantren wajib memelihara perilaku sanitasi yang telah


disepakati.

4.

Rencana tindak lanjut pengembangan.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 21

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

ALUR TAHAPAN KEGIATAN


ROADSHOW
PENJARINGAN

PROVINSI

CAPACITY
BUILDING MPAPHAST

PUSAT

PENDAMPINGAN
MASYARAKAT

PERUBAHAN
PERILAKU DAN
PEMBANGUNAN
SARANA

MONITORING
DAN EVALUASI

PROPINSI
KABUPATEN

PROPINSI
KABUPATEN

PUSAT
PROPINSI
KABUPATEN

Gambar 3.2 Alur Tahapan Kegiatan

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 22

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

STRUKTUR TKM
SEKRETARIS

Gambar 3.3 Struktur TKM

3.5

PELAKSANAAN KONTRAK
Penyedia jasa untuk dana Tugas Pembantuan Pontren wajib memenuhi hal-hal
sebagai berikut :
a. memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan untuk menjalankan
kegiatan/usaha;
b. memiliki keahlian, pengalaman, kemampuan teknis danmanajerial untuk
menyediakan Barang/Jasa;
c. memperoleh paling kurang 1 (satu) pekerjaan sebagaiPenyedia Barang/Jasa
dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir baik dilingkungan pemerintah
maupun swasta, termasuk pengalaman sub kontrak;
d. ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf c, dikecualikan bagi Penyedia
Barang/Jasa yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
e. memiliki sumber daya manusia, modal, peralatan dan fasilitas lain yang
diperlukan dalam Pengadaan Barang/Jasa;

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 23

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

f. dalam hal Penyedia Barang/Jasa akan melakukan kemitraan, Penyedia


Barang/Jasa harus mempunyaiperjanjian kerja sama operasi/kemitraan yang
memuatpersentase kemitraan dan perusahaan yang mewakilikemitraan
tersebut;
g. memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuaiuntuk Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil sertakemampuan pada subbidang pekerjaan yang
sesuai untukusaha non-kecil;
h. memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil,kecuali untuk
Pengadaan Barang dan Jasa Konsultansi;
i.

Selengkap sesuai Perpres No. 54 Tahun 2010 dan Perpres No. 70 Tahun 2012,
tentang pengadaan barang dan jasa.

Setelah Kontrak Pelaksanaan Pekerjaan ditandatangani oleh kedua belah pihak,


maka sebagai pihak ke dua yaitu Kontraktor berhak untuk melaksanakan pekerjaan
tersebut dalam RRK. Dalam hal ini Kontraktor akan berfungsi sebagai
Kontraktor/Pemasok.
Setiap pekerjaan yang telah selesai dilakukan oleh Kontraktor akan dievaluasi oleh
Panitia Penerima Barang/Jasa di Dinas Kabupaten setempat. Panitia Penerima
Barang/Jasa bertugas melakukan evaluasi atau pengecekan pekerjaan yang
dikerjakan oleh pihak Kontraktor (Check List Pekerjaan) agar sesuai dengan
spesifikasi teknis atau Kerangka Acuan Kerja dalam Kontrak.
3.6

ETIKA PELAKSANAAN KEGIATAN


Penyedia/pengguna barang/jasa dalam hal ini Kontraktor dan Dinas Kesehatan
Kabupaten harus memenuhi etika pelaksanaan pengadaan barang/pekerjaan
konstruksi.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 24

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Etika Pelaksanaan Kegiatan


1. Melaksanakan tugas secara tertib, disertai rasa tanggung jawab untuk mencapai
sasaran kelancaran dan ketetapan tercapainya tujuan dalam pelaksanaan.
2. Bekerja secara operasional, mandiri atas dasar kejujuran dan mencegah
terjadinya penyimpangan dalam pelaksanaan.
3. Menerima dan bertanggung jawab atas segala keputusan dalam rapat lapangan
sesuai kesepakatan dengan pihak terkait.
4. Menghindari dan mencegah pertentangan dengan para pihak terkait, langsung
maupun tidak langsung.
5. Menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan dalam pelaksanaan pekerjaan
ini.
6. Menghindari dan mencegah penyalahgunaan wewenang dan atau melakukan
kegiatan bersama dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan atau pihak
lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara.
7. Tidak menerima, tidak menawarkan atau tidak menjanjikan untuk memberi atau
menerima hadiah/imbalan berupa apapun kepada siapa saja yang diketahui
patut diduga berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
3.7

URUTAN PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN


Setelah dilaksanakan Pleno Rencana Rincian Kegiatan (RRK), kemudian RRK ini
diserahkan kepada Dinas Kesehatan untuk dievaluasi, disetujui dan kemudian
ditenderkan melalui Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Dinas Kesehatan.Dalam
melakukan evaluasi PPK dapat membentuk tim pendukung dalam melakukan
kegiatan ini. Jika tidak terdapat Unit Layanan Pengadaan pada Dinas Kesehatan
proses lelang dapat dilaksanakan pada Unit Layanan Pengadaansatu atap di
kabupaten. Pada tahap pelaksanaan pekerjaan fisik Pemenang tender pelaksanaan
pekerjaan harus bekerja sama dengan masyarakat melalui TKM (diwajibkan
menggunakan tenaga kerja setempat sebagai salah satu bentuk pemberdayaan

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 25

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

masyarakat). Pelaksanaan pekerjaan fisik maksimal selama 60 (enam puluh hari)


hari kalender.
3.8

PASKA PELAKSANAAN
Setelah pekerjaan fisik selesai dengan diterbitkannya Berita Acara Penyelesaian II
harus dilakukan uji fungsi untuk menjamin bahwa setelah selesai pekerjaan fisik
sarana yang terbangun tersebut dapat berfungsi dengan baik maka diterbitkanlah
berkas LP 3 (Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Pekerjaan).Berkas LP3 ini sebagai
dasar untuk Dinas Kesehatan, Sanitarian, Fasilitator untuk melakukan verifikasi.
Setelah dilakukan verifikasi oleh Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas, Dinas
Kesehatan dan Fasilitator maka diterbitkanlah BAST-HP FHO.
3.8.1 Penilaian Pekerjaan Fisik /Uji Fungsi Sarana Air Minum
Penilaian Uji Fungsi Sarana Air Minum yang telah dibangun dilakukan setelah
semua pekerjaan fisik yang telah direncanakan terbangun 100 % sesuai
dengan Rencana Rincian Kegiatan (RRK). Penilaian uji fungsi ini harus sesuai
dengan syarat yang telah ditentukan.
Panitia Penerima Barang/Jasa melakukan penandatanganan Berita Acara
Serah Terima Hasil Pekerjaan (BAST-HP) dengan Penyedia setelah dilakukan
pemeriksaan hasil pekerjaan dan uji coba fungsi sesuai kontrak, BAST ini
kemudian diserahkan kepada PPK sebagai salah satu syarat dilakukannya
pembayaran (Contoh BAST-HP terlampir).

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 26

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

3.8.2 Serah Terima Pengelolaan Sarana


PPK menyerahkan pekerjaan dan laporan pekerjaan kepada KPA melalui
Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.
Selanjutnya

dilakukan

penyerahan

pekerjaan,

dilanjutkan

dengan

penyerahan asset sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang


berlaku.
Sementara menunggu proses serah terima BMN dari Pusat ke SKPD maka
KPA melakukan serah terima pemanfaatan sarana ke masyarakat.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 27

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB 4
PELAKSANAAN PENGADAAAN BARANG/JASA
4.1.

DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam pelaksanaan pengadaan barang/Jasa TA 2013
adalah :
-

Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa


Pemerintah dan perubahannya Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012

4.2.

PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN BARANG/JASA


Pengadaan Barang/Jasa pada Tugas Pembantuan pondok pesantren ini mengacu
pada Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta
Perpres No. 70 tentang Perubahan Kedua Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
Sehingga prinsip-prinsip pengadaan barang dana jasa pada Tugas Pembantuan
Pondok Pesantren harus menerapkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

4.3.

Efisien;

Efektif;

Transparan;

Terbuka;

Bersaing;

Adil/tidak diskriminatif;

Akuntabel

PIHAK-PIHAK YANG TERKAIT DALAM PENGADAAN BARANG/JASA

PA/KPA

PPK

Pejabat Pengadaan; dan

Panitia Penerima Barang/Jasa

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 28

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

4.4.

MENYUSUN SPESIFIKASI DAN HPS :


Dalam penyusunan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) / dalam hal ini RRK (Rencana
Rinci Kegiatan) harus dilengkapi DED (Detail Engineering Design) dan dikalkulasi
secara ilmiah serta dapat dipertanggungjawabkan meliputi :
a.

Harga

pasar

setempat

yaitu

harga

barang/jasa

dilokasi

barang/jasa

diproduksi/diserahkan/dilaksanakan, menjelang dilaksanakannya Pengadaan


Barang/Jasa;
b. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Badan Pusat
Statistik (BPS);
c. informasi biaya satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh asosiasi terkait
dan sumber data lain yang dapat dipertanggungjawabkan;
d. daftar biaya/tarif Barang/Jasa yang dikeluarkan oleh pabrikan/distributor
tunggal;
e. biaya

Kontrak

sebelumnya

atau

yang

sedang

berjalan

dengan

mempertimbangkan faktor perubahan biaya;


f. inflasi tahun sebelumnya, suku bunga berjalandan/atau kurs tengah Bank
Indonesia;
g. hasil perbandingan dengan Kontrak sejenis, baikyang dilakukan dengan instansi
lain maupun pihak lain;
h. perkiraan perhitungan biaya yang dilakukan oleh konsultan perencana
(engineers estimate);

4.5.

i.

norma indeks; dan/atau

j.

informasi lain yang dapat dipertanggungjawabkan.

TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA


Tata cara pengadaan barang/jasa dalam Tugas Pembantuan Kesling pondok
pesantren Tahun 2013 diatur sebagai berikut :
a. Memo dari TKM ke PPK untuk penyerahan spesifikasi, HPS dan DED (RRK)
b. Memo dari PPK ke ULP/Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan untuk
pelaksanaan lelang.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 29

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

c. ULP/Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan mengadaan proses pengadaan


mengacu pada Perpres No. 54 Th 2010 dan perubahannya Perpres NO. 70 Tahun
2012
d. ULP/Pejabat Pengadaan/Panitia Pengadaan melaporkan hasil proses pengadaan
ke PPK.
e. PPK melaksanakan kontrak kerjasama dengan Penyedia.
4.6.

METODE PENGADAAN BARANG/JASA


Metode pengadaan Barang/Jasa untuk Tugas Pembantuan Pondok Pesantren pada
kegiatan perbaikan dan atau pembangunan sarana sanitasi dan atau air minum
sebesar Rp. 50.000.000/paket/pontren mengacu pada Perpres No. 54 Th 2010 dan
perubahannya Perpres No. 70 Tahun 2012 pada Pasal 17 ayat 2 huruf h.1a
berbunyi :
h. khusus Pejabat Pengadaan:
1) menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk:
a) Pengadaan

Langsung

untuk

paket

Pengadaan

Barang/Pekerjaan

Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling tinggi Rp.200.000.000,00


(dua ratus juta rupiah);
4.7.

KONTRAK PENGADAAN
Tata cara Pembuatan Kontrak mengacu kepada Perpres No. 54 Tahun 2010 dan
perubahannya Perpres No. 70 Tahun 2012 :
a. Pemberian uang muka kerja untuk pelaksanaan pekerjaan disertai dengan
penyerahan jaminan bank (Bank Guarantee).
b. Terdapat unsur mekanisme pencairan dana Termin I dan II dengan kriteria yang
ditentukan.
c. Terdapat unsur penilaian progress pembangunan.
d. Untuk pekerjaan fisik, pemenang tender harus melibatkan masyarakat melalui
TKM (pekerjaan yang tidak memerlukan keahlian khusus).
e. Menyampaikan jaminan pemeliharaan sebesar 5%.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 30

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB V
Pencairan Dana dan Pertanggungjawaban Keuangan
5.1.

PERSYARATAN TAHAPAN PENARIKAN


Dasar hukum :
1. Mengacu kepada Perpres No. 54 Tahun 2010 dan perubahannya Perpres No.
70 Tahun 2012 :
2. PMK NO 190/PMK.05/2012
3. DIPA

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 31

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

5.1.1. Tahap Pencairan dana dan syarat syarat


Alur Mekanisme Penyaluran Dana Dan Tata Cara Pembayaran

DANA TUGAS PEMBANTUAN PAMSTBM


(DINAS KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA)

KPA DINKES KABUPATEN/ KOTA

PPK DINKES KABUPATEN/ KOTA

SK Penetapan Penerima Bantuan

Lokasi Terpilih

TKM
mengajukan PROPOSAL

Evaluasi
Kelayakan

Pelaksana Harian
Dinkes Kab/ Kota
Kontrak
Kerja

ULP DINKES KABUPATEN/ KOTA

PROSES LELANG
(Perpres No. Perpres No. 54
tahun 2010 dan Perpres No.
70 tahun 2012)

SARANA FISIK (50%)

TERMIN 1
Dana dicairkan sebesar 50%
apabila fisik sudah dibangun
sebesar
60%
dengan
dibuatkan
berita
acara
diketahui oleh TKM (BAPP 1)

Jaminan
pemeliharaan
sebesar 5%
PEMENANG LELANG

a.
b.

SARANA FISIK (100%)

TERMIN 2
Dana dicairkan sebesar 50%
apabila fisik sudah dibangun
sebesar
100%
dengan
dibuatkan
berita
acara
diketahui oleh TKM (BAPP 2)

PENGADAAN PIHAK KE-3


Masa pemeliharaan selama 30 hari kalender,
apabila terjadi kerusakan menjadi tanggung
jawab pihak ketiga
Uang jaminan pemeliharan dikembalikan 14
hari kalender setelah masa pemeliharaan
selesai.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 32

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

5.2.

PERTANGGUNGJAWABAN
Pertanggungjawaban pelaksanaan pekerjaan dan pertanggungjawaban keuangan
dilakukan oleh Pihak Ketiga/Kontraktor sesuai dengan mekanisme dan tahapan
pencairan dana kepada pihak PPK Dinas Kesehatan dengan membuat Laporan
Pelaksanaan Pekerjaan dan Laporan Penggunaan Dana.

5.3.

REALISASI FISIK DAN PENYERAPAN KEUANGAN


Pelaksanaan pembangunan sarana air minum secara resmi dinyatakan selesai bila
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana anggaran dan biaya yang tertuang dalam
RRK, layak untuk dimanfaatkan dan berfungsi dengan baik.
Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan dinyatakan selesai apabila semua rencana
kegiatan yang direncanakan dalam RRK sudah terlaksana, BPS telah terbentuk dan
siap berfungsi serta rencana operasional dan pemeliharaan telah siap dilaksanakan.
Penyerapan dana ini dimasukkan kedalam pelaporan BMN dan SAI. (Dibuat tatacara
pelaporan SAI dan BMN)
Dana Tugas Pembantuan (TP) dibelanjakan dalam bentuk Teknologi Tepat Guna
(TTG) dan Rehab Sarana Air Minum (SAM) Bukan Jaringan Perpipaan (BJP) dan
akan diserahkan kepada SKPD (Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten) sehingga akan
ada proses hibah lebih lanjut

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 33

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Bab 6
OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN
6.1.

STRUKTUR ORGANISASI OPERASI DAN PEMELIHARAAN

Ketua

Bendahara

6.2.

Tim Teknis

KESINAMBUNGAN SARANA AIR MINUM


Kesinambungan sarana air minum menjadi tolok ukur penilaian program hal ini
sesuai dengan indicator capaian program.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 34

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Bab VII
MONITORING , EVALUASI DAN PELAPORAN
7.1.

INDIKATOR CAPAIAN KEBERHASILAN :


1. Peningkatan akses sarana air bersih
2. Peningkatan akses sarana sanitasi
3. Pemanfaatkan sarana yang sudah dibangun
4. Perubahan perilaku sehat

7.2.

PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI


1. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk pengawasan, pengendalian,
kemajuan kegiatan dan dampak kegiatan dan juga untuk mengukur efisiensi,
efektivitas dan manfaat serta kesinambungan kegiatan.
2. Monitoring

selama

pelaksanaan

pekerjaan

fisik

dilakukan

oleh

sanitarian/petugas kesling puskesmas dan masyarakat/BPS


3. Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh PPK Satker Dinas Kesehatan Kabupaten
4. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi terhadap hasil monitoring dan evaluasi
yang telah dilakukan
7.3.

PELAPORAN
1. Laporan

kemajuan

pelaksanaan

pekerjaan

dan

penggunaan

keuangan

dilaporkan oleh kontraktor/Pihak III kepada PPK secara berkala.


2. Laporan kemajuan realisasi fisik dan keuangan dilaporkan oleh PPK kepada
PA/KPA setiap bulan.
3. Pencapaian target fisik dicatat setiap hari, dievaluasi setiap minggu serta dibuat
laporan mingguan agar dapat diketahui apakah dana yang dikeluarkan sesuai
dengan target fisik yang dicapai.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 35

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

4. Penggunaan bahan, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga ahli


perseorangan dicatat setiap hari dalam laporan harian.
5. Laporan bulanan dibuat berdasarkan laporan mingguan.
6. Dokumentasi pekerjaan meliputi administrasi dan foto pelaksanaan pekerjaan.
Foto dari arah yang sama diambil saat sebelum, sedang dan sesudah
diselesaikannya pekerjaan.
7. Pelaporan yang dilaporkan kepada PPK dari Pihak III berisi antara lain :
a. Persiapan pekerjaan yang meliputi kesesuaian gambar pelaksanaan dengan
gambar rencana kerja serta kebutuhan bahan, Jasa lainnya, peralatan/suku
cadang dan/atau tenaga ahli perseorangan.
b. Pelaksanaan pekerjaan yang meiputi kesesuaian jadwal pelaksanaan
pekerjaan terhadap rencana pelaksanaan pekerjaan, penyerapan keuangan,
penyerahan pekerjaan sampai dengan selesai 100% (sasaran akhir pekerjaan
telah tercapai) dan foto-foto dokumentasi.
c. Penggunaan bahan Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan/atau tenaga
ahli perseorangan.
7.4.

FORMAT MONITORING DAN PELAPORAN


Format monitoring dan pelaporan terdapat pada lampiran juknis ini.

7.5.

PELAKSANAAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan oleh semua tingkat pelaksana dimulai
masyarakat penerima manfaat kegiatan. Rinciannya adalah sebagai berikut :
-

Pondok pesantren menerima bantuan.

Pengelola kegiatan pondok pesantren (Pusat, Bappeda, Dinas Kesehatan,


Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas )

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 36

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Monitoring dan evaluasi pada dasarnya merupakan tugas melekat pada organisasi
pelaksana sesuai jenjangnya, melalui supervisi dan pelaporan.Oleh karena itu selain
pelaporan monitoring dan evaluai dilaksanakan melalui metode supervisi yang
biasanya menghasilkan data dan informasi yang tidak terlaporkan melalui sistem
pelaporan.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN PONDOK PESANTREN


TA 2013

Page 37

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

PETUNJUK TEKNIS
TUGAS PEMBANTUAN DTPK
TAHUN 2013

Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun 2013

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Bab 1 Pendahuluan
A.

Latar Belakang Pelaksanaan Program ...............................................................

B.

Tujuan ..............................................................................................................................

C.

Sasaran ............................................................................................................................

D.

Komponen dan Output Kegiatan ..........................................................................

E.

Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan .....................................................................

F.

Pendanaan .....................................................................................................................

G.

Lokasi ..............................................................................................................................

Bab 2 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Pengelola Kegiatan


A.

B.

Struktur Organisasi Pengelolaan Kegiatan ......................................................

1.

Pusat ..................................................................................................................

2.

Provinsi .............................................................................................................

3.

Kabupaten .......................................................................................................

4.

Tim Kerja Masyarakat (TKM) .................................................................

Peran dan Tanggung Jawab ....................................................................................

1.

Pusat ..................................................................................................................

2.

Provinsi .............................................................................................................

3.

Kabupaten .......................................................................................................

4.

Tim Kerja Masyarakat ................................................................................

5.

Pihak ke-3 (Kontraktor) ............................................................................

Bab 3 Kegiatan Implementasi Program


A.

Roadshow .......................................................................................................................

11

B.

Fasilitasi Masyarakat ................................................................................................. 12


a. Identifikasi Masalah, Potensi dan Analisis Situasi ................................

14

b. Pertemuan Pleno Desa I (Pembentukan TKM) .....................................

15

c. Pleno II (Penyusunan, Evaluasi dan Pengajuan RRK/Proposal)....

18

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Bab 4 Mekanisme Pendanaan


A.

Pengajuan RRK/Proposal .......................................................................................

21

B.

Pencairan Dana ...........................................................................................................

21

C.

Perbelanjaan Barang ................................................................................................

23

D.

Operasi dan Pemeliharaan Sarana ......................................................................

23

E.

Alur Mekanisme Penyaluran Dana dan Tata Cara Pembayaran .............

24

Bab 5 Pencairan Dana dan Pertanggungjawaban Keuangan


A.

Monitoring dan Evaluasi ..........................................................................................

25

B.

Pasca Pelaksanaan .....................................................................................................

25

Bab 6 Pelaporan
A.

Pelaporan .......................................................................................................................

26

B.

Jenis Laporan ................................................................................................................

27

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

ii

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pelaksanaan Program
1. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dimana
sebagian besar adalah pulau-pulau kecil. Sebanyak 92 pulau-pulau kecil telah
ditetapkan sebagai pulau pulau kecil terluar yang berbatasan dengan negara
tetangga, yang tersebar di 21 kabupaten, dimana31 pulau-pulau kecil terluar
adalah pulau berpenduduk (Perpres No. 78 Tahun 2005). Sesuai data di RPJMN
2010-2014, di Indonesia terdapat 183 kabupaten tertinggal yang terletak di 27
propinsi dimana 38 kabupaten terletak di kawasan perbatasan dan pulau-pulau
kecil terluar.
2. Sebagian besar pulau-pulau kecil di Indonesia merupakan wilayah tertinggal
dengan sarana prasarana sosial dan ekonomi yang masih sangat terbatas. Paling
sedikit terdapat tiga permasalahan utama yang dapat mengancam pulau-pulau
kecil, antara lain: (1) meningkatnya degradasi ekosistem pulau-pulau kecil
karena perilaku yang tidak ramah linkungan, terutama pulau yang berpenduduk
padat

dan

menjadi

pusat

kegiatan

ekonomi,

(2)

masih

terbatasnya

pengembangan sosial masyarakat sehingga kerap terjadi kesenjangan ekonomi


dan (3) lokasi yang jauh menjadikan sebagian besar pulau-pulau kecil terisolasi
dan mengakibatkan sarana dan prasarana transportasi dan komunikasi terbatas
(Mujiyani, et. al, 2002). Akses yang terbatas terhadap transportasi, pendidikan,
kesehatan, teknologi, pasar dan informasi dapat berpotensi menimbulkan
kondisi sosial ekonomi yang buruk, antara lain rendahnya derajat kesehatan
masyarakat, masyarakat yang miskin dan pendidikan rendah (Handiwijaya,
1999).
3. Permasalahan kesehatan pada umumnya di daerah pulau-pulau kecil dan
perbatasan pada umumnya tidak berbeda dengan daerah lainnya. Namun
pelayanan kesehatan di daerah ini menjadi sulit karena keterbatasan akses
akibat kondisi geografis dan iklim yang menyebabkan keterbatasan sarana dan
prasarana pelayanan kesehatan maka akses masyarakat ke pelayanan kesehatan
rendah, terbatasnya jumlah, jenis, dan mutu SDM kesehatan karena rendahnya
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK
TA 2013

Page 1

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

minat tenaga kesehatan, serta pembiayaan kesehatan terbatas dan tidak


terkoordinir karena sumber daya yang terbatas (Kemenkes, 2011). Oleh karena
itu daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan (DTPK) menjadi prioritas
karena adanya disparitas antar wilayah DTPK dan non DTPK.
4. Untuk peningkatan kualitas kesehatan dengan meningkatkan kesadaran dan
kemauan untuk hidup sehat agar terwujud derajat kesehatan yang optimal, maka
masyarakat perlu digerakkan agar berperilaku sehat dalam lingkungan sehat.
Oleh karena itu pemberdayaan masyarakat adalah salah satu strategi untuk
mewujudkan masyarakat yang mandiri, dengan strategi :
-

Perluasan akses masyarakat terhadap sumber daya air minum yang


berkualitas

Meningkatkan kebutuhan akan peningkatan perilaku dan fasilitas hygiene


dan sanitasi, tanpa subsidi untuk sarana sanitasi rumah tangga, cuci tangan
dengan sabun dan pengolahan air

B. Tujuan
Fasilitasi masyarakat di DTPK bertujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat dan lingkungan melalui pemberdayaanmasyarakat yang diupayakan
melalui:
Penyediaan air minum yang lebih berkualitas
Pengadaan sarana sanitasi yang lebih memadai
Perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat
C. Sasaran
Sasaran kegiatan adalah untuk meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidup
masyarakat Indonesia sesuai dengan sasaran/target Millenium Development Goals
(MDGs) yaitu target 7c, yaitu menurunkan hingga separuh dari proporsi penduduk
yang belum mempunyai akses air minum dan sanitasi pada tahun 2015.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 2

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

D. Komponen dan Output Kegiatan


Komponen kegiatan terdiri dari:
1. Kegiatan pemberdayaan masyarakat
2. Identifikasi, analisa situasi masalah air minum, sanitasi dan higienis serta
Penyusunan Rencana Rinci Kegiatan (RRK)
3. Pelaksanaan penyediaan sarana pendukung perubahan perilaku (dana stimulan)
4. Monitoring evaluasi
5. Administrasi kegiatan
Output kegiatan adalah :
1. Kegiatan pemicuan terlaksana di 3 kabupaten sasaran
2. Tercapainya Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS)
3. Terlaksananya kegiatan identifikasi masalah, analisa situasi air minum, sanitasi
dan higienis serta tersusunnya Rencana Kerja Masyarakat (RRK) di lokasi
sasaran
4. Bertambahnya proporsi rumah tangga/penduduk yang mendapat akses
terhadap sumber air minum yang layak
E. Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
Secara umum kegiatan fasilitasi masyarakat di DTPK mengacu pada Kebijakan
Nasional AMPL meliputi:
1. Pendekatan

tanggap

kebutuhan

(Demand

Responsive

Approach)

yang

menetapkan masyarakat pada posisi teratas dalam pengambilan keputusan


2. Pembangunan berwawasan lingkungan
3. Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
4. Keberpihakan pada Masyarakat Miskin
5. Peran Perempuan dalam pengambilan Keputusan
6. Akuntabilitas Proses Pembangunan
7. Peran pemerintah sebagai Fasilitator
8. Peran Aktif Masyarakat

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 3

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

F. Pendanaan
Pendanaan kegiatan fasilitasi masyarakat di DTPK bersumber dari dana
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Satker Direktorat Penyehatan Lingkungan
G. Lokasi
Lokasi kegiatan ini berjumlah 3 lokasi yang berada di 3 provinsi sebagai berikut :
a. Kabupaten Mentawai, Propinsi Sumatera Barat
b. Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara
c. Kabupaten Bengkayang, Propinsi Kalimantan Barat
Dengan kriteria antara lain:
a. Adanya pernyataan kesanggupan memberikan kontribusi

misalnya dalam

bentuk uang, material, tenaga, jasa tukang, transport, dll


b. Memiliki akses yang rendah terhadap sarana sanitasi yang layak
c. Memiliki sarana hygiene sanitasi bangunan yang tidak layak
d. Banyak kejadian penyakit berbasis lingkungan
Penetapan lokasi pembangunan sarana
a. Usulan penetapan desa didasarkan pada hasil Inspeksi Sanitasi (IS)
b. Penetapan desa dilakukan oleh Bappeda berdasarkan usulan dari Dinas
Kesehatan.
c. Adanya pernyataan kesanggupan memberikankontribusi antara laindalam
bentuk in-cash dan in-kind (tenaga, jasa tukang dan transportasi)
d. Desa sasaran adalah desa yang akan melakukan pemicuan Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS).

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 4

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI PENGELOLA
A. Struktur Organisasi Pengelola Kegiatan
1. Pusat
1. Pengarah

:Dirjen PP dan PL, Kemenkes

2. Penanggungjawab

:Direktur Penyehatan Lingkungan

3. Pelaksana Harian

: Kasubdit PKSD

2. Provinsi
1. Pengarah

: Bappeda dan Kadinkes

2. Penanggungjawab

: Kabid P2PL/Kabid P2MK/Kabid PLPP

3. Pelaksana Harian

: Kasie PL/Kasie Kesling

3. Kabupaten
1. Penanggung Jawab : Ketua Bappeda dan Kadinkes

4.

2. Pelaksana Harian

: Kasubdin P2PL

3. Anggota

: Kasie Kesling, kasie program terkait, kasie sektor terkait

Tim Kerja Masyarakat (TKM)


TKM dibentuk dengan SK Bappeda Kabupaten dengan susunan organisasi sebagai
berikut :
a. Ketua TKM
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Tim Perencana
e. Tim Pelaksana
f. Tim Pengawas

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 5

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

B. PERAN DAN TANGGUNGJAWAB


1. Pusat :
Tugas Pengarah Pusat:
1. Memberikan arahan dan pembinaan kepada pelaksana di pusat dan daerah.
2. Merumuskan dan menetapkan kebijakan.
Tugas Penanggung Jawab Pusat :
1. Menanggulangi dan memecahkan berbagai masalah koordinasi antar sektor
terkait yang mungkin timbul selama pelaksanaan program.
2. Memfasilitasi kegiatan secara berkala untuk mereview kemajuan program.
Tugas Pelaksana Harian Pusat :
1. Melakukan sosialisasi kegiatan
2. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan di lokasi sasaran
3. Menetapkan provinsi dan kabupaten yang akan menerima bantuan sarana
hygiene dan sanitasi berdasarkan usulan dan kriteria.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
2. Provinsi
Tugas Pengarah Daerah :
1. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada pelaksana kabupaten
2. Membantu dalam koordinasi pemerintah daerah.
3. Menanggulangi dan memecahkan berbagai masalah koordinasi antar sektor
terkait yang mungkin timbul selama pelaksanaan program.
4. Memfasilitasi kegiatan secara berkala untuk mereview kemajuan program.
Tugas Penanggung JawabDaerah :
1. Mengkoordinasikan seluruh proses pelaksanaan kegiatan sesuai petunjuk
pelaksanaan
2. Memberikan pengarahan dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan
Tugas Pelaksana Harian Provinsi :
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK
TA 2013

Page 6

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

1. Melakukan sosialisasi kegiatan


2. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan di lokasi sasaran
3. Menetapkan kabupaten yang akan menerima bantuan sarana hygiene dan sanitasi
untuk diusulkan ke Direktorat Penyehatan Lingkungan, Kemenkes
4. Melaksanakan Capacity Building pada lokasi baru.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
6. Mengkoordinasikan kegiatan STBM
3. Kabupaten
Tugas Pengarah Daerah :
1. Memberikan pengarahan dan pembinaan kepada pelaksana kabupaten
2. Membantu dalam koordinasi pemerintah daerah.
3. Menanggulangi dan memecahkan berbagai masalah koordinasi antar sektor
terkait yang mungkin timbul selama pelaksanaan program.
4. Memfasilitasi kegiatan secara berkala untuk mereview kemajuan program.
Tugas Penanggung JawabDaerah :
1. Mengkoordinasikan seluruh proses pelaksanaan kegiatan sesuai petunjuk
pelaksanaan
2. Memberikan pengarahan dan pembinaan dalam pelaksanaan kegiatan
Tugas Pelaksana Harian Kabupaten :
1. Melakukan sosialisasi kegiatan
2. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan di lokasi sasaran
3. Menetapkan kawasan (desa/kecamatan) yang akan menerima bantuan sarana
hygiene dan sanitasi untuk diusulkan ke Direktorat Penyehatan Lingkungan,
Kemenkes
4. Melakukan bimbingan kepada kelompok masyarakat dalam penyusunan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan bantuan sarana hygiene dan sanitasi.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 7

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

5. Mengevaluasi dan menilai kelayakan Rencana Kerja Masyarakat (RRK)


6. Melakukan proses pengadaan sesuai Perpres No. 54 tahun 2010 dan Perpres No.
70 tahun 2012
7. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan, antara lain dengan
melihat:
a. RRK
b. Proses Pelaksanaan
c. Waktu Pelaksanaan
d. Kesesuaian antara rencana dengan pelaksanaan
e. Pertanggungjawaban
f. Membantu TKM menyampaikan laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan
g. Membantu

TKM

menyusun

kegiatan

operasi

dan

pemeliharaan

kesinambungan pasca
kegiatan
4. Tim Kerja Masyarakat
Tugas dan Tanggungjawab Tim Kerja Masyarakat (TKM) :
1. Menentukan opsi sarana yang akan dipilih
2. Mereview Rancangan Rincian Kegiatan (RRK) yang dibuat oleh pihak ke-3
3. Mereview Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4. Mereview Detail Engineering Design (DED)/Desain Sarana dan Denah
5. Mengawasi pelaksanaan pembangunan sarana sesuai dengan RKK yang disusun
6. Membuat jadwal pelaksanaan RRK
7. Mereview laporan penyelesaian pelaksanaankegiatan
TKM terdiri dari :

a. Tim Perencana mempunyai tugas dan bertanggung jawab mereview RKK, RAB
dan DED, mereview gambar rencana kerja dan/ atau spesifikasi teknis.
b. Tim Pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan
pengawasan terhadap pelaksanaan dan pelaporan, baik fisik maupun
administrasi pekerjaan.
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK
TA 2013

Page 8

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

5. Pihak ke-3 (Kontraktor)


Tugas dan tanggungjawab pihak kontraktor:
1. Menyusun Rancangan Rincian Kegiatan (RRK) sesuai dengan opsi sarana yang
dipilih oleh TKM
2. Menyusun Rencana Penarikan Dana (RPD)
3. Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) 4. Menyusun Detail Engineering Design (DED)/Desain Sarana dan Denah
5. Menyusun jadwal pembangunan sarana sesuai dengan RKK yang disusun
6. Menyusun laporan kegiatan/pelaksanaan pembangunan sarana

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 9

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB III
KEGIATAN IMPLEMENTASI PROGRAM

1. ROADSHOW - SOSIALISASI
Lokasi : Propinsi Sasaran

Pelaksana : Propinsi

2. FASILITASI MASYARAKAT - MPA PHAST


Pelaksana : Pusat, Propinsi &
Kabupaten

Lokasi : Kabupaten Sasaran

3. PENDAMPINGAN MASYARAKAT *
Lokasi : Kabupaten Sasaran

Pelaksana : Sanitarian Puskesmas

4. PERUBAHAN PERILAKU DAN PEMBANGUNAN SARANA **


Lokasi : Kabupaten Sasaran

Pelaksana : Pihak ke tiga

5. MONITORING DAN EVALUASI


Lokasi : Sarana dibangun

Pelaksana : Propinsi & Kabupaten

* Dana operasional pendampingan oleh sanitarian dialokasikan dari dana operasional


puskesmas

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 10

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

A.

Roadshow/Sosialisasi
Kegiatan ini merupakan upaya penyebaran informasi tentang kegiatan fasilitasi
masyarakat kepada seluruh SKPD terkait di tingkat propinsi dan kabupaten sasaran
kegiatan.Kegiatan diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan propinsi dengan melibatkan
SKPD terkait seperti :Tingkat propinsi antara lain (Dinas PU, Dinas Kelautan, Dinas PMD,
Bappeda), tingkat kabupaten (Dinas Kesehatan, Dinas PU, Dinas PMD, Bappeda).
Target yang dicapai yaitu peserta memahami konsep, mekanisme, persyaratan kontribusi
masyarakat, tugas dan fungsi SKPD dalam monitoring dan evaluasi kegiatan. Keluaran dari
kegiatan yaitu adanya kesepakatan penentuan desa sasaran.
Beberapa kriteria dan indikator yang digunakan untuk melakukan pemilihan desa/lokasi
antara lain mencakup :
Persyaratan Umum :
a. Akses masyarakat terhadap sarana penyediaan air minum
b. Akses masyarakat terhadap sarana sanitasi
c. Angka penyakit yang berkaitan dengan air dan sanitasi (1-3 tahun) terakhir
d. Tingkat kemiskinan
e. Jumlah kepala keluarga
Persyaratan Khusus :
a. Lokasi/desa sasaran terdapat di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan dan/atau
daerah yang memiliki Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)
b. Lokasi/desa sasaran adalah desa yang belum berstatus Stop Buang Air Besar
Sembarangan (SBS)
c. Komitmen masyarakat unutk merubah perilaku buang air besar sembarangan
d. Tidak ada kegiatan sejenis pada saat yang bersamaam
e. Pernyataan minat mengikuti kegiatan ini oleh masyarakat yang berupa Surat
Pernyataan
f.

Kesediaan untuk berpartisipasi dan menyiapkan Rencana Rinci Kegiatan (RRK)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 11

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

g. Kesediaan untuk menyediakan kontribusi in-cash (uang tunai) minimal 1 % dari total
biaya yang akan diusulkan. Kontribusi ini dimanfaatkan sebagai biaya pemeliharaan
sarana yang dibangun.
h. Kesediaan untuk menyediakan kontribusi in-kind (tenaga kerja, bahan/material)
minimal 4 % dari total biaya yang akan diusulkan.
i.

Kesediaaan untuk melakukan kegiatan operasioanl dan pemeliharaan sistem/sarana

Terkait dengan persyaratan dalam memanfaatkan dana stimulan untuk membangun


saran penunjang perubahan perilaku, maka berikut ini dapat dirumuskan dalam beberapa
point penting yaitu:
a. Bantuan diterima berdasarkan pada keinginan, kemauan dan kebutuhan nyata dari
seluruh lapisan masyarakat
b. Bantuan hanya akan digunakan untuk pengadaan sarana air bersih, jamban komunal
(di desa DTPK atau PPI) dan pengembangan perilaku hidup sehat di masyarakat
c. Masyarakat telah difasilitasi/ada pemberdayaan baik oleh sanitarian kabupaten
dan/atau sanitarian/petugas kesling puskesmas untuk berikutnya berpartisipasi dalam
menyusun Rencana Rinci (RRK)
d. Masyarakat berikutnya akan membentuk Tim Kerja Masyarakat (TKM) dan BPS (Badan
Pengawasa Sarana) secara partisipatif, dan wakil-wakil yang duduk di dalamnya
mencerminkan keseimbangan gender dan status ekonomi
e. Masyarakat berpartisipasi penuh dalam seluruh proses perencanaan, pelaksanaan
sampai dengan pemeliharaan dan kelangsungan kegiatan
f.

Menyediakan kontribusi pada kegiatan

g. Bersedia membayar iuran untuk pemeliharaan sarana yang telah dibangun dan
menunjang kegiatan lainnya
h. Mengelola dana secara terbuka dan diketahui oleh seluruh masyarakat
i.

B.

Penetapan desa sasaran akan di SK kan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten.

Fasilitasi Masyarakat
Proses perencanaan dan peyusunan Rencana Rinci Kegiatan (RRK) pada desa-desa yang
sudah dinyatakan sebagai desa sasaran dilakukan melalui langkah-langkah pada tabel
berikut:

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 12

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

No
a.

Langkah

Keterangan

Identifikasi masalah,

Kegiatan

ini

dilakukan

potensi dan analisis

difasilitasi

situasi

puskesmas secara partisipatif menggunakan MPA-PHAST

oleh

oleh

tenaga

masyarakat

dengan

sanitarian/petugas

kesling

untuk mengidentifikasi masalah dan potensi serta


analisis situasi di masyarakat. Pada tahap ini pemicuan
terhadap perilaku buang air besar dengan CLTS dapat
juga

dilakukan

dengan

difasilitasi

oleh

sanitarian/petugas kesling puskesmas pada lingkungan


masyarakat yang lebih kecil
Membahas hasil

Kegiatan ini berbentuk pertemuan pleno masyarakat

identifikasi masalah,

yang

potensi dan analisis

puskesmas untuk mengulas hasil identifikasi masalah

situasi

dan analisa situasi dan bersama-sama masyarakat

difasilitasi

oleh

sanitarian/petugas

kesling

menentukan tindak lanjut sebagai bahan dasar untuk


Rencana Kerja Masyarakat
b.

Pleno Pembentukan Tim

Kegiatan ini difasilitasi oleh sanitarian/petugas kesling

Kerja Masyarakat (TKM)

puskesmas untuk membentuk TKM yang merupakan

(Pleno I)

lembaga pelaksana kegiatan di tingkat desa yang


dibentuk secara demokratis oleh masyarakat dengan
mempertimbangkan kesetaraan gender dan kelas social.
Proses ini diawali dengan pemilihan di tingkat dusun/RW
untuk kemudian diadakan pemilihan di tingkat desa pada
semua pertemuan pleno, sehingga TKM yang terbentuk
adalah hasil kesepakatan masyarakat.

Proses Pemilihan Opsi

Proses

pemilihan

dapat

dilakukan

dilingkungan

dusun/RW untuk menentukan jenis opsi sarana yang


akan dipilih. Pada setiap kegiatan TKM difasilitasi oleh
sanitarian/petugas
menjelaskan

kesling

kepada

puskesmas

masyarakat

opsi

yang

akan

yang

akan

memungkinkan dan sesuai dengan potensi beserta


berbagai kemungkinan yang harus ditanggung oleh
masyarakat pengguna

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 13

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Proses Pembahasan Opsi Masyarakat secara bersama-sama menyepakati opsi yang


dipilih (sarana air bersih atau sarana sanitasi) dan
membuat kesepakatan kesanggupan untuk melakukan
kegiatan operasional dam pemeliharaan terhadap opsi
yang dipilih
c.

Pleno Penyusunan RRK

Setelah masyarakat memutuskan opsi yang terpilih

(Pleno II)

sesuai dengan potensi, kebutuhan dan kemampuan


masyarakat, TKM bersama-sama masyarakat dan dibantu
oleh sanitarian/petugas kesling puskesmas menyusun
RRK

Pembahasan RRK

Kegiatan ini berbentuk pleno masyarakat yang difasilitasi


TKM

bersama

dengan

sanitarian/petugas

kesling

puskesmas untuk memberikan penjelasan tentang RRK


yang akan diajukan agar masyarakat dapat memberikan
ulasan terhadap RRK dan menyetujui sebelum dikirim
Pengajuan RRK

RRK yang sudah disepakati oleh seluruh masyarakat dan


ditandatangani

oleh

TKM,

diketahui

oleh

sanitarian/petugas kesling puskesmas dikirim ke Dinas


Kesehatan Kabupaten untuk dievaluasi dan mendapat
persetujuan dari tim evaluasi.
a.

Identifikasi masalah, potensi dan analisa situasi


Proses Identifikasi masalah, potensi dan analisa situasi dilakukan dengan
menggunakan serangkaian alat dari Metode MPA (Methodology for Participatory
Assessment Metode Penilaian secara Partisipatif) PHAST (Participatory Hygiene And
Sanitation Transformation Transformation Hygiene dan Sanitation secara
Partisipatif). Pelaksanaan kegiatan ini harus disesuaikan dengan kondisi desa sasaran
yang akan difasilitasi, apakah desa tersebut sudah ada sarana penyediaan air
minum/sanitasi yang dibangun secara swadaya atau desa tersebut sudah pernah
mendapat bantuan kegiatan sarana penyediaan air minum/sanitasi sebelumnya dan
apakah desa tersebut sudah memiliki badan pengelola sarana air minum atau tidak.
Kondisi ini akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan yang dilakukan.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 14

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Hasil identifikasi dan analisa tersebut di atas dicatat pada Lembar catatan MPAPHAST guna melakukan proses awal untuk memonitor dan mengevaluasi kegiatan
yang nantinya akan menjadi bagian dari kegiatan monitoring. Kegiatan ini bertujuan
untuk mengulas hasil identifikasi masalah dari pertemuan sebelumnya dan
masyarakat mampu mengidentifikasi tindakan selanjutnya yang akan dilaksanakan
oleh masyarakat bersama dengan lembaga lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan, sehingga akan menjadi bahan masukan bagi penyusunan
Rencana Kegiatan Masyarakat.
b.

Pertemuan Pleno I (Pembentukan Tim Kerja Masyarakat)


Tim Kerja Masyarakat terdiri dari anggota masyarakat yang dipilih secara demokratis
dari desa yang bersangkutan dalam sebuah forum rembug desa dengan
memperhatikan kesetaraan gender. TKM disyahkan dengan Surat Keputusan (SK)
Kepala Dinas Kesehatan.
Tim Kerja Masyarakat(TKM)
TKMdibentuk dengan SK Bappeda Kabupaten dengan susunan organisasi sebagai
berikut :
a. Ketua TKM
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Tim Perencana
e. Tim Pelaksana
f.

Tim Pengawas

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 15

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

STRUKTUR ORGANISASI
TIM KERJA MASYARAKAT

KETUA

BENDAHARA

SEKRETARIS

TIM PERENCANA

TIM PENGAWAS

Tugas TKM menyusun RRK/proposal yang mencakup:


1) Menentukan opsi sarana yang akan dipilih
2) Mereview Rencana Rincian Kegiatan (RRK) yang dibuat oleh pihak ke-3
3) Mereview Rencana Anggaran Biaya (RAB)
4) Mereview Detail Engineering Design (DED)/Desain Sarana dan Denah
5) Mengawasi pelaksanaan pembangunan sarana sesuai denganRKK yang disusun
6) Mereview laporan penyelesaian pelaksanaankegiatan
Pemilihan opsi,
Proses selanjutnya setelah identifikasi masalah, masyarakat dengan difasilitasi oleh
sanitarian/petugas kesling puskesmas melanjutkan proses perencanaan secara
partisipatif tentang pemilihan opsi untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Pilihan
opsi antara lain opsi sarana air bersih/minum dan sarana sanitasi yang keduanya
tidak terlepas dari rangkaian proses perencanaan. Pertimbangan opsi membangun
sarana air bersih/minum harus mempertimbangkan, topografi, ketersediaan sumber
air,

biaya

konstruksi,

ketersediaan

lahan

untuk

konstruksi,

kemampuan

mengoperasikan dan memelihara termasuk biayanya. Selain itu perlu juga


PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK
TA 2013

Page 16

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

dipertimbangkan keadaan aspek lingkungan (alam dan budaya) yang akan


diperngaruhi oleh pembangunan sarana tersebut.
Proses pemilihan/opsi sarana sanitasi yang tidak terlepas dari rangkaian proses
perencanaan, artinya masyarakat harus sudah terpicu terlebih dahulu (proses
pemicuan) dan membutuhkan informasi tentang opsi sarana sanitasi. Proses
pemilihan opsi sarana sanitasi dilakukan setelah masyarakat terpicu dan
berkomitmen untuk tidak BAB di sembarangan tempat lagi. Proses pemilihan sarana
sanitasi dapat mengacu pada proses TANGGA SANITASI dimana masyarakat akan
diberi gambaran tentang pilihan saraba sanitasi dari yang paling sederhana sampai
yang paling kompleks. Tangga sanitasi ini akan memperlihatkan kepada masyarakat
bahwa pengembangan khususnya sarana sanitasi bisa terjadi selangkah demi
selangkah disesuaikan dengan kemampuan masyarakt. Oleh sebab itu, pilihan untuk
opsi sanitasi adalah pilihan masing-masing rumah tangga, bukan pilihan masyarakat,
Oleh karena itu, untuk pilihan sarana sanitasi komunal/masyarakat diharapkan dapat
dibangun melalui kontribusi dari masyarakat.
Proses pemilihan opsi merupakan tanggung jawab TKM dan dibantu oleh
sanitarian/petugas kesling puskesmas untuk dimasukkan dalam RRK/proposal yang
akan dikerjakan oleh pihak-3. Proses dilakukan melalui pertemuan-pertemuan
informal dengan kelompok-kelompok masyarakat. Dalam pertemuan ini yang
terpenting adalah masyarakat sadar bahwa mereka punya pilihan dan paham dengan
konsekuensi atas pilihan sarana berserta upaya perawatannya. Hasil pemilihan opsi
sarana dituangkan dalam Berita Acara Pemilihan Opsi .
Pertemuan Pleno I dijelaskan pada tabel berikut :
Tujuan

Masyarakat memberikan ulasan terhadap berbagai jenis pilihan


sarana penunjang perubahan perilaku serta mampu mengambil
keputusan untuk menentukan pilihannya.

Masyarakat memberikan ulasan serta pengambilan keputusan


tentang

kontribusi

yang

diperlukan

untuk

pembiayaan

pembangunan sarana serta biaya untuk kegiatan operasional dan


pemeliharaannya.

Masyarakat menetapkan harga upah yang akan diusulkan dalam


RRK/proposal.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 17

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Peserta

Jumlah peserta minimal 10 % dari jumlah rumah tangga seluruh


desa apabila jumlah rumah tangga lebih dari 600, apabila jumlah
rumah tangga dari seluruh desa sebanyak 600 atau kurang, peserta
yang hadir minimal 60 orang

Peserta perempuan jumlahnya minimal 50% dari jumlah peserta

Mewakili semua dusun

Mewakili kelompok kayamiskin.

Fasilitator TKMdanSanitarian/Petugas Kesling Puskesmas


Bahan

Peta sosial yang dilengkapi pilihan jenis sarana.

Berbagai jenis pilihan sarana air bersih, yang dapat menjadi pilihan
masyarakat agar dalam mengambil keputusan pemilihan tersebut
ada kesinambungan dan efektifitas penggunaan pelayanan.

Informasi tentang perkiraan biaya yang diperlukan untuk


pembangunan sarana serta untuk pemeliharaan dan operasi dari
setiap pilihan jenis sarana.

Keluaran

C.

Pilihan sarana yang disepakati masyarakat

Berita Acara Pemilihan Opsi

Lembar Pencatatan MPA-PHAST

Pertemuan Pleno II (Penyusunan, Evaluasi dan Pengajuan RRK/Proposal)


Penyusunan RRK/Proposal
Setelah masyarakat memutuskan pilihan opsi sarana, maka bersama dengan TKM dan
difasilitasi

oleh

sanitarian/petugas

kesling

puskesmas

menyusun

RRK/proposal.Masyarakat melalui pleno ini dapat memberikan ulasan konsep RRK


yang

telah

disusun

untuk

perbaikan

sebelum,

dikirim

ke

Satker

Dinas

Kesehatan.Uraian mengenai pertemuan Pleno II dapat dilihat pada tabel dibawah.


RRK atau proposal mencakup :
1. Rencana Rinci Kegiatan (RKK). Penyusunan RKK dapat mengacu pada Buku
Petunjuk Penyusunan dan Evaluasi RRK
2. Gambar teknis sarana air bersih
3. Rencana biaya pembangunan sarana
PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK
TA 2013

Page 18

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

4. Rencana pelaksanaan kegiatan dan monitoring


5. Rencana kontribusi masyarakat, pengumpulan, jadwal, tanggung jawab,
penyimpanan kontribusi
6. Rencana administrasi keuangan serta pengadaan barang dan jasa
7. Perencanaan

pengelolaan

pasca

konstruksi

termasuk

pembentukan

kelembagaan dan mekanisme pemeliharaan sarana

Tujuan

Masyarakat mampu memberikan ulasan tentang draft RRK yang


telah disusun

Masyarakat mampu merumuskan tentang besarnya iuran untuk


operasi dan pemeliharaan sarana yang diputuskan secara adil,
demokratis dan transparan

Masyarakat

mampu

menyusun

aturan-aturan

dan

pengorganisasian pengelolaan dalam implementasi proyek maupun


dalam operasi dan pemeliharaan.
Peserta

Jumlah peserta minimal 10 % dari jumlah rumah tangga seluruh


desa apabila jumlah rumah tangga lebih dari 600, apabila jumlah
rumah tangga dari seluruh desa sebanyak 600 atau kurang, peserta
yang hadir minimal 60 orang

Peserta perempuan jumlahnya minimal 50% dari jumlah peserta

Mewakili semua dusun

Mewakili kelompok kayamiskin.

Fasilitator TKM, dan Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas


Bahan

Peta Sosial yang telah dilengkapi tentang rencana akses masyarakat


(rumah tangga) yang akan menggunakan sarana

Rencana rinci tentang pembangunan sarana.

Pembiayaan yang masuk dalam RRK.

Rencana kontribusi masyarakat untuk pembangunan sarana serta


operasi dan pemeliharaan.

Keluaran

Dokumen

Rencana

Kerja

Masyarakat

atau

proposal

ditandatangani oleh Ketua TKM dan diketahui oleh Kepala Desa.

Format RRK terlampir

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 19

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Evaluasi RRK/Proposal
Evaluasi RRK dilakukan oleh Tim Evaluasi (Panitia Pengadaan Barang dan Jasa) yang
dibentuk oleh Satker Dinas Kesehatan Kabupaten berdasarkan permintaan dari
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK Dinas Kesehatan Kabupaten).
Evaluasi RRK dilakukan terhadap kelengkapan dokumen, proses perencanaan dan
kualitas perencanaan, kelayakan teknis dan kewajaran harga.TKM diminta untuk
memberikan pemaparan, penjelasan dan pembahasan berdasarkan undangan Tim
Evaluasi (Panitia Pengadaan Barang dan Jasa).
Pembahasan dapat dihadiri oleh sanitarian/petugas kesling puskesmas sebagai
pemantau.Tim Evaluasi RRK/proposal (Panitia Pengadaan Barang dan Jasa) membuat
laporan hasil evaluasi RRK dan Berita Acara Evaluasi sesuai format evaluasi.
Pengajuan RRK/Proposal
TKM mengajukan RRK beserta seluruh lampirannya kepada Kabupaten(Satker Dinas
Kesehatan) untuk dievaluasi dan diverifikasi oleh tim teknis Dinas Kesehatan dan
serta disetujui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten.
Sedangkan RRK yang tidak memenuhi syarat akan dikembalikan kepada masyarakat
untuk diperbaiki, dan selanjutnya dikirim kembali ke tim teknis Dinas Kesehatan
untuk diproses ulang.
RRK yang telah disetujui Dinas Kesehatan Kabupaten diajukan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) Satker Dinas Kesehatan Kabupaten untuk diberikan SPPBJ
(Surat Penunjukan Penyedia Barang dan Jasa).

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 20

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB IV
MEKANISME PENDANAAN
A. Pengajuan RRK/Proposal
Porsi pendanaan RRK/proposal adalah sebesar 95% dari nilai RRK/proposal ditambah
5% dari kontribusi masyarakat in-cash dan in-kind yang akan dipakai unutk kegiatan
operasional BPS (paska kegiatan). Penggunaan dana In Cash maksimal 50% untuk
operasional TKM dan 50% untuk BPS
RRK yang sudah disusun oleh TKM yang difasilitasi sanitarian/petugas kesehatan
lingkungan puskesmas dan disepakati oleh masyarakat dipakai sebagai acuan pembangunan
sarana.Pelaksanaan pembangunan sarana diserahkan kepada pihak ketiga atau bersifat
kontraktual. Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. RRK yang dibuat oleh TKM diserahkan kepada tim evaluasi di kabupaten. Tim evaluasi
ini merupakan tim teknis lintas sektor dan program untuk review design.
2. Evaluasi kelayakan proposal
3. Hasil evaluasi kelayakan diserahkan ke PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Kabupaten
4. ULP (Unit Layanan Pengadaan) Kabupaten melakukan proses tender/lelang sampai
pengumuman pemenang
5. ULP menyampaikan pemenang lelang kepada PPK
6. PPK Kabupaten membuat kontrak kerja dengan pemenang lelang
7. Pencairan dana mengacu pada Perpres No.54 tahun 2010 dan Perpres No. 70 tahun
2012
B. Pencairan Dana
Pelaksanaan pembangunan sarana diserahkan ke pihak ketiga dan mekanismenya
mencakup :

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 21

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Penandatanganan Kontrak
1. SPPBJ dikeluarkan oleh PPK
2. Paling lambat 14 hari setelah keluar SPPBJ, calon penyedia wajib memberikan jaminan
pelaksanaan sebesar 5% dari nilai kontrakatau sebesar 5% dari nilai Harga Perkiraan
Sendiri apabila penawaran lebih kecil dari 80% Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
3. Jaminan pelaksanaan sebesar 5% bisa dari bank atau asuransi
4. Penandatanganan kontrak
5. Setelah penandatangan kontrak, penyedia berhak mendapatkan uang muka sebesar
maksimal 20-30% dari nilai kontrak
6. Penyedia wajib memberikan jaminan uang muka kepada PPK dalam rangka
pengambilan uang muka dengan nilai minimal sebesar uang muka.
Tata cara pencairan Dana
1. Tahap pertama akan dicairkan sebesar 50% (dikurangi setengah atau sebagian dari
jaminan uang muka) apabila fisik sudah dibangun sebesar 60% dengan dibuatkan
berita acara(Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan/BAPP1) dan diketahui/disetujui
oleh TKM dan fasilitator.
Format evaluasi penyelesaian fisik 60% terlampir.
- Uang muka 20% diajukan dengan disertai dengan Rencana Penggunaan Dana (RPD)
- Penyedia meyerahkan Jaminan Bank/Asuransi sebesar uang muka yang diajukan
2. Tahap kedua akan dibayarkan sebesar 50% (dikurangi setengah atau sebagian dari
jaminan uang muka) apabila fisik sudah dibangun sebesar 100% dan berfungsi dengan
dibuatkan (Berita Acara Uji Fungsi - BAPP 2)yang dibuktikan dengan Laporan
Penyelesaian Pekerjaan Fisik (LP3) dan Surat Pernyataan Penyelesaian Pekerjaan
Fisik ( SP4)dan diketahui oleh TKM.
Format evaluasi penyelesaian fisik 60% terlampir.
3. Jaminan pemeliharaan sebesar 5% diberikan kepada PPK setelah pekerjaan dinyatakan
selesai 100%
4. Masa pemeliharaan selama 30 hari kalender, apabila terjadi kerusakan menjadi
tanggung jawab pihak ketiga
5. Uang jaminan pemeliharan dikembalikan 14 hari kalender setelah masa pemeliharaan
selesai.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 22

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

C. Perbelanjaan Barang
Pengadaan barang dilakukan dengan cara survey harga tiga toko terdekat dan mencatat
dimasukkan

ke

dalam

tabel

barang

dan

harga

untuk

mendapatkan

harga

terendah/termurah.
D. Operasi dan Pemeliharaan Sarana
1. Masyarakat wajib melakukan operasional dan pemeliharaan sarana agar tercapai
kesinambungan.
2. Operasional dam pemeliharaan sarana dilaksanakan oleh BPS di masing-masing desa
yang telah disyahkan oleh desa
3. Untuk modal awal operasional dan pemeliharaan sarana menggunakan dana in-cash

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 23

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

E. Alur Mekanisme Penyaluran Dana Dan Tata Cara Pembayaran

DANA TUGAS PEMBANTUAN


(DINAS KESEHATAN KABUPATEN/ KOTA)

KPA DINKES KABUPATEN/ KOTA

PPK DINKES KABUPATEN/ KOTA

SK Penetapan Penerima Bantuan

Lokasi Terpilih

TKM
mengajukan PROPOSAL

Evaluasi
Kelayakan

Pelaksana Harian
Dinkes Kab/ Kota
Kontrak
Kerja

ULP DINKES KABUPATEN/ KOTA


Jaminan
pemeliharaan
sebesar 5%

PROSES LELANG
(Perpres No. Perpres No. 54
tahun 2010 dan Perpres No.
70 tahun 2012)

SARANA FISIK (50%)

TERMIN 1
Dana dicairkan sebesar 50%
apabila fisik sudah dibangun
sebesar
60%
dengan
dibuatkan
berita
acara
diketahui oleh TKM (BAPP 1)

PEMENANG LELANG

a.
b.

SARANA FISIK (100%)

TERMIN 2
Dana dicairkan sebesar 50%
apabila fisik sudah dibangun
sebesar
100%
dengan
dibuatkan
berita
acara
diketahui oleh TKM (BAPP 2)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

PENGADAAN PIHAK KE-3


Masa pemeliharaan selama 30 hari kalender,
apabila terjadi kerusakan menjadi tanggung
jawab pihak ketiga
Uang jaminan pemeliharan dikembalikan 14
hari kalender setelah masa pemeliharaan
selesai.

Page 24

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB V
MONITORING DAN EVALUASI
A. Monitoring dan Evaluasi
1. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan untuk pengawasan, pengendalian, kemajuan
kegiatan dan dampak kegiatan dan juga untuk mengukur efisiensi, efektivitas dan
manfaat serta kesinambungan kegiatan.
2. Monitoring selama pelaksanaan pekerjaan fisik dilakukan oleh sanitarian/petugas
kesling puskesmas dan masyarakat/BPS
3. Evaluasi pelaksanaan dilakukan oleh PPK Satker Dinas Kesehatan Kabupaten
4. Pemerintah daerah melakukan fasilitasi terhadap hasil monitoring dan evaluasi yang
telah dilakukan
B.

Pasca Pelaksanaan
1. Menyampaikan laporan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan
2. Masyarakat wajib memelihara perilaku sanitasi yang telah disepakati.
3. Rencana tindak lanjut pengembangan.
4. Sistem pelaporan dilaksanakan secara berjenjang dari desa, kabupaten, provinsi dan
pusat dengan di fasilitasi sanitarian/petugas kesling puskesmas
5. Pelaporan mencakup pelaporan kemajuan kegiatan, fisik, dan keuangan

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 25

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BAB V
PELAPORAN
A. Tahap Pelaporan
Pelaporan dilakukan dengan 2 tahap :
1. Tahap pertama yakni pelaporan kemajuan (progress report) atas implementasi kegiatan
yang telah mencapai minimal 60% dari nilai total kegiatan berupa form verifikasi.
Pelaporan pada tahap pertama ini harus menunjukkan penggunaan setidaknya 90% dari
uang yang telah diterima dari termin I atau terbangunnya fisik opsi yang dipilih minimal
mencapai 30%.
Laporan tahap pertama ini dibuat oleh pihak dan diketahui oleh Pelaksana Harian di
Dinkes Kab/Kota yang dilengkapi dengan dokumentasi kegiatan dan bangunan mulai dari
0% sampai dengan minimal 30% (kondisi awal dan akhir).
1. Timeline
Pelaporan tahap pertama harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah
uang termin pertama diterima.Laporan tahap pertama (asli) ditujukan kepada Direktur
Penyehatan Lingkungan dengan tembusan kepada;
c. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
2. Tahap kedua yakni pelaporan final yang menunjukkan atas ketercapaian secara tuntas
baik pada anggaran yang diterima pada termin pertama maupun maupun termin kedua
serta dibuktikan dengan terbangunnya opsi yang dipilih mencapai 100%.
Laporan tahap kedua ini dibuat oleh TKMdan diketahui oleh Pelaksana Harian di Dinkes
Kab/Kota yangdilengkapi dengan dokumentasi kegiatan dan bangunan mulai dari 30%
sampai dengan minimal 100%. Pelaporan tahap kedua harus diserahkan selambatlambatnya 3 (tiga) bulan setelah uang termin kedua diterima.Laporan tahap pertama
(asli) ditujukan kepada Direktur Penyehatan Lingkungan dengan tembusan kepada;
a.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

b.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 26

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

B. Jenis Laporan
Laporan akhir kegiatan memuat dua aspek yang meliputi aspek fisik dan keuangan dengan
sistematika pelaporan sebagai berikut :
a.

Latar belakang

b.

Tujuan

c.

Organisasi pelaksana

d.

Opsi sarana yang dibangun

e.

Waktu kegiatan

f.

Hasil kegiatan :
Fisik
Keuangan

g.

Dokumentasi

h.

Lampiran

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN DTPK


TA 2013

Page 27

LAMPIRAN I (LOKASI KEGIATAN)


TARGET DESA DAN UNIT SARANA REHAB, TTG SERTA JUMLAH RRK
PAMSTBM TAHUN 2013
Target Fisik & RRK 2013
No

Tugas Pembantuan

I
1
2
3
4
5
II
6
7
8
9
10
11
III
12
13
14
15
16
17
18
19
20
IV
21
22
23
V
24
25
26
VI
27
28
29
30
31
32
VII
33
34
35
36

NAD
Kab. Aceh Timur
Kab. Aceh Tenggara
Kab. Aceh Tamiang
Kab. Aceh Selatan
Kab. Pidie
Sumatera Utara
Kab. Tapanuli Utara
Kab. Humbang Hasundutan
Kab. Mandailing Natal
Kab. Simalungun
Kab. Labuhan Batu
Samosir
Sumatera Barat
Kab. Pasaman
Kab. Pesisir Selatan
Kab. Sijunjung
Kab. Pasaman Barat
Kab. Agam
Kab. Solok
Kab. Mentawai
Kab. Darmaseraya
Kab. Tanah Datar
Riau
Kab. Indragiri Hilir
Kab. Rokan Hulu
Kab. Kampar
Jambi
Kab. Tebo
Kab. Tanjung Jabung Barat
Kab. Kerinci
Sumatera Selatan
Ogan Komering Ulu Timur
Kab. Ogan Ilir
Kab. Musi Rawas
Kab. Muara Enim
Kab. Lahat
Kab. Musibanyuasin
Bengkulu
Kab. Mukomuko
Kab. Seluma
Kab. Rejang lebong
Kab. Kaur

Rehab BJP
Jml
Desa
50
10
10
10
10
10
60
10
10
10
10
10
10
90
10
10
10
10
10
10
10
10
10
30
10
10
10
30
10
10
10
60
10
10
10
10
10
10
40
10
10
10
10

Jml Sarana
(Unit)
500
100
100
100
100
100
600
100
100
100
100
100
100
900
100
100
100
100
100
100
100
100
100
300
100
100
100
300
100
100
100
600
100
100
100
100
100
100
400
100
100
100
100

TTG
Jml
Desa
3

Jml Sarana
(Unit)
3

3
10
2
2

3
10
2
2

3
16
2
2
2
2
2
2

3
16
2
2
2
2
2
2

2
2
0

2
2
0

2
0

2
0

RRK TTG 2014


yg dikerjakan
2013_RRK saja
( Jml Desa )
12
3
3
3
3
6

3
3
3

9
3
3
3
9
3
3
3
12
3
3
3
3
12
3
3
3
3

TOTAL
RRK

65
13
13
13
13
13
76
12
12
13
13
13
13
109
12
12
12
12
12
12
13
12
12
39
13
13
13
39
13
13
13
76
13
13
13
12
13
12
52
13
13
13
13

Target Fisik & RRK 2013


No

VIII
37
38
39
40
41
IX
42
43
44
X
45
46
47
XI
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
XII
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
XIII
73
74
75
76

Tugas Pembantuan

Lampung
Kab. Lampung Selatan
Kab. Lampung Barat
kab. Pesawaran
Kab. Tulang Bawang Barat
Kab. Pringsewu
Kep. Bangka Belitung
Kab. Bangka Barat
Kab. Bangka Tengah
kab. Bangka
Kep. Riau
Kab. Bintan
Kab. Natuna
Kab. Lingga
Jawa Barat
Kab. Sumedang
Kab. Cianjur
Kab. Bandung Barat
Kab. Ciamis
Kab. Bogor
Kab. Purwakarta
Kab. Cirebon
Kab. Garut
Kab. Sukabumi
Kab. Subang
Jawa Tengah
Kab. Batang
Kab. Kebumen
Kab. Pemalang
Kab. Pekalongan
Kab. Klaten
Kab. Banyumas
Kab. Karanganyar
Kab. Brebes
Kab. Pati
Kab. Sragen
Kab. Semarang
Kab. Kendal
Kab. Grobogan
Kab. Blora
Kab. Rembang
DI. Yogyakarta
Kab. Kulon Progo
Kab. Gunung Kidul
Kab. Bantul
Kab. Sleman

Rehab BJP
Jml
Desa
50
10
10
10
10
10
30
10
10
10
30
10
10
10
100
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
150
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
40
10
10
10
10

Jml Sarana
(Unit)
500
100
100
100
100
100
300
100
100
100
300
100
100
100
1.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
1.500
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
400
100
100
100
100

TTG
Jml
Desa
0

Jml Sarana
(Unit)
0

6
2
2
2
9

6
2
2
2
9

RRK TTG 2014


yg dikerjakan
2013_RRK saja
( Jml Desa )
15
3
3
3
3
3
9
3
3
3
0

21
3
3
3

3
3
3
3

3
21
3

3
21
3

3
24
3
3

3
3
3
3
3
3
3

3
3
3
3
3
0

3
3
3
3
3
0

12
3
3
3
3

TOTAL
RRK

65
13
13
13
13
13
39
13
13
13
36
12
12
12
130
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
195
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
52
13
13
13
13

Target Fisik & RRK 2013


No

XIV
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
XV
87
88
89
90
XVI
91
92
93
XVII
95
96
97
98
99
100
XVIII
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
XIX
111
112
113
114

Tugas Pembantuan

Jawa Timur
Kab. Ponorogo
Kab. Bondowoso
Kab. Malang
Kab. Sumenep
Kab. Pamekasan
Kab. Sampang
Kab. Situbondo
Kab. Blitar
Kab. Kediri
Kab. Ngawi
Kab. Lumajang
Banten
Kab. Serang
Kab. Pandegelang
Kab. Lebak
Kab. Tangerang
Bali
Kab. Karangasem
Kab. Klungkung
Kab. Bangli
Nusa Tenggara Barat
Kab. Lombok Tengah
Kab. Sumbawa
Kab. Lombok Timur
Kab. Lombok Barat
Kab. Bima
Kab. Lombok Utara
Nusa Tenggara Timur
Kab Belu
Kab. Timor Tengah Selatan
Kab. Flores Timur
Kab. Ende
Kab. Timor Tengah Utara
Kab. Sumba Tengah
Kab. Manggarai
Kab. Manggarai Barat
Kab. Rote Ndao
Kab. Alor
Kalimantan Barat
Kab. Sambas
Kab. Kapuas Hulu
Kab. Sanggau
Kab. Sintang

Rehab BJP
Jml
Desa
110
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
40
10
10
10
10
30
10
10
10
60
10
10
10
10
10
10
100
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
40
10
10
10
10

Jml Sarana
(Unit)
1.100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
400
100
100
100
100
300
100
100
100
600
100
100
100
100
100
100
1.000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
400
100
100
100
100

TTG
Jml
Desa
9

Jml Sarana
(Unit)
9

3
3

3
3

RRK TTG 2014


yg dikerjakan
2013_RRK saja
( Jml Desa )
24
3
3

3
3
3
3
3
3
3
4

3
4

2
2
0

2
2
0

21
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
12
3
3
3
3

21
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
12
3
3
3
3

6
3
3

9
3
3
3
18
3
3
3
3
3
3
0

TOTAL
RRK

143
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
13
50
13
13
12
12
39
13
13
13
78
13
13
13
13
13
13
121
12
12
12
12
12
12
12
13
12
12
52
13
13
13
13

Target Fisik & RRK 2013


No

XX
115
116
117
118
119
XXI
120
121
122
123
XXII
124
125
126
127
XXIII
128
129
130
131
XXIV
132
133
134
135
136
137
138

Tugas Pembantuan

Kalimantan Tengah
Kab. Kapuas
Kab. Gunung Mas
Kab. Murung Raya
Kab. Barito Timur
Kab. Barito Utara
Kalimantan Selatan
Kab. Barito Kuala
Kab. Hulu Sungai Utara
Kab. Banjar
Kab. Hulu Sungai Tengah
Sulawesi Utara
Kab. Minahasa Selatan
Kab. Minahasa Utara
Kab. Bolaang Mongondow Utara
KK. Bolaang Mongondow Selatan
Sulawesi Tengah
Kab. Toli-toli
Kab. Poso
Kab. Donggala
Kab. Sigi
Sulawesi Selatan
Kab. Jeneponto
Kab. Luwu
Kab. Enrekang
Kab. Toraja Utara
Kab. Bone
Kab. Luwu Utara
Kab. Selayar

Rehab BJP
Jml
Desa
50
10
10
10
10
10
40
10
10
10
10
40
10
10
10
10
40
10
10
10
10
70
10
10
10
10
10
10
10

Jml Sarana
(Unit)
500
100
100
100
100
100
400
100
100
100
100
400
100
100
100
100
400
100
100
100
100
700
100
100
100
100
100
100
100

TTG
Jml
Desa
4
2

Jml Sarana
(Unit)
4
2

RRK TTG 2014


yg dikerjakan
2013_RRK saja
( Jml Desa )
9
3
3

4
2
2

4
2
2

6
2

6
2

3
12
3
3
3
3
6

3
3
12
3
3
3
3
12
3
3
3
3

TOTAL
RRK

63
12
13
13
12
13
52
13
13
13
13
50
12
12
13
13
52
13
13
13
13
88
12
13
12
13
13
13
12

Target Fisik & RRK 2013


No

XXV
139
140
141
XXVI
142
143
144
XXVII
145
146
147
XXVIII
148
149
150
XXIX
151
152
153
XXX
154
155
156
XXXI
157
158
159

Rehab BJP

Tugas Pembantuan

Sulawesi Tenggara
Kab. Muna
Kab. Konawe Selatan
Kab. Bombana
Gorontalo
Kab. Gorontalo
Kab. Boalemo
Kab. Pahuwato
Sulawesi Barat
Kab. Mamuju Utara
Kab. Polewali Mandar
Kab. Majene
Maluku
Kab. Maluku Tengah
Kab. Seram Bagian Barat
Kab. Maluku Tenggara
Maluku Utara
Kab. Halmahera Barat
Kab. Kep. Marotai
Kab. Halmahera Selatan
Papua Barat
Kab. Raja Ampat
Kab. Sorong Selatan
Kab. Teluk Bintuni
Papua
Kab. Jayapura
Kab. Biak Numfor
Kab. Keerom
TOTAL :

Jml
Desa
30
10
10
10
30
10
10
10
30
10
10
10
30
10
10
10
30
10
10
10
30
10
10
10
30
10
10
10
1.590

Jml Sarana
(Unit)
300
100
100
100
300
100
100
100
300
100
100
100
300
100
100
100
300
100
100
100
300
100
100
100
300
100
100
100
15.900

TTG
Jml
Desa
0

Jml Sarana
(Unit)
0

6
2
2
2
6
2
2
2
141

6
2
2
2
6
2
2
2
141

RRK TTG 2014


yg dikerjakan
2013_RRK saja
( Jml Desa )
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
9
3
3
3
0

297

TOTAL
RRK

39
13
13
13
39
13
13
13
39
13
13
13
39
13
13
13
39
13
13
13
36
12
12
12
36
12
12
12
2.028

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BERITA ACARA :
Berita Acara Pleno Identifikasi Masyarakat
Berita Acara Pembentukan TKM
Berita Acara Pleno Opsi Teknis
Berita Acara Penetapan Rencana Rinci
Kegiatan (RRK)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN


TA 2013

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Kegiatan PAMSTBM
Berita Acara Rapat Desa Identifikasi Masalah dan Potensi

Pada hari .. tanggal .. bulan .. tahun .... di desa ..


telah dilaksanakan rapat pleno dengan topik Pembahasan hasil identifikasi masalah dan
potensi .
Pertemuan yang dihadiri oleh masyarakat desa .. yang terdiri dari perempuan
. Orang , laki-laki. Orang dipimpin oleh..Anggota masyarakat
yang hadir telah mewakil,dusun, laki-laki, perempuan,warga kaya dan miskin.
Selanjutnya masyarakat telah memahami dan sepakat terhadap hasil pleno tersebut.
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.

Mengetahui,
Fasilitator

Sanitarian Puskesmas

(.) (..)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN


TA 2013

Kepala Desa

(.)

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

BERITA ACARA PEMBENTUKAN TKM

Pada hari ini ......................., tanggal ..........................., di desa ............................ telah


dilaksanakan Pemilihan dan Pembentukan Tim Kerja untuk melaksanakan kegiatan Rencana
Kerja Masyarakat (RKM) bersama dengan masyarakat. Susunan Tim Kerja Masyarakat
terdiri dari :
Ketua

: .................................................................

Sekertaris

: .................................................................

Bendahara

: .................................................................

Ketua Perencana

: .................................................................

Anggota

: .................................................................
: .................................................................
: .................................................................

Ketua Pelaksana

: .................................................................

Anggota

: .................................................................
: .................................................................
: .................................................................

Ketua Pengawas

: .................................................................

Anggota

: .................................................................

Susunan Keanggotaan Tim Kerja Masyarakat telah dipilih secara demokratis dengan
mempertimbangkan kesetaraan gender (kaya/miskin, perempuan/laki-laki).
Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dapat digunakan seperlunya.
Mengetahui,
Fasilitator

Sanitarian Puskesmas

(.)

(..)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN


TA 2013

Kepala Desa

(.)

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Berita Acara Rapat Desa: Pemilihan Opsi Teknis


Pada hari , tanggal, bulan..tahun.........., di desa telah
dilaksanakan rapat yang dihadiri oleh masyarakat Desa ............ yang terdiri dari
perempuan

orang;

laki-laki

orang

dan

dipimpin

oleh

. menyepakati bahwa opsi yang dipilih untuk:

Pembangunan sarana penyediaan air minum sistem:.

Sarana akan dibangun oleh masyarakat dan direncanakan akan mencakup penduduk yang
tinggal di dusun: ....................................................

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Dibuat oleh,

....................................
Ketua TKM

Mengetahui,
Fasilitator

Sanitarian Puskesmas

(.) (..)
.

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN


TA 2013

Kepala Desa

(.)

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

Berita Acara Rapat Desa


Penetapan Rencana Rinci Kegiatan
Pada

hari

tanggal,

bulan..tahun..........,

di

desa

telah dilaksanakan rapat yang dihadiri oleh masyarakat Desa


............ yang terdiri dari perempuan orang; laki-laki . orang
dan dipimpin oleh . TKM menyepakati hasil penyusunan
Rencana Rinci Kegiatan meliputi :
1. Pembangunan sarana penyediaan air minum sistem:. dan sarana
penyediaan air minum adalah yang akan dilaksanakan secara:
.......................................................

Sarana akan dibangun oleh masyarakat dan direncanakan akan mencakup penduduk yang
tinggal di dusun: ....................................................

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk digunakan seperlunya.

Dibuat oleh,

....................................
Ketua TKM
Mengetahui,

Fasilitator

Sanitarian Puskesmas

(.) (..)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN


TA 2013

Kepala Desa

(.)

LAMPIRAN LAMPIRAN :

Surat Pernyataan Penggunaan Tanah

Surat Pernyataan Kesediaan Kontribusi In Kind 4 %

Surat Pernyataan Kesediaan Kontribusi In Cash 1 %

Kegiatan PAMSTBM
Surat Pernyataan Penggunaan Tanah

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama
Alamat

:
:

Saya sebagai pemilik tanah yang akan digunakan untuk pembangunan sarana air minum berupa
. Dengan luas dan SPAL untuk dengan luas .. ,saya
menyatakan tidak keberatan memberikan tanah tersebut untuk kelancaran Kegiatan PAMSTBM di
desa ..
Demkian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya .

Desa..,..2013
Pemilik Tanah

Materai 6000
(.)

Mengetahui
Kepala Desa .

Ketua TKM Desa .

(..)

(..)

Kegiatan PAMSTBM
Surat Pernyataan Kesediaan Kontribusi In Kind 4 %

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama
Jabatan
Alamat

:
:
:

Dengan ini menyatakan bersedia memberikan kontrubusi in Kind sebesar 4 % dalam


Kegiatan PAMSTBM , yang akan digunakan untuk pembangunan Sarana Penyediaan Air
Minum kegiatan PAMSTBM tahun 2013.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar benarnya agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Desa,.2013
Ketua TKM

Materai 6000

(.)

Mengetahui
Fasilitator

Sanitarian Puskesmas

Kepala Desa

(..)

(..)

()

Kegiatan PAMSTBM
Surat Pernyataan Kesediaan Kontribusi In Cash 1 %

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama
Jabatan
Alamat

:
:
:

Dengan ini menyatakan bersedia memberikan kontrubusi in cash sebesar 1 % dalam


Kegiatan PAMSTBM , yang akan digunakan untuk kesinambungan Kegiatan PAMSTBM untuk
dana operasional dan pemeliharaan .
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar benarnya agar dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Desa,.2013
Ketua TKM

Materai 6000
(.)

Fasilitator

Sanitarian Puskesmas

Kepala Desa

(..)

(..)

()

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

....., .........................., 2013


Kepada Yth
Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas Kesehatan Kabupaten .........
Di
Tempat
Dengan telah selesainya proses perencanaan ditingkat desa yang telah dilakukan oleh TKM yang
difasilitasi oleh Fasilitator dan Sanitarian/Petugas Kesling Puskesmas, bersama ini kami kirimkan
RKM desa ................................, kecamatan ........................, kabupaten ......................., yang berisi
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Peta lokasi sasaran


Rencana Anggaran Biaya
Detail Engineering Design
Daftar In cash dan Inkind
Surat Penyataan Penggunaan Lahan
Berita acara pertemuan

Demikian, disampaikan atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Hormat kami,

.....................................
Ketua TKM ....................
Tembusan :
- Camat Kecamatan ....................
- Kepala Puskesmas .........................
- Arsip

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN


TA 2013

SATKER DIREKTORAT PENYEHATAN LINGKUNGAN

MEMO

Untuk memo dari PPK ke ULP menggunakan format yang sudah dilakukan dimasing-masing
kabupaten, didalam memo tersebut harus berisi :

1. PAGU dana yang terdapat didalam DIPA


2. Rencana Rinci Kegiatan (RRK) yang berisi (Harga Perkiraan Sendiri/RAB, DED dan
Spesifikasi)

PETUNJUK TEKNIS DANA TUGAS PEMBANTUAN


TA 2013

Logo
Dinas

..
Jln. .......................................................................

DOKUMEN KONTRAK
NOMOR SURAT PERJANJIAN :
...............................................................
Tanggal .... .................. 20...............................

CONTOH FORMAT
By Rahfan Mokoginta
Rahfanmokoginta.wordpress.com

PEKERJAAN KONSTRUKSI
KONTRAK HARGA SATUAN
INSTANSI

...................................................

NAMA PAKET

PEMBANGUNAN .................................

NILAI PEKERJAAN

RP. ............................
(.....................................RUPIAH)

JANGKA WAKTU
PALAKSANAAN

........ (......................) HARI KALENDER

SUMBER DANA

................

THN. ANGGARAN

20............................

PENYEDIA:

PT / CV. ...................................

PEMERINTAH ................................
..........................................

Jln. ......................................................... Tlp/Faks. ....................................

SURAT PENUNJUKKAN PENYEDIA BARANG/JASA


Kotamobagu, .............................
Nomor
Lampiran
Perihal

:
:
:

..................................................
-Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket ...................................
Kepada Yth.
CV. ...............................
Di
Kotamobagu
Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor
................................. tanggal .............................. perihal Penawaran Pelelangan
Umum dengan Pascakualifikasi dengan nilai penawaran hasil koreksi aritmatik
sebesar Rp. .......................... (.............................. rupiah) kami nyatakan
diterima/disetujui.
Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Anda untuk menerima penunjukan ini
yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Anda, akan dikenakan
sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/Jasa.

Pejabat Pembuat Komitmen

.
NIP. ............................................

Tembusan Yth. :
1. .................................................;
2. .................................................;
3. .................................................;
4. .................................................;
5. Panitia Pengadaan Barang/Jasa .................................................;
6. Arsip.

PEMERINTAH ................................
..........................................

Jln. ......................................................... Tlp/Faks. ....................................

SURAT PERINTAH MULAI KERJA


Nomor: ....................................
Tanggal, ...............................................

Paket Pekerjaan: ........................................


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: .......................................
Alamat
: Jln. .................................................
selanjutnya disebut sebagai PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN;
berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak nomor ............................ tanggal ................................. 2011
bersama ini memerintahkan kepada :
Nama
: ............................
Jabatan
: Direktur CV. ..............................
Alamat
: Jl. .......................................................
selanjutnya disebut sebagai PENYEDIA;
untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
Macam pekerjaan: ..;
Tanggal mulai kerja: .............................. 2011;
Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan ketentuan Kontrak;
Waktu penyelesaian: selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender dan harus sudah selesai
pada tanggal ...........................................;
5. Sanksi: Terhadap keterlambatan Penyedia Jasa dikenakan denda 1/1000 (satu perseribu) dari
sisa harga bagian kontrak yang belum dikerjakan, apabila bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dapat berfungsi dan sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan dalam Syarat-Syarat
Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK).
1.
2.
3.
4.

Kotamobagu, 28 Juni 2011

Untuk dan Atas Nama .................................


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

..

NIP.

Menerima dan menyetujui:


Untuk Dan Atas Nama
PT / CV. .

.
Direktur

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


A. Ketentuan Umum
1. Definisi

Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini


harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai
berikut:
1.1
Pekerjaan Konstruksi adalah seluruh pekerjaan yang
berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau
pembuatan wujud fisik lainnya.
1.2
Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/
Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang
disamakan pada Institusi lain Pengguna APBN/APBD.
1.3
Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah
pejabat yang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau
ditetapkan oleh Kepala Daerah untuk menggunakan APBD.
1.4
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah
pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan
Pekerjaan Konstruksi.
1.5
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat
yang ditetapkan oleh PA/KPA yang bertugas memeriksa dan
menerima hasil pekerjaan.
1.6
Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada
Institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap
penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
1.7
Penyedia adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
menyediakan Pekerjaan Konstruksi.
1.8
Subpenyedia adalah penyedia yang mengadakan perjanjian kerja
dengan penyedia penanggung jawab kontrak, untuk
melaksanakan sebagian pekerjaan (subkontrak).
1.9
Kemitraan/KSO adalah kerja sama usaha antar penyedia baik
penyedia nasional maupun penyedia asing, yang masing-masing
pihak mempunyai hak, kewajiban dan tanggung jawab yang jelas
berdasarkan perjanjian tertulis.
1.10 Surat Jaminan yang selanjutnya disebut Jaminan, adalah jaminan
tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan tidak bersyarat
(unconditional), yang dikeluarkan oleh Bank Umum/Perusahaan
Penjaminan/Perusahaan Asuransi yang diserahkan oleh penyedia
kepada PPK/Pokja ULP untuk menjamin terpenuhinya kewajiban
penyedia.
1.11 Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrak
adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan penyedia yang
mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) ini dan SyaratSyarat Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang
merupakan bagian dari kontrak.
1.12 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.
1.13 Hari adalah hari kalender.
1.14 Direksi
lapangan
adalah
tim
pendukung
yang
dibentuk/ditetapkan oleh PPK, terdiri dari
1 (satu) orang
atau lebih, yang ditentukan dalam syarat-syarat khusus kontrak
untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan.
1.15 Direksi teknis adalah tim pendukung yang ditunjuk/ditetapkan
oleh PPK untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.
1.16 Daftar kuantitas dan harga (rincian harga penawaran) adalah
daftar kuantitas yang telah diisi harga satuan dan jumlah biaya
keseluruhannya yang merupakan bagian dari penawaran.
1.17 Harga Perkiraan Sendiri (HPS) adalah perhitungan perkiraan
biaya pekerjaan yang disusun oleh PPK, dikalkulasikan secara
keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan
serta digunakan oleh Pokja ULP untuk menilai kewajaran

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 1 / 26

1.18

1.19
1.20

1.21

1.22

1.23

1.24
1.25
1.26
1.27

1.28

1.29

penawaran termasuk rinciannya.


Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi
sesuai peruntukannya yang ditetapkan sebagaimana tercantum
dalam LDP;
Harga Satuan Pekerjaan (HSP) adalah harga satu jenis
pekerjaan tertentu per satu satuan tertentu;
Metoda pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang layak,
realistik dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan dengan tahap pelaksanaan yang sistimatis
berdasarkan sumber daya yang dimiliki penawar;
Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara
logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
Personil inti adalah tenaga yang akan ditempatkan secara penuh
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP serta posisinya dalam manajemen
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan
yang diajukan untuk melaksanakan pekerjaan.
Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan adalah bagian
pekerjaan bukan pekerjaan utama yang ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam LDP, yang pelaksanaannya diserahkan kepada
penyedia lain dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.
Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan
masa pemeliharaan berakhir.
Tanggal mulai kerja adalah tanggal mulai kerja penyedia yang
dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), yang
diterbitkan oleh PPK.
Tanggal penyelesaian pekerjaan adalah tanggal penyerahan
pertama pekerjaan selesai, dinyatakan dalam Berita Acara
penyerahan pertama pekerjaan yang diterbitkan oleh PPK.
Masa pemeliharaan adalah kurun waktu kontrak yang ditentukan
dalam syarat-syarat khusus kontrak, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan sampai dengan tanggal
penyerahan akhir pekerjaan.
Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan yang tidak
sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam
kontrak baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat
kesalahan pengguna atau penyedia.
Kegagalan Bangunan adalah keadaan bangunan, yang setelah
diserahterimakan oleh penyedia kepada PPK dan terlebih dahulu
diperiksa serta diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan, menjadi tidak berfungsi, baik secara keseluruhan
maupun sebagian dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak, dari segi teknis, manfaat, keselamatan
dan kesehatan kerja, dan/atau keselamatan umum.

2. Penerapan

SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi ini


tetapi tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam
Dokumen Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki
dalam Surat Perjanjian.

3. Bahasa dan
Hukum

3.1

Bahasa kontrak harus dalam Bahasa Indonesia kecuali dalam


rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan Bahasa
Indonesia dan bahasa nasional pemberi pinjaman/hibah tersebut
dan/atau bahasa Inggris.

3.2

Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia,


kecuali dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri menggunakan

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 2 / 26

hukum yang berlaku di Indonesia atau hukum yang berlaku di


negara pemberi pinjaman/hibah (tergantung kesepakatan antara
Pemerintah dan negara pemberi pinjaman/hibah).
4. Larangan
Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme
(KKN) serta
Penipuan

5. Asal Material/
Bahan

6. Korespondensi

7. Wakil Sah Para


Pihak

4.1

Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, dilarang


untuk:
a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi
atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau
melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun
yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan
pengadaan ini;
b. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk
penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.

4.2

Penyedia menjamin bahwa yang bersangkutan (termasuk semua


anggota Kemitraan/KSO apabila berbentuk Kemitraan/KSO) dan
Sub penyedianya (jika ada) tidak akan melakukan tindakan yang
dilarang di atas.

4.3

Penyedia yang menurut penilaian PPK terbukti melakukan


larangan-larangan di atas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administratif oleh PPK sebagai berikut:
a. pemutusan Kontrak;
b. Jaminan Pelaksanaan dicairkan dan disetorkan sebagaimana
ditetapkan dalam SSKK;
c. sisa uang muka harus dilunasi oleh Penyedia; dan
d. pengenaan daftar hitam.

4.4

Pengenaan sanksi administratif di atas dilaporkan oleh PPK


kepada Menteri/Kepala Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan
Institusi lainnya.

4.5

PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5.1

Penyedia harus menyampaikan asal material/bahan yang terdiri


dari rincian komponen dalam negeri dan komponen impor.

5.2

Asal material/bahan merupakan tempat material/bahan


diperoleh, antara lain tempat material/bahan ditambang, tumbuh,
atau diproduksi.

6.1

Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau


faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam
SSKK.

6.2

Semua
pemberitahuan,
permohonan,
atau
persetujuan
berdasarkan Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak dalam
SSUK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat dan/atau
faksimili ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan,


dan setiap dokumen yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Penyedia hanya dapat dilakukan
atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK. Khusus untuk
penyedia perseorangan, Penyedia tidak boleh diwakilkan.

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 3 / 26

8. Pembukuan

Penyedia diharapkan untuk melakukan pencatatan keuangan yang akurat


dan sistematis sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini
berdasarkan standar akuntansi yang berlaku.

9. Perpajakan

Penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil yang bersangkutan


berkewajiban untuk membayar semua pajak, bea, retribusi, dan
pungutan lain yang dibebankan oleh peraturan perpajakan atas
pelaksanaan Kontrak ini. Semua pengeluaran perpajakan ini dianggap
telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

10. Pengalihan
dan/atau
Subkontrak

10.1

Penyedia dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh


Kontrak ini. Pengalihan seluruh Kontrak hanya diperbolehkan
dalam hal pergantian nama Penyedia, baik sebagai akibat
peleburan (merger) maupun akibat lainnya.

10.2

Penyedia dilarang untuk mensubkontrakkan sebagian/seluruh


pekerjaan utama dalam Kontrak ini.

10.3

Subkontrak sebagian pekerjaan utama hanya diperbolehkan


kepada Penyedia spesialis setelah persetujuan tertulis dari PPK.
Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang
disubkontrakkan.

10.4

Jika ketentuan di atas dilanggar maka Kontrak diputuskan dan


Penyedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam SSKK.

11. Pengabaian

Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan


tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak
menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau
seketika menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain.
Pengabaian hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis
dan ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.

12. Penyedia
Mandiri

Penyedia berdasarkan Kontrak ini bertanggung jawab penuh terhadap


personil dan subpenyedianya (jika ada) serta pekerjaan yang dilakukan
oleh mereka.

13. Kemitraan/KSO

Kemitraan/KSO memberi kuasa kepada salah satu anggota yang disebut


dalam Surat Perjanjian untuk bertindak atas nama Kemitraan/KSO dalam
pelaksanaan hak dan kewajiban terhadap PPK berdasarkan Kontrak ini.

14. Pengawasan
Pelaksanaan
Pekerjaan

14.1

Selama berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan, PPK jika


dipandang perlu dapat mengangkat Pengawas Pekerjaan yang
berasal dari personil PPK atau konsultan pengawas. Pengawas
Pekerjaan berkewajiban untuk mengawasi pelaksanaan pekerjaan.

14.2

Dalam melaksanakan kewajibannya, Pengawas Pekerjaan selalu


bertindak untuk kepentingan PPK. Jika tercantum dalam SSKK,
Pengawas Pekerjaan dapat bertindak sebagai Wakil Sah PPK.

15.1

Semua gambar yang digunakan untuk mendapatkan Hasil


Pekerjaan baik yang permanen maupun sementara harus
mendapatkan persetujuan Pengawas Pekerjaan.

15.2

Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ini diperlukan terlebih dahulu


adanya Hasil Pekerjaan Sementara maka penyedia berkewajiban
untuk menyerahkan spesifikasi dan gambar usulan Hasil
Pekerjaan Sementara tersebut untuk disetujui oleh Pengawas

15. Persetujuan
Pengawas
Pekerjaan

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 4 / 26

Pekerjaan. Terlepas dari ada tidaknya persetujuan Pengawas


Pekerjaan, penyedia bertanggung jawab secara penuh atas
rancangan Hasil Pekerjaan Sementara.
16. Perintah

Penyedia berkewajiban untuk melaksanakan semua perintah Pengawas


Pekerjaan yang sesuai dengan kewenangan Pengawas Pekerjaan dalam
Kontrak ini.

17. Penemuanpenemuan

Penyedia wajib memberitahukan kepada PPK dan kepada pihak yang


berwenang semua penemuan benda/barang yang mempunyai nilai
sejarah atau penemuan kekayaan di lokasi pekerjaan yang menurut
peraturan perundang-undangan dikuasai oleh negara .

18. Akses ke Lokasi


Kerja

Penyedia berkewajiban untuk menjamin akses PPK, Wakil Sah PPK


dan/atau Pengawas Pekerjaan ke lokasi kerja dan lokasi lainnya dimana
pekerjaan ini sedang atau akan dilaksanakan.

B. Pelaksanaan, Penyelesaian, Adendum dan Pemutusan Kontrak


19. Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan

B.1

19.1

Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan Surat


Perjanjian oleh Para Pihak atau pada tanggal yang ditetapkan
dalam SSKK.

19.2

Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan


dalam syarat-syarat khusus kontrak dihitung sejak tanggal mulai
kerja yang tercantum dalam SPMK.

19.3

Penyedia harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal yang


ditentukan dalam SSKK.

19.4

Apabila penyedia berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya
dan penyedia telah melaporkan kejadian tersebut kepada PPK,
maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan
tugas penyedia dengan adendum kontrak.

Pelaksanaan Pekerjaan

20. Penyerahan
Lokasi Kerja

21. Surat Perintah


Mulai Kerja
(SPMK)

22. Program Mutu

20.1

PPK berkewajiban untuk menyerahkan keseluruhan lokasi kerja


kepada penyedia sebelum SPMK diterbitkan. Penyerahan
dilakukan setelah sebelumnya dilakukan pemeriksaan lapangan
bersama. Hasil pemeriksaan dan penyerahan dituangkan dalam
berita acara penyerahan lokasi kerja.

20.2

Jika dalam pemeriksaan lapangan bersama ditemukan hal-hal


yang dapat mengakibatkan perubahan isi Kontrak maka
perubahan tersebut harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

20.3

Jika penyerahan hanya dilakukan pada bagian tertentu dari lokasi


kerja maka PPK dapat dianggap telah menunda pelaksanaan
pekerjaan tertentu yang terkait dengan bagian lokasi kerja
tersebut, dan kondisi ini ditetapkan sebagai Peristiwa Kompensasi.

21.1

PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari


sejak tanggal penanda-tanganan kontrak.

21.2

Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya


pelaksanaan kontrak oleh penyedia.

22.1

Penyedia berkewajiban untuk menyerahkan program mutu pada

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 5 / 26

rapat persiapan pelaksanaan kontrak untuk disetujui oleh PPK.

23. Rapat Persiapan


Pelaksanaan
Kontrak

24. Mobilisasi

22.2

Program mutu disusun paling sedikit berisi:


a. informasi mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
b. organisasi kerja penyedia;
c. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja; dan
f. pelaksana kerja.

22.3

Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi


pekerjaan.

22.4

Penyedia berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu jika


terjadi adendum Kontrak dan Peristiwa Kompensasi.

22.5

Pemutakhiran program mutu harus menunjukkan perkembangan


kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap penjadwalan
sisa pekerjaan, termasuk perubahan terhadap urutan pekerjaan.
Pemutakhiran program mutu harus mendapatkan persetujuan
PPK.

22.6

Persetujuan PPK terhadap program mutu tidak mengubah


kewajiban kontraktual penyedia.

23.1

Selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak diterbitkannya SPMK dan


sebelum pelaksanaan pekerjaan, PPK bersama dengan penyedia,
unsur perencanaan, dan unsur pengawasan, harus sudah
menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

23.2

Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan


pelaksanaan kontrak meliputi:
a. program mutu;
b. organisasi kerja;
c. tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d. jadwal pelaksanaan pekerjaan;
e. jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi peralatan dan
personil;
f. penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan.

24.1

Mobilisasi paling lambat harus sudah mulai dilaksanakan dalam


waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterbitkan SPMK.

24.2

Mobilisasi dilakukan sesuai dengan lingkup pekerjaan, yaitu:


a. mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan;
b. mempersiapkan fasilitas seperti kantor, rumah, gedung
laboratorium, bengkel, gudang, dan sebagainya; dan/atau
c. mendatangkan personil-personil.

24.3

Mobilisasi peralatan dan personil dapat dilakukan secara bertahap


sesuai dengan kebutuhan.
Penyedia harus menggunakan masyarakat desa lokasi kerja
sebagai tenaga kerja.

24.4
25. Pemeriksaan
Bersama

25.1

Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK


bersama-sama dengan penyedia melakukan pemeriksaan lokasi
pekerjaan dengan melakukan pengukuran dan pemeriksaan detail
kondisi lokasi pekerjaan untuk setiap rencana mata pembayaran.

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 6 / 26

B.2

25.2

Untuk pemeriksaan bersama ini, PA/KPA dapat membentuk


Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksana-an Kontrak atas usul PPK.

25.3

Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara.


Apabila dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan
isi Kontrak, maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

25.4

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Personil dan/atau


Peralatan ternyata belum memenuhi persyaratan Kontrak maka
penyedia tetap dapat melanjutkan pekerjaan dengan syarat
Personil dan/atau Peralatan yang belum memenuhi syarat harus
segera diganti dalam jangka waktu yang disepakati bersama.

25.5

Pihak-pihak yang terlibat dalam pemeriksaan hasil kerja adalah :


Fasilitator, Sanitarian, Panitia Penerima Barang/Jasa dan Tim Kerja
Masyarakat.

Pengendalian Waktu

26. Waktu
Penyelesaian
Pekerjaan

27. Perpanjangan
Waktu

28. Penundaan oleh


Pengawas
Pekerjaan

26.1

Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, penyedia berkewajiban


untuk memulai pelaksanaan pekerjaan pada Tanggal Mulai Kerja,
dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan program mutu, serta
menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya pada Tanggal
Penyelesaian yang ditetapkan dalam SPMK.

26.2

Jika pekerjaan tidak selesai pada Tanggal Penyelesaian bukan


akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau karena
kesalahan atau kelalaian penyedia maka penyedia dikenakan
denda.

26.3

Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh


Peristiwa Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban
pembayaran ganti rugi. Denda atau ganti rugi tidak dikenakan
jika Tanggal Penyelesaian disepakati oleh Para Pihak untuk
diperpanjang.

26.4

Tanggal Penyelesaian yang dimaksud dalam angka 26 ini adalah


tanggal penyelesaian semua pekerjaan.

27.1

Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan


akan melampaui Tanggal Penyelesaian maka penyedia berhak
untuk meminta perpanjangan Tanggal Penyelesaian berdasarkan
data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan memperpanjang Tanggal Penyelesaian Pekerjaan secara
tertulis. Perpanjangan Tanggal Penyelesaian harus dilakukan
melalui adendum Kontrak jika perpanjangan tersebut mengubah
Masa Kontrak.

27.2

PPK berdasarkan pertimbangan Pengawas Pekerjaan harus telah


menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama,
dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari setelah penyedia
meminta perpanjangan. Jika penyedia lalai untuk memberikan
peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat bekerja sama
untuk mencegah keterlambatan maka keterlambatan seperti ini
tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang Tanggal
Penyelesaian.

Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan secara tertulis penyedia untuk


menunda pelaksanaan pekerjaan. Setiap perintah penundaan ini harus
segera ditembuskan kepada PPK.

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 7 / 26

29. Rapat
Pemantauan

30. Peringatan Dini

B.3

29.1

Pengawas Pekerjaan atau penyedia dapat menyelenggarakan rapat


pemantauan, dan meminta satu sama lain untuk menghadiri rapat
tersebut. Rapat pemantauan diselenggarakan untuk membahas
perkembangan pekerjaan dan perencanaaan atas sisa pekerjaan
serta untuk menindaklanjuti peringatan dini.

29.2

Hasil rapat pemantauan akan dituangkan oleh Pengawas


Pekerjaan dalam berita acara rapat, dan rekamannya diserahkan
kepada PPK dan pihak-pihak yang menghadiri rapat.

29.3

Mengenai hal-hal dalam rapat yang perlu diputuskan, Pengawas


Pekerjaan dapat memutuskan baik dalam rapat atau setelah rapat
melalui pernyataan tertulis kepada semua pihak yang menghadiri
rapat.

30.1

Penyedia berkewajiban untuk memperingatkan sedini mungkin


Pengawas Pekerjaan atas peristiwa atau kondisi tertentu yang
dapat mempengaruhi mutu pekerjaan, menaikkan Nilai Kontrak
atau menunda penyelesaian pekerjaan. Pengawas Pekerjaan dapat
memerintahkan penyedia untuk menyampaikan secara tertulis
perkiraan dampak peristiwa atau kondisi tersebut di atas terhadap
Nilai Kontrak dan Tanggal Penyelesaian. Pernyataan perkiraan ini
harus sesegera mungkin disampaikan oleh penyedia.

30.2

Penyedia berkewajiban untuk bekerja sama dengan Pengawas


Pekerjaan untuk mencegah atau mengurangi dampak peristiwa
atau kondisi tersebut.

Penyelesaian Kontrak

31. Serah Terima


Pekerjaan

31.1

Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), penyedia


mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan pekerjaan.

31.2

Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan


Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.3

Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan melakukan penilaian


terhadap hasil pekerjaan yang telah diselesaikan oleh penyedia.
Apabila terdapat kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil
pekerjaan, penyedia wajib memperbaiki/menyelesaikannya, atas
perintah PPK.

31.4

PPK menerima penyerahan pertama pekerjaan setelah seluruh


hasil pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Kontrak
dan diterima oleh Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan.

31.5

Pembayaran dilakukan sebesar 95% (sembilan puluh lima


perseratus) dari nilai kontrak, sedangkan yang 5% (lima
perseratus) merupakan retensi selama masa pemeliharaan, atau
pembayaran dilakukan sebesar 100% (seratus perseratus) dari
nilai kontrak dan penyedia harus menyerahkan Jaminan
Pemeliharaan sebesar 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak.

31.6

Penyedia wajib memelihara hasil pekerjaan selama masa


pemeliharaan sehingga kondisi tetap seperti pada saat penyerahan
pertama pekerjaan.

31.7

Setelah masa pemeliharaan berakhir, penyedia mengajukan


permintaan secara tertulis kepada PPK untuk penyerahan akhir
pekerjaan.

31.8

PPK menerima penyerahan akhir pekerjaan setelah penyedia


melaksanakan semua kewajibannya selama masa pemeliharaan

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 8 / 26

dengan baik. PPK wajib melakukan pembayaran sisa nilai kontrak


yang belum dibayar atau mengembalikan Jaminan Pemeliharaan.
31.9

Apabila penyedia tidak melaksanakan kewajiban pemeliharaan


sebagaimana mestinya, maka PPK berhak menggunakan uang
retensi untuk membiayai perbaikan/pemeliharaan atau
mencairkan Jaminan Pemeliharaan.

31.10 Jika Hasil Pekerjaan berupa bangunan maka umur konstruksi


bangunan ditetapkan dalam SSKK.
32. Pengambilalihan

PPK akan mengambil alih lokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu
tertentu setelah dikeluarkan surat keterangan selesai/pengakhiran
pekerjaan.

33. Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan

33.1

Penyedia diwajibkan memberikan petunjuk kepada PPK tentang


pedoman pengoperasian dan perawatan sesuai dengan SSKK.

33.2

Apabila penyedia tidak memberikan pedoman pengoperasian dan


perawatan, PPK berhak menahan uang retensi atau Jaminan
Pemeliharaan.

34.1

Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.

34.2

Perubahan Kontrak bisa dilaksanakan apabila disetujui oleh para


pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang
dilakukan oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah
lingkup pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya
perubahan pekerjaan;
c. perubahan harga kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan,
perubahan pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian
harga.

34.3

Untuk kepentingan perubahan kontrak, PA/KPA dapat


membentuk Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan Kontrak atas usul
PPK.

35.1

Apabila terdapat perbedaan yang signifikan antara kondisi lokasi


pekerjaan pada saat pelaksanaan dengan gambar dan spesifikasi
yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, maka PPK bersama
penyedia dapat melakukan perubahan kontrak yang meliputi
antara lain :
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak;
b. mengurangi atau menambah jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis dan gambar pekerjaan sesuai
dengan kebutuhan lokasi pekerjaan; dan/atau
d. melaksanakan pekerjaan tambah yang belum tercantum dalam
kontrak yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan.

35.2

Pekerjaan tambah harus mempertimbangkan tersedianya


anggaran dan paling tinggi 10% (sepuluh perseratus) dari nilai
kontrak awal.

B.4

Adendum

34. Perubahan
Kontrak

35. Perubahan
Lingkup
Pekerjaan

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 9 / 26

36. Perubahan
Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan

35.3

Perintah perubahan pekerjaan dibuat oleh PPK secara tertulis


kepada penyedia kemudian dilanjutkan dengan negosiasi teknis
dan harga dengan tetap mengacu pada ketentuan yang tercantum
dalam kontrak awal.

35.4

Hasil negosiasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara sebagai


dasar penyusunan adendum kontrak.

36.1

Perpanjangan waktu pelaksanaan dapat diberikan oleh PPK atas


pertimbangan yang layak dan wajar untuk hal-hal sebagai
berikut:
a. pekerjaan tambah;
b. perubahan disain;
c. keterlambatan yang disebabkan oleh PPK;
d. masalah yang timbul di luar kendali penyedia; dan/atau
e. keadaan kahar.

36.2

Waktu penyelesaian pekerjaan dapat diperpanjang sekurangkurangnya sama dengan waktu terhentinya kontrak akibat
keadaan kahar.

36.3

PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas


kontrak setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis
yang diajukan oleh penyedia.
PPK dapat menugaskan Panitia/Pejabat Peneliti Pelaksanaan
Kontrak untuk meneliti kelayakan usulan perpanjangan waktu
pelaksanaan.

36.4

B.5

36.5

Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan dituangkan dalam


adendum kontrak.

37.1

suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

37.2

Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:


a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui
keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis
terkait.

37.3

Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka penyedia memberitahukan


kepada PPK paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, dengan menyertakan pernyataan Keadaan Kahar
dari pejabat yang berwenang.

37.4

Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan


kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus
diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu
terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.

37.5

Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar yang


dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak terjadinya
Keadaan Kahar, tidak dikenakan sanksi.

37.6

Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan


sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan,

Keadaan Kahar

37. Keadaan Kahar

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 10 / 26

Penyedia berhak untuk menerima pembayaran sesuai dengan


prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah dicapai.
Jika selama masa Keadaan Kahar PPK memerintahkan secara
tertulis kepada Penyedia untuk meneruskan pekerjaan sedapat
mungkin maka Penyedia berhak untuk menerima pembayaran
sebagaimana ditentukan dalam Kontrak dan mendapat
penggantian biaya yang wajar sesuai dengan yang telah
dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi demikian. Penggantian
biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.
B.6

Penghentian dan Pemutusan Kontrak

38. Penghentian dan


Pemutusan
Kontrak

38.1

Penghentian kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah


selesai atau terjadi Keadaan Kahar.

38.2

Dalam hal kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada


penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah dicapai,
termasuk:
a. biaya langsung pengadaan Bahan dan Perlengkapan untuk
pekerjaan ini. Bahan dan Perlengkapan ini harus diserahkan
oleh Penyedia kepada PPK, dan selanjutnya menjadi hak milik
PPK;
b. biaya langsung pembongkaran dan demobilisasi Hasil
Pekerjaan Sementara dan Peralatan;
c. biaya langsung demobilisasi Personil.

38.3

Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak penyedia atau


pihak PPK.

38.4

Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang


Hukum Perdata, pemutusan Kontrak melalui pemberitahuan
tertulis dapat dilakukan apabila:
a. penyedia lalai/cidera janji dalam melaksanakan kewajibannya
dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan;
b. penyedia tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan, tidak
memulai pelaksanaan pekerjaan;
c. penyedia menghentikan pekerjaan selama 28 (dua puluh
delapan) hari dan penghentian ini tidak tercantum dalam
program mutu serta tanpa persetujuan Pengawas Pekerjaan;
d. penyedia berada dalam keadaan pailit;
e. penyedia selama Masa Kontrak gagal memperbaiki Cacat Mutu
dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PPK;
f. penyedia tidak mempertahankan keberlakuan Jaminan
Pelaksanaan;
g. denda keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat kesalahan
penyedia sudah melampaui 5% (lima perseratus) dari nilai
Kontrak dan PPK menilai bahwa Penyedia tidak akan sanggup
menyelesaikan sisa pekerjaan;
h. Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk menunda
pelaksanaan atau kelanjutan pekerjaan, dan perintah tersebut
tidak ditarik selama 28 (dua puluh delapan) hari;
i. PPK tidak menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan
angsuran sesuai dengan yang disepakati sebagaimana
tercantum dalam SSKK;
j. penyedia terbukti melakukan KKN, kecurangan dan/atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh
instansi yang berwenang; dan/atau
k. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

38.5

Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 11 / 26

penyedia:
a. Jaminan Pelaksanaan dicairkan;
b. sisa Uang Muka harus dilunasi oleh penyedia atau Jaminan
Uang Muka dicairkan;
c. penyedia membayar denda; dan/atau
d. penyedia dimasukkan dalam Daftar Hitam.
38.6

Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat


penyimpangan
prosedur,
melakukan
KKN
dan/atau
pelanggararan persaingan sehat dalam pelaksanaan pengadaan,
maka PPK dikenakan sanksi berdasarkan peraturan perundangundangan.
39. Peninggalan
Semua Bahan, Perlengkapan, Peralatan, Hasil Pekerjaan Sementara yang
masih berada di lokasi kerja setelah pemutusan Kontrak akibat kelalaian
atau kesalahan penyedia, dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PPK tanpa
kewajiban perawatan. Pengambilan kembali semua peninggalan tersebut
oleh penyedia hanya dapat dilakukan setelah mempertimbangkan
kepentingan PPK.
C. Hak dan Kewajiban Para Pihak
40. Hak dan
Kewajiban Para
Pihak

41. Penggunaan

Hak-hak yang dimiliki serta kewajiban-kewajiban yang harus


dilaksanakan oleh PPK dan penyedia dalam melaksanakan kontrak,
meliputi:
40.1

Hak dan kewajiban PPK:


a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
penyedia;
b. meminta laporan-laporan secara periodik mengenai
pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia;
c. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum
dalam kontrak yang telah ditetapkan kepada penyedia; dan
d. memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
dibutuhkan oleh penyedia untuk kelancaran pelaksanaan
pekerjaan sesuai ketentuan kontrak.

40.2

Hak dan kewajiban penyedia:


a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada
PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
kontrak;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari
lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan
perbaikan pekerjaan yang dirinci dalam kontrak;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal
penyerahan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam kontrak;
dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan
dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan penyedia.

Penyedia tidak diperkenankan menggunakan dan menginformasikan

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 12 / 26

DokumenDokumen
Kontrak dan
Informasi

dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang berhubungan dengan


kontrak untuk kepentingan pihak lain, misalnya spesifikasi teknis
dan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin tertulis dari PPK.

42. Hak Kekayaan


Intelektual

Penyedia wajib melindungi PPK dari segala tuntutan atau klaim dari
pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Kekayaan Intelektual
(HAKI) oleh penyedia.

43. Penanggungan
dan Risiko

43.1

Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK
beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian berat PPK)
sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal berikut
terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir:
a. kehilangan atau kerusakan peralatan dan harta benda
penyedia, Subpenyedia (jika ada), dan Personil;
b. cidera tubuh, sakit atau kematian Personil;
c. kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera tubuh,
sakit atau kematian pihak ketiga;

43.2

Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal


penandatanganan berita acara penyerahan awal, semua risiko
kehilangan atau kerusakan Hasil Pekerjaan ini, Bahan dan
Perlengkapan merupakan risiko penyedia, kecuali kerugian atau
kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

43.3

Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan dalam angka 43 ini.

43.4

Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan atau Bahan


yang menyatu dengan Hasil Pekerjaan selama Tanggal Mulai Kerja
dan batas akhir Masa Pemeliharaan harus diganti atau diperbaiki
oleh penyedia atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau
kerusakan tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian
penyedia.

44.1

Penyedia dan Subpenyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk


mengikutsertakan Personilnya pada program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja (Jamsostek) sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan.

44.2

Penyedia berkewajiban untuk mematuhi dan memerintahkan


Personilnya untuk mematuhi peraturan keselamatan kerja. Pada
waktu pelaksanaan pekerjaan, penyedia beserta Personilnya
dianggap telah membaca dan memahami peraturan keselamatan
kerja tersebut.

44.3

Penyedia berkewajiban atas biaya sendiri untuk menyediakan


kepada setiap Personilnya (termasuk Personil Subpenyedia, jika
ada) perlengkapan keselamatan kerja yang sesuai dan memadai.

44.4

Tanpa mengurangi kewajiban penyedia untuk melaporkan


kecelakaan berdasarkan hukum yang berlaku, penyedia akan
melaporkan kepada PPK mengenai setiap kecelakaan yang timbul
sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini dalam waktu 24
(dua puluh empat) jam setelah kejadian.

44. Perlindungan
Tenaga Kerja

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 13 / 26

45. Pemeliharaan
Lingkungan

Penyedia berkewajiban untuk mengambil langkah-langkah yang


memadai untuk melindungi lingkungan baik di dalam maupun di luar
tempat kerja dan membatasi gangguan lingkungan terhadap pihak ketiga
dan harta bendanya sehubungan dengan pelaksanaan Kontrak ini.

46. Asuransi

46.1

Penyedia wajib menyediakan asuransi sejak SPMK sampai dengan


tanggal selesainya pemeliharaan untuk:
a. semua barang dan peralatan yang mempunyai risiko tinggi
terjadinya kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta pekerja
untuk pelaksanaan pekerjaan, atas segala risiko terhadap
kecelakaan, kerusakan, kehilangan, serta risiko lain yang tidak
dapat diduga;
b. pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan di tempat kerjanya; dan
c. perlindungan terhadap kegagalan bangunan.

46.2

Besarnya asuransi sudah diperhitungkan dalam penawaran dan


termasuk dalam nilai kontrak.

47.1

Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan
berikut:
a. mensubkontrakkan sebagian pekerjaan;
b. menunjuk Personil yang namanya tidak tercantum dalam
Lampiran A SSKK;
c. mengubah atau memutakhirkan program mutu;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

47.2

Penyedia berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


persetujuan tertulis Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan
tindakan-tindakan berikut:
a. menggunakan spesifikasi dan gambar dalam angka 15 SSUK;
b. mengubah syarat dan ketentuan polis asuransi;
c. mengubah Personil Inti dan/atau Peralatan;
d. tindakan lain yang diatur dalam SSKK.

48.1

Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan kontrak


untuk menetapkan volume pekerjaan atau kegiatan yang telah
dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil
pemeriksaan pekerjaan dituangkan dalam laporan kemajuan hasil
pekerjaan.

48.2

Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan


pekerjaan, seluruh aktivitas kegiatan pekerjaan di lokasi
pekerjaan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan
harian pekerjaan yang berisi rencana dan realisasi pekerjaan
harian.
Laporan harian berisi:
a. jenis dan kuantitas bahan yang berada di lokasi pekerjaan;
b. penempatan tenaga kerja untuk tiap macam tugasnya;
c. jenis, jumlah dan kondisi peralatan;
d. jenis dan kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan;
e. keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam
lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan; dan
f. catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

47. Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan

48. Laporan Hasil


Pekerjaan

48.3

48.4

Laporan harian dibuat oleh penyedia, apabila diperlukan diperiksa


oleh konsultan dan disetujui oleh wakil PPK.

48.5

Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan


berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu,
serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 14 / 26

49. Kepemilikan
Dokumen

48.6

Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan


berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,
serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

48.7

Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, PPK membuat fotofoto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan di lokasi pekerjaan.

Semua rancangan, gambar, spesifikasi, desain, laporan, dan dokumendokumen lain serta piranti lunak yang dipersiapkan oleh penyedia
berdasarkan Kontrak ini sepenuhnya merupakan hak milik PPK. Penyedia
paling lambat pada waktu pemutusan atau akhir Masa Kontrak
berkewajiban untuk menyerahkan semua dokumen dan piranti lunak
tersebut beserta daftar rinciannya kepada PPK. Penyedia dapat
menyimpan 1 (satu) buah salinan tiap dokumen dan piranti lunak
tersebut. Pembatasan (jika ada) mengenai penggunaan dokumen dan
piranti lunak tersebut di atas di kemudian hari diatur dalam SSKK.

50. Kerjasama
50.1
Antara Penyedia
dan Sub Penyedia

Penyedia yang mempunyai harga Kontrak di atas


Rp25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) wajib
bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta
koperasi kecil, yaitu dengan mensubkontrakkan sebagian
pekerjaan yang bukan pekerjaan utama.

50.2

Bagian pekerjaan yang disubkontrakkan tersebut harus diatur


dalam Kontrak dan disetujui terlebih dahulu oleh PPK.

50.3

Penyedia tetap bertanggung jawab atas bagian pekerjaan yang


disubkontrakkan tersebut.

50.4

Ketentuan-ketentuan dalam subkontrak harus mengacu kepada


Kontrak serta menganut prinsip kesetaraan.

51.1

Apabila penyedia yang ditunjuk adalah penyedia Usaha Mikro,


Usaha Kecil dan koperasi kecil, maka dalam kontrak dimuat
ketentuan bahwa pekerjaan tersebut harus dilaksanakan sendiri
oleh penyedia yang ditunjuk dan dilarang diserahkan atau
disubkontrakkan kepada pihak lain.

51.2

Apabila penyedia yang terpilih adalah penyedia bukan Usaha


Mikro, Usaha Kecil dan koperasi kecil, maka dalam kontrak
dimuat:
a. penyedia wajib bekerja sama dengan penyedia Usaha Mikro,
Usaha Kecil dan koperasi kecil, antara lain dengan
mensubkontrakkan sebagian pekerjaannya;
b. dalam melaksanakan kewajiban di atas penyedia terpilih tetap
bertanggungjawab penuh atas keseluruhan pekerjaan tersebut;
c. bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan
yang bukan pekerjaan utama; dan
d. membuat laporan periodik mengenai pelaksanaan ketetapan di
atas.

51.3

Apabila ketentuan tersebut di atas dilanggar, maka penyedia


dikenakan sanksi yang diatur dalam SSKK.

51. Usaha Mikro,


Usaha Kecil dan
Koperasi Kecil

52. Penyedia Lain

Penyedia berkewajiban untuk bekerjasama dan menggunakan lokasi kerja


bersama-sama dengan penyedia yang lain (jika ada) dan pihak-pihak
lainnya yang berkepentingan atas lokasi kerja. Jika dipandang perlu, PPK
dapat memberikan jadwal kerja penyedia yang lain di lokasi kerja.

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 15 / 26

53. Keselamatan

Penyedia bertanggung jawab atas keselamatan semua pihak di lokasi


kerja.

54. Pembayaran
Denda

Penyedia berkewajiban untuk membayar sanksi finansial berupa Denda


sebagai akibat wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajibankewajiban penyedia dalam Kontrak ini. PPK mengenakan Denda dengan
memotong angsuran pembayaran prestasi pekerjaan penyedia.
Pembayaran Denda tidak mengurangi tanggung jawab kontraktual
penyedia.

55. Jaminan

55.1

Jaminan Pelaksanaan diberikan kepada PPK selambat-lambatnya


14 (empat belas) hari kerja setelah diterbitkannya Surat
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) sebelum dilakukan
penandatanganan kontrak dengan besar:
a. 5% (lima perseratus) dari nilai kontrak; atau
b. 5% (lima perseratus) dari nilai total Harga Perkiraan Sendiri
(HPS) bagi penawaran yang lebih kecil dari 80% (delapan
puluh perseratus) HPS.

55.2

Masa berlakunya Jaminan Pelaksanaan sekurang-kurangnya sejak


tanggal penanda-tanganan kontrak sampai dengan serah terima
pertama pekerjaan (Provisional Hand Over/PHO).

55.3

Jaminan Pelaksanaan dikembalikan setelah pekerjaan dinyatakan


selesai 100% (seratus perseratus) dan diganti dengan Jaminan
Pemeliharaan atau menahan uang retensi sebesar 5% (lima
perseratus) dari nilai kontrak;

55.4

Jaminan Uang Muka diberikan kepada PPK dalam rangka


pengambilan uang muka dengan nilai 100% (seratus perseratus)
dari besarnya uang muka;

55.5

Nilai Jaminan Uang Muka dapat dikurangi secara proporsional


sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan;

55.6

Masa berlakunya Jaminan Uang Muka sekurang-kurangnya sejak


tanggal persetujuan pemberian uang muka sampai dengan
tanggal penyerahan pertama pekerjaan (PHO).

55.7

Jaminan Pemeliharaan diberikan kepada PPK setelah pekerjaan


dinyatakan selesai 100% (seratus perseratus).

55.8

Pengembalian Jaminan Pemeliharan dilakukan paling lambat 14


(empat belas) hari kerja setelah masa pemeliharaan selesai dan
pekerjaan diterima dengan baik sesuai dengan ketentuan kontrak;

55.9

Masa berlakunya Jaminan Pemeliharaan sekurang-kurangnya


sejak tanggal serah terima pertama pekerjaan (PHO) sampai
dengan tanggal penyerahan akhir pekerjaan (Final Hand
Over/FHO);

D. Personil dan/atau Peralatan Penyedia


56. Personil Inti
dan/atau
Peralatan

56.1

Personil inti dan/atau peralatan yang ditempatkan harus sesuai


dengan yang tercantum dalam Dokumen Penawaran.

56.2

Penggantian personil inti dan/atau peralatan tidak boleh


dilakukan kecuali atas persetujuan tertulis PPK.

56.3

Penggantian personil inti dilakukan oleh penyedia dengan


mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada PPK dengan

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 16 / 26

melampirkan riwayat hidup/pengalaman kerja personil inti yang


diusulkan beserta alasan penggantian.

E.

56.4

PPK dapat menilai dan menyetujui penempatan/penggantian


personil inti dan/atau peralatan menurut kualifikasi yang
dibutuhkan.

56.5

Jika PPK menilai bahwa personil inti:


a. tidak mampu atau tidak dapat melakukan pekerjaan dengan
baik;
b. berkelakuan tidak baik; atau
c. mengabaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya;
maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti dan
menjamin personil inti tersebut meninggalkan lokasi kerja dalam
waktu 7 (tujuh) hari sejak diminta oleh PPK.

56.6

Jika penggantian personil inti dan/atau peralatan perlu dilakukan,


maka penyedia berkewajiban untuk menyediakan pengganti
dengan kualifikasi yang setara atau lebih baik dari personil inti
dan/atau peralatan yang digantikan tanpa biaya tambahan
apapun.

56.7

Personil inti berkewajiban untuk menjaga kerahasiaan


pekerjaannya. Jika diperlukan oleh PPK, Personil inti dapat
sewaktu-waktu disyaratkan untuk menjaga kerahasiaan pekerjaan
di bawah sumpah.

Kewajiban PPK

57. Fasilitas

PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau


kemudahan lainnya (jika ada) yang tercantum dalam SSKK untuk
kelancaran pelaksanan pekerjaan ini.

58. Peristiwa
Kompensasi

58.1

Peristiwa Kompensasi dapat diberikan kepada penyedia dalam hal


sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada penyedia;
c. PPK tidak memberikan gambar-gambar, spesifikasi dan/atau
instruksi sesuai jadwal yang dibutuhkan;
d. penyedia belum bisa masuk ke lokasi sesuai jadwal dalam
kontrak;
e. PPK menginstruksikan kepada pihak penyedia untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian
ternyata
tidak
ditemukan
kerusakan/kegagalan/penyimpangan;
f. PPK memerintahkan penundaan pelaksanaan pekerjaan;
g. PPK memerintahkan untuk mengatasi kondisi tertentu yang
tidak dapat diduga sebelumnya dan disebabkan oleh PPK;
h. ketentuan lain dalam SSKK.

58.2

Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan


dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan maka PPK
berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

58.3

Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data


penunjang dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh
penyedia kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat
Peristiwa Kompensasi.

58.4

Perpanjangan

waktu

penyelesaian

pekerjaan

hanya

dapat

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 17 / 26

diberikan jika berdasarkan data penunjang dan perhitungan


kompensasi yang diajukan oleh penyedia kepada PPK, dapat
dibuktikan perlunya tambahan waktu akibat Peristiwa
Kompensasi.
58.5

F.

Penyedia tidak berhak atas ganti rugi dan/atau perpanjangan


waktu penyelesaian pekerjaan jika penyedia gagal atau lalai untuk
memberikan peringatan dini dalam mengantisipasi atau mengatasi
dampak Peristiwa Kompensasi.

Pembayaran kepada Penyedia

59. Harga Kontrak

60. Pembayaran

59.1

PPK membayar kepada penyedia atas pelaksanaan pekerjaan


dalam kontrak sebesar harga kontrak.

59.2

Harga kontrak telah memperhitungkan keuntungan, beban pajak


dan biaya overhead serta biaya asuransi yang meliputi juga biaya
keselamatan dan kesehatan kerja.

59.3

[Rincian harga kontrak sesuai dengan rincian yang tercantum


dalam daftar kuantitas dan harga (untuk kontrak harga satuan
atau kontrak gabungan harga satuan dan lump sum).]

60.1

Uang muka
a. uang muka dibayar untuk membiayai mobilisasi peralatan,
personil, pembayaran uang tanda jadi kepada pemasok
bahan/material dan persiapan teknis lain;
b. besaran uang muka ditentukan dalam SSKK dan dibayar setelah
penyedia menyerahkan Jaminan Uang Muka senilai uang muka
yang diterima;
c. penyedia harus mengajukan permohonan pengambilan uang
muka secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
Kontrak;
d. PPK harus mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
kepada Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM) untuk permohonan tersebut pada huruf c, paling
lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah Jaminan Uang Muka
diterima;
e. Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh bank umum, perusahaan
penjaminan, atau Perusahaan Asuransi Umum yang memiliki
izin untuk menjual produk jaminan (suretyship) yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan;
f. pengembalian uang muka harus diperhitungkan berangsurangsur secara proporsional pada setiap pembayaran prestasi
pekerjaan dan paling lambat harus lunas pada saat pekerjaan
mencapai prestasi 100% (seratus perseratus).

60.2

Prestasi pekerjaan
a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan
oleh PPK, dengan ketentuan:
1) penyedia telah mengajukan tagihan disertai laporan
kemajuan hasil pekerjaan;
2) pembayaran dilakukan dengan sistem bulanan, sistem
termin atau pembayaran secara sekaligus, sesuai ketentuan
dalam SSKK;
3) pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah
terpasang, tidak termasuk bahan/material dan peralatan
yang ada di lokasi pekerjaan;
4) pembayaran harus dipotong angsuran uang muka, denda
(apabila ada), pajak dan uang retensi; dan
5) untuk kontrak yang mempunyai sub kontrak, permintaan

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 18 / 26

pembayaran harus dilengkapi bukti pembayaran kepada


seluruh sub penyedia sesuai dengan prestasi pekerjaan.
b. pembayaran terakhir hanya dilakukan setelah pekerjaan selesai
100% (seratus perseratus) dan Berita Acara penyerahan
pertama pekerjaan diterbitkan;
c. PPK dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah pengajuan
permintaan pembayaran dari penyedia harus sudah
mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada
Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PPSPM);
d. bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan angsuran,
tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. PPK
dapat meminta penyedia untuk menyampaikan perhitungan
prestasi sementara dengan mengesampingkan hal-hal yang
sedang menjadi perselisihan.

61. Hari Kerja

62. Perhitungan
Akhir

60.3

Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
penyedia;
b. ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
PPK karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;
c. besarnya denda yang dikenakan kepada penyedia atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah:
1) 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga bagian kontrak
yang belum dikerjakan, apabila bagian pekerjaan yang
sudah dilaksanakan dapat berfungsi; atau
2) 1/1000 (satu perseribu) dari harga kontrak, apabila
bagian pekerjaan yang sudah dilaksanakan belum
berfungsi.
sesuai yang ditetapkan dalam SSKK;
d. besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang
berlaku pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau
dapat diberikan kompensasi;
e. pembayaran denda dan/atau ganti rugi diperhitungkan dalam
pembayaran prestasi pekerjaan;
f. ganti rugi dan kompensasi kepada peserta dituangkan dalam
adendum kontrak;
g. pembayaran ganti rugi dan kompensasi dilakukan oleh PPK,
apabila penyedia telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.

61.1

Semua pekerja dibayar selama hari kerja dan datanya disimpan


oleh penyedia. Daftar pembayaran ditandatangani oleh masingmasing pekerja dan dapat diperiksa oleh PPK.

61.2

Penyedia harus membayar upah hari kerja kepada tenaga kerjanya


setelah formulir upah ditandatangani.

61.3

Jam kerja dan waktu cuti untuk pekerja harus dilampirkan.

62.1

Pembayaran angsuran prestasi pekerjaan terakhir dilakukan


setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) dan berita acara
penyerahan awal berdasarkan telah ditandatangani oleh kedua
belah Pihak.

62.2

Sebelum pembayaran terakhir dilakukan, penyedia berkewajiban


untuk menyerahkan kepada Pengawas Pekerjaan rincian
perhitungan nilai tagihan terakhir yang jatuh tempo. PPK
berdasarkan hasil penelitian tagihan oleh Pengawas Pekerjaan
berkewajiban untuk menerbitkan SPP untuk pembayaran tagihan

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 19 / 26

angsuran terakhir selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja


terhitung sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang
diterima oleh Pengawas Pekerjaan.
63. Penangguhan

64. [Penyesuaian

63.1

PPK dapat menangguhkan pembayaran setiap angsuran prestasi


pekerjaan penyedia jika penyedia gagal atau lalai memenuhi
kewajiban kontraktualnya, termasuk penyerahan setiap Hasil
Pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

63.2

PPK secara tertulis memberitahukan kepada penyedia tentang


penangguhan hak pembayaran, disertai alasan-alasan yang jelas
mengenai penangguhan tersebut. Penyedia diberi kesempatan
untuk memperbaiki dalam jangka waktu tertentu.

63.3

Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan


proporsi kegagalan atau kelalaian penyedia.

63.4

Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat


keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan
dengan pengenaan denda kepada penyedia.

64.1

[Harga yang tercantum dalam kontrak dapat berubah akibat


adanya penyesuaian harga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Harga (Untuk
Kontrak Harga
Satuan atau
64.2
Kontrak
Gabungan Harga
Satuan dan Lump
Sum)]
64.3

Penyesuaian harga diberlakukan pada Kontrak Tahun Jamak yang


masa pelaksanaannya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan
diberlakukan mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak pelaksanaan
pekerjaan.
Penyesuaian Harga Satuan berlaku bagi seluruh kegiatan/mata
pembayaran, kecuali komponen keuntungan dan biaya
operasional sebagaimana tercantum dalam penawaran.

64.4

Penyesuaian Harga Satuan diberlakukan sesuai dengan jadwal


pelaksanaan yang tercantum dalam kontrak awal/adendum
kontrak.

64.5

Penyesuaian Harga Satuan bagi komponen pekerjaan yang berasal


dari luar negeri, menggunakan indeks penyesuaian harga dari
negara asal barang tersebut.

64.6

Jenis pekerjaan baru dengan Harga Satuan baru sebagai akibat


adanya adendum kontrak dapat diberikan penyesuaian harga
mulai bulan ke-13 (tiga belas) sejak adendum kontrak tersebut
ditandatangani.

64.7

Kontrak yang terlambat pelaksanaannya disebabkan oleh


kesalahan Penyedia diberlakukan penyesuaian harga berdasarkan
indeks harga terendah antara jadwal awal dengan jadwal realisasi
pekerjaan.

64.8

Penyesuaian Harga Satuan, ditetapkan dengan rumus sebagai


berikut:
Hn = Ho (a+b.Bn/Bo+c.Cn/Co+d.Dn/Do+.....)
Hn
= Harga Satuan pada saat pekerjaan dilaksanakan;
Ho
= Harga Satuan pada saat harga penawaran;
a
= Koefisien tetap yang terdiri atas keuntungan dan
overhead;
Dalam hal penawaran tidak mencantumkan besaran
komponen keuntungan dan overhead maka a = 0,15.
b, c, d = Koefisien komponen kontrak seperti tenaga kerja,
bahan, alat kerja, dsb;

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 20 / 26

Penjumlahan a+b+c+d+....dst adalah 1,00.


Bn, Cn, Dn = Indeks harga komponen pada saat pekerjaan
dilaksanakan
(mulai
bulan
ke-13
setelah
penandatanganan kontrak).
Bo, Co, Do = Indeks harga komponen pada bulan ke-12 setelah
penanda-tanganan kontrak.
64.9

Penetapan koefisien bahan, tenaga kerja dan alat kerja ditetapkan


dalam rapat persiapan pelaksanaan kontrak.

64.10 Indeks harga yang digunakan bersumber dari penerbitan BPS.


64.11 Dalam hal indeks harga tidak dimuat dalam penerbitan BPS,
digunakan indeks harga yang dikeluarkan oleh instansi teknis.
64.12 Rumusan penyesuaian nilai kontrak ditetapkan sebagai berikut:
Pn = (Hn1xV1)+(Hn2xV2)+(Hn3xV3)+.... dst
Pn = Nilai Kontrak setelah dilakukan penyesuaian Harga Satuan;
Hn = Harga Satuan baru setiap jenis komponen pekerjaan
setelah dilakukan penyesuaian harga menggunakan
rumusan penyesuaian Harga Satuan;
V = Volume setiap jenis komponen pekerjaan yang
dilaksanakan.
64.13 Pembayaran penyesuaian harga dilakukan oleh PPK, apabila
penyedia telah mengajukan tagihan disertai perhitungan dan
data-data;
64.14 Penyedia dapat mengajukan secara berkala selambat-lambatnya
setiap 6 (enam) bulan.]
G. Pengawasan Mutu
65. Pengawasan dan
Pemeriksaan

PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap


pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia. Apabila
diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk
melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh penyedia.

66. Penilaian
Pekerjaan
Sementara oleh
PPK

66.1

PPK dalam masa pelaksanaan pekerjaan dapat melakukan


penilaian atas hasil pekerjaan yang dilakukan oleh penyedia.

66.2

Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan


kemajuan fisik pekerjaan.

67. Cacat Mutu

PPK atau Pengawas Pekerjaan akan memeriksa setiap Hasil Pekerjaan dan
memberitahukan penyedia secara tertulis atas setiap Cacat Mutu yang
ditemukan. PPK atau Pengawas Pekerjaan dapat memerintahkan penyedia
untuk menemukan dan mengungkapkan Cacat Mutu, serta menguji Hasil
Pekerjaan yang dianggap oleh PPK atau Pengawas Pekerjaan mengandung
Cacat Mutu. Penyedia bertanggung jawab atas perbaikan Cacat Mutu
selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

68. Pengujian

Jika PPK atau Pengawas Pekerjaan memerintahkan penyedia untuk


melakukan pengujian Cacat Mutu yang tidak tercantum dalam Spesifikasi
Teknis dan Gambar, dan hasil uji coba menunjukkan adanya Cacat Mutu
maka penyedia berkewajiban untuk menanggung biaya pengujian
tersebut. Jika tidak ditemukan adanya Cacat Mutu maka uji coba tersebut
dianggap sebagai Peristiwa Kompensasi.

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 21 / 26

69. Perbaikan Cacat


Mutu

70. Kegagalan
Bangunan

69.1

PPK
atau
Pengawas
Pekerjaan
akan
menyampaikan
pemberitahuan Cacat Mutu kepada penyedia segera setelah
ditemukan Cacat Mutu tersebut. Penyedia bertanggung jawab atas
cacat mutu selama Masa Kontrak dan Masa Pemeliharaan.

69.2

Terhadap pemberitahuan Cacat Mutu tersebut, penyedia


berkewajiban untuk memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka
waktu yang ditetapkan dalam pemberitahuan.

69.3

Jika penyedia tidak memperbaiki Cacat Mutu dalam jangka waktu


yang ditentukan maka PPK, berdasarkan pertimbangan Pengawas
Pekerjaan, berhak untuk secara langsung atau melalui pihak
ketiga yang ditunjuk oleh PPK melakukan perbaikan tersebut.
Penyedia segera setelah menerima klaim PPK secara tertulis
berkewajiban untuk mengganti biaya perbaikan tersebut. PPK
dapat memperoleh penggantian biaya dengan memotong
pembayaran atas tagihan penyedia yang jatuh tempo (jika ada)
atau uang retensi atau pencairan Surat Jaminan Pemeliharaan
atau jika tidak ada maka biaya penggantian akan diperhitungkan
sebagai utang penyedia kepada PPK yang telah jatuh tempo.

69.4

PPK dapat mengenakan Denda Keterlambatan untuk setiap


keterlambatan perbaikan Cacat Mutu, dan mendaftarhitamkan
penyedia.

70.1

Jika Hasil Pekerjaan sebagaimana ditetapkan dalam SSKK berupa


bangunan maka PPK dan/atau penyedia terhitung sejak tanggal
penandatanganan berita acara penyerahan akhir bertanggung
jawab atas kegagalan bangunan sesuai dengan kesalahan masingmasing selama umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK
tetapi tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

70.2

Penyedia berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan


menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan,
kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK
beserta instansinya (kecuali kerugian yang mendasari tuntutan
tersebut disebabkan kesalahan atau kelalaian PPK) sehubungan
dengan klaim kehilangan atau kerusakan harta benda, dan cidera
tubuh, sakit atau kematian pihak ketiga yang timbul dari
kegagalan bangunan.

70.3

Pertanggungan asuransi yang dimiliki oleh penyedia tidak


membatasi kewajiban penanggungan penyedia dalam angka 70
ini.

70.4

Penyedia berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara semua


dokumen yang digunakan dan terkait dengan pelaksanaan ini
selama umur konstruksi yang tercantum dalam SSKK tetapi tidak
lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

H. Penyelesaian Perselisihan
71. Penyelesaian
Perselisihan

71.1

Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh


menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari
atau berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama
atau setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

71.2

Penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam


Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi,

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 22 / 26

konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.
72. Itikad Baik

76.1

Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang


disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

76.2

Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur


tanpa menonjolkan kepentingan masing-masing pihak. Apabila
selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan
tersebut.

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 23 / 26

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)


A. Korespondensi

B. Wakil Sah Para


Pihak

Alamat Para Pihak sebagai berikut:


Satuan Kerja PPK
Nama
Alamat
Faksimili

:
:
:
:

..................
...............................
................................

Penyedia
Nama
Alamat

:
:
:

CV. ...............................
...........................
..................................

................................

Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:


Untuk PPK

: .........................

Untuk Penyedia

: ...............................

C. Tanggal Berlaku
Kontrak

Kontrak mulai berlaku sejak: ..................... s.d .

D. Masa
Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku selama: 6 (enam) bulan

E.

Umur Konstruksi

Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi: 10 (sepuluh)


tahun sejak tanggal penanda-tanganan Berita Acara penyerahan akhir.

F.

Pedoman
Pengoperasian
dan Perawatan

Gambar As built dan/atau pedoman pengoperasian dan perawatan


harus diserahkan selambat-lambatnya: ___ (__________) hari
kalender/bulan/tahun setelah tanggal penandatanganan Berita Acara
penyerahan awal.

G. Pembayaran
Tagihan

Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan SPP oleh PPK untuk
pembayaran tagihan angsuran adalah ______ hari kalender terhitung
sejak tagihan dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.

H. Pencairan
Jaminan

Jaminan dicairkan dan disetorkan pada _______ [Kas Negara/Kas

I.

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan PPK adalah:


__________

Tindakan
Penyedia yang
Mensyaratkan
Persetujuan PPK
atau Pengawas
Pekerjaan

Daerah]

Tindakan lain oleh Penyedia yang memerlukan persetujuan Pengawas


Pekerjaan adalah: __________
J.

Kepemilikan
Dokumen

Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan dokumen dan piranti


lunak yang dihasilkan dari Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan
sebagai berikut: __________

K. Fasilitas

PPK akan memberikan fasilitas berupa :


_________________

L.

Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini dibiayai dari DAK / DAU


(APBD)

Sumber
Pembiayaan

M. Pembayaran

Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan uang muka (YA).

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 24 / 26

Uang Muka

[jika YA]
Uang muka diberikan sebesar 30% (Tiga Puluh persen) dari Nilai
Kontrak
N. Pembayaran
Prestasi
Pekerjaan

Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara: (Termin).


Pembayaran berdasarkan cara tersebut di atas dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut: sesuai dengan prosentase pekerjaan
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan tagihan
pembayaran prestasi pekerjaan: Laporan Kemajuan Fisik Pekerjaan.

O. Penyesuaian
Harga

Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks yang dikeluarkan oleh


_________ [BPS/Instansi Teknis Lainnya]

P.

Untuk pekerjaan ini besar denda keterlambatan untuk setiap hari


keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari [harga

Denda

kontrak/harga bagian kontrak yang belum dikerjakan]


Q. Penyelesaian
Perselisihan

Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat


diselesaikan secara damai maka Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian
perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus Sengketa:
[Pengadilan Republik Indonesia yang berkompeten/Badan Arbitrase Nasional
Indonesia (BANI)]
Pengadilan Negeri Kotamobagu

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 25 / 26

Lampiran A Syarat-Syarat Khusus Kontrak


Personil Inti, Subpenyedia dan Peralatan
- Personil Inti yang ditugaskan: [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja, minimum

kualifikasi, dan jumlah orang bulan]


- Subpenyedia yang ditunjuk: [cantumkan nama Subpenyedia (jika ada) berikut uraian

personilnya seperti uraian personil Penyedia di atas]


- Peralatan yang digunakan: [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan untuk

pelaksanaan pekerjaan]

________________________________________________________________________________________________
Syarat-Syarat Umum Kontrak dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Halaman 26 / 26

PEMERINTAH ................................
..........................................

Jln. ......................................................... Tlp/Faks. ....................................

SURAT PERJANJIAN KONTRAK


UNTUK MELAKSANAKAN PAKET....................................
Nomor : ......................................
Tanggal : ........................................... 2011
SURAT PERJANJIAN ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut Kontrak) dibuat dan
ditandatangani di .......................... pada hari Senin tanggal Dua Puluh Tujuh Bulan Juni tahun dua
ribu sebelas antara ..................... , selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan
atas nama Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu, yang berkedudukan di Kotamobagu, berdasarkan
Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu Selaku Pengguna Anggaran Nomor
06 Tahun 2010 (selanjutnya disebut PPK) dan .................................., selaku Direktur yang
bertindak untuk dan atas nama CV. Matoa Jaya, yang berkedudukan di Kotamobagu, berdasarkan
Akta Notaris Nomor ................ tanggal .................. 2008 yang dikeluarkan oleh Notaris
, SH (selanjutnya disebut Penyedia).]
MENGINGAT BAHWA:
(a)

PPK telah meminta Penyedia untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi sebagaimana


diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini
(selanjutnya disebut Pekerjaan Konstruksi);

(b)

Penyedia sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional, personil,


dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Pekerjaan Konstruksi
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;

(c)

PPK dan Penyedia menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani Kontrak ini,
dan mengikat pihak yang diwakili;

(d)

PPK dan Penyedia mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan penandatanganan
Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan dan
kondisi yang terkait.

Paraf
PPK

Penyedia

MAKA OLEH KARENA ITU ...........

Surat Perjanjian Kontrak Untuk Jasa Konstruksi


Halaman 1 dari 3 halaman

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Penyedia dengan ini bersepakat dan menyetujui hal-hal
sebagai berikut:
1.

Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang
diperoleh berdasarkan harga penawaran/terkoreksi adalah sebesar Rp. .........................
(............................... rupiah).

2.

Peristilahan dan ungkapan dalam Surat Perjanjian ini memiliki arti dan makna yang sama
seperti yang tercantum dalam lampiran Surat Perjanjian ini;

3.

Dokumen-dokumen berikut (selanjutnya disebut Dokumen Kontrak) merupakan satukesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari Kontrak ini:
a. adendum Surat Perjanjian;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran;
d. daftar kuantitas dan harga, (apabila ada);
e. syarat-syarat khusus Kontrak;
f. syarat-syarat umum Kontrak;
g. spesifikasi khusus;
h. spesifikasi umum;
i. gambar-gambar; dan
j. dokumen lainnya seperti: jaminan-jaminan, SPPBJ, BAHP, BAPP.

4.

Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang
lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hierarki pada angka 3 di atas;

5.

Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Penyedia dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi
khususnya:
a. PPK mempunyai hak dan kewajiban untuk:
1) mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia;
2) meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia;
3) memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh Penyedia
untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
4) membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Kontrak yang telah
ditetapkan kepada Penyedia;

Paraf
PPK

Penyedia

b. Penyedia mempunyai hak ................

Surat Perjanjian Kontrak Untuk Jasa Konstruksi


Halaman 2 dari 3 halaman

b.

Penyedia mempunyai hak dan kewajiban untuk:


1) menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan harga yang telah
ditentukan dalam Kontrak;
2) meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PPK untuk
kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak;
3) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
5) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan,
angkutan ke atau dari lapangan, dan segala pekerjaan permanen maupun sementara
yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan yang
dirinci dalam Kontrak;
6) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7) menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan pekerjaan yang
telah ditetapkan dalam Kontrak;
8) mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi lingkungan
tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan kepada masyarakat maupun
miliknya akibat kegiatan Penyedia.

6.

Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dalam SyaratSyarat Umum/Khusus Kontrak dengan tanggal mulai dan penyelesaian keseluruhan
pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum/Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Penyedia telah bersepakat untuk menandatangani Kontrak ini
pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama


...................................................
Pejabat Pembuat Komitmen

Untuk dan atas nama


PT / CV. ................................

.
NIP. ..

...........................................
Direktur

Surat Perjanjian Kontrak Untuk Jasa Konstruksi


Halaman 3 dari 3 halaman

KOP SKPD
BERITA ACARA
SERAH TERIMA PERTAMA PEKERJAAN KONSTRUKSI
(PHO)

Pekerjaan

Nomor Kontrak Awal

Tanggal Kontrak Awal

Nilai Kontrak Awal

Addendum I

Addendum II

Lokasi

Volume

Masa Pelaksanaan

Tahun Anggaran

PELAKSANA :

PT / CV......................
Jl. .....................................

KOP SKPD
Nomor

Lampiran

:-

Meulaboh, .........................

Kepada Yth :
Ketua Panitia Serah Terima Pertama Pekerjaan
Dinas .................................................................
di
Tempat

Perihal : Pemeriksaan dan Penilaian Hasil Pelaksanaan Pekerjaan

Pembangunan ....................................

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan surat kontraktor CV.................... Nomor: .........................


tanggal ................... perihal Permohanan PHO (terlampir), bahwa pekerjaan telah mencapai
100% pada tanggal , maka dengan ini diminta kepada Panitia Serah Terima
Pertama Pekerjaan Konstruksi (PHO) Pembangunan .....................................................,
untuk melakukan proses Pemeriksaaan dan Penilaian hasil Pelaksanaan Pekerjaan tersebut
dalam rangka Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO).

Demikian disampaikan atas perhatian dan kerja samanya disampaikan terima kasih.

Pejabat Pembuat Komitmen


Dinas Kesehatan
Kabupaten ....................

...................................
NIP.
Tembusan
1. Kepala Dinas
2. Kontraktor Pelaksana CV. .
3. Pertinggal

KOP SKPD
Meulaboh, .
Nomor

Lampiran

Kepada Yth :
Para Anggota Panitia Serah Terima Pertama Pekerjaan
........................................................................................
di
Tempat

Perihal

Undangan Rapat

Sehubungan dengan surat Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Dinas .....................................


Nomor: ........................................ tanggal .........................., tentang Serah Terima Pekerjaan
dan Penilaian Hasil Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan ................................, bersama
ini kami mengharap kehadiran Saudara pada:
Hari / Tanggal :
Jam

Tempat

Acara

: Rapat Pertemuan dalam rangka Serah Terima Pertama Pekerjaan


Pembangunan ..................................................................

Atas kehadiran saudara kami sampaikan terima kasih.

Panitia Serah Terima Pertama Pekerjaan


.............................................................

.......................................
Ketua

KOP SKPD
Nomor

: .............................................

Lampiran

:-

Meulaboh, ..........................

Kepada Yth :
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Dinas .............................................
di
Tempat

Perihal

Pemeriksaan Pekerjaan

Dengan Hormat,
Berdasarkan Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor: .............................................
Tanggal ............................, dengan ini kami sampaikan bahwa Pekerjaan Fisik telah selesai
100% pada tanggal ............................ dan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan tidak melampaui
batas Waktu yang ditentukan dalam kontrak Adendum.
Dengan demikian Masa Pemeliharaan selama .................. hari terhitung mulai tanggal
......................... sampai dengan tanggal ................................... dan masa klaim .....................
hari kalender.

Demikian hasil Pemeriksaan Pekerjaan Dalam Rangka Serah Terima Pertama Pekerjaan
Konstruksi ini kami sampaikan untuk dapat dipakai sebagai dasar untuk Serah Terima
PekerjAan.

Panitia Serah Terima Pertama Pekerjaan


..................................................................
..
Ketua
Tembusan
1. Kepala Dinas ..
2. Kontraktor Pelaksana CV. ..
3. Pertinggal

KOP SKPD
BERITA ACARA
HASIL KUNJUNGAN LAPANGAN PERTAMA
PEMERIKSAAN HASIL PEKERJAAN KONSTRUKSI
NOMOR : ...................................................

Pada hari ini ................. tanggal ...................... bulan ................... tahun ..................., Panitia
Serah Terima Pekerjaan bersama-sama dengan Dinas ........................., Tim Penilai dan
Kontraktor CV............................, telah mengadakan Rapat Pembahasan tentang Kunjungan
Lapangan Pertama yang diselenggarakan pada tanggal ............................ bertempat di
Dinas
............................................
Setelah diadakan pembahasan dalam rapat pada tanggal tersebut di atas, maka telah
sepakatuntuk mengambil Keputusan sebagai berikut :

PASAL I
Pelaksanaan pemeriksaan / penelitian meliputi antara lain :
1. Pemeriksaan Visual di lokasi perkerjaan.
2. Pemeriksaan Administrasi meliputi Dokumen Pra-kontrak, Kontrak dan Adendum.
PASAL II
Rencana Kerja Serah Terima Pertama Pekerjaan Konstruksi ini ditetapkan kunjungan
Lapangan Pertama :
1. Rapat Pertama tanggal .
2. Pemeriksaan Visual tanggal ........................
3. Pemeriksaan Administrasi tanggal ..............................
PASAL III
Setelah semua kelompok melaksanakan Pemeriksaan Pekerjaan sesuai dengan tugas
masing-masing dan melaporkan hasilnya, Panitia Menyimpulkan sebagai berikut :
1. Setelah diadakan pemeriksaan visual selama 2 (dua) hari terhadap kualitas dan
performance hasil pelaksanaan pekerjaan, masih ditemukan beberapa kerusakan / cacat
mutu / kekurangan pekerjaan sesuai daftar kekurangan / cacat mutu (terlampir).

2. Setelah diadakan pemeriksaan Administrasi Kantor dan berdasarkan ketentuanketentuan Kontrak, dapat disimpulkan bahwa administrasi telah memenuhi persyaratan
Kontrak yang dituangkan dalam daftar Hasil Pemeriksaan Administrasi (Terlampir).
PASAL IV
Sesuai dengan hasil Pemeriksaan di atas, Panitia memutuskan, periode perbaikan selama
14 (empat belas) hari mulai tanggal .................s/d .......................... 20... Selama periode
tersebut, Kontraktor harus menyelesaikan perbaikan pekerjaan yang rusak/cacat/ kurang
sempurna, sesuai dengan Daftar Kekurangan/Cacat Mutu (terlampir) dari Berita Acara
Pemeriksaan Hasil Pekerjaan ini.
PASAL V
Risalah Rapat, daftar hadir dan lampiran-lampiran seperti tersebut di atas merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Berita Acara ini.

PASAL VI
Demikian Berita Acara ini ditandatangani pada hari tanggal tersebut di atas untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui dan Menyetujui


Berita Acara Hasil Kunjungan Lapangan Pertama
Pemeriksaan Hasil Pekerjaan

NO
I.

NAMA

JABATAN DALAM
PANITIA

KETERANGAN

Unsur Panitia

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

1...........
2. ............
3 ...........
4. ............
5 ...........
6. ............
7 ...........
8. ............

II.

Unsur Pengguna Jasa

Kuasa Pengguna Anggaran

10

PPTK Dinas Kesehatan

III

9 ...........
10. ............

Unsur Penyedia Jasa

11

Direktur

12

General Superintendent /
Site Manager

11 ...........
12. ............

KOP SKPD
BERITA ACARA
SERAH TERIMA PEKERJAAN PERTAMA
PEMBANGUNAN ................................
TAHUN ANGGARAN 20
Nomor : ...............................................

Pada

hari

ini

....................

tanggal

.........................

bulan

.........................

tahun

......................,kami yang bertanda tangan di bawah ini :


1. Nama :
Jabatan : Kuasa Pengguna Anggaran ............................
Alamat :
Berdasarkan Surat Keputusan Bupati ............... Nomor : ..................................... tanggal
................................, telah ditunjuk selaku Kuasa Pengguna Anggaran .............................,
yang selanjutnya dalam Perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.
2. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Yang didirikan dengan Akte Notaris Nomor: ............. Tanggal ........................ oleh Notaris
............................ di .................... Dalam hal ini sesuai dengan ketentuan anggaran
dasarnya, bertindak untuk dan atas nama Perusahaan CV. ............................, yang
selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA.

Berdasarkan :
1. Surat Perjanjian Pelaksanaan Pekerjaan Nomor: ........................................... tanggal
.................................. antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA tentang Kontrak
Pemborongan Pekerjaan Pembangunan .........................................................
2. Berita Acara Hasil Kunjungan Lapangan Pertama / Pemeriksaan Hasil Pekerjaan dari
Ketua Panitia Serah Terima Pertama Pekerjaan Pembangunan ..............................
Nomor : ....................................... tanggal .............................

Menyatakan bahwa :
1. PIHAK KEDUA untuk pertama kali menyerahkan Hasil Pekerjaan Pembangunan
............................................ tersebut kepada PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA
menerima penyerahan tersebut.
2. Waktu pelaksanaan Pekerjaan ........................ () hari Kalender sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan dalam kontrak dan Addendum Waktu.
3. Selama masa Pemeliharaan PIHAK KEDUA wajib memelihara hasil Pekerjaan tersebut
sehingga kondisi tetap seperti pada saat seperti pada serah Terima Pertama pekerjaan.
4. Serah terima Pekerjaan Akhir (FHO) akan dilaksanakan pada tanggal .............................
Demikian Berita Acara Serah terima Pertama pekerjaan ini dibuat untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

PIHAK PERTAMA

CV..........................

Pejabat Pembuat Komitmen

...............................................

..............................................

Direktur

NIP.

Mengetahui / Menyetujui :
PA / KEPALA DINAS

...............................................
NIP.

RENCANA KEGIATAN MASA PEMELIHARAAN


NO.

NO
I.

KEGIATAN

NAMA

URAIAN

JABATAN DALAM
PANITIA

KETERANGAN

Unsur Panitia

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

II.

PENANGANAN

1...........
2. ............
3 ...........
4. ............
5 ...........
6. ............
7 ...........
8. ............

Unsur Pengguna Jasa

Kuasa Pengguna

9 ...........

Anggaran
10
III

10. ............

PPTK Dinas Kesehatan


Unsur Penyedia Jasa

11

Direktur

12

General Superintendent /
Site Manager

11 ...........
12. ............

DAFTAR DOKUMEN

REKAMAN PELAKSANAAN PEKERJAAN


Tanggal Inspeksi : ..
Nomor Kontrak : ............................................ tanggal ......................................
NO.

URAIAN

I.

DOKUMEN KONTRAK

Rencana Kerja & Syarat (RKS)

Gambar Rencana

Daftar Kuantitas dan Harga

Perjanjian / Kontrak

Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Adendum

II.

PROSES VERBAL

Risalah Rapat Preconstruction

STATUS
ADA

TIDAK

JUMLAH

KETERANGAN

Meeting
2

Berita Acara Evaluasi dan Negosiasi

Contract Change Order

Justifikasi Teknik Untuk Addendum /


Amandemen

III.

LAPORAN-LAPORAN

Instruksi Kepada Pemborong /


Request

Laporan Harian

Laporan Mingguan

Laporan Bulanan

Gambar (As Built Drawing)

NO
I.

NAMA

JABATAN DALAM
PANITIA

KETERANGAN

Unsur Panitia

Ketua

Sekretaris

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

1...........
2. ............
3 ...........
4. ............
5 ...........
6. ............
7 ...........

Anggota

8
II.

8. ............

Unsur Pengguna Jasa

Kuasa Pengguna

9 ...........

Anggaran
10
III

10. ............

PPTK Dinas Kesehatan


Unsur Penyedia Jasa

11

Direktur

12

General Superintendent /
Site Manager

11 ...........
12. ............

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN ..................

KOP
PERUSAHAAN

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(Angsuran I)

KEGIATAN
PAKET KEGIATAN
NO. KONTRAK
TANGGAL KONTRAK
KONTRAKTOR PELAKSANA
KABUPATEN
PROVINSI
TAHUN ANGGARAN

:
:
:
:
:
:
:
:

RINGKASAN KONTRAK
Untuk Kegiatan yang Dananya berasal dari Rupiah Murni.
1. Nomor dan tanggal DIPA

2. No. dan Tanggal SPK/ Kontrak

3. No. dan Tanggal SPMK/ Kontrak

4. Nama Kontraktor/Perusahaan

- Nama Bank

- Nomor rekening

5. Kode NPWP

6. Alamat Kantor

7. Nilai Kontrak Awal

8. Uraian Pekerjaan

9. Cara Pembayaran

10. Jangka Waktu Pelaksanaan

11. Tanggal Penyelesaian Pekerjaan

12. Jangka Waktu Pemeliharaan

13. Ketentuan Sanksi

Keterlambatan penyelesaian pekerjaan denda sebesar 1/1000 (satu


per seribu) dari Nilai Kontrak.

Catatan :
Apabila terjadi addendum kontrak data kontrak
agar disesuaikan dengan perubahannya.

Jakarta,
...................... 2013
Pejabat Pembuat Komitmen,
Dinas Kesehatan
Kabupaten .

BERITA ACARA PEMERIKSAAN


(Angsuran I)
Nomor :

Pada hari ini ........., tanggal ................ bulan ......................... tahun .......................... (....-....-......), kami yang bertanda tangan di
bawah ini :

I.

1. N a m a
:
Jabatan
: Direktur PT.
Alamat
:
Dalam
hal
ini
bertindak
sebagai
PENYEDIA
JASA
(KONTRAKTOR)
..........................................................................................", untuk Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU.

2. N a m a
Jabatan
Alamat

"Pekerjaan

:
:
:

Dalam hal ini bertindak sebagai Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten ................................, untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
II.

BERDASARKAN :
1.

2.

a. Nomor dan tanggal DIPA


Revisi DIPA
b. No.& Tgl. Kontrak Awal
c. Nilai Kontrak Awal

:
:
:
:

d. Uraian pekerjaan

e. Sumber Dana

: APBN MURNI

Dari Opname Pekerjaan tertanggal .., progres fisik pekerjaan adalah

: %

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Diperiksa oleh,

Dibuat oleh,
PT / CV ............

Fasilitator Kabupaten

Sanitarian

Ketua TKM
Mengetahui/Menyetujui,
Kepala Dinas Kesehatan Kab.
Selaku Kuasa Pengguna Anggaran

Direktur

REKAPITULASI HASIL PEMERIKSAAN KEMAJUAN PEKERJAAN


KEGIATAN
PEKERJAAN
KONTRAKTOR
NO./TGL KONTRAK
LOKASI
TAHUN ANGGARAN

:
:
: PT / CV ............
:
:
:
KONTRAK
AWAL
SATUAN
NILAI (Rp)

LOKASI

PAKET

TERMIN
BULAN
TANGGAL

: 01
:
:

NILAI TERHADAP
PEKERJAAN (Rp)

PROSENTASE TERHADAP
PAKET PEKERJAAN

0,000

#DIV/0!

KUANTITAS KEMAJUAN PEKERJAAN


YANG LALU

YANG INI

S/D YANG INI

Unit Price

Unit Price

0,000

#DIV/0!

Unit Price

0,000

#DIV/0!

Unit Price

0,000

#DIV/0!

Unit Price

0,000

#DIV/0!

Unit Price

0,000

#DIV/0!

JUMLAH
CATATAN :
---

Non PPN

#DIV/0!

0,000

Mengetahui,
Dinas Kesehatan Kab .........................
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

Diperiksa Oleh,
Fasilitator Kabupaten

Dibuat Oleh,
Kontraktor Pelaksana
PT / CV ............

Nip:

Fasilitator Kabupaten

Direktur

SCHEDULE PELAKSANAAN PEKERJAAN

NO

KEGIATAN
PEKERJAAN
KONTRAKTOR
NO./TGL KONTRAK
LOKASI

:
:
:
:
:

TAHUN ANGGARAN

: 2013

URAIAN PEKERJAAN

I.
1.

PEKERJAAN PENDAHULUAN

II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

PEKERJAAN ....

SAT

VOLUME

HARGA
SATUAN
(RP)

JUMLAH
(Rp)

BOBOT

Sep-12
21/09

01/10

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN TAHUN 2012


OKTOBER 2012
NOPEMBER 2012
07/10
14/10
21/10
01/11
11/11
18/11

25/11

DES. 2012
01/12
09/12

30/09

06/10

13/10

30/11

08/12

20/10

31/10

10/11

17/11

24/11

KETERANGAN

16/12

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

JUMLAH
JUMLAH KOMULATIF
REALISASI
REALISASI KOMULATIF
DEVIASI

0,000
8,651
8,651

0,000
13,354
22,005

0,000
13,367
35,372

0,000
14,646
50,018

0,000
15,735
65,753

8,65

22,01

35,37

50,02

65,75

0,000
-

0,000
-

0,000
-

0,000
-

MENGETAHUI :
Dinas Kesehatan Kab .........................
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

DIPERIKSA OLEH :
Fasilitator Kabupaten

DI BUAT OLEH :
-

Nip:

Fasilitator Kabupaten

Direktur

0,000
-

0,000
-

LAPORAN PEMERIKSAAN KEMAJUAN PEKERJAAN


KEGIATAN
PEKERJAAN
KONTRAKTOR
NO./TGL KONTRAK
LOKASI
TAHUN ANGGARAN

:
:
:
:
:
: 2013
Yang Lalu

Mata
Pembayaran

Uraian

I.
1.

PEKERJAAN PENDAHULUAN

II.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

PEKERJAAN JALAN RABAT BETON

Satuan

Volume

JUMLAH.

Bobot %

Volume

Yang ini

Bobot %

Volume

s/d yang ini


Bobot %

Volume

Bobot %

................., ................. 2013

Mengetahui
Dinas Kesehatan Kab .........................
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

Diperiksa Oleh,
Fasilitator Kabupaten

Di buat oleh :
Kontraktor Pelaksana
PT /CV ....................

Nip:

Fasilitator Kabupaten

Direktur

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

DINASKESEHATAN
Jalan.SaptaMarga No. 196 Telp 21483 FAX (0732) 23264 Curup

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN REJANG LEBONG


NOMOR :TAHUN 2013

TENTANG
PENETAPAN DESA-DESA LOKASI PROGRAM TUGAS PEMBANTUAN (TP)
PENYEHATAN LINGKUNGAN KEGIATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (PAM STBM)
DINAS KESEHATAN KABUPATEN REJANG LEBONG
TAHUN ANGGARAN 2013
BUPATI REJANG LEBONG
Menimbang

: a. bahwaberdasarkan surat Pejabat Pembuat Komitmen Program Tugas


Pembantuan (TP) Penyehatan Lingkungan Nomor :
...../Satker
PL/Kes/
/2013 tanggal
Mei 2013, Hal Penetapan Desa-Desa
Lokasi Program Tugas Pembantuan (TP) Penyehatan Lingkungan
Kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (PAM STBM) Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran
2013 dan dalam rangka kelancaran pelaksanaan kegiatan di desa perlu
ditetapkan nama-nama desa yang akan menjadi lokasi sasaran;
b. bahwa untuk melaksanakan kepentingan sebagaimana dimaksud huruf
a diatas perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Rejang Lebong;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 4 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan


Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Daerah
Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Tahun 1956 Nomor 55,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1091);
2. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pembentukan Propinsi
Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 1967 Nomor 19, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 2828);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 menjadi Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44548);

4. Undang undang Nomor 33 Tahun


2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
6. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
7. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1968 tentang Berlakunya
Undang -undang Nomor 9 Tahun 1967 tentang Pelaksanaan
pemerintah di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Tahun 1968 Nomor
34, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2854);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintah anatara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi
dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Repulik Indonesia
Nomor 4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4741);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan;
12. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Rejang Lebong (Lembaran Daerah
Kabupaten Rejang Lebong Tahun 2008 Nomor 21 seri E).
Memperhatikan

: 1. Keputusan
Menteri
Kesehatan
Nomor
413/MENKES/SK/XI/2012, Tentang Pelimpahan Wewenang
Penetapan Pejabat yang akan diberi Wewenang dan Tanggung
Jawab untuk Atas Nama Menteri Kesehatan Selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang dalam Pengelolaan Anggaran
Kementerian Kesehatan yang dilaksanakan di tingkat
Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2013;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor53 Tahun 2011tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah;
3. Keputusan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : HK.03.05/D/VI.1/36/2012 tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Dana
Pembantuan
Program
Pengendalian Penyakit dan Penyakit Lingkungan Tahun
Anggaran 2012;

4. Kepusan Bupati Rejang Lebong No. .........................Penetapan


Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat
Komitmen, Pejabat Penandatanganan Surat Perintah Membayar
dan Bendahara PengeluaranKegiatan Tugas Pembantuan (TP)
Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang
Lebong Tahun Anggaran 2013.
5. Proposal Peminatan dan Surat pernyataan Kesanggupan
Menerima Bantuan (SPKMB) pada 10 (sepuluh) Desa Hasil
Survey Lokasi Kegiatan Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (PAM STBM).
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU

Menetapkan desa-desa sasaran Kegiatan Penyediaan Air Minum dan


Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (PAM STBM) Kabupaten Rejang
Lebong Tahun Anggaran 2013yang merupakan desa sasaran
Pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi Sarana Air Bersih Bukan Jaringan
Perpipaan (BJP) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini;

KEDUA

Desa yang terpilih sebagaimana dimaksud dictum KESATU keputusan ini


harus menyiapkan dana kontribusi masyarakat 1 % dalam bentuk uang
tunai dan 4 % dalam bentuk tenaga kerja, material dan lain-lain;

KETIGA

Desa yang terpilih sebagaimana dimaksud dictum KESATU keputusan ini


harus membentuk Tim Kerja Masyarakat (TKM) yang proses
pembetukannya didampingi oleh Konsultan Fasilitator Masyarakat;

KEEMPAT

Desa yang terpilih sebagaimana dimaksud dictum KESATU keputusan ini


harus memenuhi semua persyaratan Kegiatan Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (PAM STBM) Kabupaten Rejang
Lebong Tahun Anggaran 2013 sebagaimana tertuang pada lampiran
Persyaratan Menerima Bantuan dalam Surat Pernyataan Kesanggupan
Menerima Bantuan (SPKMB) dan;

KELIMA

Apabila suatu desa tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud


dictum KEDUA hingga KEEMPAT maka haknya sebagai lokasi sasaran
program akan dicabut dan atau digantikan dengandesa yang lain
sesuai
dengan
ketentuan
dalam
program
TP
Penyehatan
Lingkungan/Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (PAM STBM) Kabupaten Rejang Lebong Tahun Anggaran
2013;

KEENAM

Hal-hal yang belum diatur dalam Keputusan ini sepanjang mengenai


teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Tim Pelaksana
Program TP Penyehatan Lingkungan/Penyediaan Air Minum dan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (PAM STBM) Kabupaten Rejang Lebong Tahun
Anggaran 2013.

KETUJUH

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.


DITETAPKAN DI : CURUP
PADA TANGGAL :

2013

KEPALA DINAS KESEHATAN


KAB. REJANG LEBONG

AKHMAD JULI, S.Sos, SKM


NIP.
TEMBUSAN : disampaikan Kepada Yth :
1. BupatiKab. RejangLebong
2. Direktorat Jenderal P2PL Kemenkes RI
3. Direktur Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI
4. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu.
5. Kepala BAPPEDA Kab. Rejang Lebong
6. Ketua Pokja AMPL Kabupaten Rejang Lebong
7. InspekturInspektoratKab. RejangLebong
8. Kepala BPMD Kab. Rejang Lebong
9. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kab. Rejang Lebong
10. Kepala Dinas Pendidikan Kab. Rejang Lebong
11. Camatterkait di lingkunganPemerintahanKabupatenRejangLebong
12. KepalaDesaterkait di lingkunganPemerintahanKabupatenRejangLebong

LAMPIRAN

: KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN


REJANG LEBONG
NOMOR
:
TAHUN 2013
TANGGAL
:
TAHUN 2013

DAFTAR DESA LOKASI PROGRAM PROGRAMTUGAS PEMBANTUAN PENYEHATAN


LINGKUNGAN/PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
(PAM-STBM) KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN ANGGARAN 2013 :
Nomor
Urutan

Desa / Kelurahan

Kecamatan

Keterangan

1
2
3
4
5
6
7

Desa dengan nomor urut


1-10 merupakan desa
priritas pelaksana
Rehabilitasi Sarana
Bukan Jaringan
Perpipaan (BJP) tahun
2013

8
9
10
11
12
13

14
15
16
17

Desa dengan nomor urut


11-13 sebagai Desa
Rencana Pelaksana
Teknologi Tepat Guna
(TTG) Tahun 2014

Desa Cadangan
Pelaksana BJP Tahun
2013
Desa Cadangan
pelaksana BJP Tahun
2013
Desa Cadangan rencana
pelaksana TTG tahun
2014
Desa Cadangan rencana
pelaksana TTG tahun
2014

KEPALA DINAS KESEHATAN


KAB. REJANG LEBONG

AKHMAD JULI, S.Sos, SKM


NIP.

Anda mungkin juga menyukai